laporan praktikum agroekologi
TRANSCRIPT
![Page 1: laporan praktikum agroekologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081718/5571facc49795991699323a1/html5/thumbnails/1.jpg)
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pada umumnya dipandang dari manfaat yang didapat, tumbuhan dibagi
menjadi dua yaitu, tanaman yaitu tumbuhan yang menguntungkan dan
dibudidayakan dan tumbuhan yang merugikan. Tumbuhan yang menguntungkan
disebut tanaman yaitu tumbuhan yang dibudidayakan oleh manusia atau sengaja
untuk ditanam karena mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan. Sedangkan
tumbuhan yang merugikan adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki
keberadaannya. Dalam kegiatan budidaya atau dalam ilmu pertanian, tumbuhan
tersebut sering disebut dengan gulma (weed). Pengertian gulma yang lain adalah
tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya secara pasti sehingga kebanyakan
orang juga menganggap bahwa gulma mempunyai nilai negatif yang lebih besar
daripada nilai ekonomisnya. Sehingga gulma tersebut harus dimusnahkan dari,
agar tidak menimbulkan kerugian - kerugian yang lainnya, yang nantinya dapat
mengganggu kegiatan pertanian. Baik secara teknis, produksi, maupun secara
ekonomis.
Menurut wikipedia, (Wikipedia, 2011) gulma adalah tumbuhan yang
kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil
yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Batasan gulma bersifat teknis dan
plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu tanaman pertanian.
Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman
produksi melalui kompetisi . Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu
spesies tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman, erguna dapat menjadi gulma.
Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak
mengganggu. Contoh, kedelai yang tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur
![Page 2: laporan praktikum agroekologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081718/5571facc49795991699323a1/html5/thumbnails/2.jpg)
jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun pada sistem tumpang sari keduanya
merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, beberapa jenis tumbuhan
dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang. Ilmu yang
mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya dikenal sebagai ilmu
gulma.
Kehadiran gulma sendiri secara langsung dapat mempengaruhi produksi
tanaman, baik secara kualitas maupun kuantitas, kemudian juga dapat
menghambat praktek budidaya pertanian. seperti dengan adanya gulma kualitas
akan menurun, karena biji gulma tersebut tercampur pada saat pengolahan tanah.
kemudian kuantitas juga akan menurun, karena terjadi kompetisi dalam sarana
tumbuh ( hara, air, udara, cahaya, ruang gerak ) dalam jumlah terbatas,
tergantung dari varietas, kesuburan, jenis, kerapatan, dan lamanya tumbuh. Hal
inilah yang kemudian menimbulkan gagasan petani untuk mengendalikan gulma.
Dengan tujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan produktifitas tanaman.
Kerusakan tanaman atau penurunan produksi pertanian akibat gulma pada
umumnya memiliki korelasi yang searah dengan populasi gulma itu sendiri.
Dalam hal ini faktor yang paling nampak adalah perebutan penguasaan sarana
tumbuh, ruang gerak dan nutrisi antara tanaman dan gulma. Untuk itu
pengendalian gulma penting dilakukan dalam penyelamatan produksi tanaman.
Sebab, sebagian besar gulma mampu berkembang dengan cepat dan
mendominasi lahan. Apabila penguasaan sarana tumbuh dimenangkan oleh
gulma, maka pada umumnya tanaman akan mengalami gangguan fisiologis yang
berakibat pada penurunan produksi atau bahkan kematian tanaman itu sendiri.
Kematian tersebuat selain karena kesulitan mendapatkan nutrisi, ada jenis gulma
tertentu yang mampu mengeluarkan enzim akar yang mampu merusak atau
![Page 3: laporan praktikum agroekologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081718/5571facc49795991699323a1/html5/thumbnails/3.jpg)
meracuni tanaman. Kerusakan yang ditimbulkan gulma akan menentukan apakah
gulma tersebut merupakan gulma penting atau bukan. Kerusakan tersebut
umumnya memiliki hubungan dengan ambang ekonomi pertanian yang dapat
berbeda pada setiap tanaman berdasarkan nilai ekonominya.
Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui gulma - gulma yang
memiliki kemampuan tinggi dalam penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup.
Dalam hal ini, penguasaan sarana tumbuh pada umumnya menentukan gulma
tersebut penting atau tidak. Namun dalam hal ini jenis tanaman memiliki peran
penting, karena tanaman tertentu tidak akan terlalu terpengaruh oleh adanya
gulma tertentu, meski dalam jumlah yang banyak.
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan luas plot minimal dalam
analisis vegetasi pada suatu areal.
MANFAAT PRAKTIKUM
Manfaat praktikum ini, antara lain :
-memahami dan mengenal vegetasi rumput dan jenis-jenisnya dalam
suatu areal.
- mengenal ciri-ciri gulma disuatu tempat.
![Page 4: laporan praktikum agroekologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081718/5571facc49795991699323a1/html5/thumbnails/4.jpg)
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pengertian ekologis gulma adalah tumbuhan yang mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang berubah. Salah satu faktor
penyebab terjadinya evolusi gulma adalah faktor manusia. Manusia merupakan
penyebab utama dari perubahan lingkungan dan gulma mempunyai sifat mudah
mempertahankan diri terhadap perubahan tersebut dan segera beradaptasi dengan
lingkungan tempat tumbuhnya.Dengan kata lain gulma memiliki genetic plasticity
yang besar. Sifat inidiperoleh dari seleksi alam yang terus menerus, beberapa sifat
umum gulma untuk mempertahankan eksistensinya antara lain mempunyai
adaptasi yang kuat, mempunyai daya saing yang tinggi, dapat membentuk
spora/biji banyak, cepat berkembangbiak, mampu berkecambah dan tumbuh pada
kondisi zat hara dan air yang sangat minim, mempunyai sifat dorman yang luas
(biji tidak mati dan mengalami dorman bila lingkungan kurang baik untuk
pertumbuhan). Gulma dijumpai pada setiap peristiwa pemanfaatan penggunaan
tanah danair. Permasalahan yang timbul berbeda intensitasnya, tergantung pada
tempat dantingkat pemanfaatan tempat tersebut. Pada pertanaman yang berbeda
akanmempunyai permasalahan dan komposisi spesies gulma yang berbeda
pula.Sebagai contoh permasalahan dan komposisi spesies gulma pada pertanaman
padisawah, padi gogo/ladang, padi gogo rancah dan padi pasang surut akan
berbedawalaupun jenis pertanaman yang dibudidayakan sama yaitu padi. Pada
pertanaman perkebunan, masalah yang timbul tentu akan berbeda dengan masalah
pada pola pertanaman tanaman pangan. (Yakup, 2002)
Tumbuhan – tumbuhan gulma ternyata juga bermanfaat. Misalnya,
mereka dapat mengurangi erosi tanah saat tumbuhan – tumbuhan yang di tebang
![Page 5: laporan praktikum agroekologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081718/5571facc49795991699323a1/html5/thumbnails/5.jpg)
tidak dapat tumbuh lagi. Mereka juga memeberikan perlindungan dan makanan
bagi burung – burung dan hewan – hewan liar lainnya. Rumput api adalah salah
satu dari banyak gulam yang di gunakan dalam pembuatan obat untuk mengurangi
rasa sakit. (Diah aryulina 2006)
BAHAN DAN ALAT
Bahan dan alat yang digunakan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Kayu patok ukuran ± 30 cm sebanyak 4 buah.
2. Tali raffia
3. Meteran
4. Buku gulma
5. Isolasi
6. Plastik kantong
METODE KERJA
1. Penentuan Luas Plot Minimal
Tentukan lokasi yang diamati secara acak.
Buat plot berukuran 25 x 25 cm, hitunglah jumlah spesies serta
tentukan Nilai Lindung per spesies dalam plot tersebut. Apabila
spesies tersebut belum diketahui namanya, maka cabut bersama akar,
batang, daun sedapat mungkin sertakan bunga dan atau buahnya, yang
selanjutnya ditempelkan pada kertas dan diberi kode yang nantinya
![Page 6: laporan praktikum agroekologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081718/5571facc49795991699323a1/html5/thumbnails/6.jpg)
akan diidentifikasi di laboratoriumdengan menggunakan buku
identifikasi.
Selanjutnya lakukan prosedur yang sama dalam perluasan petak yang
berukuran 25x50, 50x50, 50x100, 100x100 cm.
Buatlah tabel pengamatan untuk perhitungan.
Selanjutnya buatlah grafik dengan cara menentukan sumbu tegak
sebagai jumlah spesies dan sumbu mendatar merupakan luas plot.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
![Page 7: laporan praktikum agroekologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081718/5571facc49795991699323a1/html5/thumbnails/7.jpg)
HASIL
1. Tabel data pengamatan analisis vegetasi rumput
NoJenis spesies
Luas PlotNL ( %)25 x
2525 x 50
50 x 50 50 x 100
100 x 100
1. Rumput Darah 0 0 8 43 74 34,22. Akar Sekentut 1 1 1 1 1 0,43. Kanching Baju 0 0 0 5 5 2,54. Rumput Setawar 0 0 0 3 3 1,35. Lychmis alba 0 0 1 1 1 0,46. Sonchus oleraceus 0 1 1 1 1 0,47. Acalypha
rhomboidea2 2 2 2 2 0,9
8 Rumpur Dawai 43 69 82 82 82 37,99 Rumput Sarang
Buaya5 12 12 12 54 25
10 Letup-letup 0 0 0 1 1 0,411 Antenaria
plantaginifolia0 0 1 1 1 0,4
12 Bromus Internis 6 9 17 31 54 2513 Rumput Bunga
satwa0 1 1 1 1 0,4
Total Jenis 5 7 10 12 13100
Jumlah Spesies 62 85 126 183 216
PEMBAHASAN
![Page 8: laporan praktikum agroekologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081718/5571facc49795991699323a1/html5/thumbnails/8.jpg)
Gulma - gulma tertentu cenderung memiliki kemampuan yang sangat baikdalam penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup. Hal ini memiliki hubunganyang erat dengan jenis gulma dimana gulma jenis tertentu mampu bekembangbiak dengan cepat, misal selain dengan biji, ia juga dat berkembang denganrimpang, lalu bijinya yang ringan dan kebutuhan nutrisi yang toleran sertapertumbuhan yang cepat. Kemampuan gulma tersebut secara alami dapatmembuatnya mampu mendominasi suatu lahan dalam penyebaran yang rata maupun acak.
Berdasarkan data, dapat terlihat dengan jelas spesies gulma dawai mendominasi dengan jumlah spesies 37,9 % dari total. Kemudian 34,2%dari total jumlah gulma didominasi oleh rumput darah. Sedangkanspesies lainnya dapat dikatakan memiliki jumlah yang relatif teratur pada setiappengulangan.
Pada beberapa jenis tanaman tertentu setiap pertambahan plot, maka sigma tanaman tersebut juga bertambah , tetapi pada jenis tanaman yang lain jumlah tersebut tidak terlalu terlihat, yang diakibatkan pertumbuhan tanaman tersebut tidak merata secara keseluruhan. Dari penelitian yang kami lakukan, ada beberapa jenis tanaman hampir mirip tetapi setelah melakukan penelitian yang lebih lanjut fungsi dan morfologi spesies tersebut berbeda begitu juga dengan nama latinnya. Oleh karena itu, untuk mengetahui jenis rumput di suatu areal perlu diamati lebih lanjut dari segi morfologi dan anatomi.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Jenis rumput – rumputan yang paling dominan dalam suatu ekosistem
rumput adalah gulma
![Page 9: laporan praktikum agroekologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081718/5571facc49795991699323a1/html5/thumbnails/9.jpg)
2. Rumput dapat berguna bagi manusia tetapi juga dapat merugikan
(tergantung jenis rumputnya)
3. Jenis rumput – rumputan berbeda menurut fungsi, morfologi, maupun
anatomi.
4. Semakin luas jumlah plot, semakin terlihat jenis rumput yang berbeda
tetapi yang sama juga banyak tumbuh di sekitarnya
B. Saran
- Untuk mempermudah menghitung jenis rumput dalam suatu areal perlu
di gunakan plot dengan ukuran yang berbeda
- Untuk memeprmudah pengendalian gulma, salah satu caranya adalah
menganalisis vegetasi rumput yang ada di suatu areal.
DAFTAR PUSTAKA
[anonim].2009.Analisis Vegetasi Gulma Kuantitatif.http://riskaiskandar.blogspot.com/2009/02/analisis-vegetasi-gulma-kuantitatif.html [diakses 16 Maret 2011 ].
Wikipedia. 2010.Gulma. http://id.wikipedia.org/wiki/gulma [diakses 16 Maret 2011]
![Page 10: laporan praktikum agroekologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081718/5571facc49795991699323a1/html5/thumbnails/10.jpg)
Yakup, Sukman Y. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada