laporan praktikum las listrik lanjut

12
Laporan Praktikum Las Listrik Lanjut AYUNAN I. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui peralatan dan perlengkapan las busur listrik. 2. Melatih ketrampilan praktikan dibidang las busur listrik. 3. Mahasiswa mampu mengerjakan penyambungan/penempelan logam besi dengan las busur listrik. II. Alat dan bahan Alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut: Alat : 1. Palu 2. Topeng las 3. Mistar siku 4. Tang 5. Ragum 6. Meja las 7. Kikir 8. Elektroda 9. Sikat kawat

Upload: dyahseptiwidhayati

Post on 21-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

las

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Las Listrik Lanjut

Laporan Praktikum Las Listrik Lanjut

AYUNAN

I. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui peralatan dan perlengkapan las busur listrik.

2. Melatih ketrampilan praktikan dibidang las busur listrik.

3. Mahasiswa mampu mengerjakan penyambungan/penempelan logam besi dengan

las busur listrik.

II. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut:

Alat :

1. Palu                                  

2.  Topeng las

3. Mistar siku                         

4. Tang

5. Ragum                                

6. Meja las

7. Kikir                                 

8. Elektroda

9. Sikat kawat                      

10. Mesin las

11. Penitik nomor

Bahan :

Besi strip = 510 cm + 616 cm + 860 cm

= 1986 cm

Page 2: Laporan Praktikum Las Listrik Lanjut

Besi L = 334 cm + 138 cm + 300 cm + 260 cm

= 1032 cm

Pipa besi d.21 = 180 cm + 680 cm

= 840 cm

Pipa besi d.31 = 210 cm + 940 cm

= 1150 cm

Bearing d.22 = 4 buah

Bearing d.31 = 4 buah

III. Dasar Teori

       Las busur listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan

menggunakan tanaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan las dengan las busur

listrik ini adalah merupakan sambungan tetap/permanen. Ada dua macam mesin las, yaitu

mesin las DC (direct current - mesin las arus searah) dan mesin las AC (alternating

current - mesin las arus bolak-balik). Disini mesin yang akan dipergunakan adalah mesin

las AC. Mesin las listrik dapat mengalirkan arus listrik yang cukup besar tetapi dengan

tegangan yang aman yaitu kurang dari 45 volt, jadi tidak terlalu berpengarung besar/fatal

jika kita tersetrum.

       Perlengkapan las yang terutama untuk melakukan pengerjaan pengelasan adalah

sebagai berikut : 

 1. Pembangkit listrik

       Pada praktikum ini arus yang digunakan adalah arus AC. Pesawat arus bolak-balik

pada dasarnya merupakan suatu transformator “step-down” yang dapat mengubah

tegangan arus listrik misalnya listrik permulaan (120 atau 220 Volt) menjadi tegangan

kecil yang menghasilkan arus besar yang sesuai untuk pekerjaan mengelas.

2. Pemegang elektroda

Page 3: Laporan Praktikum Las Listrik Lanjut

      Perlengkapan ini berfungsi untuk menjepit atau memegang elektroda. Alat ini harus

memenuhi syarat diantaranya tidak mudah panas, ringan, dan isolator cukup aman bagi

sipemakai. 

 3. Penjepit masa

       Bagian logam yang akan di las berfungsi sebagai kutub negatif (masa). Alat ini dapat

langsung dijepitkan pada logam yang akan dikerjakan atau dapat juga dijepitkan pada

meja kerja (meja besi). Kontak dengan masa ini harus baik agar diperoleh hasil pekerjaan

yang baik pula. Kontak yang tidak baik akan menimbulkan panas yang berarti

penggunaan tanaga untuk menghasilkan bunga api yang sesuai. 

 4. Topeng las

       Seperti telah dikemukakan bahwa bunga api las menghasilkan jenis-jenis sinar

berbahaya terutama mata dan kulit. Oleh karena itu diperlukan alat pelindung khusus

yang berupa kaca mata hitam yang terpasang pada helm/topeng muka.

5. Elektroda

       Elektroda atau kawat las tersedia dalam ukuran standar, baik dimensi ataupun jenis

bahanya. Pada prisipnya jenis bahan elektroda hampir serupa dengan bahan logam yang

akan di las beberapa macam elektroda untuk penggunaan khusus misalnya untuk lapisan

permukaan, las tembaga dan paduan tembaga, alumunium, besi tuang, mangan, paduan

nikel dan baja nikel – mangan. Dalam mengelas posisi elektroda harus tegak lurus dan

miring 700-800 untuk menghasilkan alur lasan yang baik.

6. Meja las

       Meja las sebagai tempat penjepit masa dan tempat benda kerja yang akan dilas untuk

lebih memudahkan dalam posisi mengelas. 

7. Lain-lain

       Perlengkapan tambahan yang diperlukan ialah palu las, alat ini berguna untuk

melepaskan kerak pada permukaan yang di las. Tang, untuk memegang benda kerja

setelah dilas. Sikat kawat, utuk membersihkan sisa terak.

IV. Prosedur Keselamatan Kerja

Untuk menghindari kecelakaan kerja prosedur keselamatan kerja perlu dilaksanakan

antara lain sebagai berikut ;

Page 4: Laporan Praktikum Las Listrik Lanjut

1. Gunakan sepatu saat pelaksanaan praktikum.

2. Gunakan topeng las saat mengelas.

3. Hindari kontak/hubungan singkat antara kabel terminal mesin las dalam jangka

waktu yg cukup lama.

4. Gunakan sarung tangan/tang saat akan mengangkat atau memegang benda kerja

yang baru dilas.

5. Jangan bercanda saat praktikum.

V. Langkah kerja

Berikut langkah kerja yang harus dilakukan :

1. Periksa dan persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.

2. Gunakan alat pelindung.

3. Hilangkan bagian pinggir plat yang tajam dengan cara dijepit di ragum dan

dikikir.

4. Beri penomoran pada benda kerja dengan penitik nomor di bagian yang akan

menjadi dasar benda kerja.

Persiapkan mesin las. Meliputi :

1. Hubungkan mesin las ke sumber arus.

2. Jepitkan penjepit masa mesin las pada meja las/meja kerja, pastikan jepitan tidak

pada bagian yang terdapat cat atau bagian yang dapat menghambat jalanya arus.

3. Atur arus mesin las sesuai tebal benda kerja dan diameter elektroda yang akan

digunakan. Untuk menentukan besar arus kita sesuaikan dengan diameter

elektroda dan ketebalan logam yang akan kita las. Semakin tebal logam yang akan

dilas, semakin besar arus yang dibutuhkan untuk menghasilkan hasil lasan yang

maksimal.

4. Pasang elektroda pada pemegang elektroda.

5. Lakukan penyalaan elektroda terlebih dahulu sebelum melakukan pengelasan.

6. Lakukan pemanasan/latihan dengan mengelas logam lain terlebih dahulu sebelum

mengelas benda kerja.

Page 5: Laporan Praktikum Las Listrik Lanjut

7. Jika pemanasan dirasa sudah cukup, lakukan pengelasan/penyambungan dua

logam pada posisi logam pertama berada tegak lurus dengan logam yang kedua

(posisi logam seperti huruf T jika dilihat dari samping)

8. Setelah selesai dinginkan benda kerja (bisa didinginkan dengan dicelupkan ke

dalam air atau bisa juga didinginkan dengan dibiarkan di udara luar), setelah itu

bersihkan terak pada hasil lasan dengan cara dipukul dengan palu terak atau alat

lain yang efektif.

9. Hasil lasan dapat terlihat setelah terak dibersihkan.

10. Matikan mesin las.

11. Bereskan alat-alat pengelasan.

LANGKAH PEMBUATAN AYUNAN

1. Langkah awal

Langkah awal dalam proses pengelasan ayunan adalah merancang bentuk

dan kanstruksi ayunan terlebih dahulu.

2. Langkah pembuatan

Langkah –langkah dari pembuatan ayunan adalah sebagai berikut:

a. Langkah pemotongan

Langkah memotong bahan dasar adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Memahami rancangan konstruksi ayunan

3. Memotong bahan seperti ukuran yang di inginkan

Pemotongan bahan yang dibutuhkan.

Untuk membuat 2 kursi :

Besi L = { 2 x (70 +27) } cm + (4 x 35 cm)

= 334 cm

Besi strip = (6 x 70 cm) + (3 x 30 cm)

= 510 cm

Pipa besi d.21 = 4 x 45 cm

= 180 cm

Page 6: Laporan Praktikum Las Listrik Lanjut

Untuk membuat lantai :

Besi L = 2 x (70 + 68) cm

= 138 cm

Besi strip = (7 x 68 cm) + (2 x 70 cm)

= 616 cm

Untuk membuat belakang kursi (sandaran) :

Besi L = (2 x 70 cm) + (4 x40 cm)

= 300 cm

Besi Strip = ( 8 x 70 cm) + (4 x 75 cm)

= 860 cm

Untuk membuat penyangga :

Pipa besi d.21 = 4 x 170 cm

= 680 cm

Pipa besi d.31 = 2 x 105 cm

= 210 cm

Untuk membuat kerangka luar :

