laporan penelitian tindakan kelas …/laporan... · laporan penelitian tindakan kelas penggunaan...

39
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Oleh: BUDI RAHARJO NIM X8806501 PROGRAM STUDI PJJ S1 PGSD JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA DESEMBER, 2009

Upload: vodang

Post on 30-Jan-2018

234 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7

SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh:

BUDI RAHARJO

NIM X8806501

PROGRAM STUDI PJJ S1 PGSD

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

DESEMBER, 2009

ii

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(CLASSROOM ACTION RESEARCH)

1. Judul Penelitian

Penggunaan Media Gambar untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar IPASiswa

Kelas IV SDN 7 Sragen Tahun Pelajaran

2009/2010

2. a. Mata Pelajaran

b. Bidang Kajian

IPA

Alat bantu, media dan sumber belajar

3. Peneliti

a. Nama

b. NIM

c. Program Studi

d. Jurusan

e. Fakultas

f. Institut/Universitas

g. Alamat rumah:

Nomor telepon/HP

Email:

BUDI RAHARJO

X8806501

PJJ S1 PGSD

Ilmu Pendidikan

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Cantelkulon RT. 04/23, Sragenkulon, Sragen

081548692914

[email protected]

4. Lama Penelitian 6 Bulan/dari bulan Juli 2009 sampai dengan

Desember 2009

5. Biaya yang diperlukan: -

iii

Surakarta, Desember 2009

Mengetahui, Kepala Sekolah Peneliti

Nur Issetyawati, A.Ma.Pd. Budi Raharjo NIP. 19520810 197501 2 006 NIM. X8806501

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul “Penggunaan Media

Gambar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SDN 7

Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010”.

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing, Supervisor

Dra. Siti Istiyati, M.Si. Nur Issetyawati, A.Ma.Pd. NIP. 19610819 198603 2 001 NIP. 19520810 197501 2 006

v

ABSTRAK

Budi Raharjo 2009: Laporan Penelitian Tindakan Kelas “Penggunaan

Media Gambar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA pada Siswa Kelas IV

SD Negeri 7 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010”.

Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa penggunaan metode

dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 7 Sragen,

Kabupaten Sragen, tahun 2009/2010.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Dengan menggunakan

langkah-langkah menyusun rencana dan mengadakan refleksi. Teknik sampling

penelitian ini adalah studi populasi dengan alasan bahwa semua populasi yang ada

dijadikan sample tanpa menyeleksi informasi, sebagai sample adalah siswa kelas

IV SD Negeri 7 Sragen, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 yang berjumlah siswa: 42 anak. Teknik pengumpulan data dengan

wawancara, observasi langsung dan hasil nilai tes, analisis data, diskriptif,

kualitatif didukung dengan hasil rata-rata nilai prestasi pada siklus I sebesar 6,5

pada siklus II sebesar 6,7 sedangkan hasil rata-rata nilsi prestasi siklus I sebesar

6,8 pada siklus II sebesar 7,5. Pada proses pembelajaran IPA dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

vi

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan lancar.

Tugas PTK ini tersusun berkat dorongan pengarahan dari bimbingan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima

kasih Kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan

Penelitian Tindakan Kelas.

2. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program PJJ S-1 PGSD yang

selalu memberikan petunjuk dan arahan.

3. Dra Siti Istiyati M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan

mengorbankan segala tenaga dan waktu guna memberikan bimbingan dan

arahan selama penulis menyusun Laporan PTK.

4. Nur Issetyawati selaku Guru Pamong/Kepala Sekolah yang yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menyusun Laporan PTK.

5. Bapak/Ibu Guru dan Penjaga SDN 7 Sragen yang telah memberikan

kemudahan, masukan, bimbingan, dan arahan selama penulis menyusun

Laporan PTK.

6. Segenap sahabat, handai taulan, dan semua pihak yang telah memberikan

bantuan dan kerjasama kepada penulis demi terselesaikannya Laporan PTK

ini.

Penulis menyadari bahwa tugas PTK ini jauh dari sempurna, hal ini

disebabkan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Penulis

berharap semoga PTK ini bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat luas.

