laporan strategi perusahaan bolt-teknik industri uph 2013

Upload: fitriagnessya

Post on 20-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    1/67

    ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN PADA BOLT

    (PT. INTERNUX)

    Dikerjakan untuk memenuhi syarat lulus mata kuliah Strategi Perusahaan

    dengan dosen Rudy V. Silalahi

    Disusun Oleh:

    Daisy Amanda / 00000002633

    Fitria Agnessya / 00000002821

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

    TANGERANG

    2015

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    2/67

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan, yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan

    penyusunan laporan praktikum ini yang berjudul Analisis Strategi BOLT.

    Laporan ini diajukan untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Strategi

    Perusahaan periode semester Ganjil 2014/2015.

    Dengan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya maka melalui kesempatan

    ini kami menyampaikan rasa hormat kepada:

    1. Rudy Vernando Silalahi, MM selaku dosen mata kuliah Strategi Perusahaan

    yang telah memberikan masukkan kepada praktikan untuk menyusun laporan

    ini.

    2. Pihak-pihak yang turut membantu kelancaran penulisan laporan ini yang tidak

    dapat disebutkan satu per satu.

    Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan

    baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Akhir kata semoga laporan ini

    dapat memberikan rincian sekaligus pembelajaran bagi kita sekalian.

    Jakarta, 20 November 2015

    Kelompok Praktikan

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    3/67

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ......................................................................................................... i

    Daftar Isi .................................................................................................................. ii

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

    1.2

    Tujuan Penelitian .................................................................................

    1.3

    Metodologi Penelitian ..........................................................................

    BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................

    2.1 Exernal Factors Evaluation Matrix................................................ ... 4

    2.2 Competitive Profile Matrix...................... .......................................... 4

    2.3 Internal Factor Evaluation Matrix ..................................................... 5

    2.4

    5Porters Forces Analysis............................................................ ..... 5

    2.5

    Strategy Analysis and Choice.................... .........................................6

    2.6 Analisis SWOT................................... ............................................... 6

    2.7

    SPACEMatrix...................................... ............................................. 7

    2.8 Boston Consulting Group Matrix ....................................................... 8

    2.9 IEMatrix ............................................................................................ 9

    2.10 Grand Strategy Matrix ....................................................................... 9

    2.11 Quantitative Strategic Planning Matrix ........................................... 11

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................12

    BAB IV KONDISI PERUSAHAAN .................................................................... 13

    4.1 Company Profile.................................. ........................................... 13

    4.2

    Visi Misi................................................... ....................................... 14

    4.3 Five Forces.................... .................................................................. 14

    4.4 Analisis Jenis Strategi...................................................................... 20

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    4/67

    BAB V INPUT STAGE ........................................................................................ 23

    5.1 Internal Factors Evaluation ............................................................. 23

    5.2 External Factors Evaluation ............................................................ 31

    5.3 Competitive Profiles Matrix.............................................................40

    BAB VI MATCHING STAGE..............................................................................45

    6.1 SWOT Matrix...................................................................................45

    6.2 SPACE Matrix ................................................................................ 47

    6.3 IE Matrix..........................................................................................52

    6.4 BCG Matrix......................................................................................53

    6.5 Grand Strategy.................................................................................55

    6.6 QSPM Matrix...................................................................................57

    BAB VII KESIMPULAN......................................................................................60

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62

    LAMPIRAN .......................................................................................................... 63

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    5/67

    "

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. 1 Latar Belakang

    Perkembangan sosial masyarakat Indonesia akan menuju kepada masyarakat

    informasi yaitu masyarakat yang menempatkan telekomunikasi sebagai sumber kegiatan

    dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, permintaan akan layanan

    telekomunikasi baik dari sisi jumlah maupun kualitas akan semakin meningkat.

    Kondisi masyarakat diatas tergambar dalam kegiatan sosial masyarakat sehari-

    hari dimana banyaknya masyarakat dari semua kalangan baik anak-anak, remaja maupun

    dewasa yang mengakses internet baik untuk mencari informasi dengan melihat situs

    tertentu atau berkomunikasi lewat media sosial lainnya. Layanan internet saat ini dapat

    diakses melalui berbagai perangkat dimana saja baik dilakukan di kantor, rumah, atau

    secara mobile.

    Peningkatan permintaan masyarakat terhadap internet ini terus mendorong para

    perusahaan operator telekomunikasi untuk berinovasi memuaskan permintaan masyarakat

    di Indonesia maupun dunia. Inovasi perusahaan tersebut beragam salahs atunya hingga

    adanya inovasi terhadap jaringan terbaru yang disebut 4G. Setelah masyarakat puas

    dengan jaringan 3G, lama-kelamaan masyarakat terus menginginkan peningkatankecepatan akses internet untuk menunjang kegiatan sehari-hari.

    Salah satu perusahaan yang bermain pada jaringan tersebut adalah BOLT. BOLT

    yang merupakan produk hasil dari joint venture dua perusahaan yaitu PT. Internux dan

    PT. First Media, Tbk. BOLT merupakan produk baru yang dibuat khusus untuk menjadi

    wifi mobile yaitu alat pemberi jaringan 4G tanpa kabel untuk mengakses internet pertama

    di Indonesia, yang disesuaikan dengan tingginya permintaan dari masyarakat dewasa ini.

    Dari besarnya persaingan dari berbagai operator telekomunikasi yang

    bermunculan dalam bidang ini yaitu jaringan 4G, membuat BOLT memiliki tantangan

    baru untuk tetap bisa bertahan dan meningkatkan profit perusahaannya. Oleh karena itu,

    penting untuk diteliti secara keseluruhan baik internal maupun eksternal dari perusahaan

    untuk membentuk strategi-strategi baru guna meningkatkan profit perusahaan tersebut.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    6/67

    #

    1. 2 Tujuan

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditentukan, tujuan dari penulisan

    dan penelitian makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui faktor internal; kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta

    faktor eksternal; peluang dan ancaman produk BOLT.

    2. Untuk menganlisis strategi dari faktor-faktor tersebut dengan menggunakan

    berbagai metode.

    3.

    Memberikan usulan strategi yang sekiranya dapat membantu meningkatkan profit

    perusahaan.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    7/67

    $

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 External Factors Evaluation (EFE)Matrix

    EFE matriks merupakan matriks yang dibuat untuk memungkinkan para penyusun

    strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi eksternal perusahaan. Aspek yang

    dapat dicakup oleh EFE matriks ini adalah aspek ekonomi, sosial, budaya, demografi,

    lingkungan politik, pemerintah, hukum dan teknologi dan persaingan.

    Tahap pembuatan EFE matriks diawali dengan menentukan lima faktor eksternal

    atau aspek yang telah disebut yang diidentifikasikan dalam proses audit eksternal. Faktor-

    faktor harus menggambarkan apa saja yang menjadi peluang dan ancaman bagi

    perusahaan. Tahapan selanjutnya adalah pemberian bobot untuk seberapa penting faktor

    tersebut berpengaruh kepada perusahaan yang berkisar dari 0 (tidak penting) hingga

    1(paling penting). Bobot tersebut kemudian dijumlah dengan nilai harus sama dengan 1

    (=1). Setelah itu, masuk ke dalam tahap pemberian peringkat yang menggambarkan

    sebarapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut yang berkisar

    dari 4 (respon superior) hingga 1 (respon buruk). Kemudian, kalikan masing-masing

    bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan nilai tetimbang. Jumlahkan nilai

    tetimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan total nilai tetimbang bagiorganisasi.

    2.2 Competitive Profile Matrix(CPM)

    CPM merupakan matriks yang dibuat untuk mengidentifikasi pesaing utama

    perusahaan serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam hubungannya dengan posisi

    strategis dari perusahaan contoh. Bobot dan nilai tertimbang untuk CPM dan EFE

    memiliki arti yang sama. Tetapi faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factor

    CSF) dalam CPM mencakup isu ekternal dan internal; dengan demikian peringkat

    mengacu pada kekuatan dan kelemahan, dimana 4=kekuatan utama, 3=kekutan minor,

    2=kelemahan minor, 1=kelemahan utama.

    Walaupun memiliki kesamaan, CPM dan EFE memiliki perbedaan pula. Berikut

    merupakan perbedaan antara CPM dan EFE:

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    8/67

    %

    1. Faktor penentu keberhasilan (CSF) lebih luas, tidak memasukkan data yang

    spesifik dan faktual, bahkan berfokus pada isu internal.

    2. Faktor penentu keberhasilan (CSF) tidak dikelompokkan dalam peluang dan

    ancaman seperti pada EFE.

    3. Dalam CPM peringkat dan total nilai tertimbang untuk perusahaan pesaing dapat

    dibandingkan dengan perusahaan contoh.

    2.3 Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks

    Internal Factor Evaluation Matrix adalah alat formulasi startegi yang meringkas

    dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga

    memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area

    tersebut.

    Tahapan pembuatan IFE matriks mirip dengan pembuatan EFE. Perbedaannya

    adalah faktor yang dibuat pada EFE matriks adalah faktor internal yakni kekuatan dan

    kelemahan perusahaan. Lalu seperti EFE, berikan bobot dari 0 (tidak penting) hingga 1

    (sangat penting) tiap masing-masing faktor dengan total semua faktor harus sama dengan

    1 (=1). Berikan tingkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor yang mengindikasikan

    kelemahan utama (peringkat=1), kelemahan minor (peringkat=2), kekuatan minor

    (peringkat=3) atau kekuatan utama (peringkat=4). Perhatikan bahwa kekuatan harusmendapatkan peringkat 3 atau 4, dan kelemahan harus mendapatkan peringkat 1 atau 2.

    Kemudian, kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan

    rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel, lalu jumlahkan rata-rata tertimbang

    tersebut.

    Berapapun banyaknya faktor yang dimasukan dalam IFE matriks, total rata-rata

    tertimbang berkisar antara 1 hingga 4 dengan rata-rata 2.5. Total rata-rata tertimbang

    menggambarkan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai di atas 2,5

    mengindikasikan posisi internal yang kuat.

    2.4 5 Porters Forces Analysis

    5 poters forces analysis atau Analisis lima kekuatan Porter merupakan suatu kerangka

    kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    9/67

    &

    Michael Porter dari Sekolah Bisnis Universitas Harvard pada tahun 1979. Menurutnya

    ada lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu (1)

    ancaman pendatang baru, (2) daya tawar pemasok, (3) daya tawar konsumen, (4)

    ancaman produk pengganti, serta (5) ancaman pesaing. Analisis ini biasanya dilakukan

    dengan kombinasi dengan analisis SWOT.

    Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)

    Hambatan masuk (entry barriers) merupakan berbagai faktor yang akan

    menghambat pendatang baru (potential new entrants) memasuki suatu industri di

    Five Forces Model. Hambatan masuk yang rendah akan mengakibatkan suatu

    industri mengalami penurunan profitabilitas dengan cepat karena semakin

    meningkatnya persaingan di antara perusahaan dalam satu industri. Sebaliknya

    dalam Five Forces Model hambatan masuk industri yang tinggi, diasumsikan

    akan dapat mempertahankan daya tarik industri untuk jangka waktu yang panjang.

    Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain, skala ekonomi

    (Economies of Scale), Kurva Pembelajaran (Learning or Experience Effect), Cost

    Disadvantages Independent of Scale, diferensiasi produk, Kebutuhan Modal

    (Capital Requirement), switching cost, dan Akses ke Jalur Distribusi(Access to

    Distribution Channels),

    Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)

    Dalam Five Forces ModelPemasok memiliki posisi tawar-menawar (bargaining

    position) yang berbeda-beda terhadap perusahaan di dalam Five Forces Model.

    Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat-syarat perdagangan yang

    menguntungkan kedua belah pihak sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen

    struktur industri sebagai berikut: differentiation of inputs, switching costs of

    supplier and firms in the industry, presence of substitute inputs, supplier

    concentration, importance of volume to supplier, cost relative to total purchases

    in the industry, impact of inputs on cost or differentiation, threat of forward

    integration.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    10/67

    '

    Daya Tawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers/Consumers)

    Dalam Five Forces Model pembeli memiliki posisi penting terhadap

    keberlangsungan hidup perusahaan karena sales revenue yang diperoleh

    perusahaan berasal dari penjualan produk perusahaan kepada buyer. Posisi tawar

    menawar pembeli terhadap perusahaan yang menjual barang dan jasa ditentukan

    oleh dua hal utama yakni bargaining leverage dan price sensitivity. Bargaining

    Leverage pembeli selanjutnya ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

    buyer concentration vs firm concentration, buyer volume, buyer integrate,

    substitute products.

    Ancaman Produk Pengganti (Threat of Subtitute Products)

    Dalam Five Forces Model Persaingan terhadap produk dihasilkan perusahaan

    tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama

    sehingga menimbulkan persaingan langsung (direct competition), melainkan bisa

    juga berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan

    fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu dinamakan

    produk subsitusi (substitute products).

    Persaingan Pasar (Competitive Rivalry Within the Industry)Di dalam industri Five Forces Model sendiri, terjadi persaingan antara satu

    perusahaan dengan perusahaan lainnya. Menurut Porter pencetus Five Forces

    Model, intensitas persaingan (intensity of rivalry) antar perusahaan dalam satu

    industri sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: industry growth,

    fixed costs/value added, intermitten overcapacity, product differiencies, brand

    identity, switching costs, concentration & balance, informational complexity,

    diversity of competitors, corporate stakes, dan exit barriers.

    2.5 Strategy Analysis and Choice

    Stage 1: The Input Stage (Tahap Input)

    Informasi yang diperoleh dari analisis kondisi internal (IFE matriks), eksternal

    (EFE matriks) dan profil kompetitif (CPM) menjadi informasi dasar untuk tahap

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    11/67

    (

    pencocokan dan tahap keputusan. Alat-alat input mendorong para penyusun

    strategi untuk mengukur subjektifitas selama tahap awal proses perumusan

    strategi. Membuat berbagai keputusan-keputusan kecil dalam matriks input

    menyangkut signifikansi relatif faktor-faktor eksternal dan internal

    memungkinkan para penyusun strategi untuk secara lebih efektif menciptakan

    serta mengevaluasi strategi alternatif. Penilaian intuitif yang baik selalu

    dibutuhkan dalam menentukan bobot dan peringkat yang tepat.

    Stage 2: The Matching Stage (Tahap Pencocokan)

    Strategi seringkali didefinisikan sebagai pencocokan yang dibuat suatu organisasi

    antara sumber daya dan keterampilan internalnya serta peluang dan resiko yang

    diciptakan oleh faktor-faktor eksternal. Tahap pencocokan dari kerangka

    perumusan strategi terdiri atas lima teknik yang dapat digunakan dengan urutan

    manapun: Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks IE dan

    Matriks Strategi Besar. Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh

    dari tahap input untuk memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan

    kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan (matching) faktor-faktor

    keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan

    strategi alternatif yang masuk akal.

    Stage 3: The Decision Stage

    Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan perumusan

    strategi. Teknikteknik pencocokan yang baru saja dibahas memaparkan berbagai

    alternatif strategi yang bisa ditempuh. Banyak dari strategi ini kemungkinan akan

    diusulkan oleh para manajer dan karyawan yang berpartisipasi dalam analisis dan

    aktivitas pemilihan strategi. Setiap strategi tambahan yang dihasilkan dari

    analisis-analisis pencocokan dapat didiskusikan dan ditambahkan pada daftar

    pilihan alternatif yang masuk akal.

    2.6 Analisis SWOT

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    12/67

    )

    Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

    mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),

    dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor

    itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan

    threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau

    proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang

    tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara

    menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,

    kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah

    bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang

    (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang

    mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya

    bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan

    terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu

    membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

    2.7 SPACE Matrix

    Matriks Evaluasi Posisi dan Tindakan Strategis (Strategic Position and Action

    EvaluationSPACE Matrix), mengindikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif,defensif, atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu. Sumbu untuk

    Matriks SPACE mewakili dua dimensi internal, yaitu kekuatan keuangan (financial

    strengthFS) dan keunggulan kompetitif (competitive advantageCA) dan dua dimensi

    eksternal, yaitu stabilitas lingkungan (environmental stability ES) dan kekuatan

    industri (industrial strengthIS). Keempat faktor ini adalah penentu yang paling penting

    dari keseluruhan posisi Strategis organisasi.

    2.8 Boston Consulting Group (BCG)Matrix

    Matriks BCG adala h perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi

    sumber daya berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan UBS. Matriks BCG merupakan

    empat kelompok bisnis, yaitu :

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    13/67

    *

    DOG.Pada posisi ini tingkat pertumbuhan suatu produk masih sangat rendah dan

    market sharenya juga masih rendah. Pada posisi ini harus segera mengambil

    tindakan, kalau tidak secepatnya mengambil tindakan maka suatu perusahaan

    akan mengalami kebangkrutan.

    Question Mark. Pada quadrant ini, product yang ditawarkan walau masih

    mempunyai market share rendah, tapi demannya udah kelihatan banyak. sehingga

    market growthnya tinggi.

    Star. Kalau sudah sampai di posisi star dimana market share sudah dominan, tapi

    growth masih banyak, advertising bisa seperlunya saja, penambahan fitur minor

    bisa dilakukan, kerjasama dengan club juga bisa digiaatkan lagi dalam promosi.

    Cash Cow. Pada posisi ini perusahaan sudah mempunyai market share yang tinggi

    dan growth yang cukup baik, untuk mempertahankan produk perusahaan dapat

    menjaga satabilitas dari tingkat pemasaran produk dan harga.

    2.9 IEMatrix

    Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-

    Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan

    pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk

    memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.iagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada

    prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu:

    Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2,

    dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).

    Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi

    yang telah ditetapkan.

    Retrenchment strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil mengurangi

    usaha yang dilakukan perusahaan.

    2.10 Grand Strategy Matrix

    Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) telah menjadi salah satu alat

    analisis yang populer untuk merumuskan strategi alternatif. Semua perusahaan dapat

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    14/67

    "+

    diposisikan di salah satu dari empat kuadran strategi Matriks Strategi Besar. Untuk unit-

    unit bisnis dapat dilakukan hal yang serupa.

    Matriks Strategi Besar didasarkan pada dua dimensi evaluatif: posisi kompetitif

    dan pertumbuhan pasar (industri). Setiap industri yang pertumbuhan penjualan

    tahunannya melebihi 5 persen dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat. Strategi

    yang tepat untuk dipertimbangkan para pengambil keputusan ditampilkan dalam urutan

    daya tarik di setiap kuadran matriks tersebut.

    1.

    Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 1 memiliki posisi strategis yang

    sempurna. Dalam kondisi ini, strategi yang sesuai adalah konsentrasi pada pasar

    (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan konsentrasi pada produk

    (pengembangan produk).

    2.

    Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 2 perlu secara serius mengevaluasi

    pendekatan mereka terhadap pasar. Walaupun industri mereka tengah tumbuh,

    mereka tidak mampu bersaing secara efektif, dan mereka perlu mencari tahu

    mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan

    dapat memperbaiki daya saingnya. Oleh karena perusahaan di Kuadran 2 berada

    di industri dengan pasar yang bertumbuh cepat, biasanya yang menjadi pilihan

    pertama untuk dipertimbangkan adalah strategi insentif (sebagai kebalikan dari

    strategi integratif atau diversifikasi).3. Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 3 bersaing di industri yang

    pertumbuhannya lambat serta memiliki posisi kompetitif lemah. Perusahaan

    dalam kondisi ini harus segera membuat perubahan drastis untuk menghindari

    penurunan lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pengurangan (penciutan) biaya

    dan aset yang ekstensif harus dilakukan pertama kali. Strategi alternatifnya adalah

    dengan mengalihkan sumber daya dari bisnis saat ini ke bisnis yang lain

    (diversifikasi).

    4.

    Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 4 memiliki posisi kompetitif yang kuat

    namun berada di dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan ini

    mempunyai kekuatan untuk mengadakan program diversifikasi ke bidang-bidang

    pertumbuhan baru yang lebih menjanjikan: karakteristik perusahaan di Kuadran 4

    memiliki tingkat arus kas yang tinggi serta kebutuhan pertumbuhan internal yang

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    15/67

    ""

    terbatas dan sering kali dapat menjalankan strategi diversifikasi terkait atau tak

    terkait dengan berhasil. Perusahaan di Kuadran 4 juga bisa melakukan usaha

    patungan.

    2.11 Quantitative Strategic Planning Matrix(QSPM)

    Tahap keputusan menggunakan Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif

    (QSPM). Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik. QSPM

    menggunakan analisis dari input di Tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis Tahap 2

    untuk secara objektif menentukan strategi yang hendak dijalankan di antara strategi-

    strategi alternatif.

    Secara konseptual QSPM menentukan daya tarik dari berbagai strategi yang

    dibangun berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting internal dan eksternal. Daya

    tarik relatif dari tiap strategi di dalam serangkaian alternatif dihitung dengan menentukan

    dampak kumulatif dari setiap faktor keberhasilan penting internal dan eksternal.

    Berapapun rangkaian strategi alternatif dapat dimasukkan dalam QSPM, dan berapapun

    strategi dapat dimasukkan dalam setiap rangkaian tersebut, tapi hanya strategi-strategi di

    dalam rangkaian tertentu yang dievaluasi relatif satu terhadap yang lain.

    Langkah-langkah pelaksanaan QSPM meliputi: 1) buatlah daftar berbagai

    peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal utama di kolom kiri QSPM,2) berilah bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut, 3) cermatilah

    matriksmatirks Tahap 2 (pencocokan), dan mengidentifikasi berbagai strategi alternatif

    yang harus dipertimbangkan diterapkan oleh organisasi, 4) tentukanlah skor daya tarik

    (AS) didefinisikan sebagai nilai numerik yang mengindikasikan daya tarik berbagai

    strategi alternatif dari setiap strategi di rangkaian alternatif tertentu, 5) hitunglah skor

    daya tarik total, dan 6) hitunglah jumlah keseluruhan daya tarik total.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    16/67

    "#

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    deskriptif dengan menggunakan rancangan studi kasus strategi pengembangan pada

    produk BOLT yang merupakan produk hasil kerja sama perusahaan PT. Internux dan PT.

    First Media, Tbk. Penelitian dilakukan dalam upaya mengidentifikasi faktor lingkungan

    perusahaan baik internal maupun eksternal. Jenis data yang digunakan dalam penelitian

    adalah data primer dan data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

    berasal dari dalam (data internal) dan luar perusahaan (data eksternal).

    Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah case

    study(studi kasus), yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen

    dari produk BOLT yang kemudian masing-masing elemen diselidiki secara mendalam.

    Data-data yang diperoleh dari penelitian pada BOLT difokuskan pada bidang manajemen

    strategi pengembangan, khususnya formulasi dengan menggunakan alat-alata analisis

    yang telah tersedia. Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan

    standar untuk memperoleh data kuantitatif maupun kualitatif. Adapun teknik yang

    digunakan dalam penelitian ini antara lain dokumentasi, observasi, dan studi pustaka.

    Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan metode analisis yang digunakan yaitumatriks EFE, matriks IFE, CP matriks, 5 Analisis Porters Forces Model, matriks

    SWOT, matriks IE, matriks SPACE,grand strategy, dan QSPM.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    17/67

    "$

    BAB IV

    KONDISI PERUSAHAAN

    4.1 Company Profile

    BOLT Super 4G LTE (sering disebut BOLT!) adalah operator 4G LTE pertama di

    Indonesia. BOLT! merupakan layanan pita lebar seluler 4G Long Term Evolution

    pertama di Indonesia yang diluncurkan oleh Internux, pada tanggal 14 November 2013.

    BOLT! menawarkan kecepatan akses internet hingga 150 Mbps. BOLT! hanya melayani

    akses data, tidak dapat digunakan untuk telepon dan SMS. BOLT! pada awalnya dimiliki

    oleh Internux sejak awal peluncuran hingga tahun 2015 dan First Media mulai

    pertengahan tahun 2014. Tetapi mulai tanggal 1 Juli 2015, BOLT! secara resmi

    merupakan bagian dari First Media bersama BiG TV, FastNet, dan HomeCable.

    BOLT didirikan pada tanggal 14 November 2013 dan secara resmi dioperasikan pada

    tanggal 18 November 2013. Pada awalnya BOLT! mencakup kawasan Jabodetabek dan

    jangkauannya diperluas hingga Kota Medan pada tanggal 11 Maret 2015.

    BOLT! di awal tahun 2015 ini mengklaim telah memiliki pencapaian satu juta

    pelanggan. Dengan demikian, BOLT! menyebut dirinya sebagai operator 4G LTE

    pertama yang memiliki lebih dari satu juta pelanggan di Indonesia. Menurut Dicky

    Moechtar, CEO BOLT!, pencapaian tersebut didukung oleh beberapa faktor, di antaranya

    adalah pertumbuhan layanan mobile internet, infrastruktur jaringan, serta strategi produk

    dan pemasaran yang inovatif.

    Produk BOLT:

    Thunder BOLT (kartu BOLT! prabayar)

    Premium BOLT (kartu BOLT! pascabayar)

    BOLT! Mobile Wi-fi

    BOLT! USB Modem

    BOLT! Home Router

    BOLT! Powerphone

    BOLT! Powerphone Special Pack

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    18/67

    "%

    Huawei Tablet X1 Slim 4G LTE

    BOLT! Powerphone E1

    Samsung Galaxy J5

    4.2 Visi dan Misi

    Setiap perusahaan tentulah dalam menjalankan organisasinya, memiliki visi ke

    depan akan menjadi apa, serta misi yaitu aksi apa yang akan dilakukan, berikut

    merupakan visi dan misi BOLT berdasarkan PT. Internux:

    Visi:

    Menjadi perusahaan penyelenggara jasa Megamedia terkemuka di Indonesia yang

    memanfaatkan teknologi Pita lebar guna menciptakan nilai tambah kepada para

    Pemangku Kepentingan

    Misi:

    Menjadi penyedia layanan Mobile Broadband Internet yang terdepan serta

    terpercaya.

    4.3 FIVE FORCES

    High

    (5)

    Medium

    (3)

    Low

    (1)

    Analysis

    1.Potential

    Entrant

    Economic of

    Scale

    ! Dari segi cost production bolt telah

    berhasil mencari yang paling rendah

    dengan mensupply material dari

    china. Sehingga sulit bagi new

    entrant untuk menyaingi dibidang

    ini.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    19/67

    "&

    Product

    differentiation

    ! BOLT merupakan produk pencetus

    atau produk yang paling pertama di

    Indonesia sebagai provider jaringan

    4g, sehingga sulit bagi pendatang

    baru untuk menyaingi apa yang telah

    melekat di masyarakat bahwa 4g

    dicetuskan oleh BOLT.

    Capital

    Requirement

    ! Para pendatang baru tidak kesulitan

    di bidang ini. Karena perusahaan

    yang berniat untuk menyaingi Bolt

    merupakan perusahaan yang sudah

    besar seperti telkomsel, smartfren,

    indosat dan xl.

    Switching Cost ! Seperti yang telah dibahas di sub-

    poin 1, walaupun beberapa produk

    Bolt beralih dari menggunakan

    supplier dari china menjadi

    beberapa buatan Indonesia, sehingga

    switching cost yang terjadi kecil danmenghalangi pendatang baru untuk

    masuk.

    Access to

    distribution

    channel

    ! BOLT sangat baik dalam

    memperluas hubungannya dengan

    saluran distribusinya yang

    kebanyakan menggunakan jalur

    online. Sehingga pendatang baru

    agak sulit untuk memasuki dari sisi

    ini.

    Cost

    disadvantages

    Independent of

    ! Bolt merupakan perusahaan milik

    swasta, bukan seperti pendatang

    baru lain ada yang milik BUMN

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    20/67

    "'

    Scale sehingga dari sisi ini, tidak begitu

    memberatkan pendatang baru.

    Average

    2

    2.The

    bargaining

    power of buyer

    It is

    concentrated or

    purchases large

    volumes relative

    to seller sales

    ! Bolt merupakan produk yang di jual

    ke pasar end user yaitu tidak untuk

    dijual lagi, atau kebanyakan

    pembelinya adalah konsumen yang

    membeli di retail (jarang ada yang

    membeli dengan jumlah besar)

    sehingga posisi tawar pembeli disini

    rendah.

    The products it

    purchases fromthe industry are

    standard or

    undifferentiated

    ! Sementara ini, bolt dapat dikatakan

    sebagai produk unggulan. Karenakompetitornya yang memberi

    jaringan 4g belum menciptakan wifi

    mobile seperti yang dibuat oleh Bolt.

    The buyer faces

    few switching

    costs

    ! Apabila pembeli beralih dari produk

    bolt ke produk lain, perbedaan harga

    yang ditawarkan cukup besar

    sehingga switching cost pembeli akan

    besar pula dan itu menurunkan

    posisi tawar pembeli.

    It earns low

    profits

    ! Bolt sangat memperoleh keuntungan

    yang besar.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    21/67

    "(

    The buyers pose

    a credible

    threat of

    backward

    integration

    ! Karena produk BOLT tidak terlalu

    banyak namun cukup variatif,

    sehingga akan lebih mudah untuk

    mengontrol pembeli yang sulit

    dikendalikan.

    The industrys

    product is

    unimportant to

    the quality of

    the buyers

    products or

    services

    ! Karena Bolt merupakan produk

    yang sekarang ini menjadi lifestyle

    dan suatu kebutuhan bagi pembeli

    (menjadi kebutuhan hamper primer)

    sehingga disini pembeli merasa

    bahwa produk bolt penting untuk

    berkualitas tinggi.

    Average 1.33

    3. The

    Bargaining

    Power ofSuppliers

    The suppliers

    product is an

    important input

    to the buyers

    business

    ! Suppliers product merupakan raw

    material pendukung BOLT, seperti

    baterai, satelit, chip yang apabila

    tidak ada mereka maka BOLT tidak

    mungkin ada. Sehingga itu sangat

    penting untuk kelangsungan

    produksi BOLT.

    The supplier

    groups

    products are

    differentiated or

    ! Perpindahan supplier BOLT dalam

    mengurangi produk impor menjadi

    produk dalam negeri tidak

    menimbulkan switching cost, malah

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    22/67

    ")

    it has built up

    switching costs

    for the buyer

    membuat BOLT mengalami

    keuntungan karena produk dalam

    negeri tidak membutuhkan

    delivery/transportation cost.

    The supplier

    group poses a

    credible threat

    of forward

    integration

    ! Karena BOLT membutuhkan

    keberadaan supplier supplier

    tersebut, maka BOLT sulit untuk

    mengendalikan supplier tersebut.

    Average 3

    4. The Threat of

    Substitute

    Products and

    Services

    ! Layanan yang diberikan BOLT

    terhadap customer cukup beragam

    dan layanan yang diberikan BOLT

    lebih unggul dibanding perusahaan

    pesaing, sehingga hal ini bukan

    menjadi ancaman bagi BOLT karena

    perusahaan pesaing tidak lebih

    potensial untuk meningkatkan churn

    pelanggan.

    5. The Intensity

    of Rivalry

    among

    Competitors in

    an Industry

    Numerous or

    equally

    balanced

    competitors.

    ! Jumlah kompetitor BOLT seimbang.

    Kompetitor BOLT seperti smartfren

    dan telkomsel telah bermain di

    areanya masing masing, sehingga

    intensitas persaingan dalam

    perindustrian wifi modem tinggi.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    23/67

    "*

    Slow industry

    growth

    ! Pertumbuhan industry BOLT sangat

    tinggi, karena BOLT telah

    melakukan banyak ekspansi hingga

    mencapai jutaan pelanggan, sehingga

    sulit untuk perusahaan lain untuk

    merebut pasar BOLT yang ingin

    melakukan ekspansi.

