-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
1/67
ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN PADA BOLT
(PT. INTERNUX)
Dikerjakan untuk memenuhi syarat lulus mata kuliah Strategi Perusahaan
dengan dosen Rudy V. Silalahi
Disusun Oleh:
Daisy Amanda / 00000002633
Fitria Agnessya / 00000002821
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2015
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
2/67
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan
penyusunan laporan praktikum ini yang berjudul Analisis Strategi BOLT.
Laporan ini diajukan untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Strategi
Perusahaan periode semester Ganjil 2014/2015.
Dengan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya maka melalui kesempatan
ini kami menyampaikan rasa hormat kepada:
1. Rudy Vernando Silalahi, MM selaku dosen mata kuliah Strategi Perusahaan
yang telah memberikan masukkan kepada praktikan untuk menyusun laporan
ini.
2. Pihak-pihak yang turut membantu kelancaran penulisan laporan ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Akhir kata semoga laporan ini
dapat memberikan rincian sekaligus pembelajaran bagi kita sekalian.
Jakarta, 20 November 2015
Kelompok Praktikan
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
3/67
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2
Tujuan Penelitian .................................................................................
1.3
Metodologi Penelitian ..........................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................
2.1 Exernal Factors Evaluation Matrix................................................ ... 4
2.2 Competitive Profile Matrix...................... .......................................... 4
2.3 Internal Factor Evaluation Matrix ..................................................... 5
2.4
5Porters Forces Analysis............................................................ ..... 5
2.5
Strategy Analysis and Choice.................... .........................................6
2.6 Analisis SWOT................................... ............................................... 6
2.7
SPACEMatrix...................................... ............................................. 7
2.8 Boston Consulting Group Matrix ....................................................... 8
2.9 IEMatrix ............................................................................................ 9
2.10 Grand Strategy Matrix ....................................................................... 9
2.11 Quantitative Strategic Planning Matrix ........................................... 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................12
BAB IV KONDISI PERUSAHAAN .................................................................... 13
4.1 Company Profile.................................. ........................................... 13
4.2
Visi Misi................................................... ....................................... 14
4.3 Five Forces.................... .................................................................. 14
4.4 Analisis Jenis Strategi...................................................................... 20
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
4/67
BAB V INPUT STAGE ........................................................................................ 23
5.1 Internal Factors Evaluation ............................................................. 23
5.2 External Factors Evaluation ............................................................ 31
5.3 Competitive Profiles Matrix.............................................................40
BAB VI MATCHING STAGE..............................................................................45
6.1 SWOT Matrix...................................................................................45
6.2 SPACE Matrix ................................................................................ 47
6.3 IE Matrix..........................................................................................52
6.4 BCG Matrix......................................................................................53
6.5 Grand Strategy.................................................................................55
6.6 QSPM Matrix...................................................................................57
BAB VII KESIMPULAN......................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62
LAMPIRAN .......................................................................................................... 63
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
5/67
"
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Perkembangan sosial masyarakat Indonesia akan menuju kepada masyarakat
informasi yaitu masyarakat yang menempatkan telekomunikasi sebagai sumber kegiatan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, permintaan akan layanan
telekomunikasi baik dari sisi jumlah maupun kualitas akan semakin meningkat.
Kondisi masyarakat diatas tergambar dalam kegiatan sosial masyarakat sehari-
hari dimana banyaknya masyarakat dari semua kalangan baik anak-anak, remaja maupun
dewasa yang mengakses internet baik untuk mencari informasi dengan melihat situs
tertentu atau berkomunikasi lewat media sosial lainnya. Layanan internet saat ini dapat
diakses melalui berbagai perangkat dimana saja baik dilakukan di kantor, rumah, atau
secara mobile.
Peningkatan permintaan masyarakat terhadap internet ini terus mendorong para
perusahaan operator telekomunikasi untuk berinovasi memuaskan permintaan masyarakat
di Indonesia maupun dunia. Inovasi perusahaan tersebut beragam salahs atunya hingga
adanya inovasi terhadap jaringan terbaru yang disebut 4G. Setelah masyarakat puas
dengan jaringan 3G, lama-kelamaan masyarakat terus menginginkan peningkatankecepatan akses internet untuk menunjang kegiatan sehari-hari.
Salah satu perusahaan yang bermain pada jaringan tersebut adalah BOLT. BOLT
yang merupakan produk hasil dari joint venture dua perusahaan yaitu PT. Internux dan
PT. First Media, Tbk. BOLT merupakan produk baru yang dibuat khusus untuk menjadi
wifi mobile yaitu alat pemberi jaringan 4G tanpa kabel untuk mengakses internet pertama
di Indonesia, yang disesuaikan dengan tingginya permintaan dari masyarakat dewasa ini.
Dari besarnya persaingan dari berbagai operator telekomunikasi yang
bermunculan dalam bidang ini yaitu jaringan 4G, membuat BOLT memiliki tantangan
baru untuk tetap bisa bertahan dan meningkatkan profit perusahaannya. Oleh karena itu,
penting untuk diteliti secara keseluruhan baik internal maupun eksternal dari perusahaan
untuk membentuk strategi-strategi baru guna meningkatkan profit perusahaan tersebut.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
6/67
#
1. 2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditentukan, tujuan dari penulisan
dan penelitian makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor internal; kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta
faktor eksternal; peluang dan ancaman produk BOLT.
2. Untuk menganlisis strategi dari faktor-faktor tersebut dengan menggunakan
berbagai metode.
3.
Memberikan usulan strategi yang sekiranya dapat membantu meningkatkan profit
perusahaan.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
7/67
$
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 External Factors Evaluation (EFE)Matrix
EFE matriks merupakan matriks yang dibuat untuk memungkinkan para penyusun
strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi eksternal perusahaan. Aspek yang
dapat dicakup oleh EFE matriks ini adalah aspek ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan politik, pemerintah, hukum dan teknologi dan persaingan.
Tahap pembuatan EFE matriks diawali dengan menentukan lima faktor eksternal
atau aspek yang telah disebut yang diidentifikasikan dalam proses audit eksternal. Faktor-
faktor harus menggambarkan apa saja yang menjadi peluang dan ancaman bagi
perusahaan. Tahapan selanjutnya adalah pemberian bobot untuk seberapa penting faktor
tersebut berpengaruh kepada perusahaan yang berkisar dari 0 (tidak penting) hingga
1(paling penting). Bobot tersebut kemudian dijumlah dengan nilai harus sama dengan 1
(=1). Setelah itu, masuk ke dalam tahap pemberian peringkat yang menggambarkan
sebarapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut yang berkisar
dari 4 (respon superior) hingga 1 (respon buruk). Kemudian, kalikan masing-masing
bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan nilai tetimbang. Jumlahkan nilai
tetimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan total nilai tetimbang bagiorganisasi.
2.2 Competitive Profile Matrix(CPM)
CPM merupakan matriks yang dibuat untuk mengidentifikasi pesaing utama
perusahaan serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam hubungannya dengan posisi
strategis dari perusahaan contoh. Bobot dan nilai tertimbang untuk CPM dan EFE
memiliki arti yang sama. Tetapi faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factor
CSF) dalam CPM mencakup isu ekternal dan internal; dengan demikian peringkat
mengacu pada kekuatan dan kelemahan, dimana 4=kekuatan utama, 3=kekutan minor,
2=kelemahan minor, 1=kelemahan utama.
Walaupun memiliki kesamaan, CPM dan EFE memiliki perbedaan pula. Berikut
merupakan perbedaan antara CPM dan EFE:
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
8/67
%
1. Faktor penentu keberhasilan (CSF) lebih luas, tidak memasukkan data yang
spesifik dan faktual, bahkan berfokus pada isu internal.
2. Faktor penentu keberhasilan (CSF) tidak dikelompokkan dalam peluang dan
ancaman seperti pada EFE.
3. Dalam CPM peringkat dan total nilai tertimbang untuk perusahaan pesaing dapat
dibandingkan dengan perusahaan contoh.
2.3 Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks
Internal Factor Evaluation Matrix adalah alat formulasi startegi yang meringkas
dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga
memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area
tersebut.
Tahapan pembuatan IFE matriks mirip dengan pembuatan EFE. Perbedaannya
adalah faktor yang dibuat pada EFE matriks adalah faktor internal yakni kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Lalu seperti EFE, berikan bobot dari 0 (tidak penting) hingga 1
(sangat penting) tiap masing-masing faktor dengan total semua faktor harus sama dengan
1 (=1). Berikan tingkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor yang mengindikasikan
kelemahan utama (peringkat=1), kelemahan minor (peringkat=2), kekuatan minor
(peringkat=3) atau kekuatan utama (peringkat=4). Perhatikan bahwa kekuatan harusmendapatkan peringkat 3 atau 4, dan kelemahan harus mendapatkan peringkat 1 atau 2.
Kemudian, kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan
rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel, lalu jumlahkan rata-rata tertimbang
tersebut.
Berapapun banyaknya faktor yang dimasukan dalam IFE matriks, total rata-rata
tertimbang berkisar antara 1 hingga 4 dengan rata-rata 2.5. Total rata-rata tertimbang
menggambarkan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai di atas 2,5
mengindikasikan posisi internal yang kuat.
2.4 5 Porters Forces Analysis
5 poters forces analysis atau Analisis lima kekuatan Porter merupakan suatu kerangka
kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
9/67
&
Michael Porter dari Sekolah Bisnis Universitas Harvard pada tahun 1979. Menurutnya
ada lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu (1)
ancaman pendatang baru, (2) daya tawar pemasok, (3) daya tawar konsumen, (4)
ancaman produk pengganti, serta (5) ancaman pesaing. Analisis ini biasanya dilakukan
dengan kombinasi dengan analisis SWOT.
Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)
Hambatan masuk (entry barriers) merupakan berbagai faktor yang akan
menghambat pendatang baru (potential new entrants) memasuki suatu industri di
Five Forces Model. Hambatan masuk yang rendah akan mengakibatkan suatu
industri mengalami penurunan profitabilitas dengan cepat karena semakin
meningkatnya persaingan di antara perusahaan dalam satu industri. Sebaliknya
dalam Five Forces Model hambatan masuk industri yang tinggi, diasumsikan
akan dapat mempertahankan daya tarik industri untuk jangka waktu yang panjang.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain, skala ekonomi
(Economies of Scale), Kurva Pembelajaran (Learning or Experience Effect), Cost
Disadvantages Independent of Scale, diferensiasi produk, Kebutuhan Modal
(Capital Requirement), switching cost, dan Akses ke Jalur Distribusi(Access to
Distribution Channels),
Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)
Dalam Five Forces ModelPemasok memiliki posisi tawar-menawar (bargaining
position) yang berbeda-beda terhadap perusahaan di dalam Five Forces Model.
Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat-syarat perdagangan yang
menguntungkan kedua belah pihak sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen
struktur industri sebagai berikut: differentiation of inputs, switching costs of
supplier and firms in the industry, presence of substitute inputs, supplier
concentration, importance of volume to supplier, cost relative to total purchases
in the industry, impact of inputs on cost or differentiation, threat of forward
integration.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
10/67
'
Daya Tawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers/Consumers)
Dalam Five Forces Model pembeli memiliki posisi penting terhadap
keberlangsungan hidup perusahaan karena sales revenue yang diperoleh
perusahaan berasal dari penjualan produk perusahaan kepada buyer. Posisi tawar
menawar pembeli terhadap perusahaan yang menjual barang dan jasa ditentukan
oleh dua hal utama yakni bargaining leverage dan price sensitivity. Bargaining
Leverage pembeli selanjutnya ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
buyer concentration vs firm concentration, buyer volume, buyer integrate,
substitute products.
Ancaman Produk Pengganti (Threat of Subtitute Products)
Dalam Five Forces Model Persaingan terhadap produk dihasilkan perusahaan
tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama
sehingga menimbulkan persaingan langsung (direct competition), melainkan bisa
juga berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan
fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu dinamakan
produk subsitusi (substitute products).
Persaingan Pasar (Competitive Rivalry Within the Industry)Di dalam industri Five Forces Model sendiri, terjadi persaingan antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya. Menurut Porter pencetus Five Forces
Model, intensitas persaingan (intensity of rivalry) antar perusahaan dalam satu
industri sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: industry growth,
fixed costs/value added, intermitten overcapacity, product differiencies, brand
identity, switching costs, concentration & balance, informational complexity,
diversity of competitors, corporate stakes, dan exit barriers.
2.5 Strategy Analysis and Choice
Stage 1: The Input Stage (Tahap Input)
Informasi yang diperoleh dari analisis kondisi internal (IFE matriks), eksternal
(EFE matriks) dan profil kompetitif (CPM) menjadi informasi dasar untuk tahap
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
11/67
(
pencocokan dan tahap keputusan. Alat-alat input mendorong para penyusun
strategi untuk mengukur subjektifitas selama tahap awal proses perumusan
strategi. Membuat berbagai keputusan-keputusan kecil dalam matriks input
menyangkut signifikansi relatif faktor-faktor eksternal dan internal
memungkinkan para penyusun strategi untuk secara lebih efektif menciptakan
serta mengevaluasi strategi alternatif. Penilaian intuitif yang baik selalu
dibutuhkan dalam menentukan bobot dan peringkat yang tepat.
Stage 2: The Matching Stage (Tahap Pencocokan)
Strategi seringkali didefinisikan sebagai pencocokan yang dibuat suatu organisasi
antara sumber daya dan keterampilan internalnya serta peluang dan resiko yang
diciptakan oleh faktor-faktor eksternal. Tahap pencocokan dari kerangka
perumusan strategi terdiri atas lima teknik yang dapat digunakan dengan urutan
manapun: Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks IE dan
Matriks Strategi Besar. Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh
dari tahap input untuk memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan
kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan (matching) faktor-faktor
keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan
strategi alternatif yang masuk akal.
Stage 3: The Decision Stage
Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan perumusan
strategi. Teknikteknik pencocokan yang baru saja dibahas memaparkan berbagai
alternatif strategi yang bisa ditempuh. Banyak dari strategi ini kemungkinan akan
diusulkan oleh para manajer dan karyawan yang berpartisipasi dalam analisis dan
aktivitas pemilihan strategi. Setiap strategi tambahan yang dihasilkan dari
analisis-analisis pencocokan dapat didiskusikan dan ditambahkan pada daftar
pilihan alternatif yang masuk akal.
2.6 Analisis SWOT
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
12/67
)
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan
threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
2.7 SPACE Matrix
Matriks Evaluasi Posisi dan Tindakan Strategis (Strategic Position and Action
EvaluationSPACE Matrix), mengindikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif,defensif, atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu. Sumbu untuk
Matriks SPACE mewakili dua dimensi internal, yaitu kekuatan keuangan (financial
strengthFS) dan keunggulan kompetitif (competitive advantageCA) dan dua dimensi
eksternal, yaitu stabilitas lingkungan (environmental stability ES) dan kekuatan
industri (industrial strengthIS). Keempat faktor ini adalah penentu yang paling penting
dari keseluruhan posisi Strategis organisasi.
2.8 Boston Consulting Group (BCG)Matrix
Matriks BCG adala h perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi
sumber daya berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan UBS. Matriks BCG merupakan
empat kelompok bisnis, yaitu :
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
13/67
*
DOG.Pada posisi ini tingkat pertumbuhan suatu produk masih sangat rendah dan
market sharenya juga masih rendah. Pada posisi ini harus segera mengambil
tindakan, kalau tidak secepatnya mengambil tindakan maka suatu perusahaan
akan mengalami kebangkrutan.
Question Mark. Pada quadrant ini, product yang ditawarkan walau masih
mempunyai market share rendah, tapi demannya udah kelihatan banyak. sehingga
market growthnya tinggi.
Star. Kalau sudah sampai di posisi star dimana market share sudah dominan, tapi
growth masih banyak, advertising bisa seperlunya saja, penambahan fitur minor
bisa dilakukan, kerjasama dengan club juga bisa digiaatkan lagi dalam promosi.
Cash Cow. Pada posisi ini perusahaan sudah mempunyai market share yang tinggi
dan growth yang cukup baik, untuk mempertahankan produk perusahaan dapat
menjaga satabilitas dari tingkat pemasaran produk dan harga.
2.9 IEMatrix
Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-
Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan
pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk
memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.iagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada
prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu:
Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2,
dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).
Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi
yang telah ditetapkan.
Retrenchment strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil mengurangi
usaha yang dilakukan perusahaan.
2.10 Grand Strategy Matrix
Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) telah menjadi salah satu alat
analisis yang populer untuk merumuskan strategi alternatif. Semua perusahaan dapat
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
14/67
"+
diposisikan di salah satu dari empat kuadran strategi Matriks Strategi Besar. Untuk unit-
unit bisnis dapat dilakukan hal yang serupa.
Matriks Strategi Besar didasarkan pada dua dimensi evaluatif: posisi kompetitif
dan pertumbuhan pasar (industri). Setiap industri yang pertumbuhan penjualan
tahunannya melebihi 5 persen dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat. Strategi
yang tepat untuk dipertimbangkan para pengambil keputusan ditampilkan dalam urutan
daya tarik di setiap kuadran matriks tersebut.
1.
Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 1 memiliki posisi strategis yang
sempurna. Dalam kondisi ini, strategi yang sesuai adalah konsentrasi pada pasar
(penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan konsentrasi pada produk
(pengembangan produk).
2.
Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 2 perlu secara serius mengevaluasi
pendekatan mereka terhadap pasar. Walaupun industri mereka tengah tumbuh,
mereka tidak mampu bersaing secara efektif, dan mereka perlu mencari tahu
mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan
dapat memperbaiki daya saingnya. Oleh karena perusahaan di Kuadran 2 berada
di industri dengan pasar yang bertumbuh cepat, biasanya yang menjadi pilihan
pertama untuk dipertimbangkan adalah strategi insentif (sebagai kebalikan dari
strategi integratif atau diversifikasi).3. Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 3 bersaing di industri yang
pertumbuhannya lambat serta memiliki posisi kompetitif lemah. Perusahaan
dalam kondisi ini harus segera membuat perubahan drastis untuk menghindari
penurunan lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pengurangan (penciutan) biaya
dan aset yang ekstensif harus dilakukan pertama kali. Strategi alternatifnya adalah
dengan mengalihkan sumber daya dari bisnis saat ini ke bisnis yang lain
(diversifikasi).
4.
Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 4 memiliki posisi kompetitif yang kuat
namun berada di dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan ini
mempunyai kekuatan untuk mengadakan program diversifikasi ke bidang-bidang
pertumbuhan baru yang lebih menjanjikan: karakteristik perusahaan di Kuadran 4
memiliki tingkat arus kas yang tinggi serta kebutuhan pertumbuhan internal yang
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
15/67
""
terbatas dan sering kali dapat menjalankan strategi diversifikasi terkait atau tak
terkait dengan berhasil. Perusahaan di Kuadran 4 juga bisa melakukan usaha
patungan.
2.11 Quantitative Strategic Planning Matrix(QSPM)
Tahap keputusan menggunakan Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif
(QSPM). Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik. QSPM
menggunakan analisis dari input di Tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis Tahap 2
untuk secara objektif menentukan strategi yang hendak dijalankan di antara strategi-
strategi alternatif.
Secara konseptual QSPM menentukan daya tarik dari berbagai strategi yang
dibangun berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting internal dan eksternal. Daya
tarik relatif dari tiap strategi di dalam serangkaian alternatif dihitung dengan menentukan
dampak kumulatif dari setiap faktor keberhasilan penting internal dan eksternal.
Berapapun rangkaian strategi alternatif dapat dimasukkan dalam QSPM, dan berapapun
strategi dapat dimasukkan dalam setiap rangkaian tersebut, tapi hanya strategi-strategi di
dalam rangkaian tertentu yang dievaluasi relatif satu terhadap yang lain.
