laporan penelitian
TRANSCRIPT
STUDI TINGKAH LAKU MEMBERSIHKAN DIRI PADA BURUNG CUCAK KUTILANG (Pycnonotus aurigaster) DI KEBUN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
LAPORAN PENELITIANUntuk memenuhi tugas Matakuliah Zoologi VertebrataYang dibina oleh Ibu Sofia Ery Rahayu, S.Pd., M.Si.
Oleh
Kelompok 1/Offering G
Aulia Fitri Wardhani (120342422492)Hestin Atas Asih (120342422468)Manzilatul Rochmah (120342422470)Tiara Dwi Nurmalita (120342400172)Yoga Adetya Gumelar (120342422500)
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGIDesember 2013
ABSTRAK
STUDI TINGKAH LAKU MEMBERSIHKAN DIRI PADA BURUNG CUCAK KUTILANG (Pycnonotus aurigaster) DI KEBUN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
1)Aulia Fitri Wardhani, 1)Hestin Atas Asih, 1)Manzilatul Rochmah, 1)Tiara Dwi Nurmalita, 1)Yoga Adetya Gumelar, 2)Sofia Ery Rahayu
[email protected] Negeri Malang
1)Mahasiswa Program Studi Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang2)Dosen Jurusan Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang
Beberapa jenis satwa yang ada di Indonesia memiliki beberapa tingkah laku yang sama halnya dengan manusia, selalu berkaitan erat dengan hubungan antar spesiesnya sendiri atau terhadap spesies yang lain dan juga lingkungannya diantaranya adalah burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster). Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan informasi secara deskripsi tentang tingkah laku membersihkan diri burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster). Penelitian dilakukan melalui pengamatan langsung di kebun biologi Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tingkah laku membersihkan diri pada burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) dilakukan pada pagi dan sore hari. Pada pagi hari tingkah laku burung cucak kutilang mengibaskan bulu-bulunya, mematuki bulu dengan paruhnya, mengibas-ngibaskan bulu ekornya, mengusapkan paruh pada bulu di leher kiri dan kanan secara bergantian. Adapun burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) pada sore hari bertengger serta mengelap sayap kanan dan kiri serta bulunya dengan menggunakan paruh selama beberapa kali dan mandi selama kurang lebih 5 menit dengan mengibaskan sayap ndan ekor selama berulang kali lalu terbang kembali.Kata kunci: Pycnonotus aurigaster, membersihkan diri, tingkah laku, kebun biologi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjat keharidat Allah SWT, karena berkat ridho dan
izin-Nya akhirnya dapat terselesaikan penelitian kami yang berjudul “Studi
tingkah Laku Membersihkan Diri Pada Burung Cucak Kulilang (Pycnonotus
aurigaster) di kebun Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,
universitas negeri Malang”.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat:
1. Pembina ibu Sofia Ery Rahayu yang memberi bimbingan dalam
membuat laporan penelitian
2. Penjaga kebun biologi yang member izin untuk meneliti di kebun
biologi
3. Teman-teman offering G jurusan biologi yang turut berpartisipasi
dalam penelitian dalam metode obsevasi.
Laporan penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Zoologi
vertebrata. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memerlukan pembenahan.
Malang, Desember 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Burung merupakan satwa yang dapat dijumpai hampir di semua habitat
mulai dari habitat perairan, hutan hingga pegunungan. Selain itu, perkotaan atau
kawasan permukiman yang menjadi hunian manusia, ternyata juga dapat
menyediakan kebutuhan hidup bagi berbagai jenis burung. Burung-burung
tersebut mampu berinteraksi dan beradaptasi dengan kondisi habitat yang ada.
Berbagai jenis burung memanfaatkan dengan baik berbagai bentuk hasil ciptaan
manusia, seperti gedung, taman, hutan buatan, dan sebagainya untuk hidup,
mencari makan, bersarang dan berkembang biak.
Kebun biologi Universitas Negeri Malang salah satunya yang dapat
menyediakan kebutuhan hidup berbagai jenis burung khususnya burung cucak
kutilang. Kebun biologi beraneka ragam tumbuhan dan pohon yang rindang
sehingga menjadi salah satu faktor jenis burung cucak kutilang melimpah dan
hidup berkelompok. Burung cucak kutilang memanfaatkan pohon-pohon besar
yang ada di kebun biologi untuk tempat pembuatan sarang rumah karena pada
dasarnya burung menyukai pohon-pohon yang tinggi dan rindang sebagai tempat
tinggalnya. Kebutuhan air dan makanan juga tercukupi di kebun biologi karena
terdapat sungai dan banyak serangga yang hidup di kebun biologi.
Tingkah laku burung cucak kutilang sama halnya dengan spesies burung-
burung yang lain yaitu tingkah laku mencari makan, memebersihkan diri,
membuat sarang, mengenal lokasi tempat tinggal, melindungi diri dari predator,
mendapat pasangan, melindungi anak-anaknya, memberi makan anak-anaknya
dan tingkah laku sosial yaitu dengan cara bergerombol atau berkelompok maupun
hidup individu. Khususnya tingkah laku membersihkan diri pada burung sangat
penting dan sudah menjadi bagian kebutuhan dari burung-burung tersebut, seperti
burung cucak kutilang yang sering membersihkan diri di sungai atau di selokan.
Oleh karena khususnya tingkah laku membersihkan diri tersebut, maka pada
penelitian ini diambil judul
”Studi Tingkah Laku Membersihkan Diri pada Burung Cucak Kutilang
(Pycnonotus aurigaster) di Kebun Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang”.
1.2 Rumusan Masalah
berdasarkan latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut.
1.2.1 Bagaimanakah karakteristik dan habitat cucak kutilang (Pycnonotus
aurigaster) di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang?
1.2.2 Bagaimana tingkah laku cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) ketika
membersihkan diri di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat didapatkan tujuan penelitian
sebagai berikut.
1.3.1 Menjelaskan karakteristik dan habitat yang dilakukan cucak kutilang
(Pycnonotus aurigaster) di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang
1.3.2 Mendeskripsikan tingkah laku cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster)
ketika membersihkan diri di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang
1.4 Landasan Teori
1.4.1 Karakteristik dan Habitat Burung Cucak Kutilang (Picnonotus
aurigaster)
Klasifikasi ilmiah burung cucak kutilang menurut Aipanjiguly (2013)
adalah sebagai berikut.
Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Aves
Ordo Passeriformes
Famili Pycnonotidae (Gray, 1840)
Genus Pycnonotus (Boie, 1826)
Spesies Pycnonotus aurigaster (Vieillot, 1818)
Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) memiliki karakteristik
sebagai berikut. Burung memiliki ukuran ± 20 cm, bertopi hitam dengan tunggir
keputih-putihan dan tungging jingga kuning. Dagu dengan kepala atas hitam,
kerah, tunggir, dada dan perut putih. Sayap berwarna hitam dengan ekor coklat.
Iris berwarna merah, paruh dan kaki berwarna hitam. Burung memiliki suara
“Cuk-cuk” dan “cang-kur”. Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster)
memiliki kebiasaan hidup berkelompok dengan aktif, ribut dan berbaur dengan
jenis burung Cucak lain (Ayat, 2011).
Menurut Baskoro (2009), makanan burung cucak kutilang (Pycnonotus
aurigaster) berupa buah-buahan kecil dan beberapa jenis serangga. Sarang
burungnya berbentuk cawan rapi, dari ranting, daun, atau serat halus. Telur
berwarna kemerah-jambuan, berbintik halus padat berwarna ungu dan abu-abu,
berjumlah 2-3 butir. Burung biasanya berkembangbiak setiap bulan, kecuali Bulan
November.
Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) biasanya hidup pada
pepohonan yang terbuka atau pepohonan bersemak, di pinggir hutan, tumbuhan
sekunder, taman, pekarangan, atau bahkan kota besar. Burung cucak kutilang
dapat ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Di Sumatra Selatan
mungkin kolonisasinya datang dari pulau Jawa. Catatan pertama Kalimantan
(Palangkaranya) thun 1984. Di Jawa dan Bali, merupakan salah satu jenis yang
tersebar paling luas dan umum, sampai ketinggian 1600 m (MacKinnon dkk,
2010).
