laporan praktikum besi

Upload: irvan-nurliansyah

Post on 03-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Laporan Praktikum Besi

    1/3

    Laporan praktikum Besi

    I. TUJUAN PERCOBAAN

    Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kadar besi yang berada dalam sampel airdengan menggukan metode AAS.

    II. TINJAUAN PUSTAKABesi merupakan mineral yang sangat dibutuhkan manusia dan dapat diperoleh dari air yang

    kita minum. Namun, air minum yang mengandung kadar besi yang berlebihan berpengaruhterhadap nilai estetika (warna, endapan dan rasa) dan secara tidak langsung dapat

    mempengaruhi kesehatan manusia. Persyaratan kadar besi da lam air minum dianjurkan t idaklebih dari 0,3 mg/l dan peruntukan perairan yang digunakan bagi keperluan pertaniansebaiknya memiliki kadar besi yang tidak lebih dari 20 mg/l (Setyorini,2007).

    Keberadaan besi pada kerak bumi menempati posisi keempat terbesar. Besi ditemukan dalambentuk kation ferro(Fe2+) dan ferri (Fe3+). Pada perairan alami dengan pH sekitar 7 dan

    kadar oksigen terlarut yang cukup, ion ferro bersifat mudah larut dioksidasi menjadi ion ferri.Pada oksidasi ini terjadi pelepasan electron. Proses oksidasi dan reduksi besi melibatkanoksigen dan hidrogen. Reaksi oksidasi ion ferro menjadi ion ferri ditunjukan dalam

    persamaan:Fe2+ Fe3+ + e-

    Proses oksidasi dan reduksi besi biasanya melibatkan bakteri sebagai mediator. Bakterikemosintesis thiobacillus da n ferrobacillus memiliki sistem enzim yang dapat mentransferelectron dari ion ferro kepada oksigen. Transfer elektron ini megasilkan ion ferri, air, dan

    energi bebas yang digunakan untuk sintesis bahan organik dari karbondioksida. Bakterikemosintesis bekerja secara optimum pada pH rendah (sekitar 5). Metabolisme bakteri

    desulfovibrio menghasilkan H2SO4 yang dapat melarutkan besi(ferri) (Effendi,2003).

    Pada pH 7,5 dan 7.7 ion ferri mengalami oksidasi dan berikatan dengan hidroksidamembentuk Fe(OH)3 yang bersifat tidak larut dan mengendap (presipitasi) di dasar perairan,

    membentuk warna kemerahan pada substrat dasar. Oleh karena itu besi hanya ditemukanpada perairan yang berada pada kondisi aerob (anoksik) dan suasana asam. Pada perairan

    alami, besi berikatan dengan anion membentuk senyawa FeCl2, Fe(HCO)3, dan Fe(SO)4.pada perairan yang diperuntukan bagi keperluan domestik, penegndapan ion ferri dapatmengakibatkan warna kemerahan pada porselin, bakmandi, pipa air dan pakaian. Kelarutan

    besi meningkat dengan menurunnya pH. Sumber besi dialam adalah pirit (FeS2), hematile(Fe2O3), magnetile (Fe3O4), limonite [FeO(OH)], goethite ( HFeO2), dan Orche

    [FeO(OH)3]. Senyawa besi pad a umumnya bersifat sukar larut dan cukup banyak terdapatdalam tanah. Kadang-kadang besi juga tersdapat sebagi senyawa siderite (FeCO3) yang

    bersifat mudah larut dalam air (Effendi,2003).Untuk menentukan kadar besi dalam air dapat digunakan dua metode yaitu:a. Metode AAS

    Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) adalah suatu alat yang digunakan pada metodeanalisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada penyerapanabsorbsi radiasi oleh atom bebas. Spektrofotometer serapan atom (AAS) merupakan teknik

    analisis kuantitafif dari unsur-unsur yang pemakainnya sangat luas di berbagai bidang karenaprosedurnya selektif, spesifik, biaya analisisnya relatif murah, sensitivitasnya tinggi (ppm-ppb), dapat dengan mudah membuat matriks yang sesuai dengan standar, waktu analisis

    sangat cepat dan mudah dilakukan.AAS pada umumnya digunakan untuk analisa unsur,spektrofotometer absorpsi atom juga dikenal sistem single beam dan double beam layaknya

    Spektrofotometer UV-VIS. Sebelumnya dikenal fotometer nyala yang hanya dapatmenganalisis unsur yang dapat memancarkan sinar terutama unsur golongan IA dan IIA.

  • 7/28/2019 Laporan Praktikum Besi

    2/3

    Umumnya lampu yang digunakan adalah lampu katoda cekung yang mana penggunaanyahanya untuk analisis satu unsur saja. Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh

    atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantungpada sifat unsurnya. Metode serapan atom hanya tergantung pada perbandingan dan tidak

    bergantung pada temperatur. Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen yaitu unit

    teratomisasi, sumber radiasi, sistem pengukur fotometerik (Haryanto,2009).Teknik AAS menjadi alat yang canggih dalam analisis. Ini disebabkan karena sebelum

    pengukuran tidak selalu memerlukan pemisahan unsur yang ditentukan karena kemungkinanpenentuan satu unsur dengan kehadiran unsur lain dapat dilakukan, asalkan katoda berongga

    yang diperlukan tersedia. AAS dapat digunakan untuk mengukur logam sebanyak 61logam.Sumber cahaya pada AAS adalah sumber cahaya dari lampu katoda yang berasal darielemen yang sedang diukur kemudian dilewatkan ke dalam nyala api yang berisi sampe l yang

    telah teratomisasi, kemudian radiasi tersebut d iteruskan ke detektor melalui monokromator.Chopper digunakan untuk membedakan radiasi yang berasal dari sumber radiasi, dan radiasi

    yang berasal dari nyala api. Detektor akan menolak arah searah arus (DC) dari emisi nyaladan hanya mengukur arus bolak-balik dari sumber radiasi atau sampel. Atom dari suatu unsur

    pada keadaan dasar akan dikenai radiasi maka atom tersebut akan menyerap energi danmengakibatkan elektron pada kulit terluar naik ke tingkat energi yang lebih tinggi atautereksitasi(Anonim1,2009).

    Jika suatu atom diberi energi, maka energi tersebut akan mempercepat gerakan elektronsehingga elektron tersebut akan tereksitasi ke t ingkat energi yang lebih tinggi dan dapatkembali ke keadaan semula. Atom-atom dari sampel akan menyerap sebagian sinar yang

    dipancarkan oleh sumber cahaya. Penyerapan energi oleh atom terjadi pada panjanggelombang tertentu sesuai dengan energi yang dibutuhkan oleh atom tersebut

    (Haryanto,2009)b. Metode PhenantrolinePrinsip pengukuran besi dengan menggunakan metode phenantroline adalah besi didalam air

    direduksi dengan hidroksilamin membentuk Fe2+, selanjutnya ion ferro tersebut direaksikandengan senyawa 1,10- phenantroline membentuk senyawa komplek yang berwarna merah

    (Anonim2).

    III. ALAT dan BAHAN

    A. AlatAlat-alat yang digunakan dalam percobaan ini meliputi labu ukur, pipet volumetric,

    Erlenmeyer, gelas beaker,botol film,B. BahanBahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi Larutan standar besi 10 mg/l,

    aquadest, sampel air.

    IV. CARA KERJAA. Pengenceran Larutan Pengenceran Fe 1 ppm

    1. Mengambil 2 ml larutan Fe 10 ppm2. Memasukkan ke dalam botol film

    3. Memasukkan 18 ml akuades Pengenceran Fe 2 ppm 1. Mengambil 4 ml larutan Fe 10 ppm

    2. Memasukkan ke dalam botol film

    3. Memasukkan 16 ml akuades Pengenceran Fe 3 ppm

  • 7/28/2019 Laporan Praktikum Besi

    3/3

    1. Mengambil 6 ml larutan Fe 10 ppm2. Memasukkan ke dalam botol film

    3. Memasukkan 14 ml akuades Pengenceran Fe 4 ppm

    1. Mengambil 8 ml larutan Fe 10 ppm

    2. Memasukkan ke dalam botol film3. Memasukkan 12 ml akuades

    Pengenceran Fe 5 ppm 1. Mengambil 10 ml larutan Fe 10 ppm

    2. Memasukkan ke dalam botol film3. Memasukkan 10 ml akuadesB. Pengukuran Absorbans Larutan Standar Fe

    1. Menyiapkan larutan standar Fe dalam 1,2,3,4 an 5 ppm2. Mengukur absorbansi masing masing larutan mnegunakan AAS

    C. Pengukuran Absorbans Larutan Sampel1. Menyiapakan 4 sampel air yang terdiri dari sampel air Cempaka, air sumur Sei. Ulin, air

    sumur Intan Sari dan air sumur Loktabat.2. Mengukur absorbansi masing-masing sampel dengan AAS