laporan pjbl 1 pertonitis

15
7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 1/15 LAPORAN PENDAHULUAN PERITONITIS Disusun untuk memenuhi tugas profesi ners Departemen Surgical Ruang ! RS Dr" Saiful An#ar $alang DISUSUN OLEH% ATI&ATSANI LATI'AH !(()(*((((+ &ELO$PO& , PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 1. DEFINISI

Upload: atika

Post on 18-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 1/15

LAPORAN PENDAHULUAN

PERITONITIS

Disusun untuk memenuhi tugas profesi ners

Departemen Surgical Ruang ! RS Dr" Saiful An#ar $alang

DISUSUN OLEH%

ATI&ATSANI LATI'AH

!(()(*((((+

&ELO$PO& ,

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

1. DEFINISI

Page 2: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 2/15

a. Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi pada selaput

organ perut (peritonieum). Peritonieum adalah selaput tipis dan ernih yang

membungkus organ perut dan dinding perut sebelah dalam. !okasi peritonitis

bisa terlokalisir atau difuse" ri#ayat akut atau kronik dan patogenesis

disebabkan oleh infeksi atau aseptik.b. Peritonitis merupakan suatu kega#at daruratan yang biasanya disertai

dengan baktere$emia atau sepsis.$. Peritonitis adalah inflamasi peritoneum%lapisan membrane serosa rongga

abdomen dan meliputi &isera merupakan penyulit berbahaya yang dapat

teradi dalam bentuk akut maupun kronis atau kumpulan tanda dan geala"

diantaranya nyeri tekan dan nyeri lepas pada palpasi" defans mus$ular" dan

tanda%tanda umum inflamasi.d. Peritonitis adalah inflamasi peritoneum dan mungkin disebabkan oleh bakteri

(mis." dari perforasi usus) atau akibat pelepasan iritan kimia#i" misalnya

empedu" asam lambung" atau en'im pan$reas. Peritonitis dapat teradi akibat

perforasi organ" obstruksi usus" inflamasi &is$eral" luka tembus abdomen dan

infeksi hematogen. Peritonitis dapat berupa generalisata atau lokalisata

disertai pembentukan abses" mis." panggul atau subfrenik (di ba#ah

diafragma) (hriss brooker" **+).

e. Peritonitis didefinisikan sebagai suatu proses inflamasi membran serosa yang

membatasi rongga abdomen dan organ%organ yang terdapat didalamnya.

Peritonitis dapat bersifat lokal maupun generalisata" ba$terial ataupun

kimia#i.Peradangan peritoneum dapat disebabkan oleh bakteri" &irus" amur"

bahan kimia iritan" dan benda asing. .( Su''ane and smelt'er, **)

. -!SIFI-SI/erdasarkan patogenesis peritonitis dapat diklasifikasikan sebagai berikut,a. Peritonitis bakterial primer 

0erupakan peritonitis akibat kontaminasi bakterial se$ara hematogen pada

$a&um peritoneum dan tidak ditemukan fokus infeksi dalam abdomen.

Penyebabnya bersifat monomikrobial" biasanya E. oli" Srepto$o$us atau

Pneumo$o$us.Peritonitis bakterial primer dibagi menadi dua" yaitu,

• Spesifik , misalnya uber$ulosis

uberkulosis peritoneal" yang mungkin dianggap sebagai kasus

khusus dari peritonitis primer" merupakan manifestasi ekstra%paru

umum tuberkulosis. 2al ini terkait dengan infeksi 2I3. Penyakit ini

memiliki onset berbahaya dan harus di$urigai pada setiap kasus

Page 3: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 3/15

as$ites. Peritonitis biasanya terlihat dalam hubungannya dengan

manifestasi perut lainnya.

• Non spesifik, misalnya pneumonia non tuber$ulosis an onsilitis.

Faktor resiko yang berperan pada peritonitis ini adalah adanya malnutrisi"

keganasan intraabdomen" imunosupresi dan splenektomi.-elompok resiko tinggi adalah pasien dengan sindrom nefrotik" gagal ginal

kronik" lupus eritematosus sistemik" dan sirosis hepatis dengan asites.

