laporan praktikum1

8
HANDLING, RESTRAIN, VENASECTIO, DAN PEMBERIAN OBAT Kelompok 10 : Andi Achmad Rifaldi (O11112256) Asisten : Fachira Ulfa Makmur ABSTRAK Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara handling, restrain, vena sectio dan pemberian obat yang baik dan benar tanpa menyakiti hewan dan tetap membuat hewan merasa nyaman. Hewan yang digunakan yaitu anjing dan kucing yang dilakukan di Kampus Unhas Baraya. Metode yang digunakan yaitu menggendong/mengangkat hewan, restrain moncong, restrain injeksi IV, dan cara pemberian obat melalui suntikan IV. Dari Praktikum ini, kesimpulan yang dapat diambil yaitu ada banyak cara untuk handling dan restrain hewan yang akan dilakukan pemeriksaan, dilakukan pembendungan saat melakukan vena sectio dan pemberian obat secara IV dilakukan pada vena cephalica (kaki depan) atau vena saphena (kaki belakang). Praktikum Ilmu Bedah ini dilaksanakan di kampus Unhas Baraya pada Hari Selasa 23 September 2014 dengan membahas tentang bagaimana cara Handling, Restrain, Pegambilan darah dan pemberian obat yang baik tanpa menyakiti hewan dan membuat hewan merasa nyaman, praktikum ini menggunakan Kucing dan Anjing cara pengambilan darah dilakukan pada vena cephalica dan vena saphena serta dilakukan praktek infuse dengan menggunakan abocat, dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa teknik restrain dilakukan beriringan dengan handling sebelum melakukan Vena section perlu 1

Upload: dita-taepang

Post on 18-Jan-2016

64 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan praktikum1

HANDLING, RESTRAIN, VENASECTIO, DAN PEMBERIAN OBAT

Kelompok 10 : Andi Achmad Rifaldi (O11112256)

Asisten : Fachira Ulfa Makmur

ABSTRAK

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara handling, restrain, vena sectio dan pemberian obat yang baik dan benar tanpa menyakiti hewan dan tetap membuat hewan merasa nyaman. Hewan yang digunakan yaitu anjing dan kucing yang dilakukan di Kampus Unhas Baraya. Metode yang digunakan yaitu menggendong/mengangkat hewan, restrain moncong, restrain injeksi IV, dan cara pemberian obat melalui suntikan IV. Dari Praktikum ini, kesimpulan yang dapat diambil yaitu ada banyak cara untuk handling dan restrain hewan yang akan dilakukan pemeriksaan, dilakukan pembendungan saat melakukan vena sectio dan pemberian obat secara IV dilakukan pada vena cephalica (kaki depan) atau vena saphena (kaki belakang). Praktikum Ilmu Bedah ini dilaksanakan di kampus Unhas Baraya pada

Hari Selasa 23 September 2014 dengan membahas tentang bagaimana cara

Handling, Restrain, Pegambilan darah dan pemberian obat yang baik tanpa

menyakiti hewan dan membuat hewan merasa nyaman, praktikum ini

menggunakan Kucing dan Anjing cara pengambilan darah dilakukan pada

vena cephalica dan vena saphena serta dilakukan praktek infuse dengan

menggunakan abocat, dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa teknik

restrain dilakukan beriringan dengan handling sebelum melakukan Vena

section perlu dilakukan pencukuran terhadap daerah yang tempat vena yang

akan

Pendahuluan

Anjing adalah salah satu

hewan yang mudah bersosialisasi

dengan manusia. Hubungan anjing

dan manusia sudah terjalin cukup

lama sejak ratusan tahun silam.

Manusia primitif bahkan

memanfaatkan anjing untuk teman

berburu (Davis, 2006). Kucing

merupakan salah satu contoh hewan

yang kehidupan sosialnya banyak

berhubungan dengan manusia.

Hewan ini banyak dijadikan

peliharaan manusia sehingga tingkat

kesejahteraannya mendapat perhatian

yang cukup bagus dari pemiliknya.

Beberapa tindakan medis sering

dilakukan pada kucing baik untuk

1

Page 2: laporan praktikum1

perawatan maupun untuk penampilan

(cosmetic surgery).

