laporan proyek perubahan - lan ri

43
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN KOLABORASI PENEGAKAN HUKUM KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN BERBASIS DETEKSI DINI DAN PENGINDERAAN JAUH DENGAN PENDEKATAN MULTIDOOR OLEH : NAMA : KOMBES POL. IRSAN, S.IK., M.Si. NDH : 38 INSTANSI : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I ANGKATAN XLVII JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

KOLABORASI PENEGAKAN HUKUM KEBAKARAN HUTAN DAN

LAHAN BERBASIS DETEKSI DINI DAN PENGINDERAAN JAUH

DENGAN PENDEKATAN MULTIDOOR

OLEH :

NAMA : KOMBES POL. IRSAN, S.IK., M.Si. NDH : 38 INSTANSI : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I ANGKATAN XLVII

JAKARTA 2020

Page 2: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan rancangan proyek perubahan

“Strategi Penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh

dengan Pendekatan Multidoor.”

Reformer menyadari bahwa dalam menyusun rancangan proyek perubahan masih

terdapat banyak kekurangan, karenanya kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan dari semua pihak demi kesempurnaan proyek perubahan ini. Berbagai kendala

dihadapi dalam melaksanakan proyek ini, namun pada akhirnya dapat diselesaikan dengan

bantuan dan dukungan berbagai pihak yang sangat besar manfaatnya bagi reformer, oleh

karenanya reformer mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kepala Lembaga Administrasi Negara beserta Jajarannya, yang telah bersedia

menampung kami sebagai peserta PKN I Angkatan XLVII Tahun 2020;

2. Bapak Kabareskrim yang telah memberikan kesempatan kepada reformer untuk

mengikuti PKN I Angkatan XLVII Tahun 2120;

3. Bapak Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, yang telah bersedia untuk menjadi

Pengarah penyusunan Proyek Perubahan ;

4. Bapak Brigjen Polisi Drs. Syahar Diantono, M.Si yang telah bersedia untuk menjadi

mentor PKN I Angkatan XLVII Tahun 2020;

5. Bapak Widyaiswara selaku coach atas segala dukungan, saran, masukan dan

kritikannya kepada reformer selama penyusunan rancangan proyek perubahan;

6. Rekan-rekan peserta PKN I Angkatan XLVII Tahun 2020 yang telah banyak membantu

dalam penyusunan rancangan proyek perubahan ini;

Harapan saya, semoga kegiatan proyek perubahan ini dapat diselesaikan tepat waktu,

dan bermanfaat untuk penanganan Karhutla.

Jakarta, November 2020

Reformer

IRSAN, SIK.M Si NDH. 38

Page 3: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kebakaran/pembakaran Hutan dan Lahan menimbulkan dampak terhadap kerusakan

lingkungan tidak hanya sekedar musnahnya ekosistem tapi kabut asap yang ditimbulkannya

menjadi monster yang merusak kehidupan, Pembakaran hutan atau lahan merupakan

kejahatan yang harus diperangi secara komprehensif oleh setiap pihak. salah satu upaya

untuk membalas pelaku pembakaran hutan atau lahan adalah dengan mengenakan hukuman

pidana penjara dan denda semaksimal mungkin, untuk membuat jera dan menjadi pelajaran

bagi yang melakukan perbuatan tersebut.

Kebiasaan warga masyarakat serta pengusaha perkebunan pada saat musim kemarau

membakar lahan untuk membuka dan membersihkan tanah kosong mengakibatkan bencana

kabut asap, potensi kerawanan adalah jarak pandang pendek, rawan laka lantas, penyakit

ISPA, mengganggu aktifitas warga, kebakaran rumah / bangunan lain, mengganggu aktifitas

penerbangan, dimana jika terjadi Karhutla akan berpengaruh terhadap penerbangan pesawat

yang datang dan pergi.

Dalam rangka dalam rangka Pelayanan Kepolisian yang prima kepada masyarakat

adalah mutlak yang harus didapatkan oleh setiap masyarakat sebagaimana amanat Undang-

undang Kepolisian RI No. 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia, sehingga

Bareskrim Polri khususnya Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Mabes Polri

menempati posisi yang sangat strategis. sebagai aparat penegak hukum dan pemelihara

Kamtibmas, dimana Polri harus mampu mengembangkan berbagai daya, upaya, strategi dan

rencana aksi untuk dapat mengantisipasi, mencegah dan memanfaatkan berbagai potensi

yang ada di masyarakat untuk mengantisipasi Karhutla.

Salah satu upaya yang ditempuh Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri

adalah melakukan penyidikan tindak pidana Karhutla yaitu Deteksi Dini dan Penginderaan

Jauh dengan Pendekatan Multidoor yang merupakan salah satu langkah inovatif dan

terobosan solusi dalam penanganan dan pencegahan Karhutla, dengan harapan terbangun

koordinasi dan informasi secara dini tentang tindak pidana Karhutla antara Bareskrim dengan

Polda; Penyampaian informasi dan koordinasi dengan cepat sehingga penanganan

pelanggaran Karhutla dapat dilaksanakan dengan cepa, efektifitas penanganan dan proses

penyidikan tindak pidana Karhutla dan tersusunya suatu Pedoman penyidikan Tindak Pidana

Karhutla.

Page 4: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vi

BAB I GAGASAN PROYEK PERUBAHAN ............................................................... 1

1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1

1.2. GAGASAN PERUBAHAN ....................................................................... 3

1.3. TUJUAN PROYEK PERUBAHAN ........................................................... 5

1.4. MANFAAT PROYEK PERUBAHAN ........................................................ 6

1.5. OUTPUT DAN OUTCOME ..................................................................... 7

1.6. ANALISA PERMASALAHAN ................................................................... 7

BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN .......................................................... 8

2.1. PENTAHAPAN/MILESTONES ................................................................ 8

2.2. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN.................................................. 12

2.3. SUMBER DAYA PROYEK PERUBAHAN ................................................ 13

2.4. POTENSI PENGEMBANGAN KOLABORASI ......................................... 13

2.5. RENCANA STRATEGI KOMUNIKASI .................................................... 17

2.6. KENDALA DAN RENCANA MITIGASI .................................................... 19

2.7. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN.......................................................... 20

BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN ...................................................... 21

3.1. CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN .......................................................... 21

3.2. DUKUNGAN STAKEHOLDERS .............................................................. 22

3.3. PELAKSANAAN STRATEGI KOMUNIKASI ............................................ 23

3.4. UPAYA MENGATASI KENDALA ............................................................. 25

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 26

4.1. KESIMPULAN ......................................................................................... 26

4.2. SARAN .................................................................................................... 26

4.3. PERSETUJUAN PROJECT SPONSOR/MENTOR ................................. 26

LAMPIRAN

1. FORM PERSETUJUAN MENTOR ....................................................................... 28

2. KEGIATAN MENGHADAP DAN KONSULTASI MENTOR BERKAITAN DENGAN

PROPER ............................................................................................................ 29

3. SURAT PERINTAH TIM KELOMPOK KERJA PENYUSUNAN PEDOMAN

PENYIDIKAN DAN SOSIALISASI ........................................................................ 30

Page 5: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

iv

4. KEGIATAN RAPAT AWAL PENYUSUNAN BUKU PEDOMAN PENYIDIKAN

KARHUTLA BERBASIS DETEKSI DINI DI BARESKRIM POLRI TANGGAL 22

SEPT 2020 .......................................................................................................... 31

5. ABSENSI RAPAT PROYEK PERUBAHAN “PEDOMAN PENYIDIKAN TINDAK

PIDANA KARHUTLA DAN TUPOKSI PENCEGAHAN TIDAK PIDANA

KARHUTLA SERTA SOSIALISASINYA ............................................................... 32

6. RAPAT POKJA TANGGAL 28 SEPTEMBER 2020 .............................................. 33

7. BUKU PEDOMAN GAKKUM KARHUTLA ............................................................ 33

8. RAPAT DENGAN KLHK ...................................................................................... 34

9. SURAT DUKUNGAN ........................................................................................... 34

10 SOSIALISASI GAKKUM KARHUTLA .................................................................. 35

11. SOSIALISASI GAKKUM KARHUTLA SECARA VIRTUAL ................................... 36

Page 6: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

v

DAFTAR TABEL TABEL 1.1.1 Rekapitulasi data penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan sejak

Januari s.d Desember 2019 .................................................................. 2

TABEL 1.1.2 Sumber Daya Tim Proyek Perubahan ................................................... 4

TABEL 2.1.1 Pentahapan/Milestones Proyek Perubahan ........................................... 8

TABEL 2.2.1 Struktur Tim Rancangan Proyek Perubahan ......................................... 10

TABEL 2.3.1 Hubungan antar stakeholder ................................................................. 12

Tabel 2.3.2 Peranan dan pengaruh stakeholder ...................................................... 14

Tabel 2.3.1 Rencana strategi komunikasi ................................................................ 16

TABEL 3.2.1 dukungan stakeholder terhadap proyek perubahan yang dilakukan ...... 22

Page 7: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

vi

DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1.1.1 Grafik penanganan kasus Karhutla tahun 2019 ................................. 2

GAMBAR 1.6.1 Analisis SWOT .................................................................................. 8

GAMBAR 2.3.1 Pemetaan stakeholder ...................................................................... 15

Page 8: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

1

BAB I

GAGASAN PROYEK PERUBAHAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kebakaran/pembakaran Hutan dan Lahan menimbulkan dampak terhadap

kerusakan lingkungan tidak hanya sekedar musnahnya ekosistem tapi kabut asap

yang ditimbulkannya menjadi monster yang merusak kehidupan, Pembakaran

hutan atau lahan merupakan kejahatan yang harus diperangi secara komprehensif

oleh setiap pihak. salah satu upaya untuk membalas pelaku pembakaran hutan

atau lahan adalah dengan mengenakan hukuman pidana penjara dan denda

semaksimal mungkin, untuk membuat jera dan menjadi pelajaran bagi yang

melakukan perbuatan tersebut. Sepanjang 2019 hingga 7 September setidaknya

tercatat 19.000 lebih titik api. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana

(BNPB) per 15 September 2019, ada 2.862 titik api dengan total luas lahan yang

terbakar 328.724 hektar. Kondisi ini makin diperparah karena kebakaran terjadi di

lahan gambut, konsesi perkebunan monokultur skala besar (sawit dan hutan

tanaman industri).

Dalam rangka mengantisipasi Karhutla, Direktorat Tindak Pidana Tertentu

Bareskrim Mabes Polri menempati posisi yang sangat strategis. sebagai aparat

penegak hukum dan pemelihara Kamtibmas, dimana Polri harus mampu

mengembangkan berbagai daya, upaya, strategi dan rencana aksi untuk dapat

mengantisipasi, mencegah dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di

masyarakat untuk mengantisipasi Karhutla. Salah satu upaya yang ditempuh

Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri adalah melakukan penyidikan

tindak pidana Karhutla yaitu Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan

Pendekatan Multidoor.

Kebiasaan warga masyarakat serta pengusaha perkebunan pada saat

musim kemarau membakar lahan untuk membuka dan membersihkan tanah

kosong mengakibatkan bencana kabut asap, potensi kerawanan adalah jarak

pandang pendek, rawan laka lantas, penyakit ISPA, menganggu aktifitas warga,

kebakaran rumah / bangunan lain, mengganggu aktifitas penerbangan, dimana

jika terjadi Karhutla akan berpengaruh terhadap penerbangan pesawat yang

datang dan pergi. Berikut gambar grafik penanganan kasus Karhutla tahun 2019.

Page 9: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

2

Gambar 1.1.1 Grafik penanganan kasus Karhutla tahun 2019

Dilihat dari gambar grafik diatas menunjukan bahwa setidaknya 6 jajaran

Polda yang menjadi prioritas yaitu Polda Kalteng, Polda Riau, Polda Kalbar, Polda

Kalsel, dan Polda Jambi serta Polda Sumsel sehingga diperlukan penanganan

prioritas terhadap wilayah Polda tersebut.

Selanjutnya dalam kurun waktu 2019 penegakan hukum yang telah

dilakukan oleh beberapa Polda dan Bareskrim dapat dilihat pada tabel rekapitulasi

data penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan sejak Januari s.d Desember

2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1.1. Rekapitulasi data penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan

sejak Januari s.d Desember 2019

Page 10: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

3

Selanjutnya dalam rangka Pelayanan Kepolisian yang prima kepada

masyarakat adalah mutlak yang harus didapatkan oleh setiap masyarakat

sebagaimana amanat Undang-undang Kepolisian RI No. 2 tahun 2002 Tentang

Kepolisian Republik Indonesia, sehingga Bareskrim Polri berupaya membuat

inovasi kreatif untuk memberikan peningkatan penyidikan tindak pidana Karhutla

Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor.

Berangkat dari kondisi tersebut, maka sebagai langkah inovatif sebagai

salah satu terobosan solusi dalam penanganan dan pencegahan Karhutla,

Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri akan melaksanakan kegiatan

Proyek Perubahan dengan judul, “Strategi Penyidikan Tindak Pidana Karhutla

Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan

Multidoor.”

1.2. GAGASAN PERUBAHAN

Rencana proyek perubahan berkaitan dengan penyidikan tindak pidana

Karhutla yaitu Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor

adalah inovasi kreatif sebagai upaya deteksi dini dalam penanggulangan Karhutla,

adapun hal-hal yang akan diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Kondisi Saat Ini :

1) Kegiatan komunikasi yang dilakukan antara Bareskrim dengan Polda,

untuk penanggulangan Karhutla sejak dini sebelum kebakaran menjadi

meluas.

2) Angka penanganan dan proses penyidikan Tindak pidana Karhutla

dengan pelaku korporasi masih rendah dikarenakan sistem

penginderaan jauh dari LAPAN belum tersosialisasi sampai ke pelosok

daerah.

3) Belum adanya pedoman dalam penggunaan pendeteksian dini dengan

pendekatan multidoor.

b. Kondisi yang di harapkan

1) Membangun koordinasi dan informasi secara dini tentang tindak pidana

Karhutla antara Bareskrim dengan Polda

2) Penyampaian informasi dan koordinasi dengan cepat menggunakan

penginderaan jauh dengan pendekatan multidoor sehingga

penanganan pelanggaran Karhutla dapat dilaksanakan dengan cepat.

Page 11: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

4

3) Penanganan dan proses penyidikan Tindak pidana Karhutla yang

efektif dengan pelaku korporasi sehingga menimbulkan efek jera

kepada pelaku Tindak Pidana Karhutla.