-eadian peritonitis primer kurang dari 45 kasus bedah.b. Peritonitis bakterial akut sekunder (supurati&a)

Peritonitis yang mengikuti suatu infeksi akut atau perforasi tra$tusi

gastrointestinal atau tra$tus urinarius. Pada umumnya organisme tunggal

tidak akan menyebabkan peritonitis yang fatal. Sinergisme dari multipel

organisme dapat memperberat teradinya infeksi ini. /akterii anaerob"khususnya spesies /a$teroides" dapat memperbesar pengaruh bakteri aerob

dalam menimbulkan infeksi. Peritonitis sekunder merupakan enis peritonitis

yang paling umum" lebih dari +*5 kasus bedah.Selain itu luas dan lama kontaminasi suatu bakteri uga dapat memperberat

suatu peritonitis. -uman dapat berasal dari,

• !uka6trauma penetrasi" yang memba#a kuman dari luar masuk ke

dalam $a&um peritoneal.

•Perforasi organ%organ dalam perut" $ontohnya peritonitis yangdisebabkan

oleh bahan kimia" perforasi usus sehingga fe$es keluar dari usus.

• -omplikasi dari proses inflamasi organ%organ intra abdominal"

misalnya

appendisitis.$. Peritonitis tersier" misalnya,

• Peritonitis yang disebabkan oleh amur 

• Peritonitis yang sumber kumannya tidak dapat ditemukan.

0erupakan peritonitis yang disebabkan oleh iritan langsung" sepertii

misalnya empedu" getah lambung" getah pankreas" dan urine. teradi akibat

kegagalan respon inflamasi tubuh atau superinfeksi. Peritonitis tersier dapat

teradi akibat peritonitis sekunder yang telah delakukan interfensi

pembedahan ataupun medikamentosa. -eadian peritonitis tersier kurang

dari 15 kasus bedah.d. /entuk lain dari peritonitis,

•  septik6steril peritonitis

• 7ranulomatous peritonitis

Page 4: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 4/15

• 2iperlipidemik peritonitis

• alkum peritonitis

(/rian 8stro# , **9 )

:. EPIDE0I8!87IInsiden di negara barat telah menurun elas pada dekade terakhir" sedangkan di

 frika arang dilaporkan adanya penyakit ini.Di Indonesia belum diteliti apakah

ada kesan ada kenaikan insiden. Di merika" insiden pada orang kulit hitam

sebanding atau sedikit lebih tinggi dibanding orang kulit putih. erdapat

predisposisi familier" tetapi hubungannya lebih elas.!ebih banyak ditemukan

pada orang yang golongan darah 8" dan uga lebih sering ditemukan pada

golongan sosial ekonomi tinggi (Samsu hidayat" **;).

Pada :+ kasus peritonitis neonatal ditemukan sekitar 41":5 mempunyai

peritonitis mekonium. sites pada ;45 kasus dan muntah%muntah pada ;*5

kasus" :*5 mempunyai massa pada abdominal. ngka mortalitas pada

peritonitis mekonium sekitar 9*5 (2asan" **;).

;. EI8!87I DN F-8< <ISI-8Peritonitis dapat disebabkan oleh kelainan di dalam abdomen berupa inflamasi

dan penyulitnya misalnya perforasi appendisitis" perforasi tukak lambung"

perforasi tifus abdominalis. Ileus obstruktif dan perdarahan oleh karena perforasi

organ berongga karena trauma abdomena. Infeksi bakteri

• 0ikroorganisme berasal dari penyakit saluran gastrointestinal

•  ppendisitis yang meradang dan perforasi

• ukak peptik (lambung 6 dudenum)

• ukak thypoid

• ukan disentri amuba 6 $olitis

• ukak pada tumor 

•Salpingitis

• Di&ertikulitis

-uman yang paling sering ialah bakteri oli" streptokokus alpha dan beta

hemolitik" stapilokokus aurens" enterokokus dan yang paling berbahaya

adalah $lostridium #e$hii.b. Se$ara langsung dari luar.

• 8perasi yang tidak steril

• erkontaminasi tal$um &enetum" ly$opodium" sulfonamida" teradi

peritonitisyang disertai pembentukan aringan granulomatosa sebagai

Page 5: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 5/15

respon terhadap benda asing" disebut uga peritonitis granulomatosa

serta merupakan peritonitis lokal.