Langkah-langkah pelaksanaan QSPM meliputi: 1) buatlah daftar berbagai
peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal utama di kolom kiri QSPM,2) berilah bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut, 3) cermatilah
matriksmatirks Tahap 2 (pencocokan), dan mengidentifikasi berbagai strategi alternatif
yang harus dipertimbangkan diterapkan oleh organisasi, 4) tentukanlah skor daya tarik
(AS) didefinisikan sebagai nilai numerik yang mengindikasikan daya tarik berbagai
strategi alternatif dari setiap strategi di rangkaian alternatif tertentu, 5) hitunglah skor
daya tarik total, dan 6) hitunglah jumlah keseluruhan daya tarik total.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
16/67
"#
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan rancangan studi kasus strategi pengembangan pada
produk BOLT yang merupakan produk hasil kerja sama perusahaan PT. Internux dan PT.
First Media, Tbk. Penelitian dilakukan dalam upaya mengidentifikasi faktor lingkungan
perusahaan baik internal maupun eksternal. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
adalah data primer dan data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
berasal dari dalam (data internal) dan luar perusahaan (data eksternal).
Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah case
study(studi kasus), yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen
dari produk BOLT yang kemudian masing-masing elemen diselidiki secara mendalam.
Data-data yang diperoleh dari penelitian pada BOLT difokuskan pada bidang manajemen
strategi pengembangan, khususnya formulasi dengan menggunakan alat-alata analisis
yang telah tersedia. Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan
standar untuk memperoleh data kuantitatif maupun kualitatif. Adapun teknik yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain dokumentasi, observasi, dan studi pustaka.
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan metode analisis yang digunakan yaitumatriks EFE, matriks IFE, CP matriks, 5 Analisis Porters Forces Model, matriks
SWOT, matriks IE, matriks SPACE,grand strategy, dan QSPM.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
17/67
"$
BAB IV
KONDISI PERUSAHAAN
4.1 Company Profile
BOLT Super 4G LTE (sering disebut BOLT!) adalah operator 4G LTE pertama di
Indonesia. BOLT! merupakan layanan pita lebar seluler 4G Long Term Evolution
pertama di Indonesia yang diluncurkan oleh Internux, pada tanggal 14 November 2013.
BOLT! menawarkan kecepatan akses internet hingga 150 Mbps. BOLT! hanya melayani
akses data, tidak dapat digunakan untuk telepon dan SMS. BOLT! pada awalnya dimiliki
oleh Internux sejak awal peluncuran hingga tahun 2015 dan First Media mulai
pertengahan tahun 2014. Tetapi mulai tanggal 1 Juli 2015, BOLT! secara resmi
merupakan bagian dari First Media bersama BiG TV, FastNet, dan HomeCable.
BOLT didirikan pada tanggal 14 November 2013 dan secara resmi dioperasikan pada
tanggal 18 November 2013. Pada awalnya BOLT! mencakup kawasan Jabodetabek dan
jangkauannya diperluas hingga Kota Medan pada tanggal 11 Maret 2015.
BOLT! di awal tahun 2015 ini mengklaim telah memiliki pencapaian satu juta
pelanggan. Dengan demikian, BOLT! menyebut dirinya sebagai operator 4G LTE
pertama yang memiliki lebih dari satu juta pelanggan di Indonesia. Menurut Dicky
Moechtar, CEO BOLT!, pencapaian tersebut didukung oleh beberapa faktor, di antaranya
adalah pertumbuhan layanan mobile internet, infrastruktur jaringan, serta strategi produk
dan pemasaran yang inovatif.
Produk BOLT:
Thunder BOLT (kartu BOLT! prabayar)
Premium BOLT (kartu BOLT! pascabayar)
BOLT! Mobile Wi-fi
BOLT! USB Modem
BOLT! Home Router
BOLT! Powerphone
BOLT! Powerphone Special Pack
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
18/67
"%
Huawei Tablet X1 Slim 4G LTE
BOLT! Powerphone E1
Samsung Galaxy J5
4.2 Visi dan Misi
Setiap perusahaan tentulah dalam menjalankan organisasinya, memiliki visi ke
depan akan menjadi apa, serta misi yaitu aksi apa yang akan dilakukan, berikut
merupakan visi dan misi BOLT berdasarkan PT. Internux:
Visi:
Menjadi perusahaan penyelenggara jasa Megamedia terkemuka di Indonesia yang
memanfaatkan teknologi Pita lebar guna menciptakan nilai tambah kepada para
Pemangku Kepentingan
Misi:
Menjadi penyedia layanan Mobile Broadband Internet yang terdepan serta
terpercaya.
4.3 FIVE FORCES
High
(5)
Medium
(3)
Low
(1)
Analysis
1.Potential
Entrant
Economic of
Scale
! Dari segi cost production bolt telah
berhasil mencari yang paling rendah
dengan mensupply material dari
china. Sehingga sulit bagi new
entrant untuk menyaingi dibidang
ini.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
19/67
"&
Product
differentiation
! BOLT merupakan produk pencetus
atau produk yang paling pertama di
Indonesia sebagai provider jaringan
4g, sehingga sulit bagi pendatang
baru untuk menyaingi apa yang telah
melekat di masyarakat bahwa 4g
dicetuskan oleh BOLT.
Capital
Requirement
! Para pendatang baru tidak kesulitan
di bidang ini. Karena perusahaan
yang berniat untuk menyaingi Bolt
merupakan perusahaan yang sudah
besar seperti telkomsel, smartfren,
indosat dan xl.
Switching Cost ! Seperti yang telah dibahas di sub-
poin 1, walaupun beberapa produk
Bolt beralih dari menggunakan
supplier dari china menjadi
beberapa buatan Indonesia, sehingga
switching cost yang terjadi kecil danmenghalangi pendatang baru untuk
masuk.
Access to
distribution
channel
! BOLT sangat baik dalam
memperluas hubungannya dengan
saluran distribusinya yang
kebanyakan menggunakan jalur
online. Sehingga pendatang baru
agak sulit untuk memasuki dari sisi
ini.
Cost
disadvantages
Independent of
! Bolt merupakan perusahaan milik
swasta, bukan seperti pendatang
baru lain ada yang milik BUMN
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
20/67
"'
Scale sehingga dari sisi ini, tidak begitu
memberatkan pendatang baru.
Average
2
2.The
bargaining
power of buyer
It is
concentrated or
purchases large
volumes relative
to seller sales
! Bolt merupakan produk yang di jual
ke pasar end user yaitu tidak untuk
dijual lagi, atau kebanyakan
pembelinya adalah konsumen yang
membeli di retail (jarang ada yang
membeli dengan jumlah besar)
sehingga posisi tawar pembeli disini
rendah.
The products it
purchases fromthe industry are
standard or
undifferentiated
! Sementara ini, bolt dapat dikatakan
sebagai produk unggulan. Karenakompetitornya yang memberi
jaringan 4g belum menciptakan wifi
mobile seperti yang dibuat oleh Bolt.
The buyer faces
few switching
costs
! Apabila pembeli beralih dari produk
bolt ke produk lain, perbedaan harga
yang ditawarkan cukup besar
sehingga switching cost pembeli akan
besar pula dan itu menurunkan
posisi tawar pembeli.
It earns low
profits
! Bolt sangat memperoleh keuntungan
yang besar.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
21/67
"(
The buyers pose
a credible
threat of
backward
integration
! Karena produk BOLT tidak terlalu
banyak namun cukup variatif,
sehingga akan lebih mudah untuk
mengontrol pembeli yang sulit
dikendalikan.
The industrys
product is
unimportant to
the quality of
the buyers
products or
services
! Karena Bolt merupakan produk
yang sekarang ini menjadi lifestyle
dan suatu kebutuhan bagi pembeli
(menjadi kebutuhan hamper primer)
sehingga disini pembeli merasa
bahwa produk bolt penting untuk
berkualitas tinggi.
Average 1.33
3. The
Bargaining
Power ofSuppliers
The suppliers
product is an
important input
to the buyers
business
! Suppliers product merupakan raw
material pendukung BOLT, seperti
baterai, satelit, chip yang apabila
tidak ada mereka maka BOLT tidak
mungkin ada. Sehingga itu sangat
penting untuk kelangsungan
produksi BOLT.
The supplier
groups
products are
differentiated or
! Perpindahan supplier BOLT dalam
mengurangi produk impor menjadi
produk dalam negeri tidak
menimbulkan switching cost, malah
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
22/67
")
it has built up
switching costs
for the buyer
membuat BOLT mengalami
keuntungan karena produk dalam
negeri tidak membutuhkan
delivery/transportation cost.
The supplier
group poses a
credible threat
of forward
integration
! Karena BOLT membutuhkan
keberadaan supplier supplier
tersebut, maka BOLT sulit untuk
mengendalikan supplier tersebut.
Average 3
4. The Threat of
Substitute
Products and
Services
! Layanan yang diberikan BOLT
terhadap customer cukup beragam
dan layanan yang diberikan BOLT
lebih unggul dibanding perusahaan
pesaing, sehingga hal ini bukan
menjadi ancaman bagi BOLT karena
perusahaan pesaing tidak lebih
potensial untuk meningkatkan churn
pelanggan.
5. The Intensity
of Rivalry
among
Competitors in
an Industry
Numerous or
equally
balanced
competitors.
! Jumlah kompetitor BOLT seimbang.
Kompetitor BOLT seperti smartfren
dan telkomsel telah bermain di
areanya masing masing, sehingga
intensitas persaingan dalam
perindustrian wifi modem tinggi.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
23/67
"*
Slow industry
growth
! Pertumbuhan industry BOLT sangat
tinggi, karena BOLT telah
melakukan banyak ekspansi hingga
mencapai jutaan pelanggan, sehingga
sulit untuk perusahaan lain untuk
merebut pasar BOLT yang ingin
melakukan ekspansi.
High fixed or
shortage costs
! Biaya tetap BOLT tidak tinggi dan
tidak juga rendah sehingga tidak
terlalu menciptakan tekanan berat
untuk semua perusahaan dalam
mengisi kapasitas, sehingga dampak
pada harga juga tidak terlalu
fluktuatif saat terjadi kapasitas
berlebih.
Lack of
differentiation
or switching
costs
! Diferensiasi produk BOLT sangat
beragam, selain wifi modem, BOLT
juga menyediakan smartphone,
bundling bersama perusahaansmartphone ternama sehingga
pembeli dapat melakukan pilihan
berdasarkan harga dan pelayanan,
sehingga bagi kompetitor sulit untuk
melakukan persaingan, karena
BOLT lebih unggul dari segi ragam
produk
High exit
barriers
! Raw material BOLT adalah baterai,
chip dan satelit. Satelit merupakan
high barrier bagi BOLT, sehingga
merupakan hambatan untuk BOLT
apabila satelit mengalami gangguan
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
24/67
#+
dan hal tersebut akan menjadikan
perusahaan lain sebagai peluang.