Tujuan dari penetapan dokter

hewan ialah untuk menciptakan rasa

aman dan rasa stress yang kurang

bagi pasien, staf dan klien sambil

tetap memenuhi kebutuhan medis

dari hewan tersebut. Penggunaan

teknik penanganan hewan

meningkatkan kesejahteraan hewan

dan membuat klien senang. Menurut

study JAVMA, presentasi klien lebih

mementingkan pengobatan terhadap

hewan kesayangannya dibandingkan

dengan diri mereka sendiri. Pada

survei yang sama, mayoritas

berekspektasi bahwa dokter hewan

tidak akan melakukan kekerasan

yang berlebihan dalam menangani

hewan kesayangan. Teknik

penanganan hewan, dalam

hubungannya dengan manajemen

keselamatan yang tepat. Penanganan

yang aman akan membuat dokter

hewan dan staff merasa aman,

kesejahteraan bagi pasien, dan

ekspektasi yang sangat diharapkan

oleh banyak klien.

Seekor anjing harus selalu

diperhatikan dengan dukungan yang

tepat. Anjing dapat dibatasi

pergerakannya dengan cara berbaring

atau duduk untuk injeksi atau

prosedur minor. Untuk venipuncture,

asisten dapat membatasi pergerakan

hewan di atas meja dengan satu

lengan melingkar pada leher. Tangan

lainnya bebas untuk membatasi

pergerakan badan apabila perlu

dilakukan. Anjing yang malu atau

takut membutuhkan waktu lebih

untuk membuatnya merasa nyaman.

Bergerak lambat dan berbicara

dengan pelan akan membantu

mencegah hewan ketakutan.

Materi dan Metode

Praktikum ini dilakukan di

Kampus Unhas Baraya dengan

menggunakan 2 hewan yaitu anjing

dan kucing. Alat dan bahan yang

disiapkan yaitu : abocat no.22 dan

24, satu set infus, gunting bengkok

tumpul-tumpul, antiseptik (alkohol),

tali kompor, infus set. Metode yang

digunakan yaitu handling, restraint,

venasectio dan pemberian obat.

1. Restrain Anjing

Menggendong/mengangkat

anjing : tangan kanan diselipkan di

ventral tubuh anjing dengan jari

tangan ( kecuali ibu jari ) dilewatkan

diantara kedua kaki depan, sehingga

menyangga bagian dada anjing.

2

Page 3: laporan praktikum1

Tangan kiri digunakan untuk

memegang kulit bagian dorsal leher

sehingga anjing tidak dapat

menggigit.

Restraint Moncong : “Loop”

dari tali kompor atau perban dengan

simpul surgeon’s knot diselipkan ke

moncong anjing kemudian

dikencangkan ( posisi orang searah

dengan anjing, tidak berhadapan

dengan anjing ). Selanjutnya tali

ditarik ke bawah dagu dan

disimpulkan dengan overhand knot,

kemudian tali ditarik ke arah dorsal

leher dan disimpul kuat dengan

refer’s knot.

Restrain untuk injeksi

intravena diperlukan

pembantu/asisten untuk merestraint

anjing tersebut. Asisten menahan

kepala anjing dengan lengan kanan.

Tangan yang lain menahan kaki

depan anjing sekaligus membendung

vena cephalica. Sedapat mungkin

lengan kiri menjepit tubuh hewan

agar tetap tenang.

2. Restrain Kucing

Menggendong/mengangkat

kucing : tangan kanan diselipkan.

Jari telunjuk menopang dada kucing.

Tangan kiri menahan bagian dorsal

leher dengan lembut, selanjutnya

kucing diangkat. Jepit tubuh kucing

diantara tekukan lengan dan

pinggang.

Restrain untuk injeksi IV :

dilakukan dengan cara sebagai

berikut, kaki depan kiri dan kepala

kucing ditahan dengan tangan kiri.

Ibu jari asisten menekan cakar

kucing sehingga menempel pada

muka kucing. Jari-jari tangan yang

lain dilingkarkan dibagian dorsal

leher kucing sehingga posisi kucing

terkunci. Tangan kanan asisten

digunakan untuk menahan kaki

depan kanan sekaligus untuk

membendung vena cephalica. Posisi

lengan diusahakan dapat menjepit

tubuh kucing agar tetap tenang.

3. Suntikan IV/Dalam Pembuluh

Darah Balik

Tempat suntikan : biasanya

dilakukan melalui vena cephalica

dan tarsal recurent. Pada kucing

melalui vena femoralis dan

cephalica.