• rauma pada ke$elakaan seperti rupturs limpa" ruptur hati

• 0elalui tuba fallopius seperti $a$ing enterobius &ermikularis.

erbentuk pula peritonitis granulomatosa.$. Se$ara hematogen

Sebagai komplikasi beberapa penyakit akut seperti radang saluran

pernapasan bagian atas" otitis media" mastoiditis" glomerulonepritis.

Penyebab utama adalah streptokokus atau pnemokokus.(/rian 8stro# , **9 )

4. P8FISI8!87Ierlampir

=. 0NIFESSI -!INI-

Sedangkan menurut Su'an and Smelt'er **" menyebutkan manifestasi klinisdari peritonitis yaitu

• 7eala tergantung pada lokasi dan luas iflamasi" manifestasi a#al dari

peritonitis adalah geala dari gangguan yang menyebabkan kondisi

• Pada a#alnya nyeri menyebar dan sangat terasa. Nyeri $enderung

menadi konstant" terlokalisasi lebih terasa di dekat sisi inflamasi dan

biasanya diperberat oleh gerakan

•  rea yang sakit dari abdomen akan terasa sakit ika ditekan dan oto

menadi kaku" nyeri tekan lepas dan ileus paralitik bisa teradi• /iasanya geala akan disertai mual muntah dan penurunan peristaltik

disertai suhu dan frekuensi nadi yang meningkat serta hampir selalu

terdapat peningkatan umlah leukosit

7ealaa. Nyeri abdomen

Nyeri abdomen merupakan geala yang hamper selalu ada pada peritonitis.

Nyeri biasanya dating dengan onset yang tiba%tiba" hebat dan pada penderita

dengan perforasi nyerinya didapatkan pada seluruh bagian abdomen

(Doherty" **=).Seiring dengan beralannya penyakit" nyeri dirasakan terus%menerus" tidak

ada henti%hentinya" rasa seperti terbakar dan timbul dengan berbagai

gerakan. Nyeri biasanya lebih terasa pada daerah dimana teradi peradangan

peritoneum. 0enurunnya intensitas dan penyebaran dari nyeri menandakan

adanya lokalisasi dari proses peradangan" ketika intensitasnya bertambah

meningkat diserta dengan perluasan daerah nyeri menandakan penyebaran

dari peritonitis.b. noreksia" mual" muntah dan demam

Page 6: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 6/15

Pada penderita uga sering didapatkan anoreksia" mual dan dapat diikuti

dengan muntah. Penderita biasanya uga mengeluh haus dan badan terasa

seperti demam sering diikuti dengan menggigil yang hilang timbul.

0eningkatnya suhu tubuh biasanya sekitar :98 sampai ;* 8.$. Fa$ies 2ipo$rates

Pada peritonitis berat dapat ditemukan fas$ies 2ipo$rates. 7eala ini

termasuk ekspresi yang tampak gelisah" pandangan kosong" mata $o#ong"

kedua telinga menadi dingin" dan muka yang tampak pu$at.Penderita dengan peritonitis lanut dengan fas$ies 2ipo$rates biasanya

berada pada stadium pre terminal. 2al ini ditandai dengan posisi mereka

berbaring dengan lutut di fleksikan dan respirasi interkosta yang terbatas

karena setiap gerakan dapat menyebabkan nyeri pada abdomen . anda ini

merupakan patognomonis untuk peritonitis berat dengan tingkat kematian

yang tinggi" akan tetapi dengan mengetahui lebih a#al diagnosis dan

pera#atan yang lebih baik" angka kematian dapat lebih banyak berkurang.d. Syok

Pada beberapa kasus berat" syok dapat teradi oleh karena dua fa$tor.

Pertama akibat perpindahan $airan intra&askuler ke $a&um peritoneum atau

ke lumen dari intestinal. >ang kedua dikarenakan teradinya sepsis

generalisata .7eala yang timbul pada Peritonitis antara lain,

• Nyeri abdomen akut dengan nyeri yang tumpul dan tidak terlalu elas

lokasinya (peritonium &iseral) kemudian lama%kelamaan menadi elas

lokasinya (peritonium parietal)

• Demam tinggi" hipotermi" takhikardi" dehidrasi" hingga hipotensi

• Dinding perut tegang" kaku dan tanpa bunyi karena mekanisme antisipasi

penderita se$ara tidak sadar untuk menghindari palpasinya yang

menyakinkan atau tegang karena iritasi peritoneum.

