laporan pengukuran ulir hff.if
DESCRIPTION
METROLOGITRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUKURAN ELEMEN GEOMETRIK ULIR
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Metrologi
Oleh :Harry Fikri Fawwaz (131211069)
Ibnu Faqihudin (131211070)
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJurusan Teknik Mesin
2014
1
PENGUKURAN ELEMEN GEOMETRIK ULIR
Tabel 3.1 Data kondisi ruang laboratorium.
Praktikan A : Harry Fikri F. Praktikan B : Ibnu FaqihudinInstruktur : Bpk. Sutirmo Asisten laboratorium : Bpk Supriadi
Temperatur ruang : 23,6 oC Kelembaban : 53
Tanggal Praktikum : 21 Mei 2014
Tabel 3.2 Data pengukuran diameter mayor dan jarak pitch ulir.
Pengukuran Diameter Mayor dan Jarak Pitch
Mistar ingsut Kapasitas ukur = 0 - 150 mm Kecermatan = 0,02 mm
Mikrometer Kapasitas ukur = 0 - 25 mm Kecermatan = 0,001 mm
Obyek UkurPraktikan A Praktikan B Beda
praktikanA & B
MistarIngsut
MikrometerLuar
BedaMistarIngsut
MikrometerLuar
Beda
Diameter mayor; d ulir kanan
1 5.66 5.669 0.009 5.64 5.664 0.024 0.015
2 5.76 5.756 0.004 5.70 5.769 0.069 0.065
3 5.82 5.809 0.011 5.80 5.809 0.009 0.0025.74 5.744 0.008 5.72 5.747 0.034 0.026
Screw pitch gauge Screw pitch gauge
Jarak pitch; p Ulir-1 1 mm 1 mm
Tabel 3.3 Data pengukuran dengan Profile Proyektor.C-1. Pengukuran Diameter Mayor dan Diameter Minor Ulir
Pembesaran : 20 x Praktikan A Praktikan BBeda praktikan
A & B
Kecermatan micrometer: 0,001
Diameter mayor; d
(mm)
Diameter minor; d1
(mm)
Diameter mayor; d
(mm)
Diameter minor; d1
(mm)
Diameter mayor; d
(mm)
Diameter minor; d1
(mm)
Ulir - 1
1 5.650 4.181 5.650 4.181 0 0
di balik 5.650 4.188 5.650 4.188 0 0
2 5.742 4.309 5.783 4.352 0.041 0.043
di balik 5.744 4.312 5.779 4.349 0.035 0.037
3 5.821 4.372 5.805 4.357 0.016 0.015
di balik 5.818 4.376 5.817 4.375 0.001 0.001
Rata-rata 5.737 4.290 5.747 4.300 0.010 0.011
Tabel 3.4 Data pengukuran sudut ulir.
Pengukuran sudut Ulir, Ulir-1
2
pembesaran : 20x 1 2
Praktikan A
1 28 32 60
2 28 32 60
3 28 32 60
- rata-rata = 60
Praktikan B
1 28 32 602 28 32 60
3 28 32 60
- rata-rata = 60
Beda praktikan A & B 0
Tabel 3.5 Data pengukuran diameter pits.
Pengukuran Diameter Pits
Praktikan A Praktikan B Beda Praktikan A&BDiameter Pits; d2
(mm)Diameter Pits; d2
(mm)Diameter Pits; d2
(mm)
ulir -1
1 5.480 5.480 0.000dibalik 5.480 5.480 0.000
2 5.572 5.613 0.041dibalik 5.574 5.609 0.035
3 5.651 5.635 0.016dibalik 5.648 5.647 0.001rata-rata
5.568 5.577 0.010
Tabel 3.6 Perhitungan Harga Toleransi Teoritik Standar ISO Metrik.
No Parameter Rumus Praktikan Praktikan
3
A B1 Diameter ulir, H(mm) 3.1 0.86603 0.866032 Jarak pits, p - 1 1
3Penyimpangan fundamental daerah toleransi ulir luar, esp (µm)
3.4 -0.026 -0.026
4 Toleransi diameter mayor, Td(6) (µm) 3.7 0.17685 0.176855 Diameter mayor, d (mm) - 6 6
6 Diameter mayor terbesar, dmaks (mm) 3.5 5.974 5.974
7 Diameter mayor minimum, dmin (mm) 3.9 5.79715 5.79715
8 Toleransi diameter pits, Td(6) (µm) 3.8 0.108 0.108
9 Diameter pits, d2 (mm) 3.3 5.35048 5.35048
10 Diameter pits terbesar, d2maks (mm) 3.6 5.32448 5.32448
11 Diameter pits minimum, d2min (mm) 3.10 5.21649 5.21649
12 Diameter minor, d1 (mm) 3.2 4.91746 4.91746
13 Diameter minor terbesar, d1maks (mm) 3..11 4.80921 4.80921
14 Diameter minor minimum, d1min (mm) 3.12 4.70095 4.70095
Tabel 3.7 Data Pengukuran Diameter Pits
Pemeriksaan Kesalahan Jarak PitsJarak Pits Teoritik : 1 mm Perbesaran : 20 xKumulatif jarak pits teoritik;
mm
Praktikan A & BKesalahan; µm Kesalahan kumulatif; µm
Cara I Cara II Cara I Cara II
P1 1 0.002 0.019 0.002 0.019P2 2 0.014 0.008 0.007 0.004P3 3 -0.013 0.004 -0.004 0.001P4 4 -0.017 0.027 -0.004 0.007P5 5 -0.033 0.021 -0.007 0.004P6 6 -0.038 0.020 -0.006 0.003P7 7 -0.051 0.041 -0.007 0.006P8 8 -0.021 0.018 -0.003 0.002P9 9 -0.096 0.039 -0.011 0.004P10 10 -0.097 0.046 -0.010 0.005Kesalahan Rata-rata
-0.035 0.024
GRAFIK KESALAHAN KUMULATIF
Praktikan A&B
4
ANALISIS DATA
5
1. Analisis perbandingan dua data pengukuran diameter mayor menggunakan mistar
ingsut
ni Hasil Pegukuran
(mm)
xiA - A (xiA - A)2 xiB - B (xiB - B)2
xA xB
1 5.66 5.64 -0.087 0.00751 -0.07333 0.005378
2 5.76 5.70 0.013 0.00017 -0.01333 0.000178
3 5.82 5.80 0.073 0.00537 0.086667 0.007511
nA = 3 5.74
↑ A
5.71
↑ B
2
↑ fA
0.013067
↑ SSDA
2
↑ fB
0.013067
↑ SSDBnB = 3
= 0.00653 = 0.00653
Analisis Perbandingan Dua Data
1. Pemeriksaan kedua varian ( dan )
F = / = F < u2.975 ;
kesalahan rambang
Kedua mahasiswa dianggap
tidak ada perbedaan
(dianggap dalam satu
populasi)
u2.975 (2 . 2) = 39.0
s2 = 0.00653
s = 0.080829
6
2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata ( A dan B )
t = 0.505076 t < t.975 ; kesalahan
rambang
Kedua mahasiswa dianggap
mempunyai keahlian yang
sama t.975 (f =4) = 2.776
= 5.73
Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx
nA = 3; fA = nA – 1 = 3 – 1 = 2
nB = 3; fB = nB – 1 = 3 – 1 = 2
- Harga rata-rata sampel; x
- Varian sampel; s2x
0.01306
0.01306
Analisis perbandingan dua data (ANOVA). sebagai berikut :
- Pemeriksaan kedua varian
7
- Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97.5% (bilateral
test)A diperoleh :
u2.975 (fvar besar . fvar kecil) = u2.975 (2 . 2) = 39.0
- Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar . fvar
kecil)
F vs u2.975 (2 . 2) < 39.0 ; terjadi kesalahan rambang. maka analisis dapat
dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata- Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2
- Deviasi standar sampel s
0.080829Pemeriksaan kedua harga rata-rata
- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test)
diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 4) = 2.776
- Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 4) < 2.776; terjadi kesalahan rambang maka harga
rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan
harga varian teoretik s2o
- Harga rata-rata total;
Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau
tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama
dalam pengukuran diameter mayor dengan mistar ingsut.
