laporan praktikum.doc
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA
(ANTROPOMETRI)
Disusun Oleh:
Nama/NPM : 1. Hadi Irawan
Kelompok : 10
Asisten lab : Yoanita Nur Muthia
LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2012
ABSTRAKSI
Bayu Saputra (30408190), Eko Budiansyah (30408305), Sigit Yulianto
(30408793), Sila Santi (30408794).
PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)
Laporan Akhir. Laboratorium Menengah Teknik Industri, Jurusan Teknik
Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, 2010-2011.
Kata Kunci: Ergonomi, Antropometri, Kenyamanan.
Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan
pekerjaannya. Ilmu ergonomi sangat dibutuhkan oleh dunia usaha. Dunia
usaha tersebut dalam menghasilkan suatu produk biasanya
mempermasalahkan tingkat kenyamanan yang akan dirasakan oleh
pengguna produk tersebut, karena dari tingkat kenyamanan tersebut akan
mempengaruhi tingkat penjualan produk. Kenyamanan dalam suatu produk
dapat diperhitungkan ketika merancang dan membuatnya. Ilmu yang
mempelajari tentang hal tersebut yaitu antropometri.
Antropometri merupakan satu kumpulan data numerik yang berhubungan
dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk, dan kekuatan
serta penerapan dari data untuk masalah desain atau perancangan sebuah
produk. Produk yang dirancang dalam laporan akhir ini adalah meja kepala
lab. Data antropometri diambil dari 38 orang populasi mahasiswa 3ID02.
Beberapa data tersebut digunakan untuk merancang meja kepala lab yang
baik dan nyaman.
Perancangan meja kepala laboratorium menggunakan delapan dimensi
pengukuran tubuh manusia, yaitu lebar pinggul (Lp), tinggi siku duduk
(Tsd), tinggi lutut duduk (Tld), jangkauan tangan ke depan (Jktd), pangkal
ke tangan (Pkt), pantat ke lutut (Pkl), panjang lengan bawah (Plb), dan lebar
tangan (Lt). Persentil yang digunakan dalam perancangan meja kepala
laboratorium ini adalah 50% karena hanya sebagian orang saja yang dapat
menggunakan produk meja kepala laboratorium. Persentil 50% untuk lebar
pinggul sebesar 33 cm, tinggi siku duduk sebesar 26 cm, tinggi lutut duduk
sebesar 47,75, jangkauan tangan ke depan sebesar 75 cm, pangkal ke
tangan sebesar 11 cm, pantat ke lutut sebesar 42,2 cm, panjang lengan
bawah sebesar 26 cm, dan lebar tangan sebesar 8,54 cm.
Daftar Pustaka (1992-2008)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia membutuhkan berbagai macam produk untuk mendukung aktivitas
dalam hidupnya. Seiring dengan perkembangan zaman membuat kebutuhan
akan produk yang berguna dan memiliki inovasi baru sangatlah tinggi,
faktor penting yang dilihat manusia dalam menggunakan suatu produk
selain fungsinya yaitu kenyamanan dalam menggunakannya, namun dalam
kehidupan sehari-hari masih banyak ditemukan produk yang kurang
nyaman atau bahkan tidak nyaman untuk digunakan. Mengatasi hal
tersebut maka terciptalah ilmu antropometri.
Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengukuran
dimensi tubuh manusia. Pengukuran dimensi tubuh manusia tersebut dapat
dijadikan acuan untuk merancang produk-produk yang mempunyai inovasi
baru serta nyaman digunakan. Kenyamanan yang diberikan oleh produk
yang dirancang berdasarkan data antropometri dirasakan lebih bila
dibandingkan dengan produk yang dirancang tidak berdasarkan data
antropometri.
Pengambilan data antropometri yang dilakukan pada populasi kelas 3ID02
bertujuan untuk merancang suatu produk, dalam hal ini yaitu meja kepala
laboratorium (meja kerja). Meja kerja tersebut sering digunakan untuk
berbagai aktivitas seperti membaca atau menulis, namun terkadang meja
kerja yang telah ada memiliki tinggi yang tidak sesuai sehingga memberi
dampak tidak nyaman ketika digunakan. Hal ini dapat diperbaiki dengan
menyesuaikan tinggi meja kerja dengan dimensi tubuh penggunanya seperti
tinggi pinggang, lebar bahu dan lain-lain. Meja kerja yang telah sesuai dan
nyaman saat digunakan akan berpengaruh terhadap kinerja penggunanya.