• Infeksi dapat meninggalkan aringan parut dalam bentuk pita aringan

(perlekatan adhesi) yang akhirnya bisa menyumbat usus

• 7erakan peristaltik usus akan menghilang dan $airan tertahan di usus

halus dan usus besar" abdomen tegang (mus$ular defen$e)

• Dehidrasi

• 0untah

• Pasien tampak sangat kesakitan

• Nyeri tekan" nyeri lepas

• /ila nafas dalam keluhan sakit meningkat

• Satu6beberapa abses

Page 7: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 7/15

•  bdomen berdistensi : %; hari

• Fa$ies hipo$rati$a

 andaa. anda 3ital

anda &ital sangat berguna untuk menilai deraat keparahan atau komplikasi

yang timbul pada peritonitis. Pada keadaan asidosis metaboli$ dapat dilihat

dari frekuensi pernafasan yang lebih $epat daripada normal sebagai

mekanisme kompensasi untuk mengembalikan ke keadaan normal. akikardi"

berkurangnya &olume nadi perifer dan tekanan nadi yang menyempit dapat

menandakan adanya syok hipo&olemik. 2al%hal seperti ini harus segera

diketahui dan pemeriksaan yang lebih lengkap harus dilakukan dengan

bagian tertentu mendapat perhatian khusus untuk men$egah keadaan yang

lebih buruk .b. Inspeksi

anda paling nyata pada penderita dengan peritonitis adalah adanya distensi

dari abdomen. kan tetapi" tidak adanya tanda distensi abdomen tidak

menyingkirkan diagnosis peritonitis" terutama ika penderita diperiksa pada

a#al dari peralanan penyakit" karena dalam %: hari baru terdapat tanda%

tanda distensi abdomen. 2al ini teradi akibat penumpukan dari $airan

eksudat tapi kebanyakan distensi abdomen teradi akibat ileus paralitik.

$. uskultasi uskultasi harus dilakukan dengan teliti dan penuh perhatian. Suara usus

dapat ber&ariasi dari yang bernada tinggi pada seperti obstruksi intestinal

sampai hamper tidak terdengar suara bising usus pada peritonitis berat

dengan ileus. danya suara borborygmi dan peristalti$ yang terdengar tanpa

stetoskop lebih baik daripada suara perut yang tenang. -etika suara bernada

tinggi tiba%tiba hilang pada abdomen akut" penyebabnya kemungkinan adalah

perforasi dari usus yang mengalami strangulasi (ole et al"1+?*).d. Perkusi

Penilaian dari perkusi dapat berbeda tergantung dari pengalaman pemeriksa.

2ilangnya pekak hepar merupakan tanda dari adanya perforasi intestinal" hal

ini menandakan adanya udara bebas dalam $a&um peritoneum yang berasal

dari intestinal yang mengalami perforasi. /iasanya ini merupakan tanda a#al

dari peritonitis (ole et al"1+?*). ika teradi pneumoperitoneum karena rupture dari organ berongga" udara

akan menumpuk di bagian kanan abdomen di ba#ah diafragma" sehingga

akan ditemukan pekak hepar yang menghilang (S$h#art' et al" 1+9+).