8
2. Analisis perbandingan dua data pengukuran diameter mayor menggunakan
mikrometer luar
ni Hasil Pegukuran
(mm)
xiA - A (xiA - A)2 xiB - B (xiB - B)2
xA xB
1 5.669 5.664 -0.07567 0.005727 -0.08333 0.006944
2 5.756 5.769 0.01133 0.000128 0.021667 0.000469
3 5.809 5.809 0.06433 0.004139 0.061667 0.003803
nA = 3 5.744
↑ A
5.747
↑ B
2
↑ fA
0.009993
↑ SSDA
2
↑ fB
0.011217
↑ SSDBnB = 3
= 0.00500 = 0.00561
Analisis Perbandingan Dua Data
1. Pemeriksaan kedua varian ( dan )
F = / = 1.122489826 F < u2.975 ;
kesalahan rambang
Kedua mahasiswa dianggap
tidak ada perbedaan
(dianggap dalam satu
populasi)
u2.975 (2 . 2) = 39.0
s2 = 0.0053
s = 0.07282
2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata ( A dan B )
9
t = 0.0448519 t < t.975 ; kesalahan
rambang
Kedua mahasiswa dianggap
mempunyai keahlian yang
sama t.975 (f =4) = 2.776
= 5.746
- Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx
nA = 3; fA = nA – 1 = 3 – 1 = 2
nB = 3; fB = nB – 1 = 3 – 1 = 2
- Harga rata-rata sampel; x
- Varian sampel; s2x
Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :- Pemeriksaan kedua varian
10
- Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral
test), diperoleh :
u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (2 , 2) = 39.0
- Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar
kecil)
F vs u2.975 (2 , 2) < 39.0 ; terjadi kesalahan rambang, maka
analisis dapat dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata
- Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2
- Deviasi standar sampel s
0.07282
Pemeriksaan kedua harga rata-rata
- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test)
diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 4) = 2.776
- Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 4) < 2.776; terjadi kesalahan rambang maka harga
rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan
harga varian teoretik s2o
- Harga rata-rata total;
Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau
tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama
dalam pengukuran diameter mayor dengan mikrometer luar.
11
3. Analisis perbandingan dua data pengukuran diameter mayor menggunakan profil
proyektor
ni Hasil Pegukuran
(mm)
xiA - A (xiA - A)2 xiB - B (xiB - B)2
xA xB
1 5.650 5.650 -0.08700 0.00757 -0.0970 0.00941
2 5.650 5.650 -0.08700 0.00757 -0.0970 0.00941
3 5.742 5.783 0.00500 0.00002 0.0360 0.00130
4 5.744 5.779 0.00700 0.00005 0.0320 0.00102
5 5.821 5.805 0.08400 0.00706 0.0580 0.00336
6 5.818 5.817 0.08100 0.00656 0.0700 0.00490
nA = 6 5.737
↑ A
5.747
↑ B
5
↑ fA
0.0288290
↑ SSDA
5
↑ fB
0.0294020
↑ SSDBnB = 6
= 0.0057658 =0.0058804
Analisis Perbandingan Dua Data
1. Pemeriksaan kedua varian ( dan )
F = / = 1.019875819 F < u2.975 ;
kesalahan rambang
Kedua mahasiswa dianggap
tidak ada perbedaan
(dianggap dalam satu
populasi)
u2.975 (5 , 5) = 7.15
s2 =
s =
2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata ( A dan B )
t = t < t.975 ; kesalahan Kedua mahasiswa dianggap
12
rambang mempunyai keahlian yang
sama
t.975 (f =10) = 2.228
=
Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx
nA = 6; fA = nA – 1 = 3 – 1 = 5
nB = 6; fB = nB – 1 = 3 – 1 = 5
- Harga rata-rata sampel; x
- Varian sampel; s2x
0.0288290
0.0294020
0.0057658
0.0058804
Analisis perbandingan dua data (ANOVA). sebagai berikut :
- Pemeriksaan kedua varian
1.019875819
13
- Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97.5% (bilateral
test), diperoleh :
u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (5 , 5) = 7.15
- Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar
kecil)
F vs u2.975 (5 , 5) < 7.15; terjadi kesalahan rambang, maka
analisis dapat dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata
- Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2
- Deviasi standar sampel s
Pemeriksaan kedua harga rata-rata
- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test)
diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 10) = 2.228
- Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 4) < 2.228 ; terjadi kesalahan rambang maka harga
rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan
harga varian teoretik s2o
- Harga rata-rata total;
Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi
atau tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang
sama dalam pengukuran diameter mayor dengan profil proyektor.
