laporan resmi modul 3. motor dc
DESCRIPTION
laporan Resmi Praktikum ListrikTRANSCRIPT
POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
MODUL 3. Motor DC
PraktikumMesin-mesin Listrik
File : Direvisi :Ir Joessianto EP, MTIr Hasanuddin
Disetujui :Lilik Subiyanto, ST
Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)
PERCOBAAN 3.A.PENGASUTAN MOTOR DC PENGUAT LUAR
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu :
Menghubungkan & mengoperasikan motor DC untuk putaran searah dan
berlawanan arah jarum jam
Mengatur kecepatan putaran motor DC dengan mengatur tegangan dan arus
medan/eksitasi.
Menjelaskan perubahan arah putar sesuai dengan diagram rangkaian
Menjelaskan pengaruh arus eksitasi terhadap putaran motor D
B. TEORI DASAR
Motor DC adalah suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik arus searah
menjadi energi mekanik putaran atau rotasi. Bila suatu penghantar (kumparan
jangkar) yang dialiri arus Ia diletakkan dalam medan magnet B dari stator, maka
pada penghantar timbul gaya Lorentz sebesar F = B.Ia.l
Gaya ini menimbulkan torsi yang besarnya :
T = c.Ф.Ia
Jika arah arus yang mengalir pada jangkar atau medan diubah, maka arah putaran
juga berubah. Bila motor berputar, kumparan jangkar memotong medan magnet
stator, sehingga timbul GGL lawan yang besarnya
Persamaan tegangan motor DC
Persamaan kecepatan putaran motor DC :
n =
Untuk memutar motor diperlukan torsi, yang besarnya berbanding lurus dengan
fluksi . Bila fluksi = 0, maka torsi akan menjadi nol, namun berdasarkan
persamaan diatas kecepatan akan menjadi tak terhingga. Ini berarti bahwa selama
operasi dari motor, fluksi harus selalu ada (arus medan tidak boleh nol).
POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
MODUL 3. Motor DC
PraktikumMesin-mesin Listrik
File : Direvisi :Ir Joessianto EP, MTIr Hasanuddin
Disetujui :Lilik Subiyanto, ST
Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)
+-
C. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Power Supply
2. Motor DC
3. Volt meter
4. Amper meter
5. Variabel resistor
D. DIAGRAM RANGKAIAN
Gambar 1 Motor DC Penguat Luar
E1
A2
E2
M1
+
M
A1
A2
B1
B2D1 D2
-
A1
V
M3
POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
MODUL 3. Motor DC
PraktikumMesin-mesin Listrik
File : Direvisi :Ir Joessianto EP, MTIr Hasanuddin
Disetujui :Lilik Subiyanto, ST
Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)
E. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Rangkailah semua peralatan seperti pada gambar 1 dengan semua power
supply dalam keadaan off.
2. Sebelum power supply dihidupkan, switch pada M1 pada posisi DC dan M3
posisi ON, yakinkan rangkaian sudah benar (tanyakan pada instruktur).
3. Atur voltage regulator M3 sehingga arus medan 0,4 A
4. Atur voltage regulator M1 hingga tegangan power supply = 150 volt (dijaga
konstan), amati besar putaran dan arahnya dan hasilnya masukkan tabel 1
5. Lengkapi tabel 1 dengan mengatur regulator M3.
6. Bila sudah selesai matikan power supply dengan M3 dimatikan paling akhir
(Pada operasi motor dc, arus eksitasi harus ada!!!)
7. Jumper terminal D1-D2, kemudian ulangi langkah 1 sd 6 dan lengkapi Tabel 1
8. Ulangi langkah 1 sd 6 dengan arus exitasi = 0,4 amper (dijaga konstan) dan
mengatur voltage regulator M1 sesuai dengan Tabel 2
9. Tukar polaritas M1 dan ulangi langkah 1 sd 4 dan amati arah putaran yang
terjadi
10. Tukar polaritas M3 dan ulangi langkah 1 sd 4 dan dan amati arah putaran yang
terjadi
F. TUGAS & PERTANYAAN
1. Gambarkan dan jelaskan n=f(If) dengan Vinput=konstan, di kertas grafik
2. Gambarkan dan jelaskan n=f(Vinput) dengan If=konstan, dikertas grafik
3. Jelaskan hubungan antara arah arus (pada jangkar) dan putaran motor
4. Apa yang terjadi bila polaritas tegangan supply dibalik?
5. Apa yang terjadi bila arah arus pada lilitan medan dibalik?
POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
MODUL 3. Motor DC
PraktikumMesin-mesin Listrik
File : Direvisi :Ir Joessianto EP, MTIr Hasanuddin
Disetujui :Lilik Subiyanto, ST
Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)
Jawaban :
1. (Lampiran Excell)
2. (Lampiran Excell)
3. Hubungan arah arus dan putaran motor adalah bila suatu penghantar dialiri
arus Ia diletakkan dalam medan magnet B dari standar, maka akan timbul
gaya Lorentz F= B.Ia.I
Dan Gaya ini menimbulkan torsi T=cIa untuk memutar motor
membutuhkan torsi , yang besarnya berbanding lurus dengan fluks. Jika arah
arus pada medan diubah, maka arah putar juga berubah, jika motor berputar
akan timbul GGL lawan. Ea = c.n.
