laporan praktikumacara2

19
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR – DASAR ILMU TANAH ACARA II PENETAPAN KADAR AIR TANAH Oleh: Nama : Indah Lestari NIM : A1C011045 Rombongan : 10 Asisten : 1. Septia Linda Nurvita 2. Ratri Noorhidayah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Upload: indah-lestari

Post on 08-Apr-2016

10 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR – DASAR ILMU TANAH

ACARA II

PENETAPAN KADAR AIR TANAH

Oleh:

Nama : Indah Lestari

NIM : A1C011045

Rombongan : 10

Asisten : 1. Septia Linda Nurvita

2. Ratri Noorhidayah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

2012

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Air dibutuhkan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan transpirasi, asimilasi, dan

pengangkut unsur hara dari akar dan hasil – hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian

tumbuhan. Air tanaman berfungsi sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, yang bersamanya

membentuk larutan tanah, serta berfungsi dalam reaksi – reaksi kimia dalam tanah. Di samping

itu air tanah berperan dalam mengontrol udara dan suhu tanah. Terdapat beberapa cara

menetapkan kadar air tanah antara lain, cara gravimetri, tegangan dan hisapan, hambatan listrik.

Cara gravimetrik merupakan cara yang paling umum dipakai. Dengan cara ini sejumlah tanah

basah dikeringkan dalam tanur pada 100 C atau 110 C untuk waktu tertentu. Air yang hilang⁰ ⁰

karena pemanasan merupakan air yang terdapat dalam tanah basah. Cara resistensi mempunyai

keuntungan bahwa resistensi elektrikal dari bahan – bahan porus tertentu seperti gips, nilon, dan

serat gelas erat hubungannya dengan kadar airnya. Secara fisik air tanah dapat dibedakan

menjadi air bebas ( gravitasi, drainase ), air kapiler dan air higroskopik. Sedangakan secara

biologis dibedakan menjadi air berlebihan, air tersedia, dan air tidak tersedia. Ketersediaan air

tanah bagi pertumbuhan tanaman ditentukan oleh faktor iklim, tanaman dan tanah. Diantara sifat

– sifat tanah yang berpengaruh adalah daya hisap matrik dan osmik, kedalaman tanah dan

pelapisan tanah. Suplai air tanaman dapat terjadi melalui pergerakan air kapiler dan jangkauan

akar.

B.Tujuan

Menetapkan kadar air contoh tanah kering angin, kapasitas lapang, dan kadar air

maksimum tanah dengan metode gravimetri ( perbandingan massa air dengan massa padatan

tanah ) atau disebut berdasarkan % berat.

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

BAB II

METODE KERJA

A.Alat dan Bahan

Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah contoh tanah kering angin,

botol timbang, timbangan analitis, keranjang kuningan, cawan tembaga porus, bejana seng,

kertas label, spidol, pipet ukuran 2mm, bak perendam, serbet, kertas saring, oven, tang penjepit,

dan eksikator.

B.Cara kerja

1. Kadar air tanah kering angin ( udara )

Botol timbang dan penutupnya dibersihkan, diberi label, lalu ditimbang (= a gram )

Botol timbang diisi dengan contoh tanah kering angin yang berdiameter 2mm, kurang

lebih setengahnya, ditutup, lalu ditimbang kembali ( = b gram )

Botol ditimbang yang berisi tanah dimasukkan kedalam oven dengan keadaan tutup

terbuka. Pengovenan selesai, botol timbang ditutup kembali dengan menggunakan tang

penjepit.

Botol timbang yang telah ditutup dikeluarkan dari oven dengan menggunakan tang

penjepit, lalu dimasukkan kedalam eksikator selama 15 menit.

Setelah itu, botol timbang diambil satu persatu dengan menggunakan tang penjepit untuk

ditimbang yang sama ( = c gram ).

Perhitungan :

Kadar air ¿(b−c )(c−a )

×100 %

Ket : ( b – c ) = massa air ; ( c – a ) = massa tanah kering mutlak ( massa padatan )

2.Kadar air kapasitas lapang

Keranjang kuningan dibersihkan, diberi label kemudian ditimbang ( = a gram ).

Keranjang kuningan yang telah ditimbang diletakkan kedalam bejana seng.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

Contoh tanah kering angin ø 2mm dimasukkan kedalam keranjang kuningan setinggi 2,5

cm ( sampai tanda batas ) secara merata tanpa ditekan.

Diteteskan air sebanyak 2 mL dengan pipet ukur secara perlahan – lahan pada 3 titik tnpa

bersinggungan ( 1 titik = 0,67 mL ), kemudian bajana seng ditutup, diletakkan ditempat

yang teduh dan dbiarkan selama 15 menit.

Keranjang kuningan dikeluarkan dari bejana seng, diayak dengan hati – hati hingga

tertinggal 3 gumpalan tanah lembab, lalu ditimbang ( = b gram )

Perhitungan :

Kapasitas lapang ¿2

b− (a+c )× 100 % + Ka

3.Kadar air maksimum tanah

Cawan tembaga porus dan petridis dibersihkan dan diberi label secukupnya.

Pada dasar cawan tembaga porus diberi kertas saring, dijenuhi air dengan menggunakan

botol semprot. Kelebihan air dibersihkan dengan serbet (lap), dimasukkan ke dalam

petridish kemudian ditimbang ( = a gram ).

Cawan tembaga poros dikeluarkan dari petridis, diisi dengan contoh tanah halus

( diameter 0,5mm ) kurang lebih 1/3-nya, cawan diketuk – ketuk perlahan sampai

permukaan tanahnya rata, contoh tanah halus ditambahkan lagi 1/3-nya dengan jalan

yang sama sampai cawan diratakandengan colet.

Cawan tembaga porus direndam dalam bak perendam dengan ditumpu batu di bawahnya

agar air bisa bebas masuk ke dalam cawan tembaga porus. Perendaman dilakukan selama

12 – 16 jam.

Setelah waktu perendaman selesai, cawan tembaga porus diambil dari bak perendam.

Permukaan tanah yang mengembang diratakan dengan colet, dibersihkan dengan serbet

(lap), dimasukkan ke alam cawan petridis yang digunakan pada waktu penimbangan

pertama, lalu ditimbang ( = b gram ).

Cawan tembaga porus dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105 - 110°

C.

Setelah waktu pengovenan selesai, cawan diangkat dengan tang penjepit dan dimasukkan

ke dalam eksikator selama 15 menit. Setelah itu diambil dengan tang penjepit kemudian

ditimbang beratnya ( = c gram ).

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

Tanah yang ada di dalam cawan tembaga porus dibuang, cawan tembaga porus

dibersihkan dengan kuas, dialasi dengan petridis yang sama lalu ditimbang beratnya ( =

d gram ).

Perhitungan :

Kadar air maksimum ¿(b−a ) – (c−d )

(c−d)×100 %

BAB III

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Pengamatan

1.Tanah Kering Udara

Ulangan Botol timbang

kosong (a g)

(a)+ contoh

tanah (b g)

(b) setelah di

oven (c g)

Kadar air

tanah

Kering Udara

(%)

Ka 1 22,41 30,65 29,73 14,33

Ka 2 22,68 29,80 29,10 10,9

Rata - rata 12,615

Perhitungan :

Ka I ¿b−cc−a

×100 %

¿30,65−29,7329,10−22,68

×100 %

¿14,33 %

Ka II¿b−cc−a

×100 %

¿30,65−29,7329,10−22,68

×100 %

¿10,9%

Rata – Rata

¿Ka I+ Ka II

2×100 %=14,33+10,9

2=12,615 %

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

2.Kapasitas lapang

Ulangan Keranjang

kuningan

kosong (a g)

(a)+ gumpalan

tanah basah

(b g)

Kadar air kapasitas lapang (%)

KL – 1 34,16 46,03 34,59

KL – 2 30,09 42,04 31

Rata – rata 32,795

Perhitungan :

