laporan pengelolaan pinjaman dan hibah … · eka taufik dodi rahdiana ... beberapa proyek yang...

Download LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH … · Eka Taufik Dodi Rahdiana ... beberapa proyek yang menyentuh langsung pada kebutuhan ... Laporan ini merupakan laporan pengelolaan pinjaman

If you can't read please download the document

Upload: doque

Post on 05-Sep-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PENGELOLAANPINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAHDIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANGKEMENTERIAN KEUANGAN

  • 4

    PENGARAH Ayu Sukorini

    PENANGGUNG JAWAB Zandy Akbar Rassat DEWAN REDAKSI Aisyah Mayuliani Eka Taufik Dodi Rahdiana Jainal Abidin Liza Natalia Yovan Rizaldy

    EDITING LAYOUT Gerry Michel

    SEKRETARIAT Saiful Arif Akhmad Zaenuddin Muhamad Irfan Renaldo C. Gideon Wuri Hastuti Erfan Fiddin

    KONTRIBUTOR FOTOSaiful ArifMuhamad IrfanImam RusdiyantoroDendy Darmanto

    KONTRIBUTOR CONTENTSeluruh Pegawai Direktorat Pinjaman dan Hibah

  • LAPORAN PENGELOLAANPINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAHDIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANGKEMENTERIAN KEUANGAN

    Cover Story:

    Dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah mendapat dukungan pendanaan dari pinjaman dan hibah luar negeri. Pinjaman dan hibah tersebut direalisasikan dalam

    beberapa proyek yang menyentuh langsung pada kebutuhan masyarakat. Sedikit representasi dari hasil proyek tersebut antara lain adalah pembiayaan ADB melalui proyek SANIMAS komponen Rural Infrastructure dengan

    pembangunan tambatan perahu di Desa Singkep -Jambi. IDB juga berperan serta dengan membiayai pembangunan perpustakaan di Universitas Islam Negeri Ar-raniry di Aceh. Adapaun pembangunan MCK dan IPAL

    di Desa Padasugih Brebes merupakan bagian proyek pendukung PNPM untuk komponen Urban Sanitation. Pinjaman juga digunakan untuk membiayai pengadaan Alutsista di Kementerian Pertahanan termasuk pembelian

    Pesawat Latih Grob. (Sumber Foto: dokumentasi internal dan www.wikimedia.org)

  • 6

    KILAS KINERJA Highlight Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Kegiatan Penting Direktorat Pinjaman dan Hibah Sambutan Direktur Pinjaman dan Hibah

    PINJAMAN DAN HIBAH BARU Pinjaman Multilateral A. World Bank B. ADB Pinjaman Bilateral A. Pemerintah Perancis B. Pemerintah Jerman C. Pemerintah Tiongkok D. Pemerintah Austria

    Pinjaman KSA/LPKE

    Pinjaman Dalam Negeri

    Hibah Multilateral A. UNDP B. ADB C. UNIDO

    Hibah Bilateral A. Pemerintah Jerman

    AMANDEMEN PINJAMAN DAN HIBAH ON-GOING Amandemen Pinjaman Multilateral A. ADB B. World Bank C. IDB

    DAFTAR ISI

    23814

    18191920

    2121222324

    25

    26

    27272829

    2929

    3233333537

    hal

  • Amandemen Pinjaman Bilateral A. Pemerintah Jerman B. Pemerintah Australia C. Pemerintah Jepang Amandemen Pinjaman KSA/LPKE

    Amandemen Pinjaman Dalam Negeri

    Amandemen Hibah Multilateral A. World Bank B. ADB C.UNDP

    Amandemen Hibah Bilateral A. Pemerintah Jepang B. Pemerintah Jerman

    PENUTUPAN MASA LAKU PINJAMAN DAN HIBAH Pinjaman Multilateral A. World Bank

    Pinjaman Bilateral A. Pemerintah Jepang B. Pemerintah Korea

    Pinjaman KSA/LPKE

    DEBT SWAP A.Pemerintah Amerika Serikat

    DAFTAR ISTILAH

    38383939

    40

    43

    44444647

    484848

    525353

    545557

    58

    6161

    63

  • Jalan rabat beton yang dibangun melalui pemberdayaan masyarakat Desa Manunggal Makmur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi

    Jambi tahun 2013. Dengan adanya jalan tersebut, produktifitas desa semakin meningkat karena memudahkan akses ke kebun sehingga

    hasil perkebunan dapat dengan mudah diangkut dengan kendaraan bermotor sehingga mengurangi biaya angkut. Selain manfaat utama

    jalan tersebut juga terdapat manfaat lain yang dirasakan oleh warga desa yaitu cepatnya akses kaum wanita desa untuk meningkatkan

    tambahan penghasilan dengan membentuk UKM serta mudahnya akses anak usia sekolah menuju ke sekolah. Jalan dimaksud didanai dari

    komponen Rural Infrastructure pinjaman ADB yaitu Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM.

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 1

  • Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang2

    KILAS KINERJA

  • HIGHLIGHT PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

    Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara serta peraturan turunannya, Pemerintah berkewajiban melakukan publikasi informasi terkait pengelolaan pinjaman dan hibah Pemerintah sebagai bagian dari Keuangan Negara. Salah satu unit di Kementerian Keuangan yang mengambil peran dimaksud adalah Direktorat Pinjaman dan Hibah yang merupakan eselon II di Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang.

    Direktorat Pinjaman dan Hibah mempunyai tugas untuk melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pinjaman dan hibah. Pengelolaan pinjaman dan hibah yang dilaksanakan oleh Direktorat Pinjaman dan Hibah tersebut antara lain mencakup: (i) penandatanganan perjanjian pinjaman dan hibah; (ii) amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah; (iii) penutupan masa laku penarikan pinjaman dan hibah; dan (iv) pengelolaan Debt Swap.

    Laporan ini merupakan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah yang dilaksanakan Direktorat Pinjaman dan Hibah pada periode Semester II Tahun 2014.

    Penandatanganan Perjanjian Pinjaman dan Hibah

    53%

    32%

    12%3%

    Pinjaman Multilateral Pinjaman BilateralPinjaman KSA/LPKE PDN

    Persentase Nilai Pinjaman berdasarkan Sumber Pembiayaan

    Pada Semester II Tahun 2014, Pemerintah telah menandatangani 14 perjanjian Pinjaman Luar Negeri (PLN) senilai Eqv.USD2,57 miliar yang terdiri dari tiga Pinjaman Multilateral senilai USD1,40 miliar, lima Pinjaman Bilateral sebesar Eqv.USD847,61 juta, dan enam Pinjaman Kreditor Swasta Asing (KSA)/Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE) sebesar Eqv.USD319,16 juta. Adapun perjanjian untuk Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang ditandatangani pada periode yang sama terdiri dari dua perjanjian induk, masing-masing senilai Rp971,89 juta dan Rp278,11 juta dengan nilai total komitmen sebesar Rp1,25 miliar. Perjanjian induk yang pertama telah direalisasikan dalam 30 perjanjian realisasi senilai Rp929,38 juta atau Eqv.USD72,94 juta.

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 3

  • Dengan demikian, total nilai pinjaman yang diterima Pemerintah pada periode Juli s.d. Desember 2014 adalah senilai Eqv.USD2,64 miliar yang terdiri dari 44 perjanjian pinjaman (tidak termasuk perjanjian induk PDN). Mayoritas pinjaman berasal dari lembaga multilateral atau sekitar 53%, diikuti dengan Pinjaman Bilateral senilai 32%, Pinjaman KSA/LPKE sebesar 12%, dan terakhir realisasi PDN sebesar 3% dari total nilai pinjaman.

    Meskipun hanya terdiri dari tiga pinjaman, Pinjaman Multilateral mendominasi jumlah pinjaman yang diterima mengingat ketiganya merupakan pinjaman program dengan nilai yang cukup besar. Pinjaman Multilateral tersebut terdiri dari: (i) dua pinjaman World Bank, yaitu untuk pembiayaan Financial Sector and Modernization Development Policy Loan senilai USD500 juta dan Additional Financing for the Local Government and Decentralization Project/Local Government and Decentralization Project (LGDP) Phase II senilai USD500 juta; serta (ii) satu pinjaman Asian Development Bank/ADB, yaitu untuk pembiayaan Stepping Up Investments for Growth Acceleration Program (SIGAP) Sub Program 1 senilai USD400 juta.

    Untuk Pinjaman Bilateral, Lender yang memberikan pinjaman paling besar pada periode Semester II Tahun 2014 adalah The Export-Import Bank of China (CEXIM). CEXIM membiayai dua proyek dengan nilai pinjaman sebesar USD613,99 juta yaitu untuk Proyek Takalar Steam Power Plant (2x100MW) senilai USD240,98 juta dan Pangkalan Susu Coal Fired Steam Power Plant (2x200MW) senilai USD373,00 juta. Selain dari CEXIM, Pemerintah juga menerima pinjaman dari Lender lain, yaitu dari: (i) KfW, Jerman berupa pinjaman program senilai USD200,00 juta untuk Stepping-up Investment for Growth Acceleration Programme (SIGAP), (ii) AFD, Perancis senilai USD20,00 juta untuk pembiayaan Scattered Transmission and Substation Package-7 Project, dan (iii) Erste Bank, Austria sebesar EUR11,52 juta untuk pembiayaan Procurement of Medical Equipment for Army Hospital (RSPAD Gatot Subroto).

    Adapun pinjaman KSA/LPKE baru antara lain ditujukan untuk membiayai tiga pengadaan alutsista di Kementerian Pertahanan senilai Eqv.USD209,63 juta dengan Lender Credit Agricole Paris Branch, Credit Agricole London Branch, dan CEXIM. Selanjutnya, pinjaman juga digunakan untuk pembiayaan dua pengadaan alut POLRI dari Korea Exim Bank senilai USD90,27 juta yaitu pengadaan Police Backbone dan Tactical Vehicle. Selain itu, terdapat satu pinjaman KSA/LPKE dari KfW, Jerman untuk membiayai proyek PT PLN (Persero) senilai EUR16,30 juta yaitu Scattered Transmissions and Substations Package-3.

    Sementara itu untuk PDN, perjanjian induk TA 2014 Tahap I ditandatangani bersama PT. Bank DKI Rp971,89 juta untuk pembiayaan alutsista Kementerian Pertahanan dan alut POLRI, diikuti penandatanganan perjanjian induk TA 2014 Tahap II bersama PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) senilai Rp278,11 juta untuk pembiayaan alutsista Kementerian Pertahanan. Pada periode Juli s.d. Desember 2014 tersebut, telah ditandatangani 30 perjanjian realisasi dari perjanjian induk TA Tahap I yang terdiri dari 21 pinjaman untuk pengadaan di Kementerian Pertahanan senilai Rp683,70 miliar dan 9 pinjaman untuk pengadaan di POLRI senilai Rp245,68 miliar.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang4

  • Hibah Bilateral diterima dari KfW, Jerman sebesar EUR31,69 juta, yang meliputi pembiayaan proyek: (i) Forest Programme II (REDD +) Biodiversity and Watershed Development; (ii) Pre-Feasibility Study in Urban Transport in Denpasar; dan (iii) Biodiversity Conservation and Climate Protection in the Gunung Leuser Ecosystem.

    Executing Agency hibah-hibah yang diterima cukup beragam, yang didominasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (empat hibah) dengan nilai hibah hingga 97% dari total hibah, diikuti oleh Bappenas (dua hibah). Adapun Kementerian Pertanian dan Kementerian Keuangan masing-masing menerima satu hibah.

    1

    Jumlah, 2511

    43

    19%

    10%

    4%

    25%

    Nilai, 42%

    Kementerian Keuangan

    Kementerian Pertahanan

    POLRI

    PT PLN

    Kemenko Perekonomian

    Jumlah dan Nilai Pinjaman berdasarkan Executing Agency

    17%

    83%

    Hibah Multilateral Hibah Bilateral

    Persentase Nilai Hibah Berdasarkan Sumber Pembiayaan

    Apabila dilihat dari Executing Agency, meskipun terdapat 25 perjanjian pinjaman yang ditandatangani untuk proyek Kementerian Pertahanan senilai USD276,91 juta, namun nilai pinjaman terbesar berupa tiga pinjaman program yang dikoordinasikan oleh Kemenko Bidang Perekonomian senilai USD1,1 miliar atau sekitar 42% dari total nilai pinjaman. Pinjaman terbesar berikutnya diberikan kepada PT PLN (Persero) senilai USD653,26 juta untuk empat pinjaman, kemudian Kementerian Keuangan dengan nilai USD500,00 juta untuk satu pinjaman. Sementara itu, Kepolisian RI menerima sebelas pinjaman dengan nilai USD109,55 juta.

    Dalam periode yang sama, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menandatangani 8 perjanjian hibah senilai Eqv.USD45,15 juta yang terdiri dari lima Hibah Multilateral senilai USD7,70 juta atau sebesar 17% dari total nilai yang diterima dan tiga Hibah Bilateral senilai Eqv.USD37,45 juta. Hibah Multilateral terdiri dari: (i) satu hibah UNIDO, yaitu untuk proyek Introduction of an Environmentally Sound Management and Disposal System for PCB Waste and PCB Contaminated Equipment; (ii) dua hibah ADB, yaitu untuk pembiayaan PPTA Community-focused Investments to Address Deforestation and Forest Degradation dan Support for Selected Sector Analysis for National Medium-Term Development Planning 2015-2019 on ASEAN Connectivity; serta (iii) dua hibah UNDP, yaitu Sustainable Palm Oil Initiative (SPOI) dan Sustainable Development Financing (SDF).

    2

    Jumlah, 4

    1

    1

    Nilai, 97%

    Bappenas KemenLH dan Kehutanan

    Kementerian Pertanian Kementerian Keuangan

    Jumlah dan Nilai Pinjaman berdasarkan Executing Agency

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 5

  • Amandemen atas Perjanjian Pinjaman dan Hibah

    Untuk pelaksanaan amandemen perjanjian pinjaman dan hibah on going, selama Semester II Tahun 2014 telah ditandatangani 31 amandemen untuk perjanjian pinjaman yang mencakup 33 perubahan (terdapat amandemen yang mengakomodasi perubahan lebih dari satu kategori). Sementara itu untuk perjanjian hibah, amandemen dilakukan atas 15 perjanjian yang mencakup 15 perubahan. Dengan demikian pada periode tersebut, Pemerintah telah menandatangani 46 amandemen yang mencakup 48 perubahan. Amandemen dimaksud terdiri dari: 16 Pinjaman KSA/LPKE, sebelas Pinjaman Multilateral, empat Pinjaman Bilateral, sebelas Hibah Multilateral, dan empat Hibah Bilateral.

    Persentase Jumlah Amandemen Berdasarkan Jenis

    Mayoritas amandemen (58%) berupa perpanjangan masa laku (availability period) pinjaman. Selanjutnya, amandemen dilaksanakan untuk realokasi (21%), penambahan alokasi pagu hibah (6%), cancellation (4%). Amandemen lainnya (11%) berupa penambahan pagu rekening khusus, pengurangan alokasi pagu hibah, perpanjangan masa pemenuhan Conditions Precedent, dan perubahan schedule repayment. Sebagian besar amandemen dilaksanakan untuk pinjaman pembiayaan proyek Kementerian Pertahanan yaitu sebanyak 10 amandemen yang 9 di antaranya untuk memperpanjang availability period. Amandemen juga banyak dilakukan untuk proyek Kementerian Umum yaitu sejumlah 10 amandemen terutama berupa perpanjangan availability period dan realokasi. Amandemen perjanjian lainnya antara lain dilaksanakan untuk pembiayaan kegiatan Kepolisian RI (lima amandemen), Bappenas (tiga amandemen), Kementerian Keuangan (tiga amandemen), dan Kementerian lainnya.

    Selain amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah tersebut di atas, Pemerintah juga telah menandatangani satu amandemen atas perjanjian induk PDN yaitu untuk TA 2011 dengan PT Bank Mandiri dalam rangka pembiayaan kegiatan di Kementerian Pertahanan dan Kepolisian RI. Amandemen tersebut berupa perpanjangan availability period (masa laku pinjaman). Penutupan Masa Laku Pinjaman dan Hibah

    Selama bulan Juli Desember 2014 terdapat pengadministrasian sebelas pinjaman yang mengalami penutupan masa laku yang terdiri dari lima Pinjaman Bilateral, empat Pinjaman KSA/LPKE, dan dua Pinjaman Multilateral. Satu pinjaman di antaranya sebetulnya ditutup pada Semester I Tahun 2014 namun baru diadministrasikan pada periode selanjutnya mengingat dokumen pernyataan dari Lender baru diterima pada periode tersebut. Untuk pinjaman dan hibah yang bersumber dari lembaga multilateral, penutupan masa laku ini berupa pernyataan Closing Account sementara untuk pinjaman lainnya umumnya dinyatakan melalui Closing Date.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang6

  • Lima Pinjaman Bilateral yang ditutup berasal dari JICA dan EDCF, Korea. Pinjaman dari JICA tersebut meliputi: (i) Urgent Disaster Reduction Project for Mt. Merapi/Progo River Basin and Mt. Bawakaraeng; (ii) Railway Double Tracking on Java South Line Project III (Engineering Services); (iii) Regional Infrastructure for Social Economic Development (RISE), serta (iv) Engineering Services for Jakarta Mass Rapid Transit System Project. Executing Agency ketiga proyek pertama adalah Kementerian Pekerjaan Umum, sementar untuk proyek keempat adalah Kementerian Perhubungan. Adapun pinjaman dari EDCF, Korea yang mengalami penutupan masa laku pinjaman adalah Improvement of H. Adam Malik Hospital in Medan Project dengan Kementerian Kesehatan sebagai Executing Agency.

    Pada periode yang sama, empat Pinjaman KSA/LPKE juga ditutup yaitu satu pembiayaan dari EDC, Kanada serta tiga pembiayaan dari BNI, Tokyo dalam rangka pembiayaan pengadaan di Kementerian Pertahanan. Sementara itu, dua Pinjaman Multilateral yang ditutup merupakan pinjaman World Bank yang terdiri dari: (i) Second Institutional Strengthening for Social Inclusion/ Second Institutional, Tax, Administration, Social and Investment Development Policy Loan (INSTANSI-DPL 2) yang dikelola Kemenko Bidang Perekonomian; serta (ii) Project for Indonesian Tax Administration Reform (PINTAR) untuk Kementerian Keuangan.

    Pengelolaan Debt Swap

    Pada Semester II Tahun 2014, terdapat 2 pengelolaan debt swap dalam kerangka kegiatan Debt-For-Nature Swap - Tropical Forest Conservation Act (DNS TFCA). Pengelolaan dimaksud berupa penandatanganan Third Agreement untuk pelaksanaan debt swap tersebut antara Pemerintah Indonesia dengan US Department of the Treasury senilai USD11,19 juta pada tanggal 29 September 2014. Selanjutnya, pada tanggal 12 Desember 2014, telah ditandatangani amandemen atas Third Agreement tersebut terkait perubahan tanggal Closing Date yang semula 15 Desember 2014 menjadi 22 Januari 2015.

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 7

  • Kerjasama Pemerintah Indonesia dan Asian Development Bank (ADB)

    melalui Pelaksanaan Loan Disbursement Seminar

    Seminar yang dilaksanakan di Sumatera Room - the Shangri-La Hotel, Jakarta ini dihadiri oleh 44 peserta yang terdiri dari pengelola proyek, auditor (BPK), maupun dari Kementerian Keuangan. Narasumber utama kegiatan tersebut adalah Mr. Hyun Chol Park, Financial Control Specialist ADB-Headquarter dan Ms. Linarti, Disbursement Unit IRM-ADB. Adapun narasumber dari pihak Pemerintah Indonesia diwakili oleh pejabat Direktorat Pengelolaan Kas Negara dan KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah dari Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

    Selama ini, sebagian besar proses disbursement mengalami hambatan diakibatkan adanya kekurangan dalam proses administrasi. Dalam hal ini, pengembalian permohonan disbursement mayoritas disebabkan ketidaklengkapan dokumen seperti tidak adanya kontrak/procurement contract summary sheet/insufficient balance (46,59%) diikuti missing/insufficient documentation (21,29%). Melalui seminar dimaksud, diharapkan pihak ADB dapat memahami permasalahan yang ada di lapangan, demikian pula pengelola proyek dapat memahami proses administrasi disbursement dengan lebih baik sehingga memperlancar pelaksanaan disbursement pinjaman, khususnya dari ADB, ke depannya.

    KEGIATAN PENTING DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH

    Dilatarbelakangi permasalahan penarikan pinjaman yang seringkali terhambat oleh mekanisme disbursement, Pemerintah Indonesia bersama Asian Development Bank (ADB) menyelenggarakan Loan Disbursement Seminar pada tanggal 9-10 September 2014. Acara dibuka oleh Ibu Ayu Sukorini selaku Direktur Pinjaman dan Hibah dan diikuti sambutan dari Mr. Adrian Ruthenberg, Country Director Indonesia Resident Mission (IRM)-ADB

    Selama periode Semester II Tahun 2014, Direktorat Pinjaman dan Hibah telah mengikuti maupun melaksanakan beberapa kegiatan penting seperti Loan Disbursement Seminar, Breakfast Meeting, ataupun Review Mission pelaksanaan proyek yang dibiayai pinjaman dan hibah. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan-kegiatan dimaksud.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang8

  • Hibah Forest Carbon Partnership Facility (FCPF),

    Menjaga Hutan Tropis menuju Dunia yang Lebih Baik!

    Sesuai dengan pertemuan G-20 di tahun 2009, Indonesia menyatakan komitmen untuk menurunkan tingkat emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yaitu sebanyak 26% dengan usaha sendiri atau 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2020. Dalam upaya mengurangi emisi tersebut, negara pemilik hutan tropis termasuk Indonesia mendapatkan kompensasi dari usahanya mengurangi emisi dengan menjaga hutan tropis atau dikenal dengan istilah Reducing Emission From Deforestration and Forest Degradation (REDD+).

    Pada tanggal 11-13 Agustus 2014 perwakilan Direktorat Pinjaman dan Hibah telah dilibatkan untuk meninjau implementasi kegiatan hibah FCPF (Forest Carbon Partnership Facility) di propinsi Sulawesi Tenggara sebagai bagian dari REDD+. Kunjungan lapangan ini diikuti pula oleh perwakilan Bappenas, dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan.

    Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini adalah pembangunan PSP (Permanent Sampling Spot) di beberapa provinsi sebagai pilot project yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, NTB, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Sumatera Selatan. Dalam kunjungan tersebut dilaksanakan peninjauan terhadap beberapa PSP yang dikelola oleh KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) Gularaya. Melalui program hibah FCPF ini, KPH Gularaya telah membangun 15 PSP yang terdiri dari kawasan hutan primer, hutan sekunder, serta hutan mangrove. PSP ini merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar serapan hutan terhadap emisi GRK. Data aliran karbon pada PSP akan menjadi representasi dari serapan karbon di areal hutan bersangkutan. Stok karbon secara keseluruhan dilakukan dengan membandingkan data penginderaan jauh dengan data aliran karbon dalam PSP.