4. Motor DC adalah motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber
tegangannya, dan memberikan beda tegangan maka motor akan berputar
pada satu arah, dan apabila polaritas dari tegangan dibalik, maka arah putaran
motor akan berbalik pula.
5. Menurut hukum gaya Lourents, arus yang mengalir pada penghantar yang
terletak dal;am medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya (F) tergantung
pada arah arus, dan arah medan magnet, maka dengan sesuai kaidah tangan
kiri, jika arah arus dibalik, maka arah medan magnet dan Gaya juga berubah
(Berbalik).
POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
MODUL 3. Motor DC
PraktikumMesin-mesin Listrik
File : Direvisi :Ir Joessianto EP, MTIr Hasanuddin
Disetujui :Lilik Subiyanto, ST
Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)
G. Kesimpulan
1. Kecepatan putar motor DC dipengaruhi tiga hal
a. Besar kecilnya tegangan
b. Besar kecilnya arus
c. Besar kecilnya fluks magnet
2. Semakin besar Tegangan (v) dan semakin kecil arus, maka kecepatan
putar motor DC semakin tinggi. Sesuai dengan rumus:
N = Vin-Ia.Ra
K.
3. Dengan menjumperD1 dan D2 kecepatan putaran dan arah putar
motor tidak terjadi perubahan dibanding dengan tidak dijumper
POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
MODUL 3. Motor DC
PraktikumMesin-mesin Listrik
File : Direvisi :Ir Joessianto EP, MTIr Hasanuddin
Disetujui :Lilik Subiyanto, ST
Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)
DATA PRAKTIKUM
Tabel 1a. Tegangan Konstan
U input (V)Volt
I eksitasi (A2)Ampere
D1-D2 tidak dijumperPutaran (rpm)
Arah PutaranA1
(Ampere)
150
0,4 1716 Searah Jarum Jam 0,200,35 1786 Searah Jarum Jam 0,210,3 1896 Searah Jarum Jam 0,230,25 2130 Searah Jarum Jam 0,200,2 2486 Searah Jarum Jam 0,24
Tabel 2a. Eksitasi Konstan
I eksitasi (A2)Ampere
U input (V)Volt
D1-D2 tidak dijumperPutaran (rpm)
Arah PutaranA1
(Ampere)
0,4
150 1704 Searah Jarum Jam 0,20120 1358 Searah Jarum Jam 0,1990 1012 Searah Jarum Jam 0,1860 672 Searah Jarum Jam 0,1630 324 Searah Jarum Jam 0,16
Tabel 1b. Tegangan Konstan
U input (V)Volt
I eksitasi (A2)Ampere
D1-D2 dijumperPutaran (rpm)
Arah PutaranA1
(Ampere)
150
0,4 1716 Searah Jarum Jam 0,200,35 1786 Searah Jarum Jam 0,210,3 1896 Searah Jarum Jam 0,200,25 2130 Searah Jarum Jam 0,220,2 2486 Searah Jarum Jam 0,23
Tabel 2b. Eksitasi Konstan
I eksitasi (A2)Ampere
U input (V)Volt
D1-D2 dijumperPutaran (rpm)
Arah PutaranA1
(Ampere)
0,4
150 1704 Searah Jarum Jam 0,20120 1358 Searah Jarum Jam 0,1990 1012 Searah Jarum Jam 0,1860 672 Searah Jarum Jam 0,1630 324 Searah Jarum Jam 0,14
POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal
MODUL 3. Motor DC
PraktikumMesin-mesin Listrik
File : Direvisi :Ir Joessianto EP, MTIr Hasanuddin
Disetujui :Lilik Subiyanto, ST
Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)
Analisa grafik
Grafik 1.
Arus eksitasi berbanding terbalik dengan putaran motor, (dengan tegangan konstan
semakin tinggi arus eksitasi maka putara (rpm) akan cenderung semakin menurun).
Grafik 2
Dengan menjumper D1 dan D2 tidak berpengaruh apapun, seperti tidak dijumper,
jadi Arus eksitasi berbanding terbalik dengan putaran motor. (dengan tegangan
konstan semakin tinggi arus eksitasi maka putara (rpm) akan cenderung semakin
menurun.
Grafik 3
Tegangan berbanding lurus dengan putaran (rpm). (dengan arus eksitasi konstan,
semakin tinggi tegangan maka putaran motor akan semakin cepat).
Grafik 4
Dengan menjumper D1 dan D2 tidak berpengaruh apapun, seperti tidak dijumper,
Tegangan berbanding lurus dengan putaran (rpm). (dengan arus eksitasi konstan,
semakin tinggi tegangan maka putaran motor akan semakin cepat).