laporan praktikum biokimia e1.docx
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Biokimia
Nama Percobaan : E1 – Kinetika Enzim: Pengaruh pH Terhadap Aktivitas
Enzim
Hari / Tanggal Percobaan : Kamis / 25 Oktober 2012 / 13.00 – 15.00
Kelompok : C
Golongan : S
Nama Mahasiswa / NRP : - Raymond Harris Mustafa (2443011185)
- Petronela Stefania Rondo (2443011173)
- Iranius Agung Astra Amijaya (2443011190)
- Gratia Sintia (2443011172)
- Ani Rombe Sarungngu (2443011177)
I. Tujuan Percobaan
Mengetahui pengaruh pH pada reaksi enzimatis.
II. Dasar Teori
Amilase adalah sebuah enzim yang mengkatalis pemecahan pati menjadi gula (yang
lebih sederhana). Amilase terdapat dalam air liur manusia, dimana amilase memulai
proses kimia dari pencernaan. Makanan yang mengandung banyak pati dan sedikit gula,
seperti nasi dan kentang, memiliki rasa sedikit manis ketika dikunyah karena amilase
mengubah sejumlah pati yang dikandung oleh nasi dan kentang tersebut menjadi gula di
dalam mulut. Pankreas juga memproduksi amilase (alpha amilase) untuk menghidrolisis
pati (dari) makanan menjadi disakarida dan trisakarida yang akan dikonversikan untuk
enzim-enzim lain menjadi glukosa untuk menyediakan energi bagi tubuh. Tumbuhan dan
beberapa bakteri juga memproduksi amilase. Sebagai diastase, amilase merupakan enzim
pertama yang ditemukan dan diisolasi (oleh Anselme Payen pada tahun 1833). Amilase
spesifik diberi tanda dengan huruf Yunani yang berbeda. Semua amilase merupakan
hidrolase glikosida dan bekerja pada ikatan α-1,4-glikosidik.
α-Amilase
α-amilase (EC 3.2.1.1) (CAS #9014-71-5) (nama
lain: 1,4-α-D-glukan-glukanohidrolase) merupakan
metaloenzim kalsium, yang tidak akan berfungsi total
dalam ketiadaan kalsium. Dengan bekerja pada lokasi
yang acak sepanjang rantai pati, α-amilase memecah
rantai-panjang karbohidrat, terutama menghasilkan
maltotriose dan maltose dari amylose, atau maltose,
glukosa, dan dextrin dari amilopektin. Karena amilase
dapat bekerja di bagian manapun dari substrat, α-
amilase cenderung bekerja lebih cepat dibandingkan B-amilase. Pada hewan, α-amilase
merupakan enzim pencernaan utama, dan pH optimumnya adalah 6.7 sampai 7.0.
Dalam fisiologi manusia, amilase (yang terkandung dalam) air liur dan pankreas
merupakan α-amilase. (http://en.wikipedia.org/wiki/Amylase)
III. Alat dan Bahan
Alat:
Spektrofotometer
Kuvet
Stopwatch
Penangas air terkontrol
Tabung reaksi
Pipet volume
Mikropipet
Rak tabung reaksi
Vortex
Bahan:
Larutan ekstrak kasar enzim amilase (dikondisikan selalu dingin, dalam
penangas es)
Larutan pati 2,0% (w/v)
Larutan penyangga 0,04 M pH 4; 5; 6,5; 8; dan 10
Larutan iodine
Larutan HCl 0,1 M
Preparasi larutan kerja iodine (dibuat baru): encerkan 1,0 mL larutan stock (500 mg
iodine/I2 dan 5,0 g KI / 100 mL air) 100 x. Simpan dalam botol gelap.
Preparasi larutan pati 1,0% (w/v): larutan pati 2,0% (w/v) diencerkan 1:1 dengan
larutan penyangga 0,04 M pada pH uji. Larutan pati juga perlu dibuat baru setiap hari.
IV. Cara Kerja
1. Tahap awal
Reaksi ini akan menghasilkan warna biru dengan Amax pada λ 620 nm.
2. Metode pengujian aktivitas amilase (metode Birds dan Hopkins dalam Yoo et
al; 1987)
Sediakan tiga buah tabung reaksi bersih, satu tabung untuk R (pembanding tanpa enzim), dan dua tabung untuk AE (aktivitas enzim, replikasi = 2).
Dengan pipet volume 5 mL atau mikropipet 1000 µL, tambahkan 5,00 mL larutan pati 1% (w/v) dalam pH 6,5 pada tabung R dan AE, kemudiak
masukkan dalam penangas air suhu 25°C selama ± 10 menit.
Tambahkan pada tabung reaksi AE 500 µL larutan enzim, sedangkan pada tabung R 500 µL air suling, cata waktu sebagai t=0, vortex sebentar, kemudian inkubasi pada penangas air suhu 25°C selama 10 menit.
Setelah tepat 10 menit, segera tambahkan 5,00 mL HCl 0,1 N untuk menghentikan reaksi, vortex sebentar.
Pipetlah 500 µL masing-masing campuran ke dalam tabung reaksi yang berisi 5,00 mL larutan kerja iodine dan vortex.
Amati intensitas warna biru larutan dengan spektrofotometer pada λ 620 nm.
V. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang kami peroleh melalui praktikum ini, dengan pH uji 8,
diperoleh nilai aktivitas enzim sebesar 1,7671 mg pati / mL enzim. Hal ini berbeda jauh
dengan hasil yang diperoleh kelompok lain. Perbedaan ini dapat disebabkan larutan pati dan
amilase tidak tercampur merata, sehingga hanya sebagian pati saja yang terhidrolisis oleh
amilase.
VI. Kesimpulan
pH substrat mempengaruhi aktivitas enzim. Semakin besar pH maka aktivitas enzim
semakin meningkat, namun suatu saat akan mencapai keadaan optimum yaitu pada pH
optimum, yakni jika pH lingkungan atau pH substrat sudah melebihi pH optimum maka
aktivitas enzimnya akan menurun.