Page 8: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 8/15

e. PalpasiPalpasi adalah bagian yang terpenting dari pemeriksaan abdomen pada

kondisi ini. -aidah dasar dari pemeriksaan ini adalah dengan palpasi daerah

yang kurang terdapat nyeri tekan sebelum berpindah pada daerah yang

di$urigai terdapat nyeri tekan. Ini terutama dilakukan pada anak dengan

palpasi yang kuat langsung pada daerah yang nyeri membuat semua

pemeriksaan tidak berguna. -elompok orang dengan kelemahan dinding

abdomen seperti pada #anita yang sudah sering melahirkan banyak anak

dan orang yang sudah tua" sulit untuk menilai adanya kekakuan atau spasme

dari otot dinding abdomen. Penemuan yang paling penting adalah adanya

nyeri tekan yang menetap lebih dari satu titik. Pada stadium lanut nyeri tekan

akan menadi lebih luas dan biasanya didapatkan spasme otot abdomen

se$ara in&olunter. 8rang yang $emas atau yang mudah dirangsang mungkin

$ukup gelisah" tapi di kebanyakan kasus hal tersebut dapat dilakukan dengan

mengalihkan perhatiannya. Nyeri tekan lepas timbul akibat iritasi dari

peritoneum oleh suatu proses inflamasi. Proses ini dapat terlokalisir pada

apendisitis dengan perforasi lo$al" atau dapat menadi menyebar seperti pada

pan$reatitis berat. Nyeri tekan lepas dapat hanya terlokalisir pada daerah

tersebut atau menalar ke titik peradangan yang maksimal (ole et al"1+?*).Pada peradangan di peritoneum parietalis" otot dinding perut melakukan

spasme se$ara in&olunter sebagai mekanisme pertahanan. Pada peritonitis"

reflek spasme otot menadi sangat berat seperti papan (S$h#art' et al" 1+9+).

?. PE0E<I-SN DI78SI-Diagnosis peritonitis biasanya ditegakkan se$ara klinis dengan adanya nyeri

abdomen (akut abdomen) dengan nyeri yang tumpul dan tidak terlalu elas

lokasinya (peritoneum &iseral) kemudian lama kelamaan menadi elas lokasiny

a(peritoneum parietal). Pada keadaan peritonitis akibat penyakit tertentu"misalnya perforasi lambung" duodenum" pankreatitis akut yang berat" atau

iskemia usus" nyeri abdomennya berlangsung luas di berbagai lokasi.

anda%tanda peritonitis relatif sama dengan infeksi berat lainnya" yakni

demam tinggi" atau pasien yang sepsis bisa menadi hipotermia" takikardi"

dehidrasi" hingga menadi hipotensi. Nyeri abdomen yang hebat biasanya

memiliki pun$tum ma@imum di tempat tertentu sebagai sumber infeksi.

Dinding perut akan terasa tegang" biasanya karena mekanisme antisipasipenderita se$ara tidak sadar untuk menghindari palpasi yang menyakitkan" atau

Page 9: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 9/15

bisa uga memang tegang karena iritasi peritoneum. Nyeri ini kadang samar 

dengan nyeri akibat apendisitis yang biasanya di bagian kanan perut" atau

kadang samar uga dengan nyeri akibat abses yang terlokalisasi dengan baik.

Pada penderita #anita diperlukan pemeriksaan &agina bimanual untuk

membedakan nyeri akibat pel&i$ inflammatory disease" namun pemeriksaan ini

 arang dilakukan pada keadaan peritonitis yang akut.

Pemeriksaan%pemeriksaan klinis ini bisa saa adi positif palsu pada

penderita dalam keadaan imunosupresi" (misalnya diabetes berat" penggunaan

steroid" pas$atransplantasi" atau 2I3)" penderita dengan penurunan kesadaran

(misalnya trauma kranial" ensefalopati toksik" syok sepsis" atau penggunaan

analgesik)" penderita dengan paraplegia" dan penderita geriatri. Penderita

tersebut sering merasakan nyeri yang hebat di perut meskipun tidak terdapat

infeksi di perutnya.

PE0E<I-SN PENANBN7

a. est laboratorium!eukositosis" hematokrit meningkat" dan asidosis metabolik. Pada peritonitis

tuber$ulosa $airan peritoneal mengandung banyak protein (lebih dari :

gram61** ml) dan banyak limfositC basil tuberkel diidentifikasi dengan kultur.

/iopsi peritoneum per kutan atau se$ara laparoskopi memperlihatkan

granuloma tuberkuloma yang khas" dan merupakan dasar diagnosa sebelum

hasil pembiakan didapat.b. Pemeriksaan radiologik

Pemeriksaan foto polos abdomen sangat membantu menegakkan diagnosis.

Pada peritonitis dilakukan foto polos abdomen : posisi" yaitu ,

• iduran telentang ( supine )" sinar dari arah &ertikal dengan proyeksi

anteroposterior ( P).

• Duduk atau setengah duduk atau berdiri kalau memungkinkan" dengan

sinar hori'ontal proyeksi P.