KL I¿2

b− (a+2 )× 100%+Ka

¿2

46,03− (34,16+2 )×100 %+14,33 %

¿34,59 %

KL II ¿2

b− (a+2 )× 100 %+Ka

¿2

42,04−(30,09+2 )× 100 %+10,9 %

¿31 %

Rata – Rata

¿KL I+KL II

2×100 %=34,59+31

2=32,795%

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

3.Kadar air maksimum

Ulangan Cawan+ke

rtas saring

jenuh+petr

idish (a g)

(a)=tanahbasah

jenuh air(b g)

(b)

setelahdioven24j

am (c g)

Petridish+cawan

=kertas saring

setelah dioven

(d g)

Kadar air

maksimu

m(%)

KAM 1 70,95 132,45 61,65 33,07 115,18

KAM 2 81,95 120,14 59,86 32,28 38,45

Rata - rata 76,815

Perhitungan :

KAM I¿❑❑

(b−a )−(c−d)(c−d)

×100 %

¿❑❑

(132,45−70,95 )−(61,65−33,07)(61,65−33,07)

×100 %

¿115,18%

KAM II I¿❑❑

(b−a )−(c−d)(c−d)

×100%

¿ ❑❑

(120,14−81,95 )−(59,86−32,28)(59,86−32 ,,28)

×100 %

¿38,45 %

Rata – Rata

¿KAM I +KAM II

2×100 %=115,18+38,45

2=76,815 %

B.Pembahasan.

Pada pembahasan kali ini akan membahas tentang hasil praktikum yang telah dilakukan

dan menjawab pertanyaan kuis halaman 5 pada diktat.

Tanah adalah kumpulan dari benda alam dipermukaan bumi yang tersusun dalam

horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral,bahan organik, air dan udara. Berdasarkan

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya adhesi, kohesi dan gravitasi, maka air tanah

dibedakan menjadi :

1. Air higroskopis adalah air yang diabsorbsi oleh tanah dengan sangat kuat, sehingga tidak

tersedia bagi tanaman. Jumlahnya sanag sedikit dan merupakan selaput tipis yang

menyelimuti agregat tanah. Air ini terikat kuat pada matriks tanah ditahan pada tegangan

31 – 10.000 atm ( pF 4,0 – 4,7 ) (Foth, 1998).

2. Air kapiler adalah air tanah yang ditahan akibat adanya gaya kohesi dan adhesi yang

lebih kuat dibandingakn gaya gravitasi. Air ini bergerak kesamping atau keatas karena

gaya kapiler. Air kapiloer ini menempati pori mikro dan dinding pori makro ditahan pada

tegangan antara 1/3 - 15 atm (pF 2,54 – 4,20 ). Air kapiler dibedakan menjadi : Kapasitas

lapang, yaitu air yang dapat ditahan oleh tanah setelah air gravitasi turun semua. Kondisi

kapasitas lapang terjadi jika tanah dijenuhi air setelah hujan lebat tanah dibiarkan selama

48 jam sehingga air gravitasi sudah turun semua. Pada kondisi kapasitas lapang, tanah

mengandung air yang optimum bagi tanaman karena pori makro berisi udara, sedangkan

pori mikro berisi air seluruhnya. Kandungan air pada kapasitas lapang ditahan tegangan

1/3 atm atau pada pF 2,54. Titik layu permanen yaitu kandungan air tanah paling sedikit

dan menyebabkan tanaman tidak mampu menyerap air sehingga tanaman mulai layu dan

jika hal ini dibiarkan tanman akan mati. Pada titik layu permanen, air ditahan pada

tegangan 15 atm atau pada pF 4,2. Titik layu permanen disenut juga koefisien layu

tanaman (Buring,1983).

3. Air Gravitasi merupakan air yang tidak dapat ditahan oleh tanah, karena mudah meresap

kebawahn akibat adanya gaya gravitasi(Rachim,2002).

Dalam menentukan jumlah air yang tersedia bagi tanaman, beberapa istilah berikut harus

dipahami, yaitu :

1. Kapasitas lapang adalah kandungan lengas maksimum yang terseia untuk

pertumbuhan tanaman. Pengukuran dapat dilaksanakan dengan membasahi tanah

sampai lewat jenuh kemudian dibiarkan air mengatur bebas karena gravitasi selama

48 jam. Pada kondisi ini tanah mengandung lengas maksimum yang tersedia untuk

tanaman. Pori makro terisi udara, sedangkan pori mikro sebagian terisi air yang

tersedia. Pada umumnya harkat kandungan lengas kapasitas lapang meningkat

berdasarkan urutan-urutan : pasir < debuan < geluhan < lempung < gambut. Air

tersedia merupakan selisih antara kapasitas lapang dan titik layu yang besarnya

dipengaruhi tekstur, tetapi berbeda dengan kapasitas lapang. Sedangkan titik layu

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

permanen merupakan pada titik terbawah daerah kelembaban yang tersedia. Suatu

tanaman akan layu bila tidak bisa memperoleh air yang dibutuhkan. Kelayakan

sementara akan terjadi pada banyak tanaman pada suatu hari yang panas dan angin

bertiup, tetapi tanaman pulih kembali. Pada saat hari yang lebih sejuk kelayuan

permanen begitu pula kelayuan sementara tergantung pada besarnya pemakaian air

oleh tanaman (Sambroek, 1969).

2. Kadar air maksimum suatu jenis tanah ditentukan oleh daya hisap matriks atau

partikel tanah, kedalaman tanah dan pelapisan tanah. Tektur tanah yang halus

menyebabkan menyebabkan porositasnya rendah sehingga mampu menahan air.

Tinggi rendahnya kadar air maksimum tergantung juga pada jenis tanah, sebab tanah

juga mempunyai tekstur yang berbeda pula(Hakim, 1986).

3. K adar air tanah adalah jumlah air yang terkandung didalam tanah per satuan tertentu.

Air tanah juga berperan dalam reaksi-reaksi kimia tanah yang dapat melepaskan dan

mengikat unsur hara dalam tanah dan melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah

sehingga menyebabkan kemasaman dan kebasaan dalam air tanah(Munir,1996).

Faktor – faktor yang mempengaruhi ketersediaan air tanah antara lain :

1. Kadar Bahan Organik Tanah

Bahan organik tanah mempunyai pori-pori yang jauh lebih banyak daripada partikel

mineral tanah yang berarti luas permukaan penyerapan juga lebih banyak sehingga

makin tinggi kadar bahan organic tanah makin tinggi kadar dan ketersediaan air tanah.

2. Kedalaman Solum atau Lapisan Tanah

Kedalaman solum atau lapisan tanah menentukan volume simpan air tanah, semakin

dalam maka ketersediaan dan kadar air tanah juga semakin banyak.

3. Iklim dan Tumbuhan

Faktor iklim dan tumbuhan mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air yang

dapat diabsorbsi dengan efisiensi tumbuah dalam tanah. Temperatur dan perubahan

udara merupakan perubahan iklim dan berpengaruh pada efisiensi pengguanaan air tanah

dan penentuan air yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah.

Kelakuan akan ketahanan pada kekeringan keadaan dan tingkat pertumbuhan adalah

fakto pertumbuhan yang berarti.

4. Senyawa Kimiawi Garam-garam dan senyawa pupuk atau ameliorant baik alamaiah

maupun non alamiah mempunyai gaya osmotic yang dapat menarik dan menghidrolisis

air sehingga koefisien laju meningkat (Hardjowigeno,1992).

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

Selain faktor diatas ketersediaan air tanah juga dipengaruhi oleh iklim dan tanaman ,faktor

iklim yang berpengaruh meliputi curah hujan,temperatur,dan kecepatan angin,yang pada

prinsipnya terkait dengan suplai air dan evapotranspirasi.Faktor tanaman yang berpengaruh

meliputi bentuk dan kedalaman perakaran,toleransi terhadap kekeringan,serta tingkat dan stadia

pertumbuhan,yang pada prinsipnya terkait dengan kebutuhan air tanaman.(Hanafiah K.A. 2005).