    High fixed or

    shortage costs

    ! Biaya tetap BOLT tidak tinggi dan

    tidak juga rendah sehingga tidak

    terlalu menciptakan tekanan berat

    untuk semua perusahaan dalam

    mengisi kapasitas, sehingga dampak

    pada harga juga tidak terlalu

    fluktuatif saat terjadi kapasitas

    berlebih.

    Lack of

    differentiation

    or switching

    costs

    ! Diferensiasi produk BOLT sangat

    beragam, selain wifi modem, BOLT

    juga menyediakan smartphone,

    bundling bersama perusahaansmartphone ternama sehingga

    pembeli dapat melakukan pilihan

    berdasarkan harga dan pelayanan,

    sehingga bagi kompetitor sulit untuk

    melakukan persaingan, karena

    BOLT lebih unggul dari segi ragam

    produk

    High exit

    barriers

    ! Raw material BOLT adalah baterai,

    chip dan satelit. Satelit merupakan

    high barrier bagi BOLT, sehingga

    merupakan hambatan untuk BOLT

    apabila satelit mengalami gangguan

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    24/67

    #+

    dan hal tersebut akan menjadikan

    perusahaan lain sebagai peluang.

    Average 2.6

    4.4 ANALISIS JENIS STRATEGI

    Jenis Strategi Penerapan Analisis

    Ya Tidak

    1. Integration Strategy

    Forward Integration V BOLT memiliki banyak gerai di

    berbagai daerah agar

    meningkatkan kemudahan

    distribusi, supplier dan tentu saja

    memperluas kemudahan

    konsumen menemukan produk

    BOLT.

    Backward Integration V BOLT belum mengakuisisi

    supplier-supplier nya.

    Horizontal Integration V BOLT belum mengakuisisi

    pesaingnya seperti Smartfren,

    Telkomsel, dan Indosat dimana

    mereka adalah perusahaan besar

    yang sulit diambil alih.

    2. Intensive Strategy

    Market Penetration V BOLT sangat antusias dalam hal

    publikasi terutama oral

    publication atau publikasi secara

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    25/67

    #"

    langsung yang terjun ke public

    places seperti mall, universitas,

    pinggir jalan, dll.

    Market Development V BOLT selalu melakukan

    perluasan jaringan ke hampir

    seluruh wilayah Indonesia, baru

    saja dibuka di Medan, Aceh, dan

    sebentar lagi akan membangun

    jaringan di indonesia bagian

    tengah.

    Product Development V BOLT terus melakukan inovasi

    terhadap produknya. Untuk

    produk Mi-Fi sendiri yaitu mobile

    Wifi, BOLT membuat beragam

    jenisnya agar dapat menyesuaikan

    kebutuhan tiap customer yang

    beragam dan berbeda-beda.

    3. Diversification Strategy

    Horizontal Diversification V BOLT hanya bergerak dibidang

    operator dan layanan 4G LTE.

    Concentric Diversification V Selain modem wifi, BOLT

    memproduksi powerphone dan

    wifi router.

    Conglomerate Diversification V BOLT bekerjasama dengan

    Samsung untuk memproduksi

    smartphone.

    4. Defensive Strategy

    Retrenchment V BOLT telah melakukan investasi

    besar besaran dengan dana

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    26/67

    ##

    US$500 juta untuk membangun

    infrastruktur menara dan BTS.

    Divestiture V BOLT belum melakukan

    penghematan.

    Liquidation V BOLT tidak pernah melakukan

    likuidasi.

    5. Michael Porter Generic

    Strategies

    Cost leadership V Produk BOLT dibuat yang

    cenderung lebih murah

    dibandingkan kompetitor.

    Differentiation V Produk BOLT yang membedakan

    dari kompetitor adalah Mobile

    Wifi yang belum dibuat oleh

    kompetitor 4G lainnya dengan

    harga yang relatif terjangkau.

    Focus V BOLT saat ini masih berfokus

    kepada daerah Jabodetabek.

    Tetapi sudah memperluasjaringan di berbagai daerah,

    namun fokusnya masih

    Jabodetabek.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    27/67

    #$

    BAB V

    INPUT STAGE

    5.1 INTERNAL FACTORS EVALUATION

    KEY INTERNAL FACTORS WEIGHT RATING WTD

    SCORE

    CATEGORY

    NO. Strengths

    1. Memastikan kecepatan dan

    kualitas jaringan stabil

    0.05 4 0.2 Production/

    Operation

    2. Layanan dengan harga

    terjangkau

    0.05 3 0.15 Marketing

    3. Layanan 4G yang pioneer 0.03 3 0.9 Marketing

    4. Nama produk yang mudah

    diingat oleh konsumen

    0.07 4 0.28 Marketing

    5. Bekerja sama dengan banyak

    toko retail (modern store)

    0.05 4 0.2 Management

    Audit

    6. Memiliki 12 gerai BOLT!

    Zone dan 4 gerai BOLT!

    0.04 3 0.12 Marketing

    7. Promosi, iklan, dan

    pengenalan produk yang

    efektif

    0.08 4 0.32 Marketing

    8. Relasi yang baik dengan

    supplier

    0.04 3 0.12 Management

    Audit

    9. Segmentasi BOLT tertuju

    dengan jelas

    0.05 3 0.15 Marketing

    10. Menggunakan teknik DSP(Digital Signal Processing)

    0.04 3 0.12 R&D

    Weakness

    1. Customer service BOLT

    sering mengecewakan

    0.05 1 0.05 Marketing

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    28/67

    #%

    menurut pelanggan

    2. Marketing kurang

    bersosialisasi dengan

    pelanggan

    0.05 2 0.1 Marketing

    3. Jaringan tidak stabil 0.06 2 0.12 Production/

    Operation

    4. Memakan waktu yang lama

    untuk melakukan

    perencanaan /planning

    0.06 2 0.12 Management

    Audit

    5. Lamanya waktu admin

    fanpage melayani pelanggan

    0.05 2 0.1 Marketing

    6. Kurang penjelasan pada buku

    panduan produk

    0.03 2 0.1 Production/

    Operation

    7. Jumlah tenaga kerja yang

    kompeten masih kurang

    0.05 2 0.1 Management

    Audit

    8. Terlalu mengandalkan

    outsourcing

    0.04 2 0.08 Management

    Audit

    9. Annual report perusahaan

    terbuka perlu update setiap

    tahun

    0.04 2 0.08 MIS

    10. Laba kotor yang menurun

    karena peningkatan beban

    layanan

    0.07 1 0.07 Financial

    Audit

    TOTAL 2.63

    ANALISIS STRENGTHS

    1. Memastikan kecepatan dan kualitas jaringan stabil

    CEO (Chief Executive Officer) PT Internux (pemilik merk BOLT), Dicky

    Moechtar, menyatakan bahwa strategi pertama perusahaan adalah memastikan kecepatan

    dan kualitas jaringan stabil. Kecepatan internet BOLT diklaim mencapai 25 megabita per

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    29/67

    #&

    detik (mbps). Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi BOLT untuk selalu memberi fasilitas

    internet tercepat dan terbaik untuk para konsumennya di Indonesia. Diberi bobot 0.05

    karena strategi ini cukup penting untuk meningkatkan kualitas dan layanan BOLT

    sebagai layanan internet 4G pertama di Indonesia. Diberi rating 4, karena ini merupakan

    kekuatan utama untuk BOLT dalam menghadapi persaingan perusahaan lain, karena

    BOLT menjual layanan internet 4G, maka yang sangat diutamakan adalah kecepatan

    koneksi internetnya.

    2. Layanan dengan harga terjangkau

    Strategi lainnya untuk menarik pasar di Tanah air adalah menghadirkan layanan

    dengan harga yang terjangkau. CEO PT Internux menyatakan layanan internet dengan

    koneksi cepat dan murah akan lebih mudah menarik pasar. Dengan Rp199.000,

    konsumen sudah dapat membawa pulang modem dan menikmati layanan internet 4G.

    Diberi bobot 0.05 karena strategi ini cukup penting untuk menarik pasar yang besar bagi

    keberhasilan perusahaan. Diberi rating 3, ini merupakan langkah yang tepat bagi BOLT

    untuk meningkatkan jumlah konsumen yang ditargetkan BOLT tahun ini mencapai 3 juta

    pelanggan.

    3. Layanan 4G yang pioneer

    BOLT sukses menjadi produk 4G yang dapat menjadi ikon dan inovator karena

    telah meluncurkan produk inovatif yaitu wifi portable yang dapat di share ke 8 perangkat,

    sehingga dapat memudahkan konsumen yang sekarang ini seakan akan internet menjadi

    kebutuhan primer bagi setiap orang. Diberi bobot 0.03 karena hal ini hanya dibutuhkan

    untuk sebagian orang sehingga tidak terlalu penting untuk keberhasilan perusahaan.

    Rating yang diberikan adalah 3 karena menjadi pioneer adalah salah satu kekuatan bagi

    BOLT untuk selalu terdepan dibanding perusahaan kompetitor.

    4. Nama produk yang mudah diingat oleh konsumen

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    30/67

    #'

    Nama produk BOLT, yang mencerminkan petir atau kilat dapat menggambarkan

    bahwa koneksi BOLT sangat cepat. Dengan hal ini, nama produk BOLT dapat

    mudah diingat oleh konsumen karena mudah dilafalkan dan memiliki makna yang tersirat

    dengan jelas. Nama brand atau produk merupakan penentu keberhasilan suatu

    perusahaan, maka diberi bobot 0.07 dan diberi rating 4 karena nama brand

    merupakan kekuatan utama bagi perusahaan untuk mudah dikenal dan diingat oleh para

    konsumen.

    5. Bekerja sama dengan banyak toko retail/modern store BOLT!

    Telah banyak bekerja sama dengan modern store seperti Global Teleshop, Sentra

    Ponsel, Selular Shop, Erafone, Wellcomm, Pazia, Urban Life, TokoPDA.com, Galeri

    Gadget, Books & Beyond, Indomaret, Infinite, Point 2000, Infonet, Ramayana, 7-

    eleven, Toko Gunung Agung, Lotte Mart, Carrefour dan Hypermart. Dengan banyaknya

    kerjasama ini dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk BOLT!,

    sehingga diberi bobot 0.05, karena banyaknya produk BOLT ditemukan di berbagai

    toko dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen. Diberi rating 4, karena

    kemudahan bagi konsumen adalah kekuatan utama bagi sebuah perusahaan untuk terus

    mendapatkan feedback positif dari masyarakat.

    6. Memiliki 12 gerai BOLT! Zone dan 4 gerai BOLT!

    Gerai gerai ini menjadi layanan customer service untuk konsumen BOLT. 16

    gerai yang berada di Jabodetabek ini dapat memudahkan konsumen dalam menemukan

    layanan ini karena jumlahnya tidak sedikit. Selain itu, banyaknya gerai customer service

    secara tidak langsung akan meningkatkan tingkat kepuasan konsumen dan akan

    berpengaruh positif bagi keberhasilan perusahaan maka diberi bobot 0.04. Selain

    itu, diberi rating 3 karena keberadaan gerai gerai ini merupakan salah satu kekuatan

    perusahaan dalam mempertahankan tingkat kepuasan konsumen.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    31/67

    #(

    7. Promosi, iklan, dan pengenalan produk yang efektif (Marketing)

    Promosi yang diberikan BOLT sejak pertama kali BOLT dirilis melekat di

    memori para konsumen. Pasalnya, promosi, iklan, dan pengenalan produk BOLT sangat

    efektif sehingga BOLT dapat meraih konsumen sebanyak 5000 per harinya. Promosi

    yang dilakukan tidak hanya memberi harga terjangkau bagi konsumen, promosi lain

    yang dilakukan adalah promo kerjasama dengan alfamart, indomart, superhot deal

    powerphone yang memberi kemudahan kepada konsumennya untuk cicilan 0%, dan lain

    lain. Pengenalan produk BOLT awal mulanya dengan membuka stand atau booth

    di tempat tempat umum dan dengan harga yang terjangkau dan tepat sasaran, BOLT

    berkali kali mendapatkan penghargaan, sehingga faktor ini diberi bobot 0.08, karena

    tanpa kegiatan ini BOLT tidak akan sesukses dan berhasil. Rating yang diberikan juga 4,

    karena kegiatan promosi, iklan, dan pengenalan produk merupakan kekuatan utama bagi

    perusahaan dalam meningkatkan margin.

    8. Relasi yang baik dengan supplier

    Untuk menunjang keberhasilan BOLT, diperlukan relasi yang baik terhadap

    supplier BOLT. BOLT tidak hanya menggandeng Huawei sebagai supplier baterai pada

    produk BOLT, tetapi juga menjaga relasi dengan 5 penyedia menara Base Transceiver

    Station (BTS) diantaranya adalah PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel),Iforte, Protelindo, Solusi Tunas Pratama (STP), dan Tower Bersama Group (TBG) yang

    dilakukan untuk memastikan jangkauan 4G LTE yang tepat. Langkah ini dapat

    menunjang konsumen untuk mengakses internet seperti video call, video streaming,

    mengunduh file tanpa buffering dan dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen

    pula sehingga diberi bobot 0.04 dan diberi rating 3 karena menjaga relasi dengan supplier

    merupakan salah satu kekuatan bagi perusahaan untuk menjaga kualitas produk

    produknya.

    9. Segmentasi BOLT tertuju dengan jelas

    Keberhasilan BOLT dalam meraih 1,4 juta pelanggan merupakan kesuksesan

    BOLT dalam menentukan segmentasi BOLT dengan jelas. Dengan segmentasi yang

    jelas, BOLT dapat banyak menarik pasar yang sudah menjadi targetnya. Segmentasi

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    32/67

    #)

    pasar ini merupakan hal yang penting bagi keberhasilan perusahaan, karena jika salah

    pasar maka akibat yang diderita oleh perusahaan juga sangat besar, maka faktor ini diberi

    bobot 0.05 karena faktor ini cukup penting untuk diperhatikan. Selain itu diberi rating 3

    karena segmentasi pasar merupakan salah satu kekuatan perusahaan untuk terus

    melebarkan sayapnya.

    10.Menggunakan teknikDigital Signal Processing

    Sudah tidak asing lagi jika BOLT mengadopsi teknologi 4G LTE sebagai jaringan

    utamanya, 4G LTE merupakan lanjutan dari standar teknologi GSM/UMTS. Dengan

    teknik Digital Signal Processing dapat meningkatkan kapasitas dan kecepatan data

    jaringan nirkabel. Teknologi yang up to date ini menjadikan BOLT produk yang

    paling ditunggu tunggu oleh masyarakat. Diberi bobot 0.04 karena keberadaan teknik

    ini cukup penting bagi keberhasilan teknologi 4G, dan diberi rating 3 karena tanpa

    mengadopsi teknik DSP merupakan salah satu kekuatan BOLT dalam

    memproduksi produk produknya yang telah diklaim memiliki koneksi internet tercepat.

    ANALISIS WEAKNESS

    1. Customer service BOLT sering mengecewakan menurut pelangganCustomer service merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan, tidak

    hanya melayani, mereka perlu memiliki kemampuan untuk mengatasi keluhan pelanggan

    sehingga diberi bobot 0.05. Namun yang terjadi adalah banyak sekali keluhan yang

    mengatakan bahwa justru Customer Service BOLT kurang sergap dalam mengatasi

    keluhan pelanggan yang dihubungi melalui telpon, sehingga diberi peringkat 1.

    2. Marketing kurang bersosialisasi dengan pelanggan

    Peran marketing di dalam perusahaan adalah penyambung informasi dari

    perusahaan kepada pelanggan sehingga penting bagi perusahaan untuk memiliki

    marketing yang harus bersosialisasi dengan baik kepada pelanggan sehingga bobot yang

    diberikan adalah 0.05. Namun yang terjadi, menurut keluhan pelanggan, marketing

    BOLT tidak memberitahu adanya perubahan harga produk sehingga terjadi

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    33/67

    #*

    miscommunication yang menyebabkan pelanggan kecewa sehingga kelemahan ini diberi

    peringkat sebesar 2.

    3. Jaringan tidak stabil

    Sebagai perusahaan provider internet 4G, sangat penting untuk mengoptimalkan

    jaringan sehingga diberi bobot cukup tinggi yaitu 0.06, tetapi yang terjadi adalah

    berdasarkan keluhan para pelanggan, jaringan BOLT kurang stabil atau sering terputus.

    Hal ini disebabkan oleh adanya gangguan sinyal yang disebabkan oleh faktor alam, untuk

    menghindarinya seharusnya BOLT dapat meningkatkan kualitas BTS nya sehingga

    diberi peringkat 2.

    4. Memakan waktu yang lama untuk melakukan perencanaan/planning

    Sebuah perusahaan akan maju tentu saja dengan adanya perencanaan yang baik,

    namun terlalu lama dalam melakukan perencanaan akan sangat berpengaruh

    kepada timing perusahaan dalam mengambil keputusan (bobot 0.06). BOLT dalam

    mengatasi masalah BTS terlalu lama dalam melakukan analisa dan perencanaan sehingga

    tindakan dan misi tertunda yang menyebabkan pelanggan kecewa maka peringkat yang

    diberikan adalah 2.

    5. Lamanya waktu admin fanpage melayani pelanggan

    Fanpage merupakan salah satu media yang cukup penting walaupun hal ini

    terkesan sederhana, namun dapat memberikan review buruk dari pelanggan (bobot 0.05)

    namun yang terjadi, admin fanpage BOLT kurang tanggap dalam menjawab pertanyaan

    dan keluhan pelanggan. Berdasarkan beberapa review pelanggan, dikatakan bahwa

    seorang admin fanpage twitter membutuhkan waktu yang sangat lama. Sehingga diberi

    peringkat sebesar 2 untuk seberapa buruk respon BOLT terhadap hal ini.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    34/67

    $+

    6. Kurang penjelasan pada buku panduan produk

    Produk yang berkualitas tentu saja disertai dengan kejelasan untuk bagaimana

    cara mengakses dan memantain produk tersebut, sehingga bagi perusahaan hal itu cukup

    penting karena dapat meningkatkan kualitas produk dan perusahaan maka diberi bobot

    0.03. Namun yang terjadi, kelengkapan buku panduan BOLT kurang karena

    tidak menyertakan cara mengisi ulang. walaupun hal tersebut dapat dengan mudah dicari

    di internet, namun buku panduan yang tertera di produk penting untuk menjaga kepastian

    langkah - langkah mengisi ulang pulsa tersebut sehingga diberi peringkat 2.

    7. Jumlah tenaga kerja yang kompeten masih kurang

    Keberhasilan perusahaan dimulai dengan adanya karyawan atau pekerja yang

    berkompetensi. Hal itu sangat penting bagi sebuah perusahaan sehingga diberi bobot

    sebesar 0.05. Tetapi, berdasarkan pengalaman kerja karyawan BOLT, dikatakan bahwa

    banyak pekerja yang skill dan abilitynya belum berkompeten sehingga diperlukan

    training. hal ini memberikan peringkat sebesar 2.

    8. Terlalu mengandalkan outsourcingKeterkaitan suatu perusahaan dengan tenaga kerja outsourcing merupakan faktor

    yang cukup penting bagi perusahaan sehingga bobot yang diberikan sebesar 0.04.

    Disini BOLT terlalu banyak menggunakan outsourcing, dimana terlalu banyak

    menggunakan outsourcing dapat menghilangkan kontrol manajerial perusahaan,

    kerahasiaan dan keamanan terancam, dan lain lain, sehingga hal ini diberi peringkat 2.

    9. Annual report perusahaan terbuka perlu update setiap tahun

    Perusahaan terbuka berarti semua informasi tentang perusahaan dapat dilihat oleh

    semua lapisan masyarakat, dan cukup penting untuk terus update setiap tahun untuk

    masyarakat yang memang membutuhkannya sehingga diberi bobot 0.04. Namun annual

    report yang dibuat oleh perusahaan BOLT ini masih berhenti hingga tahun 2013 dan ini

    memberikan peringkat 2.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    35/67

    $"

    10. Laba kotor yang menurun karena peningkatan beban layanan

    Laba kotor maupun bersih keduanya adalah faktor yang sangat penting untuk

    dipertahankan oleh perusahaan sehingga diberi bobot 0.07. Namun yang terjadi adalah

    laba kotor BOLT menurun terkait adanya peningkatan beban layanan yaitu biaya sewa

    peralatan, sewa menara dll. hal ini merupakan kelemahan yang cukup besar

    sehingga diberi peringkat 1.

    ANALISIS SINGKAT

    Total rata rata tertimbang atau wtd score yang diperoleh untuk IFE Matrix pada

    perusahaan BOLT adalah 2.63. Rata rata menunjukkan hasil diatas 2.5, yang artinya

    BOLT merupakan perusahaan yang memiliki posisi internal yang kuat. Meskipun tidak

    cukup kuat, karena BOLT merupakan perusahaan baru. Faktor faktor diatas merupakan

    hasil pencarian mengenai BOLT terbaru, sehingga kesimpulan kami, BOLT masih dalam

    tahap pengembangan, sehingga nilai rata rata 2.63 merupakan nilai yang cukup

    baik bagi perusahaan yang baru launchingNovember 2013 ini.

    5.2 EXTERNAL FACTORS EVALUATION

    OPPORTUNITIES

    N

    o

    KEY EXTERNAL FACTORS WEIGH

    T

    RATIN

    G

    SCOR

    E

    CATEGORY

    1 Berbagai operator seluler meluncurkan sinyal

    4G

    0.06 4 0.24 competitive

    2 Jumlah pengguna dan internet berkualitas

    dengan harga terjangkau semakin meningkat

    0.06 4 0.24 social/demography

    3 Peminat wifi mobile yang tinggi 0.04 4 0.16 Technology

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    36/67

    $#

    4 Kementrian Kominfo menekan Tingkat

    Komponen Dalam Negeri smartphone dan 4G.

    0.075 4 0.3 governmental

    5 Pasar 4G berkontribusi sebesar 30% dari

    keseluruhan pengguna yang mengakses internet

    di Indonesia

    0.04 3 0.12 Social

    6 Gubernur Ahok sangat menginginkan untuk

    mendorong implementasi smart city di Jakarta

    lewat ekspansi 4G

    0.05 4 0.2 governmental

    7 pelanggan membutuhkan otentikasi informasi

    untuk mendorong seputar perangkat

    0.03 2 0.06 Technology

    8 Fokus pemerintah memaksimalkan

    implementasi jaringan 4G di Indonesia.

    0.065 2 0.13 governmental

    9 Berbagai gadget jenis baru bermunculan 0.05 4 0.2 Technology

    10 Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau

    oleh 3G

    0.035 4 0.14 environmental

    11 Aplikasi Ojek Online yang bermunculan

    membuat jaringan 4G sangat dibutuhkan

    0.045 1 0.045 Social

    THREATS

    N

    o

    KEY EXTERNAL FACTORS WEIGH

    T

    RATIN

    G

    SCOR

    E

    CATEGORY

    1 Diluncurkannya modem Smartfren 0.05 3 0.15 Competitive

    2 Kenaikan dollar membuat material yang di

    impor melalui HUAWEI meningkat

    0.06 3 0.18 Economy

    3 Beberapa suku di Indonesia masih anti-

    teknologi

    0.02 1 0.02 Demography

    4 Iphone 5s dan 5c dibundling dengan modem 4G 0.04 3 0.12 technology

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    37/67

    $$

    5 perangkat berteknologi 4G LTE cat 6 yang

    beredar di pasaran hanya Samsung Galaxy Note

    5.

    0.04 3 0.12 Competitive

    6 4G Telkomsel telah merambah di tujuh kota,

    yakni Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Bali,

    Medan, Makassar, dan Mataram

    0.075 2 0.15 Social

    7 Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren merajai

    jaringan 4G di Indonesia

    0.06 3 0.18 Competitive

    8 Banyaknya unlocker nakal 0.07 4 0.28 Political

    9 Masyarakat lebih minati smartphone 4G LTE

    mahal

    0.035 3 0.105 Technology

    TOTAL 1 3.14

    ANALISIS PELUANG

    1. Berbagai operator seluler meluncurkan sinyal 4G (Competitor)

    Munculnya berbagai operator seluler yang menggempur jaringan 4G tidak

    menjadikan BOLT takut. Justru menjadikannya sebagai peluang. BOLT sudah sadar akan

    banyaknya competitor bermunculan dan mereka sudah mempersiapkannya. Menurut

    BOLT, hal ini merupakan peluang karena justru semakin banyak penetrasi jaringan 4G.

    Hal ini cukup penting sehingga memberikan bobot sebesar 0.06 karena peluang ini dapat

    memacu BOLT untuk terus berinovasi. Dan memang sudah jelas, respon dari BOLT

    sangat baik sehingga diberi rating 4.

    2. Jumlah pengguna dan internet berkualitas dengan harga terjangkau semakin

    meningkat (social/demography)

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    38/67

    $%

    Setiap harinya, pelanggan terus mendesak para operator untuk terus meningkatkan

    kualitas dari segi produk maupun kecepatan dengan harga yang murah. Disini, BOLT

    dapat memanfaatkan peluang itu dengan berinovasi untuk menjadi modem tercepat

    dengan harga yang murah sehingga diberi bobot 0.06. Respon BOLT dapat dilihat dari

    salah satu strategi perusahaannya yaitu dengan menghadirkan layanan terjangkau agar

    mudah menarik pasar dengan meluncurkan power ephone dengan harga dibawah 1jt.

    Sehingga dapat diberi rating yang baik yaitu 4.

    3. Peminat wifi mobile yang tinggi (technology)

    Menurut BOLT, mobile WiFi semakin hari semakin menarik peminat pengguna

    internet yang besar. Terutama kepada pengguna internet yang butuh dukungan koneksi

    mobile WiFi yang mampu mengakomodir kegiatan internetnya dengan mobilitas tinggi.

    Hal ini menjadi peluang oleh BOLT yang merupakan produk perusahaan pencipta mobile

    wifi, untuk menciptakan produk baru sehingga diberi bobot 0.04. Oleh karena itu, BOLT

    terus berinovasi dengan meluncurkan MoviMax (produk terbaru mobile wifi), terlihat

    bahwa respon BOLT sangat baik sehingga diberi rating 4.

    4.

    Kementrian Kominfo menekan Tingkat Komponen Dalam Negeri smartphone dan4G. (Governmental)

    Baru saja, kementrian kominfo membuat kebijakan dalam penetapan aturan

    tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) perangkat 4G. bagi para competitor selain

    BOLT, mungkin hal tersebut merupakan sebuah ancaman besar. Namun tidak bagi

    BOLT, karena BOLT telah memenuhi persyaratan untuk menambah nilai local ke dalam

    produknya, hal ini sangat penting dijadikan sebagai peluang agar BOLT dapat lebih

    unggul dibanding competitor dengan kelebihannya itu sehingga diberi bobot sebesar

    0.075. Respon BOLT terhadap hal ini adalah salah satunya, dimunculkannya produk

    MoviMax yaitu mobile wifi buatan Indonesia. Sehingga diberi rating 4.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    39/67

    $&

    5. Pasar 4G berkontribusi sebesar 30 % dari keseluruhan pengguna yang mengakses

    internet di Indonesia (social)

    Berdasarkan berbagai media teknologi, dikatakan bahwa pasar 4G meluas yaitu

    sebesar 30% dari keseluruhan pengguna yang mengakses di Indonesia. Hal ini tentu

    dianggap peluang bagi BOLT sehingga diberi bobot 0.04. Menanggapi hal ini, BOLT

    sangat antusias untuk melakukan perluasan terus menerus. Sehingga di dapatkan rating

    sebesar 3.

    6. Gubernur Ahok sangat menginginkan untuk mendorong implementasi smart city

    di Jakarta lewat ekspansi 4G. (Governmental)

    Ahok ngebet untuk mendorong implementasi smart city di Jakarta lewat ekspansi

    4G. BOLT pun sangat antusias mendengar hal ini sehingga hal ini dijadikan peluang yang

    cukup besar terkair permintaan dari orang nomor satu di Jakarta yaitu 0.05. Respon

    BOLT sangat baik dengan terus melakukan perluasan jaringan dan memaksimalkannya di

    daerah Jabodetabek khususnya DKI Jakarta sehingga diberi rating 4.

    7.

    Pelanggan membutuhkan otentikasi informasi untuk mendorong seputarperangkat (technology)

    Besarnya keinginan pelanggan untuk dapat yakin tentang produk BOLT dijadikan

    sebagai peluang agar BOLT dapat berinovasi lebih. Hal ini cukup memancing BOLT

    untuk berinovasi sehingga diberi bobot 0.03. Dan respon BOLT terhadap hal ini sangat

    baik yaitu diluncurkannya fitur QR code yang membuat pelanggan lebih percaya dan

    kaya akan informasi detil seputar perangkat sehingga diberi rating 2.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    40/67

    $'

    8. Fokus pemerintah memaksimalkan implementasi jaringan 4G di Indonesia.

    (governmental)

    Fokus pemerintah kini masih memaksimalkan implementasi jaringan 4G di

    Indonesia. Untuk jangka panjang, kata Rudiantara (selaku Menkominfo), pemerintah

    akan mengekspansi akses internet yang merata di semua kotamadya. Peluang yang

    mengharuskan BOLT untuk memperluas jaringan ini diberi bobot sebesar 0.065. karena

    mirip yang diinginkan Ahok, apabila suatu tindakan didukung oleh pemerintah, maka

    tentu saja akan menjadi peluang yang baik. BOLT hanya perlu memaksimalkan jaringan

    ke seluruh Indonesia, namun baru hanya daerah Indonesia bagian barat saja yang diberi

    jaringan BOLT, sehingga BOLT untuk lingkup Indonesia, diberi rating 2.

    9. Berbagai gadget jenis baru bermunculan (technology)

    Munculnya beragam gadget baru seperti yang dapat mengakses sinyal 4G sangat

    perlu dijadikan peluang yang cukup besar oleh BOLT. Karena hal itu dapat mendorong

    BOLT untuk terus berinovasi dan meningkatkan produksi BOLT sehingga diberi bobot

    0.5. Banyaknya produk yang ditawarkan oleh BOLT menunjukkan bahwa responnya

    terhadap peluang ini sangat baik sehingga diberi rating 4.

    10.Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau oleh 3G (environmental)

    Evolusi dari 2G ke 3G lebih sulit dibandingkan dengan evolusi dari 3G ke 4G.

    Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau oleh 3G. Karena itu, timbulah adanya

    optimistis evolusi ke 4G lebih cepat. BOLT perlu menjadikannya peluang untuk

    memotivasinya secara maksimal sehingga diberi bobot 0.035. Sebagai pembawa jaringan

    4G pertama di Indonesia, telah membuktikan bahwa BOLT merespon peluang itu dengan

    sangat amat baik sehingga diberi rating 4.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    41/67

    $(

    11.Aplikasi Ojek Online yang bermunculan membuat jaringan 4G sangat dibutuhkan.

    (social)

    Menurut beberapa pengojek yang masih awam menggunakan smartphone,

    jaringan internet berbasis 4G sangat mempengaruhi kecepatan pengojek untuk

    mengambil pelanggan. Sistem menjemput pelanggan yang berbasis rebutan itu selalu

    dimenangkan oleh para pengguna jaringan 4G yang membuat pengojek awam kehilangan

    kesempatan. BOLT perlu menjadikan hal ini sebagai peluang dimana BOLT dapat

    melakukan kerjasama kepada perusahaan aplikasi ojek online tersebut. Namun BOLT

    belum melakukan respon yang cukup baik sehingga diberi rating 1.

    ANALISIS ANCAMAN

    1.Diluncurkannya modem Smartfren (Competitive)

    Smartfren merupakan kompetitor yang unggul dengan BOLT!. Diluncurkannya

    modem 4G Smartphone kemungkinan besar akan memberi ancaman bagi BOLT dalam

    bersaing pada dunia internet 4G. Respon BOLT terhadap hal ini, BOLT sama sekali tidak

    takut akan ancaman competitor maka diberi bobot 0.05 karena ancaman ini ternyata dapatmembuat BOLT semakin mengembangkan sayapnya. Dan respon BOLT akan hal ini

    cukup baik sehingga diberi rating 3.