Surakarta, Desember 2009

Peneliti

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya ......................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ................................................................................. 5

B. Temuan hasil Penelitian yang Relevan ........................................ 9

C. Kerangka Pikir ............................................................................. 9

D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 11

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 12

B. Subyek penelitian ......................................................................... 12

C. Prosedur penelitian ...................................................................... 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 16

B. Pembahasan ................................................................................. 26

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 28

B. Saran ............................................................................................ 28

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 29

viii

DAFTAR TABEL

No Nama Uraian Hal Ket

1 Tabel IV.1 Hasil Siklus (Sebelum, Siklus 1 dan Siklus 2)

23

2 Tabel IV.2 Hasil Rata-rata Sebelum Siklus 24

3 Tabel IV.3 Hasil Rata-rata Siklus 1 24

4 Tabel IV.4 Hasil Rata-rata Siklus 2 25

ix

DAFTAR GAMBAR

No Nama Uraian Hal Ket

1 Gambar II. 1 Kerangka Pemikiran 10

2 Gambar III. 1 Siklus I & 2 15

3 Gambar IV. 1 Grafik Siklus I & 2 25

x

LAMPIRAN

No Nama Uraian Hal Ket

1 Lampiran A Perangkat Pembelajaran 30

2 Lampiran B Instrumen Penelitian 40

3 Lampiran C Personalia Penelitian 52

4 Lampiran D Curriculum Vitae Peneliti 53

5 Lampiran E Data Penelitian 54

xi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hasil belajar IPA pada konsep Pengelompokkan Hewan Berdasarkan

Jenis Makanannya siswa kelas IV SD Negeri 7 Sragen untuk tahun pelajaran

2008/2009 belum memuaskan karena rata-rata hasil ulangan harian 65,

sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA adalah

67. Di samping itu, mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran Ujian Akhir Sekolah Berstandar

Nasional (UASBN).

Berdasarkan hasil pengamatan di dalam kelas dan data hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri 7 Sragen, pada semester I Tahun Pelajaran

2008/2009, diduga penyebab timbulnya masalah adalah sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran IPA kurang menarik dan kurang kondusif.

2. Guru masih sering mengalami kesulitan dalam menanamkan konsep-

konsep dasar IPA kepada siswa, khususnya pada konsep Pengelompokkan

Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya.

3. Belum semua guru mampu membuat dan atau menggunakan alat peraga

yang sesuai untuk membantu menanamkan konsep-konsep IPA.

Keadaan tersebut di atas jika tidak segera diperbaiki akan menjadi

masalah yang besar karena pengetahuan siswa tentang pengelompokan hewan

menjadi dasar untuk belajar selanjutnya. Proses belajar mengajar yang kurang

menarik menyebabkan siswa kurang perhatian dalam pembelajaran.

Menurut Sri Anitah (2008:13) Media visual yang tidak diproyeksikan

merupakan media yang sederhana tidak membutuhkan proyektor dan layar

untuk memproyeksikan perangkat lunak media ini tidak tembus cahaya (non

transpotasi makamtidak dapat di pantulkan pada layar namun media itu hanya

digunkan oleh guru karena lebih mudah pembuatan maupun pengunaanya.

Menurut M. Djauhar Siddiq (2008 : 21) Media pembelajaran sangat

diperlukan dalam proses kegiatan pembelajaran. Beberapa fungsi dari media

xii

pembelajaran dalam proses komunikasi pembelajaran diantaranya sebagai

berikut:

1. Berperan sebagai komponen yang membantu mempermudah/memperjelas

materi atau pesan pembelajaran dalam proses pembelajaran;

2. Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik;

3. Membuat pembelajaran lebih realistis/objektif;

4. Menjangkau sasaran yang luas;

5. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, karena dapat meampilkan pesan

yang berada di luar ruang kelas dan dapat menampilkan informasi yang

terjadi pada masa lalu, mungkin juga masa yang akan datang.

6. Mangatasi informasi yang bersifat membahayakan, gerakan rumit, objek

yang sangat besar dan sangat kecil, semua dapat disajikan menggunakan

media yang telah dimodifikasi

7. Menghilangkan verbalisme yang hanya bersifat kata-kata.

Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu

diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik

khususnya di tingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan

metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya. Adapun

karakteristik dan kebutuhan peserta didik dibahas sebagai berikut:

1. Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain. Karakteristik

ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang

bermuatan permainan lebih-lebih untuk kelas rendah. Guru seyogyanya

merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur

permainan di dalamnya.

2. Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa

dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan

tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya

merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah

atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu

yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.

xiii

3. Karakteristik yang ketiga adalah anak senang bekerja dalam

kelompok. Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, belajar dalam

kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini

membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran

yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok.

Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan

anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas

secara kelompok.

4. Karakteristik yang keempat adalah senang merasakan atau

melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung. Ditinjau dari teori

perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret.

Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-

konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini,

siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-

fungsi badan, per jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD,

penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak

melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang

dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model

pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini penulis akan

menggunakan media gambar hewan untuk meningkatkan kemampuan

pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya pada mata pelajaran

IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 7 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010.

B. Perumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar

IPA pada Siswa Kelas IV SD Negerri 7 Sragen Tahun Pelajaran

2009/2010?

xiv

2. Pemecahan Masalah

Penerapan penggunaan media gambar untuk meningkatkan motivasi

belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sragen Tahun Pelajaran

2009/2010.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah di atas maka

tujuan penelitian ini adalah:

Untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran IPA Siswa Kelas

IV SD Negeri 7 Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010.