1.2` Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam laporan akhir ini bagaimana merancang dan
membuat meja kepala laboratorium menggunakan dimensi tubuh manusia.
Dimensi tubuh apa saja yang harus digunakan dalam perancangan dan
pembuatan meja kepala laboratorium ini dan apakah produk yang ada saat
ini sudah sesuai dan nyaman digunakan.
1.3 Pembatasan Masalah
Laporan penulisan akhir ini dibatasi agar tidak meluas dari tujuan
praktikum. Adapun pembatasan masalah dalam penulisan laporan akhir ini,
meliputi:
a. Tempat
Pengambilan data hanya dilakukan di Laboratorium Teknik Industri,
kampus J Kalimalang, ruang J1113 Universitas Gunadarma.
b. Waktu
Waktu pengambilan data dimensi tubuh hanya dilakukan pada hari senin,
tanggal 27 September 2010 dari pukul 13.30 sampai 16.30 WIB.
c. Objek
Objek yang dijadikan bahan pengukuran hanya sebanyak 38 orang, yaitu
populasi mahasiswa kelas 3ID02.
d. Metode Penyesuaian
Metode penyesuaian pada antropometri hanya dua yaitu metode statis dan
metode dinamis.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Antropometri
Antropometri berasal dari kata anthropos (manusia)
dan metricos(pengukuran).antropometri adalah satu kumpulan data
numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia,
ukuran, bentuk dan kekuatan, serta penerapan dari data tersebut untuk
penanganan desain. (Nurmianto, 1991)
Data mengenai perancangan fasilitas kerja, maupun lokasi dan perpindahan
kendali, ditentukan oleh karakteristik tubuh manusia. Antropometri
membicarakan ukuran tubuh manusia dan aspek-aspek segala gerakan
manusia maupun postur dan gaya-gaya yang dikeluarkan. Dengan bantuan
dasar-dasar antropometri, maupun aspek-aspek pandangan dan medan
visual, dapat membantu mengurangi beban kerja dan memperbaiki untuk
kerja dengan cara menyediakan tata letak tempat kerja yang optimal,
termasuk postur kerja yang baik serta landasan yang dirancang dengan
baik.
Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus
mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linier, berat, isi, meliputi
juga ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh.
Antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas, antara
lain: (digilib.petra.ac.id)
a. Perancangan areal kerja.
b. Perancangan peralatan seperti mesin, perkakas.
c. Perancangan produk konsumtif seperti pakaian, kursi meja komputer.
d. Perancangan lingkungan kerja fisik
Dalam kaitan ini maka perancangan produk harus mampu
mengakomodasikan dimensi, tubuh dari populasi terbesar yang akan
menggunakan produk hasil rancangan tersebut.
2.2 Pengukuran Dimensi
1. Antropometri Statis
Adalah pengukuran dimensi tubuh manusia dalam keadaan diam atau dalam
posisi yang dibakukan. Misalnya tinggi badan, panjang lengan, tinggi siku,
tebal paha, dan lain sebagainya.
2. Antropometri dinamis
Adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan
bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi
selama manusia melakukan pekerjaannya, misalnya ketika memutar stir
mobil, merakit komponen, dan lain sebagainya.
Aplikasi dari dari kedua jenis data tersebut dilakukan secara bersamaan
dalam rangka mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu
ruang dan fasilitas akomodasi
2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Antrometri
Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi
ukuran tubuhnya. Di sini ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi
dimensi tubuh manusia sehingga semestinya seorang perancang harus
memperhatikan faktor-faktor tersebut, yang antara lain adalah:
1. Jenis Kelamin
Dimensi tubuh pria dan wanita. Pria dianggap lebih panjang dimensi
segmen badannya dari pada wanita. Oleh karenanya data antropometri
untuk kedua jenis kelamin ini selalu disajikan terpisah.
2. Suku Bangsa (Ethnic variability)
Variasi diantara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal yang
tidak kalah penting terutama dengan semakin meningkatnya jumlah migrasi
dari suatu negara ke negara lain.