• iduran miring ke kiri (left lateral de$ubitus !!D)" dengan sinar 

hori'ontal" proyeksi P.

Ileus merupakan penemuan yang tidak khas pada peritonitisC usus halus dan

usus besar berdilatasi. Adara bebas dapat terlihat pada kasus%kasus

perforasi.

9. PEN!-SNN 0EDIS

Page 10: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 10/15

atalaksana utama pada peritonitis antara lain pemberian $airan dan elektrolit"

kontrol operatif terhadap sepsis dan pemberian antibiotik sistemik (Doherty"

**=).a. Penanganan Preoperatif 

• <esusitasi airan

Peradangan yang menyeluruh pada membran peritoneum

menyebabkan perpindahan $airan ekstraseluler ke dalam $a&um

peritoneum dan ruang intersisial.

Pengembalian &olume dalam umlah yang $ukup besar melalui

intra&askular sangat diperlukan untuk menaga produksi urin tetap baik

dan status hemodinamik tubuh. Bika terdapat anemia dan terdapat

penurunan dari hematokrit dapat diberikan transfusi P< (Packed Red 

Cells)  atau / (Whole Blood). !arutan kristaloid dan koloid harus

diberikan untuk mengganti $airan yang hilang (Doherty" **=).

Se$ara teori" $airan koloid lebih efektif untuk mengatasi kehilangan

$airan intra&askuler" tapi $airan ini lebih mahal. Sedangkan $airan

kristaloid lebih murah" mudah didapat tetapi membutuhkan umlah yang

lebih besar karena kemudian akan dikeluarkan le#at ginal .

Suplemen kalium sebaiknya tidak diberikan hingga perfusi dari aringan

dan ginal telah adekuat dan urin telah diprodukasi (Doherty" **=).

•  ntibiotik

/akteri penyebab tersering dari peritonitis dapat dibedakan menadi

bakteri aerob yaitu E. Coli, golongan Enterobacteriaceae dan

Streptococcus" sedangkan bakteri anaerob yang tersering adalah

Bacteriodes spp, Clostridium, Peptostreptococci.  ntibiotik berperan

penting dalam terpai peritonitis" pemberian antibiotik se$ara empiris

harus dapat mela#an kuman aerob atau anaerob yang menginfeksi

peritoneum (S$h#art' et al " 1+9+).

Pemberian antibiotik se$ara empiris dilakukan sebelum didapatkan

hasil kultur dan dapat diubah sesuai dengan hasil kultur dan ui

sensiti&itas ika masih terdapat tanda infeksi. Bika penderita baik se$ara

klinis yang ditandai dengan penurunan demam dan menurunnya hitung

sel darah putih" perubahan antibiotik harus dilakukan dengan hati%hatimeskipun sudah didapatkan hasil dari ui sensiti&itas.

Page 11: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 11/15

Efek pemberian antibiotik pada peritonitis tergantung kondisi%kondisi

seperti,

o besar ke$ilnya kontaminasi bakteri"

o penyebab dari peritonitis trauma atau nontrauma"

o ada tidaknya kuman oportunistik seperti $andida. gar terapi

menadi lebih efektif" terpai antibiotik harus diberikan lebih dulu"

selama dan setelah operasi .

Pada umumnya Peni$illin 7 1.***.*** IA dan streptomy$in 1 gram

harus segera diberikan. -edua obat ini merupakan bakterisidal ika

dipertahankan dalam dosis tinggi dalam plasma. -ombinasi dari

peni$illin dan streptomy$in uga memberikan $akupan dari bakteri gram

negatif. Penggunaan beberapa uta unit dari peniillin dan gram

streptomy$in sehari sampai didapatkan hasil kultur merupakan regimen

terpai yang logis. Pada penderita yang sensitif terhadap peni$illin"

tetra$y$line dosis tinggi yang diberikan se$ara parenteral lebih baik

daripada $hlorampheni$ol pada stadium a#al infeksi.

Pemberian $lindamy$in atau metronida'ole yang dikombinasi dengan

aminoglikosida sama baiknya ika memberikan $ephalosporin generasi

kedua. ntibiotik a#al yang digunakan $ephalosporin generasi ketiga untuk

gram negatif" metronida'ole dan $lindamy$in untuk organisme anaerob

(Doherty" **=).