    Hibah FCPF diterima Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan dan diadministrasikan oleh World Bank dengan nilai hibah sebesar US$3,2 juta. Hibah ditujukan untuk mendukung pengembangan strategi, sistem monitoring dan penghitungan karbon.

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 9

  • Mencetak Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) di Wilayah Perdesaan

    Perwakilan dari Direktorat Pinjaman dan Hibah menjadi anggota Tim Misi dukungan PNPM Generasi yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Dalam Negeri. Misi ini memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi, dan memberikan masukan terhadap pengelolaan PNPM generasi di tingkat daerah dari sisi pengelolaan keuangan, penguatan kelembagaan dan pengaman sosial. Misi dilaksanakan pada tanggal 29 September s.d. 3 Oktober 2014 dengan tujuan lokasi Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Maluku Utara. Beberapa pihak yang turut mendung misi adalah perwakilan dari PNPM Support Facility (PSF), Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, National Management Consultant (NMC), serta dari pihak World Bank.

    Selama misi, tim mendapatkan informasi terkait isu permasalahan yang perlu dipecahkan di tingkat nasional, diantaranya terkait dengan pemahaman fasilitator di daerah terhadap project manual, masalah geografis masyarakat yang sulit dalam menjangkau layanan kesehatan dan pendidikan seperti transportasi penduduk ke tempat layanan kesehatan yang hanya bisa ditempuh dengan perahu sehingga biaya menuju tempat layanan kesehatan sangat mahal, serta perlunya sinergi antara unit-unit layanan di daerah seperti Puskesmas dan Posyandu dengan para fasilitator dan masyarakat. Dalam beberapa programnya yang telah ada, untuk memecahkan persoalan kesulitan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan khususnya, PNPM Generasi telah menyediakan Puskesmas Mobile melalui Ambulans dan penyediaan Puskesmas Terapung. Selain itu, terdapat juga program pemberian fasilitas transportasi kepada Bidan Desa sehingga dapat menjangkau masyarakat yang sulit mendapatkan akses kesehatan.

    Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Generasi Sehat dan Cerdas merupakan kegiatan yang dibiayai dengan hibah dari PNPM Support Facility melalui World Bank dengan komitmen sebesar USD113,34 juta. Kegiatan ini bertujuan mendorong kemandirian masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan, mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan ibu dan anak terutama 1000 hari pertama kehidupan, dan mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan layanan pendidikan terutama Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) serta mendorong anak-anak menyelesaikan pendidikan dasar di wilayah tertinggal.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang10

  • Evaluasi Pengelolaan Pinjaman Luar Negeri

    Pemerintah 2011 2014

    Pada pertemuan ini dibahas mengenai hambatan-hambatan dan solusi dalam proses perencanaan dan pengadaan Pinjaman Luar Negeri selama ini. Salah satu permasalahan yang sangat sering muncul dan menjadi subjek pembahasan bersama yaitu rendahnya penyerapan pinjaman luar negeri. Beberapa sumber permasalahan yang teridentifikasi diantaranya adalah proses pengadaan tanah yang belum selesai pada saat readiness criteria, pengalokasian anggaran dalam tahun berjalan yang terlalu tinggi dan proses pengadaan barang dan jasa yang memerlukan waktu cukup lama. Selain itu, diperoleh juga informasi mengenai tantangan di masa yang akan datang yaitu perlunya strategi pembangunan yang ekspansif dan intensif guna menghindari Middle Income Trap. Dalam pertemuan tersebut Bappenas juga mempresentasikan RPJMN teknokratik yang akan menjadi bridging antara RPJMN saat ini dengan RPJMN yang akan disusun oleh Pemerintahan yang baru.

    Sebagai bagian dari strategi Pemerintah Indonesia untuk mengefektifkan proses pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang ekspansif melalui pengadaan pinjaman luar negeri yang telah dicanangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Pemerintah Indonesia menerbitkan Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri-DRPLN 2011-2014 (Blue Book). Sampai dengan saat ini dari 163 kegiatan yang terdaftar pada Blue Book, 59 di antaranya telah ditindaklanjuti dengan perjanjian pinjaman.

    Sehubungan dengan akan berakhirnya periode Blue Book, pada tanggal 6 Oktober 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah telah menyelenggarakan Breakfast Meeting yang dihadiri Direktur Pendanaan Luar Negeri Multilateral Bappenas, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan Pembangunan Bappenas, Direktur Portofolio dan Risiko Utang DJPU, serta perwakilan dari Ditjen Anggaran dan unit terkait lainnya di internal Ditjen Pengelolaan Utang.

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 11

  • Sosialisasi Hibah Microfinance Innovation Fund dari Asian Development

    Bank,untuk Akses Layanan Keuangan Usaha Mikro dan Kecil yang Lebih Baik

    di Aceh dan Nias

    Dana Hibah MIF ini direncanakan bersifat pendanaan abadi yang digunakan untuk melanjutkan Program MIF di Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, serta membantu Pemerintah Indonesia untuk mencapai kebijakan keuangan nasional khususnya financial inclusion (terbukanya akses pembiayaan yang seluas-luasnya) bagi semua masyarakat.

    Program Microfinance Innovation Fund (MIF) merupakan bagian dari program bantuan Asian Development Bank (ADB) untuk rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh dan Kepulauan Nias pasca gempa bumi dan tsunami melalui proyek The Earthquake and Tsunami Emergency Support (ETESP) dalam komponen Livelihood dan Microfinance. Program ini berlangsung selama lima tahun mulai dari 12 April 2006 sampai dengan September 2011, dengan tujuan untuk menyediakan dana bagi lembaga keuangan formal dalam rangka memperluas jangkauan dan meningkatkan akses layanan keuangan untuk usaha mikro dan kecil di Provinsi Aceh dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara.

    Dalam rangka menjaga kesinambungan program tersebut, telah ditandatangani Perjanjian Penerusan Hibah Dana MIF senilai Rp97 miliar untuk Pemerintah Aceh dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara oleh Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan dengan Gubernur Aceh dan Gubernur Sumatera Utara. Sehubungan dengan persiapan pelaksanaan penyaluran Hibah Dana MIF kepada Provinsi Aceh, pada tanggal 20 Oktober 2014 bertempat di Banda Aceh telah dilakukan Sosialisasi Panduan Penggunaan Dana Hibah MIF yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Keuangan, Pemerintah Aceh, dan ADB. Sosialisasi dimaksud bertujuan mempermudah pelaksanaan program agar berjalan dengan baik, benar, lancar dan tepat sasaran.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang12

  • Kegiatan Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM

    Mandiri: Komponen Rural Infrastructure, untuk Peningkatan Akses Masyarakat

    Miskin Perdesaan terhadap Sarana dan Prasarana Infrastruktur Dasar

    Akses jalan ke KSD yang semula sulit dilalui ketika musim hujan membuat biaya produksi menjadi mahal sehingga keuntungan yang didapatkan petani sedikit. Fasilitas infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan permukiman menuju lokasi KSD sangat menunjang mobilitas petani dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunan sehingga biaya produksi dapat ditekan dan pada akhirnya keuntungan petani semakin meningkat. Dengan berkelanjutannya bisnis di Desa Kampung Singkep, maka masyarakat berkomitmen untuk memelihara jalan yang telah dibangun dengan meminta kontribusi masing-masing pemanfaat sebesar 6% dari nilai keuntungan setiap panen.

    Dalam upaya mendukung penanggulangan kemiskinan di daerah perdesaan, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melaksanakan berbagai program yang meletakkan landasan yang kuat pada pembangunan manusia melalui proses pemberdayaan masyarakat, diantaranya adalah melalui komponen Rural Infrastructure dalam kegiatan Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM Mandiri. Kegiatan USRI dilaksanakan dengan memanfaatkan pinjaman Asian Development Bank (ADB) sebesar USD100 juta yang dilaksanakan selama 4 tahun dari tahun 2011 s.d. 2015 dan terdiri atas 2 komponen yaitu Urban Sanitation dan Rural Infrastructure. Kegiatan USRI untuk komponen Rural Infrastructure dilaksanakan di empat provinsi, yaitu: Jambi, Lampung, Riau dan Sumatera Selatan. Untuk melaksanakan prinsip berkelanjutan atas infrastruktur desa yang telah dibangun, Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun 2014 memfokuskan kegiatan pada pengembangan kawasan strategis desa (KSD) yang diarahkan untuk menunjang pengembangan perekonomian desa sehingga infrastruktur yang

    Pada tanggal 25-28 November 2014, perwakilan Direktorat Pinjaman dan Hibah telah mengikuti kunjungan lapangan bersama perwakilan Direktorat Jenderal Cipta Karya dan ADB untuk meninjau salah satu desa lokasi pengembangan KSD di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi yaitu Desa Kampung Singkep.

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 13

  • SAMBUTANDIREKTUR PINJAMAN DAN HIBAH

    Indonesia merupakan negara berkembang yang membutuhkan banyak dana untuk pembangunan khususnya di bidang infrastruktur, baik yang bersifat hard-infrastructure maupun soft-infrastructure. Untuk itu, pinjaman dan hibah pemerintah sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan memiliki peran yang penting dan harus dikelola secara prudent, efektif, efisien, dan transparan.

    Sebagai unit di Kementerian Keuangan yang bertugas melakukan pengelolaan pinjaman dan hibah pemerintah, untuk mewujudkan penyelenggaraan asas transparan melalui publikasi informasi Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang telah menerbitkan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah bulanan maupun semesteran baik yang bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri secara berkala. Laporan ini merupakan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Semester II Tahun 2014 sebagai penjabaran dari laporan bulanan yang telah diterbitkan setiap bulan selama periode Juli s.d. Desember 2014 melalui website www.djpu.kemenkeu.go.id.

    Untuk memberikan gambaran umum pengelolaan yang telah dilakukan, bagian Kilas Kinerja kami sampaikan pada awal laporan, diikuti deskripsi pengelolaan yang lebih rinci yang dibagi menjadi empat bagian, yaitu: (i) Pinjaman dan Hibah Baru, (ii) Amandemen Pinjaman dan Hibah On-Going, (iii) Penutupan Masa Laku Pinjaman dan Hibah; dan (iv) Debt Swap. Dalam Kilas Kinerja, kami juga menyertakan beberapa kegiatan yang dilaksanakan dan/atau diikuti Direktorat Pinjaman dan Hibah pada periode berkenaan.

    Secara ringkas, pada periode Semester II Tahun 2014 Pemerintah telah melakukan penandatanganan perjanjian untuk pinjaman senilai Eqv.USD2,64 miliar dan hibah senilai USD45,15 juta. Pinjaman baru terdiri 14 Pinjaman Luar Negeri senilai Eqv.USD2,57 miliar dan 30 Pinjaman Dalam Negeri (perjanjian realisasi) senilai IDR929,38 miliar atau Eqv.USD72,94 juta. Sementara itu, perjanjian hibah baru yang ditandatangani berjumlah 8 yang seluruhnya berasal dari luar negeri. Sebagian besar pinjaman ditujukan untuk pembiayaan pinjaman program (42%) dan infrastruktur (25%) untuk PT PLN (Persero), sementara mayoritas hibah digunakan untuk membiayai kegiatan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (97%).

    Yth. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang; Para rekan sejawat; Para pemangku kepentingan dan masyarakat luas.

    Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua,

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang14

  • Empat puluh enam amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah telah ditandatangani pada periode yang sama, yang didominasi pleh pinjaman dari Kreditor Swasta Asing/Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (16 amandemen), khususnya untuk Kementerian Pertahanan (10 amandemen). Secara umum, amandemen dilakukan untuk mengakomodasi perpanjangan masa laku/availability period (58%) dan realokasi (21%). Terkait penutupan masa laku, sebelas pinjaman ditutup pada periode tersebut. Adapun pengelolaan debt swap yang dilakukan mencakup satu penandatanganan serta satu amandemen untuk satu perjanjian debt swap yang sama dengan Pemerintah Amerika Serikat.

    Dengan memperhatikan pengelolaan yang dilakukan pada Semester II Tahun 2014, cukup besarnya nilai pinjaman program yang ditandatangani terutama disebabkan proyek-proyek yang telah direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2014 belum siap ditindaklanjuti proses negosiasi dengan permasalahan utama terkait penyiapan lahan. Untuk itu, Bappenas dan Kementerian Keuangan (dalam hal ini Direktorat Pinjaman dan Hibah) sepakat untuk lebih ketat dalam menyeleksi proyek yang siap dibiayai pinjaman untuk memitigasi permasalahan di kemudian hari. Hal ini dipertegas oleh fakta bahwa sebagian besar amandemen yang dilakukan adalah terkait perpanjangan masa laku pinjaman maupun hibah. Secara pararel, Direktorat Pinjaman dan Hibah juga telah melakukan berbagai inisiatif untuk memperbaiki proses perencanaan kegiatan yang selama ini berjalan, antara lain dengan melaksanakan pertemuan trilateral meeting untuk perencanaan anggaran kegiatan yang dibiayai pinjaman dan hibah maupun meluncurkan aplikasi ISS sebagai database pengelolaan pinjaman dan hibah yang diharapkan dapat mulai dimanfaatkan secara maksimal pada awal tahun 2015. Sebagai penutup, kami ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada segenap pegawai di lingkungan Direktorat Pinjaman dan Hibah atas dedikasi dan kontribusi yang tinggi dalam melaksanakan pengelolaan pinjaman dan hibah dengan terus menunjukkan perbaikan dari sisi integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan. Tidak lupa ucapan terima kasih juga kami haturkan kepada seluruh stakeholders yang tidak kenal lelah selalu mendukung terlaksananya pengelolaan pinjaman dan hibah yang baik, khususnya pada periode Semester II Tahun 2014. Untuk penyempurnaan laporan ke depannya, saran dan masukan dari seluruh pihak akan sangat kami hargai.

    Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

    Jakarta, Januari 2015

    Direktur Pinjaman dan HibahAyu Sukorini

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 15

  • Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang16

  • Suasana konstruksi pembangunan jalan yang menghubungkan Galing Tanjung Aruk di Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan bagian

    pembangunan jalan pembuka akses baru untuk menghubungkan Kabupaten Singkawang dan Kabupaten Sambas ke Gerbang Perbatasan

    Indonesia-Malaysia di Tanjung Aruk (total sepanjang 130,9 km). Pembangunan jalan dimaksud dilaksanakan dalam rangka meningkatkan

    konektivitas daerah perbatasan sehingga akan meningkatkan perekonomian daerah. Proyek dimaksud merupakan salah satu komponen

    pinjaman ADB yaitu Regional Roads Development Project (RRDP).

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 17

  • Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang18

    PINJAMAN & HIBAH BARU

  • Pinjaman Multilateral yang diterima Pemerintah Indonesia pada Semester II Tahun 2014 berjumlah sebesar USD1,4 miliar yang berasal dari World Bank dan Asian Development Bank.

    PINJAMAN MULTILATERAL

    A. WORLD BANK

    Selama periode Juli s.d Desember 2014, Pemerintah Indonesia dengan World Bank menandatangani dua perjanjian pinjaman senilai USD1 miliar. Kedua pinjaman ini merupakan pinjaman program yang bernama Financial Sector and Modernization Development Policy Loan dan Additional Financing for the Local Government and Decentralization Project/Local Government and Decentralization Project (LGDP) Phase II.

    1 Financial Sector and Modernization Development Policy LoanFinancial Sector Reform and Modernization Development Policy Loan adalah pinjaman program yang bersumber dari World Bank yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. World Bank mempersyaratkan pemenuhan policy matrix yang terbagi dalam tiga pilar yaitu: (i) Reinforcing Financial Sector Stability; (ii) Promoting Financial Sector Diversification; dan (iii) Enhancing Financial Inclusion.

    Terms and Conditions

    Amount USD500.000.000 Signing Date 13 Agustus 2014

    Closing Date 1 Juli 2015 Interest Rate LIBOR + variable spread

    Front-end Fee0,25% flat dari total loan (dibayar melalui APBN)

    Maturity Period 16,5 tahun Grace Period 6,5 tahun Repayment Period 10 tahun Executing Agency Kedeputian Bidang Fiskal

    dan Moneter Kementerian Koordinator Bidang Pereko-nomian

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 19

  • 2 Additional Financing for the Local Government and Decentralization Project (LGDP Phase II)

    Pinjaman LGDP Phase II adalah pinjaman program yang bersumber dari Bank Dunia yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan pelaporan Dana Alokasi Khusus untuk infrastruktur dasar yang meliputi jalan, irigasi, air minum, dan sanitasi pada Pemerintah Daerah terpilih. Pinjaman ini merupakan kelanjutan dari LGDP Phase I yang meliputi 5 provinsi (Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat dan Maluku Utara) dan akan diperluas pada Phase II secara bertahap menjadi 30 provinsi.

    Terms and Conditions

    Amount USD500.000.000 Signing Date 27 November 2014 Closing Date 31 Desember 2018 Interest Rate LIBOR + variable spread

    Front-end Fee0,25% flat dari total loan (dibayar melalui APBN)

    Maturity Period 16 tahun Grace Period 7,5 tahun

    Repayment Period 8,5 tahun Executing Agency Direktorat Jenderal

    Perimbangan Keuangan,Kementerian Keuangan

    B. ASIAN DEVELOPMENT BANK

    1 Stepping Up Investments for Growth Acceleration Program (SIGAP) Sub Program Terms and Conditions Amount USD400.000.000 Signing Date 1 Oktober 2014 Closing Date 31 Desember 2014 Interest Rate LIBOR + 0.50% p.a Commitment Fee 0,15% p.a Maturity Period 15 tahun Grace Period 3 tahun Repayment Period 12 tahun Executing Agency Deputi Bidang

    Koordinasi Fiskal dan Moneter, Kementerian Koordinator Bidang Pereko-nomian

    SIGAP merupakan pinjaman program yang bertujuan untuk memenuhi sebagian pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014. SIGAP juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia melalui peningkatan iklim bisnis dan investasi di bidang infrastruktur.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang20

  • Pinjaman Bilateral yang diterima Pemerintah Indonesia pada Semester II Tahun 2014 berjumlah sebesar USD833,99 dan EUR27,82 juta yang berasal dari Pemerintah Perancis, Pemerintah Jerman, Pemerintah China, dan Pemerintah Austria.

    PINJAMAN BILATERAL

    A. PEMERINTAH PERANCIS

    Pemerintah Indonesia menerima satu pinjaman dari Pemerintah Perancis melalui Agence Franaise de Dveloppement (AFD) senilai USD20 juta untuk Scattered Transmission and Substation Package-7. Proyek ini bertujuan untuk: (i) memenuhi kebutuhan pasokan daya untuk pertumbuhan listrik yang pesat di Sistem Jawa-Bali terutama Jakarta dan Jawa Barat; (ii) mengevakuasi energi dan pembangkit listrik langsung ke pusat beban di Subsistem Bekasi - Priok; (iii) meningkatkan kemampuan pasokan ke Subsistem Jakarta melalui T/L 500 kV Durikosambi - Kembangan; (iv) mengurangi beban di 500/150 kV Inter Bus Transformer di Bekasi dan meningkatan kehandalan di GI 500/1500 kV Muara Tawar; serta (v) meningkatkan kehandalan pasokan ke Subsistem Jakarta.

    Terms and Conditions

    Amount USD20.000.000 Signing Date 25 Juli 2014 Closing Date 25 November 2016 Interest Rate LIBOR + 2,05% p.a Commitment Fee 0,3% p.a. Appraisal Fee 0,5% flat

    Maturity Period 12 tahun Grace Period 2 tahun Repayment Period 10 tahun Executing Agency PT PLN (Persero)

    1 Scattered Transmission and Substation Package-7 Project

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 21

  • 1 Stepping-up Investment for Growth Acceleration Programme (SIGAP)Pemerintah Indonesia menerima satu pinjaman dari KfW Jerman senilai USD200 juta untuk Stepping-up Investment for Growth Acceleration Programme (SIGAP) yang merupakan co-financing dengan ADB. Pinjaman program ini bertujuan untuk memenuhi sebagian pembiayaan defisit APBN 2014. SIGAP juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia melalui peningkatan iklim bisnis dan investasi di bidang infrastruktur.

    Terms and Conditions

    Amount USD200.000.000 Signing Date 29 September 2014 Closing Date 30 Desember 2015 Interest Rate 3,90% p.a Commitment Fee 0,25% p.a.

    Maturity Period 11 tahun Grace Period 3 tahun

    Repayment Period 8 tahun Executing Agency Deputi Bidang Koordi-

    nasi Fiskal dan Moneter, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

    B. PEMERINTAH JERMAN

    Pemerintah Indonesia menerima dua pinjaman dari Pemerintah Jerman melalui Kreditanstalt fr Wiederaufbau (KfW) senilai USD200 juta dan EUR16.3 juta untuk Stepping-up Investment for Growth Acceleration Programme (SIGAP) dan Scattered Transmissions and Substations Package-3.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang22

  • 1 Preferential Buyer Credit Loan Agreement dalam Pembiayaan Proyek Takalar Steam Power Plant (2x100MW)

    Proyek Takalar Steam Power Plant (2x100MW) adalah jenis cost-recovery project yang diharapkan dapat memenuhi pasokan listrik untuk wilayah Sulawesi Selatan. Tujuan proyek ini adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi Selatan; meningkatkan reliabilitas suplai listrik; dan meningkatkan komposisi bahan bakar campuran dan menghemat konsumsi bahan bakar untuk memperoleh harga produksi listrik murah. Ruang lingkup proyek mencakup engineering services, pekerjaan mekanik, pekerjaan sipil dan struktur, pekerjaan elektrikal, serta instrumentasi dan kontrol.

    Terms and Conditions

    Amount USD240.983.647 Signing Date 22 Desember 2014 Closing Date 5 tahun setelah pinjaman

    efektif

    Interest Rate 3% p.a. Commitment Fee 0,2% p.a. Management Fee 0,2% flat

    Maturity Period 15 tahun Grace Period 5 tahun Repayment Period 10 years Executing Agency PT PLN (Persero)

    C. PEMERINTAH TIONGKOK

    2 Preferential Buyer Credit Loan Agreement dalam Pembiayaan Proyek Pangkalan Susu Coal Fired Steam Power Plant (2x200MW)

    Proyek Pangkalan Susu Steam Coal Power Plant (2 x 200MW) adalah jenis cost-recovery project yang diharapkan dapat memenuhi pasokan listrik untuk wilayah Sumatera Utara. Tujuan proyek ini adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara; meningkatkan reliabilitas suplai listrik; dan meningkatkan komposisi bahan bakar campuran dan menghemat konsumsi bahan bakar untuk memperoleh harga produksi listrik murah. Ruang lingkup proyek meliputi engineering services, pekerjaan mekanik, pekerjaan sipil dan struktur, pekerjaan elektrikal, serta instrumentasi dan kontrol.

    Terms and Conditions

    Amount USD373.009.532,12 Signing Date 22 Desember 2014 Closing Date 5 tahun setelah pinjaman

    efektif

    Interest Rate 3% p.a. Commitment Fee 0,2% p.a.