3. Usia
Dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok:
- Balita - Remaja
- Dewasa – Lanjut usia – Anak-anak
4. Jenis Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam
seleksi karyawan/stafnya.Seperti misalnya buruh dermaga/pelabuhan
adalah mempunyai postur tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan
dengan karyawan perkantoran pada umumnya. Apalagi jika dibandingkan
dengan jenis pekerjaan militer.
5. Pakaian
Terutama untuk daerah dengan empat musim. Misalnya pada waktu musim
dingin manusia akan memakai pakaian yang relatif tebal dan ukuran yang
relatif lebih besar.
6. Faktor kehamilan pada wanita
Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti
dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, terutama dalam Analisis
Perancangan Produk (APP) dan Analisis Perancangan Kerja (APK).
7. Tubuh secara fisik Cacat
Suatu perkembangan yang menggembirakan pada dekade terakhir ini yaitu
dengan diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas
akomodasi untuk para penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka
dapat ikut serta merasakan kesamaan dalam penggunaan jasa dari hasil
ilmu ergonomi di dalam pelayanan untuk masyarakat. Masalah yang sering
timbul misalnya : keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki
untuk desain meja kantor. (Wignjogsoebroto Sritomo 2000)
2.4 Penggunaan Distribusi Normal
Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai
mean (rata-rata) dan standar deviasinya dari suatu distribusi normal.
Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean dan standar
deviasi. Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa
persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan
atau lebih rendah dari nilai tersebut. Besarnya nilai persentil dapat
ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal(Nurmianto,1991).
Tabel 2.1 Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil
PERSENTIL PERHITUNGAN
1 2,325
2,5 1,960
5 1,645
10 1,280
50 X
90 1,280
95 1,645
97,5 1,960
99 2,325
2.5 Perancangan Produk atau Alat
Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa,
menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik secara fisik maupun
nonfisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan
memanfaatkan informasi yang ada.
Perancangan suatu alat termasuk dalam metode teknik, dengan demikian
langkah-langkah pembuatan perancangan akan mengikuti metode Merris
Asimow yang menerangkan bahwa perancangan teknik adalah suatu
aktivitas dengan maksud tertentu menuju ke arah tujuan pemenuhan
kebutuhan manusia. Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang harus di
perhatikan dalam perancangan antara lain.
1. Aktiitas untuk maksud tertentu.
2. Sasaran pada pemenuhan kebutuhan kebutuhan manusia.
3. Berdasarkan pada pertimbangan teknologi.
Dalam membuat suatu rancangan produk atau alat perlu mengetahui
karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik
perancangan adalah sebagai berikut (Nurmianto, 1998).
1. Berorientasi pada tujuan.
2. Variform yaitu suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang
mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang
akan diambil.
3. Pembatas yaitu membatasi solusi pemecahan antara lain.
a. Hukum alam, seperti ilmu fisika, ilmu kimia dan lain-lain.
b. Ekonomis, pembiayaan atau ongkos dalam merealisir rancangan yang
telah dibuat.
c. Pertimbangan manusia sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia
dalam merencanakan dan memakainya.
d. Faktor-faktor legalisasi,mulai dari model, bentuk sampai dengan hak
cipta.
e. Fasilitas produksi, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
menciptkan suatu produk
f. Evolutif, berkembang terus mengikuti perkembangan zaman
Sedangkan karakteristik perancangan merupakan karakteristik yang harus
dimiliki oleh seorang perancang antara lain.
a. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah.
b. Mempunyai majinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan
timbul.
c. Berdaya cipta
d. Mempunyai keahlian dibidang matematika, fisika, kimia tergantung dari
jenis rancangan yang dibuat.
e. Dapat mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan analisa dan
prosedur yang benar.
f. Terbuka terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh orang lain.
Prosedur perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan
dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari need,
idea, decision, and action. Artinya tahap pertama seorang perancang
menetapkan dan mengidentifikasikan kebutuhan (need), sehubungan
dengan alat atau produk yang harus dirancang. Kemudian dilanjutkan
dengan pengembangan ide-ide (idea) yang melahirkan berbagai alternatif
untuk memenuhi kebutuhan tadi. (Nurmianto, 1991)