laporan penelitian

29
LAPORAN PENELITIAN APLIKASI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU KIMIA DI SMA NEGERI 1 AIKMEL Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Microteaching Doses Pengampu : Suryati, M.Pd Disusun Oleh : Abdurrahman Rama H 12.231.065 Sukiman Rizza Umami 12.231.066 Muniatun 12.231.068 KELAS B SEMESTER VI

Upload: sukiman-barcitizen

Post on 10-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

LAPORAN PENELITIANAPLIKASI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU KIMIADI SMA NEGERI 1 AIKMEL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah MicroteachingDoses Pengampu : Suryati, M.Pd

Disusun Oleh :Abdurrahman Rama H12.231.065Sukiman Rizza Umami12.231.066Muniatun12.231.068

KELAS B SEMESTER VIPROGRAM STUDY PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA IKIP MATARAM16

2015

KATA PENGANTARSyukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Microteaching dengan judul Aplikasi Keterampilan Mengajar Guru Kimia di SMAN 1 Aikmel di Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP Mataram.Dalam penyelesaian penulisan laporan observasi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka tidak berlebihan kiranya pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Suryati, M.Pd selaku dosen mata kuliah Microteaching dan Ibu Sukmawati, S.Pd selaku narasumber, kepala sekolah, majelis guru dan seluruh karyawan Sekolah Menengah Tingkat Atas Negeri 1 Aikmel yang telah memberikan kesempatan kepada kami sehingga terselenggaranya observasi ini. Demikianlah laporan ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata kuliah Microteaching.

Mataram, 12 Mei 2015

Penulis

.

DAFTAR ISICOVERiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISI iiiBAB I PENDAHULUAN11.1 Latar Belakang Kegiatan Observasi11.2 Tujuan Kegiatan Observasi21.3 Ruang Lingkup Kegiatan Observasi 2BAB II PEMBAHASAN42.1 Pelaksanaan Observasi42.2 Deskripsi Hasil Observasi52.3 Analisis Observasi Kelas dengan Aplikasi Teori Belajar yang digunakan6BAB III PENUTUP123.1 Kesimpulan123.2 Saran12DAFTAR PUSTAKA13LAMPIRAN

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan ObservasiIstilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti melihat dan memperhatikan. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif subjek yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan. Berangkat dari konsep tersebut, dalam mendeskripsikan hasil kegiatan observasi pembelajaran, diungkapkan secara detail dan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam setting observasi. Mempelajari berbagai teori belajar akan lebih lengkap bilamana disertai dengan kegiatan observasi. Oleh karena itu, sebagai kelanjutan dalam mempelajari berbagai teori belajar yang telah dilaksanakan dalam perkuliahan microteaching, baik yang telah dilakukan melalui presentasi dan diskusi bersama, maka dilaksanakan pula kegiatan observasi pembelajaran. Kegiatan observasi dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran di kelas pada jenjang pendidikan tertentu dan membandingkan dengan teori-teori yang sudah dipelajari dalam mata kuliah microteaching. Aplikasi teori-teori belajar bertujuan untuk mencapai keberhasilan, efektivitas, dan efisiensi dalam pembelajaran yang dilangsungkan di kelas. Kegiatan observasi yang dilakukan adalah untuk menganalisis aplikasi teori belajar yang dilaksanakan di sekolah. Analisis dalam kegiatan observasi ini berangkat dari kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok observer terhadap proses pembelajaran kimia di kelas. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi aplikasi teori belajar tertentu yang diterpakan dalam pembelajaran yang telah dilakukan. B. Tujuan Kegiatan ObservasiKegiatan observasi ini bertujuan untuk melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Aikmel dan mendeskripsikan hasil observasi yang dilakukan. Tidak berhenti sampai di sini, hasil observasi dianalisis, dengan cara mengidentifikasi jenis keterampilan apa saja yang diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran yang diampunya. Observasi berlangsung satu kali pertemuan.C. Ruang Lingkup Kegiatan ObservasiObservasi yang dilakukan dibatasi pada pelaksanaan pembelajaran kimia dalam satu kali tatap muka, bukan observasi secara keseluruhan (whole-listic). Hal ini dimaksudkan agar observasi terfokus untuk mengidentifikasi dan menganalisis proses pembelajaran Kimia yang dilakukan dalam satu kali tatap muka tersebut dapat dikategorikan dalam teori belajar tertentu yang relevan dengan pelaksaaan pembelajaran Kimia yang diobservasi.Dalam observasi yang dilaksanakan secara berkelompok ini pada awalnya membatasi ruang lingkup kegiatan observasi pada pengamatan pembelajaran di kelas dengan metode non partisipate obsevation, yang kemudian berkembang menjadi partisipate observation. Non partisipate observation adalah kegiatan pengamatan, dimana observer berdiri sebagai orang luar dalam kegiatan observasi yang dilakukan. Kelompok observer hanya melihat, mengamati, mencatat, dan membuat dokumentasi observasi. Sedangkan partisipate observation adalah kegiatan pengamatan dimana pengamat selain mengamati situasi yang terjadi, juga melakukan keterlibatan langsung dalam latar yang diamati. Partisipate observation dilakukan setelah mendapat ijin dari guru bersangkutan.Keterlibatan observer dalam kegiatan pembelajaran dilakukan seminimal mungkin agar tidak mempengaruhi arah proses pembelajaran yang mengacu pada teori belajar tententu. Dilihat dari porsi intensi dan eksistensi observer dengan keterlibatan observer secara minimal merupakan kategori surface observation.Pada saat siswa mengerjakan soal latihan, Guru mata pelajaran kimia SMAN 1 Aikmel meminta kepada observer untuk terlibat secara langsung dan berbaur dengan siswa, membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab soal latihan. Bimbingan yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan umpanan, memberikan informasi tambahan yang berkaitan dengan tugas, tidak dengan memberikan jawaban soal latihan. Bimbingan yang dilakukan observer sama dengan yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pelaksanaan ObservasiA. Deskripsi Sekolah dan PerangkatnyaSMA Negeri 1 Aikmel berlokasi di Jl. Pendidikan No 35 Aikmel, Kecamatan Aikmel. SMA yang terkenal dengan kaya prestasi ini di pimpin oleh Bapak A. Budi Mulyana, M.Pd dan dibantu oleh tiga Wakasek. Selain itu, sekolah ini juga memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang sangat baik dan beragam sehingga memfasilitasi siswanya untuk dapat mengembangkan bakat sesuai dengan minat mereka.Sekolah ini juga difasilitasi dengan Lab. Komputer, Lab. Olahraga, Lab. Kimia dan Lab. Biologi. Lingkungan sekolah yang asri, sarana pembelajaran siswa yang sudah bisa dibilang sangat bagus dan lengkap serta tenaga pendidik yang handal tentunya dapat memotivasi setiap siswa SMAN 1 Aikmel untuk terus berprestasi. Tak heran bila berbagai penghargaan sudah diraih oleh sekolah ini, diantaranya juara 1 Pertandingan Bola Basket Tingkat Kabupaten Lombok Timur, Juara 3 Debat Politik antar sekolah Tingkat Kabupaten Lombok Timur, Juara 1 debat bahasa inggris Tingkat Kabupaten Lombok Timur dan masih banyak lagi prestasi-prestasi lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. B. Uraian Objektif ObservasiObservasi dilakukan pada tanggal 11 Mei 2015 mulai pukul 10.45 WITA. Kami melakukan observasi pembelajaran di kelas X IPA 4 selama 3x45 menit, dimana kami adalah satu kelompok yang beranggotakan 3 orang. Sebelum kami melakukan observasi pembelajran terlebih dahulu kami merancang apa saja yang akan dilakukan pada saat observasi dan kami sudah memiliki tugas masing-masing. Sukiman R U bertugas sebagai pewawancara guru dan sebagian siswa setelah proses belajar mengajar selesai. Abdurrahman Rama Hurmuzi bertugas sebagai pengamat mengenai keterampilan mengajar guru di dalam kelas dan Muniatun bertugas untuk mengambil gambar (dokumentasi) dan merekam proses belajar mengajar.Kegiatan observasi kelompok dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Microteaching. Observasi dikategorikan sebagai salah satu model pembelajaran kontekstualaktual. Pelaksanaan observasi memberikan gambaran secara nyata situasi dan kondisi tertentu. Observasi pembelajaran di kelas memberikan tambahan wawasan bagi kelompok observer mengenai praktek pembelajaran kimia di sekolah.Telah disebutkan di bagian pendahuluan laporan ini, metode observasi yang digunakan oleh kelompok observer adalah dengan partisipate observation, yakni dengan berbaur dalam situasi belajar. Selama kegiatan observasi berlangsung, kelompok observer melakukan pencatatan proses pembelajaran serta melakukan kegiatan pendokumentasian pembelajaran. Pencatatan bertujuan untuk menangkap segala aspek dalam proses pembelajaran mulai dari pembukaan, kegiatan inti sampai dengan penutup. Pendokumentasian pembelajaran dilakukan dengan cara mengambil gambar proses belajar mengajar dan merekam proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan kamera video.

2.2 Deskripsi Hasil ObservasiSebelum memasuki ruangan kelas, terlebih dahulu observer melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran kimia yaitu Ibu Sukmawati, S.Pd. Dari hasil wawancara yang kami lakukan didapatkan informasi bahwa SMAN 1 Aikmel sudah menggunakan kurikulum 2013. Ibu sukmawati juga menunjukan Silabus dan RPP yang akan digunakan didalam mengajar. Ibu sukmawati menjelaskan bahwa tidak ada kendala yang terlalu berat didalam menerapkan kurikulum 2013, hanya saja fasilitas yang dibutuhkan di SMAN 1 Aikmel belum terlalu lengkap seperti masih terbatasnya media pembelajaran khususnya media elektronik sperti LCD proyektor yang masih sedikit, Buku Pelajaran khususnya kurikulum 2013 masih susah untuk didapatkan sehingga siswa hanya menggunakan LKS sebagai pelengkap didalam belajar.Dari hasil observasi yang telah kami lakukan, kami menemukan guru mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru adalah Direct Learning, dengan metode Diskusi. Menurut ibu Sukmawati Model pembelajaran direct learning ini cocok digunakan untuk materi-materi yang membutuhkan perhitungan, sehingga Ibu Sukmawati memadukan model Direct Learning dengan metode diskusi.Pada waktu observasi dilakukan, materi yang dipelajari adalah konsep mol yang berada pada Kompetensi Dasar 3.11.Berikut adalah tabel KD dan Indikator dalam satu chapter:Kompetensi DasarIndikator

3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia

3.11.1 Menjelaskan pengertian mol.3.11.2 Menjelaskan hubungan antara mol dengan jumlah partikel.3.11.3 Menjelaskan hubungan antara mol dengan massa zat.3.11.4 Menjelaskan hubungan antara mol dengan volume zat.

2.3 Analisis Observasi Kelas dengan Aplikasi Teori Belajar yang DigunakanSebelum membahas mengenai hasil analisis observasi pembelajaran Kimia dengan aplikasi Keterampilan dalam Mengajar, perlu digambarkan bagan mengenai alur pelaksanaan pembelajaran secara garis besar. Bagan tersebut untuk mempermudah analisis aplikasi Keterampilan dalam Mengajar pada tiap bagian dalam proses pembelajaran yang diobservasi. Berikut adalah bagan yang menggambarkan alur pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi:

Kegiatan IntiPenjelasan materi oleh guruDiskusiLatihanKegiatan AkhirKegiatan Awal

Bagan Alur pelaksanaan pembelajaran.