4) Menyusun Pedoman dalam rangka penyidikan Tindak Pidana Karhutla

yang berbasis deteksi dini dan penginderaan jauh dengan pendekatan

multidoor.

c. Sumberdaya Tim

Adapun daftar sumberdaya tim adalah sebagai berikut pada tabel di

bawah ini :

Tabel 1.1.2 Tabel Sumber Daya Tim Proyek Perubahan

NAMA JABATAN DALAM TIM

Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Pengarah

Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Bareskrim Polri

Mentor

KOMBES POL. IRSAN.SIK.M Si Ketua

TIM SUBSTANSI

AKBP KURYANTO Koordinator

KOMPOL POLTAK ARUAN Anggota

IPTU ANGGORO Anggota

IPDA JUANDA BONA Anggota

IPDA ANGGA SETIAWAN Anggota

TIM SOSIALISASI

KOMPOL DARMAN SUHAENDI Anggota

AKP M. RIDWAN Anggota

IPDA DEKI HERMIKA Anggota

IPDA DIEGO Anggota

TIM ADMINISTRASI

KOMPOL YAYUK Anggota

AKP PUNGKY Anggota

BRIGADIR EDI Anggota

EKA PRASETYA Anggota

d. Peraturan dan Perundang-undangan (regulasi)

Adapun peraturan dan perundang-undangan yang akan

mendukung Proyek Perubahan:

1) Undang – Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia ;

Page 12: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

5

2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2001 tentang

Pengendalian Kerusakan dan atau pencemaran lingkungan hidup yang

berkaitan dengan kebakaran hutan dan atau lahan ;

3) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik

Indonesia Nomor 8 / Menlhk / Setjen / KUM.1 / 3 / 2018 tentang

prosedur tetap pengecekan lapangan informasi titik panas dan / atau

informasi kebakaran hutan dan lahan ;

4) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 10 Tahun 2010

tentang Mekanisme Pencegahan Pencemaran dan/atau Kerusakan

Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan/atau

Lahan

1.3. TUJUAN PROYEK PERUBAHAN

Tujuan secara umum adalah Penanganan Penyidikan Tindak Pidana

Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan

Multidoor yang dirangkum dalam tiga tahap sebagai berikut:

a. Tujuan Jangka Pendek (3 Bulan)

1) Tercapainya komitmen antara anggota Tim terhadap pelaksanaan

proyek perubahan;

2) Tersedianya Sprin tentang Penyidikan Tindak Pidana Karhutla

Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan

Multidoor;

3) Penyusunan Pedoman dalam rangka penyidikan Tindak Pidana

Karhutla yang berbasis deteksi dini dan penginderaan jauh dengan

pendekatan multidoor;

4) Terlaksananya sosialisasi penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis

Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor;

5) Pembinaan bagi anggota yang terlibat dalam penyidikan Tindak

Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh

dengan Pendekatan Multidoor;

6) Melakukan pengawasan dan evaluasi penggunaan penyidikan Tindak

Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh

dengan Pendekatan Multidoor;

7) Penyusunan laporan proyek perubahan.

Page 13: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

6

b. Tujuan Jangka Menengah (5 Bulan)

1) Pelaksanaan penyidikan Tindak Pidana Karhutla yang berbasis

deteksi dini dan penginderaan jauh dengan pendekatan multidoor di 6

polda rawan Karhutla;

2) Evaluasi pelaksanaan proyek perubahan yang telah dilaksanakan

pada tahap jangka pendek;

3) Melakukan perbaikan hasil evaluasi tahap jangka pendek yang masih

belum optimal;

c. Tujuan Jangka Panjang (tahun 2020)

1) Membentuk budaya kolaboratif antara penegak hukum karhutla;

2) Membentuk budaya penegakan hukum Karhutla terhadap korporasi;

3) Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan

yang telah dilakukan pada jangka pendek dan jangka menengah;

4) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi Penyidikan Tindak Pidana

Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan

Pendekatan Multidoor.

1.4. MANFAAT PROYEK PERUBAHAN

Beberapa manfaat yang diasumsikan dapat hadir ketika proyek perubahan

Strategi Penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan

Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor adalah sebagai berikut:

a. Internal.

1) Mendukung penyidikan tindak pidana Karhutla khususnya dengan

pelaku Korporasi dengan optimal;

2) Memberikan kontribusi positif dalam pencegahan pembakaran Hutan

dan Lahan secara dini;

3) Memberikan kemudahan bagi Polda dalam penyelesaian penyidikan

tindak pidana Karhutla.

b. Eksternal

1) Memberikan kemudahan dan percepatan mendapat respon informasi

kejadian Karhutla;

2) Memberikan kemudahan dalam mengakses informasi dan

memanfaatkan fasilitas yang tersedia.

Page 14: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

7

1.5. OUTPUT DAN OUTCOME

a. Output

Output dari hasil implementasi proyek perubahan Penanganan

Penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan

Jauh dengan Pendekatan Multidoor adalah :

1) Sprin pokja penyusunan panduan dan sosialisasi tentang Penyidikan

Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh

dengan Pendekatan Multidoor;

2) Pedoman dalam rangka penyidikan Tindak Pidana Karhutla yang

berbasis deteksi dini dan penginderaan jauh dengan pendekatan

multidoor;

3) Sosialisasi penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini

dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor;

4) Pembinaan bagi anggota yang terlibat dalam penyidikan Tindak

Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan

Pendekatan Multidoor untuk mengawaki Pusat pemantauan yang

terkoneksi dengan Polda rawan Karhutla.

b. Outcome

Outcome dari hasil implementasi proyek perubahan Penanganan

Penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan

Jauh dengan Pendekatan Multidoor adalah:

1) Mencegah terjadinya tindak pidana Karhutla baik yang dilakukan oleh

masyarakat maupun, perusahaan;

2) Minimalisir dampak Karhutla secara ekonomi, kesehatan serta

hubungan regional;

3) Profesionalisme penyidik Karhutla dengan mempercepat penyampaian

informasi kepada daerah sehingga dengan cepat dapat menangkap

pelaku pelanggaran Karhutla.

1.6. ANALISIS PERMASALAHAN

Kebiasaan warga masyarakat serta pengusaha perkebunan pada saat

musim kemarau membakar lahan untuk membuka dan membersihkan tanah

Page 15: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

8

kosong mengakibatkan bencana kabut asap, potensi kerawanan adalah jarak

pandang pendek, rawan laka lantas, penyakit ISPA, mengganggu aktifitas warga,

kebakaran rumah / bangunan lain, mengganggu aktifitas penerbangan, dimana

jika terjadi Karhutla akan berpengaruh terhadap penerbangan pesawat yang

datang dan pergi.

Hal ini dikarenakan dalam penegakan hukum tindak pidana Karhutla belum

optimal seperti:

a. Penyidik masih terbiasa menyidik tindak pidana Karhutla lebih condong

kepada pelaku perorangan;

b. Penyidik terbiasa menggunakan KUHP;

c. Belum maksimal keterpaduan dan kolaborasi antar penegak hukum Karhutla

d. Belum adanya panduan/pedoman dalam penyidikan tindak pidana Karhutla

berbasis deteksi dini;

e. Pendekatan yang dilakukan masih parsial.

Dilihat dari kondisi di atas, maka sebagai langkah penyelesaian masalah

sebagai salah satu terobosan solusi dalam penanganan dan pencegahan

Karhutla, Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri akan melaksanakan

kegiatan Strategi Penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan

Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor secara optimal.

Untuk memudahkan gambaran tentang beberapa faktor yang mendorong

dilakukannya terobosan solusi dalam penanganan dan pencegahan Karthutla

dapat dilihat dari gambar Analisis SWOT di bawah ini:

Gambar 1.6.1 Analisis SWOT

Page 16: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

9

BAB II

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

(PROJECT CHARTER)

2.1. PENTAHAPAN/MILESTONES

Tabel 2.1.1 Pentahapan/Milestones Proyek Perubahan

NO

MILESTONES

OUTPUT WAKTU BREAKTHROUGH

KEGIATAN

Tahap Persiapan

1 Rapat Persiapan Penyusunan

TIM

Daftar Hadir

2 Editing draft Sprin tentang Tim

Efektif

Draft Sprin

3 Penandatanganan Kep

tentang Tim Proyek Perubahan

Kep Proyek

Perubahan

4 Perumusan arah perubahan dan

persetujuan dengan mentor

Daftar Hadir, Notulen

rapat, Foto

5 Pengumpulan Bahan-Bahan

sekunder terkait proyek perubahan

(Peraturan dan Perundang-undangan

serta Peraturan Daerah)

Fotokopi Peraturan

dan Perundang-

undangan serta

Perda

Jangka Pendek

1 Mengadakan rapat dengan Tim terkait

hasil seminar RPP dan Perbaikan

1) Mengundang Tim Proper

2) Penjelasan tentang hasil seminar

tugas tim oleh Reformer

3) Pembagian jadwal kegiatan

pelaksanaan proper

• Undangan rapat

• Jadwal kegiatan

• Foto

Minggu II Sept

2020

2 Penyusunan Sprin Penyidikan Tindak

Pidana Karhutla Berbasis Deteksi

Dini dan Penginderaan Jauh dengan

Pendekatan Multidoor

1) Penyusunan Draft Sprin

2) Pembahasan sprin dalam rapat tim

3) Perbaikan sprin dari hasil

masukan rapat

4) Perbaikan sprin dari hasil rapat tim

5) Finalisasi dan penandatanganan

sprin

• Sprin yang telah

ditandatangani

• Foto

Minggu III Sept

2020

Page 17: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

10

3 Penyusunan Pedoman dalam rangka

penyidikan Tindak Pidana Karhutla

yang berbasis deteksi dini dan

penginderaan jauh dengan

pendekatan multidoor

1) Menyusun draft Pedoman

2) Rapat pembahasan draft

Perdoman

3) Rapat

4) Finalisasi Pedoman

Pedoman yang telah

ditandatangani

Minggu IV Sept

2020

4 Melaksanakan sosialisasi penyidikan

Tindak Pidana Karhutla Berbasis

Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh

dengan Pendekatan Multidoor

1) Penyusunan jadwal sosialisasi

2) Menyiapkan bahan sosialisasi

3) Mengundang stakeholder

4) Pelaksanaan Sosialisasi

• Jadwal

Sosialisasi

• Undangan

• Materi Sosialisasi

• Daftar hadir

• Foto

Minggu I dan II

Okt 2020

5 Pembinaan bagi anggota yang

terlibat dalam penyidikan Tindak

Pidana Karhutla Berbasis Deteksi

Dini dan Penginderaan Jauh dengan

Pendekatan Multidoor

1) Membuat undangan untuk

mengikuti pembinaan

2) Menyiapkan materi pembinaan

3) Pelaksanaan pembinaan

terhadap personel

• Undangan

• Materi

• Daftar hadir

• Foto

Minggu III dan IV

Okt 2020

6 Melakukan pengawasan dan evaluasi

terhadap penyidikan Tindak Pidana

Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan

Penginderaan Jauh dengan

Pendekatan Multidoor

Terlaksananya

pengawasan dan

evaluasi terhadap

pelaksanaan

penyidikan Tindak

Pidana Karhutla

Berbasis Deteksi Dini

dan Penginderaan

Jauh dengan

Pendekatan Multidoor

Minggu I Nov

2020

7 Penyusunan laporan proyek

Perubahan

Laporan Proyek

Perubahan

Minggu II dan IV

Nov 2020

Page 18: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

11

Jangka Menengah (6 Bulan)

1 Pelaksanaan penyidikan Tindak

Pidana Karhutla yang berbasis

deteksi dini dan penginderaan jauh

dengan pendekatan multidoor di 6

polda rawan Karhutla

Terlaksananya sidik

TP Karhutla berbasis

deteksi dini dan

penginderaan jauh

dengan pendekatan

multidoor di 6 polda

rawan Karhutla

Januari –

Februari 2021

2 Melakukan Evaluasi pelaksanaan

proyek perubahan yang telah

dilaksanakan pada tahap jangka

pendek

Hasil evaluasi

pelaksanaan proyek

perubahan yang telah

dilaksanakan pada

tahap jangka pendek

Maret – April

2021

3 Melakukan perbaikan hasil evaluasi

tahap jangka pendek yang masih

belum optimal

Terlaksananya

perbaikan hasil

evaluasi tahap jangka

pendek yang masih

belum optimal

Mei – Juni 2021

Jangka Panjang

1 Membentuk budaya kolaboratif antara

penegak hukum karhutla;

• Adanya kolaborasi

antar penegak

hukum Karhutla

• Terbentuk budaya

penegakan hukum

terhadap korporasi

Juli – Agustus

2021

Melakukan evaluasi dan monitoring

terhadap pelaksanaan kegiatan yang

telah dilakukan pada jangka pendek

dan jangka menengah

Hasil evaluasi dan

monitoring terhadap

pelaksanaan kegiatan

yang telah dilakukan

pada jangka pendek

dan jangka

menengah

Sept – Oktober

2021

2 Mengukur efektifitas dan efisiensi

penyidikan Tindak Pidana Karhutla

Berbasis Deteksi Dini dan

Penginderaan Jauh dengan

Pendekatan Multidoor

Peningkatan

efektifitas

dan efisiensi

penyidikan Tindak

Pidana Karhutla

Berbasis Deteksi Dini

dan Penginderaan

Jauh dengan

Pendekatan Multidoor

Nop – Des 2021

Page 19: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

12

2.2. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN

Tabel 2.2.1 Struktur Tim Rancangan Proyek Perubahan

Struktur Deskripsi

Sponsor / Mentor: Brigjen POL. Drs. Syahardiantono, M.Si.

Coach: Dr.Ir. SUSENO, M.M.

Project Leader: IRSAN S.I.K., M.Si. Kasubdit III – Dit Tipidter Bareskrim Polri

Kelompok Kerja (Pokja) terdiri atas Kanit dan beberapa personil Unit di Subdit 3 Dit Tipidter Bareskrim Polri yang telah mempunyai pengalaman dalam penanganan tindak pidana Karhutla.

Uraian tugas

1. Mentor: Memberikan pengarahan strategis terhadap keseluruhan kegiatan proyek perubahan

2. Coach: Memberikan support dan input melakukan bimbingan kepada Project Leader

3. Proyek Leader: • Menyediakan sarpras yang diperlukan

untuk pelaksanaan proyek • Merencanakan dan monitoring proyek

secara operasional • Berkoordinasi dengan stakeholder

untuk mendapat hasil yang optimal • Melibatkan kerjasama yang sinergis

antar Tim

Ketua Tim: AKBP KURYANTO Sekretaris: KOMPOL POLTAK A. Anggota Pokja I:

1. KOMPOL DARMAN S, 2. AKP M. RIDWAN 3. IPTU ANGGORA 4. IPDA JUANDA B 5. IPDA ANGGA S.

4. Tugas Pokja I: • Mengumpulkan bahan berupa

peraturan dan perundang-undangan serta dokumen lainnya,

• Menyusun rencana kerja tiap tahapan kegiatan,

• Mempersiapkan administrasi serta sarana dan prasarana yang diperlukan oleh tim

• Mempersiapkan dan menyelenggara-kan rapat-rapat dan pertemuan lainnya,

• Melakukan konsultasi dengan stakeholder terkait.

Page 20: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

13

Anggota Pokja II:

1. KOMPOL YAYUK 2. AKP PUNGKY 3. IPDA DEKI H 4. IPDA DIEGO 5. BRIGADIR EDI

Tugas Pokja II

• Menjalin kerjasama dengan stakeholder baik eksternal maupun internal

• Menyiapkan bahan sosialisasi • Menyiapkan Pedoman

2.3. SUMBER DAYA PROYEK PERUBAHAN

Guna terlaksananya proyek perubahan ini, maka dukungan sumber daya

sangat diperlukan, adapun dukungan sumber daya yang mendukung proyek

perubahan adalah sumber daya manusia (SDM), sumber daya anggaran, sumber

daya dukungan legal, sumber daya jaringan internal dan eksternal serta sumber

daya peralatan.

Saat ini sumber daya manusia yang untuk mendukung proyek perubahan ini

adalah dengan memanfaatkan secara optimal SDM Dittipidter, untuk dukungan

anggaran yaitu dengan memanfaatkan DIPA Satker Dittipidter T.A 2020, sedangkan

sumber daya dari dukungan legal dengan memanfaatkan mandatory RPJM, Renstra

Dittipidter, SK Sekretaris Jenderal Dittipidter dan SK Tim Efektif, sumber daya

jaringan terdiri dari Kementerian terkait lembaga penegak hukum Karhutla serta

peralatan untuk mendukung proyek perubahan ini adalah dengan memanfaatkan

peralatan yang dimiliki Dittipidter dan pusat pemantauan Karhutla Bareskrim Polri.

2.4. POTENSI PENGEMBANGAN KOLABORASI

Instansi/individu yang berkepentingan dan memiliki sedikit banyak pengaruh

terhadap hasil akhir dari proyek perubahan Strategi Penyidikan Tindak Pidana

Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan

Multidoor antara lain:

a. Stakeholder Internal

1. Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri

2. Wakil Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri

3. Personel Subdit III Dit Tipidter Bareskrim Polri

4. Penyidik Subdit III Dit Tipidter Bareskrim Polri

b. Stakeholder Eksternal

1. Polda

2. Kementerian LHK

3. PEMPROV DAN PEMKAB

Page 21: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

14

4. BNPB

5. Satgas SDA LH Kejagung

6. Lapan

7. BMKG

8. Media Massa

Adapun Peranan dan pengaruh dari masing-masing stakeholder baik internal

maupun eksternal dapat digambarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.3.1 Hubungan antar stakeholder

No. Stakeholder Strategi

Komunikasi Dukungan Pengaruh

Analisis

Stakeholder

Jenis

Stakeholder

A. STAKEHOLDER INTERNAL

1. Direktorat Tindak Pidana tertentu Bareskrim Polri

Pembuat

Kebijakan,

Pengambil

Keputusan,

dan

konsultasi

+/+ 10 Promoters Sekunder

2. Wakil

Direktur Konsultasi,

koordinasi,

dan fasilitasi

+/+ 10 Promoters Primer

3. Personil Subdit III Dit Tipidter

Komunikasi,

koordinasi,

dan fasilitasi

-/+ 7 Defenders Primer

4. Penyidik komunikasi,

koordinasi,

dan fasilitasi

-/+ 7 Defenders Primer

B. STAKEHOLDER EKSTERNAL

1. Polda komunikasi,

koordinasi,

dan fasilitasi

+/+ 10 Promoters Primer

2. Kementerian LHK Mentor,

Pembimbing

+/+ 10 Promoters Primer

3. Pemprov dan Pemkab

Mendukung,

koordinasi

dan fasilitasi

+/+ 10 Promoters Primer

4. BNPB Koordinasi

dan

Fasilitasi

+/- 7 Latens Sekunder

Page 22: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

15

5. Satgas SDA

LH Kejagung

RI

Fasilitasi

dan

Sosialisasi

+/- 7 Latens Sekunder

6. LAPAN Fasilitasi

dan

Sosialisasi

+/- 7 Latens Sekunder

7 BMKG Fasilitasi

dan

Sosialisasi

+/- 7 Latens Sekunder

8. Media Massa Fasilitasi

dan

Sosialisasi

-/- 3 Apathetic

Keterangan :

++ = Sangat Mendukung 10 = Sangat Tinggi

+ = Mendukung 7 = Tinggi

+/- = Cukup Mendukung 5 = Cukup

-/- = Tidak Mendukung 3 = Kurang

Setelah dilakukan analisis dengan melihat hubungan antar stakeholder, maka

tahapan selanjutnya adalah melihat seberapa besar peranan dan pengaruh pada

masing-masing stakeholder. Sebagaimana dijelaskan di bawah ini :

Tabel 2.3.2 Peranan dan pengaruh stakeholder

No. Stakeholder Peranan Pengaruh

A. INTERNAL

1. Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri

Pembuat Kebijakan, Pengambil Keputusan, dan konsultasi

Penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan

2. Wakil Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri

Konsultasi, koordinasi, dan fasilitasi

pengesahan anggaran dalam mendukung kegiatan proyek perubahan.

3. Personil Subdit 3 Dit Tipidter Bareskrim Polri

komunikasi, koordinasi, dan fasilitasi

Pengalokasian plafon anggaran dalam mendukung kegiatan proyek perubahan

4. Personil Subdit 3 Dit Tipidter Bareskrim Polri

komunikasi, koordinasi, dan fasilitasi

Pengalokasian plafon anggaran dalam mendukung kegiatan proyek perubahan.

Page 23: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

16

B. EKSTERNAL

1. Polda Pelaksanaan Kerja sama MoU

Penandatanganan kerjasama

2. Kementerian LHK Koordinasi dan Sosialisasi

Pembinaan, masukan dan rekomendasi atas kelayakan kegiatan proyek perubahan.

3. Pemprov dan Pemkab Koordinasi dan Fasilitasi Pembinaan, masukan dan rekomendasi atas kelayakan kegiatan proyek perubahan.

4. BNPB Koordinasi dan Fasilitasi Capaian hasil koordinasi, dan fasilitasi

5. Satgas SDA LH Kejagung RI

Koordinasi, dan rekomendasi

Capaian hasil koordinasi, dan fasilitasi

6.

LAPAN Koordinasi tentang kerja sama

Capaian hasil fasilitasi dan sosialisasi

7. BMKG Fasilitasi dan Sosialisasi Capaian hasil fasilitasi dan sosialisasi

8. Media Massa Fasilitasi dan Sosialisasi Capaian hasil fasilitasi dan sosialisasi

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan desain berikut:

Gambar 2.3.1 pemetaan stakeholder

PEMETAAN STAKEHOLDER

LATENS (+ -) (Pengaruh Besar Kepentingan Kecil)

LATENS (+ -) (Pengaruh Besar Kepentingan Besar)

1. BNPB 2. Satgas SDA LH Kejagung 3. BMKG

1. Direktur 2. Wakil Direktur 3. Kementerian LHK 4. LAPAN 5. Pemprov dan Pemkab

Kepentingan

APHATETICS (- -) (Pengaruh Kecil Kepentingan Kecil)

Media massa

DEFENDERS (- +) (Pengaruh Kecil Kepentingan Besar)

1. Penyidik 2. Personel

Page 24: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

17

1. Stakeholder Tipe Promoters, stakeholder ini mempunyai komitmen

mendukung Proyek Perubahan ini melalui komunikasi intensif secara

langsung. Melibatkan dalam diskusi, melaporkan secara kontinyu setiap

perkembangan yang dihasilkan.

2. Stakeholder Tipe Laten, menjadi stakeholder yang kemudian mendukung

Proyek Perubahan ini dengan pertimbangan stakeholder ini memiliki

kewenangan dan pengaruh yang tinggi. Strategi komunikasi yang akan

diterapkan adalah memberikan informasi tentang pentingnya inovasi ini tiada

henti dan penyampaian kemajuan secara berkala sehingga diharapkan akan

menarik perhatian dan dukungan;

3. Stakeholder Tipe Defenders, Stakeholder ini mempunyai dukungan

terhadap proyek Perubahan melalui pendekatan yang regular dan

komunikasi lebih bersifat informal kepada mereka. Disamping itu juga

melakukan sharing terhadap segala kemajuan yang telah dicapai oleh proyek

Perubahan ini agar meyakinkan mereka untuk tetap mendukung

4. Stakeholder Tipe Apathetic, stakeholder ini meskipun tidak mendukung

terhadap proyek Perubahan lambat laun menjadi pihak yang mendukung

Proyek Perubahan melalui komunikasi formal dan informal. Apabila terjadi

kecenderungan memang menolak Proyek Perubahan ini maka perlu dijaga

setidaknya tidak mengganggu jalannya Proyek Perubahan.

2.5. RENCANA STRATEGI KOMUNIKASI

Dalam rangka mengoptimalkan peran seluruh tim proyek perubahan maka

strategi komunikasi yang dilaksanakan terhadap stakeholder dapat dilihat pada

sebagai berikut:

Tabel 2.3.1 Rencana strategi komunikasi

STAKEHOLDER

STRATEGI KOMUNIKASI

KET POSISI

APA /

TARGET TEMPAT

CARA

METODE

1 2 3 4 5 6

1. Direktur Promoters Dukungan

kebijakan dan

anggaran.

Maber Polri Koordinasi

konsultasi

informasi

Sprin

2. Wakil Direktur Promoters Mentor

Dukungan

Proper

Mabes Polri Koordinasi

konsultasi

Bimbingan

Bimbingan

Proper

Page 25: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

18

1 2 3 4 5 6

3. Kementerian

LHK

Promoters Koordinasi Kantor

Kementrian LH

Koordinasi,

Konsultasi,

Pernyataan

Dukungan

4. BNPB Promoters Koordinasi Kantor BPBD Koordinasi,

Konsultasi,

Pernyataan

Dukungan

5. Pemprov dan

Pemkab

Promoters koordinasi Pemda Koordinasi dan

konsultasi

Pernyataan

Dukungan

6. Penyidik Defenders

Terselesaikan

nya kegiatan

Proper

Mabes Polri Kerjasama Tim buku

pedoman

7. Personil Defenders

Bimbingan

kepada

masyarakat

Bareskrim Polri Koordinasi,

informasi

Laporan

Proper

8. LAPAN Defenders

Kegiatan

Proper

Kodam Koordinasi,

informasi

Pernyataan

Dukungan

9. Satgas SDA LH

Kejagung RI

Defenders

Kegiatan

Proper

Kejaksaan Sosialisasi,

Koordinasi

Pernyataan

Dukungan

10. BMKG Latens Kegiatan

Proper

Pengadilan Sosialisasi,

Koordinasi

Pernyataan

Dukungan

11. Media Massa Aphatetics Pelaksanaan

Palanta

Jakarta Sosialisasi,

Koordinasi

Pernyataan

dukungan

Marketing secara umum adalah proses manajemen yang memiliki peran

dalam mengidentifikasi, antisipasi dan pemenuhan harapan serta kebutuhan

stakeholder untuk mendapatkan profit (Taufik, DEA. Kumpulan materi PKN TK I

Angkatan XLVII 2020. Sedangkan pemasaran sector public adalah serangkaian

aktivitas dan proses yang saling berhubungan untuk mengidentifikasi,

menciptakan, berkomunikasi dalam rangka melayani kebutuhan dan kepentingan

masyarakat pada umumnya (Serrat, 2010 dalam kumpulan materi PKN I angkatan

XLVII 2020).

Dengan demikian rencana marketing dalam proyek perubahan adalah

strategi produk yang dapat dihasilkan yang dapat diakses oleh stakeholder dalam

penanganan kasus Karhutla secara cepat dan mudah, sehingga perlu diidentifikasi

sasaran dan strategi promosi. Adapun rencana strategi pada proyek perubahan ini

adalah :

Page 26: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

19

1. Rapat koordinasi dengan stakeholder eksternal terkait Penyidikan tidak

pidana Karhutla berbasis deteksi dini dan Penginderaan Jauh dengan

Pendekatan Multidoor.

2. Melakukan promosi di Media Cetak dan elektronik tentang Penyidikan tidak

pidana Karhutla berbasis deteksi dini dan Penginderaan Jauh dengan

Pendekatan Multidoor.

3. Sosialisasi ditingkat Muspida dan Muspika melalui tentang Penyidikan tidak

pidana Karhutla berbasis deteksi dini dan Penginderaan Jauh dengan

Pendekatan Multidoor.

2.6. KENDALA (POTENSIAL RISK) DAN RENCANA MITIGASI

1. Kendala

Dalam melaksanakan proyek perubahan ini akan ditemukan beberapa

kemungkinan potensi masalah sehingga diperlukan suatu strategi dalam

menghadapinya adapun kendalanya antara lain:

a. Kendala Internal

Kendala yang paling mungkin muncul adalah akan adanya

benturan antara rutinitas tim kerja sebagaimana tugas dan fungsi pokok

Kepolisian NKRI yang cukup berat terkait penyidikan dan penyidikan

suatu kasus terutama kasus tindak pidana Karhutla membutuhkan

waktu penanganan yang relatif lama pula. Terdapat kemungkinan pula

benturan lintas instansi dan unit karena perbedaan manajerial dan

standar pelaksanaan tugas.

b. Kendala Eksternal

Beberapa kendala eksternal yang mungkin muncul dalam

menjalankan proyek perubahan ini adalah perbedaan sudut pandang

dalam menanggapi tujuan, manfaat, proyeksi, proses, hasil, dan

kepentingan dalam pelaksanaan proyek perubahan ini.

2. Rencana mitigasi

a. Perencanaan yang matang dalam mengatur agenda kegiatan sehingga

tidak berbenturan dengan jadwal rutinitas serta memunculkan sinergis

antar kegiatan rutinitas dengan kegiatan proyek perubahan;

Page 27: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

20

b. Pemanfaatan berbagai media yang beragam dalam menjalankan

komitmen dari memantau progress kegiatan dengan mengedepankan

komunikasi yang bersifat lebih informal;

c. Memperkuat tim internal sebagai pendukung utama apabila terjadi

halangan dari tim.

2.7. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

a. Faktor pendukung keberhasilan:

Untuk mendukung berhasilnya pelaksanaan proyek perubahan ini

diperlukan kolaboratif dan leadership dari project leader dalam berbagai hal

seperti:

1) Penyusunan rencana proyek perubahan yang baik oleh project leader;

2) Komunikasi yang efektif antara Project Leader dengan Mentor dan

Coach;

3) Komunikasi yang baik dengan Tim pendukung;

4) Konsistensi dengan Milestone.

b. Kriteria keberhasilan

Kegiatan Proyek Perubahan ini dapat dikatakan berhasil bila memenuhi

berbagai indikasi sebagai berikut antara lain:

1) Meningkatnya penanganan Penyidikan tindak pidana Karhutla Khususnya

dengan pelaku Korporasi setelah pelaksanaan proyek perubahan ini.

2) Tersusunnya Sprin Strategi Penyidikan Tindak Pidana Karhutla

Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan

Multidoor

3) Tersusunnya Pedoman dalam rangka penyidikan Tindak Pidana

Karhutla yang berbasis deteksi dini dan penginderaan jauh dengan

pendekatan multidoor

Page 28: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

21

BAB III

PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

3.1. CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN

Untuk tercapainya pelaksanaan proyek, Project leader sebagai pelaksana

proyek perubahan menjalankan rancangan proyek perubahan sesuai dengan

tahapan yang telah tersusun yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Melaksanakan rapat penyusunan tim

b. Melakukan editing draft sprin tim efektif

c. Mengajukan Penandatanganan Keputusan tentang Tim Proyek

Perubahan

d. Merumuskan arah perubahan dan mengajukan persetujuan kepada

mentor

e. Mengumpulkan Bahan-Bahan sekunder terkait proyek perubahan

(Peraturan dan Perundang-undangan serta Peraturan Daerah)

2. Jangka pendek

a. Melaksanakan rapat dengan Tim terkait hasil seminar RPP dan

Perbaikan dengan mengundang Tim Proper, memberikan penjelasan

tentang hasil seminar tugas tim oleh Reformer dan pembagian jadwal

kegiatan pelaksanaan proper.

b. Penyusunan Sprin Penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi

Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor dengan

melakukan kegiatan: menyusun Draft Sprin, membahas sprin dalam

rapat tim, melakukan perbaikan sprin dari hasil masukan rapat dan

finalisasi serta penandatanganan sprin.

c. Penyusunan Pedoman dalam rangka penyidikan Tindak Pidana

Karhutla yang berbasis deteksi dini dan penginderaan jauh dengan

pendekatan multidoor, kegiatan yang dilakukan adalah: menyusun draft

Pedoman, melakukan rapat pembahasan draft Perdoman, dan

Finalisasi Pedoman.

d. Pelaksanaan sosialisasi penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis

Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah: menyusun jadwal sosialisasi,

Page 29: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

22

menyiapkan bahan sosialisasi, mengundang stakeholder dan

melaksanakan Sosialisasi.

e. Pembinaan anggota yang terlibat dalam penyidikan Tindak Pidana

Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan

Pendekatan Multidoor, dengan melakukan kegiatan yaitu: membuat

undangan untuk mengikuti pembinaan, menyiapkan materi pembinaan

dan melaksanakan pembinaan personel.

f. Project leader melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap

penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan

Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor

3. Jangka menengah

Evaluasi pelaksanaan proyek perubahan yang telah dilaksanakan pada

tahap jangka pendek yang akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai

dengan Maret tahun 2021 dan melakukan perbaikan hasil evaluasi tahap

jangka pendek yang masih belum optimal.

4. Jangka panjang

Evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah

dilakukan pada jangka pendek dan jangka menengah yang akan

dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember tahun 2021.

Untuk mencapai output yang diharapkan sesuai dengan pentahapan tersebut

diatas, maka telah disusun struktur tim rancangan proyek perubahan dan telah

melaksanakan tugas sesuai dengan deskripsi tugasnya masing-masing.

3.2. DUKUNGAN STAKEHOLDERS

Implementasi proyek perubahan, project leader telah mendapatkan

dukungan dari berbagai stakeholder terkait untuk mendukung kelancaran

penyelesaian proyek perubahan. Secara umum project leader mendapat respon

positif dalam menghimpun pernyataan dukungan tersebut. Berbagai diskusi

secara personal dan bersifat informal telah dilaksanakan oleh project leader

dengan para stakeholder terutama dalam menjelaskan secara rinci terkait manfaat

dilaksanakannya proyek perubahan maupun terkait ide pengembangan proyek

perubahan tersebut. Pendekatan yang dilakukan sangat efektif dan membantu

untuk meyakinkan para stake holder sehingga dapat memberikan dukungan

Page 30: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

23

terhadap proyek perubahan yang dilakukan. Adapun rekapitulasi dukungan

tersebut dapat dilihat sebagaimana terlampir dibawah ini:

Tabel 3.2.1 Dukungan stakeholder terhadap proyek perubahan yang dilakukan

NO STAKE

HOLDER POSISI TARGET TEMPAT CARA/ METODE KET

1. DIR TIPIDTER PROMOTERS MENTOR, DUKUNGAN PROPER

MABES POLRI

KORDINASI, KONSOLIDASI

SURAT PERINTAH

2. KEMENTERIAN LHK

PROMOTERS KORDINASI KOLABORASI

LHK KORDINASI DAN KONSULTASI

PERNYATAAN DUKUNGAN

3. BNPB DEFENDERS KORDINASI KANTOR BNPB

KORDINASI PERNYATAAN DUKUNGAN

4. PEMPROV DAN PEMKAB

DEFENDERS KORDINASI PEMDA KORDINASI PERNYATAAN DUKUNGAN

5. TIM PENYIDIK DEFENDERS SELESAI GIAT PROPER DAN SOSIALISASI

MABES POLRI

KERJASAMA TIM DAN KORDINASI

PRODUK DAN LAPORAN PROPER

6. LAPAN DEFENDERS KEGIATAN PROPER

LAPAN KORDINASI DAN INFORMASI

PERNYATAAN DUKUNGAN

7. SATGAS SDA LH KEJAGUNG

PROMOTERS KEGIATAN PROPER

KEJAKSAAN AGUNG

KORDINASI INFORMASI

PERNYATAAN DUKUNGAN

8 BMKG LATENS KEGIATAN PROPER

KANTOR BMKG

KORDINASI INFORMASI

PERNYATAAN DUKUNGAN

9. MEDIA MASSA ALPHATETICS

PELAKSANAAN PALANTA

JAKARTA SOSIALISASI DUKUNGAN

3.3. PELAKSANAAN STRATEGI KOMUNIKASI

Agar penanganan kasus Karhutla dapat dilaksanakan secara cepat dan

mudah serta dapat diakses oleh para stakeholder, maka gagasan proyek

perubahan tentang Penyidikan tidak pidana Karhutla berbasis deteksi dini dan

Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor perlu sasaran dan strategi

promosi melalui berbagai kegiatan, yaitu dengan melakukan rapat koordinasi

dengan stakeholder eksternal, melakukan promosi di Media Cetak dan elektronik

serta sosialisasi ditingkat Muspida dan Muspika. Adapun strategi komunikasi yang

telah dilaksanakan pada proyek perubahan ini adalah:

1. Melakukan koordinasi, konsultasi dan memberikan informasi dengan Direktur

Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri untuk mendapatkan dukungan,

kebijakan dan anggaran tentang proyek perubahan sehingga diterbitkan

surat perintah dengan Nomor: Sprint/99/IX/2020/Tipidter tanggal 15

September 2020 tentang penyusunan rancangan proyek perubahan di

Dittipidter Bareskrim Polri.