D. Manfaat Hasil Penelitian.

Secara teoritis, penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil

belajar khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas

IV SD Negeri 7 Sragen.

Secara praktis, penggunaan media gambar hewan mempunyai manfaat, yaitu:

1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan motivasi belajar IPA.

b. Meningkatkan motiwasi pengelompokkan hewan berdasarkan jenis

makanannya.

2. Bagi Guru

a. Meningkatnya pengetahuan guru.

b. Menambah wawasan baru.

3. Bagi Instansi / Sekolah

a. Tercapainya tujuan pembelajaran yang berartimeningkatnya kualitas

pendidikan.

b. Kebermaknaan pembelajaran IPA.

xv

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

E. Kajian Teori

1. Hakekat Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Menurut Slavin dalam H. Baharuddin (2008 : 22) Motivasi adalah

salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar

siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan

belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di

dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah dan

menjaga perilaku setiap arah. Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh

kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku

seseorang.

b. Macam-macam Motivasi

Menurut Slavin dalam H. Baharuddin (2008 : 23) dari sudut

sumbernya, motivasi dibagi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari

dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan

sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak

perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya

menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadikan

kebutuhannya.

Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar individu tetapi

memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian,

peraturan, tata tertib, teladan guru, orang tua dan lain sebagainya.

c. Motivasi belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.

Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan

secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan

(reinforced practice) yang dilandasi untuk mencapai tujuan tertentu.

xvi

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat

dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan

cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,

lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh

rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk

melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.

Menurut Hilgrads dan Bower (furdyarto, 2002) dalam H. baharuddin,

(2008:13) Hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan

eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan

perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator

atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam

keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat

diklarifikasikan sebagai berikut :

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4. Adanya penghargaan dalam belajar

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan

seorang siswa dapat belajar dengan baik

(Hamzah B. Uno, 2008:23)

Secara umum munculnya motivasi seseorang individu disebabkan

adanya hirarki kebutuhan (need). Kebutuhan akan pembelajaran

seseorang yang menyebabkan seseorang berusaha untuk

menyelenggarakan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran,

untuk mencapai tujuan diperlukan proses pembelajaran. Dengan

demikian, motivasi belajar merupakan kekuatan yang mendorong

seseorang siswa (peserta didik) dan guru (pendidik) melakukan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentuan.

xvii

2. Pembelajaran IPA SD

a. IPA

Menurut Leo Sutrisno dkk. (2007 : 19) IPA merupakan usaha manusia

dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat

(correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true),

dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga

dihasilkan kesimpulan yang betul (truth). Jadi, IPA mengandung tiga

hal: proses (usaha manusia memahami alam semesta), prosedur

(pengamatan yang tepat dan prosedurnya benar), dan produk

(kesimpulannya betul).

b. Tujuan IPA

Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-

Nya

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi dan masyarakat

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

xviii

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

c. Ruang Lingkup IPA

Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek

berikut.

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan

2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan

gas

3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,

listrik, cahaya dan pesawat sederhana

4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan

benda-benda langit lainnya.

3. Hakekat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Menurut Arif S. Sadiman dkk. (2002 : 6) Kata media berasal dari

bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang

secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Media adalah semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai

sarana komunikasi dari seorang ke orang lain yang tidak ada

dihadapannya. (Basuki Wibowo, 1993 : 7).

b. Fungsi Media

Media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses kegiatan

pembelajaran. Beberapa fungsi dari media pembelajaran dalam proses

komunikasi pembelajaran diantaranya sebagai berikut:

1) Berperan sebagai komponen yang membantu

mempermudah/memperjelas materi atau pesan pembelajaran dalam

proses pembelajaran;

2) Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik;

xix

3) Membuat pembelajaran lebih realistis/objektif;

4) Menjangkau sasaran yang luas;

5) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, karena dapat meampilkan

pesan yang berada di luar ruang kelas dan dapat menampilkan

informasi yang terjadi pada masa lalu, mungkin juga masa yang

akan datang.

6) Mangatasi informasi yang bersifat membahayakan, gerakan rumit,

objek yang sangat besar dan sangat kecil, semua dapat disajikan

menggunakan media yang telah dimodifikasi

7) Menghilangkan verbalisme yang hanya bersifat kata-kata. (M.

Djauhar Siddiq, 2008 : 21).

Berdasarkan dari kedua pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan oleh guru untuk

memudahkan menyampaikan informasi kepada siswa.

F. Temuan hasil Penelitian yang Relevan

Dari berbagai sumber dan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat berfungsi sebagai alat

bantu belajar siswa sehingga siswa dapat lebih mudah untuk mempelajari

materi pelajaran. Dengan kata lain, ketepatan guru dalam memilih dan

menggunakan media pembelajaran akan menentukan keberhasilan

pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena siswa akan lebih terbantu dalam

mempelajari dan memahami materi pelajaran.

C. Kerangka Pemikiran

Setelah memahami teori-teori yang dikembangkan di atas, selanjutnya

penulis akan menguraikan kerangka pemikiran yaitu sebagai berikut:

xx

Kondisi Awal

Pre Tes 61 %

Tindakan

Meningkat 73 %

Meningkat 78 %

Gambar II. 1. Kerangka Berpikir

GURU KONVENSIONAL

Siswa telah memiliki kemampuan awal dari

hasil pengalaman

Cara lama

Cara baru

Guru Memberi motivasi belajar

Memberi penguatan Memperjelas Tujuan Belajar, Ketekunan

Belajar

Guru dengan Media gambar

Siswa

Pengetahuan yang lama,

diproses menjadi

bagian-bagian, melalui media

gambar, berpikir kritis,

timbul motivasi

belajar dan ide,

pengetahuan lebih

bermakna

Siklus I

Siklus II

Motivasi Belajar IPA Meningkat

Kondisi AaKHIRakh

xxi

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut di atas didapatkan

hipotesis sebagai berikut :

“Dengan menggunakan media gambar diduga dapat meningkatkan

motivasi belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri 7 Sragen Tahun

Pelajaran 2009/2010”.

xxii

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

H. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di SDN 7 Sragen Kecamatan Sragen, obyek

penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 7 Sragen Adapun alasan

penelitian ini adalah :

a. Prestasi belajar siswa SDN 7 Sragen kurang baik.

b. Hasil belajar IPA yang terus menurun.

c. Membuat anak lebih tertarik belajar IPA.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan yaitu mulai bulan Juli sampai

dengan Desember 2009

I. Subjek Penelitian.

Subyek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri 7 Sragen, Kecamatan

Sragen, Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 Semester I dengan

jumlah siswa 42 anak.

1. Sumber Data

Data yang diinformasi dikumpulkan akan diperoleh data kualitatif. Data

tersebut diambil dari berbagai sumber:

a. Nara sumber terdiri dari siswa dan guru kelas IV SDN 7 Sragen.

b. Arsip nilai.

c. Hasil pengamatan motivasi.

d. Hasil belajar IPA.

e. Hasil praktik penggunaan media gambar.

2. Teknik Pengumpulan Data

xxiii

Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam

Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi yang dilakukan meliputi keaktifan dalam mengikuti

pelajaran dalam proses belajar mengajar.

b. Wawancara: untuk mengungkapkan motivasi belajar IPA siswa.

c. Pencatatan Arsip dan Dokumen

3. Indikator Kinerja

Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis

menetapkan indikator kinerja:

a. Rata-rata motivasi belajar IPA siswa 85 %.

b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 70%.

J. Prosedur Penelitian

a. Siklus I

1) Rencana:

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

b) Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran gambar hewan.

c) Menyediakan media pembelajaran gambar hewan: sapi, anjing,

kambing, kucing, ayam, harimau, dan tikus.

d) Membuat instrumen observasi.

e) Membuat lembar evaluasi pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan:

a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran gambar hewan pada konsep

pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya.

b) Siswa belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran

gambar hewan pada konsep pengelompokkan hewan

berdasarkan jenis makanannya.

xxiv

3) Observasi:

a) Tindakan guru mengamati siswa selama proses pembelajaran.

b) Menilai hasil belajar siswa dengan menggunakan alat evaluasi

pembelajaran.

4) Evaluasi dan Refleksi :

Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,

pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan

Supervisor Penelitian. Hasil evaluasi dan refleksi siklus I

digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pada siklus

II.

b. Siklus II

1) Rencana:

a) Mengumpulkan data yang diperlukan.

b) Perbaikan rencana pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran gambar hewan.

c) Menyediakan media pembelajaran gambar hewan: sapi, anjing,

kambing, kucing, ayam, harimau, dan tikus.

d) Membuat instrumen observasi.

e) Membuat lembar evaluasi pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan:

a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran gambar hewan pada konsep

pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya dengan

lebih ditingkatkan lagi.

b) Siswa belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran

gambar hewan pada konsep pengelompokkan hewan

berdasarkan jenis makanannya.

3) Observasi:

a) Tindakan guru mengamati siswa selama proses pembelajaran.

xxv

b) Menilai hasil belajar siswa dengan menggunakan alat evaluasi

pembelajaran.

4) Evaluasi dan Refleksi :

Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,

pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan

Supervisor Penelitian. Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II

belum memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat

dilanjutkan ke siklus III, namun jika sudah memenuhi indikator

kinerja penelitian maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus III.

Berdasarkan prosedur penelitian tersebut di atas, Penelitian Tindakan

Kelas yang akan dilaksanakan dapat digambarkan seperti bagan di bawah

ini:

Gambar III. 1 Siklus 1 & 2

xxvi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Perencanaan

Pada pelaksanaan kegiatan tindakan pada siswa kelas IV SD

Negeri 7 Sragen. Kab. Sragen. Peneliti sebelumnya mengadakan

wawancara pada tanggal 14 Agustus 2009 dengan kepala sekolah dengan

teman sejawat serta siswa untuk menemukan kendala-kendala yang kurang

sesuai dengan proses pembelajaran IPA.

Upaya untuk memperoleh berbagai informasi peneliti juga

mengadakan observasi, pengamatan dan wawancara baik di dalam kelas

maupun di luar kelas, sehingga secara matang dapat menemukan

permasalahan dan pemecahannya. Adapun langkah yang ditempuh adalah:

1. Merancang pembelajaran dengan menggunakan media gambar

2. Menyusun masalah untuk di kelas.

3. Menyusun soal-soal pemecahan masalah untuk tugas rumah.

4. Menyusun soal-soal untuk evaluasi.

5. Menyiapkan lembar evaluasi siswa.

6. Menyiapkan lembar penilaian.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I di mulai pada hari kamis tanggal 20 Agustus

2009.

1. Pra pendahuluan ( 5 )

Mengkondisikan siswa dalam mengikuti pembelajaran, berdoa,

absensi, penataan kelas, persiapan alat, media pembelajaran.

2. Kegiatan awal ( apersepsi 5 )

Pre tes secara lesan/mencongak.

3. Kegiatan inti ( 50 )

a. Penjelasan penggunaan media gambar IPA

b. Beberapa siswa mengerjakan soal di depan kelas.

c. Pemberian konsep pemecahan masalah serta menklarifikasikan

konsep yang belum jelas.

xxvii

d. Pembentukan kelompok kecil terdiri lima orang, tiap kelompok

mengambil LKS dalam pemecahan masalah.

e. Pemecahan masalah tiap kelompok dalam soal IPA untuk mencari

solusi yang termudah untuk mangerjakan berdasarkan pengalaman

di dalam kelas dan di luar kelas.

f. Guru memantau dan membimbing kelompok yang mengalami

kesulitan.

g. Tiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya.

h. Siswa bersama guru membahas hasil pemecahan masalah dan

menari kesimpulan serta tanya jawab.

i. Sisw mengarjakan evaluasi secara individu.

j. Guru menilai tiga tercepat, kemudian berikutnya sampai habis

waktu yang di tentukan.

4. Kegiatan akhir ( 10)

a. Saran pesan penguatan materi.

b. Pemberian PR.

c. Siwa yang kurang 66 melakukan remidi perbaikan.

d. Siswa lebih 66 melakukan pengayaan.

3. Identifikasi Kendala Dan Masalah Yang Muncul Dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Untuk Siklus I.

Kendala dalam proses pembelajaran.

a. Dalam diskusi siswa yang aktif hanya di dominir anak yang pandai

saja karena sifat idealismenya masih tinggi, sedang yang kurang

mampu hanya diam atau gaduh.

b. Siswa belum semuanya memahami pemecahan masalah karena belum

tahu makna kalimat yang mereka hadapi.

c. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah karena untuk

memperjelas makna kalimat dalam pemecahan masalah.

d. Keterbatasan alat peraga sehingga dalam pelaksanaan proses

pembelajaran saling berebutan.

e. Hasil pembelajaran belum maksimal karena yang mencapai nilai

KKM 66 belum mencapai 70% sehingga perlu mengadakan siklus II.

f. Ada siswa yang tidak peduli terhadap PR sehingga pengerjakanya di

lakukan di kelas. ( perlu penanaman pembiasaan yang disiplin )

xxviii

4. Rancangam Strategi Penyelesaian Masalah Dan Paparkan Langkah

–Langkah Implementasi Strategi Penyelesaian Siklus I.

a. Siswa yang pandai disamaratakan di setiap kelompok harus ada, agar

dapat membantu siswa yang lemah (tutor sebaya).

b. Pemahaman makna kalimat diperjelas agar tidak menimbulkan

Ferbalisme anak yang kurang mampu.

c. Guru mengurangi metode ceramah agar dapat dimanfaatkan oleh

siswa untuk memecahkan masalah.

d. Membuat alat peraga sendiri secara sederhana, siswa dapat ikut peran

serta (direnovasi).

e. Penanaman pembiasaan untuk memahami konsep dasar IPA tentang

penggolongan makanan hewan secara mendetail.

f. Penjelasan langkah-langkah agar siswa tidak rancu dan paham untuk

dari berbagai makanan hewan.

g. Berusaha secara maksimal agar tercapai KKM 66,70% ke atas.

h. Penanaman pembiasaan yang disiplin dalam pengerjaan PR di rumah.

2. LAPORAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

A. PERENCANAAN Pelaksanaan kegiatan penelitian untuk siklus I telah usai dan

hasilnya belum memuaskan maka diadakan siklus II yang dilaksanakan

hari Kamis tanggal 17 September 2009. Sebelum mengadakan kegiatan

pembelajaran siklus II mengadakan diskusi dengan supervisor dalam

hal ini kepala sekolah beserta teman sejawat untuk membahas masalah

yang timbul dalam siklus I. Berdasarkan identifikasi masalah yang

timbul pada siklus I maka upaya dalam pelaksanaan tindakan siklus II

ini dapat diambil langkah-langkah sebagai berikut.

(1) Membuat rancangan perbaikan pelaksanaan pembelajaran siklus II.

(2) Mengulang tugas kelompok dalam pemecahan masalah untuk

dikelas.

(3) Mengulang pembuatan soal-soal dalam pemecahan masalah untuk

PR.

(4) Mengulang tes evaluasi.

xxix

(5) Menyusun kembali lembar evaluasi.

(6) Menyusun lembar penilaian.

(7) Mengadakan refleksi II.

B. TINDAKAN SIKLUS II

Pelaksanaan tindakan siklus II dimulai pada hari kamis tanggal 17

September 2009

1. Pra pendahuluan (5)

Mengkondisikan siswa dalam mengikuti pembelajaran, berdoa,

absensi, penataan kelas, persiapan alat, media pembelajaran

2. Kegiatan awal apersepsi (10)

Pre tes secara mencongak

3. Kegiatan inti (40)

a. Penjelasan sebagai acuan untuk pemecahan masalah

b. Beberapa siswa mengerjakan tugas IPA di depan kelas

c. Pemberian konsep pemecahan masalah serta

mengklarifikasikan konsep yang belum jelas

d. Pembentukan kelompok kecil terdiri lima orang, tiap kelompok

mengambil LKS dalam pemecahan masalah

e. Pemecahan masalah tiap kelompok untuk mencari solusi yang

termudah untuk mengerjakan berdasarkan pengalaman di

dalam kelas dan diluar kelas

f. Guru memantau dan membimbing kelompok yang mengalami

kesulitan

g. Tiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya

h. Siswa bersama guru membahas hasil pemecahan masalah dan

menarik kesimpulan serta Tanya jawab

i. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu

j. Guru menilai tiga tercepat, kemudian berikutnya sampai habis

waktu yang ditentukan

xxx

4. Kegiatan akhir (15)

Saran, pesan, penguatan materi

Pemberian PR

Siswa yang kurang 66 melakukan remidi/pebaikan (Hanya 5 siswa)

Siswa yang lebih 66 melakukan pengayaan (37 siswa)

UPAYA TINDAKAN DALAM SIKLUS II

1. Mengaktifkan semua anak dengan jalan memberikan motivasi

terutama siswa yang lemah

2. Memberikan/penjelasan makna soal-soal yang berkaitan dengan

hewan

3. Mengurangi metode ceramah

4. Menambah alat peraga

5. Pemahaman dasar secara detail dengan memperbanyak latihan/driil

6. Memperjelas metode

7. Pencapaian KKM secara maksimal

8. Penanaman pembiasaan mengerjakan PR secara rutin di rumah

C. OBSERVASI/PENGAMATAN

Observasi dilaksanakan pada hari dimana kegiatan sedang

berlangsung yang meliputi keaktifan siswa setiap individu dalam

performan di dalam kelompoknya.

D. ANALISA

Reduksi data

Dari pengamatan data Guru dan Siswa yang didapat hasilnya I seleksi

dan difokuskan ke arah tujuan penelitian. Data yang berhubungan

dengan siswa dikelompokkan kedalam pendukung

a. Data siswa yaitu :

1. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas

xxxi

Semua kelompok rata-rata sudah aktif hanya satu, dua yang

kurang tetapi sudah mendapat perhatian khusus untuk

diberikan motivasi. Sehingga lebih baik dari siklus I

2. Keaktifan siswa dalam membahas tugas

Karena pengalaman dari siklus I siswa telah mengenal cara

memahami makna kalimat maka siswa dapat memecahkan

masalah secara lancar. Dan hampir semua siswa dapat

memecahkan masalah secara lancar. Dan hampir semua siswa

dapat lebih paham

3. Nilai yang diperoleh dalam siklus II ini sudah lebih baik dan

meningkat, karena nilai KKM 66 sudah melebihi 70%

sehingga peneliti merasa berhasil

b. Data guru yaitu :