Berikut ini adalah penjelasan secara detail dari bagan tersebut :a. Kegiatan Awal (15 Menit) Membuka pelajaranGuru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian peserta didik memberikan salam kepada guru dan membaca doa sebelum memulai proses pembelajaran. Mempersiapkan Perlengkapan Belajar Mengajar.Guru bersama peserta didik mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya.b. Kegiatan Inti (105 Menit) Guru menjelaskan materi pelajaran.Sebelum menjelaskan materi pelajaran, guru meminta kepada siswa untuk membaca dan memahami materi konsep mol yang ada pada LKS. Melakukan tanya jawab (Diskusi)Proses tanya jawab antara guru dan peserta didik dilakukan sebelum dan sesudah guru selesai menjelaskan materi pelajaran. Guru memberikan soal latihan secara individual.Beberapa soal latihan diberikan setelah seluruh pertanyaan dari peserta didik terjawab kepada masing-masing siswa dan diselesaiakan secara individual.c. Kegiatan Akhir (15 Menit). Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.Diakhir pelajaran, guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Menutup proses pembelajaranGuru mengingatkan kembali kepada peserta didik bahwa dipertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian. Kemudian bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa dan memberikan salam.

Selanjutnya dalam menganalisis pelaksanaan pembelajaran tersebut sesuai dengan teori belajar tertentu, analisis akan difokuskan pada kegiatan inti. Analisis tidak hanya secara deskriptif naratif tetapi akan dideskripsikan dengan skema dan foto-foto yang diperoleh saat observasi dilaksanakan. Tujuannya, selain untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan jenis keterampilan dalam mengajar yang relevan dimaksudkan juga agar hasil analisis dapat memberikan gambaran riil pelaksaan pembelajar Kimia yang telah diamati.a. Guru Menjelaskan MateriSebelum menjelaskan materi pelajaran, siswa diminta untuk membaca serta memahami materi konsep mol yang ada di LKS selama kurang lebih 10 menit. Setelah 10 menit membaca LKS, guru bertanya kepada siswa secara acak dengan menyebut nama siswa pada absen dan meminta siswa tersebut untuk mengemukakan pendapatnya tentang konsep mol berdasarkan apa yang didapatkan di LKS.Guru dengan sabar kembali bertanya kepada siswa yang lain untuk menjelaskan tentang konsep mol sampai siswa bisa menjelaskan konsep mol dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Setelah mendapatkan jawaban tentang konsep mol yang mudah dipahami, guru mulai menjelaskan konsep mol secara detail.Pada tahap ini, telah tampak bahwa guru mengaplikasikan teori disiplin mental dalam pembelajarannya. Ini terlihat pada saat guru memberikan penjelasan mengenai materi yang sudah ada dalam LKS. Dari membaca LKS sebenarnya siswa sudah membangun pengetahuan sendiri, akan tetapi kemampuan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainya dalam membangun pengetahuan berbeda-beda, sehingga guru perlu menjelaskan konsep mol kembali untuk menyatukan pemahaman dari siswa itu sendiri, penjelasan disini juga dimaksudkan agar siswa yang belum mengerti dan belum paham akan menjadi mengerti dan paham. b. Melakukan Tanya Jawab (Diskusi)Dari semua penjelasan yang telah disampaikan oleh Ibu Sukmawati, siswa diminta untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Ada beberapa siswa yang memberikan pertanyaan kemudian dengan sabar ibu Sukmawati menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tidak hanya itu, Ibu sukmawati juga bertanya kepada siswa secara acak dengan menyebut nama siswa dilembar absen.Pada tahap ini pembelajaran berlangsung multiarah yaitu dari siswa ke guru dan dari guru ke siswa. Metode diskusi seperti ini akan bisa membangkitkan semangat belajar siswa. Siswa akan merasa sellu diperhatikan oleh guru.c. LatihanLatihan ini bertujuan untuk menguji sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru. Guru memberikan soal sebanyak empat butir kepada siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawabnya secara individual sebelum dikerjakan didepan kelas. Setelah diberikan kesempatan untuk menjawab soal secara individual guru memangil siswa secara acak di lembar absen untuk mengerjakan soal tersebut dipapn tulis. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMAN 1 Aikmel, ibu sukmawati hanya menggunakan beberapa keterampilan dasar mengajar sesuai dengan apa yang observer pelajari didalam mata kuliah microteaching. Didalam mata kuliah microteaching ada 8 keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Namun ibu Sukmawati tidak menerapkan 8 sekaligus keterampilan dasar tersebut didalam mengajar. Berikut adalah keterampilan-keterampilan dasar yang diterapkan oleh Ibu Sukmawati, S.Pd :1. Keterampilan membukaKeterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka pelajaran peserta didik harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh. Pada keterampilan membuka ini guru menyampaikan salam dan meminta kepada ketua kelas untuk memimpin doa sebelum proses belajar mengajar dimulai.2. Keterampilan BertanyaDisetiap akhir pembahasan sub pokok materi, Ibu Sukmawati bertanya kepada siswa, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.3. Keterampilan Keterampilan Menjelaskan (Lecturing)Yaitu suatu keterampilan untuk mengkomunikasikan materi pembelajaran kepada siswa secara jelas, gambalang dan lancar. Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan Ibu Sukmawati menjelaskan dengan menggunakan bahasa-bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa. penyampaian materinya juga dilakukan secara sistematis dan berurutan, sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi tersebut.4. Keterampilan membuat ilustrasi dan contoh (Illustration and use example)Ilustrasi dan contoh dalam proses pembelajaran sangat penting untuk memperjelas, mempertegas, dan mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dibahas. Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan Ibu Sukmawati mengilustrasikan jembatan Mol dengan perjalanan seorang anak muda yang akan pergi melamar seorang cewek, sebelum melamar cewek pemuda itu harus melalui tahap-tahap tertentu sebelum menuju ke acara pernikahan. Dana tanpa melewati tahap-tahap tersebut pernikahan si pemuda dengan gadis tersebut tidak akan dikatakan sah.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanDari uraian yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa guru mampu menciptakan proses belajar mengajar yang tenang dan kondusif. Berdasarkan pengetahuan yang didapatkan dalam mata kuliah microteaching, ada 8 keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Akan tetapi berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan guru Kimia SMAN 1 Aikmel didalam mengajar hanya menerapkan beberapa keterampilan saja didalam Model pembelajaran langsung dengan metode Diskusi.3.2 SaranAlangkah baiknya jika memulai pelajaran setelah berdoa, guru memberikan kata-kata motivasi terkait materi yang akan diajarkan. Dan guru juga harus bisa mengaitkan materi pelajaran yang diajarkan dengan kehidupan nyata. Sehingga siswa merasa bahwa materi kimia yang dipelajari dekat dengan kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, Laporan Observasi Pembelajaran Ips Ekonomi Di Smp Negeri Pajangan, Bantul. (diakses tanggal 12 mei 2015), http://www.academia.eduAnonim, Keterampilan-Dasar-Mengajar. (diakses tanggal 12 mei 2015), http://muschemistryganteng.blogspot.com/

LAMPIRAN-LAMPIRANGuru sedang mengecek kehadiran siswa

Gambar 1. Kegiatan Awal PembelajaranSiswa sedang membaca dan memahami materi konsep mol pada LKS

Gambar 2. Kegiatan IntiGuru sedang menjelaskan materi konsep mol

Gambar 3. Kegiatan Inti

Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

Gambar 4. Kegiatan Inti

Guru dan siswa menyimpulkan tentang konsep mol

Gambar 5. Kegiatan Penutup