laporan praktikum ac mobil

24
Laporan Praktikum AC Mobil KATA PENGANTAR Assalammu’alaikum Wr.Wb Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyusun laporan mengenai “Pengenalan Komponen AC Mobil beserta fungsinya“. Laporan ini kami susun berdasarkan praktikum pada mata kuliah laboratorium sistem Tata Udara. Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah agar mahasiswa khususnya pembaca mengetahui dan memahami komponen AC mobil beserta fungsinya pada setiap mobil. Pada kesempatan ini kami akan membahas mengenai komponen, fungsi dan cara kerja AC mobil. Demikianlah laporan ini kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih. Wassalammu’alaikum Wr.Wb. Sekay u, Juli 2010 Penyusun DAFTAR ISI

Upload: habib-nur-syafii

Post on 16-Jan-2016

1.691 views

Category:

Documents


217 download

DESCRIPTION

OTOMOTIF

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum AC Mobil

Laporan Praktikum AC Mobil

KATA PENGANTAR           

Assalammu’alaikum Wr.Wb

            Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan petunjuk-

Nya kami dapat menyusun laporan mengenai “Pengenalan Komponen AC Mobil beserta

fungsinya“. Laporan ini kami susun berdasarkan praktikum  pada mata kuliah laboratorium

sistem Tata Udara. Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah agar mahasiswa

khususnya pembaca mengetahui dan memahami komponen AC mobil beserta fungsinya pada

setiap mobil. Pada kesempatan ini kami akan membahas mengenai komponen, fungsi dan

cara kerja AC mobil. Demikianlah laporan ini kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi kita

semua dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih.

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

                                                                                                                        Sekayu,  Juli 2010

                                                                                                                                Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                      …………………………………………………..

DAFTAR ISI                                      …\.………………………………………………

BAB I. PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang                 ………………………………………………….

1.2    Rumusan masalah            ………………………………………………….

1.3    Tujuan                             ………………………………………………….

1.4    Tinjauan Pustaka             ………………………………………………….

1.5    Keselamatan kerja            ……………………...…………………………..

Page 2: Laporan Praktikum AC Mobil

BAB II. LANDASAN TEORI         ………………………………………………….

BAB III. PEMBAHASAN               ………………………………………………….

BAB IV. PENUTUP

            4.1  Kesimpulan                     ………………………………………………….

            4.2  Saran                               …………………………………………………..

BAB IPENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Dewasa ini kebutuhan AC tidak hanya meliputi kebutuhan pendinginan suatu gedung

perkantoran namun telah merebak ke berbagai kebutuhan manusia lainnya,

seperti  pendinginan industri makanan, industri telekomunikasi maupun pendinginan rumah

dan pendinginan transportasi. Adapun pendinginan yang digunakan pada alat transportasi

yaitu terdapat pada mobil baik mobil pribadi maupun bus. Pada dasarnya siklus sistem

pendinginan yang digunakan pada semua kebutuhan manusia adalah sama hanya saja jenis

bahan pendingin(refrigeran) yang digunakan berbeda dan komponen yang terdapat pada

setiap mesin pun berbeda.

Begitu besar peranan AC dalam memenuhi kebutuhan manusia dan menciptakan

kenyamanan mengharuskan mahasiswa ikut berpartisipasi dalam usaha mewujudkan

kenyamanan dengan tetap memperhatikan keselamatan lingkungan akibat dampak dari

pemakaian refrigeran yang berlebihan. Maka dari itu mahasiswa disarankan untuk

mempelajari sistem pendinginan ini yang meliputi siklus, komponen yang terdapat dala

sistem pendinginan, fungsi komponen, cara kerja, tata cara pemakaian refrigeran yang baik

dan benar dan solusi menanggulangi permasalahan yang ditimbulkan akibat pemakaian

refrigeran yang tidak benar agar tidak merusak lingkungan.

1.2              Rumusan Masalah

1.      Apa saja komponen-komponen yang terdapat pada Ac mobil ?

2.      Apa fungsi dari setiap komponen-komponen yang terdapat pada Ac mobil ?

Page 3: Laporan Praktikum AC Mobil

3.      Apa saja komponen pada sistem kelistrikan pada AC mobil dan jelaskan fungsi masing-

masing komponen tersebut ?