Inceptisol adalah tanah – tanah yang dapat memiliki epipedon okhrik dan horison albik

seperti yang dimiliki tanah entisol juga yang menpunyai beberapa sifat penciri lain ( misalnya

horison kambik) tetapi belum memenuhi syarat bagi ordo tanah yang lain. Inceptisol adalah

tanah yang belum matang (immature) yang perkembangan profil yang lebih lemah dibanding

dengan tanah matang dan masih banyak menyerupai sifat bahan induknya (Hardjowigeno,1993).

Inceptisol mempunyai karakteristik dari kombinasi sifat – sifat tersedianya air untuk

tanaman lebih dari setengah tahun atau lebih dari 3 bulan berturut – turut dalam musim – musim

kemarau, satu atau lebih horison pedogenik dengan sedikit akumulasi bahan selain karbonat atau

silikat amorf, tekstur lebih halus dari pasir geluhan dengan beberapa mineral lapuk dan

kemampuan manahan kation fraksi lempung ke dalam tanah tidak dapat di ukur. Kisaran kadar C

organik dan Kpk dalam tanah inceptisol sangat lebar dan demikian juga kejenuhan basa.

Inceptisol dapat terbentuk hampir di semua tempat kecuali  daerah kering mulai dari kutup

sampai tropika. (Darmawijaya, 1990).

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada tanah inceptisol diperoleh hasil sebagai

berikut :

Kadar air tanah kering udara tanah inceptisol adalah 12,615%. Hal ini menunjukkan

bahwa air yang terkandung dalam tanah inceptisol yang sudah dikering udarakan adalah

12,615%. Data tersebut berfungsi sebagai faktor kadar air pada setiap perhitungan

analisa.

Kadar air kapasitas lapang tanah inceptisol adalah 32,795% karena dipengaruhi oleh

besar kecilnya pemberian air pada permukaan tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat

Bukman and Brady (1982) yang menyatakan bahwa jika pemberian air pada permukaan

tanah dihentikan, air akan turun ke bawah lebih cepat. Sesudah satu hari kecepatan

gerakan menurun akan terhenti sama sekali. Pada titik tersebut, pengujian tanah akan

menunjukkan bahwa air telah keluar dari pori makro dan tempat ini ditempati udara.

Kadar air maksimum tanah inceptisol adalah 76,815%. Kadar air maksimum suatu jenis

tanah ditentukan oleh daya hisap matriks atau partikel tanah, kedalaman tanah dan

pelapisan tanah (Hakim, 1986).

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

Jawaban soal nomor 2 halaman 5 pada diktat adalah

Diketahui kadar air tanah kering udara = 25 % ; bobot tanah kering mutlak 24 gram

maka bobot tanah kering udara adalah

Ka            =          Bobot tanah kering udara  X 100%     

                          Bobot tanah kering mutlak

   =          25  X 100%  24

    =          104,16%

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum penetapan kadar air tanah adalah sebagai

berikut:

Kadar air tanah kering udara tanah inceptisol adalah 12,615%,

Kadar air kapasitas lapang tanah inceptisol adalah 32,795%

Kadar air maksimum tanah inceptisol adalah 76,815%

Tinggi rendahnya kapasitas lapang tergantung pada jenis tanah dan ruang poro-pori total

pada setiap jenis tanah berbeda-beda dan mempunyai suatu tekanan yang berbeda.

Kadar air tanah merupakan perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan

berat kering tanah tersebut.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUMacara2

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Buckman, H. O., and Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara : Jakarta

Buringh, P. 1983.  Pengantar Pengajian Tanah-Tanah Wilayah Tropika dan Subtropika. Gadjah

Mada University Press: Yogyakarta

Foth, D.H. 1998. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta

Hakim, Nurhajati dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. UNILA: Lampung

Hanafiah, K., A. 2007. Dasar-Dasar ILmu Tanah. Rajawali Press: Jakarta

Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo : Jakarta.

Munir, Moch. 1996.  Tanah-Tanah Utama Indonesia. PT Dunia Pustaka Jaya: Jakarta

Rachim, Djunaedi A. 2002. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. IPB : Bogor

Sambroek . 1967 . Amazon Soils . Centre for Agricultural Publivatins and Documentation: USA