laporan praktikum proses produksi
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
1
BAB I
LATAR BELAKANG
Dewasa ini tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi, hal ini disebabkan
kurangnya lapangan pekerjaan yang dapat menampung tenaga pekerja. Disamping itu
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola Sumber Daya Alam
(SDA) juga sangat dibutuhkan. Dalam hal ini peningkatan Sumber Daya Manusia
(SDM) dapat diatasi dengan cara pemberian ketrampilan. Ketrampilan pada bidang
industri, khususnya bidang manufaktur, dapat dilakukan dengan cara mempelajari dan
memahami peralatan/mesin yang berhubungan dengan bidang manufaktur tersebut.
Mesin Bubut (Lathe Mechine) merupakan mesin yang mencakup segala mesin
perkakas yang memproduksi benda kerja berbentuk silindris (pada umumnya) dan
digunakan untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat ulir, membuat lubang
(pengeboran) dan meratakan permukaan benda kerja yang berputar. Benda kerja diberi
gerakan memutar (rotasi), sedangkan pahat bergerak horizontal sepanjang sumbu benda
kerja. Benda kerja yang dihasilkan berbentuk silinder, ulir, dan tirus.
Prinsip mekanisme gerakan pada mesin bubut yaitu energi pada motor listrik
ditransmisikan ke gear box melalui pulley. Lalu energi tersebut ditransmisikan ke
spindle untuk menggerakkan chuck.
Mesin Milling adalah jenis mesin pemotong yang melakukan pemotongan logam
dengan cutting tool bergigi banyak (Multiple Tooth Cutting Tool) yang disebut milling
cutter/pisau frais. Ada banyak jenis dari mesin milling, diantaranya mesin milling
horizontal, vertikal, universal dll dengan bentuk konstruksi dan fungsi yang berbeda.
Milling cutter dipasang pada arbor dan diputar oleh mekanisme gerak mesin dengan
menggunakan motor listrik. Energi pada motor listrik tersebut ditransmisikan ke spindle
yang nantinya akan menggerakkan arbor.
Mesin bor biasa digunakan untuk membuat lubang (drilling), reaming, dan
counterboring pada benda-benda ferrous maupun non ferrous. Benda kerja diletakkan
pada table dan jika diperlukan dapat dijepit pada ragum (vise) yang biasanya ada
sebagai perlengkapan tambahan pada mesin bor. Selanjutnya mata bor yang mendapat
daya dan putaran dari motor listrik ditekankan pada benda kerja tersebut.
Mesin las adalah mesin yang digunakan untuk penyambungan plat atau logam
menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan. Yaitu dengan cara logam yang akan
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
2
disambung dipanaskan terlebih dahulu hingga meleleh, kemudian baru disambung dengan
bantuan perekat (filler). Selain itu las juga bisa didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang
timbul akibat adanya gaya tarik antara atom.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
3
BAB II
PRAKTIKUM
2.1 Mesin Bubut
2.1.1 Tujuan
Tujuan umum:
a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara pengoprasiannya
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin perkakas
Tujuan khusus:
a. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin bubut
b. Mengetahui proses dan cara pembuatan benda kerja dengan mesin bubut
c. Mengetahui dan memahami cara pembuatan ulir
2.1.2 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Mesin Bubut Tipe KRISBOW KW16– 485
Alat yang digunakan untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat
ulir, pengeboran dan meratakan permukaan benda putar.
Gambar 2.1 Mesin Bubut Tipe KRISBOW KW16- 485Sumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
2. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi benda kerja.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
4
Gambar 2.2 Jangka SorongSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
3. Center Gauge
Digunakan untuk menyenterkan benda kerja.
Gambar 2.3 Center GaugeSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
5
4. Stop Watch
Digunakan untuk mengetahui waktu dalam proses pemakanan.
Gambar 2.4 Stop WatchSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
5. Kunci Chuck
Digunakan untuk mengencangkan chuck/ pencekam, bentuk matanya
biasanya berbentuk bujur sangkar.
Gambar 2.5 Kunci ChuckSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
6. Kunci Pahat
Digunakan untuk mengencangkan pahat agar selama proses pembubutan
kedudukan pahat tidak berubah.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
6
Gambar 2.6 Kunci PahatSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
7. Tachometer
Digunakan untuk mengukur putaran dari spindle.
