laporan prijnt

56
Politeknik Negeri Sriwijaya Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.Dari itu, energi listrik sangat berguna untuk menggerakan berbagai jenis mesin yang memudahkan pekerjaan manusia dalam melaksanakan aktivitasnya dan pekerjaan nya. Kemajuan tehnologi di bidang kelistrikan menunjang kemajuan tercapainya pembangunan. Tekhnologi listrik dapat membantu aktivitas manusia yaitu dengan mengubah energi listrik menjadi energi yangdiperlukan oleh manusia.di lihat dari kemajuan kelistrikan maka ada beberapa faktor yang menunjang, tetapi yang utama adalah SDM, karena hanya dengan tenaga menusia yang terampil maka kelistrikan dapat dimanfaatkan, guna tercapainya pembangunan nasional. Oleh karena itu, diberikan praktek kerja bengkel sebagai pengetahuan dasar agar lebih terbiasa bila dipraktekan di lapangan, sehingga terciptanya tenaga manusia yang terampil, baik pemasangan. Pengoperasian, pemanfaatan, dan pemikiran serta perawatan. Materi pokok dalam praktek bengkel listrik pada semester II, di fokuskan pada perancangan instalasi sederhana dalam bentuk mini, khususnya instalasi papan yang merupakan dasar untuk memasang instalasi rumah tinggal yang terbuat dari papan kayu, sangat tepat dan sejalan dengan pembangunan dan perkembangan teknologi. Dengan adanya praktek bengkel ini, 1

Upload: angga-juliansyah

Post on 25-Nov-2015

31 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

m,hkl

TRANSCRIPT

Bab I Pendahuluan

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bab I

Pendahuluan1.1Latar Belakang

Kebutuhan energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.Dari itu, energi listrik sangat berguna untuk menggerakan berbagai jenis mesin yang memudahkan pekerjaan manusia dalam melaksanakan aktivitasnya dan pekerjaan nya. Kemajuan tehnologi di bidang kelistrikan menunjang kemajuan tercapainya pembangunan. Tekhnologi listrik dapat membantu aktivitas manusia yaitu dengan mengubah energi listrik menjadi energi yangdiperlukan oleh manusia.di lihat dari kemajuan kelistrikan maka ada beberapa faktor yang menunjang, tetapi yang utama adalah SDM, karena hanya dengan tenaga menusia yang terampil maka kelistrikan dapat dimanfaatkan, guna tercapainya pembangunan nasional. Oleh karena itu, diberikan praktek kerja bengkel sebagai pengetahuan dasar agar lebih terbiasa bila dipraktekan di lapangan, sehingga terciptanya tenaga manusia yang terampil, baik pemasangan. Pengoperasian, pemanfaatan, dan pemikiran serta perawatan.

Materi pokok dalam praktek bengkel listrik pada semester II, di fokuskan pada perancangan instalasi sederhana dalam bentuk mini, khususnya instalasi papan yang merupakan dasar untuk memasang instalasi rumah tinggal yang terbuat dari papan kayu, sangat tepat dan sejalan dengan pembangunan dan perkembangan teknologi. Dengan adanya praktek bengkel ini, diharapkan mampu untuk menciptakan tenaga yang terampil. Dengan demikian, pelaksanaan, pengoperasian serta perbaikan sesuatu instalasi listrik diharapkan dapat menambah tenaga kerja yang berkualitas.1.2Tujuan dan ManfaatDari pelaksanaan praktek bangkel listrik semester II ini, adapun tujuan utama yang dapat di ambil mahasiswa, yaitu:

Mengetahui dan mengenal cara penggunaan peralatan kerja dan material listrik

Membandingkan antara teori dengan praktek secara langsung di bengkel listrik.

Mengetahui dan memahami konsep instalasi listrik.

Mengerjakan praktek bangkel dengan cara yang baik dan benar.

Menbaca dengan teliti dan benar diagram lokasi dan pengawatan yang diterapkan di dalam praktek.

Mempraktekan apa yang telah dibahas dalam teorinya.

Adapun manfaat yang dapat di ambil dari praktek bengkel listrik semester II ini yaitu: Mengetahui dan mengenal macam-macam bahan dan komponen listrik yang digunakan dalam praktek.

Menentukan banyaknya material dari suatu pemasangan instalasi listrik.

Menganalisa rangkaiyan serta membuat kesimpulan kerja dari suatu pelaksanaan instalasi.

Mengetahui dan dapat menentukan letak kesalahan suatu pemasangan instalasi dan dapat memperbaikinya.1.3Perumusan Masalah

Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat melakukan praktek bengkel listrik semester II ini yaitu;

1. Bagaimana cara pembuatan mata itik yang baik pada latihan 1 - 3 ?

2. Bagaiamana teknik penyambungan kabel pada latihan 4 6 ?3. Apa saja peralatan yang digunakan ?4. Apa material / bahan yang digunakan ?

5. Bagaimana trouble shooting yang dihadapi ?

1.4 Sistematika Penulisan Masalah yang disajikan dalam praktek kabel dan teknik penyambungan ini disusun dengan menggunakan cara terarah dan terpadu yang dirangkum dalam sistematika pembahasan. Adapun sistematika pembahasan dalam laporan bengkel listrik adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan

Di dalam bagian pendahuluan diuraikan beberapa masalah yang berhubungan dengan dengan laporan bengkel listrik semester II yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.Bab II Tinjauan Pustaka Menguraikan dan menjelaskan mengenai : teknik penyambungan, penghantar, pengaman, macam macam peralatan listrik, dan instalasi penerangan.Bab III Teknik Pemasangan Kabel.Menguraikan mengenai denah lokasi penulis, latihan 1 3 dan pembuatan mata itik, latihan 4, latihan 5, latihan 6, peralatan, material/bahan, trouble shooting, dan jurnal perhari.

Bab IV Hasil dan Pembahasan.Menguraikan tentang hasil kerja yang dilakukan yaitu latihan 1 3, latihan 4, latihan 5, dan latihan 6. Bab V Penutup

Menguraikan tentang kesimpulan yang merupakan uraian-uraian terdahulu serta saran yang dianggap perlu .

