laporan praktikum laporan friying and …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf ·...

21
LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND BAKING KUE SUS Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh : Kelompok/Tingkat : 3/II Anggi Riska Dwi Nastiti 1203410003 Riza Candra Puspita 1203410011 Riska Rizky Amalya 1203410019 Rahma Miftahul Janah 1203410028 Oktaviani Nur Aisyah 1203410037 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI MALANG 2014 KATA PENGANTAR

Upload: lamtuong

Post on 04-Feb-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN FRIYING AND BAKING

KUE SUS

Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan

Oleh :

Kelompok/Tingkat : 3/II

Anggi Riska Dwi Nastiti 1203410003Riza Candra Puspita 1203410011Riska Rizky Amalya 1203410019Rahma Miftahul Janah 1203410028Oktaviani Nur Aisyah 1203410037

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI

MALANG

2014

KATA PENGANTAR

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul

“Laporan Baking Kue Sus” dengan tepat waktu.

Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat pemenuhan tugas

Ilmu Teknologi Pangan. Tidak dapat disangkal butuh usaha keras, kegigihan dan

kesabaran untuk menyelesaikannya. Namun disadari, karya ini tidak akan

terselesaikan tanpa adanya orang-orang tercinta disekeliling penulis yang telah

membantu dan mendukung. Sebagai penyusun, tidah lupa kami mengucapkan

terima kasih kepada:

Dosen Ilmu Teknologi Pangan yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam peyusunan karya tulis ini.

Orang tua kami atas doa restunya.

Teman-teman yang telah mendukung kami dalam pembuatan karya tulis ini.

Dan semua pihak yang telah membantu kami namun tidak dapat kami

sebutkan satu persatu.

Kami menyadari keterbatasan kami sebagai penulis yang mana masih jauh

dari sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan karya tulis selanjutnya.

Malang, 7 Mei 2014

Penulis

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar yaitu ± 220

juta jiwa merupakan pasar potensial untuk berbagai jenis produk pangan

ringan. Jenis makanan ringan yang beredar di pasaran saat ini sangat

beragam, baik yang berupa makanan ringan tradisional maupun makanan

ringan modern seperti snack, biscuit, kembang gula, kue. Salah satu kuenya

adalah kue sus. Kue sus merupakan salah satu contoh makanan dengan proses

baking. Baking adalah mengolah makanan dalam oven dengan panas dari

segala arah. Teknik baking ada yang menggunakan loyang berisi air di dalam

oven dimana loyang itu masuk kedalam lonyang yang satunya. Prinsip dasar

baking yaitu panasakan oven sesuai dengan suhu yang diperlukan sebelum

bahan makanan masuk ke dalam oven, suhu yang dipergunakan harus tetap di

pantau selama proses pembakaran. Dalam makanan kontinental makanan

yang di proses dengan baking macam-macam pastry, roti, kentang,cake,

pudding dan sus. (Rani.2010)Kue sus (bahasa Belanda: soes) adalah kue berbentuk bundar dengan

rongga berisi fla (vla), custard, atau daging. Kue sus dengan isi vla atau

custard disajikan setelah didinginkan di lemari es,

karena vla atau custard yang berbahan baku susu mudah menjadi basi. Kue

sus dalam bahasa Perancis disebut choux à la crème. Bentuk kue yang bundar

seperti kubis menjadikan kue ini disebut choux (bahasa Perancis untuk kol).

(Wikipedia)Kriteria sus yaitu, mengembang dengan sempurna, kosong bagian

dalam/berongga, lembut, dan berwarna kuning kecokelatan. (Sudewi.2010)

1.2 Tujuan Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh baking/pemanggangan terhadap mutu

organoleptik kue sus.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

Tujuan Khusus1. Mengetahui manfaat baking dalam pembuatan kue sus.2. Mengetahui pengaruh baking terhadap mutu organoleptik kue sus.3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi baking

1.3 Manfaat Mahasiswa mengetahui pengaruh baking terhadap mutu organoleptik

(warna, aroma, rasa, tektur) kue sus. Mahasiswa mengetahui proses baking pada produk olahan sus isi vla

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Baking atau Pemanggangan

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

Baking adalah mengolah makanan dalam oven dengan panas dari

segala arah. Teknik baking ada yang menggunakan loyang berisi air di dalam

oven dimana loyang itu masuk kedalam lonyang yang satunya. Prinsip dasar

baking yaitu panasakan oven sesuai dengan suhu yang diperlukan sebelum

bahan makanan masuk ke dalam oven, suhu yang dipergunakan harus tetap di

pantau selama proses pembakaran. Dalam makanan kontinental makanan

yang di proses dengan baking macam-macam pastry, roti, kentang,cake,

pudding dan sus.

Pemanggangan merupakan salah satu proses pengolahan pangan

yang menggunakan media panas dalam upaya pemasakan dan pengeringan

bahan pangan. Pemangganan juga memberikan efek pengawetan karena

terjadi inaktivasi mikroba dan enzim serta penurunan Aw (aktivitas air).

Pemangganan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak

langsung. Proses pemanggangan langsung menggunakan media panas yang

bersinggungan langsung dengan bahan, sementara pemanggangan tidak

langsung menggunakan alat pemanas yang akan memanaskan udara baru

kemudian udara panas tersebut yang masuk ke dalam bahan pangan.

Proses pemanggangan menyebabkan perubahan warna, tekstur, aroma

dan rasa dari bahan. Bahan yang paling sering diproses dengan memanggang

adalah roti (bakery). Produk rerotian terdapat dalam berbagai jenis.

Pemanggangan dapat dilakukan dengan menggunakan oven listrik

atau oven api. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah suhunya. Suhu

oven yang terlalu tinggi menyebabkan hangus atau warna kulit tidak menarik,

sedangkan suhu oven yang terlalu rendah menyebabkan kulit roti pucat dan

tebal. Suhu oven yang baik untuk memanggang roti sekitar 200oC.

Untuk roti yang mengandung banyak gula (roti manis) sebaiknya

digunakan suhu yang lebih rendah yaitu sekitar 180 – 190oC. Hal ini

dilakukan untuk menghindari terbentuknya warna yang terlalu gelap

(karamelisasi). Waktu pemanggangan sekitar 20 – 30 menit.

Selama pemanggangan akan terjadi pengembangan volume adonan,

inaktifnya khamir dan enzim, karamelisasi yang membentuk warna coklat

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

kulit roti, denaturasi protein dan gelatinisasi pati. Roti yang telah dipanggang

perlu didinginkan (dibiarkan) sampai mencapai suhu kamar untuk

memudahkan penanganan/pengemasan, mengempukkan tekstur dan

memudahkan pengirisan.

Manfaat dan kerugian dalam proses pemanggangan dari segi gizi dan

kesehatan:

Manfaat Kerugian Pemanggangan akan

menyebabkan gelatinisasi

pati yang akan

meningkatan nilai

cernanya.

Pengurangan jumlah

mikroorganisme yang

bersifat merugikan

Beberapa mineral seperti zat besi,

kemungkinan akan teroksidasi (tereduksi)

selama proses pemanggangan dan akan

mempengaruhi absorpsi dan nilai biologisnya

Pada proses pamanggangan yang ekstrim,

asam linoleat dan kemungkinan juga asam

lemak yang lain akan dikonversi menjadi

hidroperoksida yang tidak stabil oleh adanya

aktivitas enzim lipoksigenase. Perubahan

tersebut akan berpengaruh pada nilai gizi lemak

dan vitamin (oksidasi vitamin larut lemak)

produk.

- Peranan karbohidrat sederhana dan

kompleks dalam reaksi Maillard dapat

menurunkan ketersediaan karbohidrat dalam

produk-produk hasil pemanggangan.

Makanan panggang dapat mengandung zat

karsinogen penyebab kanker.

Perubahan Sifat Fisik dan Nilai Gizi Selama Proses Baking serta Roasting

ProsesParameter

PerubahanEfek

Baking&

Roasting

Flavor,

Aroma,

dan Warna

1. Terjadinya reaksi Maillard, degradasi strecker

menghasilkan aroma berbeda sesuai dengan

kombinasi dari asam amino bebas dan gula.

Contohnya prolin, aroma potato, mushroom,

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

burned egg tergantung pada pemanasan dan

jenis gula.

2. Menurunkan beberapa produksi volatil,

mekanisme tersebut mengahsilkan aroma

berasap.

3. Tipe aroma tergantung dari asam amino,

lemak, dan gula pada lapisan permukaan

makanan, temperatur, RH makanan, dan

periode pemanasan.

4. Warna cokelat keemasan dihasilkan dari

reaksi Maillard, karamelisasi gula dan dextrin,

hidrolisis pati menjadi furfural dan

hydroxymethylfurfural, karbonisasi dari

lemak, gula, dan protein.

Tekstur

1. Terjadi crust, protein terdenaturasi, komponen

lemak meleleh, dan terdispersi sebagai

minyak yang keluar melalui bahan pangan

2. Adanya pemanasan menyebabkan terjadinya

destruksi mikroorganisme dan inaktivasi

enzim

3. Pada pemangganagan terjadi hidrolisis pati

menyebabakan reaksi pencoklatan Maillard

sehingga memberi warna yang lebih baik.

Contoh bahan pangan yang ketika dipanggang

menyebabkan terjadi crust yaitu daging, roti, dan

kentang. Pada makanan cereal, perubahan terjadi

pada struktur granula pati, gelatinisasi, dan

dehidrasi, sehingga menyebabkan terjadi crustNilai gizi

(nutritional

value)

1. Perubahan gizi yang utama terjadi pada

proses baking terjadi pada permukaan

makanan, rasio dari area permukaan dan

volume adalah merupakan faktor penting

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

dalam menentukan efek dari kehilangan zat

gizi secara keseluruhan.

2. Thiamine merupakan vitamin yang paling

penting dan paling labil terhadap panas dalam

cereal foods dan produk daging. Pada cereal

foods peningkatan kehilanagan thiamine

disebabkan oleh temperatur dari proses

baking dan pH dari makanan. Kehilangan

thiamine pada pan bread adalah sekitar 15%

tetapi dalam cake atau biskuit yang secara

kimiawi telah ditambah dengan leavening

agent seperti sodium bicarbonate, persentase

kehilangannya meningkat menjadi 50–95%.

Selama baking, sifat fisik dari proteins dan lemak

mengalami perubahan, dan pati mengalami proses

gelatinisasi dan terhidrolisis menjadi dextrin dan

kemudian mereduksi gula. Bagaimanapun nilai

gizi tidak terpengaruh. Kehilangan asam amino

dan pereduksian gula pada reaksi Maillard

browning menyebabkan sedikit perubahan pada

nilai gizi. Secara terpisah, lysine hilang dalam

reaksi Maillard, dimana sedikit mereduksi

kualitas protein.Aturan lama dan waktu pemanggangan adalah:

1. Penetapan suhu oven

Range suhu oven untuk mendapatkan volume roti yang optimal dan

warna kulit roti yang bagus adalah 220-260oC

2. Ukuran roti —> semakin besar ukuran roti, semakin lama waktu

pemanggangan

3. Gula dan susu bubuk —> semakin tinggi prosentase gula dan susu

bubuk dalam resep, semakin rendah suhu pemanggangan/oven.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

4. Lemak –> semakin tinggi lemak dalam resep/formulasi, akan

memperlambat gelatinisasi pati, jadi waktu pemanggangan semakin

lama dengan suhu lebih rendah

5. Kepadatan/sifat adonan

Sifat adonan ini berhubungan dengan banyaknya cairan dalam adonan.

Makin banyak air maka waktu pemanggangan akan lebih lama.

6. Jenis kulit roti yang diinginkan

7. Makin lama waktu pemanggangan akan makin banyak air yang

teruapkan dan makin renyah kulit roti yang terbentuk. Kulit roti yang

renyah (crispy) dibentuk dengan menyemprotkan uap air (steam)

sebelum dan selama baking.

