laporan penelitian wajib tahun anggaran …

104
i LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN 2016/2017 TEMA: Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pembelajaran PENGEMBANGAN LEARNING OBJECT MATERIALS (LOM) MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MENGACU KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Tim Peneliti Ketua : Dr. Mawardi, M.Pd. NIDN : 0625106201 Anggota 1 : Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd NIDN : 0610018501 Anggota 2 : Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd. NIDN : 0603068703 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA TAHUN 2017

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

i

LAPORAN PENELITIAN WAJIB

TAHUN ANGGARAN 2016/2017

TEMA: Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pembelajaran

PENGEMBANGAN LEARNING OBJECT MATERIALS (LOM) MATA

KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MENGACU

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

Tim Peneliti

Ketua : Dr. Mawardi, M.Pd.

NIDN : 0625106201

Anggota 1 : Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd

NIDN : 0610018501

Anggota 2 : Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd.

NIDN : 0603068703

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

TAHUN 2017

Page 2: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : PENGEMBANGAN LEARNING OBJECT

MATERIALS (LOM) MATAKULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MENGACU KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

2. Identitas Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap

b. Jenis Kelamin

c. NIP/NIK

d. Jabatan Fungsional

e. Fakultas

f. Nomor HP

g. E_mail

:

:

:

:

:

:

:

Dr. Mawardi, M.Pd

L/P

1986015

Asisten Ahli/III-B

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

085866344475

[email protected]

3. Anggota Peneliti (1)

a. Nama Lengkap

b. NIDN

:

:

Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd

0610018501

Anggota Peneliti (2)

a. Nama Lengkap

b. NIDN

:

:

Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd.

0603068703

4.

Biaya yang diajukan

:

Rp.8.821.000

Mengetahui Salatiga, 27 - 06 - 2017,

Ketua Tim Peneliti

Dr. Mawardi, M.Pd

NIP/NIK: 1986015

Pembantu Rektor V

Neil. S. Rupidara, M.Sc., Ph.D

NIP/NIK: 1995017

Dekan FKIP

Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd.

NIP/NIK: 1989022

Page 3: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

iii

IDENTITAS PENELITIAN

1. Judul Usulan : PENGEMBANGAN LEARNING OBJECT

MATERIALS (LOM) MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MENGACU KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

2. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap

b. Bidang Keahlian

:

:

Dr. Mawardi, M.Pd

Ilmu Pendidikan

3.

Anggota Peneliti

:

Anggota Peneliti (1)

c. Nama Lengkap

d. NIDN

:

:

Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd

0610018501

Anggota Peneliti (2)

c. Nama Lengkap

d. NIDN

:

:

Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd.

0603068703

4. Tema Penelitian : Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pembelajaran

5. Lokasi Penelitian : Salatiga

6. Hasil yang ditargetkan : Hasil penelitian R & D yang ditargetkan berupa

LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

mengacu kompetensi pedagogik guru SD

Page 4: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL …………………………..…………………………..… i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

DAFTAR ISI …………………………..…………………………..…………....

IDENTITAS PENELITIAN …………………………………………………….

RINGKASAN.....................................................................................................

iii

iv

v

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………............................ 1

1.1. Latar Belakang ..............……………………………………………...... 1

1.2. Tujuan Khusus ....................................................................................... 2

1.3. Urgensi (keutamaan) Penelitian ............................................................. 2

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA…………………………..................................... 3

2.1. Learning Object Materials (LOM) Kurikulum dan Pembelajaran

mengacu Kompetensi Pedagogik Guru ………………………………..

3

2.2.Model Pengembangan yang dipergunakan............................................. 9

BAB 3. METODE PENELITIAN…………………......................................... 13

3.1.Jenis Penelitian .......................................................................................

3.2.Tahapan Penelitian .................................................................................

13

13

1. Tahap Studi Pendahuluan ..............................................................

2. Tahap Pengembangan Produk LOM..............................................

3. Tahap Pengujian Produk LOM .....................................................

14

16

19

BAB. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 21

4.1. Hasil Penelitian Pendahuluan ..............................................................

4.2. Hasil Pengembangan LOM .................................................................

4.3. Hasil Pengujian LOM …………………………………………………

4.4. Pembahasan ..........................................................................................

4.5. Keterbatasan Penelitian.........................................................................

21

23

41

45

49

BAB. 5.PENUTUP ........................................................................................... 50

5.1. Simpulan .............................................................................................

5.2. Saran ....................................................................................................

50

51

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................

52

54

Page 5: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

v

RINGKASAN

Penelitian dan pengembangan (R & D) ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan LOM

Kurikulum dan Pembelajaran SD merngacu kompetensi pedagogik guru; 2) ingin

mengetahui sejauhmana tingkat validitas produk LOM tersebut; 3) untuk mengetahui tingkat

keefektifan LOM dalam meningkatkan kompetensi belajar mahasiswa sebagai cerminan

kompetensi pedagogiknya. Spesifikasi produk hasil R & D ini berupa LOM Kurikulum dan

Pembelajaran SD. Untuk mencapai tujuan jangka panjang maupun tujuan khusus penelitian

ini, peneliti melakukan tiga tahap kegiatan utama. Tahap pertama melakukan studi

pendahuluan. Tahap kedua, mendesain dan mengembangkan LOM. Tahap ketiga, melakukan

pengujian produk LOM tersebut. Pada tahap studi pendahuluan, peneliti melakukan kajian

pustaka tentang model penelitian dan pengembangan, teori desain pembelajaran, dan teori

pengembangan LOM. Langkah selanjutnya peneliti melakukan survei lapangan skala kecil

untuk memperoleh gambaran LOM Kurikulum dan Pembelajaran yang digunakan selama

ini, permasalahan, dan kebutuhan LOM untuk perkuliahan mendatang. Luaran kegiatan

studi pendahuluan menghasilkan deskripsi orientasi teoretik pengembangan LOM dan

kebutuhan LOM pembelajaran. Pada tahap desain dan pengembangan, peneliti merumuskan

draft awal LOM untuk divalidasi oleh 1ahli desain pembelajaran, dan 1 orang ahli teknologi

pembelajaran. Setelah model divalidasi, peneliti melakukan uji coba terbatas dan uji coba

lebih luas. Kemudian pada akhir dilakukan pengujian model, peneliti melakukan eksperimen

menggunakan model desain The Matching-only Pretest-posttest Control Group Disign.

Instrumen penelitian menggunakan soal tes untuk megukur variabel kompetensi hasil belajar

mahasiswa. Teknik analisis data menggunakan teknik Independent Sample t-Test, jika uji

asumsi terpenuhi; jika tidak akan menggunakan tenik uji beda rerata non-parametrik. Luaran

akhir tahap pengujian produk adalah LOM lengkap dengan program mapping yang siap u

diaplikasikan secara luas. Penelitian R & D ini berhasil menemukan: a) langkah-langkah

yang ditempuh dalam pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD mengacu

kompetensi pedagogik guru mencakup: tahap analisis kompetensi; tahap perancangan outline

LOM; tahap pengembangan dan produksi; tahap implementasi; dan tahap evaluasi; b) tingkat

penilaian ahli desain pembelajaran (Silabus/Program mapping) mencapai kategori sangat

tinggi (95.5); penilaian ahli materi (LOM) Kurikulum dan Pembelajaran secara keseluruhan

aspek sangat tinggi (96); dan hasil penilaian ahli e-learning secara keseluruhan mencapai

kategori tinngi (80); c) LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD mengacu kompetensi

pedagogik menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi daripada

LOM_konvensional (T=2,159, P=0,035, α = 0,050).

Page 6: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keluarnya berbagai regulasi tentang pendidikan tinggi merupakan tantangan

sekaligus peluang bagi institusi pendidikan tinggi untuk melakukan rekonstruksi

matakuliah di perguruan tinggi. Pemerintah menetapkan Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI) untuk penyusunan kurikulum program studi di aras

pendidikan tinggi melalui Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2012 dan Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Dalam

rangka melaksanakan UU dan Perpres tersebut kemudian diterbitkan Permenristekdikti

No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Esensi ketentuan

tersebut menyatakan bahwa jenjang kualifikasi setiap lulusan harus setara dengan

jenjang KKNI, misalnya lulusan strata satu (S1) harus setara dengan deksripsi

capaian pembelajaran jenjang 6 KKNI.

Lahirnya berbagai ketentuan tentang pengemasan kurikulum pendidikan tinggi

seperti tersebut di atas, merupakan tantangan bagi PGSD – FKIP UKSW untuk

menangkap peluang sekaligus sebagai tantangan untuk melakukan rekonstruksi

matakuliah. Studi lapangan skala kecil yang dilakukan peneliti menemukan kondisi

faktual di lapangan bahwa pembelajaran matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran SD

telah menggunakan portal flexible learning (Flearn), namun belum menggunakan LOM

sebagai acuan perkuliahan berbasis e-learning. Memang telah ada portal perkuliahan

Kurikulum dan pembelajaran yang menggunakan flearn pada perkuliahan Kurikulum

dan Pembelajaran di PGSD, namun LOM dalam portal tersebut tidak dirancang dalam

kerangka acuan kompetensi pedagogik guru. Menurut hemat penulis, kekuatan

pembelajaran berbasis e-learning terletak pada desain dan pengembangan LOM yang

sistematis berdasarkan kerangka acuan tertentu, misalnya dalam kajian ini adalah

acuan kompetensi pedagogik guru. Capaian kompetensi pedagogik yang diperoleh para

guru dalam jabatan pasca sertifikasi, merupakan cerminan kurang sinkronnya konten

perkuliahan rumpun kependidikan dengan tuntutan kompetensi pedagogik guru

(KOMPAS.com-Kegagalan uji kompetensi guru (UKG), Senin, 30/7/2013).

Page 7: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

2

Berangkat dari kesenjangan kondisi faktual sarana LOM dalam pembelajaran

matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran, serta belum tersedianya LOM yang

terintegrasi dengan kompetensi pedagogik guru, maka menjadi penting dilakukan

penelitian R & D yang menghasilkan LOM Kurikulum dan Pembelajaran terintegrasi

kompetensi pedagogik guru.

1.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini menghasilkan LOM matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran SD yang efektif mengembangkan kompetensi hasil belajar mahasiswa

Untuk mencapai tujuan tersebut dirumuskan permasalahan penelitian berikut: 1)

bagaimana prosedur mengembangkan LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD

mengacu kompetensi pedagogik guru?; 2) sejauhmana tingkat validitas produk LOM

tersebut ?; 3) sejauhmana tingkat keefektifan LOM dalam meningkatkan kompetensi

belajar mahasiswa sebagai cerminan kompetensi pedagogiknya?

1.3. Urgensi (Keutamaan) Penelitian

Secara konseptual, urgensi penelitian ini menawarkan LOM Kurikulum dan

Pembelajarn SD alternatif sehingga mengakomodir peraturan Menteri tentang

penyelenggaran pendidikan tinggi. Produk LOM ini mampu mengeliminasi kelemahan

perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran yang sudah ada karena belum mengacu

kompetensi pegdagogik guru. Di samping itu, produk R & D ini bermaksud

menyediakan LOM bagi perkuliahan berbasis e-learning yang memang belum ada.

Page 8: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Learning Object Materials (LOM) Kurikulum dan Pembelajaran mengacu

Kompetensi Pedagogik Guru

2.1.1. Hakikat dan Komptensi Dasar Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Seperti telah dipaparkan pada bagian pendahuluan, matakuliah Kurikulum

dan Pembelajaran merupakan matakuliah rumpun kependidikan berbobot 3 SKS yang

berisi kajian berbagai aspek teoritis maupun praktis yang berkaitan dengan konsep-

konsep kurikulum dan pembelajaran. Matakuliah ini berfungsi membekali mahasiswa

calon tenaga kependidikan dengan wawasan dan pemahaman tentang konsep-konsep

dan praktik yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran serta dapat

mengaplikasikannya dalam proses pendidikan/pembelajaran.

Kompetensi dasar matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran yang sekaligus

menjadi tujuan instruksional mencakup: 1) memahami hakikat kurikulum, 2)

memahami landasan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, 3)

mendeskripsikan cara mendesain kurikulum, 4) mendeskripsikan cara

mengorganisasikan kurikulum, 5) mendeskripsikan elemen-elemen perubahan

Kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013, 6) mendeskripsikan pembelajaran sebagai

implementasi kurikulum, 7) mampu memilih model-model pembelajaran berdasarkan

perspektif teori belajar dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran yang dikembangkan., 8) menganalisis komponen-komponen pembelajaran,

9) Mampu menyusun silabus dan RPP pembelajaran sesuai analisis komponen-

komponen pembelajaran yang telah dilakukan, dan 10) mampu mempraktikkan

rancangan pembelajaran yang telah dikembangkan.

2.1.2. Hakikat LOM dalam Pembelajaran berbasis e-Learning

LOM merupakan terminologi dalam teknologi pembelajaran yang sangat erat

kaitannya dengan e-learning, oleh karena itu paparan ini akan dimulai dengan apa,

mengapa dan bagimana e-learning digunakan dalam pembelajaran. Menurut Clark &

Mayer (2008: 10), e-learning adalah pembelajaran yang disampaikan melalui

komputer, internet ataupun intranet dengan berbagai spesifikasi: 1) berisi materi yang

relevan dengan tujuan pembelajaran, 2) menggunakan metode pembelajaran seperti

Page 9: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

4

penggunaan contoh dan latihan untuk membantu mahasiswa belajar, 3) menggunakan

elemen media seperti teks, gambar dan suara untuk menyampaikan pesan

pembelajaran, 4) berupa pembelajaran terbimbing maupun mandiri, dan 5)

dikembangkan untuk mencapai tujuan belajar. Lebih khusus Smaldino, Lowther &

Russell (2005: 25), mengatakan bahwa e-learning adalah penyampaian konten

pembelajaran atau pengalaman belajar secara elektronik mengunakan komputer dan

media berbasis computer. E-learning tidak sekedar meng-upload bahan ajar ke

internet atau membaca konten pembelajaran dari internet, tetapi lebih merupakan

rekontektualisasi dan rekonseptualisasi proses pembelajaran ke dalam paradigma

baru, pedagogi digital. Pradigma ini memiliki implikasi pada perubahan kultur

pembelajaran konvensional ke kultur e-learning.

Pertanyaan mengapa e-learning digunakan dalam pembelajaran terjawab oleh

definisi e-learning yang dikemukakan Smaldino, Lowther & Russell bahwa tuntutan

global pembelajaran menghendaki perubahan paradigma kultur pembelajaran

konvensional ke kultur e-learning. Sedangkan pertanyaan bagaimana e-learning

dilakukan, jawabannya adalah dengan menggunakan langkah-langkah berikut: 1)

melakukan analisis instruksional: menentukan kompetensi dan materi pembelajaran

untuk mencapai kompetensi yang direncanakan sesuai dengan karakteristik maha-

siswa; 2) membuat Program Mapping: berisi rancangan pembelajaran sebagai

penjabaran analisis instruksional yang membuat daftar kompetensi, pokok bahasan

yang relevan, bahan-bahan ajar (teks, gambar/foto, animasi, video/film, audio, dll.),

aktivitas pembelajaran, evaluasi, dan sumber-sumber belajar yang relevan. Dalam

pembelajaran konvensional, Program Mapping ini sebenarnya adalah silabus; 3)

Mengembangkan LOM dalam bentuk file digital dalam format teks, gambar/foto,

animasi, audio, video/film, atau format lain yang dibuat sendiri atau diambil dari

sumber-sumber lain; 4) masuk ke kelas online sesuai LMS (Learning Management

System) yang telah disiapkan oleh dosen; 5) Mengunggah LOM ke LMS, mengatur

alur pembelajaran, mengelola administrasi mahasiswa, mengelola komunikasi

pembelajaran; dan 6) dan melakukan evaluasi pembelajaran secara online.

Berdasarkan uraian tentang langkah-langkah pembelajaran e-leraning tersebut

di atas, dapat dikemukakan bahwa hakikat LOM adalah rancangan materi perkuliahan

dalam berbagai format digital (doc, pdf, txt, gif, jpg, html, dll). Disamping itu, LOM

biasanya juga berisi pengantar perkuliahan (pengumuman, program mapping, forum,

Page 10: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

5

dll). Mawardi (2014: 65-67) memberikan gambaran substansi LOM dalam

pembelajaran berbasis e-learning berikut.

a) Learning Object Material dalam bentuk Teks

LOM dalam bentuk teks umumnya dalam format ekstensi pdf, agar tidak berubah

lay out dan seting teksnya jika diunggah di portal e-learning. Rambu-rambu

pengembangan LOM dalam bentuk teks: 1) organisasikan materi dalam bentuk

topik-topik bahasan (misalnya: Topik 1. Hakikat Kurikulum), 2) berikan pengantar

tentang kompetensi sekaligus tujuan yang akan dicapai, 3) tuliskan judul materi

sesuai dengan kompetensi pembelajaran yang akan dicapai agar mahasiswa mudah

mengkaitkan tujuan dengan materi perkuliahan, 4) berikan pengantar tentang

saripati materi topik yang bersangkutan dan kompetensi yang akan dicapai, 5)

tuliskan sub judul sesuai kebutuhan luas sempitnya materi, 6) uraikan teks materi

dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti mahasiswa, 7) ubah format

materi dalam bentuk ekstensi pdf, 8) lengkapi dengan teks diskusi, teks tugas dan

soal tes yang akan diupload di direktori forum diskusi, assigment, dan quiz.

b) Learning Object Material dalam bentuk gambar

Gambar berupa foto-foto atau gambar ilustrasi berbagai macam obyek, dokumen

maupun aktivitas tertentu yang diambil dengan kamera digital atau diunduh dari

internet. Penyajiannya diuploag dalam direktori sumber materi tersendiri atau

diintegrasikan dengan LOM dalam bentuk teks. Gunakan ekstensi gambar yang

umum digunakan, misalnya file berekstensi .jpeg, .jpg, .gif, .png, .bmp. Hindari file

ekstensi yang tidak umum digunakan seperti .eps, .jpx.

c) Learning Object Material dalam bentuk Audio

Audio berupa narasi yang penyajiannya diintegrasikan dengan LOM dalam bentuk

suara dengan ekstensi file yang umum digunakan seperti: .mp3, .wav, .aif, .m3u

dan lain-lain. Hindari penggunaan atau penyimpanan file-file berekstensi .aac dan

.apf.

d) Learning Object Material dalam bentuk video

Video berupa kegiatan tertentu sesuai dengan topik atau materi perkuliahan.

Umumnya dalam format .3g2, .3gp, .mpg, .mp4., wmv, .avi dll. Hindari

penyimpanan atau penggunaan file .dv karena tidak umum. Penyajiannya

diintegrasikan dengan LOM dalam bentuk teks untuk memvisualisasikan materi.

Page 11: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

6

Semua bahan atau material tersebut dituangkan ke dalam Program mapping (peta

program) yang sebenarnya analog dengan silabus atau garis-garis besar program pelajaran

dalam pembelajaran tradisional. Peta program merupakan hasil kegiatan desain

instruksional. Meskipun belum ada format baku untuk menyajikan peta program, untuk

memudahkan para dosesn membuat peta program, berikut disajikan format yang dapat

digunakan. Format ini pada dasarkan memuat beberapa komponen:

a) Identitas matakuliah (nama, kode, SKS)

b) Tujuan pembelajaran (kompetensi matakuliah dan kompetensi dasar serta

indikator- indikator pencapaiannya)

Hasil desain instruksional disajikan dalam bentuk tabel peta program, mencakup

kolom-kolom kompetensi dasar, indikator, materi (pokok & subpokok bahasan), learning

object materials/LOM (teks bacaan, gambar, foto, video, animasi, simulasi, soal-soal tes,

dll.), komunikasi/interaksi dosen – mahasiswa dan mahasiswa – mahasiswa, aktivitas belajar

mahasiswa, sumber belajar, dan alokasi waktu. Contoh format peta program tersedia pada

halaman berikut (Tabel 1).

Page 12: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

7

Tabel 1.

FORMAT LOM TERINTEGRASI PROGRAM MAPPING

Nama Matakuliah : .................................................

Kode Matakuliah : .................................................

SKS : .................................................

Dosen : .................................................

Alamat URL e-learning : .................................................

Capaian Pembelajaran : 1. ............................................................................................................................. .............

2. ….....................................................................................................................................

3. .........................................................................................................................................................

No

CP Indikator

Materi

(PB &

SPB)

Learning Object Materials (LOM) Asess-

ment Interaksi

Aktivitas

Belajar

Sumber

Belajar

(URL)

Alo

kasi

Wa

ktu Teks

Gambar/

Foto Audio Video

1

2

3

Page 13: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

8

Berikut petunjuk pengisian kolom-kolom dalam membuat peta program.

a) Nama Matakuliah: tuliskan nama matakuliah sesuai dengan kurikulum

b) Kode Matakuliah: tuliskan kode matakuliah sesuai dengan kurikulum.

c) SKS: tuliskan besar SKS matakuliah yang bersangkutan sesuai dengan kurikulum.

d) Capaian Pembelajaran (CP): tuliskan capaian pembelajaran yang ditetapkan.

e) Kolom Nomor CP: tuliskan nomor kompetensi dasar

f) Kolom indikator: tuliskan indikator-indikator yang terkait dengan pencapaian

kompetensi dasar

g) Kolom Materi: tuliskan pokok bahasan dan subpokok bahasan yang terkait

dengan topik pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang bersangkutan.

h) Kolom LOM bagian teks: tuliskan judul atau isi bacaan yang akan dipakai dalam

pembelajaran untuk topik yang bersangkutan.

i) Kolom Gambar/Foto: tuliskan deskripsi singkat gambar/foto yang akan dipakai

dalam pembelajaran untuk topik yang bersangkutan

j) Kolom Audio: tuliskan deskripsi singkat audio atau suara (jika diperlukan) yang

akan dipakai dalam pembelajaran untuk topik yang bersangkutan

k) Kolom Video/Animasi: tuliskan deskripsi singkat video/animasi (jika diperlukan)

yang akan dipakai dalam pembelajaran untuk topik yang bersangkutan

l) Kolom Assesment: tuliskan jenis dan bentuk instrumen assesment yang akan

digunakan

m) Kolom interaksi: isikan fitur teknologi interaksi dalam Moodle yang Anda

gunakan. Misalnya forum diskusi, chatting, pesan, dll).

n) Kolom aktivitas belajar: isikan kegiatan belajar mahasiswa. Misalnya

mengunduh dan membaca materi, mengejakan tugas, membuka link URL, dll).

o) Kolom sumber belajar: isikan sumber-sumber belajar yang digunakan,terutama

tautan URL.

Misalnya http://www.komnasham.com; http://www.deplu.go.id;

p) Kolom alokasi waktu: isikan agihan waktu yang dibutuhkan untuk setiap pokok

bahasan atau topik.

Page 14: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

9

1.1.3 LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD yang mengacu Kompetensi Pedagogik

Guru

LOM Kurikulum dan Pembelajaran Terintegrasi Kompetensi Pedagogik Guru

adalah sebuah LOM yang disusun mengacu pada kompetensi pedagogik guru. Isi

atau materi LOM tersebut merupakan sumber acuan bagi mahasiswa untukmencapai

komptensi perkuliahan yang sekaligus kompetensi pedagogik guru.

Agar materi yang terdapat dalam LOM tersebut mengarah kepada

kompetensi pedagogik, maka terlebih dahulu dilakukan sinergi antara kompetensi

pedagogik guru dengan kompetensi dasar matakuliah. Tabel 2 berikut ini

memaparkan model sinergi antara kompetensi pedagogik guru dengan kompetensi

dasar matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran.

Tabel 2. Model sinergi antara kompetensi pedagogik guru dengan kompetensi

dasar matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran.

No Kompetensi Pedagogik Guru Isi kajian matakuliah Kurikulum

dan Pembelajaran

1. Menguasai karakteristik peserta didik hakikat kurikulum

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik.

hakikat belajar dan pembelajaran

berdasarkan perspektif

behaviorisme, kognitivisme dan

konstruktivisme,

3.

Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan

mata pelajaran/bidang pengembangan yang

diampu.

konsep dasar kurikulum

landasan dan prinsip-prinsip

pengembangan kurikulum,

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Praktik pembelajaran

5 Memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Pengorganisasian kurikulum.

6

Memfasilitasi pengembangan potensi peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimiliki

desain kurikulm

7 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun

dengan peserta didik.