1.4.2 Tingkah Laku Cucak Kutilang (Picnonotus aurigaster) Ketika
Membersihkan Diri
Membersihkan diri adalah aktivitas membersihkan tubuh menggunakan
kaki atau paruh. Aktivitas membersihkan diri dilakukan untuk merawat tubuh agar
bulu tetap mengkilap, sehat, dan segar. Bulu merupakan bagian utama yang perlu
dibersihkan karena penting artinya dalam kehidupan burung, yakni selain sebagai
pelindung bagi tubuh dari hujan dan panas, juga berguna untuk terbang mencari
makan. Di samping itu, bulu juga berguna sebagai penghangat pada saat
mengerami telur dan mengasuh anak (Takandjandji & Mite, 2008).
Aktivitas membersihkan diri dilakukan dengan cara membersihkan paruh,
mandi, dan menyelisik bulu. Menggaruk-garuk kepala merupakan bagian dari
aktivitas membersihkan diri untuk memelihara bulu, khusus pada bagian kepala.
Aktivitas ini dilakukan dengan menggunakan kaki. Membersihkan diri termasuk
membersihkan paruh dari kotoran atau sisa-sisa makanan yang menempel.
Aktivitas ini dilakukan dengan cara menggesek-gesekkan paruh pada permukaan
kayu tenggeran atau kawat (Takandjandji & Mite, 2008). Menyelisik, adalah
aktivitas yang dilakukan terhadap individu lain atau sejenis, menggunakan paruh
dengan cara mengelus, pura-pura menggigit, dan mengendus (Takandjandji, 2010)
Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) memiliki kebiasaan untuk
berjemur dan mandi embun setiap pagi, hal ini berguna untuk menjaga bulunya
yang terus di minyaki. Minyak ini berasal dari bagian belakang dekat ujung
ekornya yang berhubungan dengan badan. Burung Kutilang juga memiliki
kebiasaan menaikkan jambulnya bila senang maupun ingin buang air besar.
Burung kutilang pun memiliki masa "Mabung" yaitu saat dimana bulu yang lama
rontok dan berganti bulu yang baru. Di saat Mabung burung kutilang akan
cenderung lebih diam baik secara suara maupun gerakan (Munandi, tanpa tahun).
Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) sangat menyukai air untuk
mandi maupun minum. Karena jenis makanannya dan sering minum, burung
kutilang tergolong burung yang sering membuang kotoran. Ketika membuang
kotoran biasanya pantatnya akan manggut-manggut dari atas ke bawah (Leonhart,
2009).
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pengamatan cucak kutilang (Picnonotus aurigaster) yang dilakukan di Kebun
Biologi Universitas Negeri Malang menggunakan metode observasi. Pada
metode observasi tidak diperlukan kelompok kontrol sebagai pembanding
(Susilowati dkk, 2001:14). Metode observasi ini merupakan salah satu metode
yang digunakan merupakan salah satu metode dalam mengamati tingkah laku
hewan, dalam hal ini cucak kutilang (Picnonotus aurigaster). Dalam metode
ini akan dipelajari beberapa tingkah laku cucak kutilang (Picnonotus
aurigaster) yang antara lain cara membersihkan diri dan perilaku
berkelompok.
2.2 Alat Dan Bahan
Alat
1. Binokuler
2. Camera nikon D90
3. Alat tulis
4. Lembar kertas pengamatan
5. Buku pedoman Pengamatan yang dikarang oleh MacKinnon yang
berjudul “Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Indonesia”
2.2 Kehadiran Peneliti
Penelitian ini dilakukan oleh kelompok 1 yang beranggotakan :
a. Aulia Fitri Wardani
b. Hestin Atas Asih
c. Manzilatul Rochmah
d. Tiara Dwi Nurmalita
e. Yoga Adetya Gumelar
2.3 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pagi hari mulai pukul 08.00 sampai pukul 10.00 WIB
dan sore hari mulai pukul 15.00 sampai pukul 17.00 WIB. Penelitian dilakukan
mulai tanggal 22 November 2013 hingga 24 November 2013. Lokasi penelitian di
seluruh kawasan Kebun Biologi Universitas Negeri Malang.
2.4 Sumber Data
Data diambil berdasarkan penelitian secara langsung, setiap pagi dan sore.
Setiap tingkah laku burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) diamati satu
per satu dan dicatat.
2.5 Analisis Data
Analisis data yang diambil berupa analisis habitat sebagai tempat
membersihkan diri dan berkumpul dengan populasinya. Data disajikan dalam
bentuk tabulasi dan analisis secara deskriptif. Pada penelitian cucak kuilang
pengamatan dilakukan secara berulang selama 3 hari. Setiap aktivitas dicatat
dalam bentuk tabel.
2.6 Pengecekan Keabsahan Temuan
Pengecekan keabsahan berdasarkan teori triangulasi data yaitu
menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara,
hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang
dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda.
Dalam penelitian ini keabsahan diambil dari berbagai sumber dokumen
tentang burung secara umum, burung cucak ktilang secara spesifik, dan hasil
pengamatan secara langsung.
2.7 Tahap-tahap Penelitian
Tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. tempat yang akan digunakan untuk lokasi penelitian direncanakan
2. tujuan penelitian dibatasi hanya pada perilaku membersihkan diri dan
perilaku berkelompok
3. jadwal observasi ditentukan setiap pagi hari dan sore hari
4. hal-hal yang ditemukan yang berhubungan dengan tujuan observasi
dicatat
5. data ditabulasi dan dianalisis
6. data dibandingkan dengan literatur yang ada
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Tanggal Pagi jam 08.00-10.00 Sore jam 15.00-17.00
22-11-2013 Cucak kutilang berkicau bergantian dengan burung lain yang sejenis
Burung pertama hinggap pada pohon kemudian burung kedua dan ketiga hinggap di pohon yang sama, setelah 20 detik burung pertama terbang di ikuti oleh berung kedua dan ketiga
Berjemur di pohon yang tinggi ±6M
Cucak kutilang mengibaskan bulu-bulunya dan mematuki dengan paruhnya
Burung cucak kutingan bermain dan berjalan di atas tanah
Terbang dari pohon yang satu ke pohon yang lain yang dekat
Terbang secara berkelompok
Bertengger dan membuang kotoran
Terbang ke semak-semak
Mencari makan Bertengger dan
mengelap sayap kanan kiri dan bulunya menggunakan paruh selama beberapa kali
Berterbangan dari serasah dan rerumputan menuju ke pohon-pohon
23-11-2013 Terbang di atas pohon yang tinggi
Berjemur di atas pohon yang tinggi
Mencari makan Bermain di semak-
semak Setelah ada burung
lain berkicau burung ikut berkicau lalu pergi
Terbang dari pohon yang tinggi menuju rumput-rumput dan semak-semak
Cucak kutilang berkicau bergantian dengan burung yang lain
Cucak kutilang
mencari makan membrsihkan diri,
dengan mengebaskan ekor. Menoleh ke kiri dan kanan. Berjalan beberapa langkah kemudian berhenti (beberapa kali).
Dari pohon yang satu terbang pada pohon yang lain dengan jarak ±3M.
Setelah membuang kotoran burung pindah ke tempat yang lain.
Cucak kutilang berkicau bersama dengan cucak kutilang yang lain.
mengibas-ngibaskan ekornya, lalu mengusapkan paruh pada bulu di leher kiri dan kanan secara bergantian.
Terbang di rumput-rumputan
Cucak kutilang berpacaran (terbang berdua) dan paruhnya saling menempel.
Terbang dan hinggap di pohon selama ±30 detik dan terbang lagi ke pohon yang lain
Cucak kutilang mamatuki tubuh, mengibaskan ekor, membersihkan tubuh, merapikan bulu, membuka dan mengebaskan sayap kanan kiri.
Berkicau sendiri dan mengepahkan sayap lalu terbang.
24-11-2013 Terbang dari pohon yang satu ke pohon yang lain yang berjarak ±2M
Berjemur di pohon yang tinggi ±10M
Mencari makan di pohon pinang
Burung berkelompok di atas atap rumah hewan di Kebun Biologi
Mematuk sayap kanan dan kirinya
Mengusapkan paruh pada bulu-buluya
Terbang berkelompok Berkicau secara
bersamaan dengan dengan burung lain yang sejenis
Cucak kutilang terbang lalu hinggap di pohon selama ±30 menit
Mandi selama ±5 menit
Mengebaskan sayap dan ekor selama berulangkali selama ±10 menit lalu terbang
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik dan Habitat Burung Cucak Kutilang (Picnonotus
aurigaster) di Kebun Biologi di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang
Berdasarkan peneitian dengan mengobservasi cucak kutilang (Pycnonotus
aurigaster), dapat dideskripsikan bahwa cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster)
memiliki beberapa karakteristik antara lain warna bulu yang berbeda pada setiap anggota
tubuhnya. Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) bertopi hitam dengan
tunggir keputih-putihan dan tungging jingga kuning. Dagu dengan kepala atas
hitam, kerah, tunggir, dada dan perut putih. Sayap berwarna hitam dengan ekor
coklat. Iris berwarna merah, paruh dan kaki berwarna hitam. Kicaunya sangat
merdu dan lama. Sesuai dengan penyataan Ayat (2011) bahwa “Burung memiliki
suara “Cuk-cuk” dan “cang-kur”. Burung cucak kutilang memiliki kebiasaan
hidup berkelompok dengan aktif, ribut dan berbaur dengan jenis burung Cucak
lain”.
Cucak kutilang pada umumnya dapat ditemukan di tempat terbuka. Pada
observasi cucak kutilang dapat ditemukan di ujung pohon maupun diranting-
ranting pohon di sekitar Kebun Biologi Universitas Negeri Malang. Selain itu, ada
pula yang ditemukan di halaman dan semak-semak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
habitat Cucak kultilang (Pycnonotus aurigaster) dalam melakukan aktivitasnya
berbeda-beda, mulai dari tanah, semak-semak, dan di pohon dengan ketinggian
mencapai 1600 meter dari permukaan laut.
Dalam observasi ini juga diamati aktivitas makan pada burung. Pada
observasi burung memakan buah kersen (Muntingia calabura). Menurut Baskoro
(2009), makanan cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) berupa buah-buahan
kecil dan beberapa jenis serangga.
4.2 Mendeskripsikan tingkah laku cucak kutilang (Picnonotus aurigaster)
ketika membersihkan diri di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode
observasi, dapat dideskripsikan bahwa cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster)
memiliki beberapa tingkah laku yang sangat spesifik. Kebiasaan tingkah laku burung
cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) dipelajari tentang kaitan yang kompleks
dan vital mengenai hubungan antar anggota spesies dan spesies dengan
lingkungannya. Bentuk hubungan tersebut sangat bervariasi, yang salah satunya
membersihkan diri. Berbagai bentuk hubungan tersebut muncul berupa tingkah
laku yang dapat diamati pada individu ataupun pada kelompok.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, burung cucak kutilang
(Pycnonotus aurigaster) melakukan aktivitas membersihkan diri pada waktu pagi
dan sore hari. Tingkah laku pada pagi pada pagi hari meliputi mengibaskan bulu-
bulunya, mematuki bulu dengan paruhnya, mengibas-ngibaskan bulu ekornya,
mengusapkan paruh pada bulu di leher kiri dan kanan secara bergantian. Menurut
Takandjandji & Mite (2008), Aktivitas membersihkan diri dilakukan burung
untuk merawat tubuh agar bulu tetap mengkilap, sehat, dan segar. Bulu
merupakan bagian utama yang perlu dibersihkan karena penting artinya dalam
kehidupan burung, yakni selain sebagai pelindung bagi tubuh dari hujan dan
panas, juga berguna untuk terbang mencari makan. Di samping itu, bulu juga
berguna sebagai penghangat pada saat mengerami telur dan mengasuh anak
Tingkah laku membersihkan diri burung cucak kutilang (Pycnonotus
aurigaster) pada waktu sore hari meliputi bertengger dan mengelap sayap kanan
kiri dan bulunya dengan menggunakan paruh selama beberapa kali, mengibaskan
bulu ekor. Menoleh ke kiri dan kanan, berjalan beberapa langkah kemudian
berhenti (beberapa kali), membuang kotoran lalu burung pindah ke tempat yang
lain. Menurut Leonhart (2009) Burung cucak kutilang sangat menyukai air untuk
mandi maupun minum. Karena jenis makanannya dan sering minum, burung
kutilang (Pycnonotus aurigaster) tergolong burung yang sering membuang
kotoran. Ketika membuang kotoran biasanya pantatnya akan manggut-manggut
dari atas ke bawah (Leonhart, 2009). Tingkah laku membersihkan diri yang
dilakukan oleh Burung Cucak Kutilang lainnya yaitu mamatuki tubuh, merapikan
bulu, membuka dan mengebaskan sayap kanan kiri, mandi selama ±5 menit di
sekitar halaman Gedung Biologi. Menurut Munandi (tanpa tahun), burung cucak
kutilang (Pycnonotus aurigaster) memiliki kebiasaan untuk berjemur dan mandi
embun setiap pagi, hal ini berguna untuk menjaga bulunya yang terus di minyaki.
Minyak ini berasal dari bagian belakang dekat ujung ekornya yang berhubungan
dengan badan. Selain itu, tingkah laku burung cucak kutilang (Pycnonotus
aurigaster) lainnya yaitu mengibaskan sayap dan ekor selama berulangkali selama
±10 menit lalu terbang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) bertopi hitam dengan
tunggir keputih-putihan dan tungging jingga kuning. Dagu dengan kepala
atas hitam, kerah, tunggir, dada dan perut putih. Sayap berwarna hitam
dengan ekor coklat. Iris berwarna merah, paruh dan kaki berwarna hitam.
Burung cucak kutilangsuaranya merdu dan lama. Burung cucak kutilang
memiliki kebiasaan hidup berkelompok dengan aktif, ribut dan berbaur
dengan jenis burung Cucak lain. Cucak kutilang ditemukan di tempat
terbuka dan melakukan aktivitasnya mulai dari tanah, semak-semak, dan di
pohon yang tinggi di sekitar Kebun Biologi Universitas Negeri Malang.
5.1.2 Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) melakukan aktivitas
membersihkan diri pada waktu pagi dan sore hari. Tingkah laku tersebut
meliputi mandi, membersihkan dan merapikan bulu-bulunya.
5.2 Saran
5.2.1 Sebaiknya saat penelitian di lapangan mempersiapkan alat dan bahan secara mendetail agar saat melakukan penelitian tidak mengalami kesulitan.
5.2.2 Sebaiknya saat penelitian memahami terlebih dahulu metode pengamatan burung agar saat di lapangan tidak mengalami kesalahan dalam pengamatan.
DAFTAR RUJUKAN
Aipanjiguly, Sampreethi. 2013. Global Biodiversity Information Facility. (Online), (http://www.gbif.org/species/2486121/classification), diakses pada 2 Desember 2013.
Ayat, Asep. 2011. Burung-burung Agroforest di Sumatra. Bogor, Indonesia:
World Agroforestry Centre (ICRAF South East Asia) dan PT. Bridgestone
Sumatra Rubber Estate (BSRE).
Baskoro, Karyadi. 2009. Semarang Bird Watch: Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster). (Online), (
http://bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_cucak_kutila ng.htm), diakses pada 1 Desember 2013.
Leonhart, Bryant. 2009. Burung Kutilang. (Online), (http:// Bryant%20Leonhart%20-%20Burung %20Kutilang.htm), diakses pada 2 Desember 2013.
MacKinnon, John., Phillips, Karen., Balen, Bas Van. 2010. Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Indonesia: LIPI.
Munandi, Aries. Tanpa tahun. Burung Indonesia. (Online), (http:// Seputar%20 Kutilang%20-%20Burung%20Indonesia.htm), diakses pada 2 Desember 2013.
Takandjandi, Mariana., Kayat., dan Njurumanna, Garson nd. 2010. Jurnal penelitian hutan dan konservasi alam. Perilaku burung bayan sumba (Eclentus roratus cornelia bonaparte) di Penangkaran Hambala, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. (Online) vol 7 (4), (http://forda-mof.org/files/03_mariana_klm_ok.pdf), diakses pada 2 desember 2013.
Takandjandji, Mariana dan Mite , Matilde. 2008. Buletin Plasma Nutfah. Perilaku Burung Beo Alor di Penangkaran Oilsonbai, Nusa Tenggara Timur. (Online) Vol 14 (1), (http://indoplasma.or.id/publikasi/buletin_pn/pdf/ buletin_pn_14_1_2008_43-48_mariana.pdf), diakses pada 2 Desember 2013.
Susilowati., Rahayu, Sofia Ery., dan Amin, Mohammad. 2001. Tingkah Laku Hewan. Malang: Jurusan Biologi FMIPA UM.
LAMPIRAN
Lampiran
cucak kutilang membersihkan diri
Burung cucak kutilang berkelompok