    2.Kenaikan dollar membuat material yang di impor melalui HUAWEI mengalami

    peningkatan (Economy)

    Sehubungan dengan PT. Internux dalam memproduksi BOLT menggunakan

    material untuk baterai yang diimpor dari HUAWEI dan sebagaimana kenaikan dollar

    telah memberi dampak dalam perekonomian dan perindustrian di Indonesia, maka

    menurut kami kenaikan dollar sangat mempengaruhi harga baterai yang diimpor melalui

    HUAWEI. sehingga kemungkinan besar berdampak pula terhadap harga jual BOLT. hal

    ini cukup mengancam BOLT karena sampai sekarang BOLT tetap menggunakan

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    42/67

    $)

    HUAWEI sebagai suppliernya sehingga diberi bobot 0.06. Respon BOLT terhadap hal ini

    biasa saja karena BOLT tetap menggunakan produk yang diimpor melalui HUAWEI

    maka diberi rating 3.

    3.Beberapa suku di Indonesia masih anti-teknologi (demography)

    Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai suku dan ras. Beberapa ras

    di Indonesia masih tergolong menolak adanya teknologi bagi suku mereka. Hal ini

    merupakan ancama bagi BOLT walaupun tidak begitu besar, sehingga hanya diberi bobot

    sebesar 0.02. Dan untuk respon BOLT terhadap hal ini juga masih belum terlihat

    sehingga rating yang diberikan sebesar 1.

    4.Iphone 5s dan 5c dibundling dengan modem 4G (technology)

    Dengan diadakannya kerja sama antara iphone 5s dan 5c dengan telkomsel,

    indosat, dan XL mengeluarkan gadget yang tinggi permintaan menyebabkan BOLT kalah

    cepat dan tersaingi maka diberi bobot 0.04. Namun, dalam menghadapi hal ini, BOLT

    tidak mau kalah dengan mengadakan kerjasama dengan Samsung untuk membundling

    Samsung galaxy J5 dengan memberikan modem 4G, respon BOLT terhadap hal ini

    terlihat cukup baik karena dia mampu segera bangkit dari tidurnya dan diberikan rating 3.

    5.Perangkat berteknologi 4G LTE category 6 yang beredaran di pasaran hanya Samsung

    Galaxy Note 5. (Competitive)

    Samsung Galaxy Note 5 bakal menjadi ancaman untuk BOLT, karena selain

    perangkat ini mempunyai desain dan fitur yang menarik. Perangkat ini juga dilengkapi

    dengan teknologi 4G LTE yang ditujukan untuk pasar menengah keatas. Diberi bobot

    0.04, karena dalam menanggapi ancaman ini BOLT sebenarnya memiliki produk wifi

    modem yang pasarnya untuk semua kalangan hingga menengah keatas. Selain itu diberi

    rating 3, karena respon BOLT cukup baik dalam menanggapi hal tersebut.

    6. 4G Telkomsel telah merambah di tujuh kota, yakni, Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya,

    Bali, Medan, Makassar, dan Mataram. (Social)

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    43/67

    $*

    Sementara BOLT masih tersebar di beberapa wilayah di pulau jawa dan 4G

    Telkomsel sudah tersebar di banyak luar pulau jawa. hal tersebut dapat menjadi ancaman

    bagi BOLT, karena Telkomsel sudah unggul untuk cakupan internet 4G di luar pulau

    Jawa. Diberi bobot 0.075 karena BOLT sangat berusaha untuk terus menjangkau ke

    daerah luar pulau jawa di Indonesia. Dan diberi rating 2, karena BOLT masih kalah

    unggul dari segi jangkauan dengan 4G Telkomsel.

    7. Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren merajai jaringan 4G di Indonesia (competitive)

    Menurut berbagai media, dijelaskan bahwa telkomsel, indosat, xl dan smartfren

    merajai jaringan 4G di Indonesia. Sebagaimana yang dikatakan, BOLT tidak masuk ke

    dalam jajaran tersebut, hal ini tentu membuat BOLT menjadi merasa terancam sehingga

    diberi bobot sebesar 0.06. Menanggapi hal ini, BOLT tidak tinggal diam, justru mereka

    selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas melalui berbagai program sehingga diberi

    rating 3.

    8. BOLT akan tertibkan unlocker modem nakal. (Political)

    Tindakan unlock ilegal yang sekarang ini beredar tentu memberikan ancaman

    dalam merugikan Intenux maupun vendor handset yang berusaha memberikan subsidi.unlocking diklaim juga bakalan merugikan konsumen penggunanya. hingga saat ini,

    Internux telah mengambil jalan hukum dan telah mencapai ke tahap persidangan di

    Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Diberi bobot 0.07 karena BOLT hal ini sangat

    mengancam BOLT apabila tidak ditindaklanjuti. Maka dari itu BOLT langsung merespon

    dengan langsung menindaklanjuti oknum oknum yang berusaha untuk membuat BOLT

    dan konsumennya mengalami kerugian. Dan diberi rating 4, karena respon BOLT sangat

    baik hingga menempuh jalur hukum.

    9. Target BTS baru capai 60% (Technology)

    BOLT menargetkan perusahaannya untuk memiliki 3.600 BTS yang tersebar di

    wilayah Jabodetabek dan Banten. Hal itu merupakan ancaman karena BOLT baru

    mencapai 2.200 BTS yang berpengaruh kepada faktor jangkauannya dan tentu saja akan

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    44/67

    %+

    mempengaruhi konsumen dan competitor sehingga diberi bobot 0.035. Dan diberi rating

    3, karena BOLT telah berusaha sebaik mungkin untuk terus meningkatkan layanannya

    dengan menjalankan targetnya sesuai dengan alur yang telah ditetapkan

    5.3 COMPETITIVE PROFILE MATRIX (CPM

    1. Iklan merupakan sarana tersampaikannya apa yang dibuat oleh perusahaan

    kepada masyarakat. Tanpa adanya iklan yang baik, perusahaan tidak akan bisa

    meningkatkan produksinya. Sehingga iklan merupakan faktor yang penting dan diberi

    bobot 0.16 terutama bagi perusahaan provider 4G yang sedang marak di Indonesia.

    Seperti yang diketahui, Telkomsel merupakan perusahaan yang berdiri terlama di

    antara ke dua perusahaan yang lain sehingga dapat dikatakan bahwa pengalamannya

    untuk beriklan lebih banyak dibandingkan BOLT dan Smartfren. Sehingga di peringkat,

    Telkomsel diberi peringkat tertinggi 4. Dan Smartfren terendah berdasarkan hasil survey

    terhadap kepengetahuan pelanggan terhadap produk dari ketiganya.

    No

    .

    Faktor Penentu

    Keberhasilan

    Bobot BOLT Smartfren Telkomsel

    Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nila

    1 Iklan 0.16 3 0.48 2 0.32 4 0.6

    2 Kualitas Produk 0.2 3 0.6 3 0.6 2 0

    3 Variasi Produk 0.05 4 0.2 1 0.05 2 0

    4 Jangkauan 0.075 2 0.15 3 0.225 3 0.22

    5 Kekompetitifan harga 0.075 3 0.225 3 0.225 2 0.1

    6 Kesetiaan Pelanggan 0.1 3 0.3 3 0.3 2 0

    7 Supply Chain Mgmt 0.08 3 0.24 2 0.16 3 0.2

    8 Ekspansi Global 0.06 1 0.06 1 0.06 2 0.1

    9 Customer Service 0.1 4 0.4 2 0.2 4 0

    10 Kemudahan Akses Produk 0.1 3 0.3 3 0.3 3 0

    TOTAL 1 2.955 2.44 2.77

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    45/67

    %"

    2. Kualitas produk.

    Kualitas produk merupakan hal yang terpenting di dalam faktor penentu

    keberhasilan sehingga mendapat bobot sebesar 0.2. karena kualitas memegang berbagai

    fungsi yaitu apabila produk yang dihasilkan (jaringan 4g) berkualitas (tidak lemot, dapat

    diandalkan, dll) maka kualitas dapat meningkatkan reputasi perusahaan, meningkatkan

    kesetiaan pelanggan, dll.

    Kualitas produk yang diukur berdasarkan kecepatan akses jaringan 4g, didapatkan

    peringkat BOLT dan Smartfren yang cukup tinggi yaitu 3, karena sesuai dengan yang

    mereka berikan memang kecepatan akses mereka mencapai 100mbs, sedangkan

    telkomsel terendah karena hanya mencapai 36mbps.

    3. Variasi produk

    Di era ini, masyarakat cenderung bersifat mudah jenuh dan tingkat ke-konsumtif-

    an semakin bertambah seiringnya waktu. Apalagi ditambah dengan teknologi yang terus

    berkembang, memaksa perusahaan terutama dibidang operator 4g ini untuk terus

    berinovasi menciptakan berbagai macam produk untuk memenuhi permintaan dan

    kebutuhan konsumen. Sehingga produk yang berbagai macam dibuat untuk memenuhisemua hal itu. Variasi produk menjadi hal yang penting untuk menunjang hal tersebut

    sehingga dianggap sebagai faktor penentu keberhasilan yang diberi bobot sebesar 0.05.

    Dalam hal ini, BOLT dan Smartfren mendapat peringkat tertinggi karena memang

    variasi produk yang dibuat oleh BOLT dan Smartfren beragam, BOLT lebih berfokus

    kepada keragaman wifi mobilenya. Sedangkan Smartfren lebih berfokus kepada

    keragaman handphone pengakses 4G nya. Peringkat yang lebih kecil diberi kepada

    Telkomsel karena perusahaannya tidak membuat wifi mobile melainkan hanya kepada

    simcard.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    46/67

    %#

    4. Jangkauan

    Jangkauan yang di maksud disini adalah lokasi atau titik mana saja yang sudah

    dijangkau oleh para operator 4g di Indonesia maupun luar negeri. Hal ini sangat penting

    karena menjadi salah satu faktor penentu pembeli dalam memutuskan untuk membeli.

    Sehingga diberi bobot 0.075.

    Teknologi jaringan 4G LTE yang ditawarkan ketiga operator seluler ini bisa

    dibilang masih dalam tahap awal sehingga cakupan areanya masih sedikit. Bolt

    walaupun telah hadir dari tahun lalu hanya mencakup wilayah Jabodetabek, Banten,

    dan Medan. Sedangkan Telkomsel dan Smartfren memiliki peringkat tertinggi karena

    sudah cukup luas jangkauannya yaitu Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan,

    Makassar, dan Lombok dan Kalimantan Selatan.

