laporan praktikum kimia larutan elektrolit dan non elektrolit

8
Nama: Risa Nanda Yusar Kelas : XII IPA 1 PRAKTIKUM KIMIA LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT A. DASAR TEORI 1. Larutan elektrolit dan nonelektrolit. Untuk menyederhanakan pengkajian senyawa, diinginkan pengelompokan menjadi grup atau subgrup sehingga senyawa yang sifatnya mirip dapat dipelajari bersama-sama. Salah satu pengelompokan larutan yaitu berdasarkan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan aliran listrik. Senyawaan lelehan atau larutannya itu menghantarkan arus listrik, maka senyawa itu disebut elektrolit, jika senyawa itu tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut nonelekrolit. Air murni merupakan larutan nonelektrolit, sedangkan larutan elektrolit adalah Natrium Klorida, Hidrogen Klorida, Hidrogen Nitrat, Natrium Hidroksida, dll. Disini, penting untuk mencatat bahwa semua senyawa ion yang melarut ke dalam air akan membentuk larutan elektrolit, sedangkan senyawaan yang larut dalam air ada yang termasuk larutan elektrolit dan ada pula yang merupakan larutan nonelektrolit. Suatu senyawa dapat menghantarkan listrik jika berbentuk suatu larutan atau lelehan karena terdapat kecenderungan kuat bagi senyawa nopolar untuk larut ke dalam pelarut nonpolar dan bagi senyawa polar atau senyawa ion untuk larutan kedalam pelarut polar. Dengan kata lain, sejenis melarutkan sejenis. Hal lain yang dapat diamati untuk membedakan larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit adalah ada tidaknya gelembung udara yang terbentuk. Larutan elektrolit dapat menghasilkan gelembung sedangkan larutan nonelektrolit tidak menghasilkan gelembung untuk menghantarkan arus listrik tersebut. 2. Penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan aliran listrik. Dalam suatu percobaan pembuktian larutan elektrolit, misalnya saja pada larutan tembaga klorida ( CuCl 2 ), bila arus dialirkan,

Upload: risa-nanda-yusar

Post on 24-Nov-2015

4.144 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Laporan Kimia

TRANSCRIPT

Nama: Risa Nanda YusarKelas : XII IPA 1

PRAKTIKUM KIMIALARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT

A. DASAR TEORI

1. Larutan elektrolit dan nonelektrolit.Untuk menyederhanakan pengkajian senyawa, diinginkan pengelompokan menjadi grup atau subgrup sehingga senyawa yang sifatnya mirip dapat dipelajari bersama-sama. Salah satu pengelompokan larutan yaitu berdasarkan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan aliran listrik.Senyawaan lelehan atau larutannya itu menghantarkan arus listrik, maka senyawa itu disebut elektrolit, jika senyawa itu tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut nonelekrolit. Air murni merupakan larutan nonelektrolit, sedangkan larutan elektrolit adalah Natrium Klorida, Hidrogen Klorida, Hidrogen Nitrat, Natrium Hidroksida, dll.Disini, penting untuk mencatat bahwa semua senyawa ion yang melarut ke dalam air akan membentuk larutan elektrolit, sedangkan senyawaan yang larut dalam air ada yang termasuk larutan elektrolit dan ada pula yang merupakan larutan nonelektrolit.Suatu senyawa dapat menghantarkan listrik jika berbentuk suatu larutan atau lelehan karena terdapat kecenderungan kuat bagi senyawa nopolar untuk larut ke dalam pelarut nonpolar dan bagi senyawa polar atau senyawa ion untuk larutan kedalam pelarut polar. Dengan kata lain, sejenis melarutkan sejenis.Hal lain yang dapat diamati untuk membedakan larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit adalah ada tidaknya gelembung udara yang terbentuk. Larutan elektrolit dapat menghasilkan gelembung sedangkan larutan nonelektrolit tidak menghasilkan gelembung untuk menghantarkan arus listrik tersebut.2. Penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan aliran listrik.Dalam suatu percobaan pembuktian larutan elektrolit, misalnya saja pada larutan tembaga klorida ( CuCl2 ), bila arus dialirkan, aliran muatan lewat rangkaian akan ditujukkan melalui menyalanya bola lampu. Akan tampak pula klor, suatu gas kuning kehijauan akan bergelembung ke luar dari larutan pada elektrode positif ( anode ) dan bahwa tenaga logam mulai menyalut elektrode negatif ( katode ). Bila baterai diputuskan hubungannya, perubahan kimia itu berhenti. Bila baterai dihubungkan kembali, akan tampak salutan termbaga tambahan dan lebih banyak gelembung klor. Jika baterai dibiarkan terhubung untuk waktu yang lama, kalau perlu sel yang habis diganti dengan yang baru, nyala lampu akan semakin redup dan akhirnya akan mati. Jika sekarang larutan itu diperiksa, maka ternyata tak tersisa lagi tembaga klorida itu. Reaksi yang utama terjadi adalah elektrolisis.Selain itu terjadi reaksi ionisasi yang terjadi di dalam larutan, reaksi ini akan menguraikan senyawa-senyawa tersebut menjadi elektron-elektron arus ( kation-kation ). Terjadi reduksi pada katode. Elektron meninggalkan larutan pada anode. Bila semua ion yang semula berasa dalam larutan telah diubah menjadi partikel netral, tak ada lagi partikel negatif maupun partikel positif untuk memberikan maupun menerima elektron. Arus tidak dapat mengalir.