    Management Fee 0,2% flat

    Maturity Period 15 tahun Grace Period 5 tahun

    Repayment Period 10 tahun Executing Agency PT PLN (Persero)

    Pemerintah Indonesia menerima dua pinjaman dari Pemerintah Tiongkok melalui China Exim Bank sejumlah USD613,99 juta untuk Preferential Buyer Credit Loan Agreement dalam Pembiayaan Proyek Takalar Steam Power Plant (2x100MW) dan Preferential Buyer Credit Loan Agreement dalam Pembiayaan Proyek Pangkalan Susu Coal Fired Steam Power Plant (2x200MW).

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 23

  • 1 Procurement of Medical Equipment for Army Hospital (RSPAD Gatot Subroto)Pemerintah Indonesia menerima satu pinjaman dari Pemerintah Austria melalui Erste Bank, Austria untuk Pembiayaan kegiatan Procurement of Medical Equipment for Army Hospital (RSPAD Gatot Subroto). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatan pelayanan kesehatan melalui pengadaan peralatan ruang bedah di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta yang merupakan RS rujukan bagi pejabat negara RI maupun tamu negara (VVIP) agar dapat mencapai standar internasional.

    Terms and Conditions

    Amount EUR11.523.700 Signing Date 17 Desember 2014 Closing Date 30 April 2016 Interest Rate 0,40% p.a. Commitment Fee 0,40% p.a. Management Fee 0,40% flat

    Maturity Period 18 Tahun 6 Bulan Grace Period 6 Tahun

    Repayment Period 12 Tahun 6 Bulan Executing Agency Kementerian Pertahanan

    D. PEMERINTAH AUSTRIA

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang24

  • PINJAMAN KREDITOR SWASTA ASING/LEMBAGA PENJAMIN KREDIT EKSPOR

    Pemerintah Indonesia pada Semester II Tahun 2014 menerima Pinjaman Kreditor Swasta Asing/Lembaga Penjamin Kredit Ekspor sebanyak lima pinjaman dengan total sebesar USD299,9 juta untuk pembiayaan Almatsus Kepolisian RI dan Alutsista Kementerian Pertahanan dengan rincian Lender sebagai sebagai

    No. Lender Curr Amount

    1. Credit Agricole Paris Branch EUR 63.170.931,79

    2. Credit Agricole London Branch USD 119.000.000,00

    3. The Export-Import Bank of China (CEXIM) USD 15.966.400,00

    4. Korea Exim Bank (2 pinjaman) USD 90.269.916,70

    Total Equiv.USD 299.898.040,98

    2 Scattered Transmissions and Substations Package-3Pemerintah Indonesia dan KfW, Jerman menandatangani Loan Agreement untuk membiayai proyek Scattered Transmissions and Substations Package 3 pada tanggal 5 Desember 2014. Pinjaman tersebut akan diteruskan kepada PT PLN (Persero). Tujuan proyek adalah untuk meningkatkan kapasitas underground cables 150 kv Semanggi Barat-Semanggi Timur dan mengurangi beban susbsistem Cawang yang saat ini pembebanannya sudah melebihi 90% dari kapasitas nominalnya dan peningkatan kemampuan pasokan subsistem Jakarta. Lingkup proyek meliputi pembangunan 150kV UGC Kebon Sirih GIS Gambir Lama GIS (Extension), New Senayan Incomer (Single Phi Petukangan Senayan Lama Line 1), Gantry Semanggi Barat Gantry Semanggi Timur (Extension).

    Terms and Conditions

    Amount EUR16.299.910,19 Signing Date 5 Desember 2014 Closing Date 5 Oktober 2016

    Interest RateCIRR + applicable funding surcharge (0,45%)

    Commitment Fee 0,4% p.a. Management Fee 0,65% flat

    Insurance Premium 4,14% flat

    Maturity Period 12 tahun 8 bulan Grace Period 32 bulan Repayment Period 10 tahun (20 semiannually) Executing Agency PT PLN (Persero)

    1 Pengadaan Almatsus Kepolisian RI dan Alutsista Kementerian Pertahanan

    Selama periode Juli sampai dengan Desember 2014, Pemerintah Indonesia telah menandatangani enam perjanjian pinjaman dari Kreditor Swasta Asing/Lembaga Penjamin Kredit Ekspor senilai Eqv.USD319,16 juta. Pinjaman tersebut ditujukan untuk pembiayaan pengadaan di Kepolisian RI dan Kementerian Pertahanan serta proyek untuk diteruspinjamkan kepada PT PLN (Persero).

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 25

  • PINJAMAN DALAM NEGERI

    Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang diterima Pemerintah Indonesia pada Semester II Tahun 2014 terdiri dari 2 perjanjian pinjaman induk dengan total IDR1,25 triliun. PDN tersebut terdiri dari pinjaman dari PT Bank DKI senilai IDR971,89 miliar dan pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) senilai IDR278,11 miliar yang digunakan untuk pengadaan Alutsista Kementerian Pertahanan dan Almatsus POLRI. Nilai realisasi untuk pinjaman PT Bank DKI sebesar IDR929.379.477.827 untuk pengadaan Almatsus POLRI dan Alutsista Kementerian Pertahanan.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang26

  • A. UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP)

    Profil Hibah

    Grant Amount USD600.000 Signing Date 16 September 2014 Closing Date 31 Desember 2018 Executing Agency Direktorat Jenderal

    Perkebunan, Kementerian Pertanian

    Profil Hibah

    Grant Amount USD370.000 Signing Date 14 Oktober 2014 Closing Date 31 Agustus 2017

    Executing AgencyBadan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

    1 Sustainable Palm Oil Initiative (SPOI)

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 27

    Pemerintah Indonesia pada Semester II Tahun 2014 menerima hibah dari lembaga multilateral dengan nilai total sebesar USD7,7 juta dari United Nations Development Programme (UNDP), Asian Development Bank (ADB), dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO).

    HIBAH MULTILATERAL

    2 Sustainable Development Financing (SDF)Hibah ini bertujuan untuk menguatkan kapasitas Pemerintah dalam proses penganggaran lingkungan hidup melalui pengembangan dan penggunaan budget tagging system, fiscal instrument dan performance-based budgeting system guna mendorong pelaksanaan Rencana Aksi Nasional/Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (Climate Mitigation), Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim Indonesia (Climate Change Adaptation), dan IBSAP (Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan).

    Selama periode Juli s.d. Desember 2014, Pemerintah Indonesia menerima dua hibah dari UNDP sebesar USD970 ribu untuk kegiatan Sustainable Palm Oil Initiative (SPOI) dan Sustainable Development Financing (SDF).

    Hibah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani kelapa sawit, dan pelestarian lingkungan melalui sustainable palm oil system yang dikelola oleh Kementerian Pertanian.

  • B. ASIAN DEVELOPMENT BANK (ADB)

    Profil Hibah

    Grant Amount USD500.000

    Signing Date 28 Agustus 2014 Closing Date 31 Maret 2015

    Executing Agency Pusat Standardisasi Lingkungan, Kementerian Kehutanan Kementerian Kehutanan

    Profil Hibah

    Grant Amount USD225.000 Signing Date 24 September 2014 Closing Date 24 Desember 2015 Executing Agency Kedeputian Bidang Sarana

    dan Prasarana, Bappenas

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang28

    2Support for Selected Sector Analysis for National Medium-Term Development Planning 2015-2019 on ASEAN Connectivity

    Hibah ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Indonesia mendapatkan manfaat dari integrasi regional ASEAN melalui pelaksanaan dari: i) Master Plan for ASEAN Connectivity (MPAC); ii) Implementasi Blueprint Indonesia-Malaysia-Thailand: Growth Triangle (IMT-GT); dan iii) Implementasi Blueprint the Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Phlippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

    Selama periode Juli s.d. Desember 2014, Pemerintah Indonesia menerima dua hibah dari ADB sebesar USD775 ribu untuk kegiatan Community-focused Investments to Address Deforestation and Forest Degradation dan Support for Selected Sector Analysis for National Medium-Term Development Planning 2015-2019 on ASEAN Connectivity.

    1 Community-focused Investments to Address Deforestation and Forest DegradationHibah ini berbentuk Project Preparatory Technical Assistance (PPTA) yang bertujuan untuk mempersiapkan hibah ADB sebesar USD17 juta dalam rangka Forest Investment Program (FIP).

  • C. UNITED NATIONS INDUSTRIAL DEVELOPMENT ORGANIZATION (UNIDO)

    Profil Hibah

    Grant Amount USD6.000.000

    Signing Date 1 Juli 2014 Closing Date 30 Juni 2019 Executing Agency Sekretariat Jenderal

    Kementerian Lingkungan Hidup

    A. PEMERINTAH JERMAN

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 29

    Selama periode Juli s.d. Desember 2014, Pemerintah Indonesia menerima satu hibah dari UNIDO sebesar USD6 juta untuk kegiatan Introduction of an Enviromentally Sound Management and Disposal System for PCB Waste and PCB Contaminated Equipment.

    1Introduction of an Enviromentally Sound Management and Disposal System for PCB Waste and PCB Contaminated Equipment

    Hibah ini bertujuan untuk mengurangi pengunaan limbah Polychlorinated Biphenyls (PCB) melalui pengenalan Environmental Sound Management (ESM) dan pembuangan setidaknya 3000 ton sampah yang mengandung limbah PCB dan peralatan serta minyak yang terkontaminasi limbah PCB.

    Pemerintah Indonesia pada Semester II Tahun 2014 menerima hibah dari Pemerintah Jerman dan Pemerintah Amerika Serikat senilai EUR31,69 juta dan USD612,64 juta.

    HIBAH BILATERAL

    Selama periode Juli s.d. Desember 2014, Pemerintah Jerman melalui KfW memberikan hibah kepada Pemerintah Indonesia senilai EUR31.69 juta untuk kegiatan Forest Programme II (REDD +) Biodiversity and Watershed Development, Pre-Feasibility Study in Urban Transport in Denpasar, dan Financing Agreement Biodiversity Conservation and Climate Protection in the Gunung Leuser Ecosystem.

  • Profil Hibah

    Grant Amount EUR23.000.000 Signing Date 16 Juli 2014

    Closing Date 31 Desember 2022 Executing Agency Ditjen Bina Pengelolaan

    Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial (BPDASPS), Kementerian Kehutanan

    Profil Hibah

    Grant Amount EUR230.000 Signing Date 25 November 2014 Closing Date 30 Desember 2016 Executing Agency Direktorat Transportasi,

    Bappenas

    Profil Hibah

    Grant Amount EUR8.460.000

    Signing Date 25 November 2014 Closing Date 31 Desember 2016 Executing Agency Direktorat Jenderal

    Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Kementerian Kehutanan

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang30

    2Pre-Feasibility Study in Urban Transport in DenpasarHibah ini berupa studi yang bertujuan untuk mengetahui langkah kongkrit yang diperlukan dalam meningkatkan penggunaan trans SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) sekaligus mengintegrasikan dengan angkutan pelajar sehingga dapat meningkatkan load factor ke tingkat keekonomian dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.

    3Financing Agreement Biodiversity Conservation and Climate Protection in the Gunung Leuser Ecosystem

    Hibah ini bertujuan untuk mendukung pengelolaan konservasi berkelanjutan bagian dari Kawasan Ekosistem Gunung Leuser. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Iklim di Kawasan Ekosistem Gunung Leuser serta stabilitas yang signifikan dari emisi CO2 dan keanekaragaman hayati di Indonesia.

