laporan praktikum agroekologi

16
I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pada umumnya dipandang dari manfaat yang didapat, tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu, tanaman yaitu tumbuhan yang menguntungkan dan dibudidayakan dan tumbuhan yang merugikan. Tumbuhan yang menguntungkan disebut tanaman yaitu tumbuhan yang dibudidayakan oleh manusia atau sengaja untuk ditanam karena mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan. Sedangkan tumbuhan yang merugikan adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki keberadaannya. Dalam kegiatan budidaya atau dalam ilmu pertanian, tumbuhan tersebut sering disebut dengan gulma (weed). Pengertian gulma yang lain adalah tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya secara pasti sehingga kebanyakan

Upload: sara-anjani

Post on 03-Jul-2015

774 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan praktikum agroekologi

I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pada umumnya dipandang dari manfaat yang didapat, tumbuhan dibagi

menjadi dua yaitu, tanaman yaitu tumbuhan yang menguntungkan dan

dibudidayakan dan tumbuhan yang merugikan. Tumbuhan yang menguntungkan

disebut tanaman yaitu tumbuhan yang dibudidayakan oleh manusia atau sengaja

untuk ditanam karena mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan. Sedangkan

tumbuhan yang merugikan adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki

keberadaannya. Dalam kegiatan budidaya atau dalam ilmu pertanian, tumbuhan

tersebut sering disebut dengan gulma (weed). Pengertian gulma yang lain adalah

tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya secara pasti sehingga kebanyakan

orang juga menganggap bahwa gulma mempunyai nilai negatif yang lebih besar

daripada nilai ekonomisnya. Sehingga gulma tersebut harus dimusnahkan dari,

agar tidak menimbulkan kerugian - kerugian yang lainnya, yang nantinya dapat

mengganggu kegiatan pertanian. Baik secara teknis, produksi, maupun secara

ekonomis.

Menurut wikipedia, (Wikipedia, 2011) gulma adalah tumbuhan yang

kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil

yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Batasan gulma bersifat teknis dan

plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu tanaman pertanian.

Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman

produksi melalui kompetisi . Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu

spesies tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman, erguna dapat menjadi gulma.

Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak

mengganggu. Contoh, kedelai yang tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur

Page 2: laporan praktikum agroekologi

jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun pada sistem tumpang sari keduanya

merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, beberapa jenis tumbuhan

dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang. Ilmu yang

mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya dikenal sebagai ilmu

gulma.

Kehadiran gulma sendiri secara langsung dapat mempengaruhi produksi

tanaman, baik secara kualitas maupun kuantitas, kemudian juga dapat

menghambat praktek budidaya pertanian. seperti dengan adanya gulma kualitas

akan menurun, karena biji gulma tersebut tercampur pada saat pengolahan tanah.

kemudian kuantitas juga akan menurun, karena terjadi kompetisi dalam sarana

tumbuh ( hara, air, udara, cahaya, ruang gerak ) dalam jumlah terbatas,

tergantung dari varietas, kesuburan, jenis, kerapatan, dan lamanya tumbuh. Hal

inilah yang kemudian menimbulkan gagasan petani untuk mengendalikan gulma.

Dengan tujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan produktifitas tanaman.

Kerusakan tanaman atau penurunan produksi pertanian akibat gulma pada

umumnya memiliki korelasi yang searah dengan populasi gulma itu sendiri.

Dalam hal ini faktor yang paling nampak adalah perebutan penguasaan sarana

tumbuh, ruang gerak dan nutrisi antara tanaman dan gulma. Untuk itu

pengendalian gulma penting dilakukan dalam penyelamatan produksi tanaman.

Sebab, sebagian besar gulma mampu berkembang dengan cepat dan

mendominasi lahan. Apabila penguasaan sarana tumbuh dimenangkan oleh

gulma, maka pada umumnya tanaman akan mengalami gangguan fisiologis yang

berakibat pada penurunan produksi atau bahkan kematian tanaman itu sendiri.

Kematian tersebuat selain karena kesulitan mendapatkan nutrisi, ada jenis gulma

tertentu yang mampu mengeluarkan enzim akar yang mampu merusak atau

Page 3: laporan praktikum agroekologi

meracuni tanaman. Kerusakan yang ditimbulkan gulma akan menentukan apakah

gulma tersebut merupakan gulma penting atau bukan. Kerusakan tersebut

umumnya memiliki hubungan dengan ambang ekonomi pertanian yang dapat

berbeda pada setiap tanaman berdasarkan nilai ekonominya.

Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui gulma - gulma yang

memiliki kemampuan tinggi dalam penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup.

Dalam hal ini, penguasaan sarana tumbuh pada umumnya menentukan gulma

tersebut penting atau tidak. Namun dalam hal ini jenis tanaman memiliki peran

penting, karena tanaman tertentu tidak akan terlalu terpengaruh oleh adanya

gulma tertentu, meski dalam jumlah yang banyak.

TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan luas plot minimal dalam

analisis vegetasi pada suatu areal.

MANFAAT PRAKTIKUM

Manfaat praktikum ini, antara lain :

-memahami dan mengenal vegetasi rumput dan jenis-jenisnya dalam

suatu areal.

- mengenal ciri-ciri gulma disuatu tempat.

Page 4: laporan praktikum agroekologi

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam pengertian ekologis gulma adalah tumbuhan yang mudah

menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang berubah. Salah satu faktor

penyebab terjadinya evolusi gulma adalah faktor manusia. Manusia merupakan

penyebab utama dari perubahan lingkungan dan gulma mempunyai sifat mudah

mempertahankan diri terhadap perubahan tersebut dan segera beradaptasi dengan

lingkungan tempat tumbuhnya.Dengan kata lain gulma memiliki genetic plasticity

yang besar. Sifat inidiperoleh dari seleksi alam yang terus menerus, beberapa sifat

umum gulma untuk mempertahankan eksistensinya antara lain mempunyai

adaptasi yang kuat, mempunyai daya saing yang tinggi, dapat membentuk

spora/biji banyak, cepat berkembangbiak, mampu berkecambah dan tumbuh pada

kondisi zat hara dan air yang sangat minim, mempunyai sifat dorman yang luas

(biji tidak mati dan mengalami dorman bila lingkungan kurang baik untuk

pertumbuhan). Gulma dijumpai pada setiap peristiwa pemanfaatan penggunaan

tanah danair. Permasalahan yang timbul berbeda intensitasnya, tergantung pada

tempat dantingkat pemanfaatan tempat tersebut. Pada pertanaman yang berbeda

akanmempunyai permasalahan dan komposisi spesies gulma yang berbeda

pula.Sebagai contoh permasalahan dan komposisi spesies gulma pada pertanaman

padisawah, padi gogo/ladang, padi gogo rancah dan padi pasang surut akan

berbedawalaupun jenis pertanaman yang dibudidayakan sama yaitu padi. Pada

pertanaman perkebunan, masalah yang timbul tentu akan berbeda dengan masalah

pada pola pertanaman tanaman pangan. (Yakup, 2002)

Tumbuhan – tumbuhan gulma ternyata juga bermanfaat. Misalnya,

mereka dapat mengurangi erosi tanah saat tumbuhan – tumbuhan yang di tebang

Page 5: laporan praktikum agroekologi

tidak dapat tumbuh lagi. Mereka juga memeberikan perlindungan dan makanan

bagi burung – burung dan hewan – hewan liar lainnya. Rumput api adalah salah

satu dari banyak gulam yang di gunakan dalam pembuatan obat untuk mengurangi

rasa sakit. (Diah aryulina 2006)

BAHAN DAN ALAT

Bahan dan alat yang digunakan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kayu patok ukuran ± 30 cm sebanyak 4 buah.

2. Tali raffia

3. Meteran

4. Buku gulma

5. Isolasi

6. Plastik kantong

METODE KERJA

1. Penentuan Luas Plot Minimal

Tentukan lokasi yang diamati secara acak.

Buat plot berukuran 25 x 25 cm, hitunglah jumlah spesies serta

tentukan Nilai Lindung per spesies dalam plot tersebut. Apabila

spesies tersebut belum diketahui namanya, maka cabut bersama akar,

batang, daun sedapat mungkin sertakan bunga dan atau buahnya, yang

selanjutnya ditempelkan pada kertas dan diberi kode yang nantinya

Page 6: laporan praktikum agroekologi

akan diidentifikasi di laboratoriumdengan menggunakan buku

identifikasi.

Selanjutnya lakukan prosedur yang sama dalam perluasan petak yang

berukuran 25x50, 50x50, 50x100, 100x100 cm.

Buatlah tabel pengamatan untuk perhitungan.

Selanjutnya buatlah grafik dengan cara menentukan sumbu tegak

sebagai jumlah spesies dan sumbu mendatar merupakan luas plot.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 7: laporan praktikum agroekologi

HASIL

1. Tabel data pengamatan analisis vegetasi rumput

NoJenis spesies

Luas PlotNL ( %)25 x

2525 x 50

50 x 50 50 x 100

100 x 100

1. Rumput Darah 0 0 8 43 74 34,22. Akar Sekentut 1 1 1 1 1 0,43. Kanching Baju 0 0 0 5 5 2,54. Rumput Setawar 0 0 0 3 3 1,35. Lychmis alba 0 0 1 1 1 0,46. Sonchus oleraceus 0 1 1 1 1 0,47. Acalypha

rhomboidea2 2 2 2 2 0,9

8 Rumpur Dawai 43 69 82 82 82 37,99 Rumput Sarang

Buaya5 12 12 12 54 25

10 Letup-letup 0 0 0 1 1 0,411 Antenaria

plantaginifolia0 0 1 1 1 0,4

12 Bromus Internis 6 9 17 31 54 2513 Rumput Bunga

satwa0 1 1 1 1 0,4

Total Jenis 5 7 10 12 13100

Jumlah Spesies 62 85 126 183 216

PEMBAHASAN

Page 8: laporan praktikum agroekologi

Gulma - gulma tertentu cenderung memiliki kemampuan yang sangat baikdalam penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup. Hal ini memiliki hubunganyang erat dengan jenis gulma dimana gulma jenis tertentu mampu bekembangbiak dengan cepat, misal selain dengan biji, ia juga dat berkembang denganrimpang, lalu bijinya yang ringan dan kebutuhan nutrisi yang toleran sertapertumbuhan yang cepat. Kemampuan gulma tersebut secara alami dapatmembuatnya mampu mendominasi suatu lahan dalam penyebaran yang rata maupun acak.

Berdasarkan data, dapat terlihat dengan jelas spesies gulma dawai mendominasi dengan jumlah spesies 37,9 % dari total. Kemudian 34,2%dari total jumlah gulma didominasi oleh rumput darah. Sedangkanspesies lainnya dapat dikatakan memiliki jumlah yang relatif teratur pada setiappengulangan.

Pada beberapa jenis tanaman tertentu setiap pertambahan plot, maka sigma tanaman tersebut juga bertambah , tetapi pada jenis tanaman yang lain jumlah tersebut tidak terlalu terlihat, yang diakibatkan pertumbuhan tanaman tersebut tidak merata secara keseluruhan. Dari penelitian yang kami lakukan, ada beberapa jenis tanaman hampir mirip tetapi setelah melakukan penelitian yang lebih lanjut fungsi dan morfologi spesies tersebut berbeda begitu juga dengan nama latinnya. Oleh karena itu, untuk mengetahui jenis rumput di suatu areal perlu diamati lebih lanjut dari segi morfologi dan anatomi.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Jenis rumput – rumputan yang paling dominan dalam suatu ekosistem

rumput adalah gulma

Page 9: laporan praktikum agroekologi

2. Rumput dapat berguna bagi manusia tetapi juga dapat merugikan

(tergantung jenis rumputnya)

3. Jenis rumput – rumputan berbeda menurut fungsi, morfologi, maupun

anatomi.

4. Semakin luas jumlah plot, semakin terlihat jenis rumput yang berbeda

tetapi yang sama juga banyak tumbuh di sekitarnya

B. Saran

- Untuk mempermudah menghitung jenis rumput dalam suatu areal perlu

di gunakan plot dengan ukuran yang berbeda

- Untuk memeprmudah pengendalian gulma, salah satu caranya adalah

menganalisis vegetasi rumput yang ada di suatu areal.

DAFTAR PUSTAKA

[anonim].2009.Analisis Vegetasi Gulma Kuantitatif.http://riskaiskandar.blogspot.com/2009/02/analisis-vegetasi-gulma-kuantitatif.html [diakses 16 Maret 2011 ].

Wikipedia. 2010.Gulma. http://id.wikipedia.org/wiki/gulma [diakses 16 Maret 2011]

Page 10: laporan praktikum agroekologi

Yakup, Sukman Y. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada