laporan praktik pengalaman lapangan jurusan …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5....

36
i LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN SYARIAH PERAN PERBANKAN DALAM MENGOPTIMALKAN PERANAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA INDUSTRI KERUPUK “TKT MIRAOS” Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh NUNING VIRDANATI SYAHFIROH NIM. 12401173225 Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Hj. Nur Aini Latifah, S.E, M.M. JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG 2020

Upload: others

Post on 21-Jan-2021

20 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

i

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

PERAN PERBANKAN DALAM MENGOPTIMALKAN PERANAN

KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENGEMBANGAN

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA INDUSTRI

KERUPUK “TKT MIRAOS”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Oleh

NUNING VIRDANATI SYAHFIROH

NIM. 12401173225

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Hj. Nur Aini Latifah, S.E, M.M.

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN TULUNGAGUNG

2020

Page 2: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui

dan disahkan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 31 Agustus 2020

Di : Tulungagung

Judul Laporan : Peran Perbankan Dalam Mengoptimalkan Peranan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) Terhadap Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM) Pada Industri Kerupuk “TKT MIRAOS”

MENYETUJUI

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Hj. Nur Aini Latifah, S.E., M.M.

NIP. 1970090 1199903 2002

MENGESAHKAN

a.n.Dekan

Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Siswahyudianto, S.Pd.I., M.M.

NIDN. 2015068402

Page 3: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat,

rahmat, dan KaruniaNya kami dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah yang dilaksanakan di Industri

Kerupuk “TKT MIRAOS” dengan Judul “Peran Perbankan Dalam

Mengoptimalkan Peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Pengembangan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pada Industri Kerupuk “TKT

MIRAOS”” sebagai salah satu tugas yang diberikan kampus Institut Agama Islam

Negeri Tulungagung (IAIN Tulungagung) sebagai tugas individu laporan yang

juga digunakan sebagai bukti telah mengikuti PPL selama 1 bulan yakni tanggal

1 Agustus - 31 Agustus 2020.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah

menuju zaman yang terang benderang yaitu agama Islam. Yang kita nanti-

nantikan syafaatnya di hari kiamat nanti.

Dalam melaksanakan PPL di Industri Kerupuk “TKT MIRAOS” dalam

pelaksanaan program maupun penyusunan laporan ini tentunya ada banyak

kendala yang ditemukan. Namun berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari

berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan.

Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag., selaku rektor IAIN Tulungagung yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti studi di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

3. Bapak Siswahyudianto, S.Pd.I., M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

4. Ibu Dr. Hj. Nur Aini Latifah, S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing Lapangan

yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta perhatian penuh kepada

mahasiswa selama menjalankan PPL

Page 4: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

iv

5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan

izin untuk melaksanakan PPL

7. Seluruh karyawan Industri kerupuk “TKT MIRAOS” yang telah membantu

selama menjalani proses PPL

8. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung

9. Seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, saya selaku penulis

mengucapkan banyak terima kasih.

Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya bagi seluruh pihak yang berkepentingan,. Tidak ada kesempurnaan

kecuali milik Allah SWT. Penulis sadar laporan ini sangat jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang membangun.

Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan dapat balasan pahala

dari Allah SWT.

Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggungjawaban ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Tulungagung, 31 Agustus 2020

NUNING VIRDANATI SYAHFIROH NIM. 12401173225

Page 5: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

v

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR ISI......................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran.....................................................................................1

B. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................3

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................4

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga..................................................................................5

B. Pelaksanaan Praktik di Industri Kerupuk “TKT MIRAOS”……………....8

C. Permasalahan di Lapangan .................................................................8

D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ..................................9

BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI

A. Kajian Teori ..........................................................................................11

B. Analisis terhadap Temuan Studi ...........................................................17

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................21

B. Saran-Saran ...........................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peran penting

dalam pembangunan ekonomi karena penyerapan tenaga kerja yang relatif

tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Hal ini membuat UMKM

tidak rentan terhadap perubahan eksternal sehingga pengembangan pada

sektor UMKM dapat menunjang pertumbuhan ekonomi yang digunakan

sebagai penunjang pembangunan ekonomi jangka panjang yang stabil dan

berkesinambungan. Rendahnya tingkat investasi dan produktivitasnya, serta

rendahnya usaha baru, UMKM memperoleh perhatian khusus dari pemerintah

pada masa mendatang untuk mengembangkan UMKM menuju usaha baru

yang memiliki daya saing tinggi. Karena itu, UMKM sangat diharapkan untuk

bisa terus berperan optimal dalam menanggulangi pengangguran yang

jumlahnya cenderung meningkat setiap tahunnya. Dengan banyaknya

penyerapan tenaga kerja, berarti UMKM mempunyai peran strategis dalam

upaya pemerintah mengurangi kemiskinan.

Mengingat UMKM pada umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi

lokal dan tidak bergantung pada impor, serta hasilnya dapat diekspor karena

keunikannya, maka pembangunan UMKM diyakini dapat memperkuat fondasi

perekonomian nasional. Perekonomian akan memiliki daya saing kuat jika

UMKM telah menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing dalam

perekonomian nasional. Untuk itu, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah perlu menjadi prioritas utama dalam pembangunan perekonomian

nasional dalam jangka panjang. Pada saat ini pengembangan UMKM masih

dilanda berbagi hambatan dan tantangan dalam menghadapi dunia usaha yang

semakin ketat. Namun dengan berbagai keterbatasan yang ada, UMKM masih

diharapkan dapat berperan penting sebagai salah satu sumber penting dalam

meningkatan sumber pendapatan dan memperluas kesempatan kerja bagi

masyarakat.

Page 7: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

2

Dengan adanya keterbatasan tersebut maka peran bank sangat penting

untuk membantu para pelaku usaha yang kesulitan dalam pengadaan modal.

Diharapkan para pengusaha UMKM bisa terbantu oleh pinjaman modal dari

bank atau lembaga keuangan lainnya yang menyediakan kredit khusus untuk

mengatasi keterbatasan modal mereka. Selain sumbangsih yang besar terhadap

perekonomian, UMKM juga merupakan salah satu solusi untuk mengurangi

ketimpangan maupun kesenjangan pendapatan masyarakat, karena sektor ini

memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi. Maka dari itu pemerintah juga

berperan dalam membantu para pelaku UMKM melalui kebijakannya dalam

upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pengusaha kecil.

Untuk mengembangkan UMKM peran bank sangat diperlukan. Dimana

bank memiliki peran dapat mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu

salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perseorangan atau

badan usaha. Bank memiliki komitmen untuk membantu mengembangkan

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk komitmen tersebut dengan

dibukanya Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR merupakan alternatif bagi

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendapakan modal

usaha. karena itulah Bank melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini bermaksud

memberi kemudahan akses yang lebih besar bagi para pelaku usaha mikro,

kecil, dan menengah (UMKM) yang sudah feasible dan belum bankable

mendapatkan modal usaha. Pinjaman modal usaha ini merupakan alternatif

yang cocok buat UMKM.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk menyusun laporan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan judul “Peran Perbankan Dalam

Mengoptimalkan Peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap

Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Pada

Industri Kerupuk “TKT MIRAOS” ”.

Page 8: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

3

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan serta kegunaan dari Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) yang bertempat di Industri Kerupuk “TKT MIRAOS” Tulungagung

adalah:

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui profil Industri Kerupuk “TKT MIRAOS”

b. Untuk mengetahui apakah peran bank sangat penting dalam

pengembangan usaha kerupuk “TKT MIRAOS”

c. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR)

terhadap pengembangan usaha kerupuk “TKT MIRAOS”

d. Untuk mengetahui apakah bank dalam memberikan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) sudah optimal atau belum sehingga usaha dapat

berkembang dan tetap produktif.

2. Kegunaan

a. Kegunaan Akademis

1) Hasil temuan studi diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan bagi penulis serta penulis lebih memahami ilmu yang

telah didapatkan dibangku kuliah.

2) Praktik pengalaman lapangan ini dapat menjadikan jembatan antara

mahasiswa dengan lembaga, serta untuk dapat menjalin hubungan

yang saling memberikan keuntungan.

3) Memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang situasi yang

ada di dunia kerja untuk menjadi bekal di kemudian hari.

4) Untuk mengetahui pengoperasionalan dan manajemen, serta

hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh Industri Kerupuk

“TKT MIRAOS”.

5) Mendapatkan pengalaman dalam bidang usaha.

6) Sebagai referensi atau perbandingan antara ilmu yang di dapat di

bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi di lapangang.

7) Dapat menambah khazanah keilmuan di IAIN Tulungagung.

Page 9: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

4

b. Kegunaan Secara Praktisi

Hasil temuan dalam studi ini diharapkan dapat menjadi evaluasi

atau bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan sebagai referensi

dalam penelitian lain yang memiliki inti pembahasan yang sama.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan pada tanggal 1

Agustus sampai dengan 31 Agustus 2020 saat liburan semester VI. Dimana

pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini berlangsung selama 31

hari dengan konsep PPL VDR (Virtual Dari Rumah), dengan jadwal

melakukan observasi wawancara langsung dengan narasumber.

Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Industri

Kerupuk “TKT MIRAOS” yang beralamat di Jl. Pahlawan Gang III, RT/RW

005/002, Dusun Sukorejo, Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru,

Kabupaten Tulungagung.

Page 10: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

5

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga

1. Sejarah Industri Krupuk “TKT MIRAOS”

Industri Kerupuk “TKT MIRAOS” mulai didirikan di

Tulungagung pada tahun 2016. Sebelum mendirikan usaha ini pemilik

mengambil kerupuk di industri kerupuk lain. Dimana industri tersebut

milik ayahnya. Pemilik menjual kerupuk dengan mengambil kerupuk di

industri ayahnya dan menjualnya di pasar. Lama-kelamaan permintaan

akan kerupuk semakin meningkat, maka pendapatan dari penjualan

kerupuk juga semakin meningkat, sehingga pemilik berkeinginan untuk

membuka usaha kerupuk sendiri. Hasil penjualan tersebut digunakan untuk

membeli tanah sebagai tempat usaha dan membeli beberapa alat yang

dibutuhkan untuk usaha kerupuk.

Industri kerupuk “TKT MIRAOS” mulai beroperasional tahun

2016. Dimana saat itu karyawan yang bekerja mengambil dari karyawan

ayahnya untuk mengajari karyawan baru yang bekerja di industri kerupuk

pemilik sendiri. Pemilik industri kerupuk ini bernama Ibu Dewi Inayah.

Dalam pengelolaan usahanya beliau dibantu oleh suaminya. Usaha yang

dirintis oleh beliau bersama suaminya sudah mendapatkan SIUP (Surat

Izin Usaha Perdagangan) tahun 2018 atas nama suaminya yaitu Bapak

Risanto. Usaha ini merupakan usaha milik sendiri dimana status

kelembagaan industrinya sebagai pemasok (supplier). Jenis produk yang

diproduksi yaitu kerupuk.

Dalam produksi yang sudah berjalan selama kurang lebih 5 (lima)

tahun ini, pada tahun 2019 industri kerupuk mendapatkan izin dari

Departemen Kesehatan dan sudah terdaftar produk yang diproduksinya

yaitu kerupuk dengan 2 (dua) macam produksi yaitu kerupuk mentah dan

kerupuk goreng. Untuk kerupuk goreng biasanya disebut sebagai kerupuk

uyel yang digunakan sebagai lauk saat makan. Selain itu pemilik juga

menjual jenis kerupuk lain seperti kerupuk plompong dan kerupuk tahu,

Page 11: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

6

tetapi disini pemilik tidak memproduksi sendiri namun membeli kerupuk

mentahnya kemudian digoreng dan dikemas sendiri. Usaha kerupuk ini

sampai sekarang masih tetap bertahan dan terus mengalami kemajuan dari

tahun ke tahun, walaupun pada saat ini mengalami adanya pandemi covid-

19 usaha ini operasionalnya tetap berjalan produktif.

2. Visi dan Misi Industri Krupuk “TKT MIRAOS”

a. Visi

Menjadikan usaha ini sebagai perusahaan penghasil kerupuk yang

bermutu secara kualitatif dan kuantitatif, mandiri, menguasai dan

mencapai target pasar, dan dikenal secara luas oleh masyarakat.

b. Misi

1) Meningkatkan kualitas produk.

2) Menyediakan berbagai variasi produk kerupuk yang enak dan unik.

3) Memberikan inovasi dan peningkatan kualitas pelayanan demi

memaksimalkan kepuasaan pelanggang dan klien usaha.

3. Letak Geografis

Letak industri kerupuk “TKT MIRAOS” beralamatkan di Jl. Pahlawan

Gang III, RT/RW 005/002, Dusun Sukorejo, Desa Rejoagung, Kecamatan

Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

4. Struktur Organisasi Industri Krupuk “TKT MIRAOS”

a. Struktur

Agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai, maka dalam suatu

usaha diperlukan organisasi yang baik untuk mendapatkan suatu

gambaran rencana dari sekelompok orang yang mengadakan kerjasama

dengan pembagian tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang jelas.

Adapun struktur organisasi Industri Kerupuk “TKT MIRAOS”

sebagai berikut:

Page 12: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

7

b. Job Deskripsi

1) Pemilik

Pemilik industri kerupuk “TKT MIRAOS” yaitu Bapak Risanto dan

Ibu Dewi Inayah, selain menjadi pemilik beliau juga mengatur dan

mengelola usaha kerupuknya sendiri.

2) Karyawan

Karyawan di industri kerupuk “TKT MIRAOS” adalah karyawan

dalam bidang produksi saja, jumlahnya 14 karyawan, setiap

karyawan memiliki bagian masing-masing dalam proses produksi,

yaitu sebagai berikut:

a) Bagian adonan terdapat 1 karyawan

b) Bagian Penggilingan terdapat 1 karyawan

c) Bagian Pengukusan terdapat 1 karyawan

d) Bagian Mesin Pencetak terdapat 4 karyawan

e) Bagian Penjemuran terdapat 1 karyawan

f) Bagian Penggorengan terdapat 1 karyawan

g) Bagian Pengemasan terdapat 5 karyawan

3) Konsumen/pelanggan

Membeli produk-produk yang dijual di industry kerupuk “TKT

MIRAOS”

PEMILIK

KARYAWAN

KONSUMEN/PELANGGAN

Page 13: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

8

B. Pelaksanaan Praktik

Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu program Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) dengan instansi atau lembaga untuk prasarana

pembelajaran bagi mahasiswa. Disini mahasiswa tidak hanya di tuntut

mempunyai kecerdasan intelektual, tetapi juga harus mempunyai empat

kemampuan dasar yaitu pengetahuan, keterampilan, kreatifitas, serta sikap,

yang mana keempat kemampuan dasar tersebut belum sepenuhnya di dapat

mahasiswa ketika di perguruan tinggi.

Waktu dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan dimulai pada

tanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2020. Dimana konsep dalam

Praktik Pengalaman Lapangan menggunakan konsep Virtual Dari Rumah

(VDR). Kegiatan-kegiatan yang saya lakukan selama Praktik Pengalaman

Lapangan VDR (Virtual Dari Rumah) yaitu:

1. Melakukan wawancara dengan narasumber secara langsung maupun tidak

langsung,

2. Menganalisis hasil wawancara,

3. Mengevaluasi hasil analisis,

4. Mengamati operasional kegiatan produksi di tempat usaha,

5. Membantu mengawasi operasional di tempat usaha,

6. Membantu pengusaha memasarkan produknya.

C. Permasalahan di Lapangan

Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menghadapi sejumlah

persoalan di masa pandemi covid-19. Salah satunya yaitu penurunan angka

penjualan. Masalah yang dihadapi UMKM tidak hanya itu saja, masih ada

berbagai masalah lain seperti permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan

baku, produksi menurun, dan PHK buruh kerja.

Permasalahan yang terdapat dalam Industri Kerupuk “TKT MIRAOS”

dalam masa pandemi covid-19 ini bukan dalam proses produksinya maupun

kesulitan dalam memperoleh bahan baku, melainkan menurunnya jumlah

produksi, menurunnya angka penjualan, serta sulitnya dalam proses pemasaran

produk. Dari masalah tersebut yang paling sangat terasa dan perlu untuk

Page 14: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

9

dilakukan tindak lanjut yaitu produksi menurun diakibatkan jangkauan

pemasaran yang sempit sehingga pendapatan pun juga ikut menurun. Apalagi

dalam usaha ini dibarengi adanya kerja sama bank. Pemilik usaha Industri

Kerupuk “TKT MIRAOS” menjadi mitra bank dengan melakukan pembiayaan

akad perjanjian kredit untuk mengembangkan usahanya. Hal itu membuat

pemilik usaha mengalami kesulitan dalam pembayaran kredit ke bank, karena

harus dibayarkan sesuai jatuh tempo pembayaran. Untuk meringankan beban

para pelaku usaha, selama pandemi covid-19 peran bank sangat dibutuhkan

demi tetap berjalannya UMKM. Selain itu untuk masalah pembayaran kredit ke

bank pemilik usaha bisa datang ke bank untuk mengajukan relaksasi kredit

selama adanya pandemi covid-19, dan kemudian akan diberikan restrukturisasi

dari pihak bank, sebab pandemi covid-19 ini tidak hanya merugikan pihak

UMKM namun juga merugikan banyak pihak lain.

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Praktik

Untuk menghadapi situasi saat pandemi covid-19 maka industri kerupuk

“TKT MIRAOS” harus bisa mempertahankan usahanya. Mengingat bahwa

UMKM memiliki kontribusi atau peranan yang penting dalam perekonomian

masyarakat. Buktinya, pemerintah pun memandang penting keberadaan para

pelaku UMKM. Perhatian tinggi yang diberikan kepada para pelaku UMKM

tersebut tidak lain sebagai wujud pemerintah dalam menyangga ekonomi

rakyat kecil. Apalagi, UMKM mampu memberikan dampak secara langsung

terhadap kehidupan masyarakat.

Dalam situasi saat ini sektor UMKM menjadi lini bisnis yang kinerjanya

paling terdampak covid-19. Untuk memulihkan UMKM, pemerintah fokus

melakukan percepatan dan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Pemerintah

juga memberikan relaksasi kebijakan penundaan angsuran pokok KUR selama

6 (enam) bulan dan penundaan sementara kelengkapan dokumen administrasi

sampai dengan berakhirnya masa pandemi covid-19. Langkah tersebut

diharapkan mampu memberikan penguatan bagi UMKM untuk bertahan dan

bangkit di masa pandemi covid-19.