3. Elektrolit kuat dan elektrolit lemahlarutan yang dapat menghantarkan listrik dengan sangat baik dan dapat berperan sebagi konduktor yang baik juga disebut elekrolit kuat. Sedangkan zat-zat yang hanya sebagian kecil molekulnya yang larut bereaksi dengan air untuk membentuk ion disebut elektrolit lemah.Beberapa jenis asam, basa dan garam termasuk ke dalam larutan elektrolit jika senyawaan tersebut berupa larutan atau lelehan. Yang termasuk ke dalam larutan elektrolit kuat adalah asam kuat, basa kuat, garam dari asam kuat dan basa kuat, garam dari asam lemah dan basa lemah, dan garam dari asam kuat dan basa lemah. Sedangkan yang termasuk ke dalam elektrolit lemah adalah asam lemah, basa lemah dan garam dari asam lemah dam basa lemah.4. Larutan elektrolitSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk mempermudah dalam mempelajari larutan dilakukan klasifikasi terhadapnya, salah satunya berdasarkan pada kemampuan larutan tersebut untuk menghantarkan listrik, menjadi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan aliran listrik. Suatu larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terjadi ionisasi yang berlangsung ketika aliran listrik melalui larutan tersebut. Reaksi ionisasi adalah reaksi menguraikan senyawa-senyawa tersebut menjadi ion-ion, ion negatif dan ion positif. Dengan begitu terjadi beda potensial yang menyebabkan arus listrik itu mengalir. Contoh : CuCl2 Cu2- + 2Cl-HCl H+ + Cl-Suatu larutan elektrolit mengandung ion-ion yang menarik ataupun melepaskan elektron-elektron. Arus ( aliran elekron ) memasuki larutan pada katode. Elektron yang masuk itu diambil dari ion-ion positif ( kation-kation ). Terjadi reduksi pada katode. Ion positif menerima elektron yang dilepas oleh ion-ion negatif. Pada aliran elektron itu terjadi pula aliran listrik. Dalam percobaan, larutan ini dapat dibuktikan menghantarkan listrik karena bola lampu menyala dan timbulnya gelembung udara pada batang karbon.1. Elektrolit kuat.Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang daya hantar listriknya baik. Reaksi ionisasi yang terjadi di dalam larutan terjadi secara sempurna sehingga aliran elektron mengalir dengan lancar. Zat-zat tersebut dapat larut secara menyeluruh dalam air ( zat pelarut ).Berikut adalah contoh elektrolit kuat beserta contohnya : Senyawa asam kuat. Seperti HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4. Senyawa basa kuat. Seperti LiOH, NaOH, KOH, RbOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2. Senyawa garamGaram dari asam kuat dan basa kuat.HCl + NaOH NaCl + H2OGaram dari asam lemah dan basa kuat.HF + KOH KF + H2OGaram dari asam kuat dan basa lemahH2SO4 + NH4OH (NH4)2SO4 + H2O2. Elektrolit lemah.Elektrolit lemah adalah larutan yang kemampuan menghantarkan aliran listriknya buruk, bukan berarti tidak dapat menghantarkan listrik sama sekali. Ionisasi yang terjadi di dalam larutan hanya terjadi sebagian atau hanya bagian kecil molekul yang terionisasi, dengan kata lain tidak terjadi ionisasi sempurna.Berikut adalah elektrolit lemah beserta contohnya : Senyawa asam lemah. Seperti CH3COOH, H2CO3, H2S, HCN. Senyawa basa lemah. Seperti NH3, NH4OH,CH3OH. Senyawa garam dari asam lemah dan basa lemah. Seperti :HF + NH4OH NH4F + H2O2. Asam, Basa dan Garam1. asamAsam adalah senyawa yang memiliki ion H di dalamnya. Larutan asam mempunyai rasa masam dan bersifat korosit. Zat elektrolit yang mengion sebagian besar kita sebut elektrolit kuat, sedangkan yang mengion sebagian kecil disebut elektrolit lemah. Kekuatan asam dan basa akan dinyatakan dalam besaran derajat ionisasi. Derajat ionisasi adalah perbandingan antara jumlah zat yang mengion denan jumlah zat mula-mula. Seperti yang dijelaskan sebelumnya larutan dapat menghantarkan arus listrik karena terjadi reaksi ionsasi di dalamnya. Zat mengion sempurna jika derajat ionisasinya adalah 1, tidak mengion jika derajat ionisasinya adalah 0, jadi batas-batas harga derajat ionisasi adalah 0 < 2. BasaBasa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH). Senyawa basa memiliki rasa yang pahit dan bersifat kaustik. Sama seperti halnya asam kuat dan asam lemah, basa kuat terionisasi sempurna sehingga merupakan elektrolit kuat sedangkan basa lemah terionisasi sebagian sehingga merupakan elektrolit lemah.3. GaramGaram merupakan produk dari reaksi antara asam dan basa. Sebenarnya reaksi tersebut menghasilkan garam dan air. Reaksi ini juga disebut reaksi penetralan, asam mengandung atom H+ dan basa mengandung atom OH-, atom-atom tersebut membawa sifatnya masing-masing dan bereaksi dan menghasilkan air, dan air bersifat netral. Atom-atom reaksi yang tersisa kemudian bereaksi dan menghasilkan garam. Jika garam tersebut dilarutkan dalam air, maka garam itu akan mengion dan dapat menghantarkan listrik.5. Larutan nonelektrolit.Jenis larutan yang kedua adalah larutan nonelektrolit, larutan ini sama sekali tidak dapat menghantarka aliran listrik. Karena tidak terjadi reaksi ionisasi di dalam larutan itu. Biasanya larutan ini, zat terlarutnya merupakan senyawa alam, senyawa yang sudah terbentuk dengan sendirinya di alam ini. Di dalam percobaan, larutan ini tidak dapat menghantarkan aliran listrik ditandai dengan bola lampu yang tetap mati dan tidak adanya gelembung udara yang timbul.Berikut adalah contoh senyawa yang jika dilarutkan dalam air merupakan laruan nonelektrolit : C6H12O6 ( Glugosa ) C12H22O11 ( Sukrosa ) CCl4 ( Tetraklorometana ) CO(NH2)2 ( Urea )

NOLARUTANGELEMBUNG UDARANYALA LAMPUKETERANGAN

BanyakSedikitTidak adaTerangRedupMati

1Air----nonelektrolit

2Garam dapur----elektrolit kuat

3Gula ----nonelektrolit

4Urea----nonelektrolit

5Air sabun----elektrolit kuat

6Air jeruk----elektrolit lemah

7HCl----elektrolit kuat

8KOH----elektrolit kuat

B. Kegiatan Praktikum

Percobaan dilaksanakan :Tempat : Laboratorium Kimia, SMA Negeri 3 BatamHari, tanggal : Senin, 19 Maret 2012Pembimbing : Bapak Adi Saputra M.Pd

Alat dan Bahan:1. Alat yang digunakan Gelas Kimia 2 batang karbon sebagai electrode Kabel secukupnya Bolam 2,5 V Batu baterai 6 V Tissue Sakelar Gunting Isolasi Obeng2. Bahan Bahan yang digunakan berupa larutan-larutan yang akan diuji.

Langkah Kerja: Rangkai kabel, bolam dan batu baterai menjadi rangkaian listrik dengan 2 batang karbon sebagai elektrode-elektrodenya dan tidak bersentuhan. Siapkan larutan yang akan diuji ke dalam gelas kimia. Celupkan batang karbon ke dalam gelas kimia. Sambungkan rangkaian listrik. Amatilah, apakah bola lampu menyala dan yang terjadi pada batang karbon. Ambil batang karbon dan bersihkan dengan tissue. Celupkan lagi batang karbon ke dalam larutan yang berbeda dan ulangi percobaan tersebut.

Hasil Pengamatan:

No.Nama LarutanVolumeNyala LampuGelembung GasKesimpulan

TerangRedupTidak NyalaAdaTidak Ada

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.