Average 2.6
4.4 ANALISIS JENIS STRATEGI
Jenis Strategi Penerapan Analisis
Ya Tidak
1. Integration Strategy
Forward Integration V BOLT memiliki banyak gerai di
berbagai daerah agar
meningkatkan kemudahan
distribusi, supplier dan tentu saja
memperluas kemudahan
konsumen menemukan produk
BOLT.
Backward Integration V BOLT belum mengakuisisi
supplier-supplier nya.
Horizontal Integration V BOLT belum mengakuisisi
pesaingnya seperti Smartfren,
Telkomsel, dan Indosat dimana
mereka adalah perusahaan besar
yang sulit diambil alih.
2. Intensive Strategy
Market Penetration V BOLT sangat antusias dalam hal
publikasi terutama oral
publication atau publikasi secara
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
25/67
#"
langsung yang terjun ke public
places seperti mall, universitas,
pinggir jalan, dll.
Market Development V BOLT selalu melakukan
perluasan jaringan ke hampir
seluruh wilayah Indonesia, baru
saja dibuka di Medan, Aceh, dan
sebentar lagi akan membangun
jaringan di indonesia bagian
tengah.
Product Development V BOLT terus melakukan inovasi
terhadap produknya. Untuk
produk Mi-Fi sendiri yaitu mobile
Wifi, BOLT membuat beragam
jenisnya agar dapat menyesuaikan
kebutuhan tiap customer yang
beragam dan berbeda-beda.
3. Diversification Strategy
Horizontal Diversification V BOLT hanya bergerak dibidang
operator dan layanan 4G LTE.
Concentric Diversification V Selain modem wifi, BOLT
memproduksi powerphone dan
wifi router.
Conglomerate Diversification V BOLT bekerjasama dengan
Samsung untuk memproduksi
smartphone.
4. Defensive Strategy
Retrenchment V BOLT telah melakukan investasi
besar besaran dengan dana
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
26/67
##
US$500 juta untuk membangun
infrastruktur menara dan BTS.
Divestiture V BOLT belum melakukan
penghematan.
Liquidation V BOLT tidak pernah melakukan
likuidasi.
5. Michael Porter Generic
Strategies
Cost leadership V Produk BOLT dibuat yang
cenderung lebih murah
dibandingkan kompetitor.
Differentiation V Produk BOLT yang membedakan
dari kompetitor adalah Mobile
Wifi yang belum dibuat oleh
kompetitor 4G lainnya dengan
harga yang relatif terjangkau.
Focus V BOLT saat ini masih berfokus
kepada daerah Jabodetabek.
Tetapi sudah memperluasjaringan di berbagai daerah,
namun fokusnya masih
Jabodetabek.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
27/67
#$
BAB V
INPUT STAGE
5.1 INTERNAL FACTORS EVALUATION
KEY INTERNAL FACTORS WEIGHT RATING WTD
SCORE
CATEGORY
NO. Strengths
1. Memastikan kecepatan dan
kualitas jaringan stabil
0.05 4 0.2 Production/
Operation
2. Layanan dengan harga
terjangkau
0.05 3 0.15 Marketing
3. Layanan 4G yang pioneer 0.03 3 0.9 Marketing
4. Nama produk yang mudah
diingat oleh konsumen
0.07 4 0.28 Marketing
5. Bekerja sama dengan banyak
toko retail (modern store)
0.05 4 0.2 Management
Audit
6. Memiliki 12 gerai BOLT!
Zone dan 4 gerai BOLT!
0.04 3 0.12 Marketing
7. Promosi, iklan, dan
pengenalan produk yang
efektif
0.08 4 0.32 Marketing
8. Relasi yang baik dengan
supplier
0.04 3 0.12 Management
Audit
9. Segmentasi BOLT tertuju
dengan jelas
0.05 3 0.15 Marketing
10. Menggunakan teknik DSP(Digital Signal Processing)
0.04 3 0.12 R&D
Weakness
1. Customer service BOLT
sering mengecewakan
0.05 1 0.05 Marketing
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
28/67
#%
menurut pelanggan
2. Marketing kurang
bersosialisasi dengan
pelanggan
0.05 2 0.1 Marketing
3. Jaringan tidak stabil 0.06 2 0.12 Production/
Operation
4. Memakan waktu yang lama
untuk melakukan
perencanaan /planning
0.06 2 0.12 Management
Audit
5. Lamanya waktu admin
fanpage melayani pelanggan
0.05 2 0.1 Marketing
6. Kurang penjelasan pada buku
panduan produk
0.03 2 0.1 Production/
Operation
7. Jumlah tenaga kerja yang
kompeten masih kurang
0.05 2 0.1 Management
Audit
8. Terlalu mengandalkan
outsourcing
0.04 2 0.08 Management
Audit
9. Annual report perusahaan
terbuka perlu update setiap
tahun
0.04 2 0.08 MIS
10. Laba kotor yang menurun
karena peningkatan beban
layanan
0.07 1 0.07 Financial
Audit
TOTAL 2.63
ANALISIS STRENGTHS
1. Memastikan kecepatan dan kualitas jaringan stabil
CEO (Chief Executive Officer) PT Internux (pemilik merk BOLT), Dicky
Moechtar, menyatakan bahwa strategi pertama perusahaan adalah memastikan kecepatan
dan kualitas jaringan stabil. Kecepatan internet BOLT diklaim mencapai 25 megabita per
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
29/67
#&
detik (mbps). Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi BOLT untuk selalu memberi fasilitas
internet tercepat dan terbaik untuk para konsumennya di Indonesia. Diberi bobot 0.05
karena strategi ini cukup penting untuk meningkatkan kualitas dan layanan BOLT
sebagai layanan internet 4G pertama di Indonesia. Diberi rating 4, karena ini merupakan
kekuatan utama untuk BOLT dalam menghadapi persaingan perusahaan lain, karena
BOLT menjual layanan internet 4G, maka yang sangat diutamakan adalah kecepatan
koneksi internetnya.
2. Layanan dengan harga terjangkau
Strategi lainnya untuk menarik pasar di Tanah air adalah menghadirkan layanan
dengan harga yang terjangkau. CEO PT Internux menyatakan layanan internet dengan
koneksi cepat dan murah akan lebih mudah menarik pasar. Dengan Rp199.000,
konsumen sudah dapat membawa pulang modem dan menikmati layanan internet 4G.
Diberi bobot 0.05 karena strategi ini cukup penting untuk menarik pasar yang besar bagi
keberhasilan perusahaan. Diberi rating 3, ini merupakan langkah yang tepat bagi BOLT
untuk meningkatkan jumlah konsumen yang ditargetkan BOLT tahun ini mencapai 3 juta
pelanggan.
3. Layanan 4G yang pioneer
BOLT sukses menjadi produk 4G yang dapat menjadi ikon dan inovator karena
telah meluncurkan produk inovatif yaitu wifi portable yang dapat di share ke 8 perangkat,
sehingga dapat memudahkan konsumen yang sekarang ini seakan akan internet menjadi
kebutuhan primer bagi setiap orang. Diberi bobot 0.03 karena hal ini hanya dibutuhkan
untuk sebagian orang sehingga tidak terlalu penting untuk keberhasilan perusahaan.
Rating yang diberikan adalah 3 karena menjadi pioneer adalah salah satu kekuatan bagi
BOLT untuk selalu terdepan dibanding perusahaan kompetitor.
4. Nama produk yang mudah diingat oleh konsumen
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
30/67
#'
Nama produk BOLT, yang mencerminkan petir atau kilat dapat menggambarkan
bahwa koneksi BOLT sangat cepat. Dengan hal ini, nama produk BOLT dapat
mudah diingat oleh konsumen karena mudah dilafalkan dan memiliki makna yang tersirat
dengan jelas. Nama brand atau produk merupakan penentu keberhasilan suatu
perusahaan, maka diberi bobot 0.07 dan diberi rating 4 karena nama brand
merupakan kekuatan utama bagi perusahaan untuk mudah dikenal dan diingat oleh para
konsumen.
5. Bekerja sama dengan banyak toko retail/modern store BOLT!
Telah banyak bekerja sama dengan modern store seperti Global Teleshop, Sentra
Ponsel, Selular Shop, Erafone, Wellcomm, Pazia, Urban Life, TokoPDA.com, Galeri
Gadget, Books & Beyond, Indomaret, Infinite, Point 2000, Infonet, Ramayana, 7-
eleven, Toko Gunung Agung, Lotte Mart, Carrefour dan Hypermart. Dengan banyaknya
kerjasama ini dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk BOLT!,
sehingga diberi bobot 0.05, karena banyaknya produk BOLT ditemukan di berbagai
toko dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen. Diberi rating 4, karena
kemudahan bagi konsumen adalah kekuatan utama bagi sebuah perusahaan untuk terus
mendapatkan feedback positif dari masyarakat.
6. Memiliki 12 gerai BOLT! Zone dan 4 gerai BOLT!
Gerai gerai ini menjadi layanan customer service untuk konsumen BOLT. 16
gerai yang berada di Jabodetabek ini dapat memudahkan konsumen dalam menemukan
layanan ini karena jumlahnya tidak sedikit. Selain itu, banyaknya gerai customer service
secara tidak langsung akan meningkatkan tingkat kepuasan konsumen dan akan
berpengaruh positif bagi keberhasilan perusahaan maka diberi bobot 0.04. Selain
itu, diberi rating 3 karena keberadaan gerai gerai ini merupakan salah satu kekuatan
perusahaan dalam mempertahankan tingkat kepuasan konsumen.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
31/67
#(
7. Promosi, iklan, dan pengenalan produk yang efektif (Marketing)
Promosi yang diberikan BOLT sejak pertama kali BOLT dirilis melekat di
memori para konsumen. Pasalnya, promosi, iklan, dan pengenalan produk BOLT sangat
efektif sehingga BOLT dapat meraih konsumen sebanyak 5000 per harinya. Promosi
yang dilakukan tidak hanya memberi harga terjangkau bagi konsumen, promosi lain
yang dilakukan adalah promo kerjasama dengan alfamart, indomart, superhot deal
powerphone yang memberi kemudahan kepada konsumennya untuk cicilan 0%, dan lain
lain. Pengenalan produk BOLT awal mulanya dengan membuka stand atau booth
di tempat tempat umum dan dengan harga yang terjangkau dan tepat sasaran, BOLT
berkali kali mendapatkan penghargaan, sehingga faktor ini diberi bobot 0.08, karena
tanpa kegiatan ini BOLT tidak akan sesukses dan berhasil. Rating yang diberikan juga 4,
karena kegiatan promosi, iklan, dan pengenalan produk merupakan kekuatan utama bagi
perusahaan dalam meningkatkan margin.
8. Relasi yang baik dengan supplier
Untuk menunjang keberhasilan BOLT, diperlukan relasi yang baik terhadap
supplier BOLT. BOLT tidak hanya menggandeng Huawei sebagai supplier baterai pada
produk BOLT, tetapi juga menjaga relasi dengan 5 penyedia menara Base Transceiver
Station (BTS) diantaranya adalah PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel),Iforte, Protelindo, Solusi Tunas Pratama (STP), dan Tower Bersama Group (TBG) yang
dilakukan untuk memastikan jangkauan 4G LTE yang tepat. Langkah ini dapat
menunjang konsumen untuk mengakses internet seperti video call, video streaming,
mengunduh file tanpa buffering dan dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen
pula sehingga diberi bobot 0.04 dan diberi rating 3 karena menjaga relasi dengan supplier
merupakan salah satu kekuatan bagi perusahaan untuk menjaga kualitas produk
produknya.
9. Segmentasi BOLT tertuju dengan jelas
Keberhasilan BOLT dalam meraih 1,4 juta pelanggan merupakan kesuksesan
BOLT dalam menentukan segmentasi BOLT dengan jelas. Dengan segmentasi yang
jelas, BOLT dapat banyak menarik pasar yang sudah menjadi targetnya. Segmentasi
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
32/67
#)
pasar ini merupakan hal yang penting bagi keberhasilan perusahaan, karena jika salah
pasar maka akibat yang diderita oleh perusahaan juga sangat besar, maka faktor ini diberi
bobot 0.05 karena faktor ini cukup penting untuk diperhatikan. Selain itu diberi rating 3
karena segmentasi pasar merupakan salah satu kekuatan perusahaan untuk terus
melebarkan sayapnya.
10.Menggunakan teknikDigital Signal Processing
Sudah tidak asing lagi jika BOLT mengadopsi teknologi 4G LTE sebagai jaringan
utamanya, 4G LTE merupakan lanjutan dari standar teknologi GSM/UMTS. Dengan
teknik Digital Signal Processing dapat meningkatkan kapasitas dan kecepatan data
jaringan nirkabel. Teknologi yang up to date ini menjadikan BOLT produk yang
paling ditunggu tunggu oleh masyarakat. Diberi bobot 0.04 karena keberadaan teknik
ini cukup penting bagi keberhasilan teknologi 4G, dan diberi rating 3 karena tanpa
mengadopsi teknik DSP merupakan salah satu kekuatan BOLT dalam
memproduksi produk produknya yang telah diklaim memiliki koneksi internet tercepat.
ANALISIS WEAKNESS
1. Customer service BOLT sering mengecewakan menurut pelangganCustomer service merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan, tidak
hanya melayani, mereka perlu memiliki kemampuan untuk mengatasi keluhan pelanggan
sehingga diberi bobot 0.05. Namun yang terjadi adalah banyak sekali keluhan yang
mengatakan bahwa justru Customer Service BOLT kurang sergap dalam mengatasi
keluhan pelanggan yang dihubungi melalui telpon, sehingga diberi peringkat 1.
2. Marketing kurang bersosialisasi dengan pelanggan
Peran marketing di dalam perusahaan adalah penyambung informasi dari
perusahaan kepada pelanggan sehingga penting bagi perusahaan untuk memiliki
marketing yang harus bersosialisasi dengan baik kepada pelanggan sehingga bobot yang
diberikan adalah 0.05. Namun yang terjadi, menurut keluhan pelanggan, marketing
BOLT tidak memberitahu adanya perubahan harga produk sehingga terjadi
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
33/67
#*
miscommunication yang menyebabkan pelanggan kecewa sehingga kelemahan ini diberi
peringkat sebesar 2.
3. Jaringan tidak stabil
Sebagai perusahaan provider internet 4G, sangat penting untuk mengoptimalkan
jaringan sehingga diberi bobot cukup tinggi yaitu 0.06, tetapi yang terjadi adalah
berdasarkan keluhan para pelanggan, jaringan BOLT kurang stabil atau sering terputus.
Hal ini disebabkan oleh adanya gangguan sinyal yang disebabkan oleh faktor alam, untuk
menghindarinya seharusnya BOLT dapat meningkatkan kualitas BTS nya sehingga
diberi peringkat 2.
4. Memakan waktu yang lama untuk melakukan perencanaan/planning
Sebuah perusahaan akan maju tentu saja dengan adanya perencanaan yang baik,
namun terlalu lama dalam melakukan perencanaan akan sangat berpengaruh
kepada timing perusahaan dalam mengambil keputusan (bobot 0.06). BOLT dalam
mengatasi masalah BTS terlalu lama dalam melakukan analisa dan perencanaan sehingga
tindakan dan misi tertunda yang menyebabkan pelanggan kecewa maka peringkat yang
diberikan adalah 2.
5. Lamanya waktu admin fanpage melayani pelanggan
Fanpage merupakan salah satu media yang cukup penting walaupun hal ini
terkesan sederhana, namun dapat memberikan review buruk dari pelanggan (bobot 0.05)
namun yang terjadi, admin fanpage BOLT kurang tanggap dalam menjawab pertanyaan
dan keluhan pelanggan. Berdasarkan beberapa review pelanggan, dikatakan bahwa
seorang admin fanpage twitter membutuhkan waktu yang sangat lama. Sehingga diberi
peringkat sebesar 2 untuk seberapa buruk respon BOLT terhadap hal ini.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
34/67
$+
6. Kurang penjelasan pada buku panduan produk
Produk yang berkualitas tentu saja disertai dengan kejelasan untuk bagaimana
cara mengakses dan memantain produk tersebut, sehingga bagi perusahaan hal itu cukup
penting karena dapat meningkatkan kualitas produk dan perusahaan maka diberi bobot
0.03. Namun yang terjadi, kelengkapan buku panduan BOLT kurang karena
tidak menyertakan cara mengisi ulang. walaupun hal tersebut dapat dengan mudah dicari
di internet, namun buku panduan yang tertera di produk penting untuk menjaga kepastian
langkah - langkah mengisi ulang pulsa tersebut sehingga diberi peringkat 2.
7. Jumlah tenaga kerja yang kompeten masih kurang
Keberhasilan perusahaan dimulai dengan adanya karyawan atau pekerja yang
berkompetensi. Hal itu sangat penting bagi sebuah perusahaan sehingga diberi bobot
sebesar 0.05. Tetapi, berdasarkan pengalaman kerja karyawan BOLT, dikatakan bahwa
banyak pekerja yang skill dan abilitynya belum berkompeten sehingga diperlukan
training. hal ini memberikan peringkat sebesar 2.
8. Terlalu mengandalkan outsourcingKeterkaitan suatu perusahaan dengan tenaga kerja outsourcing merupakan faktor
yang cukup penting bagi perusahaan sehingga bobot yang diberikan sebesar 0.04.
Disini BOLT terlalu banyak menggunakan outsourcing, dimana terlalu banyak
menggunakan outsourcing dapat menghilangkan kontrol manajerial perusahaan,
kerahasiaan dan keamanan terancam, dan lain lain, sehingga hal ini diberi peringkat 2.
9. Annual report perusahaan terbuka perlu update setiap tahun
Perusahaan terbuka berarti semua informasi tentang perusahaan dapat dilihat oleh
semua lapisan masyarakat, dan cukup penting untuk terus update setiap tahun untuk
masyarakat yang memang membutuhkannya sehingga diberi bobot 0.04. Namun annual
report yang dibuat oleh perusahaan BOLT ini masih berhenti hingga tahun 2013 dan ini
memberikan peringkat 2.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
35/67
$"
10. Laba kotor yang menurun karena peningkatan beban layanan
Laba kotor maupun bersih keduanya adalah faktor yang sangat penting untuk
dipertahankan oleh perusahaan sehingga diberi bobot 0.07. Namun yang terjadi adalah
laba kotor BOLT menurun terkait adanya peningkatan beban layanan yaitu biaya sewa
peralatan, sewa menara dll. hal ini merupakan kelemahan yang cukup besar
sehingga diberi peringkat 1.
ANALISIS SINGKAT
Total rata rata tertimbang atau wtd score yang diperoleh untuk IFE Matrix pada
perusahaan BOLT adalah 2.63. Rata rata menunjukkan hasil diatas 2.5, yang artinya
BOLT merupakan perusahaan yang memiliki posisi internal yang kuat. Meskipun tidak
cukup kuat, karena BOLT merupakan perusahaan baru. Faktor faktor diatas merupakan
hasil pencarian mengenai BOLT terbaru, sehingga kesimpulan kami, BOLT masih dalam
tahap pengembangan, sehingga nilai rata rata 2.63 merupakan nilai yang cukup
baik bagi perusahaan yang baru launchingNovember 2013 ini.
5.2 EXTERNAL FACTORS EVALUATION
OPPORTUNITIES
N
o
KEY EXTERNAL FACTORS WEIGH
T
RATIN
G
SCOR
E
CATEGORY
1 Berbagai operator seluler meluncurkan sinyal
4G
0.06 4 0.24 competitive
2 Jumlah pengguna dan internet berkualitas
dengan harga terjangkau semakin meningkat
0.06 4 0.24 social/demography
3 Peminat wifi mobile yang tinggi 0.04 4 0.16 Technology
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
36/67
$#
4 Kementrian Kominfo menekan Tingkat
Komponen Dalam Negeri smartphone dan 4G.
0.075 4 0.3 governmental
5 Pasar 4G berkontribusi sebesar 30% dari
keseluruhan pengguna yang mengakses internet
di Indonesia
0.04 3 0.12 Social
6 Gubernur Ahok sangat menginginkan untuk
mendorong implementasi smart city di Jakarta
lewat ekspansi 4G
0.05 4 0.2 governmental
7 pelanggan membutuhkan otentikasi informasi
untuk mendorong seputar perangkat
0.03 2 0.06 Technology
8 Fokus pemerintah memaksimalkan
implementasi jaringan 4G di Indonesia.
0.065 2 0.13 governmental
9 Berbagai gadget jenis baru bermunculan 0.05 4 0.2 Technology
10 Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau
oleh 3G
0.035 4 0.14 environmental
11 Aplikasi Ojek Online yang bermunculan
membuat jaringan 4G sangat dibutuhkan
0.045 1 0.045 Social
THREATS
N
o
KEY EXTERNAL FACTORS WEIGH
T
RATIN
G
SCOR
E
CATEGORY
1 Diluncurkannya modem Smartfren 0.05 3 0.15 Competitive
2 Kenaikan dollar membuat material yang di
impor melalui HUAWEI meningkat
0.06 3 0.18 Economy
3 Beberapa suku di Indonesia masih anti-
teknologi
0.02 1 0.02 Demography
4 Iphone 5s dan 5c dibundling dengan modem 4G 0.04 3 0.12 technology
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
37/67
$$
5 perangkat berteknologi 4G LTE cat 6 yang
beredar di pasaran hanya Samsung Galaxy Note
5.
0.04 3 0.12 Competitive
6 4G Telkomsel telah merambah di tujuh kota,
yakni Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Bali,
Medan, Makassar, dan Mataram
0.075 2 0.15 Social
7 Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren merajai
jaringan 4G di Indonesia
0.06 3 0.18 Competitive
8 Banyaknya unlocker nakal 0.07 4 0.28 Political
9 Masyarakat lebih minati smartphone 4G LTE
mahal
0.035 3 0.105 Technology
TOTAL 1 3.14
ANALISIS PELUANG
1. Berbagai operator seluler meluncurkan sinyal 4G (Competitor)
Munculnya berbagai operator seluler yang menggempur jaringan 4G tidak
menjadikan BOLT takut. Justru menjadikannya sebagai peluang. BOLT sudah sadar akan
banyaknya competitor bermunculan dan mereka sudah mempersiapkannya. Menurut
BOLT, hal ini merupakan peluang karena justru semakin banyak penetrasi jaringan 4G.
Hal ini cukup penting sehingga memberikan bobot sebesar 0.06 karena peluang ini dapat
memacu BOLT untuk terus berinovasi. Dan memang sudah jelas, respon dari BOLT
sangat baik sehingga diberi rating 4.
2. Jumlah pengguna dan internet berkualitas dengan harga terjangkau semakin
meningkat (social/demography)
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
38/67
$%
Setiap harinya, pelanggan terus mendesak para operator untuk terus meningkatkan
kualitas dari segi produk maupun kecepatan dengan harga yang murah. Disini, BOLT
dapat memanfaatkan peluang itu dengan berinovasi untuk menjadi modem tercepat
dengan harga yang murah sehingga diberi bobot 0.06. Respon BOLT dapat dilihat dari
salah satu strategi perusahaannya yaitu dengan menghadirkan layanan terjangkau agar
mudah menarik pasar dengan meluncurkan power ephone dengan harga dibawah 1jt.
Sehingga dapat diberi rating yang baik yaitu 4.
3. Peminat wifi mobile yang tinggi (technology)
Menurut BOLT, mobile WiFi semakin hari semakin menarik peminat pengguna
internet yang besar. Terutama kepada pengguna internet yang butuh dukungan koneksi
mobile WiFi yang mampu mengakomodir kegiatan internetnya dengan mobilitas tinggi.
Hal ini menjadi peluang oleh BOLT yang merupakan produk perusahaan pencipta mobile
wifi, untuk menciptakan produk baru sehingga diberi bobot 0.04. Oleh karena itu, BOLT
terus berinovasi dengan meluncurkan MoviMax (produk terbaru mobile wifi), terlihat
bahwa respon BOLT sangat baik sehingga diberi rating 4.
4.
Kementrian Kominfo menekan Tingkat Komponen Dalam Negeri smartphone dan4G. (Governmental)
Baru saja, kementrian kominfo membuat kebijakan dalam penetapan aturan
tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) perangkat 4G. bagi para competitor selain
BOLT, mungkin hal tersebut merupakan sebuah ancaman besar. Namun tidak bagi
BOLT, karena BOLT telah memenuhi persyaratan untuk menambah nilai local ke dalam
produknya, hal ini sangat penting dijadikan sebagai peluang agar BOLT dapat lebih
unggul dibanding competitor dengan kelebihannya itu sehingga diberi bobot sebesar
0.075. Respon BOLT terhadap hal ini adalah salah satunya, dimunculkannya produk
MoviMax yaitu mobile wifi buatan Indonesia. Sehingga diberi rating 4.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
39/67
$&
5. Pasar 4G berkontribusi sebesar 30 % dari keseluruhan pengguna yang mengakses
internet di Indonesia (social)
Berdasarkan berbagai media teknologi, dikatakan bahwa pasar 4G meluas yaitu
sebesar 30% dari keseluruhan pengguna yang mengakses di Indonesia. Hal ini tentu
dianggap peluang bagi BOLT sehingga diberi bobot 0.04. Menanggapi hal ini, BOLT
sangat antusias untuk melakukan perluasan terus menerus. Sehingga di dapatkan rating
sebesar 3.
6. Gubernur Ahok sangat menginginkan untuk mendorong implementasi smart city
di Jakarta lewat ekspansi 4G. (Governmental)
Ahok ngebet untuk mendorong implementasi smart city di Jakarta lewat ekspansi
4G. BOLT pun sangat antusias mendengar hal ini sehingga hal ini dijadikan peluang yang
cukup besar terkair permintaan dari orang nomor satu di Jakarta yaitu 0.05. Respon
BOLT sangat baik dengan terus melakukan perluasan jaringan dan memaksimalkannya di
daerah Jabodetabek khususnya DKI Jakarta sehingga diberi rating 4.
7.
Pelanggan membutuhkan otentikasi informasi untuk mendorong seputarperangkat (technology)
Besarnya keinginan pelanggan untuk dapat yakin tentang produk BOLT dijadikan
sebagai peluang agar BOLT dapat berinovasi lebih. Hal ini cukup memancing BOLT
untuk berinovasi sehingga diberi bobot 0.03. Dan respon BOLT terhadap hal ini sangat
baik yaitu diluncurkannya fitur QR code yang membuat pelanggan lebih percaya dan
kaya akan informasi detil seputar perangkat sehingga diberi rating 2.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
40/67
$'
8. Fokus pemerintah memaksimalkan implementasi jaringan 4G di Indonesia.
(governmental)
Fokus pemerintah kini masih memaksimalkan implementasi jaringan 4G di
Indonesia. Untuk jangka panjang, kata Rudiantara (selaku Menkominfo), pemerintah
akan mengekspansi akses internet yang merata di semua kotamadya. Peluang yang
mengharuskan BOLT untuk memperluas jaringan ini diberi bobot sebesar 0.065. karena
mirip yang diinginkan Ahok, apabila suatu tindakan didukung oleh pemerintah, maka
tentu saja akan menjadi peluang yang baik. BOLT hanya perlu memaksimalkan jaringan
ke seluruh Indonesia, namun baru hanya daerah Indonesia bagian barat saja yang diberi
jaringan BOLT, sehingga BOLT untuk lingkup Indonesia, diberi rating 2.
9. Berbagai gadget jenis baru bermunculan (technology)
Munculnya beragam gadget baru seperti yang dapat mengakses sinyal 4G sangat
perlu dijadikan peluang yang cukup besar oleh BOLT. Karena hal itu dapat mendorong
BOLT untuk terus berinovasi dan meningkatkan produksi BOLT sehingga diberi bobot
0.5. Banyaknya produk yang ditawarkan oleh BOLT menunjukkan bahwa responnya
terhadap peluang ini sangat baik sehingga diberi rating 4.
10.Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau oleh 3G (environmental)
Evolusi dari 2G ke 3G lebih sulit dibandingkan dengan evolusi dari 3G ke 4G.
Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau oleh 3G. Karena itu, timbulah adanya
optimistis evolusi ke 4G lebih cepat. BOLT perlu menjadikannya peluang untuk
memotivasinya secara maksimal sehingga diberi bobot 0.035. Sebagai pembawa jaringan
4G pertama di Indonesia, telah membuktikan bahwa BOLT merespon peluang itu dengan
sangat amat baik sehingga diberi rating 4.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
41/67
$(
11.Aplikasi Ojek Online yang bermunculan membuat jaringan 4G sangat dibutuhkan.
(social)
Menurut beberapa pengojek yang masih awam menggunakan smartphone,
jaringan internet berbasis 4G sangat mempengaruhi kecepatan pengojek untuk
mengambil pelanggan. Sistem menjemput pelanggan yang berbasis rebutan itu selalu
dimenangkan oleh para pengguna jaringan 4G yang membuat pengojek awam kehilangan
kesempatan. BOLT perlu menjadikan hal ini sebagai peluang dimana BOLT dapat
melakukan kerjasama kepada perusahaan aplikasi ojek online tersebut. Namun BOLT
belum melakukan respon yang cukup baik sehingga diberi rating 1.
ANALISIS ANCAMAN
1.Diluncurkannya modem Smartfren (Competitive)
Smartfren merupakan kompetitor yang unggul dengan BOLT!. Diluncurkannya
modem 4G Smartphone kemungkinan besar akan memberi ancaman bagi BOLT dalam
bersaing pada dunia internet 4G. Respon BOLT terhadap hal ini, BOLT sama sekali tidak
takut akan ancaman competitor maka diberi bobot 0.05 karena ancaman ini ternyata dapatmembuat BOLT semakin mengembangkan sayapnya. Dan respon BOLT akan hal ini
cukup baik sehingga diberi rating 3.
2.Kenaikan dollar membuat material yang di impor melalui HUAWEI mengalami
peningkatan (Economy)
Sehubungan dengan PT. Internux dalam memproduksi BOLT menggunakan
material untuk baterai yang diimpor dari HUAWEI dan sebagaimana kenaikan dollar
telah memberi dampak dalam perekonomian dan perindustrian di Indonesia, maka
menurut kami kenaikan dollar sangat mempengaruhi harga baterai yang diimpor melalui
HUAWEI. sehingga kemungkinan besar berdampak pula terhadap harga jual BOLT. hal
ini cukup mengancam BOLT karena sampai sekarang BOLT tetap menggunakan
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
42/67
$)
HUAWEI sebagai suppliernya sehingga diberi bobot 0.06. Respon BOLT terhadap hal ini
biasa saja karena BOLT tetap menggunakan produk yang diimpor melalui HUAWEI
maka diberi rating 3.
3.Beberapa suku di Indonesia masih anti-teknologi (demography)
Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai suku dan ras. Beberapa ras
di Indonesia masih tergolong menolak adanya teknologi bagi suku mereka. Hal ini
merupakan ancama bagi BOLT walaupun tidak begitu besar, sehingga hanya diberi bobot
sebesar 0.02. Dan untuk respon BOLT terhadap hal ini juga masih belum terlihat
sehingga rating yang diberikan sebesar 1.
4.Iphone 5s dan 5c dibundling dengan modem 4G (technology)
Dengan diadakannya kerja sama antara iphone 5s dan 5c dengan telkomsel,
indosat, dan XL mengeluarkan gadget yang tinggi permintaan menyebabkan BOLT kalah
cepat dan tersaingi maka diberi bobot 0.04. Namun, dalam menghadapi hal ini, BOLT
tidak mau kalah dengan mengadakan kerjasama dengan Samsung untuk membundling
Samsung galaxy J5 dengan memberikan modem 4G, respon BOLT terhadap hal ini
terlihat cukup baik karena dia mampu segera bangkit dari tidurnya dan diberikan rating 3.
5.Perangkat berteknologi 4G LTE category 6 yang beredaran di pasaran hanya Samsung
Galaxy Note 5. (Competitive)
Samsung Galaxy Note 5 bakal menjadi ancaman untuk BOLT, karena selain
perangkat ini mempunyai desain dan fitur yang menarik. Perangkat ini juga dilengkapi
dengan teknologi 4G LTE yang ditujukan untuk pasar menengah keatas. Diberi bobot
0.04, karena dalam menanggapi ancaman ini BOLT sebenarnya memiliki produk wifi
modem yang pasarnya untuk semua kalangan hingga menengah keatas. Selain itu diberi
rating 3, karena respon BOLT cukup baik dalam menanggapi hal tersebut.
6. 4G Telkomsel telah merambah di tujuh kota, yakni, Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya,
Bali, Medan, Makassar, dan Mataram. (Social)
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
43/67
$*
Sementara BOLT masih tersebar di beberapa wilayah di pulau jawa dan 4G
Telkomsel sudah tersebar di banyak luar pulau jawa. hal tersebut dapat menjadi ancaman
bagi BOLT, karena Telkomsel sudah unggul untuk cakupan internet 4G di luar pulau
Jawa. Diberi bobot 0.075 karena BOLT sangat berusaha untuk terus menjangkau ke
daerah luar pulau jawa di Indonesia. Dan diberi rating 2, karena BOLT masih kalah
unggul dari segi jangkauan dengan 4G Telkomsel.
7. Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren merajai jaringan 4G di Indonesia (competitive)
Menurut berbagai media, dijelaskan bahwa telkomsel, indosat, xl dan smartfren
merajai jaringan 4G di Indonesia. Sebagaimana yang dikatakan, BOLT tidak masuk ke
dalam jajaran tersebut, hal ini tentu membuat BOLT menjadi merasa terancam sehingga
diberi bobot sebesar 0.06. Menanggapi hal ini, BOLT tidak tinggal diam, justru mereka
selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas melalui berbagai program sehingga diberi
rating 3.
8. BOLT akan tertibkan unlocker modem nakal. (Political)
Tindakan unlock ilegal yang sekarang ini beredar tentu memberikan ancaman
dalam merugikan Intenux maupun vendor handset yang berusaha memberikan subsidi.unlocking diklaim juga bakalan merugikan konsumen penggunanya. hingga saat ini,
Internux telah mengambil jalan hukum dan telah mencapai ke tahap persidangan di
Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Diberi bobot 0.07 karena BOLT hal ini sangat
mengancam BOLT apabila tidak ditindaklanjuti. Maka dari itu BOLT langsung merespon
dengan langsung menindaklanjuti oknum oknum yang berusaha untuk membuat BOLT
dan konsumennya mengalami kerugian. Dan diberi rating 4, karena respon BOLT sangat
baik hingga menempuh jalur hukum.
9. Target BTS baru capai 60% (Technology)
BOLT menargetkan perusahaannya untuk memiliki 3.600 BTS yang tersebar di
wilayah Jabodetabek dan Banten. Hal itu merupakan ancaman karena BOLT baru
mencapai 2.200 BTS yang berpengaruh kepada faktor jangkauannya dan tentu saja akan
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
44/67
%+
mempengaruhi konsumen dan competitor sehingga diberi bobot 0.035. Dan diberi rating
3, karena BOLT telah berusaha sebaik mungkin untuk terus meningkatkan layanannya
dengan menjalankan targetnya sesuai dengan alur yang telah ditetapkan
5.3 COMPETITIVE PROFILE MATRIX (CPM
1. Iklan merupakan sarana tersampaikannya apa yang dibuat oleh perusahaan
kepada masyarakat. Tanpa adanya iklan yang baik, perusahaan tidak akan bisa
meningkatkan produksinya. Sehingga iklan merupakan faktor yang penting dan diberi
bobot 0.16 terutama bagi perusahaan provider 4G yang sedang marak di Indonesia.
Seperti yang diketahui, Telkomsel merupakan perusahaan yang berdiri terlama di
antara ke dua perusahaan yang lain sehingga dapat dikatakan bahwa pengalamannya
untuk beriklan lebih banyak dibandingkan BOLT dan Smartfren. Sehingga di peringkat,
Telkomsel diberi peringkat tertinggi 4. Dan Smartfren terendah berdasarkan hasil survey
terhadap kepengetahuan pelanggan terhadap produk dari ketiganya.
No
.
Faktor Penentu
Keberhasilan
Bobot BOLT Smartfren Telkomsel
Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nila
1 Iklan 0.16 3 0.48 2 0.32 4 0.6
2 Kualitas Produk 0.2 3 0.6 3 0.6 2 0
3 Variasi Produk 0.05 4 0.2 1 0.05 2 0
4 Jangkauan 0.075 2 0.15 3 0.225 3 0.22
5 Kekompetitifan harga 0.075 3 0.225 3 0.225 2 0.1
6 Kesetiaan Pelanggan 0.1 3 0.3 3 0.3 2 0
7 Supply Chain Mgmt 0.08 3 0.24 2 0.16 3 0.2
8 Ekspansi Global 0.06 1 0.06 1 0.06 2 0.1
9 Customer Service 0.1 4 0.4 2 0.2 4 0
10 Kemudahan Akses Produk 0.1 3 0.3 3 0.3 3 0
TOTAL 1 2.955 2.44 2.77
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
45/67
%"
2. Kualitas produk.
Kualitas produk merupakan hal yang terpenting di dalam faktor penentu
keberhasilan sehingga mendapat bobot sebesar 0.2. karena kualitas memegang berbagai
fungsi yaitu apabila produk yang dihasilkan (jaringan 4g) berkualitas (tidak lemot, dapat
diandalkan, dll) maka kualitas dapat meningkatkan reputasi perusahaan, meningkatkan
kesetiaan pelanggan, dll.
Kualitas produk yang diukur berdasarkan kecepatan akses jaringan 4g, didapatkan
peringkat BOLT dan Smartfren yang cukup tinggi yaitu 3, karena sesuai dengan yang
mereka berikan memang kecepatan akses mereka mencapai 100mbs, sedangkan
telkomsel terendah karena hanya mencapai 36mbps.
3. Variasi produk
Di era ini, masyarakat cenderung bersifat mudah jenuh dan tingkat ke-konsumtif-
an semakin bertambah seiringnya waktu. Apalagi ditambah dengan teknologi yang terus
berkembang, memaksa perusahaan terutama dibidang operator 4g ini untuk terus
berinovasi menciptakan berbagai macam produk untuk memenuhi permintaan dan
kebutuhan konsumen. Sehingga produk yang berbagai macam dibuat untuk memenuhisemua hal itu. Variasi produk menjadi hal yang penting untuk menunjang hal tersebut
sehingga dianggap sebagai faktor penentu keberhasilan yang diberi bobot sebesar 0.05.
Dalam hal ini, BOLT dan Smartfren mendapat peringkat tertinggi karena memang
variasi produk yang dibuat oleh BOLT dan Smartfren beragam, BOLT lebih berfokus
kepada keragaman wifi mobilenya. Sedangkan Smartfren lebih berfokus kepada
keragaman handphone pengakses 4G nya. Peringkat yang lebih kecil diberi kepada
Telkomsel karena perusahaannya tidak membuat wifi mobile melainkan hanya kepada
simcard.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
46/67
%#
4. Jangkauan
Jangkauan yang di maksud disini adalah lokasi atau titik mana saja yang sudah
dijangkau oleh para operator 4g di Indonesia maupun luar negeri. Hal ini sangat penting
karena menjadi salah satu faktor penentu pembeli dalam memutuskan untuk membeli.
Sehingga diberi bobot 0.075.
Teknologi jaringan 4G LTE yang ditawarkan ketiga operator seluler ini bisa
dibilang masih dalam tahap awal sehingga cakupan areanya masih sedikit. Bolt
walaupun telah hadir dari tahun lalu hanya mencakup wilayah Jabodetabek, Banten,
dan Medan. Sedangkan Telkomsel dan Smartfren memiliki peringkat tertinggi karena
sudah cukup luas jangkauannya yaitu Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan,
Makassar, dan Lombok dan Kalimantan Selatan.
5. Kekompetitifan harga
Harga sangat berpengaruh dalam faktor penentu keberhasilan terutama dalam
menghadapi pesaing. Karena pesaing sangat peka terhadap harga produk dari
kompetitornya, disini kekompetitifan harga diberi bobot sebesar 0.075.
Harga kuota dari setiap perusahaan cukup bersaing, BOLT dan Smartfrenbersaing untuk menjadi provider yang semurah-murahnya dengan kualitas sekencang-
kencangnya, sehingga bobot mereka sama yaitu 3. Tetapi untuk telkomsel, cenderung
untuk memberi harga yang lebih mahal dibandingkan dengan kedua kompetitornya
sehingga bobot nya terkecil yaitu 2.
6. Kesetiaan Pelanggan
Kesetiaan pelanggan merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan suatu
perusahaan. Kuantitas konsumen dapat menentukan apakah perusahaan tersebut dapat
bertahan atau tidak. Maka dari itu kesetiaan pelanggan diberi bobot 0.1, karena
merupakan faktor yang sangat penting.
Peringkat yang diberikan untuk kekompetitifan harga berbeda - beda, BOLT
diberi bobot 3 karena loyalitas dan antusiasme pelanggan yang cukup besar dalam
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
47/67
%$
menanggapi produk tersebut, sementara smartfren diberi bobot 3 karena sama seperti
BOLT antusiasme dan loyalitas pelanggan nya cukup stabil. sementara, telkomsel diberi
peringkat 2 karena jumlah pelanggannya belum sebesar BOLT dan smartfren.
7. Supply chain management
Supply chain merupakan jalan pendekatan secara fungsional untuk memanage
perjalanan bahan baku dari supplier. Maka dari itu, supply chain merupakan faktor cukup
penting 0.08, terutama bagi perusahaan manufaktur seperti produk BOLT.
Peringkat yang diberikan untuk BOLT dan Telkomsel adalah 3 karena secara
fungsional, dalam memanage perjalanan bahan baku dari supplier, BOLT dan Telkomsel
lebih unggul dari smartfren terbukti dengan banyaknya produk mereka yang tersebar luas
di Indonesia.
8. Ekspansi Global
Ekspansi global yang merupakan rencanan perusahaan untuk membesarkan
aktivitas bisnis dari dalam negeri ke luar negeri. Diberi bobot 0.06, karena perusahaan
4G terkait tidak banyak melakukan ekspansi diluar negeri, mereka semua masih
berfokus untuk mengembangkan Indonesia, meskipun sebenarnya itu merupakan faktor
yang cukup penting.Peringkat yang diberikan untuk BOLT dan smartfren 1, itu artinya mereka
belum ekspansi ke luar negeri secara maksimal. Sementara Telkomsel diberi bobot 2,
karena layanan Telkomsel telah menjangkau hingga beberapa negara.
9. Customer Service/Pelayanan
Customer service merupakan bentuk layanan untuk meningkat kepuasan
konsumen dari si perusahaan. Diberi bobot 0.1 karena tingkat kepuasan konsumen akan
mempengaruhi keberlanjutan produk tersebut, sehingga customer service merupakan
faktor yang sangat penting agar perusahaan tersebut bisa mencapai target.
Peringkat BOLT dan Telkomsel diberi nilai 4 karena gerai customer service
lebih banyak ditemukan dibanding smartfren, serta BOLT dan Telkomsel memberikan
kemudahan layanan dalam mengisi ulang pulsa di banyak gerai.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
48/67
%%
10. Kemudahan Akses Produk
Kemudahan akses produk terutama layanan internet merupakan faktor yang
dapat meningkatkan kepuasan konsumen, jika akses yang diberikan memuaskan,
konsumen pasti akan memberikan feedback yang bagus juga. Maka dari itu, faktor ini
sangat penting sebagai faktor penentu keberhasilan suatu produk sehingga diberi bobot
0.1.
Peringkat ketiganya diberi peringkat 3 karena ketiganya memberikan
kemudahan akses yang lebih cepat menggunakan teknologi 4G.
ANALISIS SINGKAT
Setelah menghitung jumlah nilai keseleuruhan dengan mengkalikan bobot dengan
peringkat, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi didapatkan oleh BOLT dengan nilai sebesar
2.995. Sedangkan posisi kedua didapat oleh Telkomsel dengan nilai sebesar 2.775. dan
Smartfren mendapatkan posisi terlemah karena mendapat nilai terkecil yaitu 2.59.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
49/67
%&
BAB VI
TAHAP PENCOCOKAN / MATCHING STAGE
6.1 SWOT MATRIX
Strengths:
1. Promosi, iklan, dan
pengenalan produk
yang efektif
2. Nama produk yang
mudah diingat oleh
konsumen
3. Bekerja sama
dengan banyak toko
retail (modern store)
4. Segmentasi BOLT
tertuju dengan jelas
5. Layanan 4G yang
pioneer
Weakness
1. Customer service BOLT
sering mengecewakan
menurut pelanggan
2. Jaringan tidak stabil
Opportunity:1. Jumlah pengguna
internet berkualitas
dengan harga
terjangkau makin
meningkat
2. Peminat wifi mobile
yang tinggi
3. Fokus pemerintah
memaksimlakan
implementasi
jaringan 4g di
Indonesia
SO Strategies:Strength!Opportunity
(1), (2), (4), (5)!(1), (2).
Analisis:
Dengan memanfaatkan
kekuatan BOLT yaitu dalam
bidang marketingnya,
peluang dapat sangat
ditingkatkan yaitu dengan
meningkatnya jumlah
peminat internet maupun wifi
mobile yaitu produk andalan
WO Strategies:Weakness!Opportunity
, (1)!(1), (2)
, (2)!(3), (4)
Analisis:
-Salah satu aspek yang
membuat kesetiaan
pelanggan adalah Customer
Service. Namun apabila hal
tersebut dianggap
mengecewakan pelanggan,
maka peluang BOLT untuk
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
50/67
%'
4. Pasar 4g
berkontribusi
sebesar 30% dari
seluruh pengakses
internet di Indonesia
BOLT. meraup pasar pengguna
internet dan wife mobile yang
tinggi dapat hilang.
-Dengan adanya dukungan
pemerintah serta besarnya
kontribusi 4G terhadap
pengguna internet di
Indonesia, maka seharusnya
BOLT lebih mengatasi
kekurangannya yaitu
memperbanyak lokasi
jaringan ke seluruh wilayah
Indonesia.
Threats:
1. Muncul pesaing
baru
2. Pesaing terus
memperluas
jaringan3. Kenaikan dollar
menaikkan harga
pasokan barang
4. Telkomsel, indosat,
XL, dan smartfren
merajai jaringan 4g
di Indonesia (BOLT
belum)
ST Strategies:
(5) -> (1), (2), (4)
(1),(2) -> (1),(2)
- persaingan bisnis dalam
dunia IT sangatlah ketat
seiring dengan perkembanganteknologi, pesaing terus
memperluas jaringan dan
berlomba lomba
meningkatkan pelayanan. Hal
ini harus diperhatikan oleh
layanan BOLT, dengan
pengembangan dan perluasan
area jaringan 4G akan
membuat banyak orang bisa
merasakan layanan dari
BOLT dimanapun mereka
berada.
WT Strategies:
-(2) -> (1), (2), (4)
-(1) -> (1), (2), (4)
, memperluas jaringan
agar pengguna
internet dapatmerasakan 4G di
berbagai tempat.
, Meningkatkan
layanan customer
service bagi pengguna
BOLT, agar pengguna
BOLT tidak
berpindah
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
51/67
%(
-membuat iklan yang
inovatif, variatif untuk
menjaring pelanggan baru
dan mempertahakan
pelanggan lama
6.2 SPACE MATRIX
Posisi Stratetgi Internal Rating Posisi Strategi Eksternal Rating
Financial Strength Environmental Stability
(ES)
a. Total aset perusahaan
telekomuniaksi BOLT
mencapai Rp 3 triliun.
Tergolong besar untuk
ukuran perusahaan baru.
+3.0 a. Perkembangan
Teknologi Informasi sangat
cepat (Internet)
-2.0
b. Ekuitas Bolt sebesar Rp
750 miliar. Tergolong besar
untuk ukuran perusahaan
baru.
+2.0 b. Persaingan industry
dalam bidang IT yang
semakin ketat
-3.0
+5.0 c. kisaran harga pesaing
yang lebih mahal
-1.0
Rata - rata +2.5 -6.0
Rata - rata -2.0
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
52/67
%)
Competitive Advantage Industry Strength (IS)
a. Image product sebagai
mobile wifi pioneer yang
murah
-2.0 a. Perkembangan
Permintaan Pasar terus
meningkat
4.0
b. Membuat gerai yang
tersebar di hampir seluruh
Indonesia
-3.0 b. Pangsa Pasar yang luas 3.0
c. Promosi dan pengenalan
produk yang efektif
-2.0 c. SDM yang tersedia 2.0
d. pertumbuhan industry
telekomunikasi yang
positif dan kompetitif
2.0
-7.0 11.0
Rata - rata -2.3 Rata rata 2.75
ANALISIS SINGKAT
Financial Strength
a. Total asset BOLT mencapai Rp3trilliun diberi bobot 3, karena bagi perusahaan
yang baru berkecimpung di dunia telekomunikasi, perusahaan ini memiliki
kekuatan finansial yang cukup kuat karena telah mengumpulkan asset hingga Rp
3 triliun.
b.
Ekuitas BOLT sebesar Rp750milliar, diberi bobot 2. Karena bagi perusahaan
yang tergolong baru ini sudah memiliki kekuatan finansial yang cukup kuat.
-
7/24/2019 Laporan Strategi Perusahaan Bolt-Teknik Industri UPH 2013
53/67
%*
Environmental Stability
a. perkembangan teknologi informasi sangat cepat diberi bobot -2.0. di Indonesia
sendiri yang telah menggunakan teknologi 4G terbilang sangat cepat, hingga
diberi bobot -2.0
b. persaingan dalam bidang IT sangatlah ketat, dari segi modem wifi ada competitor
BOLT yang cukup kuat, yaitu smartfren, namun dari segi teknologi 4G, BOLT
memiliki telkomsel, XL, Indosat, smartfr