laporan praktikum fisiologi - copy
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
BLOK RESPIRASI
UJI FAAL PARU-PARU
DISUSUN
OLEH
FIONNA MASITAH
1008260019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2011
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, Segala puji atas kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.
Dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada seluruh pihak yang telah membantu guna melancarkan proses penulisan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Tutor yang telah membimbing kami dalam pembuatan laporan praktikum ini.
Sebagai manusia yang tak luput dari kresalahan, penulis memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dalam penulisan atau penyajian laporan praktikum ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik guna untuk perbaikan dalam penulisan laporan praktikum ini. Penulis juga berharap, semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat, terkhusus bagi saya bagi kita semua, Amin.
Wassalamu’alaikum Wr .Wb
Medan, 02 Mei 2011
Penulis
FIONNA MASITAH
BAB I
PENDAHULUAN
I.Judul Praktikum
Uji Faal Paru-paru
II.Hari,Tanggal, Waktu Praktikum
Sabtu,30 April 2011. 09.30-11.20 WIB
III.Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mempersiapkan alat spirometer untuk melakukan uji Faal Paru-paru.
2. Mahasiswa mampu melakukan Uji Faal Paru-Paru dengan baik3. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil yanng didapat pada
percobaan Uji Faal Paru-Paru.
IV.Dasar Teori
Proses respirasi atau pernafasan, secara harfiah berarti pergerakan oksigen (O2) dari atmosfer menuju ke sel, dan keluarnya karbon dioksida (CO2) dari sel ke udara bebas. Respirasi terdiri dari tiga proses, yaitu:
1. Pulmonary ventilation adalah proses pernafasan dimana gasMengalir/bergerak antara atmosfer (udara luar) dan paru. Pergerakan
udara ini di sebabkan oleh perubahan tekanan udara dalam paru. Perbedaan tekanan yang disebabkan oleh perubahan kapasitas paru akan memaksa udara masuk ketika inhalasi dan keluar ketika ekshalasi.
Dua Proses penting dalam pulmonary ventilation :a. Inhalasi - Proses pergerakan udara masuk ke paru.
Agar udara masuk ke dalam paru, tekanan di alveoli harus lebih rendah daripada tekanan di atmosfer. Maka dari itu rongga thorax (dada) mengembang untuk meningkatkan kapasitas paru dan merendahkan tekanan udara di rongga dada. Apabila kapasitas rongga thorax meningkat, kapasitas paru juga meningkat dan tekanan alveolarpun menurun. Perubahan tekanan ini menyebabkan udara bergerak dari luar ke dalam paru.
b. Ekshalasi – Proses pergerakan udara keluar paru.Disebabkan oleh perubahan tekanan, tekanan di dalam paru lebih tinggi
daripada tekanan di atmosfer. Ekshalasi adalah hasil daripada “elastic recoil” yang berlaku pada dinding thorax dan paru, yaitu hal yang secara alami terjadi setelah rongga dada mengembang. Apabila otot external intercostals relax, tulang rusuk akan menurun. Oleh karena itu tekanan dalam paru akan
meningkat. Maka udara akan bergerak keluar dari tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah.
2. Respirasi EksternalProses resapan oksigen (O2) dalam udara di alveoli ke dalam darah di
kapiler alveoli serta proses resapan karbon dioksida (CO2) dalam arah sebaliknya. Darah yang dating dari ventrikulus dextra (berasal dari sistemik tubuh) kaya akan kandungan CO2 berdifusi dan “bertukar tempat” dengan O2. PO2 dalam alveolar = 105 mmHg sedangkan PO2 dalam kapiler pulmonary = 40 mmHg, karena itu oksigen akan terus meresap ke dalam kapiler pulmonary sehingga PO2 dalam kapiler pulmonary meningkat.
3. Respirasi InternalMerupakan pertukaran CO2 dan O2 antara kapiler sistemik dengan sel
jaringan. PO2 dalam kapiler darah = 105 mmHg sedangkan PO2 dalam seljaringan = 40 mmHg. Perbedaan tekanan ini akan menyebabkan oksigenakan meresap keluar dari kapiler darah ke dalam sel sehingga PO2 dalamkapiler darah menurun ke 40 mmHg. Saat O2 meresap ke dalam sel. CO2
akan meresap ke arah yang bertentangan.
V. Alat dan Bahan
1. Spirometer Autospiro AS-5072. Kapas Alkohol3. Mouthfilter4. Recording Paper
VI. Cara Kerja
A. Persiapan Alat
1. Persiapkan alat spirometer dalam keadaan off atau mati2. Hubungkan kabel suplai power ke inlet socket dari alat
spirometer3. Kemudian hubungkan transducer ke dalam transducer
connector dari alat spirometer.4. Tekan tombol penutup printer (printer cover) untuk membuka
tutup printer.5. Masukkan kertas perekam (recording paper) kedalam kotak
paper6. Letakkan bagian permukaan kertas sampai posisinya lurus
(bagian belakang kertas tidak bisa digunakan untuk merekam data)
7. Tarik kertas sampai terlihat keluar dari paper case8. Tutuplah printer cover
9. Kemudian hidupkan spirmeter maka akan tampak tampilan pada layar
B. Memasukkan data lingkungan
1. Masukkan data lokasi dan waktu yanng sesuai dengan kondisi pada saat pemakaian spirometer.
2. Data lokasi dan waktu dapat dimasukkan dengan cara menekan tombol yang ada pada bagian atas tampilan layar.
3. Tekanlah tombol enter untuk memasukkan data (data yang salah dapat dihapus dengan menekan tombol “BS”.
4. Masukkan data yang sesuai.5. Data yang dimasukkan adalah suhu, kelembaban , tekanan
atmosfer, tahun, bulan, dan tanggal, serta waktu pemeriksaan (data dapat diubah dengan menekan numeric keypads/tobol angka)
C. Memasukkan data ID1. Tekanlah tombol ID untuk menampilkan tampilan Data Input2. Masukkan data yang baru setelah terlebih dahulu mereset
data yang terdahulu dengan menekan tombol “RESET” yang terdapat pada sebelah kanan tampilan layar.
3. Masukkan data ID input pada tampilan layar 1 yaitu “ID”, “usia”, “jenis kelami”, “tinggi badan”, dan “berat badan” pasien.
4. Masukkan data pada ID input tampilan layar 2 yaitu “hari”, “tahun”, “SpO2” dan FRC.
D. Persiapan pengukuran pasien1. Pasanglah pegangan filter dengan lembut ke dalam sisi
keluarnya nafas dari transducer (ke sisi yang berdiameter lebuh besar)
2. Masukkan mouth filter ke dalam kepalanya lebih baik.3. Jelaskan kepada pasien bahwa pengukuran akan segera
dilakukan.4. Kemudian tutuplah lubang hidung pasien dengan memakai
nose klip (penjepit hidung)
E. Pengukuran Vital Capacity1. Tekanlah tombol vital capacity untuk menampilkan tampilan
pengukuran vital capacity pada layar.2. Mintalah pasien untuk bersiap-siap melakukan pengukuran3. Tekan tombol “START” untuk memulai pengukuran vital
capacity.4. Lalu akan tampak pesan pada tampilan layar yaitu bernafas
secara normal dan tenang
5. Setelah pernafasan menjadi stabil sesudah beberapa lama bernafas, maka akan timbul pesan pada tampilan layar untuk menghembuskan nafas sekuat-kuatnya lalu alat akan berbunyi (mintalah kepada pasien untuk menghembuskan nafas sekuat-kuatnya)
6. Setelah menghembuskan nafas maka pesan pada layar akan menunjukkan untuk menarik nafas sedalam-dalamnya (lalu mintalah kepada pasien untuk menarik nafas sekuat-kuatnya)
7. Setelah menarik nafas sedalam-dalamnya, mintalah kembali pasien untuk menghembuskan nafas sekuat-kuatnya.
8. Setelah menghembuskan nafas sekuat-kuatnya, mintalah kepada pasien untuk bernafas normal dan tenang.
9. Setelah tahapan demi tahapan dari pemeriksaan dilakukan kemudian tekanlah tombol “STOP”
10. Setelah perhitungan data oleh spirometer, maka tampilan layar akan kembali pada data pengukuran dan kemudian akan muncul hasil pengukuran pada layar.
11. Kemudian ulangi pengukuran ke tahapan nomor 3 (menekan tombol “START”) dan lakukanlah pengukuran sebanyak 3 kali.
F. Pengukuran Forced Vital Capacity1. Tekan tombol forced vital capacity untuk menampilkan
tampilan pengukuran force vital capacity pada layar2. Mintalah pasien untuk bersiap-siap melakukan pengukuran3. Tekan tombol “START” untuk memulai pengukuran Forced
Vital Capacity4. Mintakan pasien untuk bernafas secara normal dan tenang
beberapa saat5. Setelah pasien bernafas normal dan tenang, mintalah pasien
untuk menghembuskan nafas sekuat-kuatnya.6. Setelah menghembuskan nafas sekuat-kuatnya, mintalah
pasien untuk menarik nafas sedalam-dalamnya.7. Setelah pasien menarik nafas sedalam-dalamnya mintalah
kembali pasien untuk menghembuskan nafas sekuat-kuatnya.8. Ketika pasien menghembuskan nafas sampai ke residual
volume level dan mulai untuk menarik nafas, tekan tombol “STOP”
9. Setelah perhitungan data oleh alat spirometer, maka tampilan layar akan kembali pada data pengukuran, dan kemudian akan muncul hasil pengukuran pada layar.
10. Kemudian ulangi pengukuran ke tahapan nomor 3 (menekan tombol “start”)
G. Mencetak hasil pengukuran
1. Tombol untuk mencetak hasil pengukuran terdapat dibagian kanan atas dari tampilan layar spirometer (ID input screen)
2. Tekanlah tombol printer 1 kali untuk mulai mencetak hasil pengukuran
3. Tekan tombol printer sekali lagi untuk menghentikan pencetakkan laporan pengukuran (ketika alat spirometer sedang mencetak hasil pengukuran)
BAB II
HASIL DAN KESIMPULAN
I.Hasil
II.Kesimpulan
1. Dengan menggunakan spirometer ini, maka kami dapatmengukur volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadanganekspirasi, kapasitas vital, kapasitas total paru, dan volume residu, dankapasitas vital paksa.
2. Dari hasil spirometer bahwa ada perbandingan antara yang normal dengan yang tidak normal. Pada seseorang yang normal dengan kapasitas volume (VC) memiliki dan Kapasitas vital paksa (FVC) memiliki >80% tidak terjadinya obstruksi saluran napas. Sedangkan pada orang dengan VC dan FVC <80% dengan terjadi obstruksi saluran napas. Karena obstruksi saluran napas dengan FVC dan VC <80%. Pada orang normal persentase FVC yang dikeluarkan selama detik I dibagi dengan FVC total (FEV1/FVC %) adalah sebesar 80%. Sebab obstruksi saluran napas dikarenakan kecenderungan menutupnya saluran nafas sangat meningkat akibat tekanan ekstra positif dalam dada selama ekspirasi. Akibat adanya obstruksi saluran napas dan karena saluran napas lebih mudah kolaps daripada saluran normal, maka kecepatan aliran ekspirasi maksimum berkurang.
REFERENSI
Guyton dan Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.2007.
Jakarta:EGC.