Praktik keterampilan dasar

mengajar

8 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses

dan hasil belajar. Menyusun silabus dan RPP

9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk

kepentingan pembelajaran. Model pembelajaran inovatif

10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan

kualitas pembelajaran. Perubahan kurikulum

2.2. Model Pengembangan yang dipergunakan

Menulis LOM dapat diidentikkan dengan kegiatan pengembangan sistem

pembelajaran. Terdapat banyak model pengembangan sistem pembelajaran, namun pada

Page 15: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

10

hakikatnya kesemua model itu mengandung lima tahapan yaitu analysis, design,

development, implementation dan evaluation/ ADDIE (Branch, 2009: 2).

1) Tahap Analisis (Analysis).

Pada tahap ini ada tiga jenis kegiatan yang harus dilakukan oleh penulis yaitu (a) analisis

kompetensi, (b) analisis karakteristik siswa dan (c) analisis pembelajaran.

a) Analisis Kompetensi. Analisis kompetensi disebut juga seagai analisis kurikulum,

yaitu mencoba memahami dan mengukur tingkat kedalaman kompetensi yang

dituntut oleh kurikulum.

b) Analisis Karakteristik Siswa. Agar LOM yang disusun sesuai dengan kebutuhan

siswa, maka penulis harus memahami kondisi siswa yang akan menggunakan LOM

yang bersangkutan.

c) Analisis Pembelajaran. Penulis harus melakukan analisis pembelajarn dengan

cermat dalam rangka menjabarkan kompetensi yang ada dalam kurikulum menjadi

kompetensi-kompetensi khusus dan kemudian menentukan urutannya. Hasilnya

akan diperoleh peta kompetensi yang tertuang dalam sebuah bagan.

2) Tahap Perancangan (Design).

Berdasarkan hasil analisis di atas, kemudian dilakukan kegiatan perancangan, yang

mencakup tiga kegiatan khusus yaitu (a) menyusun outline, (b) menentukan sistematika

dan (c) merancang evaluasi.

a) Penyusunan Kerangka LOM (Outline). Berdasarkan peta kompetensi disusunlan

kerangka isi LOM, yang secara utuh menggambarkan keseluruhan isi materi yang

tercakup dalam LOM tersebut serta urutan penyajiannya.

b) Penentuan Sistematika. Penulis harus menentukan sistematika LOM yang akan

ditulis. Pada tahap ini ditentukan pula urutan strategi penyajian materi dan jenis

ilustrasi atau visualisasi yang akan digunakan.

c) Perancangan Alat Evaluasi. Penulis harus menentukan jenis dan alat evaluasi yang

digunakan dalam LOM yang hendak ditulisnya. Dalam tahap ini penulis juga

menentukan berbagai jenis tugas dan latihan yang akan ada dalam LOM. Selain itu

ditentukan pula uji kompetensi yang akan digunakan.

3) Tahap Pengembangan dan Produksi (Development & Production).

Page 16: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

11

Tahap ini terdiri atas empat langkah khusus yaitu (a) pra penulisan, (b) penulisan draft,

(c) review-edit, dan (d) revisi.

a) Pra-penulisan. Langkah awal dalam tahap pengembangan adalah melakukan kajian

referensi dan bahan-bahan pustaka lainnya. Di samping itu penulis juga perlu

menyiapkan segala keperluan menulis.

b) Penulisan draft. Jika penelusuran referesnsi sudah dirasa cukup dan segala

keperluan yang diperlukan sudah tersedia maka penulis dapat memulai penulisan

draft LOM. Penulisan dilakukan bagian demi bagian sesuai kerangka yang telah

disusun..

c) Penyuntingan. Kegiatan ini disebut juga review-edit. Penulis LOM diharapkan

melakukan penyuntingan sendiri sebelum tulisannya disunting pihak ahli. Draft

LOM yang telah di lay-out itu kemudian perlu dikaji oleh ahli desain pembelajaran

yang berpengalaman. Mereka akan melakukan evaluasi formatif dalam rangka

memberikan saran dan masukan bagi penyempurnaan draft LOM ybs. Evaluasi dan

pengkajian terutama diarahkan pada aspek isi, penyajian, ilustrasi dan kualitas

fisik. Melalui penyuntingan ini maka LOM akan terhindar dari adanya kesalahan

baik kesalahan konsep mauapun kesalahan kebahasaaan.

d) Revisi. Berdasarkan hasil tahap penyuntingan penulis melakukan perbaikan atau

revisi seperlunya. Revisi dilakukan sesuai dengan masukan dari penyunting. Revisi

dilakukan terhadap semua aspek LOM pelajaran baik isi, metode penyajian,

ilustrasi, kelengkapan dan kualitas fisiknya.

Setelah revisi selesai dilakukan, maka selanjutnya dilakukan proses pengolahan

naskah yaitu pengaturan teks, judul dan sub judul dan ilustrasi dalam satu proses

produksi.

4) Tahap Implementasi (Implementation)

Setelah kegiatan penulisan naskah LOM menghasilkan suatu naskah final

langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba dan/atau langsung digunakan. Untuk

memperoleh masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan LOM, dapat

dilakukan ujicoba terbatas. Pihak yang diharapkan berpartisipasi dalam ujicoba adalah

siswa calon pengguna, tenaga pengajar, dan teman sejawat. Ujicona yang dilakukan para

siswa dibedakan dalam dua cara, yaitu dengan one to one dan dengan cara terintegrasi

dalam kelas (klasikal).

Page 17: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

12

a) Cara one to one dilakukan dengan urutan sebagai berikut.

Dipilih sejumlah mahasiswa dari kelas yang sesuai, yang secara sukarela mau

membantu. Kemudian mahasiswa tersebut diminta untuk menggunakan LOM dalam

poprtal e-learning atau mempelajari LOM dan menjawab pertanyaan yang ada.

Setelah diberikan waktu yang cukup mahasiswa kemudian diwawancara atau diminta

untuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang lamanya waktu

yang diperlukan untuk mempelajarinya, tingkat kesulitan bahasa, kata-kata yang tidak

mereka pahami, ilustrasi, formatnya, dan sebagainya.

b) Cara klasikal dilakukan dengan urutan sebagai berikut.

Digunakan beberapa kelas. Selanjutnya tenaga pengajar dan mahasiswa diminta

untuk mempergunakan LOM yang diujicobakan. Mereka boleh mempelajarinya di

kelas atau di rumah. Pada akhir kegiatan, mahasiswa diminta menjawab kuesioner

tentang LOM tersebut. Jawaban yang diberikan oleh mahasiswa digunakan sebagai

dasar untuk menganalisis. Selain itu diperlukan pula informasi dari tenaga pengajar

tentang kinerja mahasiswa, serta informasi balikan dari tenaga pengajar tentang isi,

metode penyajian, ilustrasi, kelengkapan, dan kualitas LOM tersebut.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Setelah diujicoba dan digunakan sebaiknya LOM perlu dievaluasi menyangkut

efektivitasnya. Evaluasi ini biasanya dilakukan oleh pihak ketiga yang independen.

Hasil kegiatan evaluasi ini terutama digunakan oleh pengguna untuk kepentingan

pembuatan keputusan. Evaluasi mengenai kualitas LOM ini sebaiknya mengundang

partisipasi pihak-pihak yang terkait secara luas. Pihak-pihak yang perlu diperhatikan

pendapatnya dalam evaluasi LOM ini adalah siswa calon pengguna LOM, tenaga

pengajar, dan penulis LOM, serta para pakar.

Page 18: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D).

Model penelitian mengadopsi model Borg, Gall & Gall (2007: 589), edisi revisi dari

Borg and Gall (2003:570). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan model

Borg and Gall meliputi: 1). Research and Information colletion 2). Planning, 3).

Develop Preliminary form of Product, 4). Preliminary Field Testing, 5). Main Product

Revision, 6). Main Field Testing, 7). Operational Product Revision , 8). Operational

Field Testing, 9). Final Product Revision dan 10). Disemination and Implementasi.

Setelah mencermati kesepuluh langkah dalam siklus R & D di atas, selanjutnya

mengacu pendapat Sukmadinata (2007: 184) kesepuluh langkah tersebut dapat

disederhanakan menjadi tiga langkah utama, dimana masing-masing langkah

mencakup beberapa langkah operasional, dan satu langkah publikasi. Tiga langkah

utama tersebut adalah (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap desain dan

pengembangan model, (3) tahap pengujian model, dan tahap publikasi. Secara

skematik langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar

1.

3.2. Tahapan Penelitian

Ketiga tahapan besar penelitian disertasi seperti tersaji dalam bagan 1, masing-

masing tahapan memiliki sub tahapan kegiatan tujuan, luaran, instrumen, sumber data,

teknik analisis, dan indikator pencapaian disajikan dalam Gambar2.

I. STUDI PENDAHULUAN

II. DESAIN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Studi Pustaka

Analisis Kebutuhan Studi Lapangan

Page 19: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

14

III. PENGUJIAN PRODUK

Gambar 1. Bagan Tahap-tahap Penelitian dan Pengembangan (diadopsi dari Borg and Gall. 2007)

Pada Gambar 2 berikut memaparkan prosedur pengembangan LOM Kurikulum

dan Pembelajaran mengacu Kompetensi Pedagogik Guru. Adapun tahapan penelitian

berdasarkan tiga langkah utama dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Tahap Studi pendahuluan

a) Studi pustaka dan studi lapangan

Studi pustaka dilakukan untuk untuk mengumpulkan bahan-bahan pendukung. Khususnya

berkaitan dengan: konsep/paradigma penelitian dan pengembangan, desain

pengembangan LOM dan kompeetensi pedagogik guru. Sasaran studi lapangan skala

kecil yang dilakukan dalam studi pendahuluan ini meliputi: model perkuliahan aktual

(silabus dan RPP lengkap, LOM yang digunakan), permasalahan yang muncul dalam

mendesain dan melaksanakan perkuliahan, dan analisis kebutuhan akan LOM

alternative.

Perancangan Model

Draft Learning Object Materials

(LOM) mata kuliah Kurikulum dan

Pembelajaran dilengkapi Program

Mapping

PRODUK HIPOTETIK

Validasi produk (Uji ahli)

Uji coba terbatas

Uji coba lebih luas

PRODUK

OPERASIONAL

Balikan pakar/ahli

Pretes Penerapan LOM Postes Analisis

Data

PRODUK AKHIR LOM Kurikulum dan Pembelajaran mengacu Kompetensi

Pedagogik Guru

PUBLIKASI

Uji Keefektifan Produk

Eksperimen

Page 20: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

15

TAHAPAN

R&D

LUARAN INSTRUMEN SUMBER

DATA

ANALISIS

DATA

INDIKATOR

CAPAIAN

1. STUDI PENDAHULUAN

a. Studi pustaka

b. Survei

lapangan

c. Perancangan

blueprint LOM

Kurikulum dan

Pembelajaran

SD

Deskripsi LOM aktual,

defisitkompetensi,per

masalahan, kebutuhan

LOM alternatif serta

blueprint LOM

tersebut

Angket,

wawancara

dan studi

dokumen

silabus, RPP

dan daftar nilai

kompetensi

mhs

1 Dosen dan

15

mahasiswa

FKIP UKSW

Analisis

data

deskriptif

persentase

Daftar kebutuhan

perbaikan, potensi

masalah

Kerangka LOM

2. DESAIN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

a. Draft awal

b. Validasi Ahli

dan pengguna

c. Uji coba

terbatas

d. Uji coba luas

LOM Kurikulum dan

Pembelajaran (draft

awal)

Deskripsi validasi

produk dan masukan

ahli

Deskripsi perbaikan

model tahap uji

terbatas

Deskripsi perbaikan

model tahap uji coba

lebih luas

Skala penilaian

ahli

Angket

dipadukan

dengan FGD

terbatas

1 pakar

desain

pembelajaran

(Program

Mapping), 1

pakar e-

learning, 1

pakar materi

(LOM)

2 Dosen dan

20/30

mahasiswa

Analisis

data

deskriptif

kategoris

Produk LOM

valid

Penilaian ahli

minimal baik

Daftar perbaikan

model

Tingkat

keterlaksanaan

mahasiswa dan

dosen minimal

baik

Daftar perbaikan

3. PENGUJIAN PRODUK

Eksperimen

LOM Kurikulum dan

Pembelajaran

mnengacu Kompetensi

Pedagogik Guru yang

telah teruji efektif

meningkatkan

kompetensi belajar

mahasiswa dan

kompetensi

pedagogiknya.

Tes

kompetensi

mahasiswa.

FGD

1 klp

eksperimend

an 1 klp

kontrol

mahasiswa

PGSD FKIP

UKSW

10 orang

(penelitia,

pakar,

pengguna

dan

mahasiswa)

Analisis

deskriptif

kuantitatif

(mengguna

kan teknik

Independen

t Sample t-

Test)

Produk teruji

efektif

keterterimaan

produk berada

pada kategori

baik

Produk

memberikan

dampak

meningkatnya

hasil belajar

mahasiswa secara

signifikan.

Gambar 2. Tahapan, luaran, instrumen, sumber data, analisis data dan indikator Penelitian

Pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran mengacu Kompetensi Pedagogik Guru

b) Perancangan (blueprint) LOM Kurikulum dan Pembelajaran

Page 21: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

16

Pada tahap ini dilakukan pengembangan blueprint LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD

mengacu kompetensi pedagogik guru yang terdiri dari peta kompetensi dan kerangka

LOM.

2) Tahap Pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran

Pada tahap ini dilakukan perancangan untuk mengembangkan LOM

menggunakan ADDIE model. ADDIE model merupakan model desain sistem

pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan pembelajaran yang sederhana dan

mudah dipelajari. Sesuai dengan namanya model ini terdiri dari lima tahap utama, yaitu

Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Tahapan R & D

Pengembangan LOM ini sinergi dengan tahapan Analysis, Design, Development pada

ADDIE model. Pada tahap analysis merupakan proses analisis kebutuhan untuk

menentukan masalah dan solusi yang tepat untuk menentukan kompetensi mahasiswa.

Dalam R & D ini masalah yang ditemukan adalah: a) perkuliahan Kurikulum dan

Pembelajaran berbasis e-learning (alamat: http://flearn.uksw.edu) yang dilakukan selama

ini belum dikembangkan menggunakan LOM yang dikembangkan melalui analisis

capaian pembelajaran matakuliah (CPMK) dan analisis karakteristik mahasiswa dan

pembelajaran; b) materi yang diunggah dalam laman portal flearn berlum disinergikan

dengan kompetensi pedagogik guru. Tahap design proses untuk merancang LOM yang

akan digunakan dalam proses pembelajaran, yang mencakup tiga kegiatan khusus yaitu:

a) menyusun outline LOM; b) menentukan sistematika; dan c) merancang evaluasi.

Tahap pengembangan dan produksi ini menghasilkan empat hal yaitu: a) hasil pra

penulisan; b) hasil penulisan draft; c) hasil review-edit; dan d) hasil revisi. Hasil

pengembangan dituangkan dalam format LOM dalam bentuk tabel (lihat tabel 1) yang

terdiri dari materi bentuk teks, gambar/foto, audio dan video (LOM terlampir dalam

lampiran…)

Setelah LOM tersusun, selanjutnya dilakukan uji validasi ahli. Dalam model

ADDIE, tahapan ini sebenarnya sudah sampai pada tahapan evaluasi. Uji validasi ahli

mencakup uji ahli Program Mapping/Silabus, uji ahli materi (LOM), dan uji ahli e-

learning. Tujuan uji validasi produk LOM adalah untuk memperoleh validasi dari para

ahli bahwa produk layak untuk dikembangkan, juga dapat mengetahui kelebihan dan

kelemahan secara konseptual menurut para Ahli serta masukan-masukan perbaikan.

Instrumen uji validasi ahli menggunakan skala penilaian. Instrumen uji validasi ahli

desain pembelajaran (produk: Program Mapping/Silabus) sejumlah 20 item, terdiri dari

Page 22: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

17

dua komponen, yaitu komponen Kelengkapan Program Mapping/ Silabus yang terdiri

dari 8 item dan Kesesuaian Komponen Program Mapping dengan Capaian Pembelajaran

Matakuliah (CPMK) terdiri dari 12 item.

Instrumen uji ahli materi (LOM) berbentuk skala penilaian tertutup sejumlah 27

item pernyataan, terdiri dari 3 item kesesuaian materi dalam LOM dengan CPMK; 2

item kekayaan pengalaman belajar yang ditawarkan; 5 item keakuratan materi dalam

LOM; 6 item aspek kemuthakiran materi dalam LOM; 6 item kelayakan penyajian materi

dalam LOM; dan 5 item aspek kualitas kebahasaan.

Instrumen uji ahli e-learning juga benbentuk skala penilaian, secara keseluruhan

berjumlah 24 item, terdiri dari lima aspek, yaitu aspek tampilan, akses, interaksi, desain

materi pembelajaran, dan kontrol. Aspek tampilan terdiri dari 6 item pernyataan, aspek

akses 3 pernyataan, aspek interaksi 5 item, aspek desain materi 6 item dan aspek kontrol

4 item. Prosedur penilaian dilakukan dengan mengakses dan menjalankan portal

pembelajaran e-learning.

Analisis data hasil uji validasi menggunakan teknik deskriptif kategoris untuk

menggambarkan tingkat kualitas LOM. Pada awalnya skor hasil pengukuran dari Ahli

dijumlahkan. Kemudian skor tersebut dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

AP : Angka Perolehan

Skor Aktual : Skor yang diberikan oleh validator ahli

Skor Ideal : Skor maksimal hasil kali antara jumlah item

ddengan skor maksimal masing-masing item

Angka presentase tersebut selanjutnya dikelompokan menjadi lima kategori

seperti berikut.

Interval Skor Kategori

81 – 100 Sangat tinggi

61 – 80 Tinggi

41 – 60 Cukup

21 – 40 Rendah

1 – 20 Sangat rendah

Page 23: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

18

Berdasarkan kategori di atas, maka hasil uji validasi LOM matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran dapat dikatakan layak untuk diujicobakan apabila skor perolehan minimal

mencapai kategori tinggi yaitu ≥ 61 (Mawardi, 2014: 113).

Setelah LOM diperbaiki, langkah selanjutnya adalah uji coba lapangan terbatas

dan diperluas. Dalam model ADDIE, tahap uji coba ini sama dengan tahapan

implementation, merupakan tahap menerapkan LOM yang yang telah dikembangkan

dan diunggah di http://portalbelajarmandiri.net. Tahap evaluation merupakan tahapan

untuk mengevaluasi LOM yang dikembangkan dan capaian hasil belajar setelah

menggunakan LOM tersebut. Pada uji coba terbatas dan diperluas ini jenis penelitian

yang digunakan adalah pre-eksperimental designs (Gay, 1987: 285).

Desain penelitian dalam ujicoba ini menggunakan one shoot pretest and posttest.

Subjek yang ikut berpartisipasi dalam uji coba terbatas adalah mahasiswa PGSD

RS15B sejumlah 23 mahasiswa dan 1 orang dosen pengampu. Pada uji diperluas

melibatkan mahasiswa PGSD RS15E sejumlah 28 mahasiswa dan 1 orang dosen

pengampu. Instrumen utama yang digunakan adalah soal pretes dan postes bentuk pilihan

ganda sejumlah 40 item. Instrumen soal pretes dan postes telah dilakukan analisis

reliabilitas dan validitas item. Koefisien reliabilitas Alpha untuk pretes sebesar 0,83 dan

pstes 0,81 keduanya berada pada kategori reliabel dan dapat diunakan untuk

pengambilan data uji coba. Berkaitan dengan uji validitas, sebuah instrumen dinyatakan

valid apabila nilai Corrected Item –Total Correlation minimal sebesar 0,300 pada taraf

signifikansi 5% (Saifuddin Azwar, 2011: 158). Dalam analisis instrumen ini, koefisien

Corrected Item-Total Correlation yang menunjukkan angka koefisien validitas setiap

item pretes bergerak antara 0, 31 sd 0, 61, sehingga semua item dinyatakan valid.

Angka koefisien Corrected Item-Total Correlation setiap item postes bergerak antara 0,

30 sd 0, 59, sehingga semua item juga dinyatakan valid.

Dalam uji coba ini juga digunakan instrumen panduan wawancara bagi dosen

pengampu (10 item) dan angket untuk mahasiswa (10) item. Tujuan penggunaan

instrumen ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan masukan tentang keterlaksanaan

LOM dalam perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran. Tehnik analisis data yang

digunakan dalam uji coba ini adalah teknik deskriptif untuk memaparkan gambaran hasil

uji coba dan teknik komparatif pretes dan postes untuk mendapatkan gambaran gain skor

hasil belajar mahasiswa.

Page 24: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

19

3) Tahap Pengujian Produk

Dalam kaitan dengan langkah pengembanagn LOM menggunakan model ADDIE,

tahap pengujian produk ini paralel dengan kegiatan tahap implementation dan evaluation.

Pengujian produk LOM dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik

eksperimen, dengan rancangan The Matching-only Pretest-posttest Control Group

Disign (Gall, Gall & Borg.2007:407). Tabel 3 berikut memaparkan model rancangan

eksperimen.

Tabel 3. Model Rancangan Eksperimen

KELOMPOK PRETEST PERLAKUAN POSTTEST

Kelompok eksperimen (R) O1 X O2

Kelompok kontrol (R) O3 - O4

Subjek yang ikut berpartisipasi dalam pengujian LOM matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran ini adalah mahasiswa PGSD RS15C sejumlah 30 mahasiswa dan 1 orang

dosen pengampu sebagai kelompok eksperimen dan mahasiswa PGSD RS15A sejumlah

30 mahasiswa serta 1 orang dosen pengampu untuk kelompok kontrol. Instrumen utama

yang digunakan adalah soal pretes dan postes bentuk pilihan ganda sejumlah 40 item.

Instrumen soal pretes dan postes untuk kedua kelompok telah dilakukan analisis

reliabilitas dan validitas item.

Koefisien reliabilitas Alpha untuk pretes sebesar 0,79 dan postes 0,80 keduanya

berada pada kategori reliabel dan dapat diunakan untuk pengambilan data pengujian

produk LOM. Sedangkan koefisien Corrected Item-Total Correlation soal pretes

bergerak antara 0,31 sd 0, 58, sehingga semua item dinyatakan valid. Angka koefisien

Corrected Item-Total Correlation setiap item postes bergerak antara 0,29 sd 0, 49,

sehingga semua item juga dinyatakan valid.

Sama seperti halnya dalam uji coba LOM, dalam pengujian produk ini juga

digunakan instrumen panduan wawancara bagi dosen pengampu (10 item) dan angket

untuk mahasiswa (10) item. Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mendapatkan

Page 25: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

20

gambaran keterterimaan dan keterlaksanaan LOM dalam perkuliahan Kurikulum dan

Pembelajaran. Tehnik analisis data yang digunakan dalam uji coba ini adalah teknik

deskriptif untuk memaparkan gambaran hasil uji coba teknik analisis kuantitatif untuk

mengetahui perbedaan kompetensi hasil belajar mahasiswa dan tingkat kompetensi

pedagogik mahasiswa menggunakan teknik Independent Sample t-Test (Hair, 1995:256),

jika uji prasyarat eksperimen (uji normalitas data dan uji homogenitas data antar

kelompok) terpenuhi; Jika tidak terpenuhi akan digunakan teknik non-parametrik.

Page 26: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Studi Pendahuluan

a. Hasil Identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan LOM

pembelajaran berbasis e-learning di lingkungan PGSD UKSW

Studi pendahuluan skala kecil yang dilakukan peneliti terhadap 6 (enam)

dosen pengampu matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dengan menggunakan

instrumen lembar panduan wawancara menemukan fakta berikut: 1) kondisi faktual

di lapangan bahwa pembelajaran matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran telah

menggunakan portal flexible learning (Flearn); 2) materi perkuliahan yang diunggah

di portal Flearn belum diorganisir dalam sebuah LOM sebagai acuan perkuliahan

berbasis e-learning; 3) materi online yang diunggah di portal 100% berupa teks; 4)

aktivitas belajar berupa mengeksplorasi teks materi dan mengerjakan tugas; 5)

interaksi pembelajaran baru serbatas mempelajari materi searah, belum nampak ada

forum diskusi; 6) penilaian menggunakan tugas dan kuis online bentuk pilihan ganda;

7) rerata skor tugas mencapai 83,4; dan 8) rerata hasil belajar mencapai 51,6.

Ditinjau dari substansi materi yang disajikan dalam portal flearn, belum ada

upaya untuk mensinergikan antara tuntutan kompetensi guru menurut Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dan sajian materi matakuliah

Kurikulum dan Pembelajaran. Kesinergian tuntutan kompetensi guru dengan sajian

materi ini penting karena PGSD UKSW melalui matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran akan membekali lulusannya dengan kompetensi yang sejalan dengan

tuntutan kompetensi guru menurut Permendiknas No. 16/2007. Tujuannya agar para

calon guru ini kelak ketika sudah mengemban tugas profesinya dapat

menjalankannya dengan baik. Pensinegian tersebut misalnya tuntutan kompetensi

pedagogik guru dalam Permendiknas No. 16/2007 yang menyatakan: “Memfasilitasi

pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimiliki” akan disinergikan dengan menyajikan materi “Desain kurikulum”. Contoh

yang lain, tuntutan kompetensi pedagogik: “Berkomunikasi secara efektif, empatik,

dan santun dengan peserta didik” dipenuhi dengan materi “Praktik keterampilan

dasar mengajar”.

Page 27: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

22

Berpijak pada temuan berbagai permasalahan berkaitan dengan

pengembangan LOM dalam pembelajaran berbasis e-learning di PGSD UKSW dan

mensinergikan antara tuntutan kompetensi pedagogic guru dengan sajian materi

perkuliahan perlu dilakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan pembelajaran

hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan instrumen untuk

mengidentifikasi permasalahan pembelajaran guna menentukan tindakan

pembelajaran yang tepat (Dick, Carey, & Carey, 2009: 22; Morrison, Ross & Kemp,

2004: 27). Ada tiga langkah logis dalam analisis kebutuhan dalam mengembangkan

perkuliahan berbasis e-learning, yaitu:

1) menetapkan standar atau tujuan pembelajaran sebagai acuan pencapaian

tujuan yang diharapkan (desired status). Misalnya, minimal 65% mahasiswa

mencapai skor hasil belajar matkuliah Kurikulum dan Pembelajaran ≤ 60;

rerata skor mencapai ≤ 60. Standar tersebut dapat juga dinyatakan secara

kualitatif, misalnya pengembangan materi perkuliahan dalam pembelajaran

berbasis e-learning dilakukan secara sistematis dan dituangkan dalam format

LOM; jenis materi beragam, mulai dari materi berbentuk teks, gambar, audio

dan video, dan seterusnya.

2) Menentukan kenyataan pencapaian tujuan pembelajaran (actual status).

Misalnya: hanya 50% mahasiswa yang dapat mencapai skor hasil belajar

matkuliah Kurikulum dan Pembelajaran ≤ 60; rerata skor mencapai 51,6;

pengembangan materi perkuliahan dalam pembelajaran berbasis e-learning

belum sistematis dan belum dituangkan dalam format LOM; jenis materi

hanya berupa teks.

3) Mengidentifikasi gap (kesenjangan) antara standar yang diharapkan (desired

status) dengan kenyataan pencapaian tujuan pembelajaran (actual status).

Dengan demikian rumus untuk menghitung kebutuan adalah: Need = desired status –

actual status (Dick, Carey, & Carey, 2009: 22).

Morrison, Ross & Kemp (2010: 27), mengatakan bahwa kebutuhan berbeda

dengan keinginan. Kebutuhan adalah gap(s) antara apa yang diharapkan dengan

kondisi yang sebenarnya. Keinginan merupakan harapan yang ingin dicapai. Dalam

konteks desain pembelajaran berbasis e-learning, istilah kebutuhan lebih tepat

dibandingkan dengan keinginan. Berkaitan dengan gap ini, Dick, Carey, & Carey

(2009: 22), menyatakan bahwa kesenjangan adalah sebuah permasalahan yang harus

Page 28: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

23

dipecahkan, oleh karena itu kesenjangan hakikatnya merupakan suatu kebutuhan

yang harus dipenuhi.

Berdasarkan permasalahan dan kesenjangan dalam pengembangan materi

Kurikulum dan Pembelajaran berbasis e-learning seperti tersebut di atas serta pola

pikir yang dikemukakan oleh Dick, Carey, & Carey, maka dapat dikatakan bahwa

pengembanagan Learning Object Materials (LOM) matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran sangat dibutuhkan. Pengembangan LOM ini akan memecahkan

permasalahan yang dialami dalam pembelajaran menggunakan Flearn menjadi lebih

baik seperti berikut: 1) materi perkuliahan yang diunggah di portal Flearn lebih

sistematis dan terorganisir dalam sebuah LOM sebagai acuan perkuliahan; 2) jenis

materi lebih variatif (teks, gambar, video) sehingga tidak hanya teks saja; 3) aktivitas

belajar lebih memperkaya pengalaman belajar mahasiswa yang semula hanya

mengeksplorasi teks materi dan mengerjakan tugas; 4) interaksi pembelajaran lebih

hidup karena diperkaya dengan forum diskusi; baru serbatas mempelajari materi

searah, belum nampak ada forum diskusi; dan 5) rerata hasil belajar dapat

ditingkatkan dari semula 51,6 menjadi ≥ 60 (KKM PGSD).

4.2. Hasil Pengembangan LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

a. Langkah-langkah pengembangan

Seperti telah dikemukakan pada bab II bahwa pengembangan LOM martakuliah

Kurikulum dan Pembelajaran menggunakan ADDIE model, mencakup tahapan

analysis, design, development, implementation dan evaluation (Branch, 2009: 2).

1) Tahap Analisis (Analysis).

Pada tahap ini ada tiga jenis kegiatan yang dilakukan, yaitu analisis

kompetensi, analisis karakteristik siswa dan analisis pembelajaran. Analisis

kompetensi merupakan analisis kurikulum untuk memahami dan mengukur

tingkat kedalaman kompetensi yang dituntut oleh kurikulum. Berkaitan dengan

pemberlakuan kurikulum PGSD tahun 2016 sesuai KKNI, maka dokumen yang

dianalisis adalah dokumen Capaian pembelajaran matakuliah (CPMK). Hasil

analisis kompetensi pada CPMK matakuliah Kurikulum dan pembelajaran

mendapatkan informasi bahwa tingkat kedalaman kompetensi yang dituntut

tertera pada tabel 3 berikut.

Page 29: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

24

Tabel 3. Tingkat kedalaman kompetensi matakuliah

Kurikulum dan Pembelajaran

Capaian pembelajaran matakuliah (CPMK) Kurikulum dan Pembelajaran

Tingkat

kedalaman

(Bloom)

Mahasiswa mampu:

1) menerapkan prinsip dan teori pendidikan melalui

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah

secara bertanggung jawab;

2) menerapkan konsep tentang karakteristik perkembangan

peserta didik baik perkembangan fisik, psikologis, dan

sosial melalui perancangan dan pelaksanaan pembelajaran

di sekolah dasar;

3) menganalisis, merekonstruksi, dan memodifikasi

kurikulum, pendekatan, strategi, model, metode, teknik,

bahan ajar, media dan sumber belajar yang inovatif

sebagai guru kelas di sekolah dasar secara mandiri;

4) merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil

pembelajaran di sekolah dasar secara berkelanjutan.

C3

C3

C4

C5

Analisis karakteristik siswa peserta matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran menghasilkan informasi bahwa karakteristik mahasiswa yang

akan mengikuti perkuliahan adalah mahasiswa tahun pertama. Oleh karerna itu

meskipun tuntutan kompetensi kurikulum KKNI sampai pada tingkat kedalaman

C5, namun akan ditekankan pada penguasaan konsep-konsepnya terlebih dahulu

(C2). Untuk itulah maka diperlukan materi dalam bentuk teks yang memadai

untuk memenuhi sumber belajar mahasiswa.

Analisis pembelajaran hakikatnya melakukan kegiatan menjabarkan

kompetensi yang ada dalam kurikulum menjadi kompetensi-kompetensi khusus

dan kemudian menentukan urutannya. Dalam kaitan dengan pemberlakuan

kurikulum PGSD tahun 2016 sesuai KKNI, maka penjabaran kompetensi ini

menghasilkan sub-CPMK yang kemudian akan difungsikan menjadi indikator

pencapaian pembelajaran. Hasilnya penjabaran kompetensi tersebut tertuang

dalam tabel 4.

Tabel 4. Kompetensi khusus

Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Kompetensi khusus dan urutan penyajian

Mahasiswa mampu:

1. Memahami hakikat Kurikulum

2. Memahami landasan dan prinsip-prinsip pengembangan

kurikukum

Page 30: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

25

3. Mendeskripsikan macam-macam desain kurikulum

4. Mendeskripsikan organisasi kurikulum.

5. Mendeskripsikan elemen-elemen perubahan Kurikulum

KTSP ke Kurikulum 2013

6. Mendeskripsikan pembelajaran sebagai implementasi

kurikulum

7. Memilih Model-model pembelajaran berdasarkan

perspektif teori belajar dan pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik mata pelajaran yang dikembangkan.

8. Menganalisis komponen-komponen pembelajaran

9. Menyusun silabus dan RPP pembelajaran sesuai analisis

komponen-komponen pembelajaran yang telah dilakukan.

10. Mempraktikkan rancangan pembelajaran yang telah

2) Tahap Perancangan (Design).

Berdasarkan hasil analisis kompetensi matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran seperti di atas, kemudian dilakukan kegiatan perancangan, yang

mencakup tiga kegiatan khusus yaitu (a) menyusun outline LOM, (b) menentukan

sistematika dan (c) merancang evaluasi.

Penyusunan kerangka LOM (Outline). Berdasarkan peta kompetensi

disusunlan kerangka isi LOM, yang secara utuh menggambarkan keseluruhan isi

materi yang tercakup dalam LOM tersebut serta urutan penyajiannya. Outline LOM

matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dan urutan materinya terlihat pada tabel 5.

Tabel 5. Outline LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

dan urutan materinya

Ururan Materi

LEARNING OBJECT MATERIALS (LOM)

Teks Gambar/Foto Audio Video Simulasi

1. Hakikat kurikulum

√ Gambar peta konsep

Kurikulum dan Pembelajaran

- - -

2. Landasan dan prinsip-

prinsip pengembangan

kurikukum

√ - - -

3. Desain Kurikulum √ - - - -

4. Organisasi Kurikulum √

5. Elemen-elemen

perubahan Kurikulum

KTSP ke Kurikulum

2013

-

6. Pembelajaran sebagai

implementasi kurikulum

√ Gambar keterkaitan

Kurikulum dan Pembelajaran

- -

7. Komponen-komponen

pembelajaran

√ - -

Page 31: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

26

8. Model-model

Pembelajaran

√ Gambar contoh

hasil analisis model-

model pembelajaran

9. Rambu-rambu

penyusunan RPP

- -

Video

panduan

penyu-

sunan

RPP

-

10. Praktik Pembelajaran

- -

Video

pembe-

lajaran

-

Berdasarkan tabel 5, langkah penentuan sistematika LOM sekaligus

menentukan urutan strategi penyajian materi dan jenis ilustrasi atau visualisasi yang

akan digunakan. Urutan materi seperti tertera dalam tabel 5 akan disajikan dalam dan

dikelompokkan menjadi 7 Topik sesuai dengan model topicly dalam portal moodle.

Topik 1. Hakikat kurikulum sajikan dengan strategi eksplorasi materi teks,

dipadukan dengan gambar peta konsep Kurikulum dan Pembelajaran.

Selanjutkan dilakukan diskusi tentang peran guru dalam pengembangan

Kurikulum SD Tahun 2013 melalui Forum diskusi.

Topik 2. Landasan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikukum dilakukan

dengan strategi eksplorasi dalam bentuk full teks materi dipadukan dengan

Forum Chatting landasan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.

Topik 3. Organisasi kurikulum juga dilakukan dengan strategi eksplorasi materi

berupa teks dipadukan juga dengan Forum Chatting: Tukar pikiran tentang

desain kurikulum

Topik 4. Elemen-elemen perubahan Kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013,

dilakukan dengan strategi eksplorasi materi bentuk .ppt.

Topik 5. Pembelajaran sebagai implementasi kurikulum dilakukan dengan

strategi eksplorasi dan project.

Topik 6. Rambu-rambu penusunan RPP dilakukan dengan strategi eksplorasi

materi dalam bentuk tesks dipadukan dengan video, dan penugasan menyusun

RPP.

Topik 7. Praktik pembelajaran dilakukan dengan strategi pemutaran video

pembelajaran dan dilanjutkan dengan praktik pembelajaran untuk melatih

keterampilan dasar mengajar. Aktivitas ini direkan dan diunggah di portal

moodle.

Page 32: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

27

Berkaitan dengan perancangan alat evaluasi, dikemukakan bahwa instrumen

evaluasi yang digunakan berupa tes bentuk pilihan ganda, penilaian Project

penyusunan RPP dan performance test dalam bentuk pengiriman file rekaman

pembelajaran secara kelompok. Gambar 1 dan gambar 2 berikut merupakan contoh

penggalan soal tes pilihan ganda dan penilaian project yang telah diupload di portal

moodle.

Gambar 1 berikut merupakan contoh penggalan soal tes pilihan ganda yang

telah diupload di portal moodle

Gambar 2 berikut merupakan contoh penggalan soal tes pilihan ganda yang

telah diupload di portal moodle

Page 33: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

28

3) Tahap Pengembangan dan Produksi (Development & Production).

Tahap pengembangan dan produksi ini menghasilkan empat hal yaitu (a) hasil pra

penulisan, (b) hasil penulisan draft, (c) hasil review-edit, dan (d) hasil revisi.

Kegiatan pra-penulisan menghasilkan kajian referensi dan bahan-bahan pustaka

yang telah dikumpulkan dan digunakan untuk penelitian, diantaranya tertera dalam tabel

6 berikut:

Tabel 6. Judul bahan-bahan pustaka utama yang digunakan dalam pengembangan

LOM

Judul bahan pustaka Kontribusi

Borg, Walter R., Gall, P.,Joyce, and Gall, Meredith D. (2007).

Educational research. An instroduction. Eighth

edition.New York: Pearson

Memberikan wawasan

tentang penelitian

R&D

Clark, R. Colvin & Mayer, Richard E. (2008). E-Learning and

the science of instruction (second edition). San

Francisco : Pfeiffer

Memberikan

gambaran dalam

menyusun LOM

Dick, Walter; Carey, Lou & Carey, James .O. (2009). The

systematic design of instruction,(seventh edition).Upper

Saddle River, N.J : Pearson Education, Inc.

Memberikan

gambaran dalam

mendesain

pembelajaran

Mawardi, Haris Mudjiman & Sri Anitah. (2015). The Model of

Instructional Design Based on Self-Regulated Learning

using Modular Object Oriented Dynamic Learning

Environment (MOODLE). Journal of Education and

Practice, 5 (22), 131 – 140. Available at:

http://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/

article/view/14551/14860.

Memberikan

gambaran dalam

mendesain

pembelajaran berbasis

e-Learning

Morrison, G. R., Ross, S. M., Kemp, J. E., & Kalman,

H.(2010). Designing effective instruction: Applications

of instructional design (6th. Ed.), New York, NY:

Wiley

Memberikan

gambaran tentang

model pembelajaran

Januszewski, A. & Molenda, M. (2008). Educational

technology (a definition with commentary). New York:

Lawrence Erlbaum Associates.

Memberikan

gambaran tentang

media pembelajaran

Smaldino, S.E., Lowther, D.L., Russell, J.D. (8ed).(2005).

Instructional technology and media for learning. New

Jersey: Merrill Prentice Hall

Memberikan

gambaran tentang

media pembelajaran

Penulisan draft LOM dilakukan dengan menulis materi pokok berdasarkan

jenisnya (teks, audio, gambar, video) sesuai outline LOM Kurikulum dan Pembelajaran

Page 34: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

29

yang telah dfitetapkan. Tabel 7 berikut merupakan contoh penulisan drfat LOM

Kurikulum dan Pembelajaran.

Tabel 7. Contoh penulisan draft LOM Kurikulum dan Pembelajaran.

Ururan Materi

LOM jenis Teks

1. Hakikat kurikulum

LOM gambar peta konsep

Ururan Materi

LOM jenis video

8. Praktik Pembelajaran

Video pembelajaran menggunakan model Tulang

Napier di kelas 5 SD

Page 35: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

30

Kegiatan review-edit dalam penelitian ini dilakukan oleh ahli (validasi ahli) yang

terdisi dari ahli desain pembelajaran Dr. Heny Dewi K, M.Pd., ahli materi Kurikulum

dan pembelajaran ke-SD-an: Indri, M.Pd., dan ahli pembelajaran e-Learning: Stefanus

R, Ms.Ed. Hasil review draft LOM terlampir. Berdasarkan masukan dari para ahli,

kemudian dilakukan revisi seperlunya (hasil revisi terlampir). Selanjutnya komponen-

komponen materi LOM tersebut disatukan menjadi satu dokumen utuh dan siap untuk

diimplementasikan.

4) Tahap Implementasi (Implementation)

Setelah kegiatan penulisan naskah LOM menghasilkan suatu naskah lengkap,

langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi LOM Kurikulum dan

Pembelajaran. Tujuannya untuk memperoleh masukan dari pihak-pihak yang

berkepentingan dengan LOM. Implementasi dilakukan dalam bentuk ujicoba terbatas.

Pihak yang dilibatkan dalam ujicoba adalah mahasiswa calon pengguna, tenaga pengajar

yang melakukan ujicoba, dan teman sejawat. Mahasiswa yang dilibatkan merupakan

mahasiswa yang secara sukarela mau mengikuti kegiatan ujicoba ini. Langkah-langkah

implementasi mencakup persiapan, pelaksanaan dan refleksi. Kegiatan persiapan

mencakup kegiatan menetapkan portal pembelajaran berbasis moodle yang akan

digunakan. Dalam hal ini ditetapkan portal flexible learning yang beralamat di

http://flern.uksw.edu. Langkah selanjutnya mengatur LMS moodle menjadi topicly, agar

lebih mudah mengunggah komponen-komponen materi dalam portal. Kemudian

langkah pelaksanaan pembelajaran diawali dengan pengantar perkuliahan dilanjutkan

perkuliahan topik1. Hakikat Kurikulum, penayangan peta konsep dan menginisiasi

untuk melakukan diskusi, demikian seterusnya sampai dengan topik 8 dan diakhiri

dengan kuis (untuk keperluan ujicoba ini tidak semua topik diujicobakan). Selanjutnya

dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran berdasarkan hasil penilaian mahasiswa.

Laporan lengkap tentang ujicoba LOM Kurikulum dan Pembelajaran ini akan

dipaparkan pada bagian hasil ujicoba terbatas.

Tahap selanjutnya dilakukan implementasi secara klasikal. Urutan kegiatan sama

seperti implementasi atau ujicoba terbatas seperti di atas. Pada akhir kegiatan,

mahasiswa diminta menjawab kuesioner tentang LOM tersebut. Jawaban yang diberikan

oleh mahasiswa digunakan sebagai dasar untuk menganalisis. Selain itu diperlukan pula

informasi dari tenaga pengajar tentang kinerja mahasiswa, serta informasi balikan dari

tenaga pengajar tentang isi, metode penyajian, ilustrasi, kelengkapan, dan kualitas LOM

Page 36: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

31

tersebut. Secara lengkap laporan implementasi ujicoba LOM Kurikulum dan

Pembelajaran ini akan dipaparkan pada bagian hasil ujicoba luas.

5) Tahap Evaluasi (Evaluation)

Setelah diujicoba terbatas dan luas LOM Kurikulum dan Pembelajaran dievaluasi

menyangkut efektivitasnya. Evaluasi ini biasanya dilakukan oleh pihak ketiga yang

independen. Namun berdasarkan pertimbangan efisiensi kegiatan dilakukan oleh Tim

peneliti. Hasil kegiatan evaluasi ini terutama digunakan oleh pengguna untuk

kepentingan pembuatan keputusan. Evaluasi mengenai kualitas LOM ini mengundang

partisipasi pihak-pihak yang terkait secara luas dalam bentuk FGD. Pihak-pihak yang

perlu diperhatikan pendapatnya dalam evaluasi LOM ini adalah mahasiswa calon

pengguna LOM, tenaga pengajar, dan penulis LOM, serta para pakar. Laporan lengkap

tentang evaluasi LOM akan dipaparkan pada bagian hasil pengujian. Pengujian akan

menggunakan portal belajar mandiri yang beralamat di http://belajarmandiri.net.

b. Spesifikasi Produk

Penelitian dan pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran ini

menghasilkan produk berupa LOM Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran yang

dilengkapi folder dan file materi perkuliahan dan Silabus Program Mapping. LOM yang

terdapat di dalam Program Mapping terlampir pada lampiran 1 halaman 55.

c. Hasil Validasi Produk LOM Kurikulum dan Pembelajaran

LOM Kurikulum dan Pembelajaran yang telah selesai dikembangkan selanjutnya

dilakukan penilaian atau uji validasi ahli. Penilaian dilakukan oleh ahli desain

pembelajaran, ahli materi pembelajaran (learning object) dan ahli LOM e-learning.

Validator ahli desain pembelajaran (Program Mapping/Silabus) adalah Dr. Heni Dewi

Koeswanti, M.Pd, validator ahli materi Indri Anughaheni, S.Pd., M.Pd, dan validator

ahli e-Learning Stefanus Reilmasera, S.Pd., MS.Ed. Ketiganya dosen Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar - FKIP UKSW Salatiga.

1) Tingkat Validitas Program Mapping/Silabus

Seperti telah dikemukakan pada bagian metode penelitian bahwa produk

desain pembelajaran akan divalidasi dengan menggunakan instrumen skala

penilaian tertutup yang dikombinasikan dengan angket terbuka untuk

Page 37: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

32

memberikan saran-saran perbaikan. Jumlah item instrumen skala penilaian secara

keseluruan mencapai 20 item, terdiri dari dua komponen, yaitu komponen

Kelengkapan Program Mapping/ Silabus yang terdiri dari 8 item dan Kesesuaian

Komponen Program Mapping dengan Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK)

terdiri dari 12 item. Hasil penilaian ahli desain pembelajaran tersebut dirangkum

dalam Tabel 8 dan 9.

Tabel 8

Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap Silabus/Program mapping

matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Aspek: Kelengkapan Komponen Program Mapping/ Silabus

Komponen Skor

1. Program Mapping/ Silabus matakuliah dilengkapi identitas matakuliah (kode

matakuliah, besaran sks, nama pengembang dan alamat portal e-learning) 5

2. Program Mapping dilengkapi rumusan Capaian pembelajaran matakuliah

(CPMK) 5

3. Program Mapping dilengkapi rumusan Capaian pembelajaran khusus

matakuliah (Sub-CPMK) 5

4. Program Mapping dilengkapi indikator pembelajaran 5

5. Program Mapping dilengkapi urutan pokok bahasan dan sub-pokok bahasan. 5

6. Program Mapping dilengkapi komponen utama Learning Object Materials

(LOM). 5

7. Program Mapping dilengkapi komponen asesmen, interaksi, aktivitas belajar

dan sumber URL. 4

8. Program Mapping dilengkapi alokasi waktu. 4

Jumlah skor 38

Skor Akhir 95

Hasil penilaian ahli desain pembelajaran (Silabus/Program mapping) seperti pada

Tabel 8 memberikan informasi bahwa skor penilaian ahli desain pembelajaran pada aspek

kelengkapan komponen Program Mapping/ Silabus mencapai 95. Skor tersebut berada

pada kategori sangat tinggi. Pada Tabel 9. skor penilaian ahli desain pembelajaran pada

aspek kesesuaian Komponen Program Mapping dengan Capaian Pembelajaran Matakuliah

(CPMK) mencapai 96, juga berada pada kategori sangat tinggi.

Ahli desain pembelajaran terhadap Silabus/Program mapping, disamping

memberikan penilaian terhadap Silabus/Program mapping, juga memberikan saran-saran

perbaikan berikut:

a) Alokasi waktu untuk praktik pembelajaran apakah cukup 3 sesi, karena mahasiswa

diminta untuk praktik.

Page 38: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

33

b) Penilaian (asesmen) bisa ditambahkan non tes (seperti rubrik penilaian

keterampilan membuat RPP).

Tabel 9

Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap Silabus/Program mapping

Aspek: Kesesuaian Komponen Program Mapping dengan Capaian Pembelajaran

Matakuliah (CPMK)

Komponen Skor

1. Rumusan indikator pembelajaran sesuai dengan CPMK 5

2. Penentuan pokok bahasan/sub pokok bahasan dalam pembelajaran sesuai

dengan CPMK

5

3. Pengembangan materi (bentuk teks, gambar, dan video) relevan untuk

mencapai CPMK

5

4. Pengembangan materi dalam bentuk teks relevan untuk mencapai CPMK 5

5. Pengembangan materi berupa gambar/foto relevan untuk mencapai CPMK 5

6. Pengembangan materi berupa video relevan untuk mencapai CPMK 5

7. Perumusan tugas relevan dengan indikator pencapaian pembelajaran 5

8. Penentuan jenis asesment relevan dengan indikator pencapaian

pembelajaran 4

9. Penentuan jenis interaksi relevan dengan indikator pencapaian

pembelajaran 5

10. Perumusan aktivitas belajar relevan dengan indikator pencapaian

pembelajaran 5

11. Sumber belajar berupa alamat situs internet tertentu (URL) relevan dengan

indikator pencapaian pembelajaran 5

12. Penentuan alokasi waktu setiap topik pembelajaran mencukupi untuk

mencapai CPMK.

4

Jumlah skor 58

Skor Akhir 96

2) Tingkat Validitas Materi dalam LOM

Produk desain materi dalam LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

divalidasi dengan menggunakan instrumen angket tertutup dan terbuka. Instrumen

skala penilaian tertutup terdiri 27 item pernyataan, terdiri dari 3 item kesesuaian

materi dalam LOM dengan CPMK; 2 item kekayaan pengalaman belajar yang

ditawarkan; 5 item keakuratan materi dalam LOM; 6 item aspek kemuthakiran materi

dalam LOM; 6 item kelayakan penyajian materi dalam LOM; dan 5 item aspek

kualitas kebahasaan. Hasil penilaian ahli materi (LOM) matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran dirangkum dalam Tabel 10.

Page 39: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

34

Tabel 10

Penilaian ahli materi (LOM) matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

No Komponen Skor

A Kesesuaian materi dalam LOM dengan CPMK 100

1. Secara keseluruhan, learning object yang dikembangkan sesuai dengan CPMK 5

2. Kedalaman learning object (materi) yang dikembangkan sesuai CPMK. 5

3. Keluasan learning object (materi) yang dikembangkan sesuai tuntutan CPMK. 5

B Kekayaan pengalaman belajar yang ditawarkan 100

4. Learning object yang dikembangkan dalam LOM akan meperkaya pengalaman belajar 5

5. Learning object yang dikembangkan memungkinkan mahasiswa mendapatkan

pengalaman otentik meskipun termediasi melalui internet.

5

C Keakuratan materi dalam LOM 92

6. Fakta/data yang dipaparkan dalam materi akurat. 5

7. Konsep atau definisi yang digunakan dalam pengembangan materi akurat. 5

8. Prinsip atau pernyataan kaidah yang digunakan dalam mengembangkan materi akurat. 5

9. Materi berupa prosedur yang digunakan akurat. 4

10. Materi yang digunakan dalam menyususn tugas/soal akurat. 4

D Kemuthakiran materi dalam LOM 93

11. Fota/gambar yang digunakan dalam mengembangkan materi mutakhir 4

12. Video yang digunakan dalam mengembangkan materi mutakhir 4

13. Contoh-contoh yang digunakan dalam mengembangkan materi mutakhir 5

14. Kutipan pustaka yang digunakan dalam mengembangkan materi mutakhir 5

15. Secara umum materi yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi terbaru.

5

16. Sistematika penyajian materi konsisten 5

E Kelayakan penyajian materi dalam LOM 96

17. Keruntutan sajian materi yang dikembangkan 5

18. Kualitas gambar yang digunakan untuk mengembangkan materi. 5

19. Ukuran gambar yang digunakan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil 4

20. Kualitas materi dalam bentuk .ppt yang digunakan untuk mengembangkan materi. 5

21. Kualitas video yang digunakan untuk mengembangkan materi. 5

22. Kualitas struktur kalimat yang digunakan dalam mengembangkan materi 5

F Kualitas Kebahasaan 100

23. Keefektifan kalimat yang digunakan dalam mengembangkan materi 5

24. Kekomunikatifan pesan yang disampaikan 5

25. Keruntutan dan keterpaduan antar paragraf 5

26. Kekonsistenan dalam penggunaan istilah 5

27. Kekonsistenan dalam menggunakan simbul atau tanda baca 5

Jumlah skor 130

Skor Akhir 96

Tabel 10 tersebut memberikan informasi bahwa penilaian ahli materi (LOM)

Kurikulum dan Pembelajaran secara keseluruhan aspek mencapai 96, berada pada

Page 40: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

35

kategori sangat tinggi. Jika skor keseluruhan tersebut diperinci setiap aspek, diperoleh

data berikut: a) pada aspek kesesuaian materi (LOM) dengan CPMK mencapai skor

100; b) pada apek kekayaan pengalaman belajar yang ditawarkan mencapai skor 100;

c) pada aspek keakuratan materi dalam LOM mencapai 92; d) aspek kemuthakiran materi

mencapai 93; e) pada aspek kelayakan penyajian materi mencapai 96; dan pada aspek

kualitas kebahasaan mencapai 96. Artinya bahwa baik secara keseluruhan maupun per-

aspek materi (LOM) matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran ini layak dan siap untuk

diuji-cobakan.

3) Tingkat Validitas e-Learning

Produk LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran yang telah diuanggah di

alamat portal e-leraning: http://portalbelajarmandiri.net kemudian divalidasi dengan

menggunakan instrumen skala penilaian. Instrumen angket secara keseluruhan

sebanyak 24 item, terdiri dari lima aspek, yaitu aspek tampilan, akses, interaksi, desain

materi pembelajaran, dan kontrol. Aspek tampilan terdiri dari 6 item pernyataan, aspek

akses 3 pernyataan, aspek interaksi 5 item, aspek desain materi 6 item dan aspek

kontrol 4 item. Prosedur penilaian dilakukan dengan mengakses dan menjalankan

portal pembelajaran e-learning. Hasil penilaian ahli e-learning tersebut dirangkum

dalam tabel 11.

Hasil penilaian ahli e-learning seperti pada tabel 11 memberikan informasi

bahwa secara keseluruhan skor penilaian ahli e-learning mencapai 80. Jika dilihat per-

aspek, diperoleh skor berikut: skor untuk aspek tampilan mencapai 77, untuk aspek

akses mencapai 80, untuk aspek interaksi mencapai 92, untuk aspek desain materi

pembelajaran mencapai 80, dan untuk aspek kontrol mencapai 70.

Tabel 11

Penilaian ahli e-learning

No. Aspek yang dinilai Skor

A. Tampilan 77

1. Gambar background atau latar pada laman portal menarik 4

2. Warna pada background tidak mencolok sehingga tidak silau atau melelahkan mata. 4

3. Gambar atau foto relevan dengan konten pembelajaran. 4

4. Teks menggunakan jenis huruf yang mudah dibaca. 4

5. Ukuran huruf pada teks tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. 4

6. Tata letak gambar menarik. 3

B. Akses 80

1. Kemudahan dalam mengakses perkuliahan online 4

2. Kemudahan dalam mengoperasikan fitur perkuliahan 4

Page 41: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

36

3. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami. 4

C. Interaksi 92

1. Terdapat fasilitas message untuk interaksi dengan fasilitator atau dosen. 4

2. Terdapat fasilitas chatting untuk interaksi dengan peserta lain. 4

3. Terdapat fasilitas forum diskusi untuk memperdalam pemahaman materi perkuliahan. 5

4. Ada fitur untuk memberikan umpan balik 5

5. Ada fitur yang dapat diakses oleh mahasiswa untuk mengetahui skor belajarnya. 5

D. Desain Materi Pembelajaran 80

1. Tugas-tugas perkuliahan mengarah kepada tujuan perkuliahan. 4

2. Desain materi mendorong keaktivan belajar mahasiswa. 4

3. Desain tugas-tugas perkuliahan mendorong keaktivan belajar mahasiswa. 4

4. Desain forum diskusi mendorong keaktivan belajar mahasiswa. 4

5. Rancangan materi perkuliahan online memperhatikan fleksisibilas waktu belajar 4

6. Rancangan kuis diacak sedemikian rupa sehingga dapat nenumbuhkan kejujuran

mahasiswa dalam mengerjakan. 4

E. Kontrol 70

1. Panel navigasi untuk akses materi mudah digunakan oleh mahasiswa. 3

2. Tombol navigasi untuk tugas mudah digunakan. 4

3. Panel navigasi untuk akses kuis mudah ditemukan. 4

4. Terdapat menu bantuan untuk mengetahui tombol yang harus ditekan. 3

Jumlah Skor 96

Skor Akhir 80

Validator e-learning disamping memberikan penilaian juga memberikan saran-saran

perbaikan berikut: a) tampilan home page perlu dibuat lebih menarik, b) tata letak supaya

ditata lebih menarik, c) gambar background ditata lebih menarik, d) warna yang digunakan

sebaiknya disesuaikan dengan gambar dan “analogous”, e) gunakan gambar berlisensi

“creative common”,dan f) penggunaan hyperlink sebagai tombol navigasi perlu

memperhatikan “common language”.

4) Tingkat Kualitas LOM berdasarkan Penilaian Pengguna

Berbeda dengan uji vaidasi ahli yang lebih formal, validasi LOM Kurikulum dan

Pembelajaran oleh teman sejawat dilakukan dengan diskusi dan sharing tentang LOM

yang terintegrasi dalam Program Mapping dan portal moodle

http://portalbelajarmandiri.net. Ada tiga teman sejawat sebagai pengguna yang dilibatkan

dalam diskusi dan sharing ini. Berikut saran-saran yang muncul dalam diskusi dan sharing

tersebut.

a) Sejawat 1 menyatakan bahwa secara umum desain pembelajaran matakuliah

Kurikulum dan Pembelajaran yang dituangkan dalam Program Mapping/Silabus

sudah baik. Namun beberapa hal perlu diperbaiki. Saran-saran perbaikan menyangkut

Page 42: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

37

hal-hal berikut: ada beberapa kesalahan tata tulis, sebaiknya diperbaiki; rancangan

media pembelajaran perlu ditambah variasinya; indikator pembelajaran sebaiknya

disesuaikan dengan KD.

b) Sejawat 2 memberikan masukan berikut: sistematika materi perlu ditata supaya

sinkron dengan rumusan indikator, serta paparan materi sebaiknya divariasi dengan

gambar atau bagan agar lebih menarik dan tidak terkesan full text.

c) Sejawat 3 setelah mencoba membuka portal e-learning matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran di alamat http://portalbelajarmandiri.net menyatakan bahwa secara

umum akses portal berjalan dengan baik. Beberapa hal perlu diperbaiki, perlu

ditambah ilustrasi gambar, audio dan video/animasi pada sajian materi supaya tidak

monoton teks.

Berdasar uraian lengkap tentang hasil uji validasi para ahli desain pembelajaran

Program Mapping/Silabus, ahli materi (LOM), dan ahli e-learning, serta masukan dari

teman sejawat, dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan LOM matakuliah Kurikulum

dan Pembelajaran ini sudah valid dan siap untuk dicobakan dalam pembelajaran yang

sesungguhnya. Meskipun beberapa aspek, seperti disarankan oleh para ahli tersebut, perlu

dilakukan perbaikan. Berikut saripati saran-saran dan rekomendasi perbaikan LOM

Kurikulum dan Pembelajaran: 1) secara umum perlu dibenahi kesalahan-kesalahan tata

tulis; 2) perlu variasi multimedia; 3) pada komponen materi pembelajaran, perlu

diperbaiki: sistematika sajian materi sesuaikan rumusan indikator; 4) Pada komponen

desain e-learning, perlu dipertimbangkan untuk memperbaiki: tata warna supaya lebih

menarik, ditambah ilustrasi gambar, audio dan video/animasi pada sajian materi supaya

tidak monoton teks.

d. Revisi LOM

Pada bagian hasil uji validasi LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

telah dinyatakan bahwa secara LOM sudah valid. Artinya sahih dan siap untuk dicobakan

dalam pembelajaran berbasis e-learning, namun perlu direvisi. Revisi LOM sesuai

dengan masukan para ahli ada pada lampiran.

4.3. Hasil uji coba terbatas dan uji luas Produk LOM Kurikulum dan Pembelajaran

Uji coba terbatas LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dilaksanakan di

kelas online RS15B di portal http://flearn.uksw.edu. Melibatkan 23 mahasiswa dan

seorang dosen. Sub Capaian Pembelajaran matakuliah (sub CPMK) yang ingin dicapai

Page 43: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

38

adalah: Mampu memahami hakikat kurikulum dan Mampu memahami landasan dan

prinsip-prinsip pengembangan kurikukum. Proses perkuliahan diawali dengan pretes

untuk 2 topik (Hakikat Kurikulum dan Landasan dan prinsip-prinsip pengembangan

kurikukum) dilanjutkan inisiasi oleh dosen untuk membuka Sub Capaian Pembelajaran

matakuliah (sub CPMK) yang ingin dicapai. Selanjutnya mahasiswa diminta

mengeksplorasi materi yang telah diunggah di portal, melakukan diskusi, chatting dan

mengerjakan tugas. Kegiatan uji coba ini diakhiri dengan postes untuk 2 topik tersebut

di atas.

Uji coba lebih luas LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dilaksanakan

di kelas online RS15E juga di portal http://flearn.uksw.edu. Uji coba melibatkan 28

mahasiswa dan seorang dosen. Sub Capaian Pembelajaran matakuliah (sub CPMK)

yang ingin dicapai adalah: Mampu mendeskripsikan macam-macam desain kurikulum

dan Mampu mendeskripsikan organisasi kurikulum. Proses perkuliahan diawali dengan

pretes untuk 2 topik (Desain Kurikulum dan Organisasi Kurikulum) dilanjutkan inisiasi

oleh dosen untuk membuka Sub Capaian Pembelajaran matakuliah (sub CPMK) yang

ingin dicapai. Seperti halnya uji coba terbatas, dalam uji coba diperluas ini mahasiswa

diminta mengeksplorasi materi yang telah diunggah di portal, melakukan diskusi,

chatting dan mengerjakan tugas. Kegiatan uji coba ini diakhiri dengan postes untuk 2

topik Desain Kurikulum dan Organisasi Kurikulum tersebut di atas.

a) Deskripsi Hasil Pretes dan Postes pada Uji coba terbatas

Deskripsi statistik pretes dan postes serta distribusi frekuensi hasil uji

coba terbatas dirangkum dalam Tabel 12 dan Tabel 13 berikut.

Tabel 12

Deskripsi Satatistik Pretes dan Postes Uji coba terbatas

pretes postes

N Valid 23 23

Missing 0 0

Mean 48,17 59,00

Standar Deviation 9,717 9,487

Minimum 28 38

Maximum 63 78

Tabel 12 menunjukkan bahwa ada kenaikan yang berarti antara pretes

dan postes. Pada pretes rerata skor hanya 48,17, naik menjadi 59,00. Skor

minimal pretes 28 dan postes 30; Skor maksimum pretes 63 dan postes 78.

Page 44: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

39

Meskipun nampak ada kenaikan hasil belajar, namun LOM matakuliah

Kurikulum dan Pembelajaran belum mampu meningkatkan capaian

pembelajaran minimal (≥ 60) KKM PGSD.

Tabel 13

Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Uji coba terbatas

No Interval skor Pretes Postes

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1 ≥ 80 0 0% 0 0%

2 60 - 79 3 13% 13 56,5%

3 40 -59 16 69,6% 9 39,1%

4 20 - 39 4 17,4% 1 4,4%

5 < 20 0 0% 0 0%

Total 23 100% 23 100%

Tabel 13 memberikan informasi bahwa distribusi data skor mahasiswa

pada pretes maupun postes tidak ada mahasiswa yang memperoleh skor ≥ 80.

Pada pretes ada 16 mahasiswa (69,6%) hanya mampu mencapai skor 40 – 59.

Pada postes ada 13 mahasiswa (56,5%) yang mencapai angka 60 - 79. Data

tersebut menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi mahasiswa mengalami

peningkatan yang cukup drastis.

b) Deskripsi Hasil Pretes dan Postes pada Uji coba luas

Deskripsi statistik pretes dan postes serta distribusi frekuensi hasil uji

coba lebih luas dirangkum dalam Tabel 14 dan Tabel 15 berikut.

Tabel 14

Deskripsi Satatistik Pretes dan Postes Uji coba luas

pretes postes

N Valid 28 28

Missing 0 0

Mean 52,75 60,75

Standar Deviation 9,582 9,852

Minimum 33 41

Maximum 73 81

Page 45: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

40

Tabel 13 menunjukkan bahwa ada kenaikan yang berarti antara pretes dan postes.

Pada pretes rerata skor hanya 52,75, naik menjadi 60,75. Skor minimal pretes 33 dan postes

41; Skor maksimum pretes 73 dan postes 81. Kenaikan capaian hasil belajar ini cukup

berarti, baik dilihat dari reratanya maupun dari capaian skor maksimum yang mencapai 81.

Maknanya LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran sudah mampu meningkatkan

hasil belajar mahasiswa, meskipun belum mampu meningkatkan capaian pembelajaran

minimal (≥ 60) KKM PGSD secara signifikan.

Tabel 15

Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Uji coba luas

No Interval skor Pretes Postes

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1 ≥ 80 0 0% 1 3,6%

2 60 - 79 9 32,1% 15 53,6%

3 40 -59 15 53,6% 12 42,8%

4 20 - 39 4 14,3% 0 0%

5 < 20 0 0% 0 0%

Total 28 100% 28 100%

Tabel 15 memberikan informasi bahwa distribusi data skor mahasiswa

pada postes ada 1 mahasiswa (3,6%) yang memperoleh skor ≥ 80. Pada

pretes ada 9 mahasiswa (32,1%) mampu mencapai skor 60 – 79. Pada postes

ada 15 mahasiswa (53,6%) yang mencapai angka 60 - 79. Data tersebut

menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi mahasiswa mengalami

peningkatan yang berarti.

4.4. Hasil Pengujian Produk LOM Kurikulum dan Pembelajaran

Pengujian LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dilaksanakan di kelas

online RS15C sebagai kelas eksperimen dan RS15A sebagai kelas kontrol. Alamat

portal e-learning untuk pengujian LOM ini ada di portal http://portalbelajarmandiri.net.

Mahasiswa yang dilibatkan sejumlah 60 mahasiswa dan 2 orang dosen. Sub Capaian

Pembelajaran matakuliah (sub CPMK) yang ingin dicapai adalah: a) Mampu

mendeskripsikan pembelajaran sebagai implementasi kurikulum; b) Mampu memilih

Model-model pembelajaran berdasarkan perspektif teori belajar dan pembelajaran yang

Page 46: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

41

sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang dikembangkan; c) Mampu menganalisis

komponen-komponen pembelajaran; dan d) Mampu mendeskripsikan rambu-rambu

penyusunan silabus dan RPP pembelajaran sesuai analisis komponen-komponen

pembelajaran yang telah dilakukan.

Proses pengujian LOM dalam perkuliahan online matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran diawali dengan pretes untuk 2 topik (Pembelajaran sebagai implementasi

kurikulum dan Rambu-rambu penyusunan silabus dan RP) dilanjutkan inisiasi oleh

dosen untuk membuka Sub Capaian Pembelajaran matakuliah (sub CPMK) yang ingin

dicapai. Langkah-langkah pembelajaran online sama seperti pada tahap uji coba,

mahasiswa diminta mengeksplorasi materi yang telah diunggah di portal, melakukan

diskusi, chatting dan mengerjakan tugas. Kegiatan eksplorasi materi, diskusi dan

mengerjakan tugas ini diakhiri dengan postes untuk 2 topik tersebut di atas.

a. Deskripsi Hasil Belajar Mahasiswa

Deskripsi statistik pretes, postes dan distribusi frekuensi hasil pengujian untuk

kelompok eksperimen dirangkum dalam Tabel 16, 17. Deskripsi statistik pretes,

postes dan distribusi frekuensi hasil pengujian untuk kelompok kontrol dirangkum

dalam Tabel 18 dan 19.

Tabel 16

Deskripsi Satatistik Pretes dan Postes Pengujian LOM Kelompok Eksperimen

pretes postes

N Valid 30 30

Missing 0 0

Mean 52,97 67,50

Standar Deviation 9,456 5,882

Minimum 28 57

Maximum 65 77

Tabel 16 menunjukkan rerata skor pretes dalam pengujian LOM pada

kelompok eksperimen hanya mencapai 52,97; sedangkan pada postes mencapai

67,50. Skor minimal pretes 28 dan postes 57; Skor maksimum pretes 65 dan postes

77. Kenaikan capaian hasil belajar ini cukup berarti, baik dilihat dari reratanya

maupun dari capaian skor maksimum yang mencapai 77. Maknanya dalam

pengujiam ini LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran mampu meningkatkan

hasil belajar mahasiswa.

Page 47: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

42

Tabel 17

Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Pengujian LOM Kelompok Eksperimen

No Interval skor Pretes Postes

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1 ≥ 80 0 0% 0 0%

2 60 - 79 8 26,7% 28 93,3%

3 40 -59 19 63,3% 2 6,7%

4 20 - 39 3 10,0% 0 0%

5 < 20 0 0% 0 0%

Total 30 100% 30 100%

Tabel 17 memberikan informasi bahwa distribusi data skor mahasiswa tidak

satupun yang memperoleh skor ≥ 80. Pada pretes ada 8 mahasiswa (26,7%) mampu

mencapai skor 60 – 79. Pada postes ada 28 mahasiswa (93,3%) yang mencapai angka

60 - 79. Data tersebut menunjukkan bah wa pencapaian kompetensi mahasiswa

mengalami peningkatan yang berarti.

Tabel 18

Deskripsi Satatistik Pretes dan Postes Uji coba luas

pretes postes

N Valid 30 30

Missing 0 0

Mean 53,53 63,70

Standar Deviation 9,547 7,639

Minimum 38 50

Maximum 73 80

Tabel 18 menunjukkan rerata skor pretes dalam pengujian LOM pada

kelompok eksperimen hanya mencapai 53,53; sedangkan pada postes mencapai

63,70. Skor minimal pretes 38 dan postes 50; Skor maksimum pretes 73 dan postes

80. Kenaikan capaian hasil belajar ini cukup berarti, baik dilihat dari reratanya

maupun dari capaian skor maksimum yang mencapai 80. Maknanya dalam

pengujiam ini LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran mampu meningkatkan

hasil belajar mahasiswa.

Page 48: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

43

Tabel 19

Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Pengujian LOM Kelompok Kontrol

No Interval skor Pretes Postes

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1 ≥ 80 0 0% 2 6,7%

2 60 - 79 8 26,7% 20 66,6%

3 40 -59 20 66,6% 8 26,7%

4 20 - 39 2 6,7% 0 0%

5 < 20 0 0% 0 0%

Total 30 100% 30 100%

Tabel 19 memberikan informasi bahwa distribusi data skor mahasiswa pada

postes ada 2 mahasiswa (6,7%) yang memperoleh skor ≥ 80. Dalam interval skor 60

– 79, pada pretes ada 8 mahasiswa (26,7%) mampu mencapai skor 60 – 79, pada

postes ada 20 mahasiswa (66,6%). Data tersebut menunjukkan bahwa pencapaian

kompetensi mahasiswa mengalami peningkatan yang berarti.

b. Hasil uji T

Sebagaimana lazimnya uji T, tehnik statistik ini dilakukan untuk mengetahui

keefektifan LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dibandingkan LOM

konvensional yang selama ini digunakan. Penerapan Uji T mensyaratkan dilakukan

terlebih dahulu uji normalitas data penelitian dan uji homogenitas varian data. Uji

normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran. Tenik uji

normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov.

Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah

jika nilai P > 0,05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika nilai P < 0,05 maka

sebarannya tidak normal. Tabel 20 berikut merangkum hasil uji normalitas data. Uji

normalitas ini dilakukan terhadap skor hasil belajar mahasiswa. Berdasarkan data

dalam tabel 20 nampak bahwa nilai P untuk kedua kelompok data sebesar 0,099

(LOM terintegrasi) dan 0,325 (LOM konvensional). Oleh karena nilai P (0,099; 0,

325 > 0,05, maka sebaran data normal.

Page 49: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

44

Tabel 20

Hasil Uji Normalitas data dalam Pengujian LOM

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pretes_LOM terintegrasi

,168 30 ,080 ,926 30 ,099

Pretes_LOM konvensional

,111 30 ,200(*) ,961 30 ,325

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

Uji homogenitas merupakan uji statistik untuk mengetahui homogen tidaknya

varian dari variabel-variabel yang akan diuji. Uji homogenitas varian dilakukan

dengan menggunakan teknik Levene statistik. Kaidah yang digunakan adalah jika

nilai P < 0,5 maka variansinya tidak homogen. Uji homogenitas varian ini digunakan

untuk mengetahui varian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berkaitan

dengan hasil belajar mahasiswa. Tabel 21 merangkum Hasil Uji Homogenitas data

dalam pengujian LOM.

Tabel 21

Hasil Uji Homogenitas data dalam Pengujian LOM

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

postes2desain

Based on Mean 2,944 1 58 ,092

Based on Median 1,491 1 58 ,227

Based on Median and with adjusted df 1,491 1 48,654 ,228

Based on trimmed mean

2,853 1 58 ,097

Dari data dalam tabel 21 nampak bahwa nilai P dari hasil uji statistik Lavene

sebesar 0,092 , Oleh karena nilai P (0,092 > 0,05, maka variansinya homogen.

Berdasrkan uji normalitas dan homogenitas data yang telah terbukti data penelitian

normal dan kedua variansinya homogen maka dapat dilakukan uji T. Tabel 22

merangkum hasil Uji T.

Dari tabel 22 dapat dilihat bahwa nilai T tabel pada sumber Equal variances

assumed sebesar 2,159 dengan nilai P= 0,035. Jika dirumuskan hipotesis:

Page 50: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

45

H0: μ-LOM_integratif ≤ μ-LOM_konvensional

LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa tidak lebih

lebih tinggi daripada LOM_konvensional

Ha: μ-LOM_integratif >μ-LOM_konvensional

LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi

daripada LOM_konvensional.

dan diuji dengan taraf kepercayaan 0,05, maka diperoleh hasil P lebih kecil dari 0,05,

sehingga H0 yang menyatakan LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar

mahasiswa tidak lebih lebih tinggi daripada LOM_konvensional ditolak dan diterima

Ha yang menyatakan LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa

lebih tinggi daripada LOM_konvensional. Artinya LOM_integratif menghasilkan

kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi daripada LOM_konvensional

Tabel 22

Hasil Uji T dalam Pengujian LOM

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Lower Upper Lower Upper Lower Upper

postes

Equal variances assumed 2,944 ,092 2,159 58 ,035 3,800

Equal variances not assumed 2,159 54,446 ,035 3,800

4.4. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian R & D ini diarahkan untuk membahas temuan-

temuan berkaitan dengan a) bagaimana prosedur mengembangkan LOM Kurikulum

dan Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik guru; b) sejauhmana tingkat

validitas produk LOM tersebut ; dan c) sejauhmana tingkat keefektifan LOM dalam

meningkatkan kompetensi belajar mahasiswa sebagai cerminan kompetensi

pedagogiknya.

Page 51: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

46

a. Prosedur Pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD mengacu

kompetensi pedagogik guru

Prosedur atau Pembahasan langkah-langkah pengembangan LOM Kurikulum

dan Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik guru merupakan jawaban atas

pertanyaan penelitian: “Bagaimana prosedur mengembangkan LOM Kurikulum dan

Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik guru? Langkah-langkah yang

ditempuh dalam pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD mengacu

kompetensi pedagogik guru adalah: 1) tahap analisis kompetensi, analisis

karakteristik siswa dan analisis pembelajaran; 2) tahap perancangan outline LOM,

menentukan sistematika dan merancang evaluasi; 3) Tahap pengembangan dan

produksi mencakup pra penulisan, penulisan draft, review-edit, dan revisi; 4) tahap

implementasi melalui ujicoba terbatas dan uji luas; dan 5) tahap evaluasi LOM

melalui pengujian keefektifan produk dan melalui FGD.

Analisis kompetensi merupakan analisis kurikulum untuk menetapkan tingkat

kedalaman kompetensi yang dituntut oleh kurikulum (.kurikulum PGSD tahun 2016

sesuai KKNI). Kedalaman capaian pembelajaran matakuliah (CPMK) ditetapkan C3

(penerapan) sampai dengan C5 (evaluasi). Analisis karakteristik siswa peserta

matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran menghasilkan informasi bahwa

karakteristik mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan adalah mahasiswa tahun

pertama. Oleh karerna itu meskipun tuntutan kompetensi kurikulum KKNI sampai

pada tingkat kedalaman C5, namun akan ditekankan pada penguasaan konsep-

konsepnya terlebih dahulu (C2). Analisis pembelajaran hakikatnya melakukan

kegiatan menjabarkan kompetensi yang ada dalam kurikulum menjadi kompetensi-

kompetensi khusus (sub-CPMK) yang akanberfungsi menjadi indikator pencapaian

pembelajaran.

Tahapan penyusunan kerangka LOM (Outline) menetapkan 7 topik

pembelajaranyang mencakup materi dalam bentuk teks, foto/gambar dan video,

sitematikanya muli dari hakikat kurikulum sampai dengan urutan yang terakhir

praktik pembelajaran. Berkaitan dengan perancangan alat evaluasi, ditetapkan bahwa

instrumen evaluasi yang digunakan berupa tes bentuk pilihan ganda, penilaian

Project penyusunan RPP dan performance test dalam bentuk praktik pembelajaran

(diupload dalam bentuk file).

Page 52: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

47

Pada tahap Pengembangan dan Produksi, dilakukan kegiatan pra-penulisan

menghasilkan kajian referensi dan bahan-bahan pustaka yang telah dikumpulkan dan

digunakan untuk penelitian. Penulisan draft LOM dilakukan dengan menulis materi

pokok berdasarkan jenisnya (teks, audio, gambar, video). Kegiatan review-edit dalam

penelitian ini dilakukan oleh ahli (validasi ahli) yang terdisi dari ahli desain

pembelajaran Dr. Heny Dewi K, M.Pd., ahli materi Kurikulum dan pembelajaran ke-

SD-an: Indri, M.Pd., dan ahli pembelajaran e-Learning: Stefanus R, Ms.Ed.

Berdasarkan masukan dari para ahli, kemudian dilakukan revisi seperlunya.

Pada tahap Implementasi dilakukan melalui kegiatn uji coba skala terbatas

dan skala diperluas. Kegiatan ujicoba mencakup kegiatan menetapkan portal

pembelajaran berbasis moodle yang akan digunakan. Dalam hal ini ditetapkan portal

flexible learning yang beralamat di http://flern.uksw.edu. Langkah selanjutnya

mengatur LMS moodle menjadi topicly, agar lebih mudah mengunggah komponen-

komponen materi dalam portal.

Tahap teakhir adalah tahap Evaluasi yang dilakukan oleh Tim peneliti. Hasil

kegiatan evaluasi ini terutama digunakan oleh pengguna untuk kepentingan

pembuatan keputusan. Evaluasi mengenai kualitas LOM ini mengundang partisipasi

pihak-pihak yang terkait secara luas dalam bentuk FGD. Pihak-pihak yang perlu

diperhatikan pendapatnya dalam evaluasi LOM ini adalah mahasiswa calon

pengguna LOM, tenaga pengajar, dan penulis LOM, serta para pakar. Evaluasi

pembelajaran secara online dilakukan menggunakan portal belajar mandiri yang

beralamat di http://belajarmandiri.net.

Tahapan pengembangan ini diadaptasikan dari ADDIE model. Keefektifan

dalam setiap langkah pengembangan modul ini sejalan dengan pandangan Branch

(2009: 1); Januszewski & Molenda (2008: 108) dan Atwi Suparman (2012: 108)

mengatakan bahwa model ADDIE memiliki kelebihan yaitu model ADDIE

berorientasi pada sistem, sudah familier di kalangan para praktisi pendidikan,

langkah-langkah-nya lebih sederhana karena prosedur kerjanya sistematik, yakni

pada setiap langkah selalu mengacu pada langkah sebelumnya yang sudah diperbaiki,

sehingga diperoleh produk yang efektif.

Page 53: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

48

b. Tingkat validitas produk LOM

Pembahasan hasil validasi ahli ini, menjawab rumusan masalah kedua, yaitu

bagaimana tingkat validitas LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

terintegrasi kompetensi pedagogi guru. Pada bagian terdahulu telah disebutkan

bahwa validasi ahli yang memvalidasi LOM ini terdisi dari ahli desain pembelajaran

Dr. Heny Dewi K, M.Pd., ahli materi Kurikulum dan pembelajaran ke-SD-an: Indri,

M.Pd., dan ahli pembelajaran e-Learning: Stefanus R, Ms.Ed.

Hasil penilaian ahli desain pembelajaran (Silabus/Program mapping) seperti

pada Tabel 8 dan 9 memberikan informasi bahwa skor penilaian ahli desain

pembelajaran pada aspek kelengkapan komponen Program Mapping/ Silabus

mencapai 95. Skor tersebut berada pada kategori sangat tinggi. Skor penilaian ahli

desain pembelajaran pada aspek kesesuaian Komponen Program Mapping dengan

Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK) mencapai 96, juga berada pada kategori

sangat tinggi.

Tabel 10 tersebut memberikan informasi bahwa penilaian ahli materi (LOM)

Kurikulum dan Pembelajaran secara keseluruhan aspek mencapai 96, berada pada

kategori sangat tinggi. Jika skor keseluruhan tersebut diperinci setiap aspek,

diperoleh data berikut: a) pada aspek kesesuaian materi (LOM) dengan CPMK

mencapai skor 100; b) pada apek kekayaan pengalaman belajar yang ditawarkan

mencapai skor 100; c) pada aspek keakuratan materi dalam LOM mencapai 92; d)

aspek kemuthakiran materi mencapai 93; e) pada aspek kelayakan penyajian materi

mencapai 96; dan pada aspek kualitas kebahasaan mencapai 96. Artinya bahwa baik

secara keseluruhan maupun per-aspek materi (LOM) matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran ini layak dan siap untuk diuji-cobakan.

Hasil penilaian ahli e-learning seperti pada tabel 11 memberikan informasi

bahwa secara keseluruhan skor penilaian ahli e-learning mencapai 80 berada pada

kategori tinggi. Jika dilihat per-aspek, diperoleh skor berikut: skor untuk aspek

tampilan mencapai 77, untuk aspek akses mencapai 80, untuk aspek interaksi

mencapai 92, untuk aspek desain materi pembelajaran mencapai 80, dan untuk aspek

kontrol mencapai 70. Semua aspek (kecuali aspek interaksi = 92, kategori sangat

tinggi) berada pada kategori tinggi.

Page 54: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

49

c. Sejauhmana tingkat keefektifan LOM dalam meningkatkan kompetensi belajar

mahasiswa sebagai cerminan kompetensi pedagogiknya

Seperti telah dikemukakan pada bagian Bab. III, bahwa teknik analisis uji T

dilakukan untuk melihat keefektifan LOM dalam meningkatkan kompetensi belajar

mahasiswa dengan bantuan program SPSS.

Dari tabel 22 dapat dilihat bahwa nilai T tabel pada sumber Equal variances

assumed sebesar 2,159 dengan nilai P= 0,035.Jika dilakukan pengujian dengan taraf

kepercayaan 0,05, maka diperoleh hasil P lebih kecil dari 0,05, sehingga H0 yang

menyatakan LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa tidak lebih

lebih tinggi daripada LOM_konvensional ditolak dan diterima Ha yang menyatakan

LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi daripada

LOM_konvensional. Artinya LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar

mahasiswa lebih tinggi daripada LOM_konvensional.

Temuan kefektifan LOM ini sejalan dengan pandangan Smaldino, Lowther &

Russell (2005: 25), mengatakan bahwa e-learning adalah penyampaian konten

pembelajaran atau pengalaman belajar secara elektronik mengunakan komputer dan

media berbasis computer. E-learning tidak sekedar meng-upload bahan ajar ke

internet atau membaca konten pembelajaran dari internet, tetapi lebih merupakan

rekontektualisasi dan rekonseptualisasi proses pembelajaran ke dalam paradigma

baru, pedagogi digital. Pradigma ini memiliki implikasi pada perubahan kultur

pembelajaran konvensional ke kultur e-learning. Pertanyaan mengapa e-learning

digunakan dalam pembelajaran terjawab oleh definisi e-learning yang dikemukakan

Smaldino, Lowther & Russell bahwa tuntutan global pembelajaran menghendaki

perubahan paradigma kultur pembelajaran konvensional ke kultur e-learning.

4.4. Keterbatasan penelitian

Berikut uraian tentang keterbatasan penelitian dan pengembangan LOM

matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran terintegrasi kompetensi pedagogi guru:

a) Pengambilan sampelnya yang digunakan tidak diambil secara random tapi terpilih

(purposive sampling), sampel hanya dipilih berdasarkan mahasiswa peserta

matakuliah yang dibuka.

b) Dalam uji coba produk tidak melibatkan teman sejawat yang berasal dari program

studi lain di lingkungan FKP di luar PGSD.

Page 55: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

50

BAB V

PENUTUP

5.1.Simpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil R & D seperti dipaparkan pada bagian

hasil penelitian, dapat disimpulkan empat hal sesuai dengan permasalahan penelitian yang

telah dirumuskan.

1. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan LOM Kurikulum dan

Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik guru adalah: 1) tahap analisis

kompetensi, analisis karakteristik siswa dan analisis pembelajaran; 2) tahap

perancangan outline LOM, menentukan sistematika dan merancang evaluasi; 3)

Tahap pengembangan dan produksi mencakup pra penulisan, penulisan draft, review-

edit, dan revisi; 4) tahap implementasi melalui ujicoba terbatas dan uji luas; dan 5)

tahap evaluasi LOM melalui pengujian keefektifan produk dan melalui FGD.Tingkat

kualitas model desain pembelajaran KDPKn-BM-Moodle berada pada kategori baik,

dan tingkat validitasnya berada pada kategori tinggi. Simpulan ini didasarkan pada

hasil validasi ahli desain pembelajaran, ahli materi PKn dan ahli e-Learning, serta

penilaian dari pengguna.

2. Tingkat penilaian ahli desain pembelajaran (Silabus/Program mapping) mencapai

kategori sangat tinggi dengan rerata 95.5; penilaian ahli materi (LOM) Kurikulum

dan Pembelajaran secara keseluruhan aspek mencapai 96; hasil penilaian ahli e-

learning secara keseluruhan mencapai 80. Semua skor tersebut berada pada kategori

sangat tinggi kecuali validasi e-learning mencapai kategori tinggi saja.

3. LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik

menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi daripada

LOM_konvensional. Artinya LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar

mahasiswa lebih tinggi daripada LOM_konvensional. Simpulan ini didasarkan hasil

uji T,dimana T tabel pada sumber Equal variances assumed sebesar 2,159 dengan

nilai P= 0,035. Jika dilakukan pengujian dengan taraf kepercayaan 0,05, maka

diperoleh hasil P lebih kecil dari 0,05. sehingga H0 yang menyatakan LOM_integratif

menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa tidak lebih lebih tinggi daripada

LOM_konvensional ditolak dan diterima Ha yang menyatakan LOM_integratif

Page 56: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

51

menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi daripada

LOM_konvensional.

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian dan pengembangan LOM Kurikulum dan

Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik guru di atas, berikut disampaikan

saran-saran kepada pengelola Program Studi PGSD, para dosen, para mahasiswa PGSD

dan para peneliti bidang desain pembelajaran.

1. Bagi pengelola Program Studi PGSD, disarankan memfasilitasi para dosen untuk

melakukan workshop tentang langkah-langkah mengembangkan LOM dalam rangka

pembelajaran berbasis e-learning.

2. Bagai para dosen, disarankan mengembangkan LOM dalam rangka mengembangkan

perkuliahan berbasis e-learning.

3. Bagi peneliti yang berminat dalam penelitian & pengembangan LOM, hasil penelitian

tentang LOM ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian

lanjutan. Terutama temuan tentang dampaknya terhadaphasil belajar mahasiswa.

Page 57: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

52

DAFTAR PUSTAKA

Atwi Suparman, M. (2012). Desain Intruksional Modern. Jakarta : Erlangga

Borg, Walter R. and. Gall, Meredith D. (2003). Educational research. New York: Pearson.

Borg, Walter R., Gall, P.,Joyce, and Gall, Meredith D. (2007). Educational research. An

instroduction. Eighth edition.New York: Pearson.

Branch, R.M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer

Science & Business Media, LLC.

Clark, R. Colvin & Mayer, Richard E. (2008). E-Learning and the science of instruction

(second edition). San Francisco : Pfeiffer

Dick, Walter; Carey, Lou & Carey, James .O. (2009). The systematic design of

instruction,(seventh edition).Upper Saddle River, N.J : Pearson Education, Inc.

Hair, Joseph F. (1995). Multivariate data with reading.New Jersey : Prentice Hall

Januszewski, A. & Molenda, M. (2008). Educational technology (a definition with

commentary). New York: Lawrence Erlbaum Associates.

Mawardi, Haris Mudjiman & Sri Anitah. (2015). The Model of Instructional Design Based

on Self-Regulated Learning using Modular Object Oriented Dynamic Learning

Environment (MOODLE). Journal of Education and Practice, 5 (22), 131 – 140.

Available at: http://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/article/view/14551/14860.

Mawardi (2014). Model Desain Pembelajaran Konsep Dasar PKn Berbasis Belajar Mandiri

Menggunakan Moodle. Salatiga: Widya Sari Press.

Morrison, G. R., Ross, S. M., Kemp, J. E., & Kalman, H.(2010). Designing effective

instruction: Applications of instructional design (6th. Ed.), New York, NY: Wiley

Nana Syaodih Sukmadinata. (2005). Metode penelitian pendidikan. Bandung : Roda

Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

Divapress.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi

Guru. Jakarta:Depdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan. Jakarta:

Kemendiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas

Saifuddin Azwar. (2011). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Page 58: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

53

Smaldino, S.E., Lowther, D.L., Russell, J.D. (8ed).(2005). Instructional technology and

media for learning. New Jersey: Merrill Prentice Hall.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Buku Pelajaran.(2005). Pedoman Penulisan Buku

Pelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Page 59: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

54

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 LOM terintegrasi Program Mapping matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran ........................................................................................

55

Lampiran 2 Contoh materi Topik 6. Pembelajaran Sebagai Implementasi

Kurikulum ............................................................................................

61

Lampiran 3 Instrumen Validasi Ahli Program Mapping/ Silabus Matakuliah

Kurikulum dan Pembelajaran ..............................................................

77

Lampiran 4 Instrumen Validasi Ahli LOM E-Learning Matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran..........................................................................................

80

Lampiran 5 Instrumen Validasi Ahli E-Learning Matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran.......................................................................................

83

Lampiran 6 Contoh Instrumen Tes.......................................................................... 85

Lampiran 7 Print Screen Laman http://portalbelajarmandiri.net..................... 95

Page 60: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

55

LEARNING OBJECT MATERIALS (LOM)

TERINTEGRASI DALAM PETA PROGRAM (PROGRAM MAPPING) Nama Matakuliah : Kurikulum dan Pembelajaran

Kode Matakuliah/SKS : MK 117/3 SKS

Dosen Pengembang : Dr. Mawardi, M.Pd dan Tim

Alamat URL e-learning : portalbelajarmandiri.net

Capaian pembelajaran

matakuliah (CPMK)

: 6) Mampu menerapkan prinsip dan teori pendidikan melalui perancangan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah

secara bertanggung jawab.

7) Mampu menerapkan konsep tentang karakteristik perkembangan peserta didik baik perkembangan fisik, psikologis,

dan sosial melalui perancangan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.

8) Mampu menganalisis, merekonstruksi, dan memodifikasi kurikulum, pendekatan, strategi, model, metode, teknik,

bahan ajar, media dan sumber belajar yang inovatif sebagai guru kelas di sekolah dasar secara mandiri.

9) Mampu merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil pembelajaran di sekolah dasar secara berkelanjutan

Capaian pembelajaran

khusus matakuliah (Sub-

CPMK)

: 1. Mampu memahami hakikat Kurikulum

2. Mampu memahami landasan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikukum

3. Mampu mendeskripsikan macam-macam desain kurikulum

4. Mampu mendeskripsikan organisasi kurikulum.

5. Mampu mendeskripsikan elemen-elemen perubahan Kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013

6. Mampu mendeskripsikan pembelajaran sebagai implementasi kurikulum

7. Mampu memilih Model-model pembelajaran berdasarkan perspektif teori belajar dan pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik mata pelajaran yang dikembangkan.

8. Mampu menganalisis komponen-komponen pembelajaran

9. Mampu menyusun silabus dan RPP pembelajaran sesuai analisis komponen-komponen pembelajaran yang telah

dilakukan.

10. Mampu mempraktikkan rancangan pembelajaran yang telah dikembangkan.

Lampiran 1. LOM terintegrasi Program Mapping matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Page 61: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

56

To

-

pi

k

Indikator Materi

(PB & SPB)

LEARNING OBJECT MATERIALS (LOM) Asessm

en Interaksi

Aktivitas

Belajar

Sumbe

r

Belaja

r

(URL)

Aloka

si

Waktu Teks Gambar/F

oto Audio Video

Simul

a-si

1

Mampu memahami

hakikat kurikulum

Hakikat

kurikulum

Pengertian

kurikulum dari

beberapa ahli

Kurikulum

Peran dan

Fungsi

Kurikulum

Kurikulum

tersembunyi

Peran guru

dalam

pengembangan

kurikulum

Pengertia

n

kurikulum

dari

beberapa

ahli

Kurikulu

m

Peran dan

Fungsi

Kurikulu

m

Kurikulu

m

tersembu

nyi

Peran guru

dalam

pengemban

gan

kurikulum

Gambar

peta

konsep

Kurikulum dan

Pembelajar

an

-

-

Tes

Tes

Tes

Diiskusi

tentang peran

guru dalam

pengembanga

n Kurikulum

SD Tahun

2013 mel

alui Forum

diskusi

Eksplorasi

materi

dengan

membaca

materi

hakikat

pengertian

kurikulum

http://

reposit

ory.ut.

ac.id/4

040/1/

PKOP

4303-

M1.pd

f

1 sesi

2

Mampu memahami

landasan dan prinsip-

prinsip

pengembangan

kurikukum

Landasan dan prinsip-

prinsip

pengembangan

kurikukum

Landasan

pengembangan

kurikulum

Prinsip-

prinsippengemba

Landasan

pengemba

ngan

kurikulum

Prinsip-

prinsip

pengemba

ngan

kurikulum

- - -

Forum

Chatting:

Landasan dan

prinsip-

prinsip

pengembanga

n kurikulum

Eksplorasi

materi

dengan

membaca

materi

landasan

dan

prinsip-

prinsip

pengemban

1 sesi

Page 62: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

57

ngan

kurikulum

Tes

gan

kurikukum

Mengerjaka

n tugas

membandin

gkan macam-

macam

desain

kurikulum

3

Mampu

mendeskripsikan

macam-macam

desain kurikulum

Desain Kurikulum

Desain kurikulum

disiplin

ilmu

Desain kurikulum

berorientasi

Pada masyarakat

Desain kurikulum

berorientasi

pada siswa

Desain kurikulum

teknologis

Desain

kurikulu

m disiplin

ilmu

Desain

kurikulu

m

berorienta

si

Pada

masyarak

at

Desain

kurikulu

m

berorienta

si

pada

siswa

Desain

kurikulu

m

teknologi

s

-- - -

Forum

Chatting:

Tukar pikiran

tentang

desain

kurikulum

2 sesi

4

Mampu

mendeskripsikan

organisasi kurikulum.

Organisasi

Kurikulum

Organisasi

Horisontal

Organisasi

Vertikal

Organisasi

Organisas

i

Horisonta

l

Organisas

i Vertikal

Organisas

i

Tes

Tes

Forum

Chatting:

Tukar pikiran

dan

pengalaman

tentang

organisasi

kurikulum

Eksplorasi

materi

dengan

membaca

materi

organisasi

kurikulum

2 sesi

Page 63: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

58

Horisontal dan

Vertikal

Horisonta

l dan

Vertikal

5

Mampu

mendeskripsikan

elemen-elemen

perubahan Kurikulum

KTSP ke Kurikulum

2013

Elemen-elemen

perubahan

Kurikulum KTSP

ke Kurikulum

2013

Substansi

kurikulum

tahun 2013

Elemen-elemen

perubahan

Kurikulum

KTSP ke

Kurikulum

2013Penilaian

pembelajatran

Substansi

kurikulu

m tahun

2013

Elemen-

elemen

perubahan

Kurikulu

m KTSP

ke

Kurikulu

m

2013Penil

aian

pembelaja

tran

-

Tes

Tes

Diiskusi

tentang

elemen-

elemen

perubahan

Kurikulum

SD Tahun

2013

Eksplorasi

materi

dengan

membaca

materi

Elemen-

elemen

perubahan

Kurikulum

KTSP ke

Kurikulum

2013

2 sesi

QUIZ SUB SUMATIF 1 Tes sub sumatif 1 secara online bentuk pilihan ganda

6

Mampu

mendeskripsikan

pembelajaran sebagai

implementasi

kurikulum

Pembelajaran

sebagai

implementasi

kurikulum

Pengertian

pembelajaran

Prinsip-prinsip

pembelajaran

Pengertia

n

pembelaja

ran

Prinsip-

prinsip

pembelaja

ran

Gambar

keterkaitan

Kurikulum dan

Pembelajar

an

- -

Tes

Tes

-

http://

reposit

ory.ut.

ac.id/4

040/1/

PKOP

4303-

M1.pd

f

3 sesi

Mampu memilih

Model-model

pembelajaran

berdasarkan

perspektif teori

Model-model

Pembelajaran

Model-

modelpe

mbelajara

n inovatif

Pemetaan

Gambar

contoh

hasil

analisis model-

model

-

Project

analisis

kompon

en-

kompon

Page 64: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

59

belajar dan

pembelajaran yang

sesuai dengan

karakteristik mata

pelajaran yang

dikembangkan.

sintak

pembelaja

ran

pembelajaran

en

model

pembelaj

aran

Mampu menganalisis

komponen-komponen

pembelajaran

Komponen-

komponen

pembelajaran

Tujuan

pembelajar

an

Materi

pembelajar

an

Model

Pmbelajara

n

Media

Pembelajar

an

Penilaian

pembelajat

ran

Tujuan

pembelaja

ran

Materi

pembelaja

ran

Model

Pmbelajar

an

Media

Pembelaj

aran

Penilaian

pembelaja

tran

- -

Tes

-

Eksplorasi

materi

dengan

membaca

materi

komponen-

komponen

pembelajar

an

7

Mampu menyusun

silabus dan RPP

pembelajaran sesuai

analisis komponen-

komponen

pembelajaran yang

telah dilakukan.

Rambu-rambu

penyusunan

silabus dan RPP

Langkah-

langkah

penyusuna

n

pembelajar

an tematik

integratif,

termasuk

silabus

Langkah-

langkah

penyusuna

- -

Vide

o

pan-

duan

peny

u-

sunan

RPP

-

Project

penyusun

an RPP Eskplanasi 2 sesi

Page 65: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

60

n RPP

8

Mampu

mempraktikkan

rancangan

pembelajaran yang

telah dikembangkan

Praktik

Pembelajaran

- - -

Vide

o

pemb

e-

lajara

n

- Perform

ance test

Forum

diskusi

Keefektifan

pembelajaran

3 sesi

QUIZ SUB SUMATIF 2 Tes sub sumatif 2 secara online bentuk pilihan ganda

Page 66: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

61

TOPIK 6

PEMBELAJARAN SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM1

Oleh: Dr. Mawardi, M.Pd2

PENGANTAR

Salah satu indikator dosen profesional adalah sejauh mana dosen tersebut

memiliki kemampuan merancang pembelajaran dengan baik. Rancangan pembelajaran

yang baik akan efektif mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kualitas

rancangan pembelajaran ditentukan oleh kemampuan dosen dalam mempersiapkan

sebaik-baiknya komponen-komponen pembelajaran berdasarkan teori-teori belajar dan

pembelajaran tertentu. Komponen-komponen tersebut mencakup tujuan pembelajaran,

bahan pembelajaran, model/strategi/metode pembelajaran, media pembelajaran dan

evaluasi pembelajaran.

Pertanyaan mendasar berkaitan dengan kegiatan merancang pembelajaran adalah

Apakah pembelajaran itu? Bagaimanakah merancang suatu pembelajaran? Pembelajaran

merupakan istilah terjemahan dari kata instruction, yang kadang-kadang diartikan sama

dengan pengajaran, meskipun hakikatnya berbeda. Istilah pengajaran berkaitan dengan

konteks interaksi dosen-mahasiswa di dalam kelas. Istilah pembelajaran lebih

menekankan pada kegiatan belajar mahasiswa melalui usaha yang terencana dengan

memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar. Maknanya bahwa

istilah pembelajaran lebih luas dibandingkan dengan kata pengajaran yang hanya

menekankan pada aspek interaksi dosen-mahasiswa saja.

Secara terminologis, Knirk & Gustafson (1986: 7) menjelaskan bahwa

pembelajaran merupakan kegiatan yang dirancang oleh dosen untuk membantu

mahasiswa mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses

yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan belajar

mengajar. Definisi ini lebih menekankan adanya langkah sistematis yang dilakukan oleh

dosen dalam mengembangkan instructional design (ID), yang mencakup tiga tahapan,

yaitu tahap desain, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.

Clark & Mayer (2008: 7) menyatakan bahwa hakikat pembelajaran mencakup apa

yang dilakukan oleh dosen dalam rangka membelajarkan mahasiswanya. Lebih lanjut

dijelaskan bahwa termasuk dalam cakupan pengertian pembelajaran ini adalah

komponen dosen, model/metode, strategi, permainan yang mendidik, buku, proyek

penelitian dan penyampaian pembelajaran berbasis Web.

Rumusan legal formal tentang pembelajaran dapat ditemukan dalam Pasal 1

angka (4) Permendikbud No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi, yang menyatakan bahwa Pembelajaran merupakan proses interaksi mahasiswa

dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari berbagai

1 Disampaikan dalam workshop Kurikulum Pendidikan Tinggi mengacu KKNI dan Pengembangan Teknologi

Pembelajaran bagi Dosen UKAW, tanggal 9 – 11 Mei 2016 di UKAW Kupang. 2 Staff Pengajar FKIP UKSW Salatiga

Lampiran 2. Contoh materi Topik 6. Pembelajaran Sebagai Implementasi Kurikulum

Page 67: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

62

pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh Knirk & Gustafson (1986: 7), Clark &

Mayer (2008: 7), dan pengertian legal formal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014

di atas, dapat diinventarisasikan komponen-komponen pembelajaran berikut: a) tujuan

sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran; b) bahan pembelajaran, c)

model/strategi/metode pembelajaran; d) media dan teknologi penyampaian materi

pelajaran; dan e) evaluasi pembelajaran.

Merancang pembelajaran hakikatnya merupakan upaya pengembangan secara

sistematis komponen-komponen pembelajaran dengan menggunakan teori belajar dan

pembelajaran tertentu untuk menjamin kualitas pembelajaran. Batasan ini sejalan dengan

pandangan Joyoatmodjo (2011: 66) yang menyatakan bahwa pembelajaran menurut

pemahaman modern merupakan suatu proses sistematik yang memandang semua

komponen (pengajar, peserta didik, materi, kegiatan pembelajaran, proses belajar, dan

lingkungan untuk unjuk kerja hasil belajar) sebagai bagian yang sama pentingnya untuk

saling berinteraksi dan bekerjasama bagi keberhasilan pencapaian tujuan belajar yang

diinginkan. Prosedur sistematis dalam merancang pembelajaran ini dapat berpedoman

pada model mendesain pembelajaran dari Dick, Carey and Carey (2009: 6) seperti pada

gambar 1.

Gambar 1. Model desain pembelajaran Dick, Carey & Carey (2009: 1)

INTEGRASI MATERI - MODEL – MEDIA PEMBELAJARAN

1. Komponen-komponen Pembelajaran

Ibrahim & Sukmadinata (2010: 4) memerinci komponen sistem pembelajaran

mencakup tujuan, bahan ajar, metode, media dan evaluasi. Secara lebih terperinci

Revisi program

pembelajaran

Identifikasi tujuan

pembe-

lajaran

Melakukan analisis

pembe-

lajaran

Menganalisis

siswa dan

konteks

Merumuskan

tujuan

pembelajaran

khusus

Merancang

dan

mengem-

bangkan

evaluasi

sumatif.

Merancang & mengem-

bangkan

evaluasi

formatif

Mengem-

bangkan

instrumen

penilaian

Mengem-bangkan

strategi

pembela-

jaran

Memilih dan

mengembang-

kan bahan

pembelajaran

Page 68: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

63

dibandingkan dengan pandangan Ibrahim dan Sukmadinata ini, Davis, Alexander dan

Yelon (2001: 25) menyatakan bahwa dalam rancangan sistem pembelajaran (learning

system design) setiap komponen sistem saling terkait satu dengan yang lainnya.

Sebagai sebuah sistem, masing-masing komponen pembelajaran berkontribusi

membentuk integritas menjadi satu kesatuan yang utuh. Interaksi komponen-

komponen sistem pembelajaran dapat dicermati dalam gambar 2. Prosedur sistematis

untuk memperoleh

Gambar 2. Skema interaksi komponen-komponen pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan sasaran atau target yang akan dicapai dalam

suatu pembelajaran. Umumnya, tujuan pembelajaran dipilah menjadi dua kategori,

yaitu tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Tujuan

pembelajaran umum sifatnya masih umum, belum menggambarkan perilaku spesifik

yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran khusus sudah lebih spesifik dan operasional

(Mawardi, 2014).

Materi pembelajaran hakikatnya adalah isi pembelajaran yang diperinci

menjadi pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Mawardi dan Sulasmono (2011: 33)

memerinci jenis-jenis materi pembelajaran ke dalam lima kategori, yaitu fakta,

konsep, prinsip, prosedur, serta nilai dan sikap.

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual untuk merancang dan

melaksanakan pembelajaran, mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan/kompetensi, dan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran karena berisi

langkah-langkah (sintak) pembelajaran yang sistematis. Model pembelajaran

lazimnya berkait erat dengan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan

Page 69: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

64

segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menyalurkan pesan dan

informasi materi pembelajaran sehingga terjadi proses belajar.

Berkaitan dengan komponen evaluasi, terdapat tiga peristilahan yang sering

dipertukarkan, yaitu evaluasi, penilaian, dan pengukuran. Evaluasi lebih berfungsi

sebagai sarana untuk mengidentifikasi apakah suatu program yang telah direncanakan

telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat

efisiensi pelaksanaannya. Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan

beragam teknik untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar atau

kompetensi siswa telah tercapai. Pengukuran merupakan proses pemberian angka

terhadap suatu fenomena tertentu yang merupakan gambaran kompetensi hasil belajar

seseorang.

2. Model Pembelajaran

Dalam terminologi teknologi pembelajaran, ada tiga istilah yang sering

diperdebatkan oleh karena pemakaiannya kadang tumpang tindih, yaitu model

pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran. Joyoatmojo (2011:

102) menguraikan perbedaan antara model, strategi dan metode pembelajaran. Model

pembelajaran merupakan kerangka konseptual untuk merancang dan melaksanakan

pembelajaran, mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan, dan

sebagai pedoman dalam proses pembelajaran karena berisi langkah-langkah (sintak)

pembelajaran yang sistematis. Strategi pembelajaran merupakan spesifikasi untuk

memilih dan mengatur urutan kejadian atau peristiwa dan aktivitas selama

pembelajaran berlangsung. Metode pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan

dalam pembelajaran dalam kondisi tertentu untuk mencapai hasil tertentu. Dari

definisi secara terminologi tersebut, maka model pembelajaran merupakan kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, sedangkan strategi dan metode

pembelajaran merupakan bagian dari model tersebut.

Hal penting yang harus dipahami dosen adalah bahwa proses terjadinya tindak

belajar yang dialami oleh mahasiswa tidaklah secara otomatis, meskipun hakikat

belajar dimaknai sebagai interaksi mahasiswa dengan lingkungan. Tidak semua

interaksi mahasiswa dengan lingkungan merupakan tindak belajar yang efektif untuk

mencapai tujuan tertentu. Lingkungan harus ditata, model dan media pembelajaran

harus dipilih dan diintegrasikan dengan materi atas dasar pandangan teori belajar dan

pembelajaran tertentu.

Salah satu pertanyaan yang muncul berkaitan dengan pengintegrasian materi,

model/metode (soft technology) dengan teknologi (hard technology) yang terus

berkembang adalah apakah metode-metode pembelajaran tradisional masih relevan?

Banyak instruktur dalam pelatihan dosen yang mengkritik penggunaan metode-

metode tradisional sudah tidak relevan dengan perkembangan jaman, kuno dan

menempatkan ceramah sebagai kambing hitam kegagalan karena dianggap usang serta

terlalu berpusat pada guru. Pandangan seperti ini harus dihindari karena bisa menjadi

doktrin yang berbahaya. Ukuran tepat tidaknya pilihan model pedagogik tergantung

Page 70: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

65

seberapa jauh efektifitas model tersebut. Bahkan metode pembelajaran langsung

(direct instruction) seperti ceramah bervariasi dengan presentasi dianggap efektif

untuk mengajarkan keterampilan dasar dan konsep-konsep baru (Pujiriyanto, 2011: 8).

Pandangan dosen mengenai proses bagaimana tindak belajar terjadi akan

berimplikasi terhadap pilihan model dan teknologi penyampaian materi yang

akan diterapkan. Ada dua pandangan yang berbeda secara ekstrim mengenai

epistemologi pengetahuan dan cara pemerolehan pengetahuan seorang mahasiswa,

meskipun keduanya terhubung melalui garis kontinum berlawanan kutub. Kedua

pandangan tersebut adalah: a) pandangan obyektivistik (direct instruction) yang

banyak dipengaruhi teori belajar behavioristik dan teori kognitif terutama teori

pemrosesan informasi; b) pandangan konstruktivistik. Pandangan obyektivistik

melahirkan model-model pembelajaran: 1) presentasi berbantuan media visual, 2) drill

and practice (latihan dan pengulangan), 3) tutorial, dan 4) demonstrasi. Pandangan

konstruktivistik melahirkan model pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa,

diantaranya: 1) diskusi, 2) cooperatif learning, 3) games, 4) simulasi, 5) inquiry –

discovery, 6) problem solving, 7) problem based learning, dan 8) project based

learning (Pujiriyanto, 2011: 105-125).

Slavin (2009) terilhami pandangan Vigotsky (pendukung teori konstruktivisme

sosial) menawarkan model-model pembelajaran kooperatif. Menurutnya pembelajaran

kooperatif lebih efektif dan mempunyai dampak sosial dibandingkan pembelajaran

kempetitif dan individual. Slavin mengembangkan serangkaian teknik pembelajaran

kooperatif yang diwujudkan dalam kolaborasi kelompok kecil dan penghargaan

berdasarkan kemampuan kelompok. Konsep utama utamanya adalah akuntabilitas

individu, penghargaan kelompok dan kesempatan yang sama untuk berhasil. Berikut

lima tipe model pembelajaran kooperatif menurut Slavin: 1) Student Teams

Achievement Divisions (STAD); 2) Team Games Tournament (TGT); 3) JIGSAW; 4)

Teams Accerated Instruction (TAI); dan 5)Cooperative Integrated Raeding and

Composition (CIRC).

Berbeda dengan Pujiriyanto dan Slavin, Joyce, Weil, & Calhoun (2009),

mengelompokkan model pembelajaran ke dalam empat family, yaitu: 1) kelompok

model Pengolahan Informasi (The Information Processing Family) mencakup: model

Pencapaian Konsep, Berpikir Induktif, Latihan Penelitian, Pemandu Awal,

Memorisasi, Pengembangan Intelek, dan Penelitian Ilmiah; 2) kelompok model

Personal (Personal Models) mencakup: Pengajaran tanpa Arahan, Sinektiks, Latihan

Kesadaran, dan Pertemuan Kelas; 3) kelompok Model Sosial (Social Models)

mencakup: Investigasi Kelompok, Bermain Peran, Penelitian Yurisprudensial, Latihan

Laboratoris, dan Inkuiri Ilmu Sosial; 4) kelompok Model Sistem Perilaku (Behavioral

System Models) mencakup: model Belajar Tuntas, Pembelajaran Langsung, Belajar

Kontrol Diri, Latihan Pengembangan Keterampilan dan Konsep, serta Latihan Asertif.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Joyce, Weil, & Calhoun, bahwa setiap model

pembelajaran memiliki komponen-komponen model yang dapat dianalisis dan

kemudian diimplementasikan dalam pembelajaran. Komponen-komponen itu

mencakup: Syntax, Social System, Principles of Reaction, Support System, dan

Page 71: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

66

Instruction and Nurturant Effects. Syntax merupakan langkah-langkah operasional

pembelajaran; Social System merupakan situasi atau suasana dan norma yang berlaku

dalam pembelajaran jika diterapkan suatu model pembelajaran tertentu; Principles of

Reaction adalah pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya para

dosen memandang mahasiswanya – bagaimana memperlakukan mahasiswa dalam

perkuliahan, termasuk bagaimana dosen memberikan respon terhadap perilaku

mahasiswa di kelas (dalam awal perkuliahan lazimnya para dosen menjelaskan

bagaimana aturan main dalam perkuliahan – pen); Support System ialah segala sarana,

bahan dan alat yang diperlukan dalam menerapkan suatu model tertentu; Instruction

and Nurturant Effects adalah hasil belajar yang diperoleh secara langsung berdasarkan

rancangan tujuan yang telah ditetapkan (dampak instruksional) dan hasil belajar di

luar tujuan yang telah ditetapkan (dampak ikutan).

3. Media Pembelajaran

Di abad ke 21 ini, pendidikan menjadi semakin penting untuk menjamin

peserta didik memiliki Life and Career skills (keterampilan hidup dan berkarir),

Learning and innovation skills (keterampilan belajar dan berinovasi), dan Information

media and technology skills (keterampilan teknologi dan media informasi).

Selanjutnya, tiga konsep tersebut diadaptasi untuk mengembangkan pendidikan

menuju Indonesia Kreatif tahun 2045 (Kuntari Eri Murti, 2015). Adaptasi dilakukan

untuk mencapai kesesuaian konsep dengan kapasitas peserta didik dan kompetensi

pendidik dan tenaga kependidikannya. Dalam kaitannya dengan semangat melakukan

peninjauan kurikulum program studi sesuai SNPT dan KKNI, maka adaptasi

keterampilan abad 21 menjadi suatu keniscayaan agar tidak ketinggalan jaman.

Dua komponen keterampilan abad 21 yang strategis untuk dikembangkan

melalui pemilihan media/teknologi pembelajaran adalah keterampilan belajar dan

berinovasi serta Information and Communication Technology Literacy. Keterampilan

belajar merupakan ketrampilan penting dalam membangun pengetahuan baru.

Pengetahuan dibangun oleh seseorang dengan caranya sendiri dengan segala

otoritasnya. Peran dosen dalam kaitan dengan komponen media pembelajaran agar

mampu menjadi sarana bagi mahasiswa memiliki keterampilan belajar dan berinovasi

serta melek Information and Communication Technology (ICT) adalah memilih dan

mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik strategi dan materi

pembelajarannya.

Media pembelajaran hakikatnya sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana

untuk menyalurkan pesan dan informasi materi pembelajaran sehingga dalam diri

siswa terjadi proses belajar dalam rangka mencapai tujuan. Smaldino, Lowther, &

Russell (2005: 9-10) mengatakan bahwa pada dasarnya ada enam bentuk media

pembelajaran, yaitu: 1) Teks berupa huruf-huruf maupun angka yang disajikan dalam

format seperti buku, poster, tulisan di papan tulis maupun di layar komputer. 2)

Audio, meliputi segala sesuatu yang dapat didengar seperti suara orang, musik, suara

mekanik, dan sebagainya. 3) Visual, seperti diagram, poster, gambar, foto, grafik, dan

sebagainya. 4) Media gerak yang bisa menunjukkan gerakan seperti video, animasi,

Page 72: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

67

televisi, dan sebagainya. 5) Media tiruan, berupa media tiga dimensi yang bisa

disentuh dan dipegang. 6) Orang, yaitu narasumber seperti doden, mahasiswa, ahli

materi, dan sebagainya.

Januszewski & Molenda (2008: 226) menyebutkan bahwa media dalam

terminologi teknologi pembelajaran mencakup: 1) materi cetak, seperti buku, majalah

pendidikan, lembar kerja, dan sebagainya. 2) Media audio, seperti kaset audio, siaran

radio, sound film, dan CD audio pembelajaran. 3) Media audio-video, seperti televisi,

video, dan e-learning berbasis internet.

Sekedar sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran,

sekarang ini sedang terjadi transisi dan adaptasi dari kelas tradisional ke kelas digital.

Proses transisi dan adaptasi dari kelas tradisional ke kelas digital tentu saja berbeda-

beda capaiannya dari PT yang satu dengan PT yang lain. Ada PT yang mulai

menempatkan perangkat media/teknologi digital dalam ruang kelas atau perpustakaan,

ada yang sudah memiliki pangkalan data, ada juga para dosen di PT yang lebih suka

menggunakan presentasi powerpoint untuk menggantikan transparansi menggunakan

OHP; Bahkan ada juga yang telah menerapkan pembelajaran berbasis e-learning

secara penuh maupun model blended e-learning. Terlepas dari PT kita berada pada

posisi mana perkembangan transisi dan adaptasi media/teknologi pembelajaran, para

dosen berkewajiban mengkolaborasikan berbagai media belajar agar mahasiswanya

mengalami tindak belajar secara kreatif dan produktif. Dosen yang baik semestinya

menjadi co-learner, rela mengurangi dominasinya dan memberikan porsi yang lebih

kepada mahasiswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Esensi mengajar pada era

teknologi bergeser dari transfer pengetahuan menjadi proses transformasi budaya

belajar secara mandiri dan bertanggung jawab. Misalnya mengkolaborasikan materi

pembelajaran di kelas melalui penyajian multi media yang kaya rangsangan dan

bersifat interaktif memberikan peluang pengembangan dimensi belajar pada ranah

kogniti, afektif maupun psikomotorik.

Pertanyaan berkaitan dengan potensi media dalam konstruksi pengetahuan

adalah bagaimana pengetahuan diperoleh? Bagimana proses menerima pengetahuan,

penyimpanan, pelacakan dan pemanggilan kembali ketika diperlukan? Clark & Mayer

(2008: 35) menggambarkan proses akuisisi pengetahuan berdasarkan cognitive theory

of multimedia learning melalui skema berikut (Gambar 3). Pemerolehan pengetahuan

didasarkan pada empat asumsi dasar berikut: Pertama, asumsi dual‐channel, yaitu

elearners memiliki dua kanal terpisah untuk memproses materi.

Page 73: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

68

Gambar 3 Cognitive Theory of Multimedia Learning (Clark & Mayer, 2008: 35)

Kanal pertama menangkap materi dalam bentuk kata-kata (disuarakan maupun

dalam bentuk teks) melalui pendengaran ataupun penglihatan, kemudian

diorganisasaikan melalui model verbal ataupun piktorial. Kanal kedua, mahasiswa

menangkap materi dalam bentuk gambar visual melalui penglihatan, kemudian

diorganisasaikan melalui model piktorial saja.

Kedua, limited capacity, yaitu bahwa mahasiswa memiliki kapasitas memori

yang terbatas (kapasitas working memory atau short term memory terbatas) untuk dapat

memproses secara aktif informasi yang diterimanya pada setiap kanal dalam satu

waktu. Analogi proses ini mirip seperti cache memory dalam central processing unit

(CPU) komputer, ketika cache memory sudah penuh maka komputer menjadi hank.

Ketiga, active processing, bahwa belajar terjadi ketika mahasiswa terlibat

dalam proses kognitif secara aktif seperti memilah materi pembelajaran,

mengorganisasikan materi tersebut dalam struktur yang koheren dalam peta mentalnya,

dan mengintegrasikan materi dengan apa yang telah diketahui sebelumnya (prior

knowledge).

Keempat, transfer new knowledge and skills, yaitu bahwa pengetahuan dan

keterampilan baru yang telah terintegrasi dalam sistem kognitif mahasiswa disimpan

dalam long term memory, dan dapat dipanggil kembali (dalam wujud kinerja

kompetensi mahasiswa) bilamana diperlukan. Analogi proses long term memory ini

seperti proses penyimpanan file data dari cache memory ke hard disk dalam CPU

komputer, dan dapat dibuka kembali bilamana diperlukan.

Mencermati proses pemerolehan pengetahuan berdasarkan cognitive theory of

multimedia learning, maka konsekuensi implikatif dalam pembelajaran berbasis

multimedia adalah: 1) pilih materi esensial sebagai bahan pembelajaran untuk

“menghemat” working memory, 2) organisasaikan materi pembelajaran dalam

penggalan unit-unit dan sub-sub unit, serta alokasikan waktu pembelajaran tidak terlalu

lama (maksimal 2 jam perkuliahan setiap penggalan RPP), 3) kelola kapasitas working

memory yang terbatas dengan cara melakukan ulangan-ulangan formatif dan latihan

untuk setiap penggal materi perkuliahan sesuai kebutuhan, 4) integrasikan materi

Page 74: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

69

perkuliahan bersifat auditori dan visual dalam working memory dengan pengetahuan

yang telah ada dalam long term memory, caranya dengan melakukan review bahan yang

telah dipelajari melalui ulangan yang memadukan teks dan gambar, 5) ungkap kembali

pengetahuan dan keterampilan baru yang telah tersimpan dalam long term memory ke

dalam short term memory dengan cara melakukan tes akhir terhadap materi-materi

perkuliahan yang baru.

4. Contoh Analisis Komponen Model Pembelajaran

a. Model Pencapaian Konsep

Model Pencapaian Konsep berpijak pada pandangan bahwa sebuah konsep

baru dapat diajarkan melalui pengenalan elemen-elemen konsep tersebut,

mencakup nama, contoh positif dan contoh negatif, atribut esensial dan tidak

esensial, serta nilai dari atribut tersebut. Nama merupakan istilah yang dipakai

untuk suatu kategori benda, fenomena, makluk hidup, dan lain-lain; misalnya

manusia, binatang, buah, pemerintah, demokrasi, agama, penduduk, dan

seterusnya. Contoh merupakan gambaran atau bentuk nyata dari konsep itu, bukan

contoh merupakan bentuk nyata yang tidak sesuai dengan konsep tersebut.

Misalnya konsep keluarga, keluarga Pak Doremi terdiri dari Ibu Doremi, Fasola

dan Sido sebagai anak-anaknya (anggota keluarga) merupakan contoh positif

konsep keluarga. Sedangkan Tambur adalah tetangga Pak Doremi merupakan

contoh negatif dari konsep keluarga. Dalam contoh ini atribut esensial dari konsep

keluarga adalah ada orang tua (ayah dan ibu atau salah satu dari mereka kalau

merupakan orang tua tunggal). Atribut tidak esensial (ciri-ciri lain yang

melengkapi gambaran nyata sebuah konsep, jika ciri-ciri tersebut tidaka ada, tidak

mengurangi makna dari konsep tersebut; Misalnya anak, merupakan atribut tidak

esensial karena banyak keluarga yang hanya terdiri dari suami dan istri saja. Nilai

atribut merupakan kualitas dari masing-masing atribut; misalnya untuk konsep

keluarga: tingkat kesejahteraan, tingkat pendidikan, usia perkawinan, dan lain-lain.

1) Syntax

Tahap pertama: Penyajian data dan identifikasi konsep

Dosen menyajikan contoh yang telah diberi label

Mahasiswa membandingkan contoh positif dan contoh negatif

Mahasiswa menyusun dan menguji hipotesis

Mahasiswa menyusun definisi konsep atas dasar atribut yang ada.

Tahap Kedua: Melakukan tes pencapaian konsep

Mahasiswa mengidentifikasi contoh lain yang tidak diberi label dengan

menyatakan ya atau bukan.

Dosen menegaskan hipotesis, nama konsep, dan menyatakan kembali

definisi konsep sesuai dengan ciri-ciri atau atribut esensial.

Tahap Ketiga: Menganalisis Strategi Berpikir

Page 75: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

70

Mahasiswa mengungkapkan pemikirannya

Mahasiswa mendiskusikan hipotesis dan ciri-ciri konsep

Mahasiswa mendiskusikan tipe dan jumlah hipotesis

2) Social System

Model pencapaian konsep ini memiliki struktru yang moderat. Dosen

memegang kendali aktivitas pembelajaran, tetapi dapat juga dikembangkan

menjadi pembelajaran dengan dialog bebas dan terbuka. Dosen mendorong

interaksi antar mahasiswa. Dosen memancing agar mahasiswa berinisiatif untuk

melakukan proses berpikir induktif berdasarkan pengalaman belajar yang

dialaminya.

3) Principles of Reaction

Berikan dukungan kepada mahasiswa untuk melakukan diskusi

Berikan bantuan bagi mahasiswa yang meminta penjelasan

Pusatkan perhatian mahasiswa untuk fokus pada atribut-atribut konsep

Berikan bantuan kepada mahasiswa untuk menemukan strategi berpikir

yang efektif.

4) Support System

Data yang telah diberi label

Kertas kerja dan spidol besar

5) Instruction and Nurturant Effects

Gambar 4. Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pencapaian Konsep

Tabel 1. Skenario pembelajaran model Pencapaian Konsep

Kegiatan Dosen Langkah

Pokok Kegiatan Mahasiswa

Model

Pencapaian

Konsep

Dialog terbuka, Toleran

terhadap pandangan teman dalam berlogika

Inisiatif, Kepekaan

berlogika

Memahami

konsep spesifik

Melakukan

penalaran induksi

Memilih strategi

pembentukan

konsep

Memahami

hakikat konsep

Instr

uction E

ffects

Nurt

ura

nt

Eff

ects

Page 76: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

71

Sajikan contoh yang

diberi label

Meminta mhs

menyusun hipotesis

Meminta mhs

menyusun definisi

Penyajian data

dan identifikasi

konsep

Membandingkan

contoh positif dan

negatif

Menyusun hipotesis

Menyusun definisi

Meminta contoh lain

Meminta nama

konsep

Meminta contoh

yang lain lagi

Melakukan tes

pencapaian konsep

Mencari contoh lain

Memberi nama

konsep

Mencari ontoh yang

lain lagi

Tanya jawab

Membimbing

diskusi

Menganalisis

Strategi Berpikir

Mengungkapkan

pikiran

Melakukan diskusi

b. Model Investigasi Kelompok (Group Invertigation/GI)

Model GI merupakan model pembelajaran yang mengambil seting model yang

terjadi dalam masyarakat, terutama cara anggota masyarakat melakukan proses

mekanisme sosial melalui serangkaian kesepakatan sosial. Melalui model-model

kesepakatan sosial inilah mahasiswa mempelajari pengetahuan akademis sekaligus

mengalami sendiri proses pemecahan masalah sosial. Terdapat tiga konsep utama

dalam model GI ini, yaitu penelitian atau inquiry, pengetahuan, dan dinamika

belajar kelompok. Konsep penelitian merupakan proses di mana mahasiswa

dirangsang dengan suatu permasalahan sosial. Mahasiswa merespon untuk mencari

cara pemecahan masalah berdasarkan prosedur tertentu. Pengetahuan maksudnya

adalah pengalaman yang tidak dibawa lahir tetapi diperoleh oleh individu melalui

pengalamannya. Sedangkan dinamika kelompok menunjuk pada suasana yang

menggambarkan sekelompok individu saling berinteraksi tentang suatu hal. Dalam

interaksi ini terjadi berbagai proses berbagi ide dan pendapat berdasarkan suatu

argumentasi serta saling tukar pengalaman.

1) Syntax

Tahap pertama : Mahasiswa dihadapkan pada suatu situasi yang

problematik

Tahap kedua : Mahasiswa melakukan eskplorasi sebagai respon

terhadap situasi problematik tersebut

Tahap ketiga : Mahasiswa merumuskan tugas-tugas belajar atau

learning task dan mengorganisasikannya untuk

membangun suatu proses penelitian

Tahap keempat : Mahasiswa melakukan kegiatan belajar individual dan

Page 77: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

72

kelompok

Tahap kelima : Mahasiswa menganalisis kemajuan dan proses yang

dilakukan dalam proses penelitian kelompok

Tahap keenam : Mahasiswa melakukan proses pengulangan kegiatan

2) Social System

Sistem sosial yang terjadi dalam model ini bersifat demokratis yang

ditandai adanya keputusan-keputusan sebagai bentuk konsensus

berdasarkan permasalahan yang akan dipecahkan.

Kegiatan kelompok dirancang sedapat mungkin pada bagian awal saja

bertolak dari arahan dosen.

Suasan kelas tidak begitu terstruktur dan formal.

Dosen dan mahasiswa memiliki status yang sama menghadapi masalah

yang akan dipecahkan, meskipun memiliki peran berbeda.

Iklim kelas ditandai oleh proses interaksi yang bersifat konsensus.

3) Principles of Reaction

Dosen berperan sebagai konsultan

Berikan arahan kepada mahasiswa

Berikan kritikan yang bersifat bersahabat dan membangun

Berikan bantuan kepada mahasiswa kalau ada yang kesulitan atau

bertanya

4) Support System

Film/vodeo pendek

Kertas kerja

5) Instruction and Nurturant Effects

Model Group

Investigation

(GI)

Menghormati HAM

Demokratis

Komitmen

Kehangatan

Keterikatan antar manusia

Memecahkan

masalah sosial

Memiliki sikap

mendukung

ketaraturan dalam

masyarakat

Memahami

prosedur

penelitian sosial

Memahami

hakikat makhluk

sosial

Instr

uction E

ffects

Nurt

ura

nt

Eff

ects

Page 78: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

73

Gambar 5. Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pencapaian Konsep

Tabel 2. Skenario pembelajaran model Group Investigation

Kegiatan Dosen Langkah

Pokok Kegiatan Mahasiswa

Menyajikan permasalahan

sosial yang problematik

melalui tayangan video

Meminta mhs mencermati

tayangan

Mahasiswa dihadapkan

pada suatu situasi yang

problematik

Milihat tayangan video

tentang permasalahan sosial

yang problematik

Mencermati tayangan

Meminta mahasiswa

melakukan eksplorasi materi

lebih lanjut

Meminta mahsiswa

merumuskan situasi

problematik

Mahasiswa melakukan

eskplorasi sebagai respon

terhadap situasi problematik

tersebut

Mahasiswa melakukan

eksplorasi materi lebih

lanjut

Mahsiswa merumuskan

situasi problematik

Memfasilitasi mahasiswa

dalam merumuskan tugas

belajar

Membimbing mahasiswa

merancang proses

investigasi

Mahasiswa merumuskan

tugas-tugas belajar atau

learning task dan

mengorganisasikannya untuk

membangun suatu proses

penelitian

Mahasiswa dalam

merumuskan tugas belajar

dengan bimbingan dosen

Mahasiswa merancang

proses investigasi

Memberikan tugas

individual

Memberikan tugaskelompok

Mahasiswa melakukan

kegiatan belajar individual

dan kelompok

Melakukan tugas individual

Melakukan tugas kelompok

Memeriksa kemajuan

mahasiswa dalam

menganalisis permasalahan

Memeriksa hasil kerja

kelompok

Mahasiswa menganalisis

kemajuan dan proses yang

dilakukan dalam proses

penelitian kelompok.

Mengkonsultasikan

kemajuan mahasiswa dalam

menganalisis permasalahan

Merefleksikan hasil kerja

kelompok

Meminta mahasiswa

melakukan proses

investigasi siklus berikutnya

Mahasiswa melakukan proses

pengulangan kegiatan

Mahasiswa melakukan

proses investigasi siklus

berikutnya

c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Student Team Achievement Division (STAD) pertama kali dikembangkan oleh

Robert Slavin (1995) di Johns Hopkins University. Menurut Slavin (2011: 21) STAD

merupakan penempatan mahasiswa ke dalam tim-tim yang berbeda jenis kelamin, tingkat

kinerja, dan suku bangsa. Dosen menyajikan materi dan kemudian mahasiswa berdiskusi

untuk memahami materi tersebut. Setelah semua anggota kelompok memahami seluruh

materi, mahasiswa diuji kemampuannya secara individu. Dengan kata lain, STAD

Page 79: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

74

merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang memberi kesempatan kepada kelompok

dengan kemampuan mahasiswa yang berbeda-beda untuk mempelajari suatu materi.

1) Syntax

Fase 1: Penyajian informasi

Fase 2: Membagi mahasiswa ke dalam tim-tim secara heterogen

Fase 4: Kerja tim

Fase 5: Memberikan penghargaan

2) Social System

Sistem sosial yang terdapat dalam model ini adalah kerjasama dalam

kelompok.

Mahasiswa saling membantu dalam menguasai materi yang diberikan

dosen.

Perbedaan tingkat intelektual, jenis kelamin, dan suku sangat berpengaruh

dalam melatih mahasiswa menerima perbedaan di lingkungan sekitar.

Rasa tanggung jawab bersama-sama untuk memperoleh prestasi kelompok

terbaik. Dosen bertindak sebagai teman sebaya yang sedang memberikan

tutor kepada anggotanya.

3) Principles of Reaction

Dosen bertindak sebagai fasilitator; menjelaskan aturan yang berlaku pada

pembelajaran dan mengelompokkan mahasiswa secara heterogen.

Dosen juga berperan sebagai konselor akademik bagi setiap kelompok.

Dosen berkeliling memantau aktivitas mahasiswa dalam kelompok, juga

memberikan bimbingan jika diperlukan.

Dosen mengecek kemampuan mahasiswa dalam kelompok dengan cara

memberikan pertanyaan/soal.

Dosen melakukan klarifikasi atas hasil diskusi/kerja tim.

4) Support System

Hand out materi perkuliahan Statistik

Kuis

5) Instruction and Nurturant Effects

(Statistika:Tendensi Sentral)

Student Team

Achievement

Division

(STAD)

Kerjasama tim Menerima

perbedaan

Tanggung jawab

Aktif

Menghitung

median

Menghitung

modus

Menghitung mean

Memahami

hakikat tendensi

sentral

Instr

uction E

ffects

Nurt

ura

nt

Eff

ects

Page 80: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

75

Gambar 6. Dampak Instruksional dan Pengiring Model STAD

Tabel 3. Skenario pembelajaran model STAD

Kegiatan Dosen Langkah

Pokok Kegiatan Mahasiswa

Dosen menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyajikan data statistik

Penyajian

informasi (materi)

Mencermati tujuan

pembelajaran

Menyimak data statistik

Dosen membagi mhs ke dalam

kelompok secara heterogen.

Dosen membagikan hand out

materi tendensi sentral

Dosen membimbing kelompok

dalam memahami materi

Pembentukan

kelompok

heterogen

Mahasiswa berkelompok secara

heterogen.

Menerimadan membaca hand

out materi tendensi sentral

Meminta bantuan dosen dalam

memahami materi

Dosen membagikan Lembar Kerja

Kelompok

Membimbing kelompok dalam

memahami dalam mengerjakan

lembar kerja

Memberikan skor hasil kerja

kelompok

Kerja dalam Tim

Dosen membagikan Lembar

Kerja Kelompok

mengerjakan lembar kerja

Merefleksikan skor hasil kerja

kelompok

Dosen membagikan lembar soal

individual.

Mengoreksi pekerjaan mhs.

Menghitung skor rata-rata tim

Evaluasi

Mengerjakan lembar soal

secara individual.

Menerima hasil evaluasi.

Mememberikan penghargaan

kepada kelompok berdasarkan

peringkat

Pemberian

Penghargaan

Menerima penghargaan dan

merayakan dalam kelompok

PENUTUP

Sebagai penutup, berikut beberapa catatan rekomendatif bagi para dosen yang akan

menerapkan model pembelajaran dan media berbasis e-learning. Pertama, walaupun secara

teoretik tersedia cukup banyak model pembelajaran yang dapat dipakai oleh dosen, sebaiknya

memilih model pembelajaran yang dianggap paling efektif. Kedua, Pertimbangkan faktor-

faktor berikut: 1) domain dan ranah tujuan pembelajaran yang akan disasar, 2) kondisi awal

mahasiswa, 3) ekspektasi kemampuan mahasiswa yang akan dikembangkan, 4) jumlah waktu

yang tersedia, 5) sarana dan prasarana yang ada, 6) kemampuan dalam mengambil keputusan

instruksional, 7) kemampuan mengelola kelas. Ketiga, jika akan menggunakan media

pembelajaran berbasis e-learning lakukan secara blended (campuran pembelajaran tatap

Page 81: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

76

muka dan menggunakan e-learning). Pilih perangkat lunak yang bersifat open source, tetapi

cukup stabil, agar menghemat biaya yang dikeluarkan oleh lembaga, sekaligus tetap menjaga

mutu pembelajaran. Kenali fitur-fitur perangkat lunak dengan melihat aspek-aspek berikut:

1) fiturnya suport dengan teknologi internet yang mutakhir, 2) navigasinya mudah dimengerti

dan dijalankan, 3) memiliki konten yang dinamis, 4) tersedia fitur untuk mengembangkan

pembelajaran yang aktif dan kolaboratif, 5) memiliki fitur khusus untuk administrator, guru

(course creator) dan siswa, 6) telah tertanam (embedded) perangkat e-mail, chatting, forum

diskusi dan fitur grup, 7) dapat diandalkan sebagai media pembelajaran berbasis e-learning di

PT.

REFERENSI

Clark, R. C. & Mayer, R., E. (2008). E-Learning and the science of instruction (second

edition). San Francisco: Pfeiffer.

Dabbagh, N. & Bannan-Ritland, B. (2005). Online learning, concepts, strategies, and

application.Upper Saddle River, N.J: Pearson Education, Inc.

Davis, R. H., Alexander, L., T. & Yelon, S., L. (2001). Learning system design: An approach

to the improvement of instruction. New York: Mcgraw Hill.

Dirjen Dikti. (2010). Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT).Jakarta:

Kemendiknas.

Dick, W; Carey, L & Carey, J .O. (2009). The systematic design of instruction,(seventh

edition).Upper Saddle River, N.J : Pearson Education, Inc

Joyce, B; Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching: Model-Model

Pengajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Knirk, Frederick G., & Gustafson, Kent L. (1986). Instructional technology: A systematic

approach to education. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

Kemendikbud RI. 2014. Permendikbud No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud.

Kuntari Eri Murti. (2015). Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya Pada Pembelajaran di

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Paket Keahlian Desain Interior. Tersedia

di:http://P4tksb-Jogja.Com/Arsip/Images/Wi/Pendidikan%20abad%2021%20dan%20

Implementasinya%20pada%20Pembelajaran%20di%20SMK%20untuk%20Paket%20

Keahlian%20Desain%20Interior.pdf

Mawardi dan Sulasmono, B., S. (2011). Bahan ajar cetak: Kajian kurikulum Pendidikan

Kewarganegaraan SD. Salatiga: Widya Sari.

Mawardi. (2014). Model Desain Pembelajaran Konsep Dasar PKn Berbasis Belajar Mandiri

Menggunakan Moodle. Salatiga: Widya Sari Press.

Slavin, R.E. (2009). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Page 82: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

77

INSTRUMEN VALIDASI AHLI

PROGRAM MAPPING/ SILABUS

MATAKULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Yth Bp/Ibu validator,

Dalam rangka mengembangkan Silabus atau Program Mapping matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran, kami membutuhkan masukan-masukan, oleh karena itu mohon perkenan mengisi form

penilaian mengikuti panduan berikut

a. Mohon Bp/Ibu mengisi identitas pada bagian identitas di bawah ini.

b. Mohon Bp/Ibu memberikan penilaian dan masukan terhadap LOM e-learning dalam

pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.

c. Pada bagian pertama, silakan menentukan pilihan dengan melingkari angka 1= kualitasnya

sangat tidak baik (STB), 2 = kualitasnya tidak baik (TB), 3 = kualitasnya kurang baik

(KB), 4 = kualitasnya baik (B) dan 5 = kualitasnya sangat baik (SB) pada kolom yang

tersedia.

d. Pada bagian kedua, mohon Bp/Ibu memberikan saran dan masukan terhadap LOM e-learning

dalam pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.

e. Masukan dan komentar Bp/Ibu sangat bermanfaat untuk penyempurnaan LOM e-learning

dalam pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.

Terima kasih atas bantuan Bp/Ibu.

Salam, Tim Pengembang

Dr. Mawardi, M.Pd

Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd

Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd

A. IDENTITAS

Nama : ......................................................................

Unit Kerja : ......................................................................

1. Lingkari angka 1, 2, 3, 4 atau 5 pada skala penilaian berikut sesuai pilihan Bp/Ibu.

NO ASPEK YANG DINILAI

SKALA PENILAIAN

STB

(1)

TB

(2)

KB

(3)

B

(4)

SB

(5)

A. Kelengkapan Komponen Program Mapping/ Silabus

Lampiran 3. Instrumen Validasi Ahli Program Mapping/ Silabus Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Page 83: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

78

matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

7. Program Mapping/ Silabus matakuliah Kurikulum

dan Pembelajaran dilengkapi identitas matakuliah

(kode matakuliah, besaran sks, nama pengembang

dan alamat portal e-learning)

1 2 3 4 5

8. Program Mapping dilengkapi rumusan Capaian

pembelajaran matakuliah (CPMK) 1 2 3 4 5

9. Program Mapping dilengkapi rumusan Capaian

pembelajaran khusus matakuliah (Sub-CPMK) 1 2 3 4 5

10. Program Mapping dilengkapi indikator

pembelajaran 1 2 3 4 5

11. Program Mapping dilengkapi urutan pokok

bahasan dan sub-pokok bahasan. 1 2 3 4 5

12. Program Mapping dilengkapi komponen utama

Learning Object Materials (LOM). 1 2 3 4 5

13. Program Mapping dilengkapi komponen asesmen,

interaksi, aktuivitas belajar dan sumber URL. 1 2 3 4 5

14. Program Mapping dilengkapi alokasi waktu. 1 2 3 4 5

B. Kesesuaian Komponen Program Mapping dengan Capaian Pembelajaran

Matakuliah (CPMK)

4. Rumusan indikator pembelajaran sesuai dengan

CPMK 1 2 3 4 5

5. Penentuan pokok bahasan/sub pokok bahasan

dalam pembelajaran sesuai dengan CPMK 1 2 3 4 5

6. Pengembangan materi (bentuk teks, gambar, dan

video) relevan untuk mencapai CPMK 1 2 3 4 5

7. Pengembangan materi dalam bentuk teks relevan

untuk mencapai CPMK 1 2 3 4 5

8. Pengembangan materi berupa gambar/foto relevan

untuk mencapai CPMK 1 2 3 4 5

9. Pengembangan materi berupa video relevan untuk

mencapai CPMK 1 2 3 4 5

10. Perumusan tugas relevan dengan indikator

pencapaian pembelajaran 1 2 3 4 5

11. Penentuan jenis asesment relevan dengan 1 2 3 4 5

Page 84: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

79

indikator pencapaian pembelajaran

12. Penentuan jenis interaksi relevan dengan indikator

pencapaian pembelajaran 1 2 3 4 5

13. Perumusan aktivitas belajar relevan dengan

indikator pencapaian pembelajaran 1 2 3 4 5

14. Sumber belajar berupa alamat situs internet

tertentu (URL) relevan dengan indikator

pencapaian pembelajaran

1 2 3 4 5

15. Penentuan alokasi waktu setiap topik

pembelajaran mencukupi untuk mencapai CPMK. 1 2 3 4 5

2. Saran dan Masukan

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

.................................................................................................................................................. ..........

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................................................

Salatiga, 2017

tanda tangan dan nama lengkap

(..................................................)

Page 85: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

80

INSTRUMEN VALIDASI AHLI

LEARNING OBJECT MATERIALS (LOM) E-LEARNING

MATAKULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Yth Bp/Ibu validator,

Dalam rangka mengembangkan Learning Object Materials (LOM) matakuliah Kurikulum dan

Pembelajaran, kami membutuhkan masukan-masukan, oleh karena itu mohon perkenan mengisi form

penilaian mengikuti panduan berikut.

a. Mohon Bp/Ibu mengisi identitas pada bagian identitas di bawah ini.

b. Mohon Bp/Ibu memberikan penilaian dan masukan terhadap LOM e-learning dalam

pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.

c. Pada bagian pertama, silakan menentukan pilihan dengan melingkari angka 1= kualitasnya

sangat tidak baik (STB), 2 = kualitasnya tidak baik (TB), 3 = kualitasnya kurang baik

(KB), 4 = kualitasnya baik (B) dan 5 = kualitasnya sangat baik (SB) pada kolom yang

tersedia.

d. Pada bagian kedua, mohon Bp/Ibu memberikan saran dan masukan terhadap LOM e-learning

dalam pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.

e. Masukan dan komentar Bp/Ibu sangat bermanfaat untuk penyempurnaan LOM e-learning

dalam pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.

Terima kasih atas bantuan Bp/Ibu.

Salam, Tim Pengembang

Dr. Mawardi, M.Pd

Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd

Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd

B. IDENTITAS

Nama : ......................................................................

Unit Kerja : ......................................................................

1. Lingkari angka 1, 2, 3, 4 atau 5 pada skala penilaian berikut sesuai pilihan Bp/Ibu.

NO ASPEK YANG DINILAI

SKALA PENILAIAN

STB

(1)

TB

(2)

KB

(3)

B

(4) SB (5)

A. Kesesuaian Materi dalam LOM dengan Capaian Pembelajaran Matakuliah

(CPMK)

15. Secara keseluruhan, learning object (materi) yang 1 2 3 4 5

Lampiran 4. Instrumen Validasi Ahli LOM E-Learning Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Page 86: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

81

dikembangkan sesuai dengan CPMK.

16. Kedalaman learning object (materi) yang

dikembangkan sesuai CPMK.

17. Keluasan learning object (materi) yang

dikembangkan sesuai tuntutan CPMK.

B. Kekayaan pengalaman belajar yang ditawarkan

16. Learning object yang dikembangkan dalam LOM

akan meperkaya pengalaman belajar mahasiswa 1 2 3 4 5

17. Learning object yang dikembangkan

memungkinkan mahasiswa mendapatkan

pengalaman otentik meskipun termediasi melalui

internet.

1 2 3 4 5

C. Keakuratan materi dalam LOM

6. Fakta/data yang dipaparkan dalam materi akurat. 1 2 3 4 5

7. Konsep atau definisi yang digunakan dalam

pengembangan materi akurat. 1 2 3 4 5

8. Prinsip atau pernyataan kaidah yang digunakan

dalam mengembangkan materi akurat. 1 2 3 4 5

9. Materi berupa prosedur yang digunakan akurat. 1 2 3 4 5

10. Materi yang digunakan dalam menyususn

tugas/soal akurat. 1 2 3 4 5

D. Kemuthakiran materi dalam LOM

1. Fota/gambar yang digunakan dalam

mengembangkan materi mutakhir 1 2 3 4 5

2. Video yang digunakan dalam mengembangkan

materi mutakhir

3. Contoh-contoh yang digunakan dalam

mengembangkan materi mutakhir 1 2 3 4 5

4. Kutipan pustaka yang digunakan dalam

mengembangkan materi mutakhir 1 2 3 4 5

5. Secara umum materi yang dikembangkan sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi terbaru.

1 2 3 4 5

E. Kelayakan penyajian materi dalam LOM

7. Sistematika penyajian materi konsisten 1 2 3 4 5

8. Keruntutan sajian materi yang dikembangkan 1 2 3 4 5

9. Kualitas gambar yang digunakan untuk

mengembangkan materi. 1 2 3 4 5

10. Ukuran gambar yang digunakan tidak terlalu besar

dan tidak terlalu kecil 1 2 3 4 5

11. Kualitas materi dalam bentuk .ppt yang digunakan

untuk mengembangkan materi. 1 2 3 4 5

12. Kualitas video yang digunakan untuk 1 2 3 4 5

Page 87: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

82

mengembangkan materi.

E. Kualitas kebahasaan

5. Kualitas struktur kalimat yang digunakan dalam

mengembangkan materi 1 2 3 4 5

6. Keefektifan kalimat yang digunakan dalam

mengembangkan materi 1 2 3 4 5

7. Kekomunikatifan pesan yang disampaikan 1 2 3 4 5

8. Keruntutan dan keterpaduan antar paragraf 1 2 3 4 5

9. Kekonsistenan dalam penggunaan istilah 1 2 3 4 5

10. Kekonsistenan dalam menggunakan simbul atau

tanda baca 1 2 3 4 5

2. Saran dan Masukan

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................. ...............................

...........................................................................................................................................................

Salatiga, 2017

tanda tangan dan nama lengkap

(..................................................)

Page 88: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

83

INSTRUMEN VALIDASI AHLI E-LEARNING

MATAKULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Yth Bp/Ibu validator,

Dalam rangka mengembangkan e-learning untuk mengunggah Learning Object Materials (LOM)

matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran, kami membutuhkan masukan-masukan, oleh karena itu

mohon perkenan mengisi form penilaian mengikuti panduan berikut.

a. Mohon Bp/Ibu mengisi identitas pada bagian identitas di bawah ini.

b. Mohon Bp/Ibu memberikan penilaian dan masukan terhadap e-learning yang berisi LOM

Kurikulum dan Pembelajaran ini.

c. Pada bagian pertama, silakan menentukan pilihan dengan melingkari angka 1= kualitasnya

sangat tidak baik (STB), 2 = kualitasnya tidak baik (TB), 3 = kualitasnya kurang baik

(KB), 4 = kualitasnya baik (B) dan 5 = kualitasnya sangat baik (SB) pada kolom yang

tersedia.

d. Pada bagian kedua, mohon Bp/Ibu memberikan saran dan masukan terhadap e-learning dalam

pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.

e. Masukan dan komentar Bp/Ibu sangat bermanfaat untuk penyempurnaan e-learning dalam

pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.

f. URL: http://portalbelajarmandiri.net/course/view.php?id=8

Terima kasih atas bantuan Bp/Ibu.

Salam, Tim Pengembang

Dr. Mawardi, M.Pd

Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd

Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd

C. IDENTITAS

Nama : ......................................................................

Unit Kerja : ......................................................................

1. Lingkari angka 1, 2, 3, 4 atau 5 pada skala penilaian berikut sesuai pilihan Bp/Ibu.

NO ASPEK YANG DINILAI

SKALA PENILAIAN STB

(1)

TB

(2)

KB

(3)

B

(4) SB (5)

B. TAMPILAN

18. Gambar background atau latar pada laman portal

menarik 1 2 3 4 5

19. Warna pada background tidak mencolok sehingga

tidak silau atau melelahkan mata. 1 2 3 4 5

20. Gambar atau foto relevan dengan konten

pembelajaran. 1 2 3 4 5

Lampiran 5. Instrumen Validasi Ahli E-Learning Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran

ran. Instrumen Uji validasi ahli e-learning

Page 89: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

84

21. Teks menggunakan jenis huruf yang mudah dibaca.

1 2 3 4 5

22. Ukuran huruf pada teks tidak terlalu kecil dan

tidak terlalu besar. 1 2 3 4 5

23. Tata letak gambar menarik. 1 2 3 4 5

B. AKSES 18. Kemudahan dalam mengakses perkuliahan online 1 2 3 4 5

19. Kemudahan dalam mengoperasikan fitur

perkuliahan 1 2 3 4 5

20. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah

dipahami. 1 2 3 4 5

F. INTERAKSI

11. Terdapat fasilitas message untuk interaksi dengan

fasilitator atau dosen. 1 2 3 4 5

12. Terdapat fasilitas chatting untuk interaksi dengan

peserta lain. 1 2 3 4 5

13. Terdapat fasilitas forum diskusi untuk

memperdalam pemahaman materi perkuliahan. 1 2 3 4 5

14. Ada fitur untuk memberikan umpan balik 1 2 3 4 5

15. Ada fitur yang dapat diakses oleh mahasiswa

untuk mengetahui skor/grade kemajuan

belajarnya.

1 2 3 4 5

G. DESAIN MATERI PEMBELAJARAN

13. Tugas-tugas perkuliahan mengarah kepada tujuan

perkuliahan. 1 2 3 4 5

14. Desain materi mendorong keaktivan belajar

mahasiswa. 1 2 3 4 5

15. Desain tugas-tugas perkuliahan mendorong

keaktivan belajar mahasiswa. 1 2 3 4 5

16. Desain forum diskusi mendorong keaktivan

belajar mahasiswa. 1 2 3 4 5

17. Rancangan materi perkuliahan online

memperhatikan fleksisibilas waktu belajar

mahasiswa.

1 2 3 4 5

18. Rancangan kuis diacak sedemikian rupa sehingga

dapat nenumbuhkan kejujuran mahasiswa dalam

mengerjakan.

1 2 3 4 5

E. KONTROL

11. Panel navigasi untuk akses materi mudah

digunakan oleh mahasiswa. 1 2 3 4 5

12. Tombol navigasi untuk tugas mudah digunakan. 1 2 3 4 5

13. Panel navigasi untuk akses kuis mudah ditemukan. 1 2 3 4 5

14. Terdapat menu bantuan yang dapat digunakan

untuk mengetahui tombol yang harus ditekan. 1 2 3 4 5

Page 90: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

85

2. Saran dan Masukan

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

Salatiga, Juni 2017

tanda tangan dan nama lengkap

(..................................................)

Page 91: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

86

Lampiran 6. Contoh Instrumen tes

MK117A - KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN TTS Kurikulum dan pembelajaran

Question 1 Berikut ini bukan merupakan kekuatan konsep kurikulum sebagai hasil belajar adalah ...

Select one:

a. akuntabilitas pendidik dan manajemen sekolah yang harus profesional dalam

merealisasi hasil yang akan dicapai sekolah

b. konsep kurikulum ini lebih memosisikan mata pelajaran dan materi ajar sebagai alat

c. meletakkan banyak perhatian pada hasil yang di rencanakan sehingga mengabaikan

hasil yang tidak direncanakan

d. fokus pada pencapaian suatu perubahan pada diri siswa

Question 2 Berikut ini yang bukan merupakan bentuk organisasi kurikulum yang berorientasi pada

disiplin ilmu adalah ...

Select one:

a. orriented curriculum

b. subject centered curriculum

c. correlated curriculum

d. integrated curriculum

Question 3 Berikut ini yang bukan merupakan elemen kurikulum 2013 yang mengalami perubahan

adalah ...

Select one:

a. standar proses

b. standar penilaian

c. standar pengelolaan

d. standar kompetensi lulusan

Question 4 Berikut ini yang bukan merupakan prinsip organisasi kurikulum yang dikembangkan oleh

Posner dan Strike (1976) adalah ... Select one:

a. learner-related

b. concep-related

c. inquiry-related

d. behavior-related

Page 92: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

87

Question 5 Berikut ini yang bukan termasuk dimensi hidden curriculum adalah ...

Select one:

a. menggambarkan tujuan yang harus dicapai sesuai yang telah direncanakan

b. menunjukkan suatu hubungan atau interaksi guru, peserta didik, struktur kelas, dan

keseluruhan pola organisasional

c. menjelaskan sejumlah proses perencanaan di dalam dan di luar sekolah

d. mencakup perbedaan tingkat kesengajaan atau intensionalitas seperti halnya yang

dihayati oleh para peneliti, tingkat yang berhubungan dengan hasil yang bersifat insidental

Question 6 Berikut ini yang bukan termasuk fungsi kurikulum dilihat dari cakupan dan tujuannya adalah

...

Select one:

a. elaborasi

b. eksplorasi

c. pendidikan umum

d. suplementasi

Question 7 Berikut ini yang bukan termasuk kandungan tujuan pendidikan adalah ...

Select one:

a. equity

b. survival

c. universal

d. autonomy

Question 8 Berikut ini yang menjadi landasan pengembagan kurikulum adalah ...

Select one:

a. filosofis, psikologis, dan sosiologis-matematis

b. filosofis, psikologis, dan sosiologis-axiologis

c. filosofis, psikologis, dan sosiologis-teknologis

d. filosofis, psikologis, dan sosiologis-biologis

Question 9 Berikut ini yang merupakan lima prinsip cakupan atau scope adalah ...

Select one:

a. mata pelajaran, bidang luas, proyek, kurikulum inti, dan fused plan

b. mata pelajaran, bidang luas, proyek, kurikulum inti, dan kurikulum korelasi

c. mata pelajaran, bidang luas, proyek, kurikulum inti, dan integrasi

Page 93: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

88

d. mata pelajaran, bidang luas, proyek, kurikulum inti, dan pembelajaran tema

Question 10 Cakupan instruksional kurikulum sebagai rencana pembelajaran antara lain ...

Select one:

a. ruang lingkup pelajaran, urutan materi dan kegiatan belajar, strategi, metode, dan

teknik membelajarkan siswa

b. ruang lingkup pelajaran, strategi, pendekatan, metode, dan teknik membelajarkan

siswa

c. ruang lingkup pelajaran, kedalaman materi dan kegiatan belajar, strategi, metode, dan

teknik membelajarkan siswa

d. ruang lingkup pelajaran, urutan materi dan kegiatan belajar, strategi, model, dan teknik

membelajarkan siswa

Question 11 Cakupan penilaian dalam kurikulum 2013, kompetensi inti atau KI ke 3 adalah pada aspek ...

Select one:

a. pengetahuan

b. sikap sosial

c. sikap spiritual

d. keterampilan

Question 12 Faktor yang paling memberikan pengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran antara lain ...

Select one:

a. lingkungan belajar, tingkah laku guru, dan iklim akademik

b. pengetahuan awal, keterampilan belajar, dan iklim akademik

c. pengetahuan awal, keterampilan belajar dan sikap positif siswa terhadap mata

pelajaran

d. lingkungan belajar, tingkah laku guru, dan kegiatan ko-kurikuler

Question 13 Guru memegang peran penting dalam implementasi kurikulum, yaitu sebagai ...

Select one:

a. implementers, developers, researchers, dan trainers

b. implementers, adapters, developers, dan researchers

c. implementers, developers, researchers, dan managers

d. implementers, adapters, developers, dan trainers

Question 14 Hasil sampingan atau side effects dari interaksi antar siswa, guru dan materi serta lingkungan

belajar disebut ...

Select one:

Page 94: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

89

a. kurikulum tidak tertulis

b. kurikulum tertulis

c. kurikulum tersembunyi

d. kurikulum sampingan

Question 15 Komponen kurikulum yang memuat materi dan kegiatan belajar dilengkapi uraian tentang

bagaimana materi ajar itu dipelajari siswa agar ia dapat merekonstruksi materi itu menjadi

pengetahuannya merupakan definisi kurikulum sebagai ...

Select one:

a. konten

b. mata pelajaran

c. hasil belajar

d. rencana pembelajaran

Question 16 Kurikulum harus memberikan ruang gerak bagi guru untuk mengembangkan program

pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada dan harus menyediakan berbagai

kemungkinan program pilihan sesuai dengan bakat dan minat siswa, merupakan prinsip ... Select one:

a. efektifitas

b. flekibilitas

c. relevansi

d. kontinuitas

Question 17 Kurikulum harus mengandung hal-hal yang baru agar tetap relevan dengan kebutuhan dan

tuntutan masyarakat. Hal ini sesuai dengan peran kurikulum ...

Select one:

a. kreatif

b. inovatif

c. evaluatif

d. konservatif

Question 18 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar,

merupakan definisi kurikulum menurut ...

Select one:

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005

c. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2006

Page 95: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

90

d. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003

Question 19 Kurikulum humanistik menekankan kepada integrasi atau kesatuan pribadi secara utuh antara

...

Select one:

a. intelektual, emosional, dan tindakan

b. intelektual, sikap, dan spiritual

c. intelektual, emosional, dan spiritual

d. intelektual, tindakan, dan spiritual

Question 20 Kurikulum memungkinkan kaburnya garis batas antar mata pelajaran atau bidang studi

sehingga menghasilkan curriculum synthesis tanpa menghilangkan independensi masing-

masing mata pelajaran atau disiplin ilmu, merupakan fungsi organisasi kurikulum ...

Select one:

a. vertikal

b. spiral

c. horizontal

d. vertikal dan horizontal

Question 21 Kurikulum menanamkan kepada siswa ide pokok struktur disiplin ilmu yang dikembangkan,

sehingga pengetahuan siswa makin lama makin dalam (deepened) dan makin luas (widened),

merupakan konsep kurikulum ...

Select one:

a. articulations

b. synthesis

c. balance

d. spiral

Question 22 Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pendidikan. Berikut ini

yang termasuk peranan kurikulum adalah ...

Select one:

a. konservatif, inovatif, kritis, dan evaluatif

b. konservatif, kreatif, kritis dan evaluatif

c. konservatif, inovatif , kreatif, dan evaluatif

d. konservatif, kreatif, inovatif, dan kritis

Question 23 Melalui pengalaman pendidikan yang diperoleh siswa, artinya siswa sudah mendekati

kepemilikan sebuah ...

Page 96: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

91

Select one:

a. pengetahuan

b. kompetensi

c. kepribadian

d. keterampilan

Question 24 Melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu merupakan salah satu peran

kurikulum yang disebut ...

Select one:

a. evaluatif

b. inovatif

c. konservatif

d. kritis

Question 25 Mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan keahliannya yang didasarkan atas minat

dan bakat siswa, merupakan fungsi kurikulum ...

Select one:

a. elaborasi

b. keahlian

c. eksplorasi

d. pendidikan umum

Question 26 Menurut Jhon Locke, manusia itu seperti kertas putih, hendak ditulisi apa kertas itu sangat

tergantung pada orang yang menulisnya. Pandangan ini melahirkan aliran belajar ...

Select one:

a. stimulus-respon

b. kognitif-wholistik

c. behavioristik-elementeristik

d. konstruktivistik

Question 27 Organisasi kurikulum meletakkan konten, kegiatan belajar atau pengalaman belajar dalam

suatu susunan yang berkembang secara akumulatif dan berkesinambungan, makin lama

makin luas dan makin dalam, merupakan prinsip organisasi vertikal ...

Select one:

a. sequence

b. scope

c. continuity

Page 97: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

92

d. integration

Question 28 Pandangan bahwa setiap individu memiliki kelemahan-kelemahan namun demikian setiap

individu dapat memperbaiki dirinya sendiri sesuai dengan norma-norma dan keyakinan yang

ditentukan sendiri. Pandangan tersebut merupakan salah satu aliran filsafat yaitu ...

Select one:

a. realisme

b. idealisme

c. pragmatisme

d. eksistensialisme

Question 29 Pandangan tentang hakikat kebenaran menurut Nasution adalah ...

Select one:

a. idealisme, realisme, performatis, dan pragmatisme

b. idealisme, realisme, scholatisis, dan pragmatisme

c. idealisme, realisme, pragmatisme, dan eksistensialisme

d. idealisme, realisme, pragmatisme, dan fanatisme

Question 30 Pengebangan kurikulum sedapat mungkin dilakukan dengan sarana, biaya, dan waktu yang

seminimal mungkin. Hal itu merupakan prinsip ...

Select one:

a. kontinuitas

b. efektifitas

c. relevansi

d. efisiensi

Question 31 Perubahan kurikulum 2013 juga merubah struktur kurikulum pada jenjang sekolah dasar,

yaitu ...

Select one:

a. terjadi penambahan mapel yang harus diikuti siswa

b. terjadi pengurangan mapel yang harus diikuti siswa

c. konstruksi yang holistik berbasis sains atau alam, sosial, dan budaya)

d. pengembangan diri terintegrasi pada setiap mapel dan ekstrakurikuler

Question 32 Perubahan kurikulum 2013 pada elemen penilaian hasil belajar adalah ...

Select one:

a. penilaian melalui tes

Page 98: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

93

b. penilaian otentik

c. mengesampingkan pemanfaatan portofolio yang di buat siswa

d. penilaian hanya pada level KD

Question 33 Perubahan kurikulum 2013 pada elemen proses pembelajaran yaitu ...

Select one:

a. penanaman sikap diajarkan secara verbal

b. menggunakan pendekatan saintifik atau 5M

c. pembelajaran fokus pada interaksi di lingkungan sekolah saja

d. terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi

Question 34 Prinsip organisasi horizontal atau widening of knowlodge yang harus dipenuhi dalam

mengembangkan efektivitas pengalaman belajar adalah ...

Select one:

a. integration dan continuity

b. integration dan sequence

c. integration dan scope

d. integration dan correlated

Question 35 Prinsip organisasi vertikal yang berkaitan dengan pengaturan konten, kegiatan belajar, atau

pengalaman belajar siswa adalah ...

Select one:

a. sequence dan continuity

b. correlated dan continuity

c. scope dan continuity

d. sequence dan scope

Question 36 Proses sosial bagi pendalaman pemahaman diri sendiri, orang lain, dan lingkungan melalui

proses rekonsepsualisasi merupakan definisi kurikulum menurut ...

Select one:

a. Schubert

b. Oliva

c. Dwayne Huebner

d. Grumet

Question 37 Suatu kurikulum harus dievaluasi dan direvisi secara terus menerus, hal ini dikerenakan ...

Page 99: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

94

Select one:

a. adanya kebijakan pemerintahan yang baru

b. pengetahuan yang dahulu dianggap kuno

c. pengetahuan yang dahulu dianggap tidak penting karena tertutupi oleh ilmu yang baru

d. pengetahuan bersifat dinamis sehingga banyak dan cepat pula pengetahuan yang

sekarang dianggap benar akan menjadi usang

Question 38 Tahap perkembangan kognitif operasional konkret menurut Peaget, berkembang dari usia ...

Select one:

a. 8 sampai 11 tahun

b. 8 sampai 12 tahun

c. 7 sampai 11 tahun

d. 7 sampai 10 tahun

Question 39 Terdapat dua komponen kurikulum yang apabila terjadi pemisahan salah satu dari keduanya,

menyebabkan terjadinya disfungsional kurikulum. Komponen tersebut adalah ...

Select one:

a. konten dan kegiatan siswa

b. strategi dan teknik membelajarkan siswa

c. konten dan metode

d. strategi dan metode

Question 40 Tingkat perkembangan moral anak, dimana anak patuh pada arahan orang tua, dan anak

mulai berbuat berdasarkan peraturan yang berlaku, artinya anak tersebut berada pada tingkat

...

Select one:

a. pra kondisional

b. pasca konvensional

c. konvensional

d. kondisional

Customized by Mawardi

You are logged in as System Administrator (Logout)

Moodle Docs for this page

Page 100: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

95

Lampiran 7.Print Screen Laman http://portalbelajarmandiri.net

Print Screen: Portal belaja

mandiri.

http://portalbelajar

mandiri.net

Gambaar 1.

Home page

portalbelajanman

diri.net

Page 101: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

96

Gambar 2. Direktori

matakuliah Kurikulum

dan Pembelajaran

Gasmbar 3. Peta

konsep

Pembelaj

aran

Page 102: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

97

Gasmbar 4.

Topik 1. Hakikat

Kurikulum

Gambar 5.

Halaman materi

Topik 1. Hakikat

Kurikulum

Page 103: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

98

Gambar 6.

Gambar untuk

Topik 6.

Hubungan

kurikulum dan

Pembelajaran

Gambar 7. Rambu-rambu

penyusunan

Silabus dan

RPP

Page 104: LAPORAN PENELITIAN WAJIB TAHUN ANGGARAN …

99

Gambar. Penggalan Soal TTS

Gambar 8. Tugas

Upload Video

pembelajaran