    5. Kekompetitifan harga

    Harga sangat berpengaruh dalam faktor penentu keberhasilan terutama dalam

    menghadapi pesaing. Karena pesaing sangat peka terhadap harga produk dari

    kompetitornya, disini kekompetitifan harga diberi bobot sebesar 0.075.

    Harga kuota dari setiap perusahaan cukup bersaing, BOLT dan Smartfrenbersaing untuk menjadi provider yang semurah-murahnya dengan kualitas sekencang-

    kencangnya, sehingga bobot mereka sama yaitu 3. Tetapi untuk telkomsel, cenderung

    untuk memberi harga yang lebih mahal dibandingkan dengan kedua kompetitornya

    sehingga bobot nya terkecil yaitu 2.

    6. Kesetiaan Pelanggan

    Kesetiaan pelanggan merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan suatu

    perusahaan. Kuantitas konsumen dapat menentukan apakah perusahaan tersebut dapat

    bertahan atau tidak. Maka dari itu kesetiaan pelanggan diberi bobot 0.1, karena

    merupakan faktor yang sangat penting.

    Peringkat yang diberikan untuk kekompetitifan harga berbeda - beda, BOLT

    diberi bobot 3 karena loyalitas dan antusiasme pelanggan yang cukup besar dalam

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    47/67

    %$

    menanggapi produk tersebut, sementara smartfren diberi bobot 3 karena sama seperti

    BOLT antusiasme dan loyalitas pelanggan nya cukup stabil. sementara, telkomsel diberi

    peringkat 2 karena jumlah pelanggannya belum sebesar BOLT dan smartfren.

    7. Supply chain management

    Supply chain merupakan jalan pendekatan secara fungsional untuk memanage

    perjalanan bahan baku dari supplier. Maka dari itu, supply chain merupakan faktor cukup

    penting 0.08, terutama bagi perusahaan manufaktur seperti produk BOLT.

    Peringkat yang diberikan untuk BOLT dan Telkomsel adalah 3 karena secara

    fungsional, dalam memanage perjalanan bahan baku dari supplier, BOLT dan Telkomsel

    lebih unggul dari smartfren terbukti dengan banyaknya produk mereka yang tersebar luas

    di Indonesia.

    8. Ekspansi Global

    Ekspansi global yang merupakan rencanan perusahaan untuk membesarkan

    aktivitas bisnis dari dalam negeri ke luar negeri. Diberi bobot 0.06, karena perusahaan

    4G terkait tidak banyak melakukan ekspansi diluar negeri, mereka semua masih

    berfokus untuk mengembangkan Indonesia, meskipun sebenarnya itu merupakan faktor

    yang cukup penting.Peringkat yang diberikan untuk BOLT dan smartfren 1, itu artinya mereka

    belum ekspansi ke luar negeri secara maksimal. Sementara Telkomsel diberi bobot 2,

    karena layanan Telkomsel telah menjangkau hingga beberapa negara.

    9. Customer Service/Pelayanan

    Customer service merupakan bentuk layanan untuk meningkat kepuasan

    konsumen dari si perusahaan. Diberi bobot 0.1 karena tingkat kepuasan konsumen akan

    mempengaruhi keberlanjutan produk tersebut, sehingga customer service merupakan

    faktor yang sangat penting agar perusahaan tersebut bisa mencapai target.

    Peringkat BOLT dan Telkomsel diberi nilai 4 karena gerai customer service

    lebih banyak ditemukan dibanding smartfren, serta BOLT dan Telkomsel memberikan

    kemudahan layanan dalam mengisi ulang pulsa di banyak gerai.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    48/67

    %%

    10. Kemudahan Akses Produk

    Kemudahan akses produk terutama layanan internet merupakan faktor yang

    dapat meningkatkan kepuasan konsumen, jika akses yang diberikan memuaskan,

    konsumen pasti akan memberikan feedback yang bagus juga. Maka dari itu, faktor ini

    sangat penting sebagai faktor penentu keberhasilan suatu produk sehingga diberi bobot

    0.1.

    Peringkat ketiganya diberi peringkat 3 karena ketiganya memberikan

    kemudahan akses yang lebih cepat menggunakan teknologi 4G.

    ANALISIS SINGKAT

    Setelah menghitung jumlah nilai keseleuruhan dengan mengkalikan bobot dengan

    peringkat, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi didapatkan oleh BOLT dengan nilai sebesar

    2.995. Sedangkan posisi kedua didapat oleh Telkomsel dengan nilai sebesar 2.775. dan

    Smartfren mendapatkan posisi terlemah karena mendapat nilai terkecil yaitu 2.59.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    49/67

    %&

    BAB VI

    TAHAP PENCOCOKAN / MATCHING STAGE

    6.1 SWOT MATRIX

    Strengths:

    1. Promosi, iklan, dan

    pengenalan produk

    yang efektif

    2. Nama produk yang

    mudah diingat oleh

    konsumen

    3. Bekerja sama

    dengan banyak toko

    retail (modern store)

    4. Segmentasi BOLT

    tertuju dengan jelas

    5. Layanan 4G yang

    pioneer

    Weakness

    1. Customer service BOLT

    sering mengecewakan

    menurut pelanggan

    2. Jaringan tidak stabil

    Opportunity:1. Jumlah pengguna

    internet berkualitas

    dengan harga

    terjangkau makin

    meningkat

    2. Peminat wifi mobile

    yang tinggi

    3. Fokus pemerintah

    memaksimlakan

    implementasi

    jaringan 4g di

    Indonesia

    SO Strategies:Strength!Opportunity

    (1), (2), (4), (5)!(1), (2).

    Analisis:

    Dengan memanfaatkan

    kekuatan BOLT yaitu dalam

    bidang marketingnya,

    peluang dapat sangat

    ditingkatkan yaitu dengan

    meningkatnya jumlah

    peminat internet maupun wifi

    mobile yaitu produk andalan

    WO Strategies:Weakness!Opportunity

    , (1)!(1), (2)

    , (2)!(3), (4)

    Analisis:

    -Salah satu aspek yang

    membuat kesetiaan

    pelanggan adalah Customer

    Service. Namun apabila hal

    tersebut dianggap

    mengecewakan pelanggan,

    maka peluang BOLT untuk

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    50/67

    %'

    4. Pasar 4g

    berkontribusi

    sebesar 30% dari

    seluruh pengakses

    internet di Indonesia

    BOLT. meraup pasar pengguna

    internet dan wife mobile yang

    tinggi dapat hilang.

    -Dengan adanya dukungan

    pemerintah serta besarnya

    kontribusi 4G terhadap

    pengguna internet di

    Indonesia, maka seharusnya

    BOLT lebih mengatasi

    kekurangannya yaitu

    memperbanyak lokasi

    jaringan ke seluruh wilayah

    Indonesia.

    Threats:

    1. Muncul pesaing

    baru

    2. Pesaing terus

    memperluas

    jaringan3. Kenaikan dollar

    menaikkan harga

    pasokan barang

    4. Telkomsel, indosat,

    XL, dan smartfren

    merajai jaringan 4g

    di Indonesia (BOLT

    belum)

    ST Strategies:

    (5) -> (1), (2), (4)

    (1),(2) -> (1),(2)

    - persaingan bisnis dalam

    dunia IT sangatlah ketat

    seiring dengan perkembanganteknologi, pesaing terus

    memperluas jaringan dan

    berlomba lomba

    meningkatkan pelayanan. Hal

    ini harus diperhatikan oleh

    layanan BOLT, dengan

    pengembangan dan perluasan

    area jaringan 4G akan

    membuat banyak orang bisa

    merasakan layanan dari

    BOLT dimanapun mereka

    berada.

    WT Strategies:

    -(2) -> (1), (2), (4)

    -(1) -> (1), (2), (4)

    , memperluas jaringan

    agar pengguna

    internet dapatmerasakan 4G di

    berbagai tempat.

    , Meningkatkan

    layanan customer

    service bagi pengguna

    BOLT, agar pengguna

    BOLT tidak

    berpindah

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    51/67

    %(

    -membuat iklan yang

    inovatif, variatif untuk

    menjaring pelanggan baru

    dan mempertahakan

    pelanggan lama

    6.2 SPACE MATRIX

    Posisi Stratetgi Internal Rating Posisi Strategi Eksternal Rating

    Financial Strength Environmental Stability

    (ES)

    a. Total aset perusahaan

    telekomuniaksi BOLT

    mencapai Rp 3 triliun.

    Tergolong besar untuk

    ukuran perusahaan baru.

    +3.0 a. Perkembangan

    Teknologi Informasi sangat

    cepat (Internet)

    -2.0

    b. Ekuitas Bolt sebesar Rp

    750 miliar. Tergolong besar

    untuk ukuran perusahaan

    baru.

    +2.0 b. Persaingan industry

    dalam bidang IT yang

    semakin ketat

    -3.0

    +5.0 c. kisaran harga pesaing

    yang lebih mahal

    -1.0

    Rata - rata +2.5 -6.0

    Rata - rata -2.0

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    52/67

    %)

    Competitive Advantage Industry Strength (IS)

    a. Image product sebagai

    mobile wifi pioneer yang

    murah

    -2.0 a. Perkembangan

    Permintaan Pasar terus

    meningkat

    4.0

    b. Membuat gerai yang

    tersebar di hampir seluruh

    Indonesia

    -3.0 b. Pangsa Pasar yang luas 3.0

    c. Promosi dan pengenalan

    produk yang efektif

    -2.0 c. SDM yang tersedia 2.0

    d. pertumbuhan industry

    telekomunikasi yang

    positif dan kompetitif

    2.0

    -7.0 11.0

    Rata - rata -2.3 Rata rata 2.75

    ANALISIS SINGKAT

    Financial Strength

    a. Total asset BOLT mencapai Rp3trilliun diberi bobot 3, karena bagi perusahaan

    yang baru berkecimpung di dunia telekomunikasi, perusahaan ini memiliki

    kekuatan finansial yang cukup kuat karena telah mengumpulkan asset hingga Rp

    3 triliun.

    b.

    Ekuitas BOLT sebesar Rp750milliar, diberi bobot 2. Karena bagi perusahaan

    yang tergolong baru ini sudah memiliki kekuatan finansial yang cukup kuat.

  • 7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013

    53/67

    %*

    Environmental Stability

    a. perkembangan teknologi informasi sangat cepat diberi bobot -2.0. di Indonesia

    sendiri yang telah menggunakan teknologi 4G terbilang sangat cepat, hingga

    diberi bobot -2.0

    b. persaingan dalam bidang IT sangatlah ketat, dari segi modem wifi ada competitor

    BOLT yang cukup kuat, yaitu smartfren, namun dari segi teknologi 4G, BOLT

    memiliki telkomsel, XL, Indosat, smartfr