laporan pengamatan kuat sinyal

16
Laporan Pengamatan Kuat Sinyal Access Point Outdoor Menggunakan Aplikasi inSSider Ida Udlhiya 4.35.10.0.09 Program Studi Teknik Telekomunikasi

Upload: satria-iyak

Post on 02-Jan-2016

135 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Artikel ini berisi tentang laporan pengamatan sinyal pada teknik telekomunikasi.

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

Access Point Outdoor

Menggunakan Aplikasi inSSider

Ida Udlhiya

4.35.10.0.09

Program Studi Teknik Telekomunikasi

Politeknik Negeri Semarang

2013

Page 2: Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

1. DASAR TEORI

SSID atau Service set identifier adalah identitas atau nama pengenal yang digunakan

pada suatu Wireless LAN, baik itu AP (Akses Poin) ataupun Wireless Router. Apabila

klien komputer sedang mengakses suatu WLAN misalnya, saat scaning network nama

yang akan muncul adalah nama SSID yang disetting pada AP atau WR tadi. Biasanya

SSID untuktiap Wireless Access Point adalah berbeda. Untuk keamanan jaringan

Wireless bisajuga SSID-nya di hidden sehingga user dengan wireless card tidak bisa

mendeteksi keberadaan jaringan wireless tersebut dan tentunya mengurangi risiko di hack

oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

inSSIDer adalah software yang digunakan untuk memindai dan mengcapture

jaringan dengan parameter utama SSID dalam jangkauan antena Wi-Fi komputer,

melacak kekuatan sinyal dari waktu ke waktu, dan menentukan pengaturan keamanan

mereka (termasuk apakah dilindungi oleh password atau tidak). Disisi lain, inSSIDer

bekerja dengan sempurna pada operating sistem tersebut. inSSIDer merupakan aplikasi

GRATIS, open-source Wi-Fi scanning software. Selain menggunakan Windows, kita juga

dapat menggunakan ponsel pintar seperti android untuk memonitor SSID di suatu

tempat.Aplikasi ini dapat didownload di situs seperti Cnet.com, Softpedia.com, dll untuk versi

PC-nya. Untuk versi smartphone bisa didapatkan di Play Store.

Antenna Outdoor adalah antenna penangkap sinyal dari BTS untuk di teruskan ke

boster antenna outdoor dapat digunakan sebagai antenna outdoor penguat sinyal GSM,

CDMA, 3G dan WIFI.

2. ALAT DAN BAHAN

1. AccessPoint Outdoor TP-Link - TL-WA5210G

2. Laptop

3. Kabel LAN

4. Kabel roll

5. Software inSSIDer

6. Antenna Outdoor

Page 3: Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

3. LANGKAH PERCOBAAN

1. Mengoneksikan PC/Laptop admin ke Access Point menggunakan kabel LAN.

2. Membuka web browser.

3. Mengetikkan alamat 192.168.1.254 di address bar browser, lalu enter.

4. Mengonfigurasikan SSID, channel, power, dan mode pada jendela menu

“Wireless Setting” > “ Basic Setting”, seperti berikut.

SSID : JRK3A-02

Channel : 11

Power : 27 dBm Max

Mode : 54 Mbps

Page 4: Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

5. Menyimpan konfigurasi dengan klik “Save”.

6. Menempatkan AP di sesuaikan di tempat yang sejajar dengan ketinggian antenna.

7. Mengarahkan antenna pada segala arah sesuai dengan arah AP.

8. Melakukan monitoring dengan inSSIDer lalu melakukan printscreen pada

jaringan yang tercapture di inSSIDer.

9. Pengujian koneksi

4. HASIL PERCOBAAN

Page 5: Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

Tempat di samping Parkiran Elektro Politeknik Negeri Semarang

Berdasarkan data diatas dapat dilihat melalui inSSIDer, dari berbagai AP yang

sinyalnya diterima dan tercapture pada inSSIDer di lokasi ini terlihat bahwa AP dengan

SSID JRK3A (hijau) memiliki RSSI (Received Signal Strength Indication) paling besar

yaitu -47dBm. Sejalan dengan RSSI yang diterima ternyata juga sinyal yang diterima dari

AP ini tidak stabil jika dilihat dari Time Graph. RSSI terbesar adalah -60dBm dan RSSI

terkecil adalah -85dBm. Ketika dilakukan tracking letak AP agak jauh dengan antenna

dan device(PC/laptop) yang kita gunakan untuk monitoring yaitu sekitar 28meter dari

AP. Jadi dapat diambil sebuah pernyataan bahwa salah satu prameter yang

mempengaruhi kuat sinyal adalah jarak AP dengan device penerima sinyal tersebut.

Sebagai analogi, JRK3A menggunakan Channel l1, menggunakan pengamanan

terbuka, memiliki alamat fisik F8:D1:11:36:7A:B0, kecepatan maksimum adalah 54

Mbps, Vendornya adalah TP-LINK Technologies. Tipe jaringannya adalah insfrasrtuktur.

Page 6: Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

Proses ping dilakukan untuk mengetahui jaringan sudah terkoneksi atau belum. Pengujian ping PC/laptop ke AP dinyatakan sukses pada saat mendapat reply/balasan “Reply from…….” Setelah pengujian ping berhasil maka PC/laptop dapat menggunakan jaringan tersebut.

Tempat di dekat Lapangan Hijau Politeknik Negeri Semarang

Page 7: Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

Berdasarkan data diatas dapat dilihat melalui inSSIDer, dari berbagai AP yang

sinyalnya diterima dan tercapture pada inSSIDer di lokasi ini terlihat bahwa AP dengan

SSID JRK3A (hijau) memiliki RSSI (Received Signal Strength Indication) paling besar

yaitu -74dBm. Sejalan dengan RSSI yang diterima ternyata juga sinyal yang diterima dari

AP ini tidak stabil jika dilihat dari Time Graph. RSSI terbesar adalah -60dBm dan RSSI

terkecil adalah -85dBm. Ketika dilakukan tracking letak AP agak jauh dengan antenna

dan device(PC/laptop) yang kita gunakan untuk monitoring yaitu sekitar 50meter dari

AP. Jadi dapat diambil sebuah pernyataan bahwa salah satu prameter yang

mempengaruhi kuat sinyal adalah jarak AP dengan device penerima sinyal tersebut.

Sebagai analogi, JRK3A menggunakan Channel l1, menggunakan pengamanan

terbuka, memiliki alamat fisik F8:D1:11:36:7A:B0, kecepatan maksimum adalah 54

Mbps, Vendornya adalah TP-LINK Technologies. Tipe jaringannya adalah insfrasrtuktur.

Page 8: Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

Proses ping dilakukan untuk mengetahui jaringan sudah terkoneksi atau belum. Pengujian ping PC/laptop ke AP dinyatakan sukses pada saat mendapat reply/balasan “Reply from…….” Setelah pengujian ping berhasil maka PC/laptop dapat menggunakan jaringan tersebut. Tetapi pada percobaan kali ini terdapat “Request timed out” yang artinya pada saat proses pengujian koneksi sempat down/terputus. Hal ini disebabkan karena jarak AP dengan device yang jauh, kuat sinyal yang ditangkap lemah, dan juga banyaknya obstacle (penghalang).

Jln Banyu Putih Tembalang, depan BNI Undip

Page 9: Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

Berdasarkan data diatas dapat dilihat melalui inSSIDer, dari berbagai AP yang

sinyalnya diterima dan tercapture pada inSSIDer di lokasi ini terlihat bahwa AP dengan

SSID JRK3A (hijau) memiliki RSSI (Received Signal Strength Indication) paling besar

yaitu -50dBm. Sejalan dengan RSSI yang diterima ternyata juga sinyal yang diterima dari

AP ini cenderung lebih stabil jika dilihat dari Time Graph. RSSI terbesar adalah -60dBm.

Ketika dilakukan tracking letak AP jauh dengan antenna dan device(PC/laptop) yang kita

gunakan untuk monitoring. Tetapi kuat dinyal yang ditangkap lebih stabil dari tempat

lainnya. Jadi dapat diambil sebuah pernyataan bahwa salah satu prameter yang

mempengaruhi kuat sinyal adalah jarak AP dengan device penerima sinyal tersebut, dan

juga sedikit/banyaknya obstacle(penghalang) antara AP dengan device.

Sebagai analogi, JRK3A menggunakan Channel l1, menggunakan pengamanan

terbuka, memiliki alamat fisik F8:D1:11:36:7A:B0, kecepatan maksimum adalah 54

Mbps, Vendornya adalah TP-LINK Technologies. Tipe jaringannya adalah insfrasrtuktur.

Page 10: Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

Proses ping dilakukan untuk mengetahui jaringan sudah terkoneksi atau belum. Pengujian ping PC/laptop ke AP dinyatakan sukses pada saat mendapat reply/balasan “Reply from…….” Setelah pengujian ping berhasil maka PC/laptop dapat menggunakan jaringan tersebut. Tetapi pada percobaan kali ini terdapat “Request timed out” yang artinya pada saat proses pengujian koneksi sempat down/terputus. Hal ini disebabkan karena jarak AP dengan device yang jauh, kuat sinyal yang ditangkap lemah, dan juga banyaknya obstacle (penghalang).

5. ANALISA

Pada hasil pengamatan dan percobaan diatas dapat dilihat inSSIDer selain

menampilkan parameter kuat sinyal dalam dBm secara grafis, juga menampilkan banyak

informasi lain seperti Channel yang dipakai AP, RSSI (Received Signal Strength

Indication), Security, Mac Address dari AP, Max Rate, Vendor, Network Type, Posisi

Lattitude&Longttitude (jika device support GPS). Channel adalah kanal yang dipakai

oleh AP, biasannya 1 s/d 11. RSSI (Received Signal Strength Indication) adalah kuat

sinyal yang diterima oleh user dalam dBm. Security adalah jenis keamanan yang dipakai

AP (bisa open, WEP, WPA, atay WPA2). Mac address adalah alamat fisik/MAC dari AP.

Max Rate adalah kecepatan akses data maksimal yang bisa dilakukan. Dapat dilihat rata-

rata kecepatan maksimalnya adalah 54Mbps yang berarti menggunakan standar 802.11g.

Vendor adalah nama pabrikan yang membuat AP. Network Type adalah topologi dari

WLAN yang dibuat.

Page 11: Laporan Pengamatan Kuat Sinyal

Dapat dianalisis bahwa sinyal terkuat & paling stabil yang diterima user adalah

sinyal dari AP terdekat dengan user. Namun jika dipetakan posisi AP yang telah

teridentifikasi, parameter jarak bukan satu-satunya faktor terpenting dalam penerimaan

kuat sinyal, mungkin faktor lainnya adalah kualitas perangkat pemancar. Sehingga untuk

membuat jaringan hotspot kita harus memperhatikan lokasi dimana kita menempatkan

AP dan spesifikasi dari device yang kita gunakan untuk membangun jaringan. Agar

sinyal yang diterima user kuat kita harus menempatkan AP di tempat yang tepat, diruang

terbuka tidak banyak obstaclenya, dan memakai perangkat yang bagus. Kuat lemahnya

sinyal ini juga pasti akan berpengaruh terhadap kecepatan akses dan stabilitas jaringan.

Semakin kuat sinyal yang diterima maka semakin cepat aksesnya dan stabilitas jaringan

terjamin.

Kemudian antenna

6. KESIMPULAN

1. Insider adalah software yang digunakan untuk memindai dan mengcapture jaringan

dengan parameter utama SSID dalam jangkauan antena Wi-Fi computer.

2. Insider selain menampilkan parameter kuat sinyal dalam dBm, Channel yang dipakai AP,

RSSI (Received Signal Strength Indication), Security, Mac Address dari AP, Max Rate,

Vendor, Network Type, dan posisi Lattitude&Longttitude.

3. Sinyal terkuat& paling stabil yang diterima user adalah sinyal dari AP terdekat dengan

user.

4. Kuat lemahnya sinyal yang diterima user akan berpengaruh terhadap kecepatan akses dan

stabilitas jaringan. Semakin kuat sinyal yang diterima maka semakin cepat aksesnya dan

stabilitas jaringan akan terjamin.