laporan praktikum elastisitas
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Elastisitas Bahas SMATRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
ELASTISITAS BAHAN
Disusun Oleh:
Addson Theo (X MIPA 1/01)
Ayu WIji Safitri (X MIPA 1/04)
Frisalia B Dini (X MIPA 1/13)
Novita Cahyaningrum (X MIPA 1/21)
SMA NEGERI 1 MAGELANG
Jalan Cepaka 1 Magelang
2014
I. JUDUL
Laporan Praktikum Elastisitas Bahan
II. TUJUAN
Mengamati elastisitas bahan.
III. DASAR TEORI
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda kembali ke bentuk awalnya segera setelah
gaya yang diberikan kepada benda tersebut dihilangkan (dibebaskan).
1. Hukum Hooke
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut
akan kembali ke keadaannya semula. Kesimpulannya bahwa sifat elastis pegas
tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang
pegas.
Secara matematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
F = Gaya ( N )
K = Konstanta pegas ( N/m )
X = Pertambahan Panjang
2. Pengaruh gaya berat ( W=m.g ) pada suatu benda dapat menyebabkan pertambahan
panjang (∆L).
3. Secara matematis, untuk mencari Gaya F dapat ditulis
F = Gaya ( N )
m = Beban ( kg )
m0 = beban awal (kg)
g = Percepatan Gravitasi ( m/s2 )
4. Untuk mencari pertambahan panjang
∆L = Pertambahan panjang
L = Panjang
L 0 = Panjang awal
5. , maka
F = –k ∆x
F=(m-m0)g
∆L = L – L 0
K = F
∆ xF = –k ∆x
F
F = Gaya ( N )
K = Konstanta pegas ( N/m )
X = Pertambahan Panjang
IV. ALAT – ALAT
1. Statif + Penjepit
2. Mistar 1 meter
3. Beban gantung (macam-macam)
4. Karet ventil
5. Pegas
V. CARA KERJA
1. Susunlah alat-alat di atas sehingga tersusun seperti gambar dibawah ini.
2. Gantungkan sebuah karet pada batang penggantung, kemudian ukurlah panjang karet
bebas (tanpa beban) dengan membaca skala pada mistar dan catatlah pada tabel data
hasil pengamatan sebagai L0. Catat pula masa yang anda gantungkan pada ujung karet
tadi sebagai m0.
Kemudian tambahkan beban secara bertahapp, dari 0,1 kg, 0,15 kg, 0,2 kg, 0,25 kg,
hingga 0,3 kg dan catatlah panjang karet setiap pertambahan 1 beban.
3. Gantungkan sebuah beban di ujung pegas 1, lalu bacalah panjang pegas berbeban
tersebut pada skala mistar dan catat pada Tabel Hasil Pengamatan sebagai L0, catat
juga massa beban yang anda gantungkan pada ujung pegas tadi sebagai m0.
Kemudian tambahkan beban secara bertahapp, dari 0,1 kg, 0,15 kg, 0,2 kg, 0,25 kg,
hingga 0,3 kg dan catatlah panjang karet setiap pertambahan 1 beban.
4. Ulangi langkah 3 untuk pegas 2, 2 pegas yang disusun secara seri, dan 2 pegas yang
disusun secara pararel.
5. Buatlah grafik hunbungan antara F dan ∆l
Apakah bentuk grafik itu?
VI. DATA HASIL PERCOBAAN
1. Karet ventil
l0 = 0,125 m
m0 = 0 kg
NoBeban m
(kg)
m-m0
(kg)
F=(m-m0)g
(N)
l
(m)
∆l = (l-l0)
(m)
1 0,05 0,05 0,05 x 10 = 0,5 0,14 0,015
2 0,1 0,1 0,1 x 10 = 1 0,167 0,042
3 0,15 0,15 0,15 x 10 = 1,5 0,206 0,081
4 0,2 0,2 0,2 x 10 = 2 0,26 0,135
5 0,25 0,25 0,25x10 = 2,5 0,317 0,192
6 0,3 0,3 0,3 x 10 = 3 0,37 0,245
2. Pegas 1
l0 = 0,158 m
m0 = 0 kg
No Beban m
(kg)
m-m0
(kg)
F=(m-m0)g
(N)
l
(m)
∆l = (l-l0)
(m)
1 0,05 0,05 0,05 x 10 = 0,5 0,16 0,002
2 0,1 0,1 0,1 x 10 = 1 0,19 0,032
3 0,15 0,15 0,15 x 10 = 1,5 0,244 0,086
3. Pegas 2
l0 = 0,159 m
m0 = 0 kg
No Beban m
(kg)
m-m0
(kg)
F=(m-m0)g
(N)
l
(m)
∆l = (l-l0)
(m)
1 0,05 0,05 0,05 x 10 = 0,5 0,16 0,001
2 0,1 0,1 0,1 x 10 = 1 0,162 0,003
3 0,15 0,15 0,15 x 10 = 1,5 0,208 0,049
4. Disusun secara seri
l0 = 0,338 m
m0 = 0 kg
No Beban m
(kg)
m-m0
(kg)
F=(m-m0)g
(N)
l
(m)
∆l = (l-l0)
(m)
1 0,05 0,05 0,05 x 10 = 0,5 0,341 0,003
2 0,1 0,1 0,1 x 10 = 1 0,403 0,065
3 0,15 0,15 0,15 x 10 = 1,5 0,522 0,184
5. Disusun secara pararel
l0 = 0,16 m
m0 = 0 kg
No Beban m
(kg)
m-m0
(kg)
F=(m-m0)g
(N)
l
(m)
∆l = (l-l0)
(m)
1 0,05 0,05 0,05 x 10 = 0,5 0,161 0,001
2 0,1 0,1 0,1 x 10 = 1 0,163 0,003
3 0,15 0,15 0,15 x 10 = 1,5 0,165 0,005
VII. PEMBAHASAN
1. Hukum Hooke : gaya-gaya yang bekerja pada pegas berbanding lurus dengan
pertambahan panjang dari keadaan seimbang.
Dalam rumus : ∆F = C (l – l0)
Apakah grafik yang diperoleh sesuai dengan makna hukum hooke tersebut? Jelaskan!
Jawab : grafik yang diperoleh sesuai dengan makna hukum hooke karena semakin
besar gayanya, pertambahan panjangnya juga semakin besar.
Tetapan (C) pada pegas itu disebut : konstanta/gaya pegas (tetapan pegas/karet)
Dapat ditulis : ∆F = C ∆l
C = ∆ F∆ L
Pada percobaan di atas, nilai C pada :
a. Karet Ventil
Data 1 Data 2 Data 3
C = ∆ F∆ L C =
∆ F∆ L C =
∆ F∆ L
= 0,5 N
0,015m = 1,0 N
0,04 2m = 1,5 N
0,081m
=33,33 N/m = 23,80 N/m = 18,52 N/m
Data 4 Data 5 Data 6
C = ∆ F∆ L C =
∆ F∆ L C =
∆ F∆ L
= 2,0 N
0,135m = 2,5 N
0,192 m = 3,0 N
0,245m
= 14,81 N/m = 13,02 N/m = 12,24 N/m
b. Pada pegas 1
Data 1 Data 2 Data 3
C = ∆ F∆ L C =
∆ F∆ L C =
∆ F∆ L
= 0,5 N
0,002 m = 1,0 N
0,032 m = 1,5 N
0,086m
=250 N/m = 31,25 N/m = 17,44 N/m
c. Pada Pegas 2
Data 1 Data 2 Data 3
C = ∆ F∆ L C =
∆ F∆ L C =
∆ F∆ L
= 0,5 N
0,001 m = 1,0 N
0,003 m = 1,5 N
0 ,049 m
= 500 N/m = 333,33 N/m = 30,62 N/m
2. Tegangan (σ ) ialah gaya persatuan luas penampang
σ= FA
3. Regangan (ε) ialah penambahan panjang persatuan panjang
ε=∆ ll
4. Modulus Young () ialah perbandingan antara tegangan dan regangan
E=σε
5. Bagaimana nilai C apabila pegas disusun seri atau parelel? Apakah tetap atau
berubah?
Berikut data nilai C pada pegas yang disusun seri dan paralel
a. 2 Pegas jika disusun seri
Data 1 Data 2 Data 3
C = ∆ F∆ L C =
∆ F∆ L C =
∆ F∆ L
= 0,5 N
0,003m = 1,0 N
0,065 m = 1,5 N
0,184 m
= 166,67 N/m = 15,38 N/m = 8,15 N/m
b. 2 Pegas jika disusun pararel
Data1 Data 2 Data 3
C = ∆ F∆ L C =
∆ F∆ L C =
∆ F∆ L
= 0,5 N
0,001 m = 1,0 N
0,003 m = 1,5 N
0,005m
= 500 N/m = 333,33 N/m = 300 N/m
Jadi nilai C pada susunan seri dan paralel berubah.
c. Buatlah keimpulan nilai C pada seri dan paralel. Dalam bentuk rumus:Susunan seri
∆ ltotal=FC1
+ FC2
∆ ltotal
F= 1
C1
+ 1C
1Ctotal
= 1C1
+ 1C2
1Ctotal
= 1C1
+ 1C2
+…+ 1kn
Susunan paralelF total=F1+F2
F total=∆ l (C1+C2 )F total
∆ l=C1+C2
Cotal=C1+C2
6. Carilah satuan regangan, tegangan, dan modulus Young!Tegangan
σ= FA
σ= N
m2
σ=pascal
Regangan
ε=∆ ll
ε=mm
ε=tidak bersatuan
Elastisitas
E=σε
E=
FA
∆ ll
E=
N
m2
tidak bersatuan
E= N
m2
VIII. Kesimpulan
Dari percobaan di atas kita dapat mengetahui berapa pertambahan panjang dari
pegas, dan pentil,jika diberi beban berat. Jika beban dilepas maka pegas, pentil, dan karet
gelang kembali pada keadaan semula yang dinamakan elastisitas.
k merupakan hasil dari gaya dibagi pertambahan panjang jadi makin panjang suatu
benda, makin besar pertambahan panjangnya. Hubungan antara F dengan ∆l adalah jika
gaya tarik F tidak melampaui batas elastis pegas maka pertambahan panjang pegas
berbanding lurus dengan gaya tarik F.