laporan spi rumah sakit

5
LAPORAN SPI RUMAH SAKIT 1. Unit Kerja IGD Di Unit Kerja IGD kejadian tidur bersama-sama masih dijumpai 6 kali kejadian sementara frekuensi diperiode lalu 7 kali kejadian. Terjadi kekosongan perawat 1 kali dikarenakan sedang membantu atau berada di ruangan lain. Kejadian yang negatif lain ialah dijumpai 2 kali yakni ruang kotor, sampah kasa berserakan sementara perawat dan CS tidak ada koordinasi. Kejadian tidur di lantai dua atau tempat lain yang tersembunyi sehingga mempersulit pelayanan tatkala keadaan darurat membutuhkan tenaga yang siap sedia masih seringkali terjadi dan sudah disampaikan ke HRD untuk tindak lanjut. 2. Unit Kerja RM Tidur masih bersama-sama, tidak ada pergantian sehingga dalam menerima pasien dalam keadaan tidak “siaga” sama sekali. Seringkali pula dijumpai tidur di lantai dua sehingga mempersulit pelayanan ketika dibutuhkan. 3. IBS IBS sering dijumpai operasi selesai sebelum jam 12 malam tetapi sedikit sekali dari perawat-perawat tersebut yang bisa melaksanakan sholat shubuh berjamaah di masjid. Beberapa kali malah perawat keluyuran ke warung di depan untuk menonton bola dan lainnya. Pada malam hari pernah pula kejadian musik dangdut terdengar di ruangan OK yang mana hal tersebut sudah berkali-kali diingitkan tentang haramnya musik. 4. ICU

Upload: marny-adriyana-nomleny

Post on 28-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Spi Rumah Sakit

LAPORAN SPI RUMAH SAKIT

1. Unit Kerja IGD

Di Unit Kerja IGD kejadian tidur bersama-sama masih dijumpai 6 kali kejadian sementara

frekuensi diperiode lalu 7 kali kejadian. Terjadi kekosongan perawat 1 kali dikarenakan

sedang membantu atau berada di ruangan lain. Kejadian yang negatif lain ialah dijumpai 2

kali yakni ruang kotor, sampah kasa berserakan sementara perawat dan CS tidak ada

koordinasi. Kejadian tidur di lantai dua atau tempat lain yang tersembunyi sehingga

mempersulit pelayanan tatkala keadaan darurat membutuhkan tenaga yang siap sedia masih

seringkali terjadi dan sudah disampaikan ke HRD untuk tindak lanjut.

2. Unit Kerja RM

Tidur masih bersama-sama, tidak ada pergantian sehingga dalam menerima pasien dalam

keadaan tidak “siaga” sama sekali. Seringkali pula dijumpai tidur di lantai dua sehingga

mempersulit pelayanan ketika dibutuhkan.

3. IBS

IBS sering dijumpai operasi selesai sebelum jam 12 malam tetapi sedikit sekali dari perawat-

perawat tersebut yang bisa melaksanakan sholat shubuh berjamaah di masjid. Beberapa kali

malah perawat keluyuran ke warung di depan untuk menonton bola dan lainnya. Pada malam

hari pernah pula kejadian musik dangdut terdengar di ruangan OK yang mana hal tersebut

sudah berkali-kali diingitkan tentang haramnya musik.

4. ICU

Di ICU sering terjadi kekurangan tenaga dikarenakan perawat tidak hadir dengan alasan sakit

dan kurang terkoordinirnya pelayanan di ICU dikarenakan belum adanya koordinator, hal ini

semoga bisa teratasi dengan ditunjuknya beberapa penanggung jawab dan koordinator ICU.

Kunci ICU senantiasa terkunci sehingga tidak bisa dideteksi apakah perawat sedang tidur

atau tidak. Hal ini penting diperhatikan karena SPI membutuhkan kewenangan untuk

mengontrol.

5. Jamkesmas

Kekurangan tenaga, sering terjadi jaga malam perawat hanya 1 orang dalam keadaan

pasien cukup banyak. Solusinya ialah dengan mobilisasi perawat atau ditambah SDM

perawatnya.

Page 2: Laporan Spi Rumah Sakit

Permasalahan yang lain ialah dengan trend pasien jamkesmas yang kian hari kian

bertambah, hendaknya masalah SDM ini mendapat perhatian.

Perawat wanita IGD sering dijumpai pada malam hari tidur di Jamkesmas, solusinya

ialah perawat IGD wanita diharuskan berkumpul di ruang ICU kecuali atas tugas

Supervisi keperawatan harus membantu di ruangan selain ICU

6. Tulip

Jadwal standby sudah mulai hilang kembali, sehingga tidur bersama-sama kembali terjadi

di ruangan IRNA Tulip

Pembagian tanggung jawab pasien di ruangan kepada perawat (primary care) perlu

ditegakkan kembali.

7. Chrisan

Pintu ruangan dikunci terkadang terjadi sehingga mempersulit control apakah perawat

terjaga ataukah tidur dengan nyamannya. Bahkan pernah juga perawat tidur di bed

pasien.

Jadwal standby sudah tidak ada lagi di papan tulis.

8. Lili/Aster

Beberapa kali terjadi perawat- perawat yang senior tidur di ruangan yang tidak ada pasien

sementara perawat- perawat baru ditempatkan di ruangan.

9. Security

Pengamanan security di waktu malam dipandang sudah cukup terkoordinir dengan baik,

kelesuan pada bulan-bulan yang lalu sudah bisa dikaver oleh ekstra food (kopi) di waktu

malam. Tidak pernah pula ada kejadian security tidur pada saat bekerja kecuali sakit dan itu

pun security tersebut tidak tidur hanya duduk di dalam ruangan supaya tidak terkena angin.

Keluhan serupa dari security yang lain ialah ketiadaan pos security yang dirasa sangat

penting karena security yang banyak frekuensi kerjanya di luar ruangan pada waktu malam

rawan terkena serangan cuaca dingin pada sekitar jam 2 – 4 dini hari. Hal ini bisa

memperburuk kualitas pengamanan sehingga pengadaan pos security sekedar melindungi

petugas dari angina malam perlu diusulkan kepada pihak manajemen dan perencanaan.

10. Kasir, Laborat, Apotik, Radiologi

Secara umum gambaran kinerja Kasir, Laborat, Apotik, Radiologi di waktu malam tidak ada

masalah dikarenakan walaupun sedang tidak berjaga/beristirahat, karyawan di ruangan

Page 3: Laporan Spi Rumah Sakit

tersebut selalu mudah dibangunkan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika

dicermati lebih lanjut, pada waktu dini hari hamper tidak ada aktivitas atau bisa dikatakan

tingkat produktifitas rendah. Diusulkan untuk menganalisa beban kerja, perbaikan protab

kerja.

11. Cleaning Service & Laundry

Kinerja cleaning service sudah lebih baik semenjak ada supervise CS, akan tetapi ada saran

bahwa supervise laundry untuk saat ini lebih dibutuhkan.

12. Dapur

Ada ucapan-ucapan tidak terjaga dari lisan para juru masak di dapur pada saat menyiapkan

makanan pada waktu dini hari. Perlu diusulkan pada tim asatidzah untuk pembenahan aklak

petugas-petugas dapur, selain daripada pengadaan supervise atau pengawas untuk

pengamanan aset dapur milik Rumah Sakit.

PEMECAHAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT

Pemecahan masalah diartikan sebagai upaya untuk melakukan evaluasi dengan melakukan

analisa secara pro-aktif terhadap laporan SATUAN PENGAWASAN INTERNAL yang ada

untuk dilakukan pemecahan masalah dari dampak masalah yang ditimbulkan.

Penyebaran informasi permasalahan tersebut di atas kepada masing-masing ruangan sebagai

bahan muhasabah, untuk kemudian ditindaklanjuti penyelesaiannya secara bersama antara

manajemen dan koordinator melalui pertemuan atau rapat koordinasi.

PENUTUP

1. Semoga dengan adanya program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL ini dapat

menggugah kesadaran setiap personal di masing-masing unit pelayanan untuk menjunjung

tinggi etika profesi dan standar pelayanan minimal yang berlaku, terbuka dan jujur dalam

melaksanakan tugas. Sehingga program SATUAN PENGAWASAN INTERNAL RSU ini

bisa menjadi upaya peningkatan mutu kualitas pelayanan kesehatan di masa yang akan

datang.

2. Berdasarkan pantauan terhadap petugas SPI, maka diusulkan kepada nama-nama berikut ini

untuk tidak direkomendasikan lagi sebagai petugas SPI, dikarenakan kesibukan kerja,

seringnya tugas ke luar kota dan sering tidak melakukan tugas jaga sesuai yang dijadwal.