    1 Forest Programme II (REDD +) - Biodiversity and Watershed DevelopmentHibah ini bertujuan untuk untuk mendukung Indonesia dalam pengembangan strategi dan implementasi tindakan mengenai konservasi keanekaragaman hayati dan daerah aliran sungai dalam rangka Strategi Nasional REDD+ di West-Jambi (Sumatera), dan mungkin Kalimantan.

  • Fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal yang dibangun dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa Kalimati, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah khususnya RT 1-3. Beberapa manfaat yang dirasakan langsung warga antara lain: 1) mengurangi pencemaran air tanah, 2) drainase menjadi lancar karena tidak ada lagi genangan air limbah rumah di lingkungan, 3) menambah layanan sanitasi bagi warga yang belum mempunyai sarana sanitasi. Pembangunan IPAL komunal dimaksud didanai dari pinjaman ADB yaitu Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) Support to PNPM melalui komponen Urban Sanitation.

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 31

  • Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang32

    AMANDEMEN PINJAMAN &

    HIBAH ON-GOING

  • Amandemen ditandatangani pada tanggal 24 Oktober 2014 berupa penambahan pagu rekening khusus dari 10% menjadi 20% yang dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan percepatan pembiayaan proyek yang diperkirakan akan berakhir pada bulan Desember 2014.

    Terms and Conditions

    Amount USD100.000.000 Signing Date 30 September 2011 Closing Date 30 Juni 2015 Interest Rate Libor + 0,30% p.a Commitment Fee 0,15% p.a

    Maturity Period 25 tahun Grace Period 5 tahun

    Repayment Period 20 tahun Executing Agency Direktorat Jenderal Cipta

    Karya, Kementerian Peker-jaan Umum

    Terms and Conditions

    Amount USD50.000.000 Signing Date 22 Juni 2010 Closing Date 30 November 2012 (original)

    31 Oktober 2014 (amandemen I)30 November 2015 (amandemen II)

    Interest Rate LIBOR + 0,20% p.a Commitment Fee 0,15% p.a

    Maturity Period 25 tahun Grace Period 5 tahun Repayment Period 20 tahun

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 33

    AMANDEMEN PINJAMAN MULTILATERAL

    Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Rural Infrastructure Support to PNPM Mandiri Project II yang bertujuan untuk: (i) meningkatkan kualitas infrastruktur perdesaan, dan (ii) meningkatkan kualitas infrastruktur sanitasi.

    1Urban Infrastructure and Rural Infrastructure Support to PNPM Mandiri Project (USRI)

    A. ASIAN DEVELOPMENT BANK

    2Java Bali Electricity Distribution Performance Improvement Project

    Melalui surat tanggal 7 Oktober 2014 ADB menyetujui amandemen perpanjangan Loan Closing Date dari 31 Oktober 2014 menjadi 30 November 2015 dan Realokasi Kategori. Amandemen dimaksud diperlukan untuk mengakomodasi penyelesaian dua paket pekerjaan.

    Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi biaya operasi tenaga listrik dan emisi gas buang CO2 dan meningkatkan efisiensi distribusi ketenagalistrikan di lima wilayah Jawa Bali meliputi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Proyek ini dibiayai melalui skema co-financing antara ADB dan

  • Terms and ConditionsLoan 2500-INO (OCR)/Loan 2501-INO (SF)

    Amount USD 20.000.000,00/ SDR 20.162.000,00

    Signing Date 22 April 2009/22 April 2009

    Closing Date 30 Juni 2014/ 30 Juni 2019

    Interest Rate USD LIBOR + 0,20% p.a/1 % p.a selama Grace Period, dan 1,5% p.a tahun selanjutnya

    Commitment Fee 0,15 % p.a/-

    Maturity Period 25 tahun/20 tahun

    Grace Period 5 tahun/8 tahun

    Repayment Period 20 tahun/12 tahun

    Executing Agency Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum

    Terms and Conditions

    Amount SDR18.025.000 Signing Date 23 November 2006 Closing Date 30 September 2012 (original)

    31 Agustus 2014 (Amandemen I)31 Desember 2015 (Amande-men II)

    Interest Rate 1% saat grace period1,5% saat repayment

    Commitment Fee -

    Maturity Period 20 tahun Grace Period 8 tahun

    Repayment Period 12 tahun Executing Agency Kedeputian Bidang Sarana dan

    Prasarana, Bappenas

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang34

    3Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program-Project

    Amandemen ditandatangani pada tanggal 1 Oktober 2014 berupa realokasi pinjaman dari kategori consulting services ke training untuk memastikan setiap alokasi dana dalam setiap kategori sudah sesuai kebutuhan.

    Kegiatan ini bertujuan untuk mendanai serangkaian kegiatan di sektor air yang berkaitan dengan pengelolaan air dan tanah yang diperlukan untuk memulai pengelolaan sumber daya air secara terpadu di Daerah Aliran Sungai Citarum. Kegiatan-kegiatan ini diseleksi berdasarkan peta atau rencana investasi strategis untuk pengelolaan sumber daya air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum secara terpadu.

    4Infrastructure Reform Sector Development Project (IRSDP)Kegiatan ini bertujuan untuk mengakselerasi pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur yang menggunakan mekanisme Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan membantu Pemerintah dalam persiapan, pelelangan, dan pelaksanaan proyek infrastruktur di tingkat nasional dan daerah. IRSDP juga melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi para pemangku kepentingan terutama bagi Instansi Pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang melaksanakan kontrak.

    Pinjaman ini mengalami 2 jenis amandemen, yaitu realokasi dan perpanjangan availability period. Amandemen realokasi ditandatangani pada tanggal 3 November 2014, sedangkan amandemen perpanjangan availability period ditandatangani pada tanggal 24 Oktober 2014. Perpanjangan disetujui dari semula tanggal 31 Agustus 2014 menjadi 31 Desember 2015. Kedua amandemen dimaksud ditujukan untuk menyelesaikan 7 proyek on-going dan 4 proyek baru yang akan ditransaksikan.

  • LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 35

    B. WORLD BANK

    World Bank menyetujui usulan penambahan metode shopping dalam proses procurement pelaksanaan kegiatan WISMP 2. Amandemen tersebut telah ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Utang pada tanggal 17 Juli 2014.

    Terms and Conditions

    Amount USD150.000.000 Signing Date 06 Oktober 2011 Closing Date 30 November 2016 Interest Rate LIBOR + variable spread Front-End Fee 0,25% flat

    Maturity Period 24,5 tahun Grace Period 9 tahun

    Repayment Period 15,5 tahun Executing Agency Direktorat Jenderal Sumber

    Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum

    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan sumber daya air wilayah sungai dan irigasi, serta meningkatkan produktivitas pertanian di lahan irigasi.

    1Water Resources and Irrigation Sector Management Program 2 (WISMP 2)

    2Program for Resilience, Investment and Social Assistance in Indonesia Development Policy Loan with Deferred Drawdown Option (PERISAI DPL DDO)

    World Bank dengan surat tanggal 25 Juni 2014 telah menyampaikan persetujuan perpanjangan closing date dari semula 30 Juni 2014 menjadi 29 Juni 2015. Sebelumnya pemerintah telah mengusulkan perpanjangan closing date hingga 30 Juni 2015, namun World Bank menyetujui perpanjangan sampai dengan tanggal 29 Juni 2015, dengan pertimbangan bahwa perpanjangan sampai dengan tanggal 29 Juni 2015, Pemerintah masih memiliki opsi untuk mengusulkan kembali perpanjangan apabila diperlukan.

    Terms and Conditions

    Amount USD 2.000.000.000,00 Signing Date 31 Mei 2012 Closing Date 29 Juni 2015 Interest Rate LIBOR + variable spread Front-End Fee 0,25% flat

    Maturity Period 7 tahun Grace Period 2 tahun

    Repayment Period 5 tahun Executing Agency Direktorat Jenderal

    Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan

    PERISAI DPL DDO merupakan pinjaman siaga yang mendukung upaya Pemerintah dalam mengurangi dampak negatif akibat volatilitas pasar keuangan internasional, dan melemahnya ekonomi global.

  • Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang36

    World Bank dengan surat tanggal 29 Agustus 2014 menyetujui usulan amademen yang diajukan Pemerintah. Amandemen realokasi antar kategori dimaksudkan untuk pemandirian LAM PT-Kes dan LPUK-Nakes, percepatan KPI komponen 1 dan 2, dan memfasilitasi implementasi kebijakan Ditjen Pendidikan Tinggi terkait pendidikan tinggi kesehatan.

    Terms and Conditions

    Amount USD77.822.000 Signing Date 1 Oktober 2009 Closing Date 31 Desember 2014 Interest Rate LIBOR + variable spread Front-End Fee 0,25% flat

    Maturity Period 24,5 tahun Grace Period 9 tahun

    Repayment Period 15,5 tahun Executing Agency Direktorat Jenderal

    Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    Tujuan proyek HPEQ adalah untuk memperkuat kualitas kebijakan pendidikan tinggi di bidang kesehatan di Indonesia melalui: (i) Pengembangan Lembaga Akreditasi Mandiri untuk mengembangkan sistem akreditasi yang akuntabel bagi program studi institusi pendidikan tinggi kesehatan negeri maupun swasta; (ii) Pengembangan metodologi dan standar uji kompetensi nasional bagi lulusan pendidikan tinggi bidang kesehatan melalui Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi; dan (iii)Peningkatan kapasitas institusi pendidikan tinggi kesehatan untuk menerapkan standar akreditasi dan uji kompetensi melalui program hibah kompetisi peningkatan kualitas institusi, khususnya untuk institusi pendidikan dokter.

    3Health Professional Education Quality (HPEQ)

    4Project for Indonesian Tax Administration Reform (PINTAR) Terms and Conditions Amount USD110.000.000 Signing Date 9 Februari 2009 Closing Date 31 Desember 2015 Interest Rate LIBOR + FSL (0,3%) Front-End Fee 0,25%

    Maturity Period 24,5 tahun Grace Period 9 tahun

    Repayment Period 15,5 tahun Executing Agency Direktorat Jenderal Pajak,

    Kementerian Keuangan

    Kegiatan PINTAR bertujuan untuk: (i) meningkatkan kepatuhan wajib pajak melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi Ditjen Pajak dan (ii) meningkatkan good governance pada administrasi pajak melalui penguatan mekanisme transparansi dan akuntabilitas.

    World Bank dengan surat tanggal 25 September 2014 menyampaikan pembatalan sisa pinjaman PINTAR sebesar USD109,73 juta terhitung tanggal 25 September 2014, dengan pertimbangan bahwa periode suspension selama 30 hari sebagaimana diatur dalam Section 7.03 (a) General Conditions telah terpenuhi.

  • LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 37

    C. ISLAMIC DEVELOPMENT BANK

    IDB telah menyetujui amandemen pada tanggal 1 Oktober 2014 untuk Installment Sale berupa perpanjangan masa laku penarikan pinjaman dari 31 Mei 2014 menjadi 31 Mei 2015. Usulan perpanjangan closing date disebabkan pengadaan pekerjaan civil works tertunda sehingga berdampak pada mundurnya pelaksanaan pengadaan peralatan/equipment.

    Terms and Conditions

    Amount USD4.600.000 Signing Date 30 Juni 2011

    Closing Date

    31 Mei 2014 (original)31 Mei 2015 (amandemen I)

    Mark up LIBOR + 1,20% p.a Front-End Fee - Maturity Period 15 tahun Grace Period 4 tahun

    Repayment Period 11 tahun Executing Agency Direktorat Jenderal

    Pendidikan Islam, Kementerian Agama

    Proyek the Development and Quality Improvement of State Institute of Islamic Studies (IAIN) Sunan Ampel Surabaya bertujuan untuk pengembangan institusional, pengembangan akademik, pengembangan SDM dan pemberdayaan masyarakat yang berdampak pada peningkatan kualitas mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

    Total pembiayaan proyek sebesar USD42 juta, yang terdiri dari porsi GOI sebesar USD7 juta dan pinjaman IDB sebesar USD35 juta (Istisnaa : USD30,4 juta, Installment Sale : USD4,6 juta).

