laporan perencanaan jembatan

19
LAPORAN BULAN KE-1 PENDAHULUAN 1.1 U M U M Provinsi Sumatera Selatan memiliki daerah rawan longsor pada ruas jalan provinsi, terutama pada jalan didataran tinggi yang merupakan daerah gempa seperti didaerah Pagar Alam, Empat Lawang dan OKU Selatan. Dimana jalan tersebut melalui punggung bukit dengan jurang di tepi kiri dan kanan. Rawan longsor juga disebabkan tergurusnya D.M.J oleh kikisan air sungai seperti halnya didaerah OKU Timur, masi banyak banjir bahkan lonsor disebabkan oleh ...keduanya yaitu oleh lokasi didataran tinggi dengan pengaruh gempa serta dierosi oleh air sungai. Pada daerah dataran tinggi seperti daerah Pagar Alam, OKU Selatan, Lintang terletak pada daerah gempa tingkat II (Ring II) ; sangat rawan jalan didaerah tersebut mengalami keruntuhan (longsor). Terjadi kelongsoran pada ruas jalan Provinsi sangatlah berakibat pada kelancaran lalu lintas jalur transportasi perekonomian masyarakat, bahkan berdampak kepada sosial ekonomi dan keamanan masyarakat. Setelah dikeluarkannya Kontrak kami CV. Cita & Citra Konsultan NO : 622/PRC/KPA-KONTRAK/III/2011, PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 1 I Bab

Upload: endik-kurni

Post on 31-Jul-2015

2.539 views

Category:

Documents


134 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

PENDAHULUAN

1.1 U M U M

Provinsi Sumatera Selatan memiliki daerah rawan longsor

pada ruas jalan provinsi, terutama pada jalan didataran tinggi

yang merupakan daerah gempa seperti didaerah Pagar Alam,

Empat Lawang dan OKU Selatan. Dimana jalan tersebut melalui

punggung bukit dengan jurang di tepi kiri dan kanan. Rawan

longsor juga disebabkan tergurusnya D.M.J oleh kikisan air

sungai seperti halnya didaerah OKU Timur, masi banyak banjir

bahkan lonsor disebabkan oleh ...keduanya yaitu oleh lokasi

didataran tinggi dengan pengaruh gempa serta dierosi oleh air

sungai.

Pada daerah dataran tinggi seperti daerah Pagar Alam,

OKU Selatan, Lintang terletak pada daerah gempa tingkat II

(Ring II) ; sangat rawan jalan didaerah tersebut mengalami

keruntuhan (longsor).

Terjadi kelongsoran pada ruas jalan Provinsi sangatlah

berakibat pada kelancaran lalu lintas jalur transportasi

perekonomian masyarakat, bahkan berdampak kepada sosial

ekonomi dan keamanan masyarakat.

Setelah dikeluarkannya Kontrak kami CV. Cita & Citra

Konsultan NO : 622/PRC/KPA-KONTRAK/III/2011, Tanggal 15

Maret 2011, maka kami langsung mengadakan kegiatan awal

meliputi :

a. Pekerjaan Pendahuluan

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 1

IIBab Bab

Page 2: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

Dengan mengadakan penetapan tenaga ahli dan

mempersiapkan peralatan dan biaya dan setelah itu

mengadakan rapat untuk menyusun :

o Team kerja

o Schadule pelaksanaan dan penetapan staff

o Penerapan alat, biaya, kendaraan

o Jadwal survey

o Membuat surat tugas

b. Survey Pendahuluan ke Lokasi

Dengan pihak Dinas P.U. Bina Maju meninjau lokasi satu

persatu dari sepuluh lokasi di Kabupaten OKU Setatan :

Link 42 :

Link 44 :

Link 48 :

Diadakan dokumentasi serta pemasangan tanda/pasak

sementara dan terpenting adalah secara visual dapat melihat

pemasakan yang ada sehingga bisa dianalisa sementara

sebelum diadakannya survey pengukuran dan survey

mekanika tanah.

c. Survey Pengukuran Topografi

Pada setiap lokasi diadakan pengukuran topografi meliputi

pengukuran potongan memanjang (± 200 m) serta

pengukuran potongan melintang dan memanjang dengan

dibuat patok-patok B.M dan patok-patok bantu.

Pengukuran dipimpin oleh seorang ahli geodasi dengan

dibantu oleh beberapa orang surveyor serta asisten dan para

pekerja.

Data ukur dari lapangan akan dianalisa dan dimasukkan

dalam program komputer sehingga menjadi gambar peta

lokasi. Dalam pengukuran ini tidak tertutup kemungkinan

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 2

Page 3: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

kekurangan data sehingga diperlukan pengukuran tambahan.

Didalam pengukuran juga didata/diukur bangunan-bangunan

jalan didekat lokasi seperti jembatan, gorong-gorong, box

culved drainagemaupun adanya sungai, empang, rawa dan

lain-lain.Yang perlu sebagai bahan prtimbangan perancangan.

1. 2. L O K A S I

Lokasi proyek perencanaan Teknis Longsoran (Paket 7)

tahun anggaran 2011 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

Provinsi Sumatera Selatan berlokasi di Kabupaten Ogan

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 3

Page 4: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

Komering Ulu Selatan, dan ada 1 (satu) lokasi dari 10

(sepuluh) lokasi yang berada di OKU Timur. Adapun tepat

lokasi tersebut sesuai arahan pihak Dinas Pekerjaan Umum

Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan yaitu :

1. Pada link 044 antara Muara Dua – Sp Sender ada 6 (enam)

lokasi yaitu :

a. Titik STA 27 + 100

b. Titik STA 33 + 750

c. Titik STA 35 + 300

d. Titik STA 36 + 050

e. Titik STA 39 + 240

f. Titik STA 39 + 500

2. Pada link 049 antara Sp Haji – Bayur ada 3 (tiga) lokasi

yaitu :

a. Titik STA 3 + 800

b. Titik STA 7 + 600

c. Titik STA 14 + 000

3. Pada link 042 antara Sp Martapura – Martapura ada 1

(satu) lokasi yaitu :

a. Titik STA 14 + 500

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 4

Page 5: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

1. 3. T U J U A N

Tujuan Perencanaan Teknis Longsoran (Paket 7) pada

lokasi yang telah diuraikan diatas, tentu saja bertujuan untuk

mengatasi masalah – masalah yang akan muncul di lokasi

berupa longsoran atau keruntuhan yang berakibat terputusnya

lalu lintas yang melalui jalan tersebut, dimana jalan tersebut

merupakan jalan satu – satunya yang ada terutama jalan Muara

Dua – Simpang Sender dimana jalan SP. Haji Bayur.

Konsultan akan menyusun suatu konsep perencanaan yang akan

dilaksanakan secara fisik oleh pihak kontraktor pelaksana

sehingga kelongsoran jalan dapat diatasi tanpa terjadi putusnya

lalu lintas di jalur tersebut. Jadi pada prinsipnya konsultan

menyiapkan Dokumen Tender Pelaksanaan mengatasi masalah

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 5

LOKASI KEGIATAN10 TITIK LOKASI LONGSORAN

Page 6: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

kelongsoran di lokasi yang telah terpilih 10 (sepuluh) lokasi yang

telah ditetapkan.

1.4. LINGKUP PEKERJAAN

Suatu keruntuhan yang terjadi pada lereng buatan seperti badan

jalan, pembentukan kawasan yang ditinggikan maupun pada

lereng terbentuk oleh alam seperti bukit, tebing, tepi sungai

dengan luas keruntuhan dari kecil (10M2) hingga sedang (50 –

100 M2) sampai yang luas besar mencapai diatas 1000 M2 . Disini

tidak dimaksud untuk menanggulangi longsoran yang besar

yang mencakup kawasan hutan, pertanian, perkebunan,

pemukiman maupun sarana dan prasarana lainnya, dalam hal ini

konsultan hanya menaggulangi titik – titik pada jalan provinsi

yang telah mengalami kelongsoran tetapi belum longsor total.

Akan kami uraikan garis besar lingkup pekerjaan Konsultan

dalam menangani kelongsoran pada lokasi tersebut diatas

antara lai :

a. Obsensi dan suvey lapangan pada lokasi yang ditunjuk oleh

petugas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi

Sumatera Selatan. Dilihat foto dokumentasi letak – letak titik

pada STA – STA yang pasti.

b. Pengukuran topografi, secara lengkap dalam luas yang

cukup, karena ada kekurangan penyesuaian lokasi jalan,

maupun pembuatan saluran – saluran

c. Soil Investigation

Diperlukan data tanah dalam rangka perencanaan

penanggulangan kelongsoran, terutama kemungkinan

mebuat Retaining Wall, Pile Slep maupun cara – cara lama

termasuk pengerasan lokasi jalan (perlu data tanah untuk

lokasi baru) hasil boring dilanjutkan dengan pekerjaan

Laboratorium mekanika tanah.

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 6

Page 7: Laporan Perencanaan Jembatan

NO DAERAH LONGSORAN LINK LOKASI

1 STA 14 + 500 042. Martapura - SP. Martapura

2 STA 14 + 000 048. LB. Dalam - SP. Haji

3 STA 7 + 600 048. LB. Dalam - SP. Haji

4 STA 3 + 600 048. LB. Dalam - SP. Haji

5 STA 27 + 100 044. Muara Dua - SP. Sender

6 STA 33 + 750 044. Muara Dua - SP. Sender

7 STA 35 + 300 044. Muara Dua - SP. Sender

8 STA 36 + 050 044. Muara Dua - SP. Sender

9 STA 39 + 240 044. Muara Dua - SP. Sender

10 STA 39 + 500 044. Muara Dua - SP. Sender

DAFTAR DAERAH LONGSORPERNCANAAN TEKNIK LONGSORAN PAKET 7 (TUJUH)

PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAPORAN BULAN KE-1

d. Analisa data Survey (Survey Teknis)

- Analisa untuk perencanaan jenis type pekerjaan yang akan dirancang (Solusi).

- Analisa hasil topografi

- Analisa lain - lain

e. Konsultasi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

Provinsi Sumatera Selatan.

f. Perencanaan dan penggambaran, sebelumnya diadakan

diskusi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

Provinsi Sumatera Selatan.

g. Perhitungan konstruksi

h. Perhitungan anggaran biaya

i. Pembuatan buku RKS

j. Mengelola menjadi dokumen tender

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 7

Page 8: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

a. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup Kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan sesuai

dengan tahapannya adalah sebagai berikut :

a. Survey Pendahuluan

b. Pekerjaan Perencanaan Teknis

Pekerjaan ini meliputi pengukuran topografi jembatan,

penyyelidikan tanah jembatan , desain bangunan

bawah jembatan, (sub structur), perhitungan volume

dan biaya pelaksanaan, pembuatan spesifikasi ,

dokumen tender, laporan-laporan dan pekerjaan lain

yang diperlukan .

c. Mengadakan kerjasama dengan staf Poyek dan,

Pimpinan Kegiatan dalam hal-hal masalah teknis.

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 8

Page 9: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

METODE PELAKSANAAN

II.1. UMUM

Kegiatan perencanaan teknis masalah longsoran melalui

tahapan – tahapan disertai dengan konsep pemikiran yang jelas

dengan berpedoman pula dengan aturan – aturan yang ada.

Sesuai dengan disiplin ilmu.

II.2. Methode Pendekatan Teknis

1. Studi Leteratur

Studi leteratur baik aspek teknis subtansial maupun

kebijakan dan peraturan terkait dengan perencanaan,

perancangan persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan

diantaranya sebagai berikut :

- Peraturan pembebanan Indonesia

- Peraturan Beton bertulang NI-2/1977 esia (PBI) 1971

- RSNI 03-1726-10 Standar perencanaan ketahanan

gempa untuk struktur bangunan Teknik Sipil mengacu

ke ASCE-J-2010

- Peta Gempa tahun 2010

2. Studi Kasus

Memperhatikan kasus – kasus kelongsoran yang terjadi di

daerah lain serta penangannya / solusi yang telah dilaksanakan

seperti di daerah Samarinda Kalimantan.

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 9

IIIIBab Bab

Page 10: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

II.3. Methode Pendekatan Pelaksanaan

1. Tahap Persiapan :

A. Klarifikasi Kerangka Acuan Kerja

B. Inventarisasi Data

C. Studi Leteratur

D. Pendekatan Konsepsual Kriteria

E. Rencana

2. Tahap Pelaksanaan

a. Survey pendahuluan adalah meliputi pekerjaan lapangan

terhadap lokasi – lokasi longsor tersebut yang tidak

membahayakan struktur jalan. Pada survey pendahuluan

Konsultan menginventarisasikan data – data yang

diperlukan lapangan berdasarkan perkiraan penyelesaian

masalah longsor seperti :

- Mencatat dan mendokumentasikan lokasi tingkat

longsoran, type struktur yang akan dilaksanakan untuk

masing – masing lokasi sehubungan dengan kondisi

tanah.

- Memperkirakan penyebab kelongsoran, apabila akibat

erosi, daerah longsoran, kestabilanlereng, saluran air

yang terganggu bahkan yang belum ada.

- Mencatat ketinggian banjir

- Mencatat material yang tersedia dilokasi

- Membuat sketsa awal bentuk retaining wall atau

konstruksi lainnya yang diperlukan.

b. Survey Topografi Daerah Longsoran

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 10

Page 11: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

Pengukuran topografi disepanjang lokasi jalan (200 M)

dimana terjadi kelongsoran dengan pengukuran

melintang setiap 25 M dan lebar 50 M luas jalan karena

kemungkinan selokasi jalan.

Jenis pengukuran meliputi :

- memasang patok ukur lahan

- pengukuran poligon memanjang ( 200 M s/d 300 M

- pengukuran melintang (water pass)

- pengukuran memanjang

- perhitungan dan penggambaran peta situasi

Daerah yang diukur ;

- 200 M s/d 300 M poligon memanjang dibantu dengan

alat GPS

- 25 M2 dan As jalan pada setiap 25 M s/d 50 M

- Pengukuran situasi tanah sekitar daerah harus

mencakup yang ada seperti :

o Saluran / drainage yang ada

o Jembatan, gorong – gorong, box culvert yang ada

o Sungai – sungai yang berdampingan / bersisian

o Tiang listrik dan telpon

o Jarak terhadap jurang – jurang

o Dll.

- Patok KM yang ada ditepi jalan, untuk penentuan STA

lokasi longsoran dibuat patok beton sebagai titik awal

koordinat lokal bila patok KM tidak hilang

- Untuk titik bantu dibuat dari kayu diberi tanda BM dan

nomor urut.

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 11

Page 12: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

Sebagai referensi titik elevasi dibuat elevasi lokal

ditempatkan pada patok BM dari beton supaya permanen dan

mudah ditemukan kembali. Baik patok poligon maupun profil di

beri tanda cat kuning dengan tulisan merah yang diletakan

disebelah kiri ke arah jalan pengukuran. Untuk profil

memanjang, titik yang terletak di AS jalan diberi paku dilengkapi

cat kuning sebagai tanda.

c. Survey Mekanika Tanah

a. Penyondiran

Pelaksanaan sondir di lapangan untuk mengetahui

perlawanan penetrasi konis dan hambatan pelekat ( cleef ). Alat

sondir ini sudah lama dikenal di Indonesia, relatif lebih mudah

pengoperasiannya dan cocok digunakan untuk tanah berbutir

halus yang tidak mengandung kerikil dan bongkah. Di samping

itu alat ini sangat praktis untuk mengetahui dengan cepat

kedalaman lapisan tanah keras.

Disamping mempunyai keuntungan, alat sondir ini ada

kelemahannya, karena ujung alat sondir ini sangat peka biloa

terkena batu, maka akan mengacaukan hasil penyelidikan

tanah, walaupun demekian pengalaman seorang teknisi dalam

hal ini sangat menentukan untuk mengambil inisiatif dalam

mengatasi permasalahan yang timbul di lapangan.

b. Pemboran Tanah

Dengan melakukan pemboran tanah maka dapat

diketahui jenis tiap lapisan tanah yang diselidiki. Dengan

menggunakan bor tangan dapat mencapai sampai

kedalaman 10 meter, bila dibantu dengan tripod dapat

mencapai kedalaman 15 meter. Untuk menembus tanah

keras / batuan lunak dibantu dengan penumbukan,

menggunakan mata bor tumbukan sebesar 25 kg sampai

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 12

Page 13: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

dengan 40 kg. Untuk menembus lapisan tanah lepas

digunakan pipa lindung, sedangkan untuk mengangkat

tanah yang berada dalam pipa lindung digunakan bpor

peluru, bor katup atau pompa pasir. Dengan pemboran ini

dapat diperoleh sampaio tanah disturb dan undisturb.

Selanjutnya sample tanah ini dibawa ke laboratorium

untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

3. PENELITIAN LABORATORIUM

Untuk penelitian laboratorium dikerjakan di laboratorium

Mekasnika Tanah Universitas IBA Palembang. Dalam melakukan

penelitian tanah di laboratorium dilakukan bebrapa percobaan

tanah sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam TOR. Pada

umumnya pemeriksaan laboratorium untuk perencanaan

pondasi jembatan dibagi 3 ( tiga ) kataegori antara lain :

a. Pemeriksaan Klasifikasi tanah

Pemeriksaan ini memperoleh koreksi sifat tanah / batuan

serupa, sehingga dapat mengurangi jumlah pemeriksaan detail

yang diperlukan.

b. Pemeriksaan Kekuatan Tanah

Pemeriksaan ini untuk analisa daya dukung tanah,

stabilitas lereng dan stabilitas timbunan.

c. Pemeriksaan Kompressibilitas

Pemeriksaan ini digunakan untuk analisa penurunan tanh

(konsolidasi)

4. ANALISA DATA

Hasil survey topografi maupun survey mekanika tanah yang

telah didapat hasil pengujian sample tanah di Laboratorium, diadakan

diskusi oleh para ahli dalam merumuskan perencanaan serta cara

penanganan permasalahan pada setiap titik lokasi yang rawan longsor.

5. PRA PERENCANAAN (Perumusan Perencanaan)

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 13

Page 14: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

Dari analisa data primer dan skunder para ahli akan dapat

menentukan type perencanaan pada setiap titik lokasi. Perencana

telah mengarah ke perencanaan struktur dan telah nyata bentuk

penanganan apakah kelongsoran diatasi dengan :

a. Retaining Wall

b. Pile Slab

c. Pemindahan / Pergeseran Jalan

d. Salder Pile

6. PERENCANAAN LONGSOR

Dari hasil Pra Design, dilanjutkan dengan perencanaan final

dengan perhitungan konstruksi atau pondasi. Sehingga dimensi setiap

bagian konstruksi ; termasuk elevasi maupun koordinat setiap bagian

perencanaan. Hasil perencanaan telah tergambar dalam gambar

perencanaan sebagai produk konsultan perencana.

7. PERHITUNGAN STRUKTUR

Dalam merencanakan retaining wall maupun pile slab,

perhitungan struktur merupakan kegiatan penting sebagai dasar

mendimensikan maupun detailing (gambar detail).

8. PERHITUNGAN VOLUME & RAB

Kegiatan pokok akhir adalah perhitungan volume pekerjaan

yang ada dalam perencanaan secara cermat agar dilanjutkan dengan

perhitungan anggaran biaya sebagai salah satu dokumen tender. Pada

proyek pemerintah sebagai dasar perhitungan RAB harus

menggunakan analisa SNI.

9. DOKUMEN LELANG DAN SPESIFIKASI TEKNIS

Sebagai salah satu bagian dari Dukumen Lelang dan Spesifikasi

Teknis harus disusun sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 14

Page 15: Laporan Perencanaan Jembatan

LAPORAN BULAN KE-1

mencakup aspek administrasi dan teknis maupun peraturan –

peraturan pemerintah masalah tender.

LAMPIRAN - LAMPIRAN

III.1. Struktur Organisasi

(terlampir)

III.2.Time Schedule (Kurva S)

(terlampir)

PERENCANAAN TEKNIS LONGSORAN ( PAKET 7 ) 15

IIIIIIBab Bab