14
4. Analisis perbandingan dua data pengukuran diameter minor menggunakan profil
proyektor
ni Hasil Pegukuran
(mm)
xiA - A (xiA - A)2 xiB - B (xiB - B)2
xA xB
1 4.181 4.181 -0.109 0.0118084 -0.119 0.01424042 4.188 4.188 -0.102 0.0103361 -0.112 0.01261883 4.309 4.352 0.019 0.0003738 0.052 0.00266944 4.312 4.349 0.022 0.0004988 0.049 0.00236845 4.372 4.357 0.082 0.0067788 0.057 0.00321116 4.376 4.375 0.086 0.0074534 0.075 0.0055751
nA = 6 4.290
↑ A
4.300
↑ B
5
↑ fA
0.0372493
↑ SSDA
5
↑ fB
0.0406833
↑ SSDBnB = 6
= = 0.0081367
Analisis Perbandingan Dua Data
1. Pemeriksaan kedua varian ( dan )
F = / = F < u2.975 ; Kedua mahasiswa dianggap
15
kesalahan rambang tidak ada perbedaan
(dianggap dalam satu
populasi)
u2.975 (5 , 5) = 7.15
s2 =
s =
2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata ( A dan B )
t = 0.196202 t < t.975 ; kesalahan
rambang
Kedua mahasiswa dianggap
mempunyai keahlian yang
sama
t.975 (f =10) = 2.228
=
Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx
nA = 6; fA = nA – 1 = 3 – 1 = 5
nB = 6; fB = nB – 1 = 3 – 1 = 5
- Harga rata-rata sampel; x
- Varian sampel; s2x
Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut :
16
- Pemeriksaan kedua varian
- Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral
test), diperoleh :
u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (5 , 5) = 7.15
- Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar
kecil)
F vs u2.975 (5 . 5) < 7.15; terjadi kesalahan rambang, maka analisis
dapat dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata
- Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2
- Deviasi standar sampel s
Pemeriksaan kedua harga rata-rata
- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test)
diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 10) = 2.228
- Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 4) < 2.228 ; terjadi kesalahan rambang maka harga
rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan
harga varian teoretik s2o
- Harga rata-rata total;
17
Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam pengukuran diameter minor dengan profil proyektor
5. Analisis perbandingan dua data pengukuran diameter pits
ni Hasil Pegukuran
(mm)
xiA - A (xiA - A)2 xiB - B (xiB - B)2
xA xB
1 5.48 5.48 -0.08750 0.00766 -0.0973 0.0094742 5.48 5.48 -0.08750 0.00766 -0.0973 0.0094743 5.572 5.613 0.00450 0.00002 0.0357 0.0012724 5.574 5.609 0.00650 0.00004 0.0317 0.0010035 5.651 5.635 0.08350 0.00697 0.0577 0.0033256 5.648 5.647 0.08050 0.00648 0.0697 0.004853
nA = 6 5.567
↑ A
5.577
↑ B
5
↑ fA
0.02882
↑ SSDA
5
↑ fB
0.029401
↑ SSDBnB = 6
= 0.00576 = 0.00588
Analisis Perbandingan Dua Data
18
1. Pemeriksaan kedua varian ( dan )
F = / = 1.019905761 F < u2.975 ;
kesalahan rambang
Kedua mahasiswa dianggap
tidak ada perbedaan
(dianggap dalam satu
populasi)
u2.975 (5 . 5) = 7.15
s2 = 0.05823
s = 0.07631
2. Pemeriksaan kedua harga rata-rata ( A dan B )
t = 0.299453 t < t.975 ; kesalahan
rambang
Kedua mahasiswa dianggap
mempunyai keahlian yang
sama
t.975 (f =10) = 2.228
= 5.572
- Banyak data; n dan derajat kebebasan; fx
nA = 6; fA = nA – 1 = 3 – 1 = 5
nB = 6; fB = nB – 1 = 3 – 1 = 5
- Harga rata-rata sampel; x
- Varian sampel; s2x
19
Analisis perbandingan dua data (ANOVA). sebagai berikut :
- Pemeriksaan kedua varian
- Dari fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral
test), diperoleh :
u2.975 (fvar besar , fvar kecil) = u2.975 (5 , 5) = 7.15
- Perhitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan u2.975 (fvar besar , fvar
kecil)
F vs u2.975 (5 . 5) 1.019905761 < 7.15; terjadi kesalahan rambang, maka
analisis dapat dieteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata
- Kedua varian dapat disatukan atau varian total s2
- Deviasi standar sampel s
0.05688
Pemeriksaan kedua harga rata-rata
- Dari fraktil distribusi –t dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral test)
diperoleh :
t.975 (f = nA + nB -2) = t.975 (f = 10) = 2.228
- Penghitungan t dari hasil pengukuran t.975 (f = nA + nB -2)
t vs t.975 (f = 4) < 2.228 ; terjadi kesalahan rambang maka harga
rata-rata dapat disatukan atau harga rata-rata total dan dapat diperkirakan
harga varian teoretik s2o
- Harga rata-rata total;
20
Kesimpulannya bahwa kedua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi
atau tidak ada perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang
sama dalam pengukuran diameter mayor dengan profil proyektor.