    1The Development and Quality Improvement of State Institute of Islamic Studies (IAIN) Sunan Ampel Surabaya (Installment Sale Agreement)

    2The Reconstruction of IAIN Ar Raniry University Aceh (Installment Sale Agreement)

    IDB telah menyetujui amandemen pada tanggal 10 Oktober 2014 berupa perpanjangan masa laku dari semula 30 September 2014 menjadi 31 Desember 2014 guna penyelesaian pelaksanaan pengadaan peralatan.

    Terms and Conditions

    Amount USD8.060.000 Signing Date 22 Juli 2006 Closing Date 30 Juni 2010 (original)

    30 Juni 2011 (amandemen I)30 Juni 2012 (amandemen II)30 Juni 2013 (amandemen III)30 September 2014 (Amandemen IV)31 Desember 2014 (Amandemen V)

    Mark Up 3,825% Front-End Fee -

    Maturity Period 15 tahun Grace Period 5 tahun Repayment Period 10 tahun Executing Agency Direktorat Jenderal Pendidikan

    Islam, Kementerian Agama

    The Reconstruction of IAIN Ar Raniry University, Aceh bertujuan untuk melakukan rehabilitasi dan modernisasi fasilitas akademik IAIN Ar-Raniry Banda Aceh pasca tsunami melalui rekonstruksi 4 (empat) gedung fakultas yang hancur karena tsunami, konstruksi 8 (delapan) bangunan baru, renovasi 8 (delapan) gedung fakultas, pembangunan infrastruktur kampus, pengadaan peralatan perkuliahan dan laboratorium.

  • Amandemen berupa cancellation atas sisa pinjaman portion I (softloan portion) yang tidak akan digunakan lagi senilai EUR1,7 juta. KfW melalui surat tanggal 23 Juli 2014 menyampaikan persetujuannya dan telah di-countersign oleh Kementerian Keuangan pada tanggal 6 Agustus 2014)

    Terms and Conditions

    Amount USD51.000.000 Signing Date 19 Januari 2005 Closing Date 31 Desember 2013 Interest Rate a.0.75% (semi-annually)

    untuk portion Ib.EURIBOR 6m + 0.65% (semi-annually) untuk portion II

    Commitment Fee 0.25% p.a.

    Maturity Period 40 tahun Grace Period 10 tahun Repayment Period a. 30 tahun (semi-annually)

    untuk portion Ib. 10 tahun (semi-annually) untuk portion II

    Executing Agency Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan

    Terms and Conditions

    Amount EUR11.282.297 Signing Date 14 May 2003 Closing Date 30 Desember 2007 Interest Rate 0.75% p.a.insurance premium 6,8%

    Commitment Fee 0.25% p.a.

    Maturity Period 40 tahun Grace Period 10 tahun Repayment Period 30 tahun

    Executing Agency Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang38

    AMANDEMEN PINJAMAN BILATERAL

    Kegiatan ini dibiayai oleh Pemerintah Jerman melalui KfW untuk mengganti KRL lama yang sudah tidak layak operasi dan untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kepada pengguna angkutan kelas ekonomi, mengingat kondisi daya angkut KRL Jabotabek yang ada sudah kurang memadai.

    1Jabotabek Commuter Railways Project (JCRP)A. PEMERINTAH JERMAN

    Pinjaman dari Pemerintah Jerman melalui KfW ini digunakan untuk membiayai pengadaan peralatan medis dan perbaikan infrastruktur.

    Sampai dengan akhir masa pelaksanaan proyek, belum semua kegiatan dapat dilaksanakan antara lain tertundanya pelaksanaan maintenance yang harus dilaksanakan selama 3 tahun setelah pemasangan alat. Namun sebagai akibat dari belum tuntasnya pekerjaan Supplier maka pekerjaan maintenance tersebut harus dilaksanakan hingga tahun 2015. Selain itu pada tahun 2014 terdapat beberapa kendala administrasi pembebasan pajak impor pada spare parts corrective maintenance yang tidak disetujui oleh Bea Cukai sehingga perlu dilakukan penganggaran melalui revisi DIPA tahun 2014 yang juga mempengaruhi proses pekerjaan maintenance.

    2Improvement of Dr. M. Hoesin Hospital Palembang

  • Mengingat sampai dengan berakhirnya masa pelaksanaan proyek masih terdapat paket pekerjaan yang belaum selesai maka dilakukan Amandemen No.3 atas Project Loan Agreement berkenaan telah ditandatangani pada tanggal 25 November 2014. Adapun amandemen tersebut mencakup perpanjangan Loan Closing Date menjadi berakhir tanggal 30 September 2015 dan realokasi dana sebesar AUD3 juta dari kategori Civil Works ke kategori Consulting Services.

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 39

    Terms and Conditions

    Amount USD300.000.000 Signing Date 7 September 2007 Closing Date 31 Desember 2014 Interest Rate 0 % Front-End Fee 0 %

    Maturity Period 40 tahun Grace Period 10 tahun

    Repayment Period 30 tahun Executing Agency Direktorat Jenderal Bina

    Marga, Kementerian Peker-jaan Umum.

    B. PEMERINTAH AUSTRALIA

    1Eastern Indonesia National Roads Improvement Project (EINRIP)Pemerintah Australia memberikan pinjaman dalam kerangka Australia-Indonesia Partnership (AIP) berupa pinjaman untuk Eastern Indonesia National Roads Improvement Project (EINRIP). Tujuan proyek EINRIP adalah untuk mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah Indonesia Bagian Timur melalui perbaikan jalan sepanjang 394.64 km di Sulawesi, Kalimantan, Bali, NTB dan Papua serta pengadaan jembatan rangka baja sepanjang 1.380 m.

    Amandemen ditandatangani tanggal 4 Desember 2014 oleh JICA untuk realokasi pinjaman dari kategori contingency ke kategori civil works dan consulting services.

    Terms and Conditions

    Amount JPY8.967.000.000 Signing Date 28 Maret 2008 Closing Date 25 Juli 2016

    Interest Rate

    1.40 % p.a. untuk civil works dan 0.01% p.a. untuk consultant

    Commitment fee 0.1% (dari jumlah yang ditarik sejak loan efektif)

    Maturity Period 30 tahun Grace Period 10 tahun

    Repayment Period 20 tahun

    C. PEMERINTAH JEPANG

    1Decentralized Irrigation System Improvement Project in Eastern Region of Pinjaman ini bertujuan untuk meningkatkan produksi beras melalui rehabilitasi dan perluasan sistem irigasi dan peningkatan sistem operasi dan pemeliharaan di Indonesia Bagian Timur, sehingga memberikan kontribusi kepada pencapaian ketahanan pangan yang berkelanjutan di dalam negeri dan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan.

  • AMANDEMEN PINJAMAN KREDITOR SWASTA ASING/LEMBAGA PENJAMIN KREDIT EKSPOR

    Melalui amandemen facility agreement yang ditandatangani pada tanggal 17 Juli 2014 disepakati perpanjangan availability period menjadi 28 Agustus 2014 untuk mengakomodasi penarikan terakhir pinjaman.

    1 BRI Cayman Is land

    4 BNI Singapore

    Melalui amandemen facility agreement yang ditandatangani pada tangaal 17 Juli 2014 disepakati perpanjangan availability period menjadi 30 September 2014 untuk mengakomodasi penarikan terakhir pinjaman.

    Amendment Letter telah di-countersign pada tanggal 7 Agustus 2014 oleh Dirjen Pengelolaan Utang yang memperpanjang availability period dari 12 Juli 2014 menjadi 12 Oktober 2014 untuk mengakomodasi tambahan waktu yang diperlukan dalam rangka penyelesaian pekerjaan.

    2 BRI Cayman Is land 3 JBIC

    5 BNI Singapore

    Amendment Letter ditandatangani tanggal 6 Agustus 2014 yang menyepakati perpanjangan availability period dari semula berakhir 30 Juni 2014 menjadi sampai dengan 31 Agustus 2014 untuk mengakomodasi proses penarikan pinjaman untuk COWA (Certificate of Warehouse Acceptance) dan dalam proses penerbitan COFA (Certificate of Final Acceptance).

    6 BNI Singapore

    Melalui Amendment Letter tanggal 20 Agustus 2014, BNI Singapore menyetujui perpanjangan availability period menjadi sampai dengan 17 Oktober 2014 untuk mengakomodasi proses revisi DIPA dan penyelesaian pembayaran tagihan.

    Terms and Conditions

    Signing Date 10 Mei 2010 Closing Date 5 Januari 2014

    (original)28 Agustus 2014(amandemen I)

    Executing Agency

    Kementerian Pertahanan

    Terms and Conditions

    Signing Date 28 November 201 Closing Date 28 Mei 2014

    (original) 30 September 2014 (amandemen I)

    Executing Agency

    Kementerian Pertahanan

    Terms and Conditions Signing Date 12 Juli 2012 Closing Date 15 Agustus 2014

    Executing Agency

    Kementerian Keuangan

    Terms and Conditions

    Signing Date 12 Januari 2012 Closing Date 12 Juli 2014

    (original)12 Oktober 2014 (amandemen I)

    Executing Agency

    POLRI

    Terms and Conditions

    Signing Date 8 Oktober 2012 Closing Date 30 Juni 2014

    (original)31 Agustus 2014 (amandemen I)

    Executing Agency

    Kementerian Per-tahanan

    Terms and Conditions

    Signing Date17 September 2013

    Closing Date 17 Agustus 2014(original)17 Oktober 2014(amandemen I)

    Executing Agency

    Kementerian Pertahanan

    Pinjaman ini merupakan pinjaman siaga sehingga meskipun dibiayai LPKE namun tidak mendapatkan fasilitas penjaminan dari LPKE tersebut. Amandemen disetujui JBIC pada tanggal 13 Agustus 2014 untuk perpanjangan disbursement period semula 15 Agustus 2014 menjadi 30 Juni 2015 dan Repayment period semula 15 Februari 2015 menjadi 15 Februari 2016 untuk mengantisipasi krisis pembiayaan APBN 2016.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang40

  • 7 Societe Generale, Perancis

    BNI Hongkong pada tanggal 15 Oktober 2014 menyetujui amandemen LA berupa perubahan repayment schedule dimana repayment period manjadi lebih pendek sebagai akibat dari beberapa kali dilakukan perpanjangan masa penarikan, agar tenor pinjaman tidak berubah dan tidak mempengaruhi struktur biaya.

    10 BNI Hong Kong

    PT. BNI (Persero) Tbk. Singapore Branch menyampaikan Amendment Letter tanggal 16 Oktober 2014 yang menyetujui perpanjangan availability period dari semula berakhir tanggal 17 Juli 2014 menjadi berakhir 17 Juli 2015 karena masih dilakukan proses pencairan tanda bintang untuk pencairan uang muka.

    Melalui surat tanggal 21 November 2014, BNI Tokyo menyetujui perpanjangan availability period dari 31 Desember 2014 menjadi 30 Juni 2015 untuk mengakomodasi proses produksi pengadaan suku cadang.

    1 1 BNI Singapore 12 BNI Tokyo

    8 BNI Hong Kong 9 BNI Hong Kong

    Pada tanggal 12 September 2014 Societe Generale Perancis menyetujui perpanjangan closing date menjadi berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 setelah sebelumnya diperpanjang sampai dengan 1 Oktober 2014. Perpanjangan closing date ini diperlukan untuk penyelesaiaan materiil kontrak dan penyelesaian pembayaran sebagai dampak tertundanya proses pengefektifan kontrak hingga lebih dari 1 tahun.

    Pada tanggal 20 Oktober 2014 PT BNI Hongkong menyetujui perpanjangan closing date selama 1 tahun menjadi 9 September 2015 karena tertundanya delivery material kontrak tertunda karena belum selesainya site preparation.

    Pada tanggal 24 September 2014 PT BNI Hongkong menyetujui perpanjangan closing date dari semula 30 Agustus 2014 menjadi 2 September 2014 untuk mengkomodasi disbursement terakhir yang dilakukan melebihi closing date.

    Terms and Conditions

    Signing Date 28 April 2010 Closing Date 1 Oktober 2014

    (original)31 Desember 2014(amandemen I)

    Executing Agency

    Kementerian Pertahanan

    Terms and Conditions

    Signing Date 14 September 2009

    Closing Date 9 September 2014(original)9 September 2015(closing)

    Executing Agency

    POLRI

    Terms and Conditions

    Signing Date 8 Oktober 2010 Closing Date 30 Agustus 2014

    (original)2 September 2014(amandemen I)

    Executing Agency

    Kementerian Pertahanan

    Terms and Conditions

    Signing Date 8 Oktober 2010 Closing Date 2 September 2014

    Executing Agency

    Kementerian Pertahanan

    Terms and Conditions Signing Date 23 September

    2011

    Closing Date 17 Juli 2014(original)17 Juli 2015(amandemen I)

    Executing Agency

    POLRI

    Terms and Conditions

    Signing Date 13 Januari 2012 Closing Date 13 November

    2013 (original)28 Mei 2014 (amandemen I)31 Desember 2014 (amandemen II)30 Juni 2015 (amandemen III)

    Executing Agency

    Kementerian Pertahanan

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 41

  • PT. BNI (Persero) Tbk. Singapore Branch melalui Amendment Letter tanggal 28 Oktober 2014 menyetujui perpanjangan availability period dari semula berakhir tanggal 17 Oktober 2014 menjadi sampai dengan 17 Desember 2014 untuk mengakomodasi proses revisi DIPA dan penyelesaian tagihan.

    PT. BNI (Persero) Tbk. Singapore Branch menyetujui perpanjangan availability period melalui Amendment Letter tanggal 10 November 2014, dari semula berakhir tanggal 12 Oktober 2014 menjadi berakhir sampai dengan 12 Januari 2015 untuk mengakomodasi proses revisi DIPA dan penyelesaian tagihan.

    13 BNI Singapore 14 BNI SingaporeTerms and Conditions

    Signing Date 17 September 2013

    Closing Date 17 Oktober 2014(original)17 Desember 2014(amandemen I)

    Executing Agency

    Kementerian Per-tahanan

    Terms and Conditions

    Signing Date 12 Januari 2012 Closing Date 12 Oktober 2014

    (original)12 Januari 2015(amandemen I)

    Executing Agency

    POLRI

    PT. BNI (Persero) Tbk. Singapore Branch melalui Amendment Letter tanggal 8 Desember 2014 menyetujui perpanjangan availability period selama 8 (delapan) bulan dari semula berakhir 24 September 2014 menjadi berakhir pada 30 Juni 2015 untuk menyelesaikan proses delivery materiil kontrak dan penyelesaian pembayaran.

    15 BNI SingaporeTerms and Conditions

    Signing Date 31 Desember 2010 Closing Date 24 September 2014

    (original)30 Juni 2015(amandemen I)

    Executing Agency

    Kementerian Pertahanan

    16 Deutsche Bank LondonTerms and Conditions

    Signing Date 22 Agustus 2012 Closing Date 17 Desember

    2014(original)17 Naret 2015(amandemen I)

    Executing Agency

    POLRI

    Deutsche Bank London Branch melalui surat tanggal 9 Desember 2014 menyetujui untuk memperpanjang batas waktu pemenuhan conditions precedent dari semula tanggal 17 Desember 2014 menjadi 17 Maret 2015 karena salah satu conditions precedent yaitu pembayaran uang muka belum dapat penuhi karena masih dilakukan proses revisi DIPA.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang42

  • AMANDEMEN PINJAMAN DALAM NEGERI

    Amandemen dilakukan dalam rangka mengakomodasi kebutuhan penyelesaian kontrak pada Kementerian Pertahanan, dimana memerlukan perpanjangan masa penarikan PDN dari semula 31 Desember 2013 menjadi 31 Desember 2014. Amandemen ini merupakan amandemen untuk perjanjian induk PDN TA 2011.

    1 Bank Mandir i Terms and Conditions Amount IDR1.000.000.000.0000 Signing Date 14 Agustus 2014 Executing Agency Kementerian Pertahanan

    dan POLRI

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 43

  • Amandemen berupa additional financing yang berasal dari Millenium Corporation Challenge (MCC) melalui Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-I) yang berkomitmen memberikan tambahan pendanaan sebesar USD81,64 juta.

    Tujuan additional financing untuk mendukung upaya Pemerintah dalam penanggulangan masalah stunting (kekerdilan) pada balita di PNPM Generasi Project.

    Hibah ini bertujuan untuk meningkatkan kemajuan indikator pembangunan manusia Indonesia yang dititikberatkan pada peningkatan akses masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan.

    Hibah ini bertujuan untuk mendukung pembiayaan perluasan cakupan geografis kegiatan pilot project PNPM Generasi Sehat dan Cerdas di bawah PNPM Perdesaan, agar warga di lokasi PNPM Perdesaan memperoleh manfaat dari peningkatan kondisi tata sosial-ekonomi dan lokal.

    Amandemen yang dilakukan berupa realokasi antar kategori untuk mengoptimalisasi sisa anggaran hibah tahun 2014.

    A. WORLD BANK

    Profil Hibah

    Grant Amount USD31.700.000(original)USD113.340.000(amandemen I)

    Signing Date 25 Juni 2013 Closing Date 31 Desember 2017 Executing Agency Direktorat Jenderal Pem-

    berdayaan Masyarakat dan Desa, Kementerian Dalam Negeri

    Profil Hibah

    Grant Amount USD73.323.000

    Signing Date 16 Agustus 2010 Closing Date 31 Desember 2014 Executing Agency Direktorat Jenderal

    Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kementerian Dalam negeri

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang44

    AMANDEMEN HIBAHMULTILATERAL

    1PNPM Support Facility Trust Fund PNPM Generasi Project (TF014769)

    2PNPM Support Facility Trust Fund PNPM Generasi Project (TF097410)

  • Hibah ini bertujuan untuk untuk mendukung pelaksanaan Indonesia Clean Stove Initiative Program yang bertujuan untuk meningkatkan akses ke tungku bersih dan efisien di Indonesia.

    Perpanjangan closing date dari 31 Desember 2014 menjadi 31 Desember 2015 dengan pertimbangan bahwa proses implementasi memerlukan waktu 18 (delapan belas) bulan dengan memperhitungkan proses revisi anggaran dan komunikasi dengan pihak Bank Dunia, maka perpanjangan diusulkan selama 18 bulan.

    Profil Hibah

    Grant Amount USD300.000

    Signing Date 22 May 2014 Closing Date 31 Desember 2014 (original)

    31 Desember 2015 (amandemen I)

    Executing Agency Direktorat Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

    Hibah ini diberikan oleh Global Facility for Disaster Reduction and Recovery (GFDRR) yang diadministrasikan oleh World Bank untuk mendukung pelaksanaan program PNPM Perkotaan.

    Amandemen berupa perpanjangan closing date dari semula 31 Desember 2014 menjadi 31 Desember 2015.

    Profil Hibah

    Grant Amount USD2.380.000

    Signing Date 15 April 2013

    Closing Date31 Desember 2014 (original)31 Desember 2015 (amandemen I)

    Executing Agency

    Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum

    3ASTAE Grant for Clean Stove Initiative (Cooperation Relating to Clean Cooking Solution) Project

    Profil Hibah

    Grant Amount USD23.500.000

    Signing Date 1 Oktober 2013

    Closing Date31 Desember 2014 (original)31 Desember 2015 (amandemen I)

    Executing Agency

    Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum

    Hibah ini bertujuan untuk mendanai kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Pemukiman Berbasis Komunitas (REKOMPAK) yang masih memerlukan penyelesaian pasca erupsi Gunung Merapi di Wilayah Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.

    LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAHSEMESTER II TAHUN 2014

    Kementerian Keuangan 45

    4Global Facility for Disaster Reduction and Recovery (GFDRR)

    5Disaster Management Fund/DMF TF-015476 untuk Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Pemukiman Berbasis Komunitas/REKOMPAK

  • Hibah untuk membiayai PNPM Mandiri Perkotaan di Provinsi Aceh yang merupakan Program Lanjutan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) dengan program percontohan kesetaraan gender Selaras

    Amandemen berupa perpanjangan closing date dari semula 31 Desember 2014 menjadi 15 Desember 2016.

    Profil Hibah

    Grant Amount USD23.500.000

    Signing Date 28 Desember 2012

    Closing Date

    31 Desember 2014 (original)15 Desember 2016 (amandemen I)

    Executing Agency Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum

    B. ASIAN DEVELOPMENT BANK

    Profil Hibah

    Grant Amount USD2.000.000

    Signing Date 31 Desember 2009

    Closing Date 31 Desember 2015 Executing Agency Kedeputian Bidang Sumber

    Daya Manusia dan Kebudayaan, Bappenas

    Amandemen atas hibah ini terdiri dari dua amandemen. Pertama, World Bank melalui surat tanggal 23 September 2004 telah menyetujui usulan amandemen berupa realokasi antar kategori. Amandemen dimaksudkan untuk mengoptimalkan alokasi kategori I, ke kategori yang lain. Hal ini disebabkan karena dana kategori 1 tidak dapat dimanfaatkan lagi akibat ketidaktersediaan lahan

    Kedua, World Bank melalui surat tanggal 28 November 2014 telah menyampaikan persetujuan amandemen berupa perpanjangan closing date dari semula 31 Desember 2014 menjadi 30 Juni 2015

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang46

    6PNPM Support Facility (PSF)

    1Rice Fortification for the Poor (JFPR)Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi angka kekurangan zat gizi besi (iron-deficiency anemia-IDA) pada kelompok masyarakat miskin melalui penilaian peluang, biaya dan pengaruh fortifikasi zat besi pada program beras untuk masyarakat miskin (program RASKIN).

    Berdasarkan surat tanggal 3 Desember 2014, Country Director IRM ADB menyampaikan persetujuan realokasi sebagaimana hasil diskusi dengan Executing Agency, termasuk pula persetujuan untuk penyediaan peningkatan kapasitas teknis atas fortifikasi beras melalui World Food Program (WFP).

  • Hibah ini bertujuan untuk membantu Pemerintah dalam penguatan kapasitas pencegahan konflik dan perdamaian. Hibah PTDDA bersumber dari kontribusi beberapa donor yang dikelola oleh UNDP.

    Hibah ini bertujuan untuk memperkuat upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta kelestarian lingkungan yang dilakukan melalui penetapan kebijakan dan regulasi untuk mengontrol konsumsi HCFC, sosialisasi dan alih teknologi, dalam rangka penghentian/pengurangan penggunaan bahan perusak lapisan ozone yakni Chlorofluorocarbons (CFC) atau Hydrochlorofluorocarbons (HCFC), dalam proses produksi (manufaktur).

    UNDP melalui surat tanggal 25 Juni 2014 menyampaikan bahwa Multilateral