62813670 laporan penelitian tindakan kelas

21
Penerapan “Peer Feedback” sebagai Sarana Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Penulisan Report Text di Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Lamongan Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir dalam program pengalaman lapangan II (PPL II) Oleh: Eka Febri Lestari 062084032 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 2009

Upload: morena

Post on 06-Aug-2015

54 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Penerapan “Peer Feedback” sebagai Sarana

Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Penulisan

Report Text di Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1

Lamongan

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir dalam program pengalaman lapangan II (PPL II)

Oleh:

Eka Febri Lestari

062084032

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

2009

Page 2: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Daftar Isi

Halaman Pengesahan..............................................................................................1

Kata Pengantar........................................................................................................2

Abstrak....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................

A. Latar Belakang.......................................................................................4

B. Perumusan Masalah................................................................................7

C. Tujuan Penelitian....................................................................................7

D. Metode...................................................................................................7

BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................9

BAB III PANYAJIAN DAN ANALISIS DATA...................................................

A. Deskripsi Kegiatan.................................................................................13

B. Analisis Data..........................................................................................14

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................15

Daftar Pustaka.........................................................................................................16

Lampiran.................................................................................................................19

Page 3: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Halaman Pengesahan

Laporan yang berjudul “Penerapan “Peer Feedback” sebagai Sarana

Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Penulisan Report Text di Kelas XI IPA 3

SMA Negeri 1 Lamongan” yang telah disusun oleh Eka Febri Lestari, telah disetujui

dan diterima dalam memenuhi persyaratan mata kuliah Program Pengalaman

Lapangan II periode 2009-2010 dan telah mendapat pengesahan pada September 2009

Lamongan, September 2009

Guru Pamong, Penyusun

Bambang Suhadi S.pd Eka Febri LestariNIP. 19670216 199601 1002 NIM 062084032

Dosen Pembimbing, Kepala SMA Negeri 1 Lamongan,

Tri Sudarwanto, S.Pd. Wantono Gono Putro, M.Pd.NIP. 19750309 200501 1002 NIP. 19671119 199001 1 001

3

Page 4: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah

melimpahkan rahmad serta hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

laporan individu kegiatan Program Pengalaman Lapangan II (PPL II) yang berjudul

“Penerapan “Peer Feedback” sebagai Sarana Peningkatan Kemampuan Siswa dalam

Penulisan Report Text di Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Lamongan” ini sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan mata kuliah program

pengalaman lapangan II (PPL II) periode 2009-2010 jurusan pendidikan bahasa

inggris, Universitas Negeri Surabaya. Penyusunan laporan ini berdasarkan data serta

pengamatan yang diperoleh dan dilakukan di lapangan selama melaksanakan kegiatan

PPL II yang berlangsung selama dua setengah bulan di SMA Negeri 1 Lamongan.

Pengalaman mengajar yang didapatkan ini tentu saja sangat bermanfaat bagi para

calon guru yang memiliki pengalaman mengajar nyata sangat terbatas dan masih

sangat awam terhadap dunia pendidikan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian laporan individu PPL II ini, yang antara lain:

1. Allah SWT, atas Rahmat serta Hidayah-Nya yang begitu besar

2. Tri Sudarwanto S.Pd., selaku dosen pembimbing lapangan

3. Wantono Gono Putro M.Pd., selaku kepala sekolah SMAN 1 Lamongan

4. Bambang Suhadi S.Pd., selaku guru pamong bahasa inggris di SMAN 1

Lamongan

5. Bapak dan Ibu guru SMAN 1 Lamongan

6. Rekan-rekan PPL II di SMAN 1 Lamongan

7. Siswa-siswi kelas XI IPA 3 dan XI IPS 3 khususnya, serta siswa siswi SMAN

1 Lamongan umumnya

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan PPL II ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan

demi hasil yang lebih baik di kemudian hari. Penyusun berharap semoga laporan ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Lamongan, September 2009

4

Page 5: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

ABSTRAK

Judul : “Penerapan “Peer Feedback” sebagai Sarana Peningkatan Kemampuan Siswa

dalam Penulisan Report Text di Kelas XI IPA 3 SMA Negeri

1 Lamongan”

Nama : Eka Febri Lestari

NIM : 062084032

Program studi : S1

Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas : Bahasa dan Seni

Lembaga : Universitas Negeri Surabaya

Tujuan dari pembelajaran Bahasa Inggris adalah siswa mampu berkomunikasi,

yakni mampu menghasilkan teks baik lisan maupun tulis yang dapat digunakan

sebagai sarana bermasyarakat. Dalam sebuah produk dibutuhkan suatu feedback atau

timbal balik untuk mengukur kualitas dari produk tersebut, begitu halnya dengan

pembelajaran Bahasa Inggris. Teacher feedback, timbal balik yang bersumber dari

guru, selama beberapa decade ini mendominasi pembelajaran kemampuan menulis

dalam pengajaran bahasa Inggris. Namun seiring perkembangan zaman, metode ini

bertransformasi dengan pemberian feedback/komentar dari guru yang dikombinasikan

dengan komtar/timbale balik dari teman sebaya (peer feedback), self-monitoring,

teacher-student conference atau computer-mediated feedback. Laporan ini

menitikberatkan penggunaan metode kombinasi teacher feedback dan peer feedback.

Hasil observasi ini menunjukkan bahwa timbal balik yang dilakukan oleh rekan

sebaya (peer feedback) yang dikombinasikan dengan teacher feedback memberikan

kontribusi positif dalam penulisan report text di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1

Lamongan daripada timbal balik yang dilakukan hanya oleh guru (teacher feedback).

Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui keefektifan dari penerapan peer

feedback dalam penulisan report text. Hasil observasi ini diharapkan bisa

dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi dalam pembelajaran writing of report text di

kelas XI.

5

Page 6: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, social, dan

emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik

mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa

juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan,

berpartisipasi dalam masyarakat dan bahkan menemukan serta menggunakan

kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Bahasa inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secra lisan dan tulis.

Berkomunikasi adalah memahami dan menggungkapkan informasi , pikiran, perasaan,

dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Kemampuan

berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni

kemampuan memahami dan menghasilkan teks lisan maupun tulis yang direalisasikan

dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan

menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau

menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran

Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut

agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahas inggris pada literasi

tertentu.

Tingkat literasi mencakup performative, functional, informational, dan epistemic.

Pada tingkat performative, orang mampu mendengarkan, berbicara, membaca, dan

menulis dengan symbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang

mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti

membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang

mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada

tingkat epistemic, orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa

sasaran.

Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan untuk mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan

dan tulis untuk mencapai tingkat literasi informational, karena mereka disiapkan

6

Page 7: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Selain itu peserta didik juga

diharapkan memiliki kesadaraan tentang hakikat pentingnya bahasa inggris untuk

meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global serta mampu

mengembangkan pemahaman mereka tentang keterkaitan antara bahasa dengan

budaya.

Sayangnya, dalam dunia pendidikan di Indonesia, Bahasa Inggris masih menjadi

momok bagi sebagian peserta didik. Hal ini disebabkan pembelajaran bahasa inggris

masih diajarkan secara klasik dimana guru menjadi pusat dari pembelajaran itu

sendiri. Kekhawatiran akan paradigma bahwa penguasaan bahasa Inggris sulit telah

mempengaruhi minat belajar bahasa Inggris itu sendiri. Selama ini para ahli

cenderung menitikberatkan kekhawatiran tersebut berasal dari kemampuan berbicara

maupun mendengarakan. Walaupun demikian peneliti beberapa dekade ini

menemukan kekhawatiran dalam kemampuan dalam menulis teks berbahasa Inggris

(writing anxiety).

Thompson (1980) mengatakan bahwa kekhawatiran dalam menulis adalah

parasaan tidak mampu untuk membuat sebuah karya tulis karena kekhawatiran akan

tidak dimilikinya kemampuan menulis dalam dirinya. Tsui (1996) menambahkan,

belajar menulis bahasa asing lebih menghasilkan kekhawatiran sendiri daripada

kekhawatiran dalam belajar skil yang lain. Hal ini disebabkan kemampuan menulis

berorientasi pada penghasilan produk (predominantly product-oriented) dan

kemampuan ini membutuhkan kemampuan inidvidu, dimana siswa diharuskan untuk

tidak mendapat bantuan dari pihak lain. Sebagai akibatnya, siswa tidak mampu

menikmati proses menulis itu sendiri.

Ketimpangan kemampuan antara siswa dengan kemampuan menulis yang tinggi

dengan siswa dengan kemampuan rendah pun tidak dapat dikendalikan dalam proses

menulis karena tidak adanya interaksi antara keduanya. Guru pun menerapkan sebuah

pandangan yang negatif mengenai pembelajaran writing konvensional ini. Guru

mengesankan bahwa writing adalah skill pasti dimana hanya satu pandangan saja

yang mampu menilai benar tidaknya atau bagus jeleknya sebuah tulisan. Gere,

Schuessler dan Abbott (1984) menemukan bahwa guru dengan kekhawatiran menulis

yang tinggi menyebabkan dirinya lebih ketat dalam penilaian kepada siswa. Hal ini

mengakibatkan siswa merasa terhakimi saat mereka mendapatkan timbal balik

(feedback) dari guru mereka.

7

Page 8: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Untuk mengatasi permasalahan ini diupayakanlah sebuah metode

pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa

untuk salinmg berinteraksi. Siswa yang saling menjelaskan pengertian suatu konsep

pada temannya sebenarnay sedang mengalami proses belajar yang sangat efektif yang

bisa memberikan hasil belajar yang jauh lebih maksimal daripada kalau dia

mendengarkan penjelasan guru.

Pembelajaran kooperatif juga bisa digunakan sebagai sarana untuk

menanamkan sikap inklusif, yaitu siakp yang terbuka terhadap berbagai perbedaan

yang ada pad diri sesama siswa di sekolah. Pengalaman bekerja sama dengan teman

yang memiliki perbedaan dari segi agama, suku, prestasi, jenis kelamin, dan lain-lain

diharapkan bisa membuat siswa menghargai perbedaan tersebut.

Selain itu pembelajaran kooperatif juga memberikan kesempatan pada siswa

untuk mengembangkan beberapa kecakapan hidup yang disebut sebagai kecakapan

berkomunikasi dan kecakapan bekerja sama. Kecakapan ini memiliki peranan penting

dalam kehidupan nyata.

Penerapan pembelajaran kooperatif akan memberikan hasil yang efektif apabila

ada saling ketergantungan yang positif dan adanya tanggung jawab pribadi

(individual accountability). Ketergantungan yang positif disini berarti semua anggota

dalam kelompok saling bergantung kepada anggota yang lain dalam mencapai tujuan

kelompok. Sedangkan yang dimaksud dengan tanggung jawab pribadi adalah setiap

anggota kelompok harus berkontribusi aktif dalam bekerja sama. Apabila ada anggota

kelompok yang tidak berkontribusi maka tujuan kelompok tidak akan tercapai

Di dalam sebuah pembelajaran kehadiran feedback sangat diperlukan dalam

pemberian refleksi sehingga bisa mendorong dan mengkonsolidasikan pembelajaran

bahasa Inggris. Dalam proses pembelajaran kemampuan menulis, feedback

memegang peranan penting untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Atas

dasar pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

Penerapan “Peer Feedback” sebagai Sarana Peningkatan Kemampuan Siswa

dalam Penulisan Report Text di Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Lamongan.

8

Page 9: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan

berikut:

1. Bagaimana penerapan “Peer Feedback” sebagai sarana peningkatan

kemampuan siswa dalam penulisan report text di kelas XI IPA 3 SMA

Negeri 1 Lamongan?

2. Apakah penerapan “Peer Feedback” mampu meningkatkan

kemampuan siswa dalam penulisan report text di kelas XI IPA 3 SMA

Negeri 1 Lamongan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah:

1. Mengetahui penerapan “Peer Feedback” sebagai sarana peningkatan

kemampuan siswa dalam penulisan reprt text di kelas XI IPA 3 SMA

Negeri 1 Lamongan.

2. Mengetahui kefektifan penerapan “peer feedback” dalam upaya

meningkatkan kemampuan siswa dalam penulisan report text di kelas

XI IPA 3 SMA Negeri 1 Lamongan.

D. Metode

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan bebrapa metode untuk

membnatu penyusunan laporan ini.

1. Setting penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPA 3 SMA

Negeri 1 Lamongan.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah 44 siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri

1 Lamongan, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 26 siswa

perempuan.

3. Sumber data

Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan 2 sumber data

yaitu:

9

Page 10: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

a. Data kepustakaan.

Sumber data ini digunakan untuk mendapatkan pengetahuan

mengenai masalah yang akan dibahas dalam pelaksanaanya. Penulis

melakukan studi pustaka dengan membaca sumber-sumber yang

relevan yang dapat menndukung penyusunan laporan ini.

b. Data primer

Data primer yaitu data yang diambil langsung dari lapangan

berdasarkan pengamatan langsung dan hasil tugas siswa.

4. Teknik pengumpulan data

Penulis melakukan penelitian tindakan (action research) yakni

dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan.

5. Prosedur penelitian

Data dikumpulkan pada pertemuan ke 8 dalam semester gasal.

Sebagai persiapan siswa membuat sebuah teks report dengan tema

“The Incredible Creature”

10

Page 11: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

BAB II

KAJIAN TEORI

Akhir tahun 1980, terjadi pergantian dalam pengajaran kemampuan menulis

(writing) dari yang terfokus pada produk (product focus approach) menjadi terfokus

pada proses (process focus approach). Metode pendekatan ini terpusat pada instruksi

yang diberikan kepada siswa untuk menghasilkan teks tulis selama proses menulis,

yang melingkupi prewriting, drafting, revising dan editing stages.

Feedback atau timbal balik menjadi salah satu faktor penting dalam proses

kepenulisan dan membutuhkan perhatian yang besar dari guru. Selama beberapa lama,

product-approach didominasi oleh penulisan pedagogy dan hanya mengandalkan

timbal balik dari guru (teacher feedback) dalam pemberian respon terhadap hasil kerja

siswa. Dengan berkembangnya pola pedagogy dalam kepenulisan, berkembang pula

beberapa model feed back.

1. Teacher written feedback

Feedback ini merupakan tipe pemberian feedback traditional. Tipe feedback

ini paling umum dan sering digunakan dalam pengajaran writing.

“As a traditional feedback, it bears many advantages that other feedback techniques cannot surpass. It provides a critical instructional opportunity for students and offers a convenient avenue to achieve one-on-one communication that is rarely possible in the day-to-day operations of a class.” Li Mi-mi (2009).

Namun dalam pelaksanaannya Teacher feedback kurang bervariasi. Review

yang diberikan oleh guru lebih berkonsentrasi pada tiap kesalahan yang dilakukan

oleh siswa. Kegiatan ini membutuhkan banyak waktu dan tenaga yang sayangnya

tidak berarti apa-apa karena feedback ini jarang memberikan gambaran kepada

siswa atas kesalahan yang telah dibuatnya. Selain itu, seringkali guru memberikan

penilaian mereka dengan menggunakan tinta merah yang berakibat pada

pengurangan ketertarikan dan motivasi siswa untuk belajar.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik menggunakan metode feedback ini,

harusnya guru mengkombinasikan antara strategy langsung dan tidak langsung,

sehingga guru tidak perlu mengevaluasi setiap kesalahan yang dilakukan siswa.

11

Page 12: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

2. Self-monitoring and teacher-student conference

Cresswell (2000) mengatakan bahwa self-monitoring adalah kegiatan dimana

siswa membuat catatan mengenai kesulitan-kesulitan yang ia hadapi selama proses

menulis untuk kemudian direspon oleh guru. Self-monitoring memungkinkan

siswa menjadi berpikir kritikal dan analitikal terhadap pekerjaannya sendiri.

Dalam hal ini feedback yang diberikan oleh guru hanya melingkupi permasalahan

yang diajukan siswa.

Permasalahannya adalah, aktivitas ini tidak dapat deterapkan kepada semua

siswa. Beberapa orang tidak bisa menjelaskan kesalahan mereka sendiri yang

ditanayakan oleh mereka adalah pertanyaan umum dan sebagian besar menulisnya

dengan bahasa yang teramat kasual. Beberapa siswa akan lebih mengandalkan

teacher feedback daripada harus menganalisis pekerjaannya sendiri.

Hal ini bisa diselesaikan denagn pengkombinasian self monitoring dengan

teacher students conference.

WANG (2004), via group discussion and annotating trial, students are instructed to use self-monitoring in their writings. After the introduction of self-monitoring knowledge, they are trained to attend both local and global features and make comprehensive annotations, ranging from content, organization, to grammar, vocabulary and spelling

Kefektifan self monitoring ini bergantung pada feedback yang diberikan oleh

guru.

Li Mi-mi (2009) First, students read the writing, underline and annotate the problems for teacher feedback; then, teacher responds to the writing and replies the written queries briefly and also adds further comments; finally, teachers and student schedule a time to meet and teacher explain the solution to students’ problems and pointed out the other important issues that students may have ignored.

Selama diskusi antara guru dan siswa, guru hendaknya menciptakan kondisi

yang memancing siswa untuk bernegosiasi, sehingga tercipta komunikasi aktif di

dalamnya..

3. Computer-mediated feedback

Sebagai salah satu bagian dari teknologi, penggunaan computer semakin

diperlukan dalam segala hal. Dalam pembelajaran bahasa inggris, khususnya

untuk kemampuan menulis, computer bisa dijadikan sebagai media pemberian

12

Page 13: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

feedback. Namun penggunaan computer-mediated feedback ini tidaklah efektif

apabila dilakukan di sebuah kelas besar.

Hendaknya penggunaan metode ini hanya sebagai sarana pemberian feedback

dan bukan pengganti metode feedback selama ini.

4. Peer feedback

Peer feedback adalah salah satu strategi pemberian feedback dimana siswa

saling mmeberikan komentarnya terhadap pekerjaan temannya. Siswa membaca

hasil kerja temannya kemudian memberikan komentar.

“Cognitively, peer feedback can force students to exercise their thinking and help them enhance audience awareness. Linguistically, students experience through peer review valuable opportunities to improve their reading and writing ability as they discuss such issues as writing contents, organizational patterns, grammatical structures and appropriate word choices. Affectively, through peer feedback, students gain confidence and reduce apprehension by seeing peers’ strengths and weaknesses in writing and therefore generate more positive attitudes toward writing.” Li Mi-mi (2009)

Namun sayangnya sebagian besar siswa tidak memiliki pengetahuan yang

cukup mengenai tulisan yang baik. Sehingga hendaknya guru memberikan kisi-

kisi pengamatan terlebih dahulu kepada siswa mengenai apa saja yang harus ia

respon.

Pemberian instruksi dalam peer feedback sangatlah diperlukan. Berikut ini

adalah instruksi yang harus diberikan guru kepada siswa sebelum menerapkan

peer feedback di kelas untuk pembelajaran writing.

1. Before you begin to offer comments and suggestions on the draft, read the

paper all the way through once and then, during the second reading, write

comments for yourself.

2. After you have read through the paper twice and jotted down comments for

yourself at this one sitting, put your classmate's paper and your comments

away for a day. The next day, re-read the paper and the feedback you wrote.

Double-check your feedback for content and language. Then you can post it.

3. Help each other improve your writing by giving constructive feedback. Tell

the writer how, in your opinion, s/he can improve her paper. Don't hold back

13

Page 14: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

on writing about good points of the paper; the writer needs to know what is

good as well as what needs to be improved.

4. When making comments and offering suggestions for improvement, do it in

an encouraging manner. Make your comments text-specific, referring to line

numbers and suggesting ways to make the content clearer.

5. Be sensitive to your classmates' feelings and use appropriate language in

telling them what, in your opinion, needs to be modified and improved.

6. In your comments, relate to the paper, not to yourself. There's no need to

write, "I would write xxx." Make suggestions for improvement; however, it is

up to the writer to decide if s/he will make use of them.

7. In the feedback, do not offer your own opinion as to the content of what is

written. If you disagree with the writer on some points s/he's made, accept her

point of view and relate only to the way the paper is written. Don't give your

own opinion on the writer's opinion.

8. In order to give good feedback, you need to understand the assessment

rubric and in particular Moon's 6 stages. Relate to these stages in your

feedback.

9. Don't write too much. If, in your view, there are many problems with the

draft, just mention the major points.

10. Enjoy the process of reading and analyzing your classmate's draft and use

it to see how your comprehension of your classmate's writing can help you

with yours.

14

Page 15: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi kegiatan

Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dengan

pengurangan kesalahan-kesalahan kecil dan meningkatkan kemampuan dalam

menjelaskan konsep, Peer feedback mampu memberikan informasi yang membangun

terhadap kegiatan menulis siswa. Pertama, Guru memberikan tugas kepada siswa

untuk membuata sebuah report teks. saat tugas tersebut sudah selesai, siswa saling

menukar draft mereka dengan teman sebangkunya lalu memberikan komentar.

Setelah siswa mendaapt feedback dari rekan sebayanya, siswa diperbolehkan

memperbaiki pekerjaannya berdasarkan feedback yang telah ia dapat.

Kemudian guru menerima semua hasil akhir pekerjaan siswa, dengan

demikian guru dapat menghemat waktu dan tenaga untuk mengkoreksi kesalahan-

kesalahan sederhana.

Siswa harus diberikan pedoman dalam memberikan peer feedback untuk

mengetahui apa saja informasi yang harus ia amati, seperti, spelling and grammatical

errors, format, incomplete ideas, sentence clarity, citations and overall quality of the

writing.

1. Draft of peer feedback

OPEN-ENDED FORM

(leave space for review comments)Author____________ Reviewer_____________

The goals of peer review are 1) to help improve your classmate's paper by pointing

out strengths and weaknesses that may not be apparent to the author, and 2) to help

improve editing skills.

INSTRUCTIONS

Read the paper(s) assigned to you twice, once to get an overview of the paper, and a

second time to provide constructive criticism for the author to use when revising

his/her paper. Answer the questions below.

15

Page 16: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

ORGANIZATION (10%)

Were the basic sections (Introduction, Conclusion, Literature Cited, etc.) adequate? If

not, what is missing?

Did the writer use subheadings well to clarify the sections of the text? Explain.

Was the material ordered in a way that was logical, clear, easy to follow? Explain.

CITATIONS (20%)

Did the writer cite sources adequately and appropriately? Note any incorrect

formatting.

Were all the citations in the text listed in the Literature Cited section? Note any

discrepancies.

GRAMMAR AND STYLE (20%)

Were there any grammatical or spelling problems?

Was the writer’s writing style clear? Were the paragraphs and sentences cohesive?

CONTENT (50%)

Did the writer adequately summarize and discuss the topic? Explain.

Did the writer comprehensively cover appropriate materials available from the

standard sources (e.g., UH, NMFS, FWS libraries)? If no, what's missing?

Did the writer make some contribution of thought to the paper, or merely summarize

data or publications? Explain.

B. Analisis data

Dari 44 karya siswa, didapatkan data sebagai berikut:

Vocabulary : 100 kata

Organization : 89 %

Citations : 30 %

Grammar and style : 55 %

Content : 77 %

Jumlah kata yang digunakan dalam feedback : 15 kata

Peer feedback yang diterapkan di kelas XI IPA 3 memberikan kontribusi

positif dalam pembelajaran writing of report text. Melalui peer feedback siswa

berperan aktif dalam pembelajaran

16

Page 17: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

B. Kesimpulan

Dari pembahsan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan Peer Feedback di kelas yang mampu meningkatkan kemampuan

menulis teks report siswa kelas XI IPA 3.

2. Metode ini membuat siswa lebih awas terhadap kesalahan-kesalahan dalam

penulisan report text baik dari segi content/isi, grammar, struktur teks dan

kesatuan teks.

3. Penerapan peer feedback ini juga mmapu meningkatkan motivasi belajar siswa

karena metode ini memungkinkan siswa untuk menjadi lebih aktif dalam

menyampaikan gagasannya, serta lebih terbuka dalam menerima saran dari

orang lain.

C. Saran

1. Guru diharapkan lebih kreatif dalam mengatasi masalah murid dalam

menerima pelajaran dam diharapkan guru menerapkan metode-metode

pembelajaran yang inovatif dan menarik sehingga mampu mnearik perhatian

siswa dan meningkatkan motivasi siswa.

2. Guru hendaknya mampu memilih dan memilah metode yang dipakai

berdasarkan kebutuhan siswa.

17

Page 18: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

DAFTAR PUSTAKA

Abbott, G., et al. 1981. The Teaching of English as an International Language. Great Britain: William Collins Sons and Co. Ltd.

Agustien, H. I. R. 2nd October 2004. The 2004 English Curriculum in a Nutshell. A paper presented at the 50th anniversary of Universitas Negeri Malang.

Atay, D. & Kurt, G. (2006).Prospective teachers and L2 writing anxiety. Asian EFL Journal, 8 (4), 100-118.

Berg, C. E. (1999). The effects of trained peer response on ESL students’ revision types and writing quality. Journal of Second Language Writing, 8, 215– 237.

Bline, D., Lowe, D. R., Meixner, W. F., Nouri, H., & Pearce, K. (2001). A research note on the dimensionality of Daly and Miller’s writing apprehension scale. Written Communication, 18, 61-79.

Burgoon, J. K., & Hale, J. L. (1983). A research note on the dimensions of communication reticence. Communication Quarterly, 31, 238-248.

Caulk, N. (1994). Comparing teacher and student responses to written work. TESOL Quarterly, 28, 181-188.

Cheng, Y. S. (2004). A measure of second language writing anxiety: Scale development and preliminary validation. Journal of Second Language Writing, 13, 313-335.

Claypool, S. H. (1980). Teacher writing apprehension: Does it affect writing assignments across curriculum? (ERIC Document Reproduction Service No: ED 216 387).

Cresswell, A. 2000. Self-monitoring in student writing: developing learner responsibility. ELT Journal, 54(3), 235-244

Dally, J. A. (1977). The effect of writing apprehension on message encoding. Journalism Quarterly, 54, 566-572.

Daly, J. A. (1978). Writing apprehension and writing competency. Journal of Educational Research, 72, 10-14.

Daly, J. A., & Miller, M. D. (1975). Apprehension of writing as a predictor of message intensity. Journal of Psychology, 89, 75-177.

Daly, J. A. & Shamo, W. (1978). Academic decisions as a function ofwritingapprehension. Research in the Teaching of English, 2 (2), 119-126.

Daly, J. A., Vangelisti, A., & Witte, S. P. (1988). Writing apprehension in the classroom context. In B. A. Rafoth & D. L. Rubin (Eds.), The Social Construction of Written Communication (147-171). Norwood, NJ: Ablex Publishing.

18

Page 19: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Daly, J. A., & Wilson, D. A. (1983). Writing apprehension, self-esteem, and personality. Research in the Teaching of English, 17, 327-341.

Freedman, S.W., & Sperling, M. (1985). Written language aacquisition: The role of response and the writing conference. In S. W. Freedman (Ed.), The Acquisition of Written Knowledge. Response and Revision

(106-30). Norwood, NJ: Ablex, 106–30.

Dubin, F. and E. Olshtain. 1986. Course Design: Developing programs and material for language learning. Cambridge: Cambridge University Press.

Gere, A. R., Schuessler, B. R., & Abbott, R. D. (1984). Measuring teachers’ attitudes toward writing instruction . In R. Beach & L. Bridwell (Eds.), New Directions in Composition Research (348-361). New York: Guilford.

Grabe, W., & Kaplan, R. B. (1996). Theory and Practice of Writing. The USA: Longman.

Greenwood, J. 1981. Comprehension and Reading. In G. Abbott, et al.,. The Teaching of English as an International Language. Great Britain: William Collins Sons and Co. Ltd.

Leki, I. (1990). Coaching from the margins: issues in written response. In Kroll, B. (Ed.), Second Language Writing. Research Insights for the Classroom (57-68). Cambridge: Cambridge University Press.

Li Mi-mi. (2009). Adopting varied feedback modes in the EFL writing class. US-China Foreign Language. Jan. 2009, Volume 7, No.1 (Serial No.64).

Madigan, R., Linton, P., & Johnson, S. (1996). The paradox of writing apprehension. In L. W. Gregg & E. R. Steinberg (Eds.), Cognitive Processes in Writing (pp. 295-307). Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum.

Mendonça, C., & Johnson, K. E. (1994). Peer review negotiations: Revision activities in ESL writing instruction. TESOL Quarterly, 28 (4), 745- 69.

Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis. Thousand Oaks, CA: Sage.

Mittan, R. (1989). The peer review process: Harnessing students’ communicative power. In D.M. Johnson, & D. H. Roen (Eds.),

Richards, J. C. 2001. Curriculum Development in language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.

Richness in writing: Empowering ESL students (207–219). New York: Longman.

Palmquist, M., & Young, R. (1992). The notion of giftedness and student expectations about writing. Written Communication, 9, 137-169.

19

Page 20: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Reid, J. (1994). Responding to ESL students’ texts: the myths of appropriation. TESOL Quarterly, 28, 273–94.

Rollinson, P. (2005). Using peer feedback in the ESL writing class. ELT Journal, 59 (1), 23-30.

Thompson, M. O. (1980). Classroom techniques for reducing writing anxiety: A study of several cases. Paper presented at the annual conference on College Composition and Communication, Washington, D.C. (ERIC Document Reproduction Service No. ED 188 661).

Topping, K. J. (1998) Peer assessment between students in college and university, Review of Educational Research, 68 (3), 249–267.

Topping, K. J. (2000). Peer Assisted Learning: A Practical Guide for Teachers. Cambridge, MA: Brookline Books.

Tsui, A. B. M. (1996). Reticence and anxiety in second language learning. In K. M.Bailey& D. Nunan (Eds.). Voices from the Language

Classroom (145-168). Cambridge: CUP. Villamil, O. S., & de Guerrero, M. C. M. (1996). Peer revisions in the L2 classroom: Social cognitive activities, mediating strategies, and aspects of social behavior. Journal of Second Language Writing, 5 (1), 51- 75

WANG X. 2004. Encouraging self-monitoring in writing by Chinese students. ELT Journal, 58(3), 238-246. (in Chinese)

Wingard, P. 1981. Writing. In G. Abbott, et al.,. The Teaching of English as an International Language. Great Britain: William Collins Sons and Co. Ltd

20

Page 21: 62813670 Laporan Penelitian Tindakan Kelas

21