4.      Bagaimanakah proses pengosongan, pemvakuman, pengisian oli dan pengisian refrigeran

pada sistem AC mobil ?

1.3              Tujuan

1.      Mengetahui dan dapat menyebutkan komponen utama atau komponen tambahan pada sistem

refrigerasi AC mobil dan menjelaskan fungsi komponen tersebut serta mampu menjelaskan

siklus refrigeran pada sistem refrigerasi AC mobil.

2.      Menyebutkan komonen-komponen system kelistrikan pada AC mobil dan menjelaskan

fungsi masing-masing komponen serta mampu menggambarkan rangkaian kelistrikan AC

mobil dan menjelaskan prinsip kerjanya.

3.      Mendeteksi jumlah refrigerant yang optimal pada sistem, melakukan pengosongan,

pemvakuman, testing kebocoran, pengisian oli serta pengisian refrigeran pada sistem AC

mobil.

1.4              Tinjauan Pustaka

a.    Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal    :Senin/ 05 Juli 2010

Waktu              :08.00 s.d 17.00 WIB

Tempat                        :Laboratorium Sistem Tata Udara Politeknik Sekayu

b.    Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :

-          Tool box

-          Perangkat Simulasi AC mobil

-          Modul praktikum

1.5              Keselamatan Kerja

1.      Perhatikan setiap hal yang dijelaskan dan didemonstrasikan oleh instruktur.

2.      Catat hal-hal yang dianggap perlu

3.      Jangan mencoba menghidupakan mesin jika belum mengerti benar prosedur operasinya.

4.      Lakukan setiap proses menurut prosedur yang ditentukan

5.      Tanyakan selalu setiap ada hal yang belum jelas

6.      Bekerja dengan tekun dan penuh disiplin

7.      Utamakan keselamatan kerja baik diri sendiri, mesin maupun lingkungan di sekitar mesin.

BAB IILANDASAN TEORI

Page 4: Laporan Praktikum AC Mobil

       I.            Komponen Sistem Refrigerasi AC Mobil

Sistem refrigerasi AC mobil terdiri atas kompresor, kondensor, receiver/dryer, katup

ekspansi dan evaporator. Masing-masing komponen mempunyai fungsi yang berbeda-beda

dan bekerja membentuk suatu siklus.

Adapun siklus sistem refrigerasi dari AC mobil adalah :

a.         Di dalam kompresor, tekanan dan temperatur refrigeran dinaikkan sehingga refrigeran keluar

saluran discharge kompresor berupa gas dengan tekanan dan temperatur yang tinggi.

b.        Gas refrigeran kemudian mengalir ke dalam kondensor, di sini gas akan melepaskan kalor ke

udara yang lewat pada kondensor dan mengalami pengembunan menjadi cairan.

c.         Refrigeran cair mengalir ke receiver/dryer. Di sini cairan refrigeran ditampung (receiving)

dan akan dialirkan kembali sesuai laju aliran refrigeran yang dibutuhkan sistem. Refrigeran

juga dibersihkan (filtering) dari kotoran-kotoran yang ikut sirkulasi dan selanjutnya uap air

yang ikut sirkulasi akan diserap (drying).

d.        Cairan refrigeran dengan temperatur yang relatif rendah tapi tekanan masih tinggi, akan

diekspansi di dalam katup ekspansi sehingga tekanan dan temperaturnya menjadi rendah.

e.         Kabut refrigeran yang bertemperatur dan bertekanan rendah kemudian mengalir ke dalam

evaporator. Di sini refrigeran menyerap panas (kalor) dari udara yang dialirkan melewati

evaporator. Akibatnya cairan refrigeran akan menguap menjadi gas dan kembali ke

kompresor untuk memulai siklus baru.

    II.            Letak Komponen  pada AC Mobil

Letak komponen-komponen sistem sirkulasi refrigeran sangat bervariasi, tergantung dari

jenis mobil (kendaraan).

Secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:

1.      Jenis mesin (engine) di depan, seperti: sedan, kijang, jeep, hardtop

2.      Jenis mesin di bawah jock, seperti: espass, carry

3.      Jenis mesin di belakang, seperti: VW combi, bus.

Page 5: Laporan Praktikum AC Mobil

BAB IIIPEMBAHASAN

A.    Komponen Sistem Sirkulasi Refrigeran pada AC Mobil

Adapun komponen sistem sirkulasi refrigeran pada AC mobil:

         Kompresor

Kompresor berfungsi untuk memompa refrigeran dalam sistem. Kompresor memiliki dua

saluran utama, yaitu saluran hisap (suction line) dan saluran buang/keluar (discharge line).

Saluran hisap harus dihubungkan dengan pipa keluaran evaporator, sedangkan saluran tekan

dihubungkan dengan masukan pipa kondensor.

         Kondensor

Kondensor adalah suatu komponen penukar kalor. Pada sistem pendingin lemari es

berfungsi melepaskan kalor/panas dari produk makanan yang diinginkan. Sesuai dengan

namanya kondensor, komponen ini bertugas mengkondensasikan refrigeran yaitu dengan

merubah wujud uap refrigeran bertekanan tinggi menjadi refrigeran berwujud cair dengan

melepas panas/kalor ke udara sekitar. Kondensor hanya merubah wujud refrigeran menjadi

cair, sedangkan tekanannya masih tetap tinggi.

         Receiver/dryer

Receiver adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan cairan refrigeran. Dryer

dan filter di dalam recieiver akan menyerap air dan kotoran yang ada di dalam

refrigeran.Receiver memisahkan refrigeran dalam bentuk gas dari cairan refrigeran oleh

perbedaan berat dan memastikan bahwa aliran yang mengalir ke expansion sudah berbentuk

cairan. Dryer juga berisi desiccant yaitu zeolite yang berfungsi menyerap uap air.

Page 6: Laporan Praktikum AC Mobil

           Sigh glass

Sigh glass dipasang diatas receiver, digunakan untuk mengetahui jumlah refrigeran di

dalam sirkulasi. Pada kondisi normal sigh glass akan berwarna bening. Jika jumlah refrigeran

kurang maka sigh glass akan berubah warna menjadi keruh dan tekanan pada manifold gauge

akan menunjukkan 20 - 35 psig sedangkan jika jumlah refrigeran berlebih maka sigh glass

tetap bening namun tekanan pada manifold gauge menunjukkan 200-300 psig.

       Gambar sigh glass pada AC mobil

           Katup ekspansi

Katup ekspansi berfungsi untuk menurunkan tekanan cairan refrigeran sebelum masuk ke

evaporator.

           Evaporator

Evaporator berfungsi menyerap kalor/panas dari produk makanan yang disimpan dalam

lemari es dan sebagai tempat mengalirnya refrigeran

  Langkah Kerja Pemeriksaan Komponen AC Mobil:

1.      Kondisi OFF

a.         Lakukan pengamatan pada komponen-komponen sistem sirkulasi refrigeran serta tata

letaknya pada perangkat simulasi AC mobil.

b.        Amati pula posisi reflatif komponen-komponen tersebut terhadap komponen engine

penggerak.

2.      Persiapan menghidupkan penggerak

a.       Periksa kesiapan engine penggerak dan komponen pendukungnya untuk dioperasikan (sesuai

petunjuk instruktur).

b.      Hidupkan engine, dan atur putarannya pada 1500 rpm

c.       Biarkan stedy kira-kira 5 menit.

3.             Persiapan menghidupkan AC

a.    Periksa saklar blower pada dan saklar thermostat pada control

b.    Posisikan saklar blower pada high cool, dan atur thermostat posisi maksimum.

c.    Setelah AC jalan perhatikan putaran engine, biasanya putaran engine akan berkurang maka

perlu dinaikkan lagi secara manual (engine tidak dilengkapi dengan peralatan idle up).

Page 7: Laporan Praktikum AC Mobil

d.   Lakukan pengamatan pada komponen-komponen sirkulasi refrigeran.

4.             Amati dengan perabaan pada pipa-pipa saluran refrigeran, katup ekspansi, dryer (hati-hati

pada pipa discharge karena relative panas)

   Sirkulasi Refrigeran

B.            Sistem Kelistrikan AC Mobil

Adapun komponen sistem kelistrikan yang terdapat pada AC mobil, yaitu:

         Power Supply DC

Komponen ini digunakan sebagai sumber arus utama dalam menyuplai arus ke

komponen-komponen AC mobil. Tanpa adanya power supply DC maka sistem refrigerasi AC

mobil tidak akan berjalan. Adapun power supply DC pada sistem refrigerasi AC mobil

berupa accu.

         Fuse (sekering)

Page 8: Laporan Praktikum AC Mobil

Fuse (sekering) adalah elemen rangkaian yang terbakar atau putus bila arus yang

melaluinya melebihi nilai tertentu. Fuse melindungi rangkaian dari kerusakan fungsi yang

sama dengan pemutus arus.

      Switch

Switch berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan serta mengatur besar kecilnya

temperature di dalam AC mobil.

Terbagi menjadi 4 bagian :

-       Selector switch                                     -    Low Pressure Switch

-       Thermostatic Switch                            -    High Pressure Switch

      Relay

Relay terdiri dari coil dan beberapa kaki elektroda yang menjadi objek control jalannya

arus listrik. Di ujung coil ada plat konduktor yang berfungsi untuk mengatur arus listrik

terhadap keperluan control tersebut. Plat konduktor ini bekerja sebagai switching tadi karena

adanya efek electromagnet yang terjadi pada coil karena adanya tegangan control yang

bekerja pada koil.

      Motor Blower dan Motor Fan Kondensor

Motor  blower digunakan untuk menggerakkan blower sedangkan motor fan digunakan

untuk menggerakkan fan kondensor.

      Amplifier

Amplifier adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya atau tenaga

secara umum.

      Magnetic Clutch coil

Magnetic clutch coil berfungsi mengatur kerja otomatis kerja kompresor. Magnetic clutc

coil terdiri dari beberapa bagian yang digabung menjadi satu, yaitu: pully, magnet, center

Page 9: Laporan Praktikum AC Mobil

pish dan bearing. Jika sebuah magnetic clutch coil rusak atau hilang fungsi kompresor tidak

akan bekerja dan kehilangan daya kompres dan akibatnya AC mobil tidak akan berfungsi.

      Kabel Penghubung secukupnya

Kabel penghubung digunakan sebagai media untuk menghubungkan dan mengalirkan arus

dari komponen sistem AC mobil dengan power supply, sehingga arus bisa mengalir dan pada

akhirnya komponen-komponen dapat berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

 Langkah Kerja Sistem Kelistrikan AC Mobil:

1.         Lepaskan hubungan sistem ke battery (Accu)

2.         Lakukan pengamatan pada komponen-komponen sistem kelistrikan serta tata letaknya pada

perangkat simulasi AC mobil.

3.         Periksa sambungan-sambungan kabel apakah sesuai dengan rangkaian yang benar secara

visual atau memakai AVO meter.

4.         Periksa tahanan magnet clutch coil (3,75 ± 0,2 Ω).

5.         Periksa gulungan motor blower dan motor fan kondensor

6.         Yakinkan semua sambungan sesuai dengan rangkaian.

7.         Pasang kembali sambungan ke battery (accu)

8.         Putar selector switch pada posisi ON, dan pindahkan posisi L, M, H sambil mengamati

putaran dari motor blower.

9.         Putar ON thermostatic switch sampai posisi maksimum, amati kerja magnetic clutch coil dan

motor fan kondensor.

10.     Pengamatan selesai, putar posisi semua saklar ke posisi OFF.

11.     Lepaskan hubungan kabel ke battery (accu).

C.  Pengosongan, Pemvakuman, Penambahan Oli dan Pengisian Refrigeran

   Pengosongan

Pengosongan dimaksudkan agar di dalam kompresor benar-benar tidak terdapat refrigeran

sebelum dilakukan pengisian refrigeran.

   Pemvakuman

Pemvakuman bertujuan membersihkan kotoran-kotoran di dalam kompresor yang telah

bercampur dengan refrigerant. Sehingga pada saat dilakukan pengisian kompresor benar-

benar bersih dari kotoran-kotoran sisa dari siklus pendinginan pada lemari es.

 Langkah Kerja Pemvakuman

1.      Pasang charge manifold, selang biru pada katup hisap sedang selang kuning pada pompa

vakum. Pastikan terpasang dengan baik.

Page 10: Laporan Praktikum AC Mobil

2.      Buka semua katup pada sistem dan katup hisap pada charge manifold, sedang katup merah

pada charge manifold ditutup.

3.      Hidupkan pompa vakum

4.      Amati tekanan compound gauge pada charge manifold, hingga menunjukan tekanan vakum

30 inch Hg.

5.      Setelah tercapai, tutup katup charge manifold dan matikan pompa vakum.

6.      Diamkan 30 menit. Bila terjadi kenaikan tekanan, lakukan proses pemvakuman lagi. Bila

tidak ada kenaikan tekanan, maka sistem telah siap dilakukan pengisian refrigeran.

  Penambahan Oli

Langkah ini dilakukan pada tahap akhir dari proses pemvakuman, tujuannya untuk

menggantikan oli yang ikut terbawa oleh refrigeran pada saat pengosongan atau oleh

komponen apabila dilakukan pergantian komponen yang telah rusak. Oli berfungsi sebagai

pelumas piston pada kompresor agar gerakan piston tersebut lancar (tidak aus).

 Langkah Kerja Penambahan Oli

1.      Menjelang akhir proses vakum, tutuplah katup Lo dan Hi serta matikan pompa vakum.

2.      Siapkan jumlah oli yang akan ditambahkan ke dalam sistem pada wadah atau takaran oli.

3.      Lepaslah selang sisi Low pressure dari manifold gauge dan pindahkan ke wadah oli yang

telah disiapkan (gelas ukur, ember atau mesin 3R).

4.      Hidupkan pompa vakum, kemudian buka katup Hi sedikit saja untuk menghindari oli ikut

tersedot keluar (katup Lo tertutup)

5.      Setelah oli habis tutup katup Hi dan matikan pompa vakum

6.      Pasang kembali selang sisi tekanan rendah pada manifold gauge.

7.      Hidupkan pompa vakum dan buka kedua katup Lo dan Hi. Lanjutkan pemvakuman.

  Pengisian Refrigeran

Pengisian refrigeran bertujuan untuk mengisi refrigeran yang akan disimpan di dalam

kompresor. Refrigeran berfungsi sebagai bahan utama pendingin pada sistem refrigerasi di

AC mobil. Langkah ini dilakukan setelah sistem divakum dan diyakini tidak bocor.

 Langkah kerja Pengisian Refrigeran pada AC Mobil

1.      Sambungkan selang tengah manifold gauge ke tabung refrigeran

2.      Buka katup tabung refrigeran

3.      Kalau manifold gauge ada pentilnya, tekan pentilnya sehingga udara yang terjebak pada

selang dapat keluar. Apabila tidak ada pentilnya kendorkan selang tengah pada manifold

gauge sampai terdengar suara udara keluar. Selanjutnya kencangkan kembali selang tersebut.

Page 11: Laporan Praktikum AC Mobil

4.      Bukalah katup Lo dan katup Hi tetap tertutup (pengisian dalam wujud gas posisi tabung

tegak, dan lewat saluran hisap). Setelah tekanan mencapai kira-kira 4 bar (58,8 psig) tutuplah

katup Lo.

5.      Jalankan engine penggerak, kemudian hidupkan AC: putaran blower High dan temperature

control maksimum. Buka kembali katup Lo dan isikan refrigeran sampai pada jumlah

refrigeran optimal.

6.      Kalau pengisian sudah selesai, tutup katup Lo dan katup tabung refrigeran.

7.      Matikan AC dan engine penggerak

8.      Setelah tekanan stabil lepaskan manifold gauge dari sistem dan tabung refrigeran.

9.      Langkah pengisian refrigeran selesai.

BAB IVPENUTUP

4.1     Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini, yaitu:

a.       Sistem refrigerasi AC mobil memiliki komponen-komponen yang sangat berperan penting

dalam proses sirkulasi refrigeran. Komponen-komponen tersebut terbagi mejadi beberapa

bagian yaitu, komponen utama (kompresor, kondensor, evaporator, receiver/dryer, sigh glass,

katup ekspansi) dan komponen kelistrikan (selector switch, magnetic clutch coil,dll).

b.      Terdapat tiga proses dalam pengisian refrigeran. Diawali dengan pengosongan,

pemvakuman, penambahan oli, pevakuman dan dilanjutkan dengan pengisian refrigeran.

4.2     Saran

a.       Diharapkan pembaca khususnya mahasiswa dapat menjadikan laporan ini sebagai bahan

bacaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai sistem refrigerasi pada AC mobil.

b.      Diharapkan pembaca khususnya mahasiswa dapat mengoreksi secara mengkritisi  laporan

yang disusun ini. Sehingga dapat dijadikan tolak ukur seberapa jauh tingkat pemahaman

Page 12: Laporan Praktikum AC Mobil

mahasiswa mengenai sistem refrigerasi pada AC mobil baik itu komponen dan

kelistrikannya.

Page 13: Laporan Praktikum AC Mobil

Service AC Mobil1. Cara Periksa Kondisi Kerja Kompressor AC Mobil

Kompressor ac mobil terbagi menjadi dua komponen utama yaitu

kompressor dan magnetic clutch.

Untuk kompressor ac beberapa point yang perlu di lakukan

pemeriksaan adalah periksa kondisi fisik, apakah terdapat oli yang

menempel pada dinding kompressor, kalau ya berarti terjadi kebocoran

pada kompressor, tetapi juga perlu untuk mencari tahu dari mana

datangnya oli apakah dari kompresor ataukah dari mesin.

Page 14: Laporan Praktikum AC Mobil

Gambar Seal Shaft Kompresor Ac Mobil

Bagian bagian dari kompressor ac yang biasa menjadi penyebab bocor

freon yang bercampur dengan oli diantaranya pada packing antara front

cover dan back cover, sambungan pipa ac pada kompressor baik pipa

low maupun pipa high, reliev valve atau seal shaft compressor.

Sedangkan pemeriksaan kerja kompressor ac dalam memompa

refrigerant bisa dilihat dengan menggunakan manometer gauge ac

mobil.

2.Cara Periksa Magnetic Clutch atau Kopling Magnet

Kopling magnet pada kompresor ac mobil berfungsi untuk

mengubungkan putaran mesin melalui puli kompressor. Pada gambar

kompresor ac mobil di atas terdapat puli, armature assembly atau center

piece serta terdapat gulungan spull di dalam puli, secara bersama di

sebut sebagai magnetic clutch assy atau kopling magnet ac mobil. Lihat

juga test kerja magnetic clutch..

Pemeriksaan untuk kopling magnet ini bisa dilihat secara fisik

diantaranya armature assembly atau center piece tertarik oleh magnet

ketika ac hidup, perhatikan gerakan saat terhubung apakah langsung

terhubung atau selip terlebih dahulu. Perhatikan pula bunyi saat

terhubung apakah terdengar keras atau lemah.

Page 15: Laporan Praktikum AC Mobil

Kalau saat terhubung terdengar bunyi keras besi sama besi berati telah

terjadi keausan permukaan armatur assembly dengan permukaan puli,

atau terdapat jarak atau celah yang terlalu jauh (lihat gambar kompresor

diatas). Dan akibat dari jarak yang terlalu jauh akan membawa akibat

kadang terhubung dan kadang tidak terhubung terutama jika suhu

kompresor sudah panas, karena kemampuan magnet untuk menarik

center piece berkurang saat panas.

Dan hal ini kita akan merasakan ac kadang mati dan ac kadang hidup

sebagai akibat celah antara center piece dan permukaan puli yang

terlalu jauh. Jarak antara puli dan center piece yang baik berada di

antara 0,25mm sampai 0,5mm.

Jarak atau celah center piece dengan permukaan puli kompresor diatur

oleh ketebalan ring plat yang digunakan antara center piece dengan

shaft atau as kompressor. Berubahnya jarak ini biasanya karena

memang sudah waktunya penggantian spare part ac tersebut.

Hal diatas disebabkan karena pada saat ac mobil dihidupkan permukaan

center piece yang diam secara tiba-tiba terhubung dengan permukaan

puly yang berputar terus-menerus. Dan ini terjadi setiap ac mobil on dan

off, tentu saja terdapat masa pakainya.

Page 16: Laporan Praktikum AC Mobil

Gambar Center Piece Kompresor ac

Jarak antara puli dan center piece yang terlalu jauh dengan tanda bunyi

keras saat center piece terhubung pada beberapa merek kompressor ac

juga mengakibatkan armature assembly bisa putus pada plat

pegas,disamping itu jika jarak terlalu jauh kemungkinan kemagnetan dari

magnetic clutch tidak sanggup menarik center piece saat kondisi panas.

3. Pemeriksaan Kondensor AC

Secara fisik pemeriksaan kondensor ac bisa di lakukan dengan melihat

sirip-sirip pada kondensor apakah ada terdapat basah oli ac yang

menandakan terdapat kebocoran pada kondensor serta periksa apakah

ada terlihat sirip tertekuk atau kotoran yang mengurangi pendinginan

kondensor.

4. Periksa Pipa-Pipa AC dan Slang Flexible

Cek pipa ac baik pipa flexible atau pipa aluminium dari kemungkinan

bocor atau pun kemungkinan bergesekan dengan bagian mobil yang

lain, yang bisa menjadi penyebab terjadinya kebocoran.

Periksa atau cek sambungan-sambungan dari kemungkinan bocor yang

ditandai dengan terlihat basah oleh oli ac pada sambungan pipa ac

tersebut.

Periksa juga Service Valve dari kebocoran yang mungkin terjadi, hal

yang sama juga bisa di lihat jika terjadi bocor pada service valve akan

terlihat basah dengan bekas oli di sekitar servis valve (pentil pada pipa

ac untuk mengisi dan membuang freon) tersebut.

5.Pemeriksaan Receiver Drier

Receiver drier ini berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak lolos ke

katup expansi, untuk ac mobil dengan tipe receiver drier yang terpisah

dari kondensor dilengkapi dengan sight glass dan pressure switch.

Page 17: Laporan Praktikum AC Mobil

Untuk pemeriksaan receiver drier tipe terpisah dengan kondensor yang

kebanyakan bertipe T atau tipe L, periksa juga dari kemungkinan bekas

oli ac di sekitar sambungan IN dan OUT karena pada bagian ini sering

juga terjadi kebocoran freon atau oli ac karena sil yang mengeras atau

pun sambungan pipa ac yang terhubung kurang keras.

Perlu dilihat juga kondisi freon melalui sight glass yang terdapat pada

atas receiver drier apakah sight glass terlihat bersih atau hitam, jika

terlihat kehitaman pertimbangkan untuk penggantian receiver drier dan

periksa ac mobil secara keseluruhan ke bengkel servis ac mobil.

Untuk kabel pressure switch periksa kondisi soket serta kabel yang

terhubung apakah terlihat dalam kondisi terhubung dengan baik atau

tidak.

6.Pemeriksaan pada Expansi Valve

Untuk ekpansi Valve atau katup expansi pada ac mobil terdapat

beberapa jenis, jenis expansi valve yang bisa kita periksa kondisinya

dari luar adalah katup expansi yang bebentuk kotak.

Walaupun expansi berbentuk kotak ini pun ada juga yang di tempatkan

di dalam rumah evaporator, tergantung konstruksi evaporator. Contoh

pada kebanyakan mobil dari Toyota ekspansi Valve ini bisa dilihat dari

luar, serta mudah untuk bongkar pasang tanpa membuka Evaporator.

Dan untuk pengecekan secara mudah adalah dengan melihat kondisi

secara fisik apakah terdapat bekas oli ac yang berada di sekitar katup

expansi tersebut yang menandakan telah terjadi bocor pada seal

sambungan pipa ac.

Sedangkan tipe katup expansi yang terletak di dalam rumah evaporator,

kita tidak bisa melihat ondisi secara fisik, tetapi bisa di lihat kerja nya

dari tekanan yang di ukur, untuk yang ini mungkin semua orang tidak

bisa melihat kondisinya kecuali teknisi.

Page 18: Laporan Praktikum AC Mobil

7.Pemeriksaan Evaporator

Gambar Evaporator Kotor

Pemeriksaan atau pengecekan dengan cara mudah kondisi Evaporator

bisa dilakukan dengan merasakan hembusan angin melalui grill ac.

Jika terasa angin kurang kencang dan efek yang ditimbulkan nya adalah

ac kurang dingin atau terkadang angin tidak keluar untuk beberapa tipe

ac mobil, tidak ada salahnya melakukan pembersihan evaporator karena

kotor.

8.Pemeriksaan Blower

Pengecekan blower secara mudah juga bisa dilakukan dengan

mendengarkan putaran blower apakah terdengar kasar ataukah terdapat

suara-suara lain dari blower. Semisal adalah terdapat dedaunan kering

yang masuk ke blower ataupun bunyi blower yang disebabkan oleh

bushing motor blower yang sudah aus. Sehingga saat ac hidup

terdengar bunyi yang keras dari motor blower ini.

9.Pemeriksaan Fan Kondensor

Fan kondensor atau pun yang menjadi satu dengan fan radiator perlu

kita periksa juga kecepatan hembusan angin, arah hembusan angin

serta kondisi soket kabel pada fan condensor tersebut. Untuk hal ini jika

fan condensor mati pada beberapa tipe mobil menjadi penyebab

naiknya temperatur mesin ketika ac dihidupkan.

Page 19: Laporan Praktikum AC Mobil

10. Pemeriksaan Drive Belt

Drive belt pada ac mobil menghubungkan antara puli kompressor ac

dengan puli cranksaft mesin. Pengecekan bisa dilakukan dengan

melihat kondisi apakah terlihat retak-retak atau masih baik,jika terlihat

retak,langkah baiknya adalah di ganti,menghindari putus di tengah jalan.

Karena drive belt ac mobil ini pada beberapa merek dan tipe mobil

menyatu dengan putaran water pump serta Alternator. Jika putus di

tengah jalan tidak saja ac mobil yang tidak dingin,tetapi pendinginan

mesin dan pengisian aki dariAlternator juga tidak bekerja.

11. Pemeriksaan Jumlah Freon Pada AC Mobil

Pemeriksaan jumlah freon atau cara cek freon pada ac mobil bisa di

lakukan secara manual melalui sight glass yang terdapat pada receiver

drier, jika sistem ac menggunakan receiver drier yang menjadi satu

dengan kondensor, maka sight glass ini terletak pada saluran pipa

tekanan tinggi.

Gambar cara melihat banyak nya freon ac mobil

Page 20: Laporan Praktikum AC Mobil

Cara melihat jumlah freon ac mobil R134a melaui sight glass:

1. Hidupkan mesin mobil,jika terlihat gelembung warna putih saat idle

kemudian berubah menjadi bening saat di gas kondisi freon cukup.

2. Jika terlihat bergelembung warna putih baik saat mesin idle atau saat

mesin di gas artinya freon kurang, freon kurang ini terdapat dua

kemungkinan yaitu memang freon kurang atau freon tidak bisa masuk

lebih banyak karena di dalam sistem terlalu banyak oli.

3. Pada sight glass terlihat bening baik saat idle atau saat mesin di gas

artinya didalam sistem terlampau banyak freon.

Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan tekanan freon yang benar dan

akurat harus menggunakan manometer gauge sebagai alat servis ac

mobil atau mesin AC R3 untuk periksa jumlah freon yang terdapat pada

sistem ac.