Page 15: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

10

Saat ini pemilik usaha memanfaatkan program yang dibuat oleh

pemerintah mengenai relaksasi atas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dimana

penyaluran kreditnya melalui bank. Jadi pemilik usaha bisa diberikan

restrukturisasi kredit. Langkah pengajuan restrukturisasi kredit ini menjadi

salah satu upaya nyata terhadap penyelamatan UMKM yang terkena dampak

pandemi covid-19. Upaya-upaya dan langkah strategis bank tersebut, mampu

mengembalikan daya tahan ekonomi pelaku UMKM sehingga ekonomi bangkit

lagi. Setelah mendapat restrukturisasi dari bank pelaku usaha harus bisa

mengatur usahanya agar tetap beroperasi dan berjalan produktif.

Page 16: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

11

BAB III

PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI

A. Kajian Teori

1. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

a) Pengertian

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan modal kerja

dan/atau investasi kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha

dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum

memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup. KUR

merupakan program yang termasuk dalam kelompok Program

Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi

Mikro Kecil Dan Menengah guna meningkatkan akses permodalan dan

sumber daya lainnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.1

Tujuan program KUR adalah mempercepat pengembangan

sektor-sektor primer dan pemberdayaan usaha skala kecil, untuk

meningkatkan aksesbilitas terhadap kredit dan lembaga-lembaga

keuangan, mengurangi tingkat kemiskinan, dan memperluas

kesempatan kerja. Pada dasarnya KUR merupakan modal kerja dan

kredit investasi yang disediakan secara khusus untuk unit usaha

produktif melalui program penjaminan kredit.

UMKM dan Koperasi yang diharapkan dapat mengakses KUR

adalah yang bergerak di sektor usaha produktif antara lain: pertanian,

perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan

simpan pinjam. Penyaluran KUR dapat dilakukan langsung,

maksudnya UMKM dan Koperasi dapat langsung mengakses KUR di

Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana. Untuk

lebih mendekatkan pelayanan kepada usaha mikro, maka penyaluran

KUR dapat juga dilakukan secara tidak langsung, maksudnya usaha

1 Tika Dwi Nur Atin, Pengaruh Efektivitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap

Peningkatan Profit Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Rakyat Indonesia Unit

Purwomatani Kalasan Sleman Yogyakarta), (Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta, 2018), hal.

25

Page 17: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

12

mikro dapat mengakses KUR melalui Lembaga Keuangan Mikro dan

KSP/USP Koperasi, atau melalui kegiatan linkage program lainnya

yang bekerjasama dengan Bank Pelaksana.

b) Tujuan

Adapun tujuan program penjaminan kredit, sebagai berikut:

1) Memepercepat sektor riil dan pemberdayaan usaha mikro, kecil,

menengah, dan koperasi.

2) Meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan UMKM

dan Koperasi kepada Lembaga Keuangan.

3) Dalam rangka penanggulangan atau pengentasan kemiskinan dan

perluasan kesempatan kerja.

4) Untuk memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi para

pelaku usah mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang sudah

feasible tetapi belum bankable.

c) Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Penyaluran KUR diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri

Keuangan No.135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit

Usaha Rakyat yang telah diubah dnegan Peraturan Menteri Keuangan

No.10/PMK.05/2009. Beberapa ketentuan yang dipersyaratkan oleh

pemerintah dalam penyaluran KUR adalah sebagai berikut:2

1) UMKM-K yang dapat menerima fasilitas penjaminan adalah usaha

produktif yang feasible namun belum bankable dengan ketentuan:

a. Merupakan debitur baru yang belum pernah mendapat

kredit/pembiayaan dari perbankan yang dibuktikan dengan

melalui Sistem Informasi Debitur (SID) pada saat Permohonan

Kredit/pembiayaan diajukan dan/ atau belum pernah

memperoleh fasilitas Kredit Program dari Pemerintah.

b. Khusus untuk penutupan pembiayaan KUR antara tanggal Nota

Kesepakatan Bersama (MoU) penjaminan KUR dan sebelum

2 Drs. Gerhard Sibarani, dan Imelda Sitinjak, S.E., Analisis Pengaruh Pemberian Kredit

Usaha Rakyat (KUR) terhadap Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) (Studi Kasus pada

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Putri Hijau Medan), (Medan: Lembaga

Penelitian universitas HKBP Nonmensen, 2011), hal. 45

Page 18: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

13

addendum 1, maka fasilitas penjaminan dapat dberikan kepad

debitur yang belum pernah mendapatkan pembiayaan kredit

program lainnya.

c. KUR yang diperjanjikan antara Bank Pelaksana dengan

UMKM-K yang bersangkutan.

2) KUR disalurkan kepada UMKM-K untuk modal kerja dan

investasi dengan ketentuan:

a. Untuk kredit sampai dengan Rp 5 juta, tingkat bunga kredit

atau margin pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesar

atau setara 20-21% efektif per tahun.

b. Untuk kredit di atas Rp 5 juta sampai dengan Rp 500 juta,

tingkat bunga kredit atau margin pembiayaan yang dikenakan

maksimal sebesar atau setara 12-13% efektif pertahun.

3) Bank pelaksana memutuskan pemebrian Kredit Usaha Rakyat

(KUR) berdasarkan penilaian terhadap kelayakan usaha sesuai

dengan asas-asas perkreditan yang sehat, serta dengan

memperhartikan ketentuan yang berlaku.

2. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

a) Pengertian UMKM

UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha di semua sektor

ekonomi. Diakui bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

memainkan peran yang sangat penting di dalam pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi di negara maju maupun berkembang. Hal

tersebut dikarenakan banyaknya UMKM yang tersebar sehingga

menyumbang banyak lapangan pekerjaan di negara tersebut

dibandingkan dengan industri besar.3

b) Perbedaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

3 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, (Jakarta: LP3ES,

2012), hal. 11

Page 19: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

14

UMKM adalah usaha perdagangan yang dikelola oleh badan

usaha atau perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif

sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2008. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008

tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa

kriteria yang dipergunakan, yakni sebagai berikut:4

1) Usaha Mikro

Usaha produktif milik perseorangan dan/atau badan usaha

perseorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yang diatur

dalam undang-undang.

2) Usaha Kecil

Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh

perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari

usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha

kecil yang diatur dalam undang-undang.

3) Usaha Menengah

Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh

perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha

kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil

penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003

tanggal 29 Januari 2003 UMKM dapat diartikan sebagai berikut:5

1) Usaha Mikro yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan

WNI dan memiliki hasil penjualan paling banyak

Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha mikro

4 Dewi Anggraini, dan Syahrir Hakim Nasution, Peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Bagi Pengembangan UMKM Di Kota Medan (Studi Kasus Bank BRI), (Jurnal Ekonomi dan

Keuangan, Vol. 1, No. 3, 2013), hal.108-109 5 Ibid, hal. 109-110

Page 20: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

15

dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak

Rp50.000.000.

2) Usaha Kecil yaitu usaha produktif yang berskala kecil dan

memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,00 (dua

ratus juta), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

memiliki hasil penualan paling banyak Rp1.000.000.000 per tahun

serta dapat mnerima kredit dari Bank diatas Rp50.000.000 sampai

Rp500.000.000.

3) Usaha Menengah yaitu usaha yang bersifat produktif yang

memenuhi kriteria kekayaan bersih lebih besar dari Rp200.000.000

samapi dengan paling banyak sebesar Rp10.000.000.000 tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

c) Keunggulan Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM)

Meski skala bisnis yang ditargetkan oleh bisnis tidak sebesar

perusahaan besar, banyak orang yang nyaman berbisnis dalam level ini

karena keunggulan yang ditawarkan pada bisnis usaha mikro dan kecil

menengah serta keunggulan tersebut sulit didapatkan di level bisnis

besar. Salah satu keunggulan yang utama adalah kemudahan dalam

mengadopsi inovasi dalam bisnis, terutama dalam bidang teknologi.

Adopsi teknologi terbaru menjadi lebih mudah dilakukan untuk

meningkatkan pertumbuhan bisnis UMKM karena tidak memiliki

birokrasi yang berbelit dan sistem yang rumit. Selain kemudahan

aplikasi teknologi, keunggulan dalam faktor hubungan antar karyawan

karena lingkupnya lebih kecil, dan fleksibilitas untuk menyesuaikan

bisnis dengan kondisi pasar yang dinamis.

d) Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah tidak pernah lepas

dari berbagai macam masalah. Permasalahan umum dalam

Page 21: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

16

perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang

biasa terjadi, antara lain:6

1) Kesulitan dalam pemasaran

Pemasaran merupakan aspek yang dianggap paling penting dalam

dunia usaha.

2) Keterbatasan financial

Pengusaha mikro, kecil, dan menengah umumnya belum mampu

melakukan pemisahan manajemen keuangan perusahaan dan

rumah tangga. Kondisi seperti ini mengakibatkan kesulitan

pengusaha kecil melakukan perhitungan hasil kegiatan usaha

secara akurat dan akhirnya menghambat proses pembentukan

modal usaha untuk menunjang pengembangan usaha.

3) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)

Permasalahan yang menyangkut sumber daya manusia biasanya

terkait dengan struktur organisasi, pembagian kerja, masalah

tenaga kerja, serta kemampuan manajerial pengusaha.

4) Kemitraan

5) Masalah bahan baku

6) Keterbatasan teknologi

7) Kemampuan manajemen

3. Peran Bank

Bank adalah lembaga intermediasi keuangan yang bertugas

menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat untuk

meningkatkan taraf hidup rakyat. Sedangkan perbankan adalah segala

sesuatu yang berhubungan tentang bank. Penghimpunan dana dari

masyarakat dilakukan bank melalui simpanan atau tabungan dan

penyaluran dana dilakukan melalui kredit atau pinjaman kepada

masyarakat.

6 V. Wiratna Sujarweni dan Lian Retnani Utami, Analisis Dampak Pembiayaan Dana

Bergulir KUR (Kredit Usaha Rakyat) Terhadap Kinerja UMKM (Studi Kasus di Daerah Istimewa

Yogyakarta), (Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 22, No. 1, 2015), hal. 13

Page 22: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

17

Peran Bank secara umum yaitu sebagai sumber alternatif

pembiayaan, dan menampung serta menyalurkan aspirasi dan minat

masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan khususnya di bidang

ekonomi. Dalam penyaluran kredit atau pembiayaan UMKM Bank

mendapatkan bantuan teknis dari Bank Indonesia, seperti penelitian,

pelatihan, penyediaan informasi, dan fasilitasi.

Bank umum wajib memberikan kredit atau Pembiayaan UMKM.

Jumlah Kredit atau Pembiayaan UMKM sebagaimana dimaksud

ditetapkan paling rendah 20% yang dihitung berdasarkan rasio kredit atau

pembiayaan UMKM terhadap total kredit atau pembiayaan. Pencapaian

rasio pemberian kredit atau pembiayaan sebagaimana dihitung pada setiap

akhir tahun dan dilakukan secara bertahap.7

B. Analisis Terhadap Temuan Studi

a. Peran Perbankan Dalam Mengoptimalkan Peranan Kredit Usaha Rakyat

(KUR) Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) Pada Industri Kerupuk “TKT MIRAOS”

Berdasarkan wawancara dengan narasumber selaku pemilik usaha

di peroleh hasil wawancara bahwa peran perbankan itu sangat penting.

Bank adalah badan yang menghimpun dana dari masyarakat dari dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Bank sebagai

lembaga kredit dapat memberikan pinjaman kepada nasabah-nasabahnya.

Dalam usaha memberikan kredit atau pinjaman, bank memelihara

keseimbangan antara jumlah kredit yang diberikan dengan dana yang

tersedia.

Terdapat beberapa fungsi bank yang perlu diketahui, yaitu:

1. Fungsi Bank sebagai agen kepercayaan atau Agent of Trust

Bank yang merupakan agen kepercayaan atau agent of trust adalah

sebuah lembaga yang berdasar pada kepercayaan. Adapaun dasar

7 Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Analisis Peran Lembaga Pembiayaan

Dalam Pengembangan UMKM, (Pusat Kebijakan Dalam Negeri Badan Pengkajian dan

Pengembangan Kebijakan Perdagangan, 2013), hal. 7

Page 23: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

18

utama dari kegiatan usaha perbankan adalah suatu kepercayaan.

Dimana masyarakat akan bersedia menyimpan dananya ke bank jika

berlandaskan asaa kepercayaan. Fungsi ini akan terbangun

kepercayaan yang berasal baik dari pihak penyimpan maupun nasabah

yang berasla dari pihak bank. Kepercayaan ini sangat penting

terbangun karena didalam kondisi tersebut semua pihak akan merasa

diuntungkan, baik dari segi penyimpanan dana, penerima penyaluran

dana maupun penampung dana.

2. Fungsi Bank sebagai agen pengembangan atau Agent of development

Fungsi bank sebagai agen pengembangan merupakan suatu lembaga

yang terus menggerakkan dana agar dapat terjadi pembangunan

ekonomi sebuah negara. Aktivitas bank seperti penghimpun dan

penyalur dan asangat dibutuhkan untuk kelancara aktivitas

perekonomian. Dalam hal ini bank dapat memungkinkan masayarakat

menjalankan aktivitas untuk dapat berinvestasi, distribusi serta adanya

kegiatan konsumsi barang dan jasa, dan lain sebagainya yang tidak

terlepas dari adanya penggunaan uang.

3. Fungsi Bank sebagai pelayanan atau agent of service

Fungsi bank sebagai pelayanan atau Agent of service merupakan suatu

lembaga yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat.

dalam hal ini bank akan memebrikan jasa pelayanan perbankan untuk

masyarakat agar bisa merasi nyaman dan aman menyimpan dananya.

Jasa yang ditawarkan bank sangat erat berhubungan dengan adanya

kativitas perekonomian masyarakat pada umumnya.

Dalam Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat Mikro

pengertian KUR adalah kredit atau pembiayaan kepada UMKM-K (Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah-Koperasi) dalam bentuk pemberian modal

kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha

produktif. Maksud dan tujuannya tidak lain yaitu sebagai efektivitas

sinergi dan kerjasama peaksanaan KUR Mikro oleh

Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usaha. Selain itu

juga sebagai pedoman atau pentunjuk pelaksanaan bagi masing-masing

Page 24: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

19

pihak yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan

evaluasi, serta pengawasan program KUR Mikro.

Penyaluran kredit pada bank masih didominasi sektor perdagangan.

Pertumbuhan kredit harus didorong seoptimal mungkin dengan penyaluran

kredit terutama untuk KUR. Karena beberapa debitur KUR telah

memanfaatkan kredit untuk pengembangan usaha. Penerapan kredit pada

bank dapat menggunakan agunan atau jaminan dan tanpa jaminan, namun

apabila kredit tanpa agunan atau jaminan kemungkinan besar akan berisiko

menjadi kredit macet karena bank tidak memiliki harta nasabah yang dapat

dilelang jika nasabah tidak membayar kewajibannya ke bank yang

bersangkutan. Maka dari itu bank harus memiliki struktur kredit, struktur

kredit yang tepat bukan saja menguntungkan pihak bank saja, melainkan

juga menguntungkan bagi pihak perusahaan itu sendiri. Dengan struktur

kredit membuat struktur keuangan perusahaan menjadi lebih efisien.

Dengan penyaluran kredit yang diberikan kepada masyarakat, bank dan

pemerintah setempat menjadi lebih berkembang dan membuat negara kita

semakin maju terutama dalam hal positif.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu jenis kredit yang

terbentuk dari hasil kerja sama dengan pemerintah. Kredit ini diberikan

melalui bank sebagai kreditur atau penyedia dana untuk masyarakat yang

ingin membangun usaha sendiri.

Program KUR selama masa pandemi covid-19 ini sangat

dibutuhkan oleh para pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah. Karena

selama pandemi covid-19 ini sangat mempengaruhi perkembangan

UMKM. Dimana UMKM akan mengalami kesulitan dalam beberapa hal,

seperti tingkat produksi menurun, jaringan pemasaran sempit, pendapatan

juga akan mengalami penurunan.

Selain itu UMKM juga akan mengalami kesulitan apalagi UMKM

tersebut dibarengi adanya kemitraan dengan bank, seperti adanya pinjaman

kredit, maka pelaku usaha sulit dalam mengembalikan pinjamannya

kepada bank, sebab tingkat produksinya menurun dan mengakibatkan

pendapatan juga ikut menurun. Dengan itu pelaku usaha dapat mengajukan

Page 25: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

20

keringanan kepada pihak bank, agar kewajibannya dalam mengembalikan

pinjaman dapat berkurang maksudnya bank akan memberikan

restrukturisasi kredit kepada pelaku usaha. Restrukturisasi kredit yaitu

upaya perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan perkreditan terhadap

debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban.

Restrukturisasi kredit dilakukan melalui penurunan suku bunga. Pada

Industri Kerupuk “TKT MIRAOS” pemilik usaha mendapatkan

keringanan untuk membayar suku bunganya saja sebesar 1,2% dari

pinjamannya tanpa membayar pokoknya selama pandemi ini. Disini

pemilik usaha melakukan pinjaman kredit dengan pihak bank dalam

jangka waktu 3 tahun mulai tahun 2018, dan pada saat tahun 2020 ini

pemilik usaha mendapatkan restrukturisasi kredit dari bank selama masa

covid-19 dalam jangka waktu 1 tahun.

Industri Kerupuk “TKT MIRAOS” ini termasuk usaha yang

mendapatkan KUR. Maka dari itu bank harus lebih cermat dalam

memberikan KUR kepada nasabahnya, pihak bank harus melakukan

survey di tempat pelaku usaha secara langsung. Dengan demikian jika

bank bisa mengoptimalkan peranan KUR, dan menyalurkan dana KUR

kepada pelaku usaha yang tepat, maka hal tersebut akan sangat membantu

pihak pelaku usaha seperti UMKM agar tetap bisa berkembang dan

produktif selama masa pandemi covid-19 ini. Disisi lain pihak pelaku

UMKM pun juga harus memanfaatkan dana tersebut dengan baik agar

usahanya tidak mengalami gulung tikar pada masa saat ini.

Page 26: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

21

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan terkait Peran Perbankan

Dalam Mengoptimalkan Peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap

Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pada Industri Kerupuk “TKT

MIRAOS”, dapat disimpulkan bahwa peran bank sangatlah penting dalam

membantu mengembangkan usaha. UMKM akan bisa berkembang dengan

cepat jika adanya peran bank didalam usahanya. Apalagi lembaga

keuangan baik bank maupun non bank merupakan salah satu lembaga

yang dipercaya oleh pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat

(KUR), dimana program tersebut merupakan program dari pemerintah

sendiri karena pemerintah menganggap penyaluran Kredit Usaha Rakyat

(KUR) akan lebih optimal jika disalurkan melalui bank.

Di Industri Kerupuk “TKT MIRAOS” ini menganggap peran bank

sangat penting dalam usahanya dan pengajuan kredit yang telah dilakukan

dapat membantu Industri Kerupuk “TKT MIRAOS”. Dengan melakukan

pengajuan kredit ke bank usaha yang dirintis oleh pemilik mengalami

kemajuan dan terus berkembang. Maka dapat disimpulkan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) dari bank telah memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap pengembangan usaha Industri Kerupuk “TKT MIRAOS”.

Berdasarkan hasil wawancara menurut pemilik usaha, peran bank sudah

optimal dalam memberikan dan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

kepada Industri Kerupuk “TKT MIRAOS” karena dengan diterimanya

pengajuan kredit tersebut Industri Kerupuk “TKT MIRAOS” sudah bisa

membeli tanah sebagai tempat usaha dan peralatan lainnya seperti mesin

penggiling, dan mesin pencetak kerupuk. Sehingga Industri Kerupuk

“TKT MIRAOS” dapat memproduksi kerupuk lebih banyak lagi dan

usahanya tetap berjalan produktif.

Page 27: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

22

B. Saran-saran

Berikut ini saran-saran yang bisa diberikan agar bermanfaat bagi

berbagai pihak, diantaranya adalah:

1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL.

Sebaiknya pihak Fakultas dan Bisnis Islam sebelumnya melakukan

komunikasi dengan baik dan melakukan ke lembaga yang digunakan

sebagai tempat pelaksanaan PPL, agar mahasiwa selanjutnya yang

akan melakukan PPL tidak mengalami kesulitan pada saat mencari

tempat untuk PPL.

2. Untuk Instansi/Lembaga tempat PPL

Sebaiknya pihak lembaga perlu meningkatkan kualitas produk yang

diproduksi dan menambahkan variasi produk yang lebih menarik

sehingga dapat meningkatkan minat pelanggan. Selain itu pihak

lembaga dapat membuat laporan keuangan yang lebih rinci sehingga

akan memudahkan dalam melihat pergerakan arus kasnya.

3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL

Kita sebagai mahasiswa harus bersungguh-sungguh saat dilokasi PPL.

Ketika kita dibimbing dan membantu pekerjaan mereka disitulah kita

dapat mengerti dan mendapat ilmu yang bermanfaat bagi diri kita

sendiri terutama pada penyesuaian teori di dalam praktik lapangan.

Selain itu mahasiswa harus menjaga nama baik diri sendiri maupun

almamater IAIN Tulungagung.

Page 28: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

1

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Dewi dan Syahrir Hakim Nasution. 2013. Peranan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan UMKM Di Kota Medan (Studi Kasus

Bank BRI). Jurnal Ekonomi dan Keuangan (1) 3.

Atin, Tika Dwi Nur. 2018. Pengaruh Efektivitas Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Terhadap Peningkatan Profit Usaha Mikro (Studi Kasus Pada Nasabah

Bank Rakyat Indonesia Unit Purwomatani Kalasan Sleman Yogyakarta).

Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kementerian Perdangan Republik Indonesia. 2013. Analisis Peran Lembaga

Pembiayaan Dalam Pengembangan UMKM. Pusat Kebijakan Dalam

Negeri Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan.

Sujarweni, V. Wiratna dan Lian Retnani Utami. 2015. Analisis Dampak

Pembiayaan Dana Bergulir KUR (Kredit Usaha Rakyat) Terhadap Kinerja

UMKM (Studi Kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal Bisnis dan

Ekonomi (22) 1.

Sibarani,Drs. Gerhard dan Imelda Sitinjak, S.E..2011. Analisis Pengaruh

Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Perkembangan Usaha

Mikro dan Kecil (UMK) (Studi Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk Cabang Putri Hijau Medan). Medan: Lembaga Penelitian

universitas HKBP Nonmensen.

Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta:

LP3ES.

Page 29: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

2

LAMPIRAN

Page 30: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

3

Lampiran 1

BERITA ACARA HARIAN

PPL JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

GELOMBANG II TAHUN 2020

Pada tanggal 01 sampai tanggal 31 bulan Agustus tahun 2020 bertempat di

Industri Kerupuk “TKT MIRAOS” telah dilaksanakan PPL Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang II

tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:

Nama : Nuning Virdanati Syahfiroh

NIM : 12401173225

Jurusan : Perbankan Syariah

NO Hari/Tanggal Pukul Kegiatan

1.

Sabtu, 01 Agustus

2020 13.00

Menghubungi DPL (Dosen Pebimbing

Lapangan) untuk memberikan arahan terkait

pelaksanaan PPL.

2.

Minggu,02 Agustus

2020 08.00

Menghubungi narasumber Industri Kerupuk

“TKT MIRAOS” untuk menanyakan kapan

narasumber siap untuk melakukan wawancara.

3.

Senin, 03 Agustus

2020 13.00

Pertemuan DPL (Dosen Pembimbing

Lapangan) melalui zoom meeting memberikan

arahan dan bimbingan saat pelaksanaan PPL.

4. Selasa, 04 Agustus

2020 13.00

Menyusun pertanyaan wawancara untuk

ditanyakan kepada narasumber.

5.

Rabu, 05 Agustus

2020 09.00

Menghubungi narasumber untuk pelaksanaan

wawancara mengenai sejarah, visi dan misi,

serta apakah terdapat peran bank dalam

Industri Krupuk “TKT MIRAOS”.

Page 31: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

4

6.

Kamis, 06 Agustus

2020 08.00

Pelaksanaan wawancara dengan narasumber,

dengan pembahasan mengenai sejarah, visi dan

misi, serta adakah peran bank dalam Industri

Krupuk “TKT MIRAOS”

7.

Jumat,07 Agustus

2020 21.00

Menganalisis hasil wawancara mengenai

sejarah, visi dan misi, serta adanya peran bank

pada Industri Krupuk “TKT MIRAOS”.

8.

Sabtu, 08 Agustus

2020 21.30

Melakukan Review pembekalan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) tentang

Pemberdayaan Usaha Masyarakat oleh Bapak

Muhaimin selaku BPMD Tulungagung.

9.

Minggu, 09

Agustus 2020

21.00

Melakukan Review pembekalan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) tentang UMKM

(Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) oleh

Bapak dul Aziz selaku ketua Forkom UMKM

Kabupaten Tulungagung.

10.

Senin, 10 Agustus

2020 20.00

Menyusun pertanyaan wawancara mengenai

manajemen dan operasional pada Industri

Krupuk “TKT MIRAOS”

11. Selasa, 11 Agustus

2020 10.00

Menghubungi narasumber untuk melaksanakan

wawancara.

12.

Rabu, 12 Agustus

2020 08.00

Pelaksanaan wawancara dengan mengenai

manajemen dan operasional yang diterapkan

dalam Industri Krupuk “TKT MIRAOS”.

13.

Kamis, 13 Agustus

2020 14.00

Menganalisis hasil wawancara mengenai

manajemen dan operasional yang diterapkan

dalam Industri Krupuk “TKT MIRAOS”.

14. Jumat, 14 Agustus

2020 08.00-11.00

Melakukan wawancara dengan narasumber

tentang struktur organisasi, hambatan dan

tantangan yang dihadapi selama masa pandemi

covid-19, dan strategi untuk mengatasinya.

strategi dalam menjalankan usahanya agar

Page 32: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

5

tetap produktif (produksi, penjualan, dan

pemasarannya).

15.

Sabtu, 15 Agustus

2020

07.00-12.00

Melakukan wawancara mengenai kendala

pembayaran kredit bank, strategi yang

dilakukan pihak UMKM saat terjadi pandemi

covid-19 dalam hal pembayaran kreditnya,

serta tanggapan pemilik usaha terkait peran

bank dalam pengembangan usahanya.

16. Minggu, 16

Agustus 2020 13.00

Melakukan analisis hasil wawancara.

17.

Senin, 17 Agustus

2020

08.00-12.00

Membantu pemilik usaha dalam pengawasan

proses produksi krupuk dan melakukan

pengambilan dokumentasi. Melakukan analisis

atas hasil wawancara dan melakukan list atas

permasalahan yang terdapat dalam usaha

tersebut.

18.

Selasa, 18 Agustus

2020

21.00

Membuat judul dari salah satu permasalahan

yang terdapat dalam Industri Krupuk “TKT

MIRAOS” dimana permasalahan tersebut

sangat perlu dianalisis dan dijadikan sebagai

pokok pembahasan dalam laporan.

19. Rabu, 19 Agustus

2020 21.00

Menyusun format laporan PPL.

20. Kamis, 20 Agustus

2020 08.00

Konsultasi judul laporan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL).

21. Jumat, 21 Agustus

2020 21.00

Menyusun laporan PPL Bab Pendahuluan

point Dasar Pemikiran.

22.

Sabtu, 22 Agustus

2020 10.00

Menyusun laporan PPL Bab Pendahuluan

point tujuan dan kegunaan, serta waktu dan

tempat pelaksanaan.

23.

Minggu, 23

Agustus 2020 10.00

Menghubungi DPL (Dosen Pembimbing

Lapangan) untuk menanyakan konsultasi

penyusunan laporan.

24. Senin, 24 Agustus 10.00 Menyusun laporan PPL Bab Pelaksanaan

Page 33: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

6

2020 Praktik point profil lembaga.

25.

Selasa, 25 Agustus

2020 10.00

Menyusun laporan PPL Bab Pelaksanaan

Praktik point pelaksanaan praktik,

Permasalahan di lapangan, dan tanggapan dari

pihak lembaga praktik.

26. Rabu, 26 Agustus

2020 20.00

Menyusun laporan PPL Bab

Pembahasan/Analisis hasil temuan studi.

27. Kamis, 27 Agustus

2020 20.00

Menyusun laporan PPL Bab Penutup.

28. Jumat, 28 Agustus

2020 10.00

Menghubungi DPL terkait penyusunan laporan

dan pengumpulan laporan.

29. Sabtu, 29 Agustus

2020 16.00

Menyusun laporan PPL pada lembar lampiran.

30. Minggu, 30

Agustus 2020 13.00

Menghubungi DPL (Dosen Pembimbing

Lapangan) mengenai hasil laporan PPL.

31. Senin, 31 Agustus

2020 08.00

Dokumentasi untuk pembuatan konten video di

youtube.

Tulungagung, 31 Agustus 2020

Nuning Virdanati Syahfiroh

NIM. 12401173225

Page 34: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

7

Lampiran 2

BERITA ACARA KONSULTASI

Nama : Nuning Virdanati Syahfiroh

NIM : 12401173225

Jurusan : Perbankan Syariah

DPL : Dr. Hj. Nur Aini Latifah, S.E., M.M.

Tempat PPL : Industri Kerupuk “TKT MIRAOS”

Judul Laporan : Peran Perbankan Dalam Mengoptimalkan Peranan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) Pada Industri Kerupuk “TKT MIRAOS”

No Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf

1. Konsultasi permasalahan yang

ada dalam tempat PPL ACC

2. Konsultasi judul laporan PPL ACC

3. Konsultasi penyusunan laporan

PPL ACC

4. Konsultasi hasil laporan PPL ACC

5.

Tulungagung, 31 Agustus 2020

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Hj. Nur Aini Latifah, S. E., M. M.

NIP. 1970090 1199903 2002

Page 35: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

8

Lampiran 3

Dokumentasi Observasi

Foto saat wawancara dengan narasumber (Pemilik Usaha)

Foto saat melakukan pengawasan karyawan dengan pemilik usaha

Page 36: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...5. Ibu Dewi Inayah, selaku pemilik usaha krupuk “TKT MIRAOS” memberikan izin untuk

9

Foto Proses Produksi Kerupuk

Foto dengan Pemilik Usaha