2.2 Kue SusChoux Paste merupakan salah satu jenis pastry dengan karakteristik

ringan, namun memiliki volume besar dan dikembangkan dengan kuat

(strongly leavened) dengan sel yang besar. Choux Paste sering juga disebut

dengan kue sus yang didefinisikan sebagai kue yang bertekstur lembut dan

kopong bagian dalamnya, sehingga dapat diisi dengan vla aneka rasa dan

macam. Saat ini tidak hanya diisi dengan vla, akan tetapi juga diisi dengan

berbagai macam filling seperti layaknya sandwich. Sus dapat berisi ragout,

lembaran smoked beef, keju lembaran, telur rebus yang diiris tipis, selda buah,

dan lain - lain. Choux Paste terdiri atas dua bentuk yaitu eclirs (bentuknya

lonjong) dan cream puff (bentuknya bundar).

Choux Paste adalah Jenis pastry yang diolah dengan metode masak

dan panggang atau goreng. Bahan baku utamanya adalah butter, air, terigu

(kadang juga dikombinasikan dengan maizena) dan telur. Pastry yang

dihasilkan dengan cara ini adalah ringan dan berongga, contohnya paris brest,

kue sus, éclair, profiterole, beignet, churrors, croquembouches, dan gougères.

Pematangan beignets dan churros adalah dengan cara digoreng.

Kue sus (bahasa Belanda: soes) adalah kue berbentuk bundar dengan

rongga berisi fla (vla), custard, atau daging. Kue sus dengan isi vla atau

custard disajikan setelah didinginkan di lemari es,

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

karena vla atau custard yang berbahan baku susu mudah menjadi basi. Kue

sus dalam bahasa Perancis disebut choux à la crème. Bentuk kue yang bundar

seperti kubis menjadikan kue ini disebut choux (bahasa Perancis untuk kol).

Jenis sus ada dua macam yaitu sus manis dan sus gurih atau asin.

Kandungan Gizi Kue Sus / buah

Energi 145, 78 kal

Protein 3,84 gram

Lemak 7,84 gram

Karbohidrat 13,21 gram

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kue Sus

Bahan utama pastry / Choux Paste / Kue sus yaitu:

1. Lemak

Lemak penting dalam proses pembuatan pastry untuk memberikan

tekstur dan rasa. Fungsi utama adalah untuk melapisi permukaan butiran

tepung terigu sehingga jaringan gluten tidak mudah terbentuk dan proses

ini sering disebut sebagai shortening effect /renyah. Sumber lemak dapat

berasal dari hewan, tumbuhan atau kedua-duanya. Sumber lemak hewan

dapat berupa mentega (butter), lemak sapi(tallow) dan lemak babi(lard).

Sumber lemak tumbuhan dapat berupa margarine (table

spread), shortening (100% hydrogenated vegetable oil seperti mentega

putih, Blue Band, Choppa dll) dan minyak tumbuhan. Jenis lemak yang

sekarang sering digunakan dirumah maupun di pabrik adalah mentega,

margarine dan shortening. Lemak yang dipakai adalah pastry margarin

(korsvet) atau mentega lipat untuk membentuk lapisan-lapisan pada

adonan. Sementara margarin/mentega diperlukan untuk memberikan

aroma serta rasa lebih gurih pada adonan.

2. Tepung Pastry

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

Penamaan jenis-jenis tepung (dalam hal ini tepung terigu)

di berbagai negara atau beda produsen sering membuat konsumen bingun.

Yang penting diperhatikan adalah jumlah protein untuk membedakan jenis

tepung terigu tersebut. Tepung yang untuk pastry dihasilkan dari gandum

yang lunak ( soft wheat ) dan tidak mengandung serpihan kulit biji gandum

(bran). Tergolong diantara tepung protein rendah dan sedang dan disebut

juga dengan nama tepung pastry(pastry flour), tepung kue kering (cookies)

atau tepung kue lembut. Jumlah protein pada tepung pastry sekitar 8-10%.

Namun ada beberapa pastry yang menggunakan tepung protein sedang (9-

12%) atau tepung serba guna(all purpose flour).Bila pastry flour tidak

dapat ditemukan, kita bisa membuat sendiri dengan mencampurkan tepung

serba guna dengan cake flour dengan perbandingan 1 bagian tepung serba

gusna (9-12%) dengan 1-2 bagian cake flour (5-8%).

3. Telur/kuning telur

Telur membuat pastry lebih lembut, memberikan warna kuning,

dan bersifat mengikat.

4. Gula

Penggunaan gula berfungsi membuat kulit pastry lebih renyah dan

memberi warna, rasa pada pastry.

5. Garam

Untuk memberikan rasa gurih pada adonan.

6. Air

Diperlukan untuk melarutkan tepung sehingga menjadi gumplan

adonan yang elastis. Menurut Hoesni (2011), penggunaan air yang terlalu

banyak akan menghasilkan pastry yang keras, sementara jika terlalu

sedikit akan membuat pastry rapuh.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum “Baking Kue” ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 02

Mei 2014. Bertempat di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Gizi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.

3.2 Alat dan Bahan

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

Panci

Mangkuk

Baskom

Bahan- bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

3.3 Cara Kerja atau Prosedur Pembuatan Kue Sus

1. Masak air, garam dan margarin hingga mendidih (margarin meleleh

sempurna).

2. Masukkan terigu sambil diaduk dengan sendok kayu hingga terbentuk

adonan yang homogen. Biarkan hingga dingin.

3. Masukkan telur dan mixer hingga membentuk adonan.

4. Siapkan loyang yang telah diolesi margarin, panaskan oven.

5. Masukkan adonan ke dalam plastik segitiga dan bentuk sesuai yang

diinginkan, baking dalam oven hingga kuning kecoklatan.

Oven

Mixer

Sendok kayu

Loyang

Bahan vla :

500 ml Susu cair

3 sdm Maizena

2 butir Kuning telur, kocok lepas

1/2 cangkir Gula pasir

Vanila, rhum

1/2 sdt Garam

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

6. Jika sudah kuning kecoklatan, angkat dari oven dan biarkan dingin.

Prosedur Pembuatan Vla

7. Rebus susu cair, vanilla, gula pasir, maizena, garam sambil diaduk sampai

meletup-letup. Matikan api8. Masukkan kuning telur. Aduk cepat dan rata. Nyalakan api. Aduk sampai

meletup-letup kembali. Angkat. Biarkan hangat.9. Belah sus. Isi dengan vla.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

Sus

Warna : Kuning keemasan Aroma : Aroma margarin Tekstur : Berongga, dan crispy Rasa : Gurih

Fla

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

Warna : putih kekuningan Aroma : aroma susu dan vanila Tekstur : lembut dan cair Rasa : Manis

5.2 Pembahasan

Dari hasil baking kue sus, kue sus yang dihasilkan berwarna kuning

keemasan, aromanya wangi margarin, teksturnya berongga dan crispy dan

rasanya gurih. Kue sus yang dihasilkan sudah cukup sesuai dengan harapan.

Untuk fla yang dihasilkan, pada awalnya fla yang terbentuk

teksturnya kental dan sesuai untuk kue sus. Namun setelah mengalami

pendinginan beberapa saat tekstur fla yang dihasilkan menjadi lebih encer.

Hal ini disebabkan oleh 2 kemungkinan, kemungkinan pertama hal ini

terjadi akibat kesalahan saat memasukkan fla yang masih hangat ke dalam

plastik segitiga sehingga menyebabkan uap air fla tersebut terperangkap di

dalam plastik dan menyebabkan fla tersebut menjadi lebih encer.

Kemungkinan kedua adalah adanya sineresis. Sineresis adalah suatu

fenomena dimana keluarnya cairan dari gel. Jumlah air yang keluar dari

jaringan tersebut akan seimbang dengan volume air yang masuk ke dalam

gel melalui proses gaya mekanik seperti pengadukan dan tekanan. Sineresis

pada fla dapat terjadi karena adanya pengadukan pada saat fla di dinginkan,

sehingga mengakibatkan keluarnya cairan dari gel dan membuat fla tersebut

menjadi lebih encer dari sebelumnya.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Baking adalah mengolah makanan dalam oven dengan panas dari

segala arah. Teknik baking ada yang menggunakan loyang berisi air di

dalam oven dimana loyang itu masuk kedalam lonyang yang satunya.

Prinsip dasar baking yaitu panasakan oven sesuai dengan suhu yang

diperlukan sebelum bahan makanan masuk ke dalam oven, suhu yang

dipergunakan harus tetap di pantau selama proses pembakaran.

Kue sus (bahasa Belanda: soes) adalah kue berbentuk bundar dengan

rongga berisi fla (vla), custard, atau daging. Kue sus dengan isi vla atau

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

custard disajikan setelah didinginkan di lemari es,

karena vla atau custard yang berbahan baku susu mudah menjadi basi.

Kue sus yang dihasilkan dari praktek berwarna kuning keemasan,

aromanya wangi margarin, teksturnya berongga dan crispy dan rasanya

gurih. Kue sus yang dihasilkan sudah cukup sesuai dengan harapan. Untuk

bagian fla awalnya kental dan sesuai dengan seharusnya, namun setelah

mengalami pendinginan beberapa saat tekstur fla yang dihasilkan menjadi

lebih encer. Hal ini disebabkan oleh 2 kemungkinan, kemungkinan pertama

hal ini terjadi akibat kesalahan saat memasukkan fla yang masih hangat ke

dalam plastik segitiga sehingga menyebabkan uap air fla tersebut

terperangkap di dalam plastik dan menyebabkan fla tersebut menjadi lebih

encer. Kemungkinan kedua adalah adanya sineresis.

5.2 Saran

Pada saat akan memasukkan vla kedalam plastic segitiga lebih baik

menunggu vla dingin, supaya uap air vla tidak terperangkap didalam plastic.

DAFTAR PUSTAKA

Rizkalla SW, Laromiguiere, Champ M, Bruzzo F, Slama G. Effect of Baking

Process on Postprandial Metabolic Consequences: Randomized Trials in Normal

and Type 2 Diabetic Subjects. European Journal of Clinical Nutrition 61:175-183,

2007.

Wikipedia. 2014. Kue Sus. Online : diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Kuesus

pada tanggal 07 mei 2014.

Sudewi .2009. Soes. Online : diakses di http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

JUR.PEND.KESEJAHTERAAN_KELUARGA/195904211986032-

SUDEWI/sus.pdf pada tanggal 07 mei 2014.

Atat . 2010. Metode Memasak. Online: http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/

JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/196002251988032.

ATAT_SITI_NURANI/METODE_MEMASAK.pdf. pada tanggal 07 mei

2014.

Mahasiswa ITP FTP IPB. 2010. Perubahan sifat fisik dan nilai gizi selama proses

baking serta roasting. Online :

http://lordbroken.wordpress.com/category/ilmu-dan-teknlogi-

pangan/page/10/ pada 08 Mei 2014.

Mariyana Lisa. 2009. Kue sus. Online: diakses di

http://kulinersehat.wordpress.com/2009/06/07/kue-sus/. Pada 11 Mei

2014

Nur Safitri. 2012. Laporan praktikum Teknologi Bakery Pastry . Online:

http://www.scribd.com/doc/129425950/Laporan-Pastry . diakses pada 11

Mei 2014. Purwokerto. Universitas Jendral Soedirman. Ilmu dan

Teknologi Pangan

Anonimus. 2000. pelaksanaan pembelajaran cake dan roti pada program studi

pendidikan tata boga paket manajemen patiseri. Online : http://a-

research.upi.edu/operator/upload/s_e0751_044723_chapter2(1).pdf.

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

Diakses pada 11 Mei 2014. Jurusan PKK FPTK . Universitas

Pendidikan Indonesia.

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

Lampiran-Lampiran

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN FRIYING AND …docshare02.docshare.tips/files/31302/313021727.pdf · Laporan Praktikum Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Teknologi Pangan Oleh

Lampiran 1.

Hasil Pembuatan Kue Sus

Menurut Dosen :

Bagian luar dari kue sus sudah enak, tetapi bagian dalamnya (Vla) terlalu encer.