laporan sementara tutorial 5 skenario b blok 17
DESCRIPTION
mmTRANSCRIPT
![Page 1: Laporan Sementara Tutorial 5 Skenario B Blok 17](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071711/55cf983b550346d03396638f/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor : Legiran, dr. M.Kes.
Tanggal : 25 Maret 2014
27 Maret 2014
Waktu : 13.00 s.d selesai
Moderator : Nurhabib
Sekretaris meja : Siti Kusumaning Tyas
Sekretaris papan : Dwi Indah Pratiwi
Peraturan dalam Tutorial :
1. Alat komunikasi dinonaktifkan
2. Semua anggota tutorial aktif dalam diskusi kelompok
3. Semua peserta menyampaikan pendapat dengn sopan
2.2 Skenario Kasus
Ny. Zaskia, berusia 42 tahun P5A0 dirujuk oleh bidan desa ke Puskesmas Rawat
Inap PONED. Ia mengalami perdarahan setelah melahirkan spontan pervaginam 30
menit yang lalu. Berat bayi yang dilahirkan sekitar 2600 gram, bugar, dan langsung
menangis.
Menurut bidan proses persalinannya lancar, plasenta yang dikeluarkan lengkap
tetapi rahim teraba lembek disertai perdarahan banyak dan aktif. Bidan telah mencoba
menghentikan perdarahan dengan cara memberikan suntikan obat, karena perdarahan
tidak berhenti, pasien dirujuk.
Ny. Zaskia hanya sekali melakukan pemeriksaan ANC di klinik bersalin swasta
yaitu pada kehamilan 8 bulan karena tidak ada biaya. Pada saat itu, Ny. Zaskia terlihat
pucat dan lemas dan hasil pemeriksaan darah: kadar Hb 8g/dL. Bidan telah
menganjurkan untuk dirawat tapi Ny. Zaskia menolak.
Pemeriksaan Fisik (Post Partum)
Keadaan umum: somnolen
Tanda vital: TD: 80/60mmHg; N: 124x/menit, lemah, reguler, isi kurang; RR:28x/menit;
T:36˚C.
![Page 2: Laporan Sementara Tutorial 5 Skenario B Blok 17](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071711/55cf983b550346d03396638f/html5/thumbnails/2.jpg)
Pemeriksaan Spesifik
Kepala: konjungtiva pucat
Thoraks: jantung dan paru-paru dalam batas normal
Abdomen: hepar dan lien dalam batas normal
Ekstremitas: akral dingin
Status Obstetrikus
Palpasi: kontraksi uterus lembek dan teraba fundus uteri setinggi pusat
Inspeculo: fluksus (+) darah aktif, stolsel (+), robekan jalan lahir tidak ada.
Pemeriksaan Laboraturium
Hb: 6gr%, gol. darah B, rhesus (+), MCV: 70 sl, MCH: 25 pg, MCHC: 28gr/l, leukosit:
10.000/mm3, Ht: 18mg%
2.3 Klarifikasi Istilah
1. Stolsel adalah darah beku.
2. Plasenta adalah organ yang ada saat kehamilan dan menghubungkan ibu dengan bayi
yang berfungsi mwnsekresi endokrin dan pertukaran zat yang dibawa melalui darah.
3. Melahirkan spontan adalah proses melahirkan tanpa bantuan alat.
4. Pervaginam adalah melalui vagina.
5. Post partum adalah setelah melahirkan.
6. Puskesmas PONED adalah puskesmas rawat inap yang memiliki kemampuan serta
fasilitas Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergency Dasar 24 jam yang ditujukan
untuk ibu hamil dan bayi yang baru lahir.
2.4 Identifikasi Masalah
1. Ny. Zaskia berusia 42 tahun P5A0 dirujuk oleh bidan desa ke Puskesmas Rawat Inap
PONED. Ia mengalami perdarahan setelah melahirkan spontan pervaginam 30 menit
yang lalu. Berat bayi yang dilahirkan sekitar 2600 gram, bugar, dan langsung
menangis.
2. Menurut bidan proses persalinannya lancar, plasenta yang dikeluarkan lengkap tetapi
rahim teraba lembek disertai perdarahan banyak dan aktif.
3. Bidan telah mencoba menghentikan perdarahan dengan cara memberikan suntikan
obat, karena perdarahan tidak berhenti, pasien dirujuk.
4. Ny. Zaskia hanya sekali melakukan pemeriksaan ANC di klinik bersalin swasta yaitu
pada kehamilan 8 bulan karena tidak ada biaya. Pada saat itu, Ny. Zaskia terlihat
![Page 3: Laporan Sementara Tutorial 5 Skenario B Blok 17](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071711/55cf983b550346d03396638f/html5/thumbnails/3.jpg)
pucat dan lemas dan hasil pemeriksaan darah: kadar Hb 8g/dL. Bidan telah
menganjurkan untuk dirawat tapi Ny. Zaskia menolak.
5. Pemeriksaan Fisik (Post Partum)
Keadaan umum: somnolen
Tanda vital: TD: 80/60mmHg; N: 124x/menit, lemah, reguler, isi kurang;
RR:28x/menit; T:36˚C.
6. Pemeriksaan Spesifik
Kepala: konjungtiva pucat
Thoraks: jantung dan paru-paru dalam batas normal
Abdomen: hepar dan lien dalam batas normal
Ekstremitas: akral dingin
7. Status Obstetrikus
Palpasi: kontraksi uterus lembek dan teraba fundus uteri setinggi pusat
Inspeculo: fluksus (+) darah aktif, stolsel (+), robekan jalan lahir tidak ada.
8. Pemeriksaan Laboraturium
Hb: 6gr%, gol. darah B, rhesus (+), MCV: 70 sl, MCH: 25 pg, MCHC: 28gr/l,
leukosit: 10.000/mm3, Ht: 18mg%
2.5 Analisis Masalah
1. a. Bagaimana anatomi, fisiologi, histologi dari sistem reproduksi wanita (uterus dan
vagina)?
Jawab:
Histologi
Uterus terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan perimetrium yang terdiri dari serosa
(jaringan ikat dan mesotel), dan adventisia (jaringan ikat dibagian luar), Lapisan
miometrium ( lapisan otot polos tebal), dan lapisan endometrium (mukosa).
Vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan mukosa yang terdiri dari epitel berlapis
gepeng dan lamina propria ( jaringan ikat longgar yang banyak serat elastin),
lapisan muskularis yang terdiri dari otot polos yang longitudinal dan sirkular,
lapisan adventisia yang terdiri dari jaringan ikat padat kaya serat elastin tebal.
(Junqueira C Luiz, & Carneiro, 2008)
(Junqueira C Luiz, & Carneiro. 2008. Histologi Dasar. Ed.10. Jakarta: EGC
![Page 4: Laporan Sementara Tutorial 5 Skenario B Blok 17](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071711/55cf983b550346d03396638f/html5/thumbnails/4.jpg)
b. Bagaimana fisiologi proses persalinan normal?
c. Apa hubungan usia dengan P5A0?
Usia
Usia > 35 tahun merupakan faktor predisposisi terjadinya atonia uteri. Pada Usia > 35 tahun, terjadi degenerasi miometrium dan peningkatan kolagen di miometrium sehingga tonus otot miometrium tidak baik lagi dan elastisitas uterus menurun kontraksi uterus inadekuat.
P5A0
P5 merupakan multiparitas yang menjadi faktor predisposisi terjadinya atonia uteri.
Menurut F. Gary Cunningham (2012), paritas tinggi merupakan faktor resiko atonia
uterus. Babinszki dkk (1999) melaporkan bahwa insiden perdarahan postpartum
adalah 0,3 % pada perempuan dengan paritas rendah tetapi 1,9 % pada perempuan
dengan para 4 atau lebih.
Pada wanita dengan multiparitas, kondisi tonus otot miometriumnya sudah tidak baik
lagi dan vaskularisasi yang memperdarahi uterus semakin menurun, sehingga
kontraksi miometrium saat persalinan plasenta inadekuat yang mengakibatkan atonia
uteri
d. Apa penyebab perdarahan postpartum?
e. Apa saja penyakit perdarahan postpartum?
f. Apa makna 30 menit yang lalu mengalami perdarahan setelah melahirkan spontan
pervaginam?
Faktor Predisposisi: usia berisiko, multiparitas, anemia gravidarum kontraksi
miometium uterus inadekuat vasokontriksi atau penjepitan a.spiralis inadekuat
di miometrium perdarahan pasca persalinan yang keluar melalui vagina
perdarahan pervaginam
![Page 5: Laporan Sementara Tutorial 5 Skenario B Blok 17](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071711/55cf983b550346d03396638f/html5/thumbnails/5.jpg)
g. Mekanisme perdarahan pada kasus?
Usia > 35 tahun
Degenerasi sel miometrium
![Page 6: Laporan Sementara Tutorial 5 Skenario B Blok 17](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071711/55cf983b550346d03396638f/html5/thumbnails/6.jpg)
h. Apa makna berat badan bayi 2600 gram, bugar, dan langsung menangis?
i. Apa saja kriteria bayi bugar?
j. Bagaimana management Kala IV?
k. Fungsi dari puskemas PONED?
l. Bagaimana struktur organisasi dalam puskesmas PONED?
HAPUS BE YAS SOAL INI. KURANG
PENTING CAKNYO. OKEHm. Mengapa pasien harus dirujuk ke puskesmas PONED?
n. Kasus atau rujukan apa saja yang bisa ditangani oleh puskesmas PONED?
2. a. Bagaimana anatomi, fisiologi dari plasenta?
b. Apa tindakan yang dilakukan selain memberikan obat pada perdarahan Ny.
Zaskia sebelum dirujuk?
c. Apa hubungan informasi dari bidan bahwa proses persalinan lancar, plasenta
yang dikeluarkan lengkap tetapi rahim teraba lembek dengan mengalami
perdarahan setelah melahirkan spontan pervaginam?
d. Apa makna proses persalinannya lancar, plasenta yang dikeluarkan lengkap tetapi
rahim teraba lembek disertai perdarahan banyak dan aktif?
e. Mekanisme perdarahan banyak dan aktif pada kasus?
Faktor Predisposisi: usia berisiko, multiparitas, anemia gravidarum kontraksi
miometium uterus inadekuat vasokontriksi atau penjepitan a.spiralis
inadekuat di miometrium perdarahan pasca persalinan yang banyak dan
aktif
f. Bagaimana dampak perdarahan yang banyak dan aktif?
1. Syok hipovolemia
![Page 7: Laporan Sementara Tutorial 5 Skenario B Blok 17](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071711/55cf983b550346d03396638f/html5/thumbnails/7.jpg)
2. Asidosis metabolic
3. Gangguan jantung
4. Kerusakan jaringan otak, ginjal, dll (gagal organ multiple)
5. Henti jantung
6. kematian
g. Bagaimana pencegahan perdarahan postpartum?
h. Apa faktor predisposisi pada rahim teraba lembek?
i. Apa dampak bagi ibu dari rahim yang teraba lembek?
3. a. Kemungkinan obat yang diberikan oleh bidan untuk menghentikan perdarahan?
b. Mengapa perdarahan tidak berhenti padahal os sudah diberikan obat?
c. Apa saja dampak perdarahan postpartum?
d. Apakah tindakan bidan sudah sesuai dengan stander kompetensi bidan?
e. Bagaimana cara merujuk pasien?
4. a. Jadwal pemeriksaan ANC?
b. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan pada ANC?
c. Bagaimana interpretasi pemeriksaan darah Hb 8g/dl pada trimester ke III?
Hb normal pada Trimester I 11 g/dl, Trimester II 10,5 g/dl, dan Trimester
III 11 g/dl.
Interpretasinya: terjadinya anemia dalam kehamilan ( anemia gravidarum)
d. Bagaimana mekanisme dan apa penyebab dari pucat, lemas, dan Hb 8g/dl dalam
kehamilan?
Faktor resiko: ekonomi rendah asupan nutrisi saat kehamilan inadekuat
kebutuhan Fe yang meningkat tidak terpenuhi difisiensi Fe pembentukan
hem (protoporfirin IX + Fe) menurun HRI (Hem Regulated translated Inhibisi)
meningkat sintesis globin menurun pembentukan Hb menurun + proses
fisiologi pada ibu hamil (hemodilusi/ volume plasma > erirtopoiesis) Hb 8g/dl
dalam kehamilan suplai O2 ke kulit menurun dan metabolisme otot menurun
pucat dan lemas
e. Apa dampak anemia dalam kehamilan?
1. Gangguan saat persalinan seperti perdarahan pasca persalinan (atonia uteri,
retensio plasenta)
2. Kelahiran premature
![Page 8: Laporan Sementara Tutorial 5 Skenario B Blok 17](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071711/55cf983b550346d03396638f/html5/thumbnails/8.jpg)
3. Gangguan pertumbuhan janin
4. TAMBAHANNYA AMBEK YANG MERRI
f. Apa dampak Ny. Zaskia menolak untuk dirawat?
JAwabnnyo samo be cak diatas. MENURUT
AKU HAPUS BE PERTANYAAN INIg. Apa indikasi untuk dirawat pada kehamilan?
5. Bagaimana interpretasi dan mekanisme pada pemeriksaan fisik?
6. Bagaimana interpretasi dan mekanisme pada pemeriksaan spesifik?
7. a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme pada status obstetrikus?
Palpasi: Kontraksi uterus lembek atonia uteri
Teraba fundus uteri setinggi pusat abnormal, karena seharus jika plasenta
sudah keluar maka tinggi fundus uteri berada 2 jari dibawah pusat. Hal ini karena
kontraksi miometrium yang inadekuat.
Mekanisme
Faktor Predisposisi: usia berisiko, multiparitas, anemia gravidarum kontraksi
miometium uterus inadekuat Kontraksi uterus lembek (atonia uteri)
fundus uteri belum turun ke bawah tinggi fundus uteri teraba setinggi pusat
Inspeculo: fluksus (+) adanya perdarahan melalui OUE
Stosel (+) adanya bekuan darah akibat proses hemostasis
Robekan jalan lahir tidak ada menghilangkan DD laserasi vagina dan servix.
MEkanisme
Faktor Predisposisi: usia berisiko, multiparitas, anemia gravidarum kontraksi
miometium uterus inadekuat vasokontriksi atau penjepitan a.spiralis inadekuat
di miometrium perdarahan pasca persalinan yang keluar melalui OUE
Fluxus (+)
![Page 9: Laporan Sementara Tutorial 5 Skenario B Blok 17](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071711/55cf983b550346d03396638f/html5/thumbnails/9.jpg)
Pelepasan plasenta terbukanya arteri spiralis terjadi proses hemostasis
(pembekuan), tapi karena a. spiralis gagal dijepit pembekuan yang sudah
tebentuk terlepas dan tidak mampu menghentikan perdarahan Stosel (+)
b. Bagaimana prosedur pemeriksaan spekulo?
8. Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium?
Interpretasi nya sudah dijawab merri kan broo
Aku yang ini Cuma nambahi yang mekanisme
mch.mchc, mcv dll
Faktor resiko: ekonomi rendah asupan nutrisi saat kehamilan inadekuat
kebutuhan Fe yang meningkat tidak terpenuhi difisiensi Fe pembentukan
hem (protoporfirin IX + Fe) menurun HRI (Hem Regulated translated Inhibisi)
meningkat sintesis globin menurun pembentukan Hb menurun terbentuk
eritrosit yang mikrositik (MCV 70 fl) dan pengikatan O2 di dalam eritrosit
menurun pewarnaan merah pada eritrosit menurun hipokrom (MCH 25
pg, MCHC 28 gr/l)
9. Bagaimana cara mendiagnosis?
10. Apa diagnosis banding?
11. Apa saja pemeriksaan tambahan?
12. Working Diagnosis?
13. Etiologi?
14. Epidemiologi?
![Page 10: Laporan Sementara Tutorial 5 Skenario B Blok 17](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071711/55cf983b550346d03396638f/html5/thumbnails/10.jpg)
15. Manifestasi klinis?
16. Tatalaksana?
17. Komplikasi
Asidosis metabolik
Gangguan jantung
Kerusakan jaringan otak, ginjal dll (gagal organ multiple)
Henti jantung
Kematian
(saifudin B Abdul, 2009)
Saifudin B Abdul, dkk. 2009. Buku acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Ed. 1. Cet. 5. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
18. Prognosis?
19. KDU?
20. PI?
2.6 Hipotesis
Ny. Zaskia 42 tahun, P5A0 mengalami perdarahan post partum spontan pervaginam
akibat atonia uteri et causa anemia.
2.7 Kerangka Konsep
![Page 11: Laporan Sementara Tutorial 5 Skenario B Blok 17](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071711/55cf983b550346d03396638f/html5/thumbnails/11.jpg)
Multiparitas
Hb turun
Suplai O2 turunKontraksi uterus
turun
Vasokonstriksi arteri spiralis terganggu
Perdarahan Post Partum
Perdarahan pervaginam
Anemia