PERTANYAAN:A. 1. Bandingkan hasil pengukuran dengan menggunakan mistar ingsut dan
mikrometer dengan standar Ulir ISO metrik, mana yang lebih cermat hasil ukurnya ?.
B. 1. Apakah jarak pits yang diperiksa sesuai dengan harga jarak pits menurut standar ulir ISO metrik ?.
C. 1. Buat gambar ulir yang anda ukur dan lengkapi dengan dimensinya mengacu pada gambar teknik ?.2. Bandingkan hasil pengukuran diameter mayor ulir menggunakan mistar ingsut, mikrometer,dan profile proyektor. Jelaskan perbedaannya dengan singkat dan mana yang lebih cermat hasil ukurannya.3. Apakah ulir yang anda ukur elemen geometriknya sesuai dengan harga toleransi ulir yang distandarkan? Bila tidak, apa faktor penyebab kesalahan dari elemen geometrik ulir tersebut.4. Apakah metoda pengukuran diameter pits dengan profil proyektor dapat menentukan kualitas geometrik ulir? Bila tidak,sebutkan tingkat kesulitan saat melakukan pengukuran dan metoda apa yang baik digunakan.5. Bandingkan dengan hasil pemeriksaan kesalahan jarak pits dari dua cara yang dilaksanakan. Jelaskan pendapat anda dan mana yang lebih cermat hasil ukurannya.
21
6. Apa penyebab terjadinya kesalahan jarak pits berdasarkan bentuk grafik komulatif kesalahan pits dari hasil pemeriksaan?
JAWAB:A. 1.Dari kedua alat ukur ini , yang memiliki kecermatan lebih baik tentu saja
mikrometer. Karena mikrometer mempunyai kecermatan 0.001 sedangkan mistar ingsut skala nonius mempunya kecermatan hanya 0.02 sehingga hasil pengukuran akan lebih spesifik atau akurat apabila menggunakan mikrometer.
B. 1.Apabila dilihat dari hasil pemeriksaan rata-rata jarak pits, kesalahan terbesar, terkecil dan kesalahan kumulatifnya pada tabel 3.7 ulir ini masih masuk daerah toleransi yang dapat di lihat di tabel 3.6 , dengan ukuran 1mm dan toleransinya 0.108.
C. 1.
C. 2.Apabila dibandingkan . mistar ingsut mempunyai kecermatan paling buruk. Sedangkan mikrometer dan profil proyektor mempunyai kecermatan yang sama. Namun untuk ketelitian profil proyektor lebih akurat karena memeriksa di satu titik dan pengkalibrasiannya lebih mudah dan akurat. 3. Secara keseluruhan elemen geometrik ulir yang diukur memasuki harga toleransi ulir sesuai ISO. Namun ada kekeliruan dibagian mengukur jarak pits, oprator kurang teliti menentukan titik awal dan titik akhir pits sehingga data yang didapat sedikit menyimpang.
4. Ya, menurut kami menggunakan profil proyektor dapat menentukan kualitas dari ulir tersebut , karena pengukuran dengan metoda ini dilakukan dengan cara langsung. Profil proyektor juga dapat mengukur hampir seluruh jenis-jenis pengukuran Ulir.
5. Setelah membandingkan dari kedua metoda tidak ditemukan perbandingan yang sangat signifikan, namun dengan menggunakan metode II . hasil pengukuran akan lebih cermat karena metode dua
22
mengukur dari garis ke garis sehingga kesalahannya minim dibanding Metode satu yang dari titik ke titik.
6.Dilihat dari bentuk grafiknya yang sinusoidal, maka jenis kesalahan yang terjadi adalah Kesalahan Pits Periodik (turun-naik) . hal ini dapat disebabkan karena adanya kesalahan pada roda gigi pengerak benda kerja. selain itu, kesalahan ini juga dapat terjadi apabila adanya gerakan aksial dari ulir penggerak mesin bubut karena ketidakberesan pada bantalan tekannya.
KESIMPULAN Untuk menentukan kualitas geometrik ulir ada banyak metode pengukuran pada ulir tersebut , yaitu: diameter mayor, diameter minor, pits, jarak pits, dan sudut ulir. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan ulir tersebut. Dengan berbeda metode maka hasilnya pun akan berbeda, meskipun tidak signifikan. Akan tetapi lebih baik kita menggunakan alat ukur yang sudah dipercayai kecermatannya. Saat ini alat ukur tersebut adalah profil proyektor.
Banyak sekali jenis kesalahan pada ulir . maka dengan demikian kita harus mengukurnya dengan baik, untuk mengetahui kesalahan dan kelayakan ulir tersebut.
23