laporan ssb dsb

19
DAFTAR ISI DASAR TEORI .................................................... 2 ALAT DAN BAHAN .................................................... 7 LANGKAH PERCOBAAN .................................................... 8 HASIL ..................................... ............... 9 ANALISA ..................................... ............... 14 KESMIPULAN ..................................... ............... 15 1

Upload: farah-adina

Post on 12-Nov-2015

314 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Laporan Ssb Dsb

TRANSCRIPT

DAFTAR ISIDASAR TEORI....................................................2ALAT DAN BAHAN....................................................7LANGKAH PERCOBAAN....................................................8HASIL....................................................9ANALISA ....................................................14KESMIPULAN ....................................................15

I. DASAR TEORIModulasi amplitudo adalah suatu proses mengubah amplitudo gelombang pembawa sesuai dengan bentuk dari gelombang informasi. Bila suatu gelombang pembawa dimodulasi amplitudo, maka amplitudo bentuk gelombang pembawa dibuat berubah sebanding dengan tegangan yangmemodulasia. Double SideBand-Suppressed Carrier (DSB-SC)Merupakan sinyal yang sebenarnya hampir sama dengan sinyal AM DSB SC, hanya saja komponen dihilangkan. Jika dilihat dalam komponen domain frekuensi, nilai dari daya dari frekuensi carriernya ditekan sehingga dianggap bernilai 0. Sehingga AM DSB SC dapat menghemat daya hingga 66.7% dari total daya yang ditansmisikan.m(t) = Vm cos m t ; Vc (t) = Vc cos m t Gambar spektum frekuensi:a. Persamaan umumPersamaan : VAM = m (t). Vc (t) = (Vc.Vm)/2 x [ cos 2 (fc + fm)t + cos 2 (fc - fm)t]Bandwidth : BW = fUSB - fLSB = (fc + fm) - (fc - fm) = 2 fmDaya : (Vc.Vm /2)2 /2R +(Vc.Vm /2)2 /2REfisiensi : = (PLSB + PUSB )/ Ptot x 100 %Ket : Vc = Amplitude carrierVm = Amplitude infoFc = frekuensi carrier

Dalam modulasi AM, amplitudo dari suatu sinyal carrier, dengan frekuensi dan phase tetap, divariasikan oleh suatu sinyal lain (sinyal informasi). DSB-SC dibuat dengan mengatur agar amplitudo sinyal carrier berubah secara proporsional sesuai perubahan amplitudo pada sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Penerimaan kembali sinyal DSB-SC (t) untuk memperoleh sinyal informasi f(t) memerlukan translasi frekuensi lain untuk memindahkan spektrum sinyal ke posisi aslinya. Proses ini disebut demodulasi atau deteksi dan dilakukan dengan mengalikan sinyal (t) dengan sinyal carrier c. Persamaan Matematis DSB-SC:

Kesulitan yang terjadi pada penerima adalah perlunya rangkaian yang bisa membangkitkan carrier serta rangkaian untuk sinkronisasi phase.Proses demodulasi dilakukan dengan mengalikan sinyal carrier termodulasi dengan sinyal local oscillator (pada penerima) yang sama persis dengan sinyal oscillator pada pemancar, kemudian memasukan hasilnya ke sebuah low pass filter (LPF)

Syarat Penting Dalam Demodulasi Sinyal DSB-SC adalah Local Oscillator harus menghasilkan sinyal cos ct yang frequency dan phasa nya sama dengan yang dihasilkan oleh oscillator pada pemancar (Synchronous Demodulation/Detection)b. Double Side Band-Large Carrier (AM)Penggunaan metode modulasi suppressed carrier memerlukan peralatan yang kompleks pada bagian penerima, berkaitan dengan perlunya pembangkitan carrier dan sinkronisasi phase. Jika sistem didisain untuk memperoleh penerima yang relatif sederhana, maka beberapa kompromi harus dibuat walaupun harus mengurangi efisiensi pemancar. Untuk itu identitas carrier dimasukkan ke dalam sinyal yang ditransmisikan, dimana sinyal carrier dibuat lebih besar dari sinyal yang lain. Karena itu sistem seperti ini disebut Double-Sideband Large Carrier (DSB-LC) atau umumnya dikenal dengan istilah AM.

Pembangkitan sinyal AMBentuk gelombang sinyal AM bisa diperoleh dengan menambahkan identitas carrier A cos c t pada sinyal DSB-SC.AM (t) = f(t) cos c t + A cos c t

Kerapatan spektrum dari sinyal AM adalah :AM ( ) = F(+c) + F(-c) + A (+c )+ A ( -c )

Spektrum frekuensi dari sinyal AM adalah sama dengan sinyal DSB-SC f(t) cos c t ; dengan tambahan impuls pada frekuensi c. Sinyal termodulasi amplitudo bisa ditulis dalam bentuk :AM(t) = [ A + f(t) ] cos c t (1.10)

Dengan demikian sinyal AM dapat dinyatakan sebagai sinyal dengan frekuensi c dan amplitudo [ A + f(t) ]. Jika amplitudo carrier cukup besar, maka selubung dari sinyal termodulasi akan proporsional dengan f(t). Dalam kasus ini, demodulasi akan sederhana yaitu dengan mendeteksi selubung dari sinyal sinusoidal, tanpa tergantung dari frekuensi maupun phase. Tapi jika A tidak cukup besar, selubung dari AM(t) tidak akan selalu proporsional dengan sinyal f(t). Amplitudo carrier A harus cukup besar sehingga[ A + f(t) ] 0 ; untuk semua t, atau | A min { f(t) } |

Jika kondisi di atas tidak dipenuhi akan muncul distorsi selubung karena over-modulasi.Untuk sinyal sinus frekuensi tunggal, tinjau sinyal f(t) = E cos mt sebagai sinyal pemodulasi. Sinyal termodulasi amplitudo akan berbentuk :AM(t) = [ A + f(t) ] cos c t= [ A + E cos mt ] cos c t

Suatu faktor tanpa dimensi m didefinisikan sebagai indeks modulasi, yang berguna untuk menentukan ratio dari sideband terhadap carrier.AEm= carrier puncak amplitude SC-DSB puncak amplitudo

Persamaan sinyal AM ditulis dalam m menjadi :AM(t) = A cos c t + mA cos mt . cos c t (1.15a)AM(t) = A [ 1 + m cos mt ] cos c t (1.15b)

Amplitudo maksimum dari sinyal termodulasi AM adalah A [1 + m ]; dan amplitudo minimum A [1 - m ]. Indeks modulasi m bisa dinyatakan dalam persen (%) dan bisa dicari dengan membandingkan antara amplitudo maksimum dengan minimum.Biasa disebut dengan AM saja. Dihasilkan dengan Large Carrier Signal kepada sinyal DSB-SC. Persamaan Matematis:

Gambar Spektrum Sinyal sebagai berikut :

Penggunaan metode modulasi suppressed carrier memerlukan peralatan yang kompleks pada bagian penerima, berkaitan dengan perlunya pembangkitan carrier dan sinkronisasi phase. Jika sistem didisain untuk memperoleh penerima yang relative sederhana, maka beberapa kompromi harus dibuat walaupun harus mengurangi efisiensi pemancar. Untuk itu identitas carrier dimasukkan ke dalam sinyal yang ditransmisikan,dimana sinyal carrier dibuat lebih besar dari sinyal yang lain. Karena itu sistem seperti ini disebut Double-Sideband Large Carrier (DSB-LC) atau umumnya dikenal dengan istilah AM. Dalam sinyal DSB-LC (AM), sinyal informasi f(t) terdapat dalam selubung sinyal termodulasi. Untuk mendapatkan kembali sinyal pesan, demodulasi bisa dilakukan dengan metoda detektor selubung (envelope detector).

SINGLE SIDE BAND (SSB)

Sinyal SSB (Single Side Band) merupakan salah satu bentuk sinyal modulasi amplitudo. Sinyal ini secara praktis diaplikasikan pada komunikasi radio amatir yaitu pada pesawat radio SSB.Penggunaan sinyal SSB lebih efisien jika dibanding sinyal AM, dimana spektrum yang dipancarkan hanya salah satu dari side band AM (USB atau LSB). Hal ini menyebabkan pemakaian daya/ energi listrik pada radio SSB jauh lebih efisien jika dibandingkan dengan radio AM maupun radio FM. Sinyal SSB tidak dapat dibangkitkan secara langsung, akan tetapi melalui pembangkitan sinyal AM terlebih dahulu. Pembangkitan sinyal SSB ini dapat dilakukan dengan beberapa cara/ teknik.AM SSB (Single Sideband) adalah salah satu jenis modulasi amplitudo dimana spektrum frekuensi yang dipancarkan hanya salah satu dari spektrum frekuensi AM yaitu frekuensi LSB (Lower Sideband) atau frekuensi USB (Upper Sideband) saja.Sideband adalah beberapa komponen yang ada di setiap proses modulasi. Contohnya pada AM SSB maka sideband yang di transmisikan adalah sideband frekuensi LSB atau USB saja. Tentunya di suatu sistem terdapat juga transmisi sideband.Dalam audio input filter sinyal masukan akan di filter sehingga menghasilkan sinyal dengan frekuensi di bawah 3400 Hz, kemudian sinyal akan masuk ke audio amplifier agar amplitudo sinyal dapat dikuatkan, kemudian sinyal akan masuk ke amplitudo modulator, disini terjadi proses modulasi dimana terjadi penumpangan sinyal informasi ke sinyal carrier. Kemudian sinyal yang termodulasi akan masuk ke output filter. di output filter sinyal termodulasi akan di filter sehingga menghasilkan sinyal AM dengan satu sideband saja. Baik itu LSB maupun USB.SSB dikembangkan karena DSB-SC membutuhkan Bandwith yang besar (2 kali bandwith sinyal informasi). Jadi sistem AM boros dalam penggunaan daya dan bandwidth, dengan keuntungan kemudahan dalam penerimaan. Namun ternyata USB atau LSB mengandung informasi yang lengkap, sehingga dirasa cukup mentransmisikan salah satu side band saja. Sistem komunikasi didisain untuk menghasilkan transmisi informasi dengan bandwidth dan daya pancar minimal. DSB-SC menggunakan daya yang lebih sedikit, tapi bandwidth yang dipergunakan sama dengan dalam AM. Baik AM maupun DSB-SC mempertahankan upper sideband dan lower sideband walaupun masing-masing sideband (USB atau LSB) mempunyai kandungan informasi yang lengkap. Akibatnya bandwidth transmisi menjadi dua kali bandwidth sinyal informasi. Dalam modulasi SSB, hanya satu dari kedua sideband yang dipancarkan. Dilihat dari penggunaan bandwidth, modulasi ini lebih efisien karena mempunyai bandwidth transmisi setengah dari AM maupun DSB-SC. Spektrum SSB

Pembangkitan sinyal SSB dilakukan dengan membangkitkan sinyal DSB terlebih dahulu, kemudian menekan salah satu sideband dengan filter. Jika USB yang ditekan, maka akan menghasilkan sinyal SSB-LSB. Sebaliknya menghasilkan SSB-USB. Kesulitan lain yang timbul adalah perlunya sinkronisasi seperti pada teknik DSB. Untuk itu, komponen carrier bisa ditambahkan pada sinyal SSb dan demodulasi bisa dilakukan dengan menggunakan envelope detector. Tapi metode ini boros daya pancar dan bisa menghasilkan distorsi pada sinyal. Demodulasi Sinyal SSB Sinyal SSB dimodulasi dengan cara yang sama dengan demodulasi sinyal DSB-SC (Synchronous Detection)

II. ALAT DAN BAHAN1. Modul AM DSB- SSB2. Power Supply3. Generator fungsi4. Osciloscope5. Kabel BNC-BNC, BNC-Banana, Banana-Buaya

III. LANGKAH PERCOBAANgb. Rangkaian modul AM DSB- SSB

a. Langkah Percobaan DSB1. Rangkailah rangkaian modul seperti gambar diatas2. Percobaan pertama adalah DSB maka letakkan output osciloscope dititik yang diberi tanda DSB seperti gambar rangkaian diatas.3. Atur frekuensi dan amplitudo agar index modulasinya 25%4. Amati, dokumentasikan dan catat output yang dikeluarkan5. Ulangi langkah percobaan no. 3 dan ubahlah index modulasinya menjadi 50%, 75%, 100%, dan 125%6. Amati, dokumentasikan dan catat output yang dikeluarkan

b. Langkah Percobaan SSB1. Rangkailah rangkaian modul seperti gambar diatas2. Percobaan pertama adalah SSB maka letakkan output osciloscope dititik yang diberi tanda SSB seperti gambar rangkaian diatas.3. Atur frekuensi input pada generator fungsi +- 500Hz4. Amati, dokumentasikan dan catat output yang dikeluarkan5. Ulangi langkah percobaan no. 3 dan ubahlah frekuensi inputnya menjadi 1KHz; 2,5KHz; 5KHz; 7,5KHz; 10KHz.6. Amati, dokumentasikan dan catat output yang dikeluarkan

IV. HASIL PERCOBAANA. AMGambar SinyalEmax (Vp-p)Emin (Vp-p)M (%)

2,50,851

2,30,376

1,90100

3,1-0,3121

B. DSBGambar SinyalVin (Vp-p)Vout (Vp-p)F (Hz)

1,762,92500

1,742,921000

1,762,802500

1,762,605000

1,762,487500

1,762,1610000

C. SSBGambar SinyalVin (Vp-p)Vout (Vp-p)F (Hz)

1,762,92500

1,742,921000

1,762,802500

1,762,605000

1,762,487500

1,762,1610000

V. ANALISADari hasil percobaan diatas dapat dianalisa bahwa Double Side Band (DSB) adalah suatu amplitudo modulasi dimana gelombang pembawa (carrier) yang memuat sisi atas (USB) dan sisi bawah (LSB) dipancarkan bersama. Percobaan pertama menampilkan double sideband Supprosed Carrier, diberikan input sebesar 1.76 Vpp dan frekuensi 1 kHz dari function generator dan dihubungkan ke input modulator . Maka dihasilkan frekuensi 0,9 KHz dengan amplitudo pada TP1 sebesar 1,66 Vpp dan pada TP2 sebesar 2,72 Vpp. Pada percobaan pertama ini, gambar yang terdapat pada TP1 merupakan sinyal audio dengan amplitudo 1,5 Vpp dan pada gambar TP2 merupakan gambar dari Double Single Side Band tetapi input dipasang pada mixer sehingga tidak melalui filter audio maka amplitudo yang didapat pada DSB akan lebih kecil daripada DSB yang dimasukkan ke input BPF audio. Frekuensi carrier ditekan seminimal mungkin karena carrier tanpa modulasi merupakan suatu pemborosan daya sehingga pada Double Side Band Suppresed Carrier , hanya carrier yang membawa sisi atas (USB) dan sisi bawah (LSB) dari informasi saja yang ditransmisikan. Pada percobaan kedua, sinyal gelombang sinus, 1 kHz dan VLF = 1.76 Vpp. Dari function generator masukkan ke input band limiting filter (500Hz 10Khz) atau dapat disebut juga filter frekuensi audio. Keluaran output berada pada filter SSB. Pada percobaan kali ini, input band limiting filter (500 Hz-10 Khz) yang merupakan BPF untuk audio dan keluaran output filter ke mixer (modulator) merupakan bandpass filter SSB. Karena yang dipakai hanya SSB saja yang artinya output dari modulator harus disambungkan ke SSB filter. Agar , USB tersaring dalam filter tersebut sehingga yang lewat hanya LSB saja . Selain itu, pada langkah kerja ini tidak dipakai resistor setelah output amplifier, hanya dipasang sebuah jumper saja. Dalam pecobaan ini akan diperoleh SSB karena telah melalui proses filter yang dilakukan oleh band pass filter SSB. Pada SSB frekuensi lower Side Band (FLSB) tidak ada dan frekuensi carriernya direndam. Bentuk gelombang SSB nya lebih halus karena melalui 2 filter yaitu filter BF audio dan filter BPF SSB. Single Side Band (SSB) adalah gelombang pembawa (carrier) hanya memancarkan salah satu dari (USB) atau (LSB). Hal ini menguntungkan karena lebar band dari SSB lebih sempit daripada DSB sehingga mode SSB memberikan penghematan penggunaan band.

VI. KESIMPULAN

1. Double Side Band (DSB) adalah suatu amplitudo modulasi dimana gelombang pembawa (carrier) yang memuat sisi atas (USB) dan sisi bawah (LSB) dipancarkan bersama.2. Double Side Band (DSB) terdiri dari Upper Side Band (USB) dan Lower Side Band (LSB) yang dipancarkan bersama dengan gelombang pembawa (carrier).3. Single Side Band (SSB) adalah gelombang pembawa (carrier) hanya memancarkan salah satu dari (USB) atau (LSB). Hal ini menguntungkan karena lebar band dari SSB lebih sempit daripada DSB sehingga mode SSB memberikan penghematan penggunaan band. 4. Pada SSB frekuensi lower Side Band (FLSB) tidak ada dan frekuensi carriernya direndam. Bentuk gelombang SSB nya lebih halus karena melalui 2 filter yaitu filter BF audio dan filter BPF SSB. 5. Perubahan tegangan input akan mengakibatkan perubahan amplitudo pada gelombang output dan perubahan frekuensi input akan mengakibatkan perubahan kerapatan gelombang output.

1

LPFd(t)USB

LSB

LSB

USB

0

USBUSB0LSBLSB0LPFd(t)