1. Kegiatan memberikan tugas

Dalam pemberian tugas diharapkan siswa dilibatkan penuh

dalam persiapan pembelajaran, menyiapkan media, sumber

pelajaran, LKS, serta membuat alat peraga sederhana

2. Kegiatan membahas tugas

Dalam membahas tugas guru telah mengurangi metode

ceramah sehingga siswa bisa mandiri aktif dan memanfaatkan

waktu dengan baik

3. Kegiatan memotivasi siswa

Sambil observasi masing-masing siswa dalam kelompoknya

guru memberikan motivasi secara umum dan penekanan

terhadap siswa yang lemah sehingga siswa yang lemah

mendapat perlakuan khusus agar dapat meningkat

kemampuan untuk memecahkan masalah dalam

kelompoknya

xxxii

KESIMPULAN

Dari kajian data untuk siklus II ini bahwa Media gambar dapat

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah kelas IV SD Negeri 7

SRAGEN

REFLEKSI DATA

Hasil analisa tersebut di atas dapat dikaji dalam keberhasilan siklus II dan

memperhatikan kegagalan siklus I

xxxiii

Tabel IV.1 : Hasil Siklus (Sebelum, Siklus 1 dan Siklus 2)

DATA HASIL PENILAIAN

SEBELUM SIKLUS, SIKLUS I, DAN SIKLUS II

TANGGAL 20 AGUSTUS, 17 SEPTEMBER 2009

KELAS IV SD NEGERI 7 SRAGEN

No Nama Sebelum Siklus I Siklus II Keterangan

1 Adimas Tresna M 53 65 70 Tuntas 2 Ailiviul Febrimilinia 55 70 70 Tuntas 3 Alif Marthendra 60 70 80 Tuntas 4 Alif Arifan 60 70 70 Tuntas 5 Andhika Wahyu. P 60 70 75 Tuntas 6 Andi Winarno 62 80 85 Tuntas 7 Andini Nur. R 60 70 75 Tuntas 8 Anis Sulalah 60 65 75 Tuntas 9 Anis Susanti 60 70 70 Tuntas 10 Anita Wulandari 65 80 85 Tuntas 11 Aprilia Putri. N. W 58 70 75 Tuntas 12 Aroy Indrayana 60 70 75 Tuntas 13 Aulia Rachman. M 60 70 70 Tuntas 14 Azzah Pratiwi 63 70 70 Tuntas 15 Bagas Budi. S 60 75 80 Tuntas 16 Bellaia Giyantama 65 70 75 Tuntas 17 Bernando Yogi 65 75 80 Tuntas 18 Candra Sari. A. W 65 75 80 Tuntas 19 Dani Anan. N 60 70 75 Tuntas 20 Deva Eka. R 65 75 80 Tuntas 21 Dewi Lestari 60 70 75 Tuntas 22 Edwar Candra. S 60 70 75 Tuntas 23 Eka Febri. M. R 60 80 90 Tuntas 24 Fadila Merlin 62 80 90 Tuntas 25 Fahrizal Ade Putra 65 75 85 Tuntas 26 Fajar Ramadani. S 60 65 90 Tuntas 27 Ika Wahyuningtyas 60 80 90 Tuntas 28 Ilma Wa’ajri Korim 60 80 90 Tuntas 29 Iswanda Azizyahroni 62 65 75 Tuntas 30 Kalisa Azhar Aganis 61 70 75 Tuntas 31 Laila Nur Robiah 65 70 75 Tuntas 32 Oktafia Nurjanah 64 75 80 Tuntas 33 Pragola Murbodanto 64 65 75 Tuntas 34 Putri Alfia Rahmah 54 70 80 Tuntas 35 Rahayu Sulistyaningsih 65 80 90 Tuntas

xxxiv

36 Sekar Ayu Indraswati 60 75 80 Tuntas 37 Yonny Anggara Putra 64 65 75 Tuntas 38 Tsamara Hasna 62 70 80 Tuntas 39 Dava Putra Nugraha 60 70 75 Tuntas 40 Dewi Oktaviani 61 65 70 Tuntas 41 Nurul Ramadyani 60 70 80 Tuntas 42 Monica Indriana 62 70 70 Tuntas Rata-rata 61 73 78 100%

· Sebelum melaksanakan siklus I siswa yang mendapat nilai :

Jumlah nilai Jumlah siswa

65 5

64 16

60 18

50 3

Nilai rata-rata : 61 42

Gambar IV. 2: Hasil Rata-rata Sebelum Siklus

· Pelaksanaan siklus I siswa yang mendapat nilai :

Jumlah nilai Jumlah siswa

80 9

75 6

70 21

65 6

Nilai rata-rata : 73 42

Gambar IV. 3: Hasil Rata-rata Siklus 1

xxxv

· Pelaksanaan siklus II siswa yang mendapat nilai :

Jumlah nilai Jumlah siswa

80 18

75 16

70 8

Nilai rata-rata : 78 42

Gambar IV. 4: Hasil Rata-rata Siklus 2

0102030405060708090

100

Sebelum Siklus I siklus II

Gambar IV.1 : Grafik siklus

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan

tindakan, sebelum dan sesudah dilaksanankan pada siklus I dan siklus ke II

ternyata siswa sebanyak 42 sudah menunjukkan adanya peningkatan motivasi

belajar dalam pembelajaran IPA dinyatakan 100% tuntas. Pada kelas IV SD 7

Sragen.

xxxvi

3 INDENTIFIKASI KENDALA DAN MASALAH YANG MUNCUL

DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNTUK

SIKLUS II

1. Siswa yang pandai dalam kelompok merasa jenuh karena materi

merasa diulang-ulang

2. Siswa yang pandai sifat idialismenya tetap masih ada

3. Kelompok yang lemah terpengaruh kelompok yang pandai

sehingga tergesa-gesa dalam pengerjaannya

4. MERANCANG DAN MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI

PENYELESAIAN MASALAH, PELAKSANAAN PTKSIKLUS 2

BERISI RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMECAHAN

1. Merancang metode serta strategi yang variatif sehingga tidak jenuh

2. Memberikan sosialisasi terhadap siswa yang pandai secara khusus

3. Memantau kelompok yang lemah secara khusus

B. PEMBAHASAN

Secara keseluruhan bahwa proses penelitian telah dilakukan secara

bertahap mulai dari siklus I, II. Perkembangan yang dicapai telah

menunjukkan hasil yang sangat signifikan, baik yang berhubungan dengan

aktivitas mengajar guru maupun nilai ketuntas yang diraih siswa. Keadaan

tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran sangat dinamis dan

senantiasa berusaha untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi,

baik yang dialami guru maupun siswa.

Untuk aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru, perubahan

sgnifikan dirasakan dari kualitas pembelajaran dari cukup, menjadi baik dan

akhirnya menjadi baik sekali berdasarkan nilai prosesntase yang terus

berkembang dari kedua pengamat pembelajaran. Demikian pula dalam

ketuntasan belajar siswa mengalami perkembangan yang sangat pesat sampai

akhirnya melebihi standar KKM yang ditentukan

xxxvii

Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa proses

pembelajaran yang menggunakan media gambar dapat meningkatkan

ketuntasan belajar siswa mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD

NEGERI 7 Sragen, Kec. Sragen, Kab. Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010.

Keadaan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan bahwa dengan siklus yang

berulang-ulang melalui penggunaan metode dan materi yang sama dapat

meningkatkan hasil belajar siswa secara lebih berarti.

xxxviii

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media gambar dapat meningkatkan kemampuan mengingat. Peningkatan

kemampuan mengingat tersebut diawali dengan lebih meningkatnya gairah

siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan gairah yang tinggi siswa lebih

tekun dan serius dalam mengikuti pembelajaran. Ketekunan dan keseriusan

merupakan modal bagi siswa untuk lebih berkonsentrasi dalam mengingat.

Akhirnya, dengan konsentrasi yang tinggi maka prestasi belajar akan lebih

meningkat.

Setelah membelajarkan banyak gambar bukan lagi satu kesulitan

bagi guru Kelas/IPA, maka kekhawatiran terhadap rendahnya kemampuan

mengingat tidak perlu lagi terjadi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka

penulis dapat menyarankan pada para rekan guru agar mulai mencoba dan

menerapkan media gambar untuk pembelajaran IPA. Namun, memang tidak

dapat dipungkiri bahwa penggunaan media gambar ini memang ada

kelemahannya. Guru harus menyiapkan berbagai alat yang notebene termasuk

mahal untuk ukuran sekolah-sekolah yang kurang mampu, misalnya LCD,

komputer dan VCD-nya. Untuk mengantisipasi kondisi seperti ini sebenarnya

guru dapat mengganti perangkat komputer dan LCD dengan VCD/DVD

player beserta TV monitor biasa. Hanya saja kelemahannya haruslah

dibutuhkan layar TV monitor yang berukuran cukup lebar sehigga semua

siswa dapat melihat dengan cukup jelas.

B. Saran-saran

1. Hendaknya guru lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam

menggunakan media gambar.

2. Hendaknya guru mampu mengidentifikasi permasalahan yang terjadi,

sehingga dapat segera dicarikan solusinya.

3. Hendaknya guru meminta bantuan kepala sekolah dan pengawas dalam

menangani setiap permasalahan pembelajaran.

xxxix

DAFTAR PUSTAKA

Arif S. Sadiman dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: Fajar Interpratama

Offset.

Baharuddin, Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Basuki Wibowo. 1993. Media Pengajaran. Jakarta: Dirjen Dikti

Depdikbud.

M. Djauhar Siddiq, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD.

Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Nabisi Lapono, dkk. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen

Dikti Depdiknas.

Nana Sudjana. 1987. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Sinar Baru.

Sri Anitah 2008. Media Pembelajaran. Surakarta PLPG.