Daya $akupan dari mikroorganisme aerob dan anerob lebih penting

daripada pemilihan terapi tunggal atau kombinasi. Pemberian dosis

antibiotikal a#al yang kurang adekuat berperan dalam kegagalan

terapi. Penggunaan aminoglikosida harus diberikan dengan hati%hati"

karena gangguan ginal merupakan salah satu gambaran klinis dari

peritonitis dan penurunan p2 intraperitoneum dapat mengganggu

akti&itas obat dalam sel. Pemberian antibiotik diberikan sampai

penderita tidak didapatkan demam" dengan hitung sel darah putih yang

normal (Doherty" **=).

• 8ksigen dan 3entilator 

Pemberian oksigen pada hipoksemia ringan yang timbul pada

peritonitis $ukup diperlukan" karena pada peritonitis teradi peningkatan

Page 12: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 12/15

dari metabolism tubuh akibat adanya infeksi" adanya gangguan pada

&entilasi paru%paru.

3entilator dapat diberikan ika terdapat kondisi%kondisi seperti

o ketidakmampuan untuk menaga &entilasi al&eolar yang dapat

ditandai dengan meningkatnya Pa8 4* mm2g atau lebih tinggi

lagio hipoksemia yang ditandai dengan Pa8 kurang dari 44 mm2g

o adanya nafas yang $epat dan dangkal.

• Intubasi" Pemasangan -ateter Arin dan 0onitoring 2emodinamik

Pemasangan nasogastric tube dilakukan untuk dekompresi dari

abdomen" men$egah muntah" aspirasi dan yang lebih penting

mengurangi umlah udara pada usus. Pemasangan kateter untuk

mengetahui fungsi dari kandung kemih dan pengeluaran urin. anda

&ital (temperature" tekanan darah" nadi dan respiration rate) di$atat

paling tidak tiap ; am. E&aluasi biokimia preoperati&e termasuk serum

elektrolit" kratinin" glukosa darah" bilirubin" alkali fosfatase dan urinalisis

(S$h#art' et al " 1+9+).

 b. Penanganan 8peratif 

erapi primer dari peritonitis adalah tindakan operasi. 8perasi biasanya

dilakukan untuk mengontrol sumber dari kontaminasi peritoneum. indakan

ini berupa penutupan perforasi usus" reseksi usus dengan anstomosis

primer atau dengan e@teriorasi. Prosedur operasi yang spesifik tergantung

dari apa yang didapatkan selama operasi berlangsung" serta membuang

bahan%bahan dari $a&um peritoneum seperti fibrin" feses" $airan empedu"

darah" mu$us lambung dan membuat irigasi untuk mengurangi ukuran dan

 umlah dari bakteri &irulen (S$h#art' et al " 1+9+).• -ontrol Sepsis

uuan dari penanganan operatif pada peritonitis adalah untuk

menghilangkan semua material%material yang terinfeksi" mengkoreksi

penyebab utama peritonitis dan men$egah komplikasi lanut. -e$uali

pada peritonitis yang terlokalisasi" insisi midline merupakan teknik

operasi yang terbaik. Bika didapatkan aringan yang terkontaminasi dan

menadi fibrotik atau nekrosis" aringan tersebut harus dibuang. <adikaldebridement yang rutin dari seluruh permukaan peritoneum dan organ

Page 13: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 13/15

dalam tidak meningkatkan tingkat bertahan hidup. Penyakit primer lalu

diobati" dan mungkin memerlukan tindakan reseksi (ruptur apendik

atau kandung empedu)" perbaikan (ulkus perforata) atau drainase

(pankreatitis akut). Pemeriksaan kultur $airan dan aringan yang

terinfeksi baik aerob maupun anaerob segera dilakukan setelah

memasuki ka&um peritoneum (Doherty" **=).

• Peritoneal !a&age

Pada peritonitis difus" lavage dengan $airan kristaloid isotonik ( : liter)

dapat menghilangkan material%material seperti darah" gumpalan fibrin"

serta bakteri. Penambahan antiseptik atau antibiotik pada $airan irigasi

tidak berguna bahkan berbahaya karena dapat memi$u adhesi (misal,

tetrasiklin" po&idone%iodine). ntibiotik yang diberikan $e$ara parenteral

akan men$apai le&el bakterisidal pada $airan peritoneum dan tidak ada

efek tambahan pada pemberian bersama lavage. erlebih lagi" lavage

dengan menggunakan aminoglikosida dapat menyebabkan depresi

nafas dan komplikasi anestesi karena kelompok obat ini menghambat

kera dari neuromus$ular un$tion. Setelah dilakukan lavage" semua

$airan di ka&um peritoneum harus diaspirasi karena dapat

menghambat mekanisme pertahanan lokal dengan melarutkan benda

asing dan membuang permukaan dimana fagosit menghan$urkan

bakteri (Doherty" **=).

• Peritoneal Drainage

Penggunaan drain sangat penting untuk abses intra abdominal dan

peritonitis lokal dengan $airan yang $ukup banyak. Drainase dari

ka&um peritoneal bebas tidak efektif dan tidak sering dilakukan" karena

drainase yang terpasang merupakan penghubung dengan udara luar 

yang dapat menyebabkan kontaminasi. Drainase profilaksis pada

peritonitis difus tidak dapat men$egah pembentukan abses" bahkan

dapat memi$u terbentuknya abses atau fistula. Drainase berguna pada

infeksi fokal residual atau pada kontaminasi lanutan. Drainase

diindikasikan untuk peradangan massa terlokalisasi atau ka&itas yang

tidak dapat direseksi (Doherty" **=).

c. Pengananan Postoperatif 

Page 14: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 14/15

0onitor intensif" bantuan &entilator" mutlak dilakukan pada pasien yang

tidak stabil. uuan utama adalah untuk men$apai stabilitas hemodinamik

untuk perfusi organ%organ &ital." dan mungkin dibutuhkan agen inotropik

disamping pemberian $airan. ntibiotik diberikan selama 1*%1; hari"

bergantung pada keparahan peritonitis. <espon klinis yang baik ditandai

dengan produksi urin yang normal" penurunan demam dan leukositosis"

ileus menurun" dan keadaan umum membaik. ingkat kesembuhan

ber&ariasi tergantung pada durasi dan keparahan peritonitis. Pelepasan

kateter (arterial" 3P" urin" nasogastri$) lebih a#al dapat menurunkan

resiko infeksi sekunder (Doherty" **=).

+. -80P!I-SI

-omplikasi dapat teradi pada peritonitis bakterial akut sekunder" dimana

komplikasi tersebut dapat dibagi menadi komplikasi dini dan lanut" yaitu,

a. -omplikasi dini.

• Septikemia dan syok septi$.

• Syok hipo&olemik.

• Sepsis intra abdomen rekuren yang tidak dapat dikontrol dengan

kegagalan multisystem.

•  bses residual intraperitoneal.

• Portal Pyemia (misal abses hepar).

b. -omplikasi lanut.

•  dhesi.

• 8bstruksi intestinal rekuren.

DF< PAS-

Page 15: Laporan Pjbl 1 Pertonitis

7/23/2019 Laporan Pjbl 1 Pertonitis

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pjbl-1-pertonitis 15/15

/rian" B. *11" Peritonitis and Abdominal Sepsis. Diakses pada = Buni *1.

http,66emedi$ine.meds$ape.$om6arti$le619*:;%o&er&ie#Ga#aab=bb;aaole et al . 1+?*. ole and Hollinger e@tbook of Surgery + th  Edition. ppelton%

entury orp" 2al ?9;%?+4

Doherty" 7erard. **=. Peritoneal Cavit in Current Surgical !iagnosis " #reatment 

$%ed . AS, he 0$7ra#%2ill ompanies" In$.Sil&ia . Pri$e. **=. Patofisiologi -onsep -linis Proses%Proses Penyakit. Bakarta,

E7.

-arisma. **9. Peritonitis Ele$troni$ &ersionJ

http,66dokterkharisma.blogspot.$om6**96*9 6peritonitis.html. Diakses pada

tanggal ; Februari *1; Pukul *.44 I/

0ansoer" rif dkk.**1.-apita Selekta -edokteran ilid 1.Bakarta, Fakultas-edokteran Anifersitas Indonesia)

K