laporan presentasi fisika

Upload: frans-kurniyawan

Post on 07-Jul-2015

201 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRESENTASI FISIKAGEJALA GELOMBANG

Kelompok 3 Anggota : Fanny Y. Felly F. F. Fiona Frans K. Gabriella N. Jessica C. (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Kevin H.

(21)

Gejala Gelombang

Dibagi menjadi 6, yaitu : 1. Dispersi 2. Pemantulan 3. Pembiasan 4. Difraksi 5. Interferensi 6. Polarisasi

1. DISPERSI Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahayacahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Adapun cahaya monokromatik adalah cahaya yang hanya terdiri atas satu warna dan satu panjang gelombang. Peristiwa dispersi ini terjadi karena perbedaan indeks bias tiap warna cahaya. Cahaya berwarna merah mengalami deviasi terkecil sedangkan warna ungu mengalami deviasi terbesar. Warna Ungu Biru Hijau Kuning Panjang Gelombang400-440nm 440-495nm 495-580nm 580-600nm

Orange Merah

600-640nm 640-750nm

2. Pemantulan Refleksi (atau pemantulan) adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium. Refleksi sendiri didasarkan atas hukum Snellius yang berbunyi : a. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar b. 2. Sudut datang sama dengan sudut pantul. Muka Gelombang adalah tempat kedudukan titik-titik yang memiliki fase yang sama pada gelombang . pada riak air bisa kita lihat pada setiap gunung yang terbentuk. Tiap gunungnya mempunyai fase yang sama. Sinar gelombang adalah arah rambat dari gelombang yang tegak lurus dengan muka gelombang . Bila pada riak air yang berbentuk lingkaran ditarik sinar gelombang nya, maka akan melalui sumber gelombang / pusat lingkaran itu sendiri.

3. Pembiasan

Refraksi (atau pembiasan) didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel cahaya akibat terjadinya percepatan ketika melewati 2 medium yang berbeda. (Wikipedia). Hukum Descartes menyebutkan bahwa nisbah sinus sudut datang dan sudut bias adalah konstan, yang tergantung pada medium. Perumusan lain adalah nisbah sudut datang dan sudut bias sama dengan nisbah kecepatan cahaya pada kedua medium, yang sama dengan kebalikan nisbah indeks bias.Perumusan matematis nya :

atau

atau

1=

sudut datang,

2

= sudut bias

v1 = kecepatan sinar datang, v2 = kecepatan sinar bias n1 = indeks bias medium yang dilalui sinar datang, n2 = indeks bias medium yang dilalui sinar bias. 4. Difraksi Difraksi merupakan pembelokan cahaya di se-kitar suatu penghalang /suatu celah yang menghasilkan lenturan gelomabng berbentuk setengah lingkaran yang melebar dibelakang celah. Selain disebabkan oleh celah sempit (disebut juga difraksi celah tunggal), peristiwa difraksi juga dapat disebabkan oleh kisi (disebut juga difraksi celah ganda) . Kisi adalah sebuah penghalang yang terdiri atas banyak celah sempit. Prinsip Huygens-Fresnel : setiap titik dari muka-muka gelombang yang tidak terganggu, pada saat tertentu bertindak sebagai sumber muka-muka gelombang speris kedua (frekuensinya sama dengan sumber primer). Amplitudo medan optik (listrik/magnet) di suatu titik merupakan superposisi dari muka-muka gelombang speris tadi.

Semakin kecil celah yang dilewati, maka sudut muka gelombang yang disebar keluar akan semakin kecil juga.

5. Interferensi Interferensi adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh 2 gelombang yang berinteraksi. interferensi dibagi menjadi 2 yaitu : a. Interferensi konstruktif interferensi yang terjadi saat 2 gelombang dengan fase yang sama bertemu sehingga bersifat saling menguatkan b. Interferensi Destruktif interferensi yang terjadi saat 2 gelombang berbeda fase bertemu sehingga saling meniadakan Pada interferensi cahaya terdapat 2 kemungkinan, yaitu interferensi maksimum jikadua gelombang sefase atau memiliki selisih = 0, dan interferensi minimum jika bedafasenya 1800.Interferensi terjadi jika sumber cahaya koheren dan monokromatik.

6. Polarisasi Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar gelombang, sehingga gelombang hanya memiliki satu arah getar perubahan arah getar gelombang cahaya yang acak menjadi satu arah getar yang hanya dapat terjadi pada gelombang transversal yang arah rambat gelombangnya berbeda dengan arah getarnya.

Suatu cahaya dikatakan terpolarisasi apabila cahaya itu bergerak merambat ke arah tertentu. Arah polarisasi gelombang ini dicirikan oleh arah vektor bidang medan listrik gelombang tersebut serta arah vektor bidang medan magnetnya. Beberapa macam / jenis polarisasi: polarisasi linear, polarisasi melingkar, polarisasi ellips. Gelombang dengan polarisasi melingkar dan polarisasi ellips dapat diuraikan menjadi 2 gelombang dengan polarisasi tegak lurus. Polarisasi linear terjadi ketika cahaya merambat hanya dengan satu arah yang tegak lurus terhadap arah rambatan atau bidang medan listriknya.