Teknik suntikan :

3

Page 4: laporan praktikum1

a. Untuk menahan/membendung

aliran vena, torniquet ditempatkan di

proksimal vena yang akan ditusuk,

atau dibendung dengan ibu jari salah

satu asisten.

b. Pada suntikan vena cephalica, ibu

jari ditempatkan di atas siku dan

digunakan untuk menekan vena,

sedangkan keempat jari lainnya

berada dibawah (siku) memegangi

kaki tersebut. Dengan memegangi

kaki dibagian tersebut, restrain kaki

menjadi lebih efektif sehingga anjing

mengalami kesulitan melakukan

gerakan yang menghentak dan

dislokasi jarum juga dapat dihindari.

Sedangkan tangan yang sat (kiri)

memegang bagian leher atas untuk

menahan gerakan kepala.

Pembahasan

Pada praktikum kali ini,

diperlihatkan oleh asisten bagaimana

cara handling dan restrain yang benar

sehingga memberikan rasa nyaman

kepada hewan yang nantinya akan

dilakukan pemeriksaan fisik.

Pertama, diperlihatkan

bagaimana cara menggendong

anjing/kucing yang sakit dengan

cara meletakkan tangan di ventral

dada kemudian dilewatkan diantara

kaki depan. Sebisa mungkin hewan

tersebut didekatkan pada badan yang

menggendong agar hewan merasa

nyaman dan tidak memberontak.

Diperlihatkan pula cara merestrain

moncong agar anjing/kucing tidak

menggigit saat dilakukan

pemeriksaan. Setelah diperlihatkan,

praktikan melakukan handling and

restrain secara bergantian.

Kedua, diperlihatkan

bagaimana cara vena sectio yaitu

mencari vena di dalam jaringan

bawah kulit dengan membuat sayatan

dan diseksi jaringan disekitar vena

yang dicari. Vena yang dicari yaitu

vena cephalica pada kaki depan dan

vena saphena pada kaki belakang.

Untuk melihat dengan seksama vena

yang dicari, maka dilakukan

bendungan disekitar daerah vena

dengan menggunakan bantalan ibu

jari. Setelah ditemukan, maka daerah

disekitar vena diperkuat/ditahan

dengan jari agar pembuluh darahnya

tidak bergeser sehingga

memudahkan saat melakukan

pengambilan darah. Setelah

diberikan contoh, pratikan

diperbolehkan untuk mencari dan

membendung vena.

4

Page 5: laporan praktikum1

Ketiga, diperlihatkan

bagaimana cara pemberian obat

secara parenteral melalui injeksi intra

vena (IV). Rambut anjing/kucing

disekitar vena digunting untuk

memudahkan penglihatan kemudian

dibendung dan dilakukan injeksi.

Setelah tepat mengenai pembuluh

darah, maka abocat yang digunakan

dikeluarkan perlahan dan diplester

agar tidak lepas. Kemudian

dilakukan pemasangan infus yang

kemudian dipererat lagi dengan

menggunakan plester.

Kesimpulan

Dari praktikum dapat diambil

kesimpulan:

1. Handling restrain dapat dilakukan

dalam berbagai cara seperti handling

saat menggendong/mengangkat,

restrain moncong atau restrain untuk

injeksi intravena.

2. Untuk melihat dengan seksama

vena yang dicari, maka dilakukan

bendungan disekitar daerah vena

dengan menggunakan bantalan ibu

jari.

3. Cara pemberian obat secara IV

dilakukan melalui vena cephalica

pada kaki depan atau melalui vena

saphena pada kaki belakang.

Daftar Pustaka

Erwin, Nuzul Asmilia,dkk. 2013. “Kadar Hemoglobin Selama Induksi Anestesi Per Inhalasi Dan Anestesi Per Injeksi Pada Anjing Lokal (Canis lupus familiaris)”. Jurnal Medika Veterinaria Vol.7.

Gunanti, Dwi Endrawati,dkk. 2013. ”Identifikasi Golongan Darah dan Kemungkinan Hubungannya dengan Warna Rambut Pada Kucing Domestik Indonesia (Felis familiaris)”. Jurnal Kedokteran Hewan Vol.7.

Hopfensperger, Marie. Humane Handling Of Dogs To Minimize Fear and Maximize Safety. Michigan State University College Of Veterinary Medicine.

( membuat proposal kegiatan sesuai dengan profesi )

5

Page 6: laporan praktikum1

6