Gambar 2.7 TachometerSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
8. Pahat HSS
Digunakan sebagai alat pemakan benda kerja. HSS (High Speed Steel)
merupakan baja paduan tinggi dengan unsur paduan utama karbon (C), tungsten
(W), vanadium (V), molybdenum (Mo), kromium (Cr), ataupun kobalt (Co).
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
7
Gambar 2.8 Pahat HSSSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
9. Kunci Pass
Digunakan untuk mengubah sudut compone rest waktu proses penirusan.
Gambar 2.9 Kunci Pass 17Sumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
10. Kamera
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
8
Digunakan untuk mengambil gambar alat dan bahan pada saat praktikum
Gambar 2.10 KameraSumber : Anonymous 1, 2010
b. Bahan
1. Nama Bahan : Baja Esser (ST – 37)
Bahan yang digunakan adalah baja esser (ST – 37) dengan koefisien bahan
157 kg/mm2. Baja ST – 37 merupakan baja karbon rendah dengan komposisi
kimia: 0,17% C; 0,30% Si; 0,20%- 0,50% Mn, P dan S masing-masing 0,05%.
Dipergunakan untuk pembuatan poros, konstruksi gedung-gedung ataupun
bangunan.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
9
Gambar 2.11 Baja Esser (ST – 37)Sumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
2.1.3 Desain
2.1.4 Flowchart
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
10
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
11
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
12
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
13
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
14
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
15
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
16
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
17
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
18
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
19
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
20
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
21
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
22
2.1.5 Proses Pengerjaan
Pertama kita menyiapkan parameter-parameter pemotongan pada mesin
bubut seperti, deep of cut, kecepatan putaran spindle, feed motion,
desain produk, dan alat bantu.
Baja yang dipakai dalam proses pembubutan ini adalah baja ST 37.
Ukur benda kerja awal dan benda kerja yang diinginkan. Hal ini
bertujuan agar benda kerja yang dihasilkan/ ukuran data aktual sesuai
dengan ukuran data teoritis.
Buka chuck protection cover dan kendurkan chuck. Pasang benda kerja
pada chuck kemudian rapatkan kembali chuck.
Setting kecepatan spindle pada 235 rpm lalu tutup chuck protection
cover dan tekan tombol T (trial).
Mengecek apakah gear box sudah dalam kondisi aman. Jika belum maka
kembali ke langkah penyetingan kecepatan spindle. Jika sudah maka
lanjut ke tahap berikutnya.
Buka chuck protection cover, lalu centerkan benda kerja dan tutup
kembali chuck protection cover. Turunkan Spindle Forward – Stop –
Reverse Lever (Mesin Nyala) dan Naikkan Spindle Forward – Stop –
Reverse Lever (Mesin Mati)
Mengecek apakah benda kerja sudah dalam posisi center atau tengah.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
23
Jika belum, maka kembali pada proses sebelumnya. Jika sudah, maka
lanjut ke tahap selanjutnya.
Buka kembali chuck protection cover dan kendurkan chuck. Pasang
benda kerja pada chuck kemudian rapatkan kembali chuck.
Setting kecepatan spindle pada 235 rpm lalu tutup chuck protection
cover dan tekan tombol T (trial).
Mengecek apakah gear box sudah dalam kondisi aman. Jika belum maka
kembali ke langkah penyettingan kecepatan spindle. Jika sudah maka
lanjut ke tahap berikutnya.
Buka chuck protection cover, lalu setting left and right hand thread
change lever ke arah kanan. Dan tutup chuck protection cover. Tekan
tombol T (trial).
Jika sudah siap lakukan pemakanan. Turunkan Spindle Forward – Stop –
Reverse Lever (Mesin Nyala). Setting feed motion pada = 0,161 mm/rev.
Setting titik nol diameter benda kerja dan Setting titik nol panjang benda
kerja.
Bebaskan pahat menjauhi benda kerja dan Netralkan Spindle Forward –
Stop – Reverse Lever (Mesin Netral).
Buka chuck protection cover. Setting depth of cut = (max) 0,5 mm.
Tutup chuck protection cover. Turunkan Spindle Forward – Stop –
Reverse Lever (Mesin Nyala).
Naikkan longitudinal and cross power feed lever. Pembubutan L = 150
mm
Ambil data putaran spindle dan waktu pembubutan. Netralkan
longitudinal and cross power feed lever.Netralkan Spindle Forward –
Stop – Reverse Lever (Mesin Netral). Bebaskan pahat ke titik awal
Maka Ø= 20 mm . mengecek kembali apakah ukuran sudah sesuai. Jika
belum maka kembali ke proses sebelumnya. Jika sudah maka lanjut ke
tahap berikutnya.
Buka chuck protection cover Ukur diameter dan panjang benda kerja
hasil pembubutan. Mengecek kembali, apakah ukuran desain sudah
sesuai dengan yang diinginkan. Jika belum maka ulangi langkah
sebelumnya. Jika sudah maka lanjut ke tahap berikutnya.
Lakukan percobaan tersebut berulang-ulang mulai dari setting deep of
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
24
cut sampai menjadi diameter yang diinginkan sudah sesuai desain. Mulai
dari pembubutan, 150mm dengan Ø= 20 mm, 100mm dengan Ø= 15
mm, dan 55mm dengan Ø= 12 mm.
Jika proses pembubutan telah selesai,lalu kendurkan mur pengunci
compound rest.
Atur sudut compound rest α =600 . Kencangkan mur pengunci compound
rest.
Setting kecepatan spindle pada 235 rpm lalu tutup chuck protection
cover dan tekan tombol T (trial).
Mengecek apakah gear box sudah dalam kondisi aman. Jika belum maka
kembali ke langkah penyetingan kecepatan spindle. Jika sudah maka
lanjut ke tahap berikutnya.
Buka chuck protection cover, lalu centerkan benda kerja dan tutup
kembali chuck protection cover. Turunkan Spindle Forward – Stop –
Reverse Lever (Mesin Nyala) dan Naikkan Spindle Forward – Stop –
Reverse Lever (Mesin Mati)
Gambar 2.12 Benda KerjaSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
Pada proses penguliran , Setting depth of cut = 0,25 mm. Turunkan Split
nut lever. Tutup chuck protecting cover. Tutup chuck protecting cover.
Lakukan penguliran L = 40 mm. Ambil data putaran spindle dan waktu
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
25
penguliran. Netralkan Spindle Forward – Stop – Reverse Lever.
Putar top carriedge hand wheel CCW. Naikkan Spindle Forward – Stop
– Reverse Lever (Mesin Nyala Putaran Spindle CW). Netralkan Spindle
Forward – Stop – Reverse Lever (Mesin Mati).
Buka chuck protecting cover. Ukur diameter dan panjang benda kerja
hasil penguliran. Mengecek apakah sudah sesuai desain, jika belum
makan kembali ke tahap sebelumnya. Jika sudah maka lanjut ke tahap
berikutnya.
Lakukam percobaan tersebut kembali mulai dari mengatur sudut
compound rest α =00 sampai turunkan Spindle Forward – Stop –
Reverse Lever (Mesin Nyala).
Setting pitch pada = 1,75 mm/ gang, Setting titik nol diameter ulir dan
Setting titik nol panjang penguliran. Lakukan hal yang sama seperti
sebelumnya, akan tetapi setting deep of cutnya = 0,25mm dan penguliran
L= 40 mm sampai mengecek kembali, apakah ukuran desain sudah
sesuai dengan yang diinginkan.
Kendurkan chuck, lepas produk, Bersihkan mesin dan Kondisikan seperti
semula
Pada proses penirusan, proses pengerjaanya sama saja dengan
pembubutan dan penguliran hanya saja pembubutan tirus α = 30.
Buka chuck protecting cover. Ukur diameter dan panjang benda kerja
hasil penguliran. Mengecek apakah sudah sesuai desain, jika belum
makan kembali ke tahap sebelumnya. Jika sudah maka lanjut ke tahap
berikutnya.
Kembalikan alat pada tempatnya
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
26
Gambar 2.13 Benda KerjaSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
Produk sudah jadi dan bersihkan sisa sisa pembubutan agar mesin dapat
terawat dengan baik.
2.1.6 Data Hasil Praktikum
2.1.7 Perhitungan
2.1.8 Grafik dan Pembahasan
2.1.9 Studi Kasus
2.2 Mesin Milling
2.2.1 Tujuan
Tujuan umum
a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara pengoprasiannya
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin perkakas
Tujuan khusus
a. Mengetahui serta mampu mengoperasikan bagian bagian dari mesin milling
b. Melatih praktikan melakukan pekerjaan dalam pembuatan roda gigi, alur pada
poros dengan menggunakan mesin milling dan mengetahui macam mcam
pekerjaan yang dapat dilakukan
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
27
2.2.2 Alat dan Bahan
A. Alat
1. Mesin Milling
Digunakan untuk melakukan pemotongan logam dengan cutting tool
bergigi banyak yang disebut milling cutting/ pisau frais.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
28
Gambar 4.7 Skema Kontrol Utama Pada Mesin Milling Horisontal
Sumber : Dokumentasi Laboratorium Proses Produksi I
1. Variable Speed Control
Digunakan untuk mengatur kecepatan putar milling cutter.
2. Cross Feed
Digunakan untuk menggerakkan saddle ke arah melintang / transversal.
3. Vertical Feed
Digunakan untuk menggerakkan knee dalam arah vertikal.
4. Longitudinal Feed
Digunakan untuk menggerakkan table dalam arah longitudinal.
Kontrol 2, 3, 4 disebut juga dengan Table Transverse Handwheel.
2. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi benda kerja.
Gambar 2.20 Jangka SorongSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
3. Stop Watch
Digunakan untuk mengetahui waktu dalam proses pemakanan.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
29
Gambar 2.21 Stop WatchSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
4. Kunci Chuck
Digunakan untuk mengencangkan chuck/ pencekam, bentuk biasanya bujur
sangkar.
Gambar 2.22 Kunci ChuckSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
5. Kunci L
Digunakan untuk mengencangkan tailctock.
Gambar 2.23 Kunci LSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
6. Kunci Inggris
Digunakan untuk mengencangkan benda kerja pada proses berulir dan
mengatur kedudukan index crank.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
30
Gambar 2.24 Kunci InggrisSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
7. Obeng (-)
Digunakan untuk mengatur sector arm.
Gambar 2.25 ObengSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
8. Milling Cutter Modul
Milling Cutter Modul pada mesin milling mempunyai bentuk silindris,
berputar pada sumbunya dan dilengkapi dengan gigi melingkar.
Gambar 2.26 Milling Cutter Modul
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
31
Sumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
9. Poros Berulir
Digunakan sebagai tempat kedudukan benda kerja sebelum dipasang pada
chuck.
Gambar 2.27 Poros BerulirSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
10. Index Deviding Head
Digunakan untuk mengatur, memutar/ membagi benda kerja melalui besar
sudut tertentu, sehingga menghasilkan pemotongan dengan jarak yang sama.
Gambar 2.28 Index Deviding HeadSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)b. Bahan
Bahan benda kerja : Aluminium silinder
Konstanta Bahan : 32 kg/mm2
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
32
Gambar 2.29 Aluminium silinderSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
2.2.3 Proses Pembuatan Benda Kerja
Pertama kita menyiapkan alat kerja, bahan desain dan mengecek mesin
agar berjalan dengan lancar pada saat proses pengerjaan.
Setelah itu, benda kerja tersebut dipasang pada chuck yang terdapat pada
mesin milling. Centerkan tailstock dengan pisau frais pada mesin
milling.
Hal ini bertujuan agar, sesuai dengan desain yang diinginkan.
Lalu, putar knee feed handwheel untuk menurunkan posisi tailstock.
Setelah itu, kita menentukan possisi jarum index crank sesuai dengan
perhitungan. Pasang benda kerja pada poros tersebut. Jangan lupa atur
putaran spindel pada kecepatan 680 rpm.
Kita hidupkan mesin milling tersebut , lalu tentukan titik nol benda kerja
dengan memutar kneefeed of handwheel. Lalu benda kerja dinetralkan
dengan memutar table feen of handwheel.
Setting deef of cut pada 3mm dengan memutar knee of handwheel 1,5
putaran kemudian putar jarum indexcrank .
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
33
Gambar 2.30 Proses Pemakanan pada roda gigiSumber :Dokumentasi Pribadi
Lakukan pemakanan lalu netralkan benda kerja . Setelah itu kita
mengecek apakah mata roda gigi sudah sesuai desain. Jika belum ulang
percobaan dari memutar jarum index crank. Akan tetapi , jika sudah
maka lanjut setting deep of cut 2,0635 dengan memutar knee of
handwheel 82,5 skala.
Lakukan percobaan sama seperti menyeting deep of cut sebelumnya.
Apabila sudah selesai dan jumlah pemakanannya sesuai, matikan mesin,
lalu lepas benda kerja.
Maka jadilah sebuah roda gigi.
Gambar 2.31 sebuah roda gigiSumber : Dokumentasi Pribadi
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
34
Yang terakhir adalah membersihkan serpihan alumunium tersebut agar
alat mesin milling terawat dengan baik.
2.2.3.1 Desain Benda Kerja
2.2.3.1.1 Perhitungan
2.2.3.1.2 Gambar
2.2.3.2 Penentuan Parameter Penelitian
2.2.3.3 Flowchart
2.2.4 Data Hasil Praktikum
2.2.5 Pengolahan Data
2.2.6 Studi Kasus
2.3 Mesin Bor
2.3.1 Tujuan
Tujuan umum :
a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara pengoperasiannya.
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin perkakas.
Tujuan khusus :
a. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin bor.
b. Mengetahui proses dan cara pengeboran benda kerja dengan menggunakan mesin
bor.
2.3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Mesin Bor
Digunakan untuk membuat lubang (drilling), reaming dan counterboring
pada benda-benda ferrous maupun non ferrous.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
35
Gambar 6.1 Skema Bench Drilling Machine FLOTT SB M3
Sumber : Dokumentasi Laboratorium Proses Produksi I
Keterangan gambar
1. Hood
2. Belt Tensioning Lever
Digunakan untuk mengatur ketegangan belt,sehingga mempermudah dalam
mengatur kecepatan putar yang diinginkan.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
36
3. Drilling Lever
Digunakan dalam proses pemakanan.Drilling Lever mengatur kedudukan mata
bor secara vertikal.
4. Drilling Depth Control
Bagian ini terdapat pada front plate. Drilling depth control digunakan untuk
mengetahui kedalaman pemakanan .
5. Driving Motor
6. Table
7. Base
8. Table Clamp
Table clamp digunakan untuk mengunci kedudukan table.
9. Spindle Head
10. Drilling Chart
11. Rack
12. Front Plate
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
37
Gambar 6. 2 Front Plate Pada Mesin Bor FLOTT SB M3
Sumber : Dokumentasi Laboratorium Proses Produksi I
Keterangan :
1. Main Switch
Merupakan saklar utama yang berfungsi menghidupkan / mematikan mesin.
2. Two Speed Switch
Digunakan untuk mengatur kecepatan mesin sesuai posisi vee belt pada puli
bertingkat.
3. Emergency Push Button
Merupakan tombol darurat untuk mematikan mesin dengan cepat.
4. Fuse
5. Coolant Switch
Digunakan untuk mengaktifkan coolant.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
38
6. Lighting Switch
Digunakan untik mengaktifkan lampu penerangan.
7. Drilling Depth Scale
Merupakan skala pada sisi luar Drilling Depth Control, digunakan untuk
mengetahui kedalaman pemakanan.
2. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi benda kerja.
Gambar 2.34 Jangka SorongSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
3. Stop Watch
Digunakan untuk mengetahui waktu dalam proses pemakanan.
Gambar 2.35 Stop WatchSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
4. Kunci Drill Chuck
Digunakan untuk mencangkan drill chuck
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
39
Gambar 2.36 Kunci Drill ChuckSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
5. Palu
Digunakan untuk membersihkan kerak.
Gambar 2.37 PaluSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
6. Mata Bor
Digunakan untuk melubangi benda kerja.
Gambar 2.38 Mata BorSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
7. Penitik
Digunakan untuk menandai benda kerja yang akan di bor.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
40
Gambar 2.39 PenitikSumber: Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2013)
2.3.3 Proses Pembuatan Benda Kerja
Pertama, kita menyiapkan alat kerja, bahan, desain dan mengecek mesin
agar lancar dalam proses pengerjaan.
Lalu tempelkan gambar desain yang sudah dibuat pada benda kerja dan
tandai titik di tengah dengan menggunakan palu. Hal ini bertujuan agar
hasil yang dibuat presisi dengan desain yang diinginkan.
Lalu, lepas kertas dari benda kerja. Pasang benda kerja pada ragum
(penjepit). Pasang pahat tersebut dan turunkan mata bor hingga
menyentuh benda kerja yang ingin dibor. Geser ragum hingga posisi
titik pusat lingkaran yang akan dibor menyentuh titik pusat tersebut.
Setelah itu, naikan mata bor dan hidupakan mesin. Lakukan pemakanan
sesuai dengan yang diinginkann.
Jika sudah selesai matikan mesin. Lepas benda kerja pada ragum.
Maka jadilah sebuah silinder berlubang
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
41
Gambar 2.40 Benda kerja setelah diborSumber : Dokumentasi Pribadi
Yang terakhir adalah bersihkan agar mesin bor terawat dengan baik.
2.3.3.1 Desain Benda Kerja
2.3.3.2 Penentuan Parameter Permesinan
2.3.3.3 Flowchart
2.3.4 Data Hasil Praktikum
2.3.5 Pengolahan Data
2.3.6 Studi Kasus
2.3.5. Proses Pengerjaan
2.3.6 Data Hasil Praktikum
2.3.7 Perhitungan
2.3.8 Studi Kasus
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
42
2.4 Kerja Bangku
2.4.1 Tujuan
Tujuan umum
a. Pengenalan secara langsung terhadap mesin las serta cara pengoperasiannya.
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang proses pengelasan.
Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui, memahami dan melakukan proses pengelasan.
b. Melatih ketrampilan dalam mengoperasikan mesin las.
2.4.2 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Tang
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
43
Digunakan untyuk menjepit benda kerja pada saat pengelasan apabila
diperlukan.
Gambar 2.43 TangSumber: Laboratorium Proses Produksi I Universitas Brawijaya
2. Kacamata Las
Digunakan untuk melindungi mata pada saat proses pengelasan berjalan.
Gambar 2.44 Kacamata LasSumber: Laboratorium Proses Produksi I Universitas Brawijaya
3. Stopwatch
Digunakan untuk mengetahui waktu dalam proses pengelasan.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
44
Gambar 2.45 StopwatchSumber: Anonymous 2, (2013)
4. Penggaris
Digunakan untuk mengukur benda kerja setelah dilas.
Gambar 2.46 PenggarisSumber: Anonymous 3, (2013)
5. Palu
Digunakan untuk membersihkan terak.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
45
Gambar 2.47 PaluSumber: Anonymous 4, (2013)
6. Gergaji
Digunakan untuk memotong besi hollow dan kayu.
Gambar 2.48 Gergaji BesiSumber: Anonymous 5, (2013)
7. Mesin Las
Digunakan untuk menyambung benda kerja.
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
46
Gambar 2.49 Mesin Las SMAWSumber: Laboratorium Proses Produksi I Universitas Brawijaya
8. Penggaris Siku
Digunakan untuk menegakluruskan benda kerja
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
47
Gambar 2.50 Penggaris SikuSumber: Anonymous 6, (2013)
9. Penanda
Digunakan untuk menandai pada benda kerja
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
48
Gambar 2.51 Penanda (paku)Sumber: Anonymous 7, (2013)
b. Bahan
1. Besi Hollow
Dengan ukuran :1130mm x 35mm
750mm x 35mm
580mm x 35mm
Gambar 2.52 Besi HollowSumber: Anonymous 8, (2013)
2. Kayu
Dengan ukuran : 1200mm x70mm
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
49
Gambar 2.53 Kayu Sumber: Anonymous 9, (2013)
3. Sekrup
Gambar 2.54 Sekrup Sumber: Anonymous 10, (2013)
2.4.3 Desain
2.4.4 Flowchart
2.4.5 Proses Pengerjaan
2.4.6 Data Hasil Praktikum
2.4.7 Perhitungan
2.4.8 Studi Kasus
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Proses Manufaktur I Semester Genap 2013/2014
MESIN BUBUT
50
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya