laporan penelitian

29
STUDI TINGKAH LAKU MEMBERSIHKAN DIRI PADA BURUNG CUCAK KUTILANG (Pycnonotus aurigaster) DI KEBUN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG LAPORAN PENELITIAN Untuk memenuhi tugas Matakuliah Zoologi Vertebrata Yang dibina oleh Ibu Sofia Ery Rahayu, S.Pd., M.Si. Oleh Kelompok 1/Offering G Aulia Fitