skenario d tutorial 2009
DESCRIPTION
Fakultas kedokteranTRANSCRIPT
2.2 SkenarioKasus
Tn. Joko, 35 tahu dibawa istrinya ke IGD RSMP dalam keadaan tidak sadar kaena mencoba
bunuh diri dengan meminum baygon 2 jam yang lalu. Dia terlihat sesak nafas, terdapat bekas
muntahan dan dari mulutnya tecium bau racun serangga. Menurut istrinya, setelah minum
baygon, ia meronta kesakitan di perut disertai muntah, mencret dan mengalami kejang 1 kali.
Diperkirakan Joko telah meminum setengah botol baygon cair.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: GCS: E2 M5 V2, tampak sakit berat
Tanda vital: TD: 100/70 mmHg, nadi: 120x/menit,regular, RR: 28x/menit, T:36,5º C
Kepala: Konjungtiva palpebra pucat (-/-), kelopak mata cekung (+/+), pin point pupil (+/+),
tremor lidah (+/+)
Thoraks: pergerakan asimetris, vesikuler normal, ronkhi(-), wheezing(-), bunyi jantung
normal, murmur(-)
Abdomen :
Inspeksi: datar
Palpasi : nyeri tekan tidak bisa dinilai, turgor kulit menurun
Perkusi: timfani
Auskultasi: bising usus meningkat
Ekstremitas: Normal
Pemeriksaan Laboratorium:
Hb 13,4 g/dl
Kalium 2,9 mm0l/l
Ureum 3,8 mg/dl
Natrium 130 mmol/l
2.3. Seven Jump Step
I. Klarifikasi Istilah
a. Muntah (vomite) : Pengeluaran isi lambung melalui mulut
b. Mencret : Konsistensi feses yang cair
c. Kejang : kontraksi otot yang tidak disadari
1
d. Pin point Pupil : keadaan dimana pupil menjadi sangat kecil, merupakan gambaran khas
dari keracunan akut.
e. Turgor kulit : Elastisitas kulit yang mengalami penurunan sebagai tanda seseorang yang
mengalami dehidrasi
f. Wheezing : suara bersuit yang dibuat pada saat bernafas (ekspirasi)
g. Racun serangga (insektisida): Bahan kimia patent yang banyak digunakan untuk mebasmi
serangga dalam intoksisitas yang tinggi.
II. Identifikasi Masalah
1. Joko, 35 tahu dibawa istrinya ke IGD RSMP dalam keadaan tidak sadar kaena mencoba
bunuh diri dengan meminum baygon 2 jam yang lalu.
2. Dia terlihat sesak nafas, terdapat bekas muntahan dan dari mulutnya tecium bau racun
serangga.
3. Setelah minum ½ botol baygon cair, ia meronta kesakitan di perut disertai muntah,
mencret dan mengalami kejang 1 kali.
4. Pemeriksan Fisik:
Keadaan umum: GCS: E2 M5 V2, tampak sakit berat
Tanda vital: TD: 100/70 mmHg, nadi: 120x/menit,regular, RR: 28x/menit
Kepala: (-/-), kelopak mata cekung (+/+), pin point pupil (+/+)
Abdomen :
Palpasi : nyeri tekan tidak bisa dinilai, turgor kulit menurun
Auskultasi: bising usus meningkat
5. Pemeriksaan Laboratrium:
Natrium : 130 mmol/l
Kalium: 2,9 mmol/l
III.Prioritas Masalah
Prioritas masalah yang diambil adalah identifikasi masalah nomor 1 (satu), karena
merupakan alasan untama pasien dibawa ke IGD dan apabila tidak segera ditangani secara
kompeten maka akan dapat mengancam nyawa serta menimbulkan atau memperberat
masalah lainnya.
2
IV. Analisis Masalah
1. a. Zat apa saja yang terkandung dalam baygon?
Jawab :
Pestisida dapat digolongkan menurut penggunaannya dan disubklasifikasi
menurut jenis bentuk kimianya. Dari bentuk komponen bahan aktifnya maka pestisida
dapat dipelajari efek toksiknya terhadap manusia maupun makhluk hidup lainnya dalam
lingkungan yang bersangkutan.
No Klasifikasi Bentuk Kimia Bahan active Keterangan
1. Insektisida Botani
Carbamat
Organophosphat
Nikotine
Pyrethrine
Rotenon
Carbaryl
Carbofuran
Methiocorb
Thiocarb
Dichlorovos
Dimethoat
Palathion
Malathion
Diazinon
Chlorpyrifos
Tembakau
Pyrtrum
-
toksik kontak
toksik sistemik
bekerja pada lambung
juga moluskisida
toksik kontak
toksik kontak, sistemik
toksik kontak
toksik kontak
kontak dan ingesti
kontak, ingesti
3
Organochlorin DDT
Lindane
Dieldrin
Eldrin
Endosulfan
gammaHCH
persisten
persisten
kontak, ingesti
kontak, ingesti
2. Herbisida Aset anilid
Amida
Diazinone
Carbamate
Triazine
Triazinone
Atachlor
Propachlor
Bentazaone
Chlorprophan
Asulam
Athrazin
Metribuzine
Metamitron
Sifat residu
Kontak
Toksin kontak
3. Fungisida Inorganik
Benzimidazole
Hydrocarbon-
phenolik
Bordeaux mixture
Copper oxychlorid
Mercurous chloride
Sulfur
Thiabendazole
Tar oil
Protektan
Proteoktan
Protektan, sistemik
Protektan, kuratif
b. Apa makna meminum baygon 2 jam yang lalu?
Jawab :
Minum racun serangga sejak 2 jam yang lalu sebelm masuk rumah sakit
memberikan makna bahwa sebagian besar racun tersebut sudah diserap dan menyebabkan
gangguan. Gejala – gejala timbul 30 – 60 menit dan mencapi maksimum dalam 2 – 8 jam.
c. Apa dampak meminum baygon 2 jam yang lalu?
4
Jawab :
Gejala keracunan organofosfat sangat bervariasi. Setiap gejala yang timbul sangat
bergantung pada adanya stimilasi asetilkholin persisten atau depresi yang diikuti oleh
stimulasi.saraf pusat maupun perifer.
Efek muskarinik, nikotinik dan saraf pusat pada toksisitas organofosfat.
No Efek Gejala
1. Muskarinik Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD)
Kejang perut
Nausea dan vomitus
Bradicardia
Miosis
Berkeringat
2. nikotinik Pegal-pegal, lemah
Tremor
Paralysis
Dyspnea
Tachicardia
3. sistem saraf pusat Bingung, gelisah, insomnia, neurosis
Sakit kepala
Emosi tidak stabil
Bicara terbata-bata
Kelemahan umum
Convulsi
Depresi respirasi dan gangguan jantung
Koma
d. Bagaimana pertolongan pada orang yang meminum racun serangga?
5
Bila racun tertelan, segera berikan konsumsi karbon aktif guna menyerap
racun.Jika gejala-gejala stadium lanjut mulai muncul, segera hubungi rumah sakit atau
dokter. Penanganan yang makin cepat akan semakin baik.Minum air putih yang banyak
jika racun serangga keluar.Air dapat menetralkan racun. Bisa menggunakan cara
tradisional.Jika kebetulan di sekitar rumah ada pohon kelapa, ambil kelapa muda
kemudian campurkan dengan garam dan minumkan.Usahakan agar orang yang keracunan
muntah.
e. Bagaimana hubungan meminum baygon 2 jam lalu dengan tidak sadarkan diri?
Jawab :
Tentamina suicidum → minum setengah botol baygon cair → intoksisitas
gol.carbamate → melewati blood-brain barrier → SSP terganggu → tidak sadarkan diri
f. Apa saja faktor-faktor penyebab sesorang bunuh diri?
Jawab :
- Depresi atau gangguan bipolar
- Gangguan mental
- Alkoholisme
- Skizofrenia
- Efek samping obat
- Luka emosional (penolokan, penghinaan, rasa malu, dll)
- Rasa bersalah
- Menderita penyakit parah
- Kehilangan dan kesedihan
- Dipenjara
- Usia lanjut
- Hidup sendiri
6
- Tidak bekerja
- Tidak berpenghasilan
2. a. Apa penyebab dan mekanisme sesak nafas?
Jawab :
Efek toksin -> pengikat dan penghambat enzim Asetilkolin estrase (AChe) pada
sinap dalam sistem saraf pusat maupun otonom -> penghambat AChe pada
persambungan saraf pusat yang menimbulkan kejang otot, karena kontraksi otot
berlebihan, kelelahan dan kadang paralisis (efek nikotinik) -> otot pernafasan -> paralisis
diafragma dan otot dada -> penyempitan jalan nafas -> sesak nafas
b. Apa makna terdapat bekas muntahan dan dari mulut tercium bau serangga?
Jawab :
Bahan racun serangga masih terdapat di lambung dan belum seluruhnya diserap
oleh tubuh dan racun serangga tersebut diminum melalui mulut
3. a. Apa makna meminum setengah botol baygon cair?
Jawab :
Botol baygon air isi ulang yang kemungkinan di konsumsi memiliki takaran isi
400 ml -800 ml cairan, bila Tn. Joko meminum setengah botol, kemungkinan Tn. Joko
telah mengkonsumsi sekitar 200 ml – 400 ml cairan baygon. Jumlah ini cukup besar
untuk yang dapat menimbulkan efek yang berat dan membahayakan nyawa Tn. Joko.
b. Apa penyebab dan mekanisme sakit perut disertai muntah dan mencret?
Jawab :
- Tentamina suicidum → minum setengah botol baygon cair → intoksisitas
gol.carbamate → inaktivasi asetilkolinesterase → akumulasi asetilkolin → stimulasi
saraf parasimpatis pada lambung ↑ → HCl ↑ → iritasi lambung → sakit perut
7
- Tentamina suicidum → minum setengah botol baygon cair → intoksisitas
gol.carbamate → inaktivasi asetilkolinesterase → akumulasi asetilkolin → stimulasi
saraf parasimpatis usus ↑ → hiperperistaltik → absorsi air dan elektrolit terganggu
→ mencret
- Tentamina suicidum → minum setengah botol baygon cair → intoksisitas
gol.carbamate → inaktivasi asetilkolinesterase → akumulasi asetilkolin → stimulasi
saraf parasimpatis lambung ↑ → stimulasi pusat muntah di medulla → muntah
c. Apa penyebab dan mekanisme kejang pada kasus ini?
Jawab :
Penyebab dari kejang pada kasus ini disebabkan oleh percobaan bunuh diri Tn.
Joko dengan cara meminum racun serangga.
Mekanisme :
Tentamen suicidum →minum setengah botol baygon cair → intoksisitas gol.carbamate
→ inaktivasi asetilkolinesterase → akumulasi asetilkolin → Nikotonik → Kejang
d. Apa saja macam-macam kejang?
Jawab :
1. Kejang tonis, adalah kejang dengan ekstensi tungkai dan pada kebanyakan kasus
fleksi anggota gerak atas.
2. Kejang klonis multifokal, adalah kejang dengan gerakan klonus pada satu atau
beberapa aggota gerakan yang berpinah-pindah.
3. Kejang mioklonus, adalah gerakan seperti reflex moro dengan fleksi semua anggota
gerak.
e. Apa makna kejang 1 kali pada kasus?
Jawab :
Diketahui bahwa ada riwayat kejang, dan dampak dari intoksitas insektisida
tersebut telah mempengaruhi system saraf otonom.
4. Apa interpretasi dan mekanisme dari:
8
a. KU
Jawab :
Keadaan umum : GCS E2 M5 V2 → GCS 9, termasuk penurunan kesadaran sedang
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap
rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran dibedakan menjadi :
1. Compos Mentis(conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya,
sikapnya acuh tak acuh.
3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak,
berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
4. Somnolen(Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang
lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah
dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon
terhadap nyeri.
6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap
rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga
tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
Perubahan tingkat kesadaran dapat diakibatkan dari berbagai faktor, termasuk
perubahan dalam lingkungan kimia otak seperti keracunan, kekurangan oksigen karena
berkurangnya aliran darah ke otak, dan tekanan berlebihan di dalam rongga tulang
kepala.
Adanya defisit tingkat kesadaran memberi kesan adanya hemiparese serebral
atau sistem aktivitas reticular mengalami injuri.Penurunan tingkat kesadaran
berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas (kecacatan) dan mortalitas
(kematian).
9
Jadi sangat penting dalam mengukur status neurologikal dan medis pasien.Tingkat
kesadaran ini bisa dijadikan salah satu bagian dari vital sign.
Glasgow Coma Scale (GCS)
Glasgow Coma Scale (GCS) adalah skala yang dipakai untuk
menentukan/menilai tingkat kesadaran pasien, mulai dari sadar sepenuhnya sampai
keadaan koma.Teknik penilaian dengan ini terdiri dari tiga penilaian terhadap respon
yang ditunjukkan oleh pasien setelah diberi stimulus tertentu, yakni respon buka mata,
respon motorik terbaik, dan respon verbal. Setiap penilaian mencakup poin-poin, di
mana total poin tertinggi bernilai 15.
Jenis Pemeriksaan Nilai
Respon buka mata (Eye Opening, E)
· Respon spontan (tanpa stimulus/rangsang)
· Respon terhadap suara (suruh buka mata)
· Respon terhadap nyeri (dicubit)
· Tida ada respon (meski dicubit)
4
3
2
1
Respon Verbal (V)
· Berorientasi baik
· Berbicara mengacau (bingung)
· Kata-kata tidak teratur
· Suara tidak jelas (tanpa arti, mengerang)
· Tidak ada suara
5
4
3
2
1
Respon Motorik terbaik (M)
- Ikut perintah
- Melokalisir nyeri (menjangkau &
menjauhkan stimulus saat diberi
rangsang nyeri)
- Fleksi normal (menarik anggota yang
dirangsang)
- Fleksi abnormal (dekortikasi: tangan
6
5
4
3
10
satu atau keduanya posisi kaku diatas
dada & kaki extensi saat diberi
rangsang nyeri)
- Ekstensi
abnormal (deserebrasi: tangan satu
atau keduanya extensi di sisi tubuh,
dengan jari mengepal & kaki extensi
saat diberi rangsang nyeri)
- Tidak ada (flasid)
2
1
Derajat cedera kepala (sekunder) berdasarkan GCS
1. GCS : 14-15 = cedera kepala ringan
2. GCS : 9-13 = cedera kepala sedang
3. GCS : 3-8 = cedera kepala berat
b. Tanda Vital
Jawab :
TD 100/70 mmHg → Penurunan tekanan darah
Nadi 120x/menit → tacikardi (normal 60-100x/menit)
Mekanisme
Tentamina suicidum → minum setengah botol baygon cair → intoksisitas
gol.carbamate → inaktivasi asetilkolinesterase → akumulasi asetilkolin → stimulasi
saraf parasimpatis ↑ → bronkospasme → O2 yang masuk ↓ → kompensasi tubuh →
nadi ↑ → tacikardi
RR 28x/menit → tacipnea (normal 16-24x/menit)
Mekanisme
11
Tentamina suicidum → minum setengah botol baygon cair → intoksisitas
gol.carbamate → inaktivasi asetilkolinesterase → akumulasi asetilkolin → stimulasi
saraf parasimpatis ↑ → bronkospasme → O2 yang masuk ↓ → kompensasi tubuh →
tacipnea
c. Pemeriksaan kepala
Jawab :
- Kelopak mata cekung (+/+) : kelopak mata kanam dan kiri tampak cekung akibat
gejala dehidrasi, karena banyak keluar cairan akibat muntah dan diare.
- Pin point pupil (+/+) : penyempitan pupil kanan dan kiri akibat respon parasimpatis
karena efek toksin.
d. Pemeriksaan abdomen
Jawab :
Palpasi : Turgor kulit menurun, menunjukkan OS mengalami dehidrasi.
Auskultasi : Bising usus meningkat, menunjukkan peningkatan gerakan peristaltik
usus.
e. Bagaimana cara pemeriksaan pin point pupil?
Jawab :
Merupakan reflex cahaya pada pupil, dengan cara pupil disinari cahaya (slit lamp)
pada jarak 30 cm, kemudian melihat refleks dari pupil, umumnya refleks dari pupil
adalah mengecil (miosis) dengan ukuran normal 2 mm – 5 mm.
Pin point pupil berarti ukuran pupil pada saat disinari cahaya adalah kurang <2 mm.
5. Apa interpretasi dan mekanisme dari:
a. Natrium 130 mml/l
Jawab :
Natrium 130 mmol/l → Hiponatremia (normal 135-145 mmol/l)
12
b. Kalium 2,9 mmol/l
Jawab :
Kalium 2,9 mmol/l → Hipokalemi (normal 3,5-5 mmol/l)
Mekanisme
Tentamina suicidum → minum setengah botol baygon cair → intoksisitas gol.carbamate
→ inaktivasi asetilkolinesterase → akumulasi asetilkolin → ↑ stimulasi saraf
parasimpatis → hiperperistaltik → absorpsi cairan dan elektrolit terganggu → mencret
→ hiponatremia dan hipokalemia
6. Bagaiman cara mendiagnosis pada kasus ini?
a. Anamnesis :
Riwayat kontak antara korban dengan racun waktu kejadian seberapa banyak
racun yg diminumjenis insektisida yang digunakanadanya gejala akut berupa muntah,
diare tanpa demam, sakit perutriwayat kejang 1 kali.
b. Pemeriksaan fisik
Ditemukan dugaan tempat masuknya racun (oral) ,penurunan kesadaran,
pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, RR, suhu)ukuran pupil pin point, matanyeri
perutbau insektisidakejang.
c. Pemeriksaan laboratorium
- Hb
- natrium
-kalium
-ureum
- kreatinin
7. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus ini?
Jawab :
- Analisa gas darah
- Pemeriksaan Enzim Kholinesterase
13
8. Bagaimana working diagnosis pada kasus ini?
Jawab :
Intoksitas Insektisida golongan karbamat klasifikasi sedang.
9. Bagaimana epidemiologi pada kasus ini?
Angka bunuh diri di seluruh dunia telah meningkat sebesar 60% dalam 50 tahun
terakhir, terutama di negara-negara berkembang.
Kebanyakan kasus bunuh diri di dunia terjadi di Asia, yang diperkirakan
jumlahnya hingga 60% dari semua kasus bunuh diri. Menurut Organisasi Kesehatan
Dunia, Cina, India dan Jepang dapat berkontribusi sebesar 40% dari bunuh diri seluruh
dunia. Di Amerika Serikat, misalnya, tingkat bunuh diri meningkat untuk pertama
kalinya dalam satu dekade.
Peningkatan dalam keseluruhan angka bunuh diri antara tahun 1999 dan
2005, terutama disebabkan peningkatan bunuh diri di antara usia lanjut 40-64, dengan
perempuan setengah baya lanjut mengalami peningkatan tahunan terbesar.
10. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini?
Jawab :
Primary survey
Airway : bebaskan jalan nafas dari corpus alienum (muntah, lender, dll)
Breathing : terapi oksigen
Circulation : follow vital sign dan infuse dextrose 5% IV gtt 15-20 tetes/menit
Secondary survey
Antidotum : sulfas atropin
1) Injeksi sulfas atropin 4 mg IV (16 ampul)
2) 30 menit kemudian, berikan sulfas atropine 2 mg (8 ampul) IM, diulangi setiap 30
menit sampai os sadar
14
3) Setelah os sadar, berikan SA 0,5 mg ( 2 ampul ) IM sampai tercapai atropinisasi,
ditandai dengan midriasis, fotofobia, mulut kering, takikardi, palpitasi, tensi
terukur.
4) Setelah atropinisasi tercapai , berikan SA 0,25 mg ( 1 ampul ) i.m tiap 4 jam
selama 24 jam.
Kumbah lambung
Diet
Rawat inap
Rujuk ke Sp.PD dan Sp.KJ
11. Bagaimana prognosis pada kasus ini?
Quo ad fungsional : Dubia ad bonam
Quo ad vital : Dubia ad bonam
12. KDU?
Jawab :
Kompetensi 3B:
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan
laboratorium sederhana atau x-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi
pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).
13. Pandangan Islam tentang bunuh diri?
“Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati
sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-
Qur’an).” (QS. Al-Kahfi : 6)
Dari abu Hurairah ra, katanya Rasulallah saw bersabda :“ Siapa yang bunuh diri
dengan senjata tajam, (HR. Muslim
V. Hipotesis
15
Mengikat dan menghambat AChE
ACh tidak terhidroloisis
Meminum baygon
Akumulasi ACh
Takipneu
Sistem Saraf Otonom Sistem Saraf Pusat
Mengiritasi Lambung
Tidak sadarkan diri
Afferent ke saraf muntah
Gerakan peristaltik lambung dan ↑ HCl
bronkospasme
RR ↑ Perfusi O2 menurun Mencret
↑ gerakan peristaltik usus
Hipokalemi dan Hiponatremi
MuntahSakit perut
Sesak nafas Takikardi
Tn. Joko, 35 tahun, mengalami intoksitasi karena meminum insektisida golongan karbamat.
VI. Kerangka Konsep
16