Besi L = 2 x (125 + 105) cm

= 260 cm

Pipa besi d.31 = (4 x 200 cm) + (4 x35 cm)

= 940 cm

b. Memulai pengelasan

Untuk membuat 2 kursi :

Memulai dengan menyiku besi L ukuran 70x35 cm hungga membentuk persegi

panjang

Setelah selesai mengelas besi strip pada besi L masing masing kursi ada 3 buah

besi strip panjang 70cm

Setelah selesai terakhir diberi penguat 2 buah besi strip sepanjang 35cm pada

masing masing kursi

Page 7: Laporan Praktikum Las Listrik Lanjut

Untuk membuat lantai :

Memulai dengan menyiku besi L ukuran 70x68 cm hungga membentuk persegi

panjang

Setelah selesai mengelas besi strip pada besi L masing masing kursi ada 7 buah

besi strip panjang 68cm

Setelah selesai terakhir diberi penguat 2 buah besi strip sepanjang 70cm pada

masing masing kursi

Setelah itu mengelas bearing pada lantai sebanyak 4 buah dengan diameter 22

Untuk membuat belakang kursi (sandaran) :

Memulai dengan menyiku besi L ukuran 70x40 cm hungga membentuk persegi

panjang namun sisi lebar bawah tidak ada.

Setelah selesai mengelas besi strip pada besi L masing masing kursi ada 4 buah

besi strip panjang 70cm

Setelah selesai terakhir diberi penguat 2 buah besi strip sepanjang 75cm pada

masing masing kursi

Untuk membuat penyangga :

Sebelum pipa ini di las maka permukaan pipa d gerinda membentuk setengah

lingkaran terlebih dahulu

Setelah penggerindaan selesai mulai mengelas permukaan pipa dengan pipa

terlebih dahulu

Pipa besi d.21 = 4 x 170 cm

Pipa besi d.31 = 2 x 105 cm

Mulai dilas ditempelkan dengan kerangka luar.

Untuk membuat kerangka luar :

Mengelas bagian besi yang d siapkan untuk kerangka luar hingga membentuk

gawang yang kuat yang kemudian di sambung dengan pengelasan pipa penyangga

Sebelum pipa penyangga di las lebih dulu memasang bearing pada penyangga

bermaksud agar proses pengelasan lebih mudah

Page 8: Laporan Praktikum Las Listrik Lanjut

Setelah itu memasang penguat pada masing masing sisi gawang dengan pipa

Untuk penyelesaian atau tahap akhir:

Setelah semua sudah d las dan kerangka luar dan pipa penyangga terpasang

keudian kita melakukan proses terakhir

Setelah penyangga kuri dan tempat duduk di las

Proses selanjutnya memasang kusri yang di las dengan tiang penyangga

Setelah sudah kursi terpasang tinggal mengelas pipa penyangga yang sudah di

bending untuk menguatkan bagian kursi dengan cara di las dengan bagian lantai

Setelah selesai melakukan proses finishing yaitu dengan membersihkan atau

menggerinda bekas las agar terlihat lebih rapi.

 

VI. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang talah dilaksanakan dapat saya simpulkan bahwa :

1. Untuk dapat mengelas dengan hasil lasan yang baik, perlu latihan dalam jangka

waktu yang tidak singkat.

2. Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan hasil lasan.

Jika terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena kurang waktu pemanasan

bahan dasar dan kurang waktu untuk cairan elektroda menembus bahan dasar.

Bila terlalu lambat akan menghasilkan alur lasan yang lebar, kasar dan kuat, hal

ini dapat menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya). Oleh karena itu

kecepatan elektroda harus tepat dan stabil

3. Bila elektroda baru dipasang (masih panjang) maka ada kemungkinan ujung

elektroda tidak stabil saat digunakan untuk mengelas. Seperti tangan kita gemetar.

Tetapi jika elektroda sudah setengah dalam mengelas ini relatif cukup stabil.

4. Jarak ujung elektroda ke benda kerja juga sangat mempengaruhi hasil lasan. Jika

terlalu dekat elektroda bisa nempel pada benda kerja dan jika terlalu jauh lelehan

elektroda tidak akan menumpuk dan jika sangat jauh elektroda akan mati.

VII. Saran

Page 9: Laporan Praktikum Las Listrik Lanjut

1. Saran yang dapat saya sampaikan setelah praktikum ini adalah :

Bagi mahasiswa yang hendak praktikum di masa mendatang, sebelum praktikum

pengelasan sebaiknya melakukan latihan beberapa kali untuk melatih feeling atau

insting mengelas sehingga saat praktikum tidak perlu pemanasan terlalu lama.

2. Sabaiknya jadwal untuk praktikum diperbanyak