laporan praktikum amor

7
Laporan Praktikum Kimia Dasar 2 DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN ELEKTROLIT Oleh: Kelompok 1 (Shift II) Nama : Asmoro Pribadi Dewo NIM : F1D213020 Prodi : Teknik Geologi FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Upload: rama-uki-rahmadhan

Post on 20-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

coba

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Amor

Laporan Praktikum

Kimia Dasar 2

“DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN ELEKTROLIT

Oleh:

Kelompok 1 (Shift II)

Nama : Asmoro Pribadi Dewo

NIM : F1D213020

Prodi : Teknik Geologi

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2014

Page 2: Laporan Praktikum Amor

DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN ELEKTROLIT

I. TUJUAN

1. Mengukur daya hantar listrik berbagai jenis senyawa dan larutan pada berbagai

konsentrasi.

2. Mempelajari pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan terhadap daya

hantar  listrik.

II. TEORI

Listrik merupakan aliran elektron, larutan merupakan campuran homogen beberapa

zat. Zat yang dapat menghantarkan listrik disebut konduktor, sedangkan zat yang tidak dapat

menghantarkan listrik disebut isolator. Larutan yang dapat menghantarkan listrik disebut

larutan elektrolit, sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut larutan

non elektrolit. Larutan terbagi atas zat terlarut (solute), dan zat pelarut (solvent )

Elektrolit Senyawa Ion dan Elektrolit

Senyawa ion terdiri atas ion-ion. Dalam kristal (padatan), ion-ion itu tidak dapat bergerak

bebas, melainkan diam pada tempatnya. Oleh karena itu, padatan senyawa ion tidak dapat

menghantarkan listrik. Akan tetapi, jika senyawa ion dilelehkan atau dilarutkan, maka ion-

ionnya dapat bergerak bebas, sehingga lelehan atau larutan senyawa ion dapat menghantarkan

listrik.

Senyawa Kovalen Polar

Molekulnya bersifat netral dan tidak menghantarkan listrik. Namun apabila dilarutkan dalam

air, dapat menghantarkan listrik. Hal ini terjadi karena antar molekul polar zat terdapat suatu

gaya tarik-menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul tersebut.

Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan

teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak

diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini.

Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel

bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah

muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion

dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang

dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.

Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas

Page 3: Laporan Praktikum Amor

dalam larutan.

Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion).

Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus

listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisisyang menghasilkan

gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif

mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan

gas hidrogen sebagai berikut.

HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)

Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)

Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-

Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 macam, yaitu elektrolit kuat dan larutan elektrolit

lemah. Larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi

sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya

kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke

kanan.

Contoh larutan elektrolit kuat :

NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)

Asam, contohnya asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida

(HCl). Basa, contohnya natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium

hidroksida (Ba(OH)2). Garam, hampir semua senyawa kecuali garam merkuri

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak

menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak

semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada

sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi

elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).

Contoh :

CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)

Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah :

CH3COOH, HCOOH, HF, H2CO3, dan NH4OH

Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion)

atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar). Sedangkan

larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan

Page 4: Laporan Praktikum Amor

arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-

molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat

menghantarkan arus listrik.

Contoh : larutan gula, urea

Penyebab Larutan Elektrolit dapat Menghantarkan Listrik

Sebagai contoh larutan elektrolit adalah HCl. Larutan HCl di dalam air mengurai menjadi

kation (H+) dan anion (Cl-). Terjadinya hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan

ion H+ menangkap elektron pada katoda dengan membebaskan gas Hidrogen (H2).

Sedangkan ion-ion Cl- melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin

(Cl2).

Cara Menentukan Kekuatan Larutan Elektrolit

Kekuatan larutan elektroit ditentukan oleh beberapa faktor :

Jenis larutan elektrolit, tentu saja elektrolit kuat dalam konsentrasi yang sama atau

hampir sama mempunyai kekuatan jauh lebih besar jika dibanding larutan

nonelektrolit. Sebab dalam larutan non elektrolit lemah hanya sebagian kecil larutan

yang terurai menjadi ion2nya (misal dengan derajat dissosiasi = 0,00001 berarti yang

terurai hanya  0,001% dari total konsentrasinya) sedangkan larutan elektrolit kuat

hampir semuanya terurai (100% dari konsentrasi terurai)

 Kadar/Konsentrasinya, bila sama jenisnya (sama2 elektrolit lemah atau sama2

elektrolit kuat) kekuatan larutan elektrolit ditentukan oleh konsentrasinya, semakin

besar konsentrasi maka semakin besar kekuatannya. karena semakin banyak yang

mengion.

Jumlah ion yang terbentuk per molekul, konsentrasi larutan bukan satu2nya faktor

yang mempengaruhi kekuatan larutan elektrolit, jumlah ion yang terbentuk per molekul

pun juga punya pengaruh. sebagai contoh coba kalian perhatikan reaksi penguraian

KCl dan CaCl2 pada contoh penguraian sebelumnya, dalam reaksi tersebut tiap satu

molekul KCl menghasilkan 2 ion yaitu  satu ion K+ dan satu ion Cl- sedangkan dalam

reaksi penguraian CaCl2menghasilkan satu ion Ca+ dan dua ion Cl, sehingga total Kcl

menghasilkan 2 ion dan CaCl menghasilkan 3 ion.

Page 5: Laporan Praktikum Amor

III. PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan bahan

3.1.1 Alat

1. Beker Gelas 100 mL : 8 buah

2. Batang Pengaduk : 1 buah

3. Rangkaian alat multimeter

4. Gelas ukur 100 mL : 1 buah

5. Gelas ukur 50 mL : 1 buah

6. Kaca arloji : 1 buah

7. Pipet tetes : 5 buah

8. Spatula : 1 buah

3.1.2 Bahan

1. HCl

2. NaOH

3. NaBr

4. NaI

5. NH4Cl

6. Minyak Tanah

7. Akuades

8. NaCl

9. Air jeruk nipis

10. NH4OH

11.NaOH