Bab II

Tinjauan Pustaka2.1 Teknik Penyambungan

melakukan penyambungan harus menentukan jenis kabel yang akan dipasang pada instalasi penyambungan yang dilakukan mahasiswa, pada praktek bengkel listrik sering dilakukan pada instalasi tenaga maupun instalasi penerangan, adapun cara penyambungan yang dilakukan yaitu antara lain melalui terminal, kotak hubung sepatu kabel dan secara langsung yaitu sambungan ekor babi.

Penyambungan dengan cara apapun harus aman baik dari tegangan sentuh maupun dari bahaya lainnya. Penyambungan yang baik haruslah kuat dan rapi yaitu kuat terhadap tarikan, akibat dari pengaruh mekanis lingkungan sehingga instalasi terhindar dari kebakaran-kebakaran.

Penyambungan pada kabel pejal biasanya dengan menggunakan mata itik tetapi ada yang menggunakan line up terminal, penyambungan pada strip terminal blok dan konektor untuk kabel serabut biasanya menggunakan sepatu kabel.

2.2 PenghantarPenghantar adalah bahan yang dapat mengalirkan arus listrik, sebagai penghantar digunakan tembaga atau aluminium. Suatu kabel dari isolasi sesuai dengan ukuran dan kegunaan dari kabel tersebut, yang terepenting suatu kabel dalam suatu isolasi adalah penandaan yang nanti akan mempermudah dalam pemakaian kabel untuk instalasi. Untuk penyaluran penghantar listrik dari pusat pembangkit ketempat yang memerlukannya ada 2 kemungkinan yang dapat digunakan yaitu

a. Penghantar dengan menggunakan kawat udara

b. Penghantar dengan menggunakan kabel tanah.

Syarat kabel menurut PUIL dan standar IEC serta jenis kabelnya adalah

a. NYM

Gambar 2.1 kabel NYM

1. Kode pengenal

Huruf kode Komponen

N

= Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

Y

= Isolasi PVC

M

= Selubung PVC

RM

= Penghantar padat bulat berkawat banyak

-1

= Warna urat kuning hijau

-0

= warna urat tanpa kuning hijau

2. Tanda Kabel

Isolasi kabel berurat tunggal diberi warna hijau-kuning atau biru muda atau hitam dan kuning, tanda-tanda pengenal harus terangkat dengan jarak tidak melebihi 20 cm bila tanda itu diletakkan pada urat berwarna biru muda, dan tidak melebihi 50cm bila tanda tersebut diletakkan pada saluran luar. Warna selubung luar ini harus putih keabu-abuan atau putih kekuning- kuningan.

b. NYA

Gambar 2.2 kabel NYA

1. Kode pengenal

Huruf kode Komponen

N

= Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

Y

= Isolasi PVC

A

= Kawat berisolasi

Re

= Penghantsar padat bulat

Rm

= Penghantar bulat berkawat banyak

2. Tanda kabel

Isolasi harus diberi warna hijau kuning atau biru muda atau hitam atau kuning dan merah. Tanda memenuhi standar SI dibuat dengan jarak antara tidak melebihi 20 cm.

c. NYY dan NYMHY

Gambar 2.3 Kabel NYM

Gambar 2.4 Kabel NYMHY1. Kode Pengenal

Huruf Kode Komponen

N

= Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

NA

= Kabel standar, dengan aluminium sebagai penghantar

Y

= Isolasi PVC

Y

= Selubung PVC

Re

= Penghantar padat bulat

Rm

= Penghantar padat Bulat

Sm

= Penghantar dengan dipilih bentuk sektor

2. Tanda Kabel

Isolasi kabel serabut tunggal jika diberi warna hijau-kuning atau biru muda atau merah atau hitam atau kuning tanda-tanda pengenal diberi jarak tidak melebihi 50 cm yang diletakkan pada selubung luarnya dan warna selubung luar dari kabel-kabel spesifikasi harus hitam.2.3 Pengaman

Di dalam bidang kelistrikan, pengaman dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Pengaman lebur ( sekring ).

Gambar 2.5 Pengaman lebur

Alat ini merupakan instalasi dari gangguan arus lebih yang disebabkan oleh adanya hubungan singkat pada instalasi. Selain itu, pengaman lebur dapat berfungsi sebagai pengaman terhadap gangguan tegangan.

2. Miniature Circuit Breaker (MCB)

Gambar 2.6 Miniature Circuit Breaker

Singkatan MCB adalah Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai alat pengaman arus lebih. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.

Bila bimetal ataupun electromagnet bekerja, maka ini akan memutus hubungan kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar. MCB untuk rumah seperti pada pengaman lebur diutamakan untuk proteksi hubungan pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau konduktornya. Sedang MCB pada APP diutamakan sebagai pembawa arus dengan karakteristik CL (current limiter) disamping itu juga sebagai gawai pengaman arus hubung pendek yang bekerja seketika.

2.4 Macam Macam Peralatan Listrik.1.Saklar.

Saklar adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan arus pada alat / rangkaian listrik. Macam-macam saklar adalah :a. Saklar Tunggal

Saklar tunggal atau satu arah digunakan sebagai pengatur suatu rangkian hanya dari satu tempat atau hanya dari posisi ON dan OFF. Rangkaian penerangan satu arah ini digunakan untuk ruangan yang kecil dengan satu pintu.

Gambar 2.7 Saklar Tunggalb. Saklar SeriSaklar ini adalah suatu hubungan paralel dari dua buah saklar tunggal, dimana dua saklar tunggal tersebut ini pemakaiannya secara kelompok, maka dapat diatur secara terpisah, secara bersamaan pada suatu tempat tertentu.

Gambar 2.8 Saklar seri.

c. Saklar TukarSaklar tukar mempunyai dua posisi pengoperasian yaitu hanya bisa menyalakan salah satu lampu E1 dan E2 secara bergantian. Saklar tukar ini juga digunakan untuk mengoperasikan dua pemakaian dengan sumber tegangan yang sama atau dua tegangan yang berbeda atau dipasang pada suatu tangga rumah atau gedung bertingkat.

Gambar 2.9 Saklar tukar

d. Saklar ImpulsSaklar impuls adalah saklar yang berbeda berdasarkan magnet dimana posisi saklarnya akan berubah pada setiap impuls, lamanya pengoperasian dari kotak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya, saklar impuls mempunyai dua posisi kontak yaitu : ON pada pengoperasian lampu pertama dan kontak OFF untuk pengoperasian pada lampu impuls kedua.

Gambar 2.10 Saklar impuls

e.Line Up TerminalLine up terminal adalah suatu alat listrik yang berfungsi sebagai penghubung kabel penghantar dan untuk menghindari sentuhan apapun yang dapat mengakibatkan terjadinya hubungan singkat.

Gambar 2.11 Line up Terminal

f.Wiring ChannelWiring channel adalah tempat jalanya atau alur penyambugan kabel yang terbuat dari bahan campuran PVC yang berbentuk kotak persegi panjang sehingga suatu rangkayan dapat terlihat rapi dan teratur.

Gambar 2.12 Wiring Chanelg. Terminal Block

Terminal board adalah tempat penyambungan kabel pada pengawatan dalam suatu instalasi listrik. Adapun cara penyambungannya yaitu dari ujung-ujung kabel / penghantar yang dihubungkan blok yang dibuat mata itik.

Gambar 2.13 Terminal Blockh. Kotak Kontak

Adalah suatu alat listrik yang dipasang untuk melayani peralatan rumah tangga yang menggunakan tenaga listrik.Gambar 2.14 kotak-kontak

i. Pertinax 300 x 100 x 5mm

Kegunaannya adalah sebagai penghubung antar kabel, merupakan bahan semikonduktor yang dapat menghantarkan arus listrik.

Gambar 2.16. Pertinax

j. Pentanahan

Kegunaannya adalah untuk menghindari dari gangguan tegangan sentuh dan memperbaiki sistem.

k.Pipa

Pipa adalah bahan listrik yang digunakan sebagai selubung dari kabel atau penghantar suatu impedansi instalasi. Fungsinya adalah untuk instalasi on plaster dimana tahanan mekanik sangat tinggi untuk konduktor diperlukan dan untuk instalasi in plaster supaya menjamin pada waktu pengawatan.

Gambar 2.17 Pipa

l. KlemKlem adalah suatu alat listrik yang terbuat dari aluminium yang digunakan untuk mengklem pipa atau kabel agar tidak lepas dan kelihatan rapi.

Gambar 2.18 Klem Selain alat-alat diatas, adapun alat-alat yang digunakan untuk mengerjakan suatu instalasi liatrik, antara lain :

1. Tang Pengupas

Berfungsi untuk mengupas kabel atau kawat penghantar yang akan digunakan untuk penyambunga.Gambar 2.19 Tang Pengupas2. Tang BuayaBerfungsi untuk menjepit dan memotong kabel saja.Gambar 2.20 Tang Buaya3. Tang PemotongBerfungsi untuk memotong kabel atau kawat penghantar dengan ukuran sesuai dengan benda kerja.

Gambar 2.21 Tang Pemotong

4. Tang KombinasiBerfungsi untuk menjepit, memotong dan memuntir benda yang akan dikerjakan seperti kabel atau kawat yang digunakan pada instalasi penerangan.

Gambar 2.22 Tang Kombinasi

5. Tang PembulatBerfungsi untuk membilatkan kabel atau kawat penghantar misalkan pembuatan mata itik.

Gambar 2.23 Tang Pembulat6. Obeng minus dan Obeng PlusBerfungsi untuk memutar atau mengencangkan dan mengendurkan skrup atau baut yang digunakan untuk menempelkan benda pada papan kerja.

Gambar 2.24 Obeng minus dan Obeng Plus

7. Water PasDigunakan untuk memeriksa dan menandai garis horizontal (permukaan yang datar) tetapi dapat digunakan didalam bingkai yang berbentuk kurva yang disebut vial.

Gambar 2.25 Water Pas

8. Palu Karet

Berfungsi untuk memukul atau meratakan kabel pada bagian yang bengkok.

Gambar 2.26 Palu Karet9. Palu BesiBerfungsi untuk memukul, meratakan benda yang bengkok dan untuk memukul paku pada klem untuk pemasanagan pipa.

Gambar 2.27 Palu Besi10. RagumDigunakan untuk menjepit benda kerja agar lebih mudah dalam melaksanakan kerja terhadap benda kerja, kalau pada instalasi digunakan untuk meluruskan kabel.

Gambar 2.28 Ragum

11. Mistar BajaMistar baja yaitu alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja dengan menunjukkan perbandingan langsung antara pengukur dengan benda kerja yang diukur. Alat ini terbuat dari bahan baja putih halus dan luntur serta anti karat. Guna kelenturan mistar adalah untuk memudahkan mengukur panjang benda yang lengkung.

Gambar 2.29 Mistar Baja

2.5 Instalasi Penerangan

Perancangan suatu instalasi yang baik haruslah memenuhi ketentuan ketentuan serta peraturan yang berlaku, adapun peraturan yang harus dilaksanakan dalam perancangan instalasi listrik di Indonesia adalah peraturan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 1987. Selain standar material yang digunakannya itu standar internasional elektrika commosion (IEC) tahun1987. Selain standar itu juga terdapat peraturan yang lain. Untuk dapat menerapkan dan melaksanakan peraturan tersebut dalam pemasangan suatu insatalasi, maka harus dilakukan teknik latihan pemasangan instalasi listrik sehingga dengan latihan dasar ini akan diperoleh keterampilan dibidang ini yang dalam pelaksanaan selalu mengutamakan PUIL, serta peraturan lainnya yang berhubungan dengan instalasi listrik.

Diantara peraturan yang harus ditaati dan diperoleh yaitu :

a. Pemasangan Instalasi tenaga dilaksanakan dengan penanaman kabel dalam tanah dengan menggunakan karet pelindung

b. Warna kabel / isolasi dari penghantar haruslah :

fasa 1 (L1) dengan isolasi merah.

Fasa 2 (L2) dengan isolasi kuning.

Fasa 3 (L3) dengan isolasi hitam.

Penghantar netral dengan isolasi biru

Penghantar pentanahan dengan isolasi kuning-hijau

c. Luas penampang dari penghantar yang digunakan di tentukan dengan pertimbangan.

d. Semua pemutusan tenaga harus mempunyai daya-daya pemutus sekurang-kurangnya sama dengan arus hubung singkat yang dapat terjadi pada tempat pemutusan tenaga.

e. Pipa instalasi harus tahan terhadap tekanan mekanis, tahan lembab dan menjalarkan api.Prinsip-prinsip dasar instalasi dapat digunakan pada kegiatan yang berhubungan dengan merancang, memasang dan mengoperasikan instalasi listrik secara umum, prinsip dasar instalasi listrik ada 6 macam :

1. Keamanan

Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Agar Instalasi tidak membahayakan manusia maka peralatan tersebut harus memiliki peraturan yang berlaku, seperti PUIL 1987. Untuk mengamankan listrik dari kerusakan akibat gangguan seperti: Hubung singkat, bebanlebih, dan tegangan lebih, maka hendaknya dipasang pengaman yang sesuai seperti : sekring, MCB, dll.

2. Kehandalan

Kehandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi kerusakan dalam batas normal termasuk kesederhanaan dari sistem yang digunakan.3. Kemudahan Tercapai

Untuk pemasangan peralatan listrik disusun sedemikian rupa sehingga dalam pengoperasian pengawatan dan pemeriksaan mudah dilakukan.

4. Ketersediaan

Adalah ketersediaan instalasi melayani kebutuhan daya, gawai maupun instalasi. Pemberian daya yang kontinyu pada pelanggan adalah sangat penting sumber daya diperlakukan untuk pemberian daya seluruh atau sebagian dari beban.

5. KeindahanAdalah kerapian dari pemasangan suatu peralatan listrik sesuai dengan peraturan yang berlaku.6. EkonomisHarus dilakukan suatu instalasi listrik yang ekonomis dengan memiliki hasil yang handal.Bab III

Teknik Pemasangan Kabel

3.1 Denah Lokasi Penulis

Denah lokasi di atas adalah denah tempat kami melakukan kerja praktek instalasi listrik. Pada denah tersebut terdapat beberapa ruangan. Pada gambar yang terdapat angka 4 adalah lokasi meja dimana saya melakukan kerja dan 24 meja lainnya adalah tempat teman-teman saya melakukan praktek kerja lainnya. Tempat kami mengambil peralatan terdapat pada ruang peralatan yang dibantu oleh teknisi.3.2 Latihan 1 3, Pembuatan Mata ItikLatihan 1,2, dan 3 adalah gambar pembuatan mata itik. Pada pembuatan mata itik ini terdapat 3 latihan yaitu:

Latihan 1, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dengan menggunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2.

Latihan 2, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dan pembentukan kabel dengan ukuran 2,5 mm2 seperti yang tertera di job. Latihan 3, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dan pembentukan kabel NYA dengan ukuran 6 mm2 seperti tertera dijob. Pembuatan mata itik ini dimaksudkan agar dapat melatih ketelitian mahasiswa dalam membaca job, serta agar mahasiswa dapat menempatkan penggunaan bahan dengan baik, dan juga agar menjadikan mahasiswa membentuk mata itik dengan benar agar tidak terjadi kesalahan pada pemasangan instalasi listrik.

Tabel 3.1 bahan dan peralatan yang diperlukan :

No.BahanPeralatan

1Kabel NYA 1,5 mm2Papan pertinax 300x1000x5

2Kabel NYA 2,5 mm2Tang pembulat

3kabel NYA 6 mm2Tang kupas

4Tang potong

5Tang buaya

6Mistar baja

Dalam pembuatan mata itik ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;

2. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan;

3. Mengukur panjang kabel yang ada pada job, untuk mengaplikasikannya dipraktek;4. Memotong kabel yang telah diukur pada job dengan menggunakan tang potong;

5. Mengukur diameter dari baut serta mengupas ujung-ujung kabel sesuai dengan diameter baut;6. Melakukan pembulatan dengan cara kabel dijepit pada ujung isolasi berdekatan dengan kabel yang terkupas dengan tang buaya kemudian belokkan kesebelah kiri sebesar 90o dan letakkan tang pembulat diujung kabel sesuai dengan ukuran yang diperlukan lalu putar ke kanan hingga menyerupai lingkaran;

7. Potong kabel yang lebih pada ujung pembulatan ( jika lebih );

8. Untuk latihan 2 dan 3 menggunakan tang pembulat dan tang buaya sesuai dengan petunjuk pada lembar kerja;

9. Masukkan kabel yang telah selesai ke dalam mur pada papan pertinax.

3.3 Latihan 4

Gambar latihan 4 ini adalah gambar penyambungan kabel dari line up terminal yang satu ke line up terminal lainnya dimana kabel melalui wiring channel.

Tabel 3.2 bahan dan peralatan yang diperlukan :

NoBahanPeralatan

1Kabel NYAF 2,5 mm2Obeng plus

2SekrupObeng minus

3Wiring channelObeng tusuk

4Profil GWater pas

5line up terminalTang buaya

6Tang pengupas

7Tang Pemotong

8Gergaji besi

9Mistar Baja

Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan,

adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;

2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;

3. Memotong Profil G yang telah diukur dengan mistar yang sesuai dengan job;

4. Mengukur Wiring channel lalu memotongnya;

5. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;

6. Letakkan profil G dan Wiring channel pada papan kerja dengn menggunakan sekrup dan mengencangkannya dengan obeng, cara membuat lubang untuk sekrup adalah cari titik posisi yang pas lalu ditekan dengan menggunakan obeng tusuk;

7. Letakkan terminal line up pada Profil G yang telah terpasang papan kerja yang jumlahnya sesuai dengan lembar kerja;

8. Kabel diukur sesuai petunjuk pada lembar kerja lalu dipotong dan pada ujung-ujungnya dikupas dengan tang pengupas sesuai dengan ukuran panjang dari lubang terminal line up;

9. Pasang kabel yang telah dipotong tadi pada lubang terminal line up dengan menggunakan obeng untuk membuka dan menutup lubang, dikerjakan sesuai urutan dan nomor pada lembar kerja;

10. Lakukan pengecekan ulang apakah kabel yang kita pasang sudah kuat dengan cara ditarik;11. Melakukan pengecekan apakah semua kabel kita tersamb ung dengan menggunakan Multimeter.

3.4 Latihan 5

Gambar latihan 5 ini adalah gambar latihan pemasangan instalasi sederhana dengan ukuran, bentuk, dan posisi yang sangat teratur, sehingga kita mengerjakannya dengan ketelitian agar bahan yang kita gunakan cukup.

Pada pembuatan ini kita dilatih untuk membuat instalasi sederhana disertai cara dasar menggunakan bahan dan peralatan listrik seperti menyolder dengan ketelitian pada ukuran dan kesabaran membentuk kabel yang telah ditentukan pada lembar kerja.

Tabel 3.3 bahan dan peralatan yang diperlukan:

NoBahanPeralatan

1Kabel NYA red, yellow, black, blue, greenTang pemotong

2Kabel NYM 4 x 1,5 mm2Tang buaya

3Kabel NYM HY 5 x 1,5 mm2Tang pengupas

4Terminal BlockTang pembulat

5Profil GObeng minus

6Acryt GlassObeng plus

7Wiring ChannelWater pas

8Mur dan Baut

9Klem

10Connecting Eyelet Brass for M5

11Connecting Choe Comperission

Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan,

adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;

2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;

3. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;

4. Profil G diukur dengan mistar sesuai petunjuk kemudian dipotong;

5. Wiring channel diukur sesuai petunjuk dari lembar kerja kemudian di potong dengan gergaji;

6. Letakkan terminal line up pada Profil G yang telah terpasang papan kerja yang jumlahnya sesuai dengan lembar kerja;7. Kabel diukur sesuai petunjuk pada lembar kerja lalu dipotong dan pada ujung-ujungnya dikupas dengan tang pengupas sesuai dengan ukuran panjang dari lubang terminal line up;

8. Letakkan terminal block, Connecting choe comperession, Acryt Glass dan wiring channel yang sudah dipotong pada papan kerja sesuai dengan posisi yang tertera pada lembar kerja;

9. Potong kabel NYM 4 x 1,5 mm2 sesuai ukuran pada lembar kerja dan pada ujungnya dikupas dan dibentuk mata itik kemudian dihubungkan dari terminal block ke Connecting Eyelet Brass for M5;

10. Potong kabel NYM HY 5 x 1,5 sesuai ukuran pada ujungnya dikupas dengan pisau kemudian hubungkan dari terminal block ke Connecting Eyelet Brass for M5 dengan ujung kabelnya disolder dan dipasang Chonnecting choe comperission;

11. Kabel NYA 1,5 mm2 red, yellow, black, blue, green/yellow dipotong sesuai ukuran pada lembar kerja lalu kupas ujungnya kemudian hubungkan dari terminal block ke line up terminal dengan urutan red sebagai phasa 1, yellow phasa 2, black phasa 3, blue sebagai netral dan green/yellow sebagai pentanahan ke line up terminal. Bentuk dari kabel harus sesuai dengan lembar kerja;

12. Kabel-kabel tadi dihubungkan dari line up terminal ke terminal block yang sudah terhubung pada Acryt Glass dengan menggunakan kabel NYA 1,5 mm2 blue;13. Lakukan pengecekan ulang apakah kabel yang kita pasang sudah kuat dan posisinya sudah benar.3.5 Latihan 6

Gambar latihan 6 adalah gambar latihan instalasi penerangan yang sederhana dan pada latihan ini praktek sudah menggunakan arus listrik untuk menghidupkan lampu. Dalam praktek ini terdapat tiga saklar yang digunakan, dan yang dikerjakan juga harus sesuai dengan diagram pengawatan yang telah diberikan.

Pada pembuatan ini kita dilatih untuk pemasangan instalasi rumah sederhana dengan rapi dan benar yang semuanya gabungan dari latihan satu sampai lima ditambah cara kita membaca diagram pengawatan.Tabel 3.4 bahan dan peralatan yang diperlukan :

NoBahanPeralatan

1Kabel NYA 1,5 mm2 red, black, blue, and green Tang Pengupas

2Kabel NYA 2,5 mm2 red, black, blue, and green Tang Pemotong

3FuseTang Buaya

4ImplusGergaji

5Fititng lampuObeng Minus

6Saklar seriObeng Plus

7Saklar tekanObeng Tusuk

NoBahanPeralatan

8Saklar TunggalWater Pas

9Stop Kontak

10Kabel Suplai

11Lampu

12Papan Pertinax

13Pipa PVC

14Kotak Hubung

15Terminal Strip

Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;

2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;

3. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;

4. Setelah diukur pasangkan seluruh saklar, kotak hubung, stop kontak, terminal strip, dan fiting lampu pada posisi yang telah diukur tadi dan dikencangkan dengan sekrup;

5. Pasangkan implus dan fuse pada papan pertinax yang dikencangkan dengan mur dan baut;

6. Potong pipa PVC sesuai ukuran dan yang berbentuk selain lurus harus dibentuk dengan cara dipanaskan dengan mesin pemanas;

7. Lakukan pengawatan pada masing-masing peralatan sesuai dengan warna dan fungsi penghantar dengan menggunakan kabel NYA 1,5 mm2 tapi supply dari panel menggunakan kabel NYA 2,5 mm2.

8. Pasangkan kabel suplai ke terminal strip yang telah dihubungkan sesuai pengawatan tadi;

9. Lakukan pengujian dengan dialiri arus pada kabel suplai.3.6 Peralatan

Tabel 3.5 peralatan yang diperlukan :NoNama AlatJumlahSatuan

1Mistar Besi1Buah

2Tang Pemotong1Buah

3Tang pengupas1Buah

4Tang pembulat1Buah

5Tang buaya1Buah

6Tang kombinasi1Buah

7Water pas1Buah

8Gergaji1Buah

9Palu plastik1Buah

10Palu besi1Buah

11Pisau1Buah

12Obeng minus besar1Buah

13Obeng minus kecil1Buah

14Obeng plus besar1Buah

15Obeng plus kecil1Buah

16Obeng Tusuk1Buah

3.7 Material

Berikut ini adalah tabel 3.6 material yang diperlukanNoMaterialSatuanJumlah Per LatihanJumlah Total

3-Jan456

1Pertinax 300 x 100 x 5 DRA 0029Pcs11

2Pertinax 130 x 25 x 5 0030Pcs22

3Pertinax 130 x 25 x 1,5 (2) 0030Pcs22

4Pertinax 180 x 150 x 5 0037Pcs11

5Acrylit glass 180 x 100 x 5pcs11

6Wiring Channel 40 x 40M1,050,451,5

7Din- G ProfileM0,750,251

8NYA 1,5 mm2 red M1,5415,5

9NYA 1,5 mm2 yellowM22,54,5

10NYA 1,5 mm2 blackM3,52,51,5310,5

11NYA 1,5 mm2 blueM1,534,5

12NYA 2,5 mm2 blackM2,01,03,0

13NYA 2,5 mm2 blueM11

14NYA 2,5 mm2 green/yellowM11

15NYA 6 mm2 (4mm2) BlackM22

16NYM 4 x 1,5 mm2

(puil colours)M22

17Line Up Terminal 2,5 mm2 greyPcs371148

18End plate PVC for above

pcs628

19End piece for abovePcs12416

20Terminal block 6 x 2,5 mm2 with coverPcs11

21Terminal block 12 x 2,5 mm2 with coverpcs11

22Union pipe steel 5/8M22

23PVC conduit PG 11M11

24Plastic conduit PG 9M0,30,3

25Junction box plastic 65 x 65Pcs22

26Junction box iron 65 3-entryPcs11

27Lightbulb holder wall mountedPcs22

28Lightbulb holder ceiling mountedPcs11

29Lightbulb 220V 40W E27pcs33

30Switch 1-way 60x60 push type o.p.Pcs11

31Switch 2-ways 60 toggle type o.p.Pcs22

32Momentary contact 60x60 1 PNE 1GA o.pPcs11

33Socket outlet 60x60 1 PNE 1GA o.pPcs11

34Metal screw countersink M4 x 20Pcs1212

35Metal screw countersink M5 x 20Pcs121022

36Metal screw countersink M6x 20Pcs1212

37Nut M3Pcs22

38Nut M4pcs24630

39Nut M5Pcs242044

40Nut M62424

41Wood screw countersink 3,5 x 10(150)Pcs6814

42Wood screw countersink 3,5 x 20Pcs224

43Wood screw countersink 4 x 25pcs448

44Wood screw roundhead 3,5 x 10Pcs1443048

45Wood screw roundhead 3,5 x 20 Pcs41216

46Wood screw roundhead 3,5 x3Pcs44

3.8 Trouble Shooting

Troble shooting adalah jika dalam suatu instalasi listrik terjadi suatu kesalahan atau masalah dalam pengoperasian instalasi tersebut. Pada praktek kabel dan teknik penyambungan kali ini tidak terjadi trouble shooting, karena tidak ada kesempatan untuk melakukan pengujian trouble shooting. Tetapi hanya dilakukan pengetesan dan pengecekan pada semua job latihan 1 6 yang kami kerjakan selama 3 minggu, dan pengetsan dan pengecekan tersebut dilakukan oleh dosen pembimbing.3.9 Jurnal HarianTanggalWaktuKegiatanParaf

25 Februari 201326 Februari 201327 Februari 201328 Februari 2013 07.00 08.0008.00 09.3009.30 10.0010.00 11.3011.30 12.0007.00 07.30

07.30 08.00

08.00 08.30

08.30 09.30

09.30 10.00

10.00 12.0012.00 12.30

07.00 07.30

07.30 09.3009.30 10.0010.00 12.0012.00 12.30

07.00 07.30

07.30 09.3009.30 10.00

10.00 12.00

12.00 12.30

Baris, absensi, pengarahan

dan doa pembuka

Pembagian fotocopy job

Break

Pengecekan alat alat kerja

Baris, pengarahan dan doa penutup

Absensi, salam perkenalan dan doa pembukaPembagian bahan kerja ( kabel )

Penjelasan cara pembuatan mata itik dan penjelasan materi yang akan dikerjakan.

Mengerjakan latihan 1Break

Melanjutkan pengerjaan mata itik

Pembersihan,Baris, dan doa penutup

Absensi, doa pembuka

Mengerjakan latihan 2

Break

Melanjutkan pengerjaan latihan 2

Pembersihan, baris dan doa penutup

Absensi dan doa pembuka

Mengerjakan latihan 3

Break

Melanjutkan pengerjaan latihan 3 dan pengumpulan latihan 1 3

Pembersihan, baris dan doa penutup

TanggalWaktuKegiatanParaf

1 Maret 20132 Maret 20134 Maret 20135 Maret 201307.00 07.3007.30 08.0008.00 08.3008.30 09.3009.30 10.00 10.00 11.0011.00 11.3007.00 07.30

07.30 09.30

09.30 10.00

10.00 12.0012.00 12.30

07.00 07.30

07.30 08.00

08.00 09.30

09.30 10.00

10.00 12.00 12.00 12.30

07.00 07.30

07.30 09.30

09.30 10.00

10.00 12.00

12.00 12.30

Baris dan doa pembuka

Pengarahan dan penjelasan untuk mengerjakan latihan 4

Pembagian bahan kerja ( kabel )Mengerjakan latihan 4

Break

Melanjutkan pengerjaan latihan 4

Pembersihan, baris dan doa penutup

Absensi dan doa pembuka

Melanjutkan latihan 4

Break

Melanjutkan latihan 4

Pembersihan, baris , dan doa penutup

Absensi , dan doa pembuka

Penjelasan untuk mengerjakan latihan 5

Mengerjakan latihan 5

Break

Melanjutkan pengerjaan latihan 5

Pembersihan dan doa penutup

Absensi dan doa pembuka

Mengerjakan latihan 5

Break

Melanjutkan pengerjaan latihan 5

Pembersihan dan doa penutup

TanggalWaktuKegiatanParaf

6 Maret 20137 Maret 20138 Maret 20139 Maret 2013 07.00 07.30

07.30 09.30

09.30 10.00

10.00 12.00

12.00 12.30

07.00 07.30

07.30 09.30

09.30 10.00

10.00 12.00

12.00 12.30

07.00 07.30

07.30 09.30

09.30 10.00

10.00 11.00

11.00 11.30

07.00 07.30

07.30 09.30

09.30 10.00

10.00 12.00

12.00 12.30

Baris, absensi, dan doa pembuka

Melanjutkan pengerjaan latihan 5

Break

Melanjutkan pengerjaan latihan 5

Baris, pengarahan dan doa penutupBaris, absensi, dan doa pembuka

Melanjutkan pengerjaan latihan 5

Break

Melanjutkan pengerjaan latihan 5

Baris, pengarahan dan doa penutup

Absensi, dan doa pembukaMengerjakan latihan 6Break

Melanjutkan pengerjaan latihan 6Pembersihan, baris dan doa penutup

Absensi dan doa pembuka

Mengerjakan latihan 6

Break

Melanjutkan pengerjaan latihan 6 Pembersihan, baris dan doa penutup

TanggalWaktuKegiatanParaf

11 Maret 201313 Maret 201314 Maret 201315 Maret 2013 07.00 07.30

07.30 09.30

09.30 10.00

10.00 12.00

12.00 12.30

07.00 07.30

07.30 09.30

09.30 10.00

10.00 12.00

12.00 12.30

07.00 07.30

07.30 09.30

09.30 10.00

10.00 12.00

12.00 12.30

07.00 07.30

07.30 09.30

09.30 10.00

10.00 11.00

11.00 11.30

Absensi dan doa pembuka

Mengerjakan latihan 6

Break

Melanjutkan pengerjaan latihan 6

Pembersihan, baris dan doa penutup

Absensi, dan doa pembuka

Merapikan hasil dari pengerjaan latihan 6

Break

Melanjutkan Merapikan hasil dari pengerjaan latihan 6Pembersihan, baris dan doa penutupAbsensi dan doa pembuka

Pengecekan latihan 4 6 oleh dosen pembimbingBreak

Pengetesan / pengambilan nilai dari hasil

latihan 4 6 oleh dosen pembimbingPembersihan, baris dan doa penutup

Absensi dan doa pembuka

Pengembalian alat - alat kerja

Break

Pengembalian alat - alat kerja

Pembersihan, baris dan doa penutup

Bab IV

Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

Pada bab ini merupakan penjelasan tentang hasil kerja yang telah dilakukan selama praktek kerja teknik penyanbungan kabel dan instalasi listrik mulai dari pembuatan mata itik (latihan 1, 2, dan 3) sampai latihan 6.

4.1.1 Hasil Pembuatan Mata Itik ( latihan 1,2, dan 3)

Hasil penbuatan mata itik yang meliputi latihan 1, 2, dan 3 ini cukup bagus, walaupun masih terdapat kekurangan yang mengakibatkan hasil kurang memuaskan. Pada pembuatan mata itik ini terdapat tiga bagian pembuatan yaitu:

Latihan satu, pada latihan ini proses pembentukan lingkaran pada kabel masih kurang sempurna, dan juga pada latihan ini terdapat kabel yang belum lurus dan kadaannya kurang rapi. Latihan dua, pada latihan ini hasil yang didapat bahwa pembentukan lingkaran pada mata itik sudah terlihat bulat, pemotongan juga sudah benar sehingga kabel sudah terlihat lurus tetapi pada saat pembentukan bagian siku sudah terlihat secara sempurna dan masih sedikit kesalahan, dan kita harus berhati hati dalam mengelupas isolasi di bagian tengah kabel. Latihan tiga, pada latihan tiga ini hasil yang didapat adalah pada pembuatan bengkokan siku pada kabel hampir terlihat sempurna .4.1.2 Hasil Pembuatan Latihan 4

Pembuatan latihan empat yaitu menghubungkan kabel antara terminal line up yang satu dan yang lain dengan melalui wiring channel dengan aturan aturan dan ukuran yang telah ditenetukan. Hasilnya hampir mendekati sempurna kabel yang dihubungkan antara line up terminal yang melalui wiring channel terhubung dengan kuat dan sesuai dengan job. 4.1.3 Hasil Pembuatan Latihan 5

Pembuatan latihan lima yaitu pembuatan instalasi sederhana yang belum dialiri arus, hasilnya: Pada kabel NYY yang dibuat mata itik hasilnya cukup bagus tetapi tidak terdapat kekurangan pada saat pengisolasian kabel menggunakan tali nilon sehingga terlihat rapi, selain itu pada saat membuat siku atau pada saat pembengkokan kabel tidak ada sedikit kesalahan sehingga hasilnya hampir maksimal dan pada saat memasang fiber glass kabel yang dipasang sudah siku , Dan saat pemasangan jarak jarak antara line up terminal, terminal blok, terminal pin, konektor yang dipasang pada papan kerja sudah terlihat sedikit kurang rapi.4.1.4 Hasil Pembuatan Latihan 6

Pembuatan latihan enam yaitu pembuatan instalasi rumah sederhana yang langsung terhubung ke aliran sumber listrik(PLN), hasilnya: pipa terlihat bengkok secara sempurna, cara pemasangan kabel sudah cukup baik tetapi pemasangan pada papan pertinax yang menghubungkan sumber, fuse dan saklar implus dan hasil yang dihasilkan cukup memuaskan. 4.2 Pembahasan4.2.1Pembahasan Pembuatan Mata Itik ( latihan 1,2, dan 3 )

Pembahasan pada mata itik ini terbagi menjadi tiga karena terdapat tiga buah latihan, yaitu: Latihan satu : pada saat pembuatan mata itik diperlukan ketelitian dalam pembulatan kabel, karena diameter mata itik harus sesuai dengan diameter mur pada papan pertinax. Diameter yang dibuat tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar. pembentukan lingkaran pada mata itik belum begitu sempurna karena pada bagian ini merupakan latihan pertama. Selain itu pada latihan ini setiap mahasiswa belum memahami teknik cara pembuatan mata itik. Latihan dua : pembuatan mata itik sudah terlihat sempurna karena mahasiswa sudah mulai terbiasa dengan alat dan telah memahami teknik yang telah diajarkan serta kabel yang digunakan memang tidak terlalu susah dibentuk. Pada saat pembuatan bengkokan siku yang belum terlihat siku atau sempurna, itu karena ketakutan untuk membengkokan dengan alat yang dapat menyebabkan isolasi pada kabel terkelupas Latihan tiga : pada latihan tiga ini hasil yang didapat adalah pada pembuatan bengkokan siku pada kabel hapir terlihat sempurna, dan hanya terdapat sedikit kekurangan kabel NYA 4 mm2. Hal ini disebabkan kelalaian mahasiswa pada saat pemotongan, pada saat mengerjakan latihan 3 terburu buru sehingga banyak kabel yang salah potong.

4.2.2Pembahasan Pembuatan Latihan 4

Pembahasan ini mengenai menghubungkan kabel ke terminal line up yang satu ke line up terminal lainnya. Pada latihan 4 ini, hal yang harus diperhatikan adalah pemasangan kabel pada line up terminal yaitu pada saat pemutaran baut pada pengikatan kabel haruslah kuat, karena apabila tidak kuat maka hubungan antara line up terminal satu dengan yang lain tidak tersambung akibat kabel yang terlepas. Selain itu setiap pemasangan kabel pada line up terminal satu dengan yang lain, kabel yang kita potong harus diberi spare, karena apabila kabel yang kita pasang putus dalam pemutaran baut di line up terminal kita tidak perlu mengganti kabel baru karena sudah ada sparenya.4.2.3 Pembahasan Pembuatan Latihan 5

Pembahasan ini mengenai pembuatan instalasi yang belum dialiari arus, Pada kabel yang mau dbengkokkan berbentuk siku sudah terlihat sempurna, karena sudah dilakukan pada latihan sebelumnya. Selain itu pembuatan mata itik yang menggunakan kabel NYY yang di isolasi dengan benang nilon sudah telihat rapi. Dan saat pemasangan jarak jarak antara line up terminal, terminal blok, terminal pin, konektor yang dipasang pada papan kerja sudah terlihat rapi.4.2.4 Pembahasan Pembuatan Latihan 6

Pembuatan latihan enam yaitu pembuatan instalasi rumah sederhana yang langsung terhubung ke aliran sumber listrik (PLN). Pipa tidak terlihat bengkok secara sempurna itu dikarenakan saya baru pertama kalinya mengenal alat pembengkok tapi lama kelamaan dalam pembengkokan pipa sudah cukup membaik. Dan cara pemasangan kabel pada papan pertinax terlihat tidak begitu rapi disebabkan dalam mengerjakan praktek sedikit terburu buru. Pada pemsangan fitting lampu jarak ukurannya sudah sesuai dengan lembar kerja yang telah diberikan dan pengerjaannya pun sudah terlihat baik. kabel yang terpasang ada yang terdapat tidak sesuai dengan aturan pemasangan yaitu pada bagian warna kabel disebabkan karena ketersedian kabel yang kurang. Tetapi hal ini tidak mempengaruhi dan menghambat jalannya kerja dalam praktek kabel dan teknik penyambungan.Bab V

Penutup

5.1 Kesimpulan Latihan satu yaitu pembuatan mata itik dengan kabel 1,5 mm, latihan pembuatan mata itik ini sebaiknya dilakukan dengan baik dan benar, karena pada latihan berikutnya aka nada juga pembuatan mata itik yang lebih sulit.Apabila dalam pembuatan mata itik ini terjadi kesalahan maka akan terjadi kebocoran arus atau mungkin kebakaran pada kabel;

Latihan dua yaitu pembuatan mata itik dengan bentuk kerumitan yang tinggi ini bertujuan agar mahasiswa dapat membentuk mata itik dengan kesabaran dan ketelitian membentuk kabel tersebut sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Pada latihan ini hasil yang didapat sudah cukup baik meski ukuran yang diinginkan belum sepenuhnya presisi;

Latihan tiga yaitu pembuatan mata itik dengan bentuk seperti terowongan itu juga bertujuan agar mahasiswa lebih terampil dalam membuat mata itik dan lebih sabar dalam membentuk kabel. Pada latihan ini hasil yang didapat kurang begitu baik, karena kabel mengalami kekurangan akibat kesalahan pada pengukuran;

Latihan empat yaitu penyambungan kabel ke terminal line up yang satu ke line up terminal yang lain, latihan ini kita dilatih bagaimana teknik melakukan sambungan dari kabel ke terminal line up yang dibutuhkan ketelitian pengukuran dn kekuatan kabel yang menempel pada terminal.

Latihan lima yaitu pemasangan instalasi sederhana dengan ukuran, bentuk, dan posisi yang sangat teratur, sehingga kita mengerjakannya dengan ketelitian agar bahan yang kita gunakan cukup.

Latihan enam yaitu latihan instalasi rumah yang sederhana dan pada latihan ini praktek sudah terhubung ke sumber arus listrik untuk menghidupkan lampu. Dalam praktek ini terdapat tiga saklar yang digunakan, dan yang dikerjakan juga harus sesuai dengan diagram pengawatan yang telah diberikan, maka dari itu kita juga harus pandai dalam membaca diagram pengawatan. Hasil yang didapat sudah cukup baik, segala hal yang diinginkan sudah terpenuhi sehingga hasil kerja yang didapat sudah baik dan rapi.

5.2 Saran Saran saya terhadap latihan pengerjaan ini, kita harus memahami dulu kegunaan atau pun fungsi dari alat dan bahan yang kita pakai dan dengan mempelajari teknik yang benar sehingga kita tidak mengalami hambatan dalam teknik pengerjaannya.dan kita harus lebih teliti dalam pembacaan job sheet, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam praktek. Selain itu dalam pengerjaan latihan 1 6 jangan terlalu terburu buru saat mengerjakannya, agar tidak terjadi kesalahan dan dapat menghemat bahan yang digunakan untuk memperhatikan faktor ekonomis.PAGE 28

_1427448693.vsdDrag the side handle to change the width of the text block.

Text