Page 31: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

24

2. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Wakil Direktur Tindak Pidana

Tertentu Bareskrim Polri, sehingga project leader mendapatkan bimbingan

dalam melaksanakan proyek perubahan.

3. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup

di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup tentang penyidikan Tindak Pidana

Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan

Multidoor sehingga mendapatkan pernyataan dukungan terkait proyek

perubahan.

4. Melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana di

Kantor BNPB untuk melakukan konsultasi tentang penyidikan Tindak Pidana

Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan

Multidoor sehingga mendapatkan pernyataan dukungan terkait proyek

perubahan.

5. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Pemerintah provinsi dan

Pemerintahan Kabupaten terkait proyek perubahan tentang penyidikan

Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh

dengan Pendekatan Multidoor di Kantor Pemerintahan Daerah sehingga

mendapatkan pernyataan dukungan.

6. Kerjasama Tim dengan membangun Capacity building Penyidik untuk

menyelesaikan proyek perubahan tentang penyidikan Tindak Pidana

Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan

Multidoor di Kantor Bareskrim Polri sehingga tersusun suatu buku saku

pedoman penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan.

7. Melakukan koordinasi dengan personel pendukung proyek perubahan di

Kantor Bareskrim Polri untuk memberikan bimbingan kepada masyarakt

sehingga didapat laporan proyek perubahan.

8. Melakukan koordinasi dan informasi dengan LAPAN terkait kegiatan proyek

perubahan tentang penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini

dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor di Kantor Kodam

sehingga mendapatkan pernyataan dukungan.

9. Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan Satgas SDA LH Kejagung RI

terkait kegiatan proyek perubahan tentang penyidikan Tindak Pidana

Karhutla Berbasis Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan

Multidoor di Kantor Kejaksaan sehingga mendapatkan pernyataan dukungan.

Page 32: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

25

10. Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan BMKG terkait kegiatan proyek

perubahan tentang penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis Deteksi Dini

dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor di Kantor Pengadilan

sehingga mendapatkan pernyataan dukungan.

11. Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan Media Massa terkait kegiatan

proyek perubahan tentang penyidikan Tindak Pidana Karhutla Berbasis

Deteksi Dini dan Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Multidoor di

Jakarta sehingga mendapatkan pernyataan dukungan.

3.4. UPAYA MENGATASI KENDALA

Untuk mengatasi berbagai kendala baik internal maupun eksternal selama

pelaksanaan proyek perubahan, upaya yang telah dilakukan antara lain:

a. Menyusun rencana dengan matang untuk mengatur berbagai agenda

kegiatan agar tidak berbenturan dengan jadwal rutinitas para stake holder

sehingga agenda kegiatan dapat sinergis antara kegiatan rutinitas dengan

kegiatan proyek perubahan;

b. Memanfaatkan berbagai media yang beragam untuk menjalankan komitmen

dan memantau progress kegiatan dengan mengedepankan komunikasi yang

bersifat lebih informal;

c. Memonitor dan memberikan motivasi untuk memperkuat tim internal sebagai

pendukung utama apabila terjadi halangan dari tim.

Page 33: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

26

BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

a. Proyek perubahan ini merupakan langkah aksi perubahan untuk mengubah

budaya dan pola penyidikan dari penyidik tindak pidana karhutla.

b. Proyek perubahan ini fokus pada aspek penegakan hukum karhutla,

kelembagaan, regulasi dan transformasi budaya penyidik.

c. Output kunci proyek perubahan ini telah tercapai dan telah terlaksana.

d. Strategi komunikasi yang baik, pemanfaatan sumber daya secara optimal

dan pengembangan kopetensi kepemimpinan kolaboratif menjadi kunci

keberhasilan proyek perubahan ini.

4.2. SARAN

a. Perlu peningkatan kulitas dan kapasitas SDM internal penyidik dan

stakeholder yang dilaksankan secara berkelanjutan.

b. Perlu dukungan dan komitmen dari pimpinan Polri, serta stakeholder terkait

penegakan hukum karhutla untuk mendukung maupun melaksanakan

metode ini.

c. Proyek perubahan yang digagas ini dapat segera di implementasikan sebab

sudah memiliki dasar yaitu buku pedoman serta adanya dukungan dari

pemangku kepentingan terkait.

4.3. PERSETUJUAN PROJECT SPONSOR/MENTOR

REFORMER,

IRSAN, S.I.K.M.Si.

KOMBES POL NRP 73050608

MENYETUJUI,

COACH

Dr. Ir. SUSENO, M.M.

PEMBINA UTAMA MADYA

NIP 19591210 198503 1 004

MENTOR

Drs. SYAHARDIANTONO, M.Si.

BRIGADIR JENDERAL POLISI

Page 34: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

27

Page 35: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

28

LAMPIRAN 1. FORM PERSETUJUAN MENTOR

FORM PERSETUJUAN MENTOR

PKN TK.I ANGKATAN XLVII TAHUN 2020

Nama Peserta : IRSAN, S.I.K., M.Si.

NDH : 38

Instansi : POLRI

Nama Mentor : Drs. SYAHARDIANTONO, M.Si.

Pangkat : BRIGADIR JENDERAL POLISI

Jabatan : DIR TIPIDTER BARESKRIM POLRI

No. HP Mentor : +62 812-4961-9999

Gagasan Perubahan:

STRATEGI PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KARHUTLA BERBASIS DETEKSI

DINI DAN PENGINDERAAN JAUH DENGAN PENDEKATAN MULTIDOOR

Mengetahui,

Atasan Langsung

Atasan Langsung

WAHYU HADINIGRAT, S.I.K., M.Si.

INSPEKTUR JENDERAL POLISI

Disetujui oleh,

Mentor

Drs. SYAHARDIANTONO, M.Si.

BRIGADIR JENDERAL POLISI

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

Page 36: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

29

LAMPIRAN 2. KEGIATAN MENGHADAP DAN KONSULTASI MENTOR BERKAITAN DENGAN PROPER

Page 37: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

30

LAMPIRAN 3. SURAT PERINTAH TIM KELOMPOK KERJA PENYUSUNAN PEDOMAN PENYIDIKAN DAN SOSIALISASI

Page 38: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

31

LAMPIRAN 4 KEGIATAN RAPAT AWAL PENYUSUNAN BUKU PEDOMAN PENYIDIKAN KARHUTLA BERBASIS DETEKSI DINI DI BARESKRIM POLRI TANGGAL 22 SEPT 2020

Page 39: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

32

LAMPIRAN 5 ABSENSI RAPAT PROYEK PERUBAHAN “PEDOMAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KARHUTLA DAN TUPOKSI PENCEGAHAN TIDAK PIDANA KARHUTLA SERTA SOSIALISASINYA

Page 40: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

33

LAMPIRAN 6 RAPAT POKJA TANGGAL 28 SEPTEMBER 2020

LAMPIRAN 7 BUKU PEDOMAN GAKKUM KARHUTLA

Page 41: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

34

LAMPIRAN 8 RAPAT DENGAN KLHK

LAMPIRAN 9 SURAT DUKUNGAN

Page 42: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

35

LAMPIRAN 10 SOSIALISASI GAKKUM KARHUTLA

Page 43: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

36

LAMPIRAN 11 SOSIALISASI GAKKUM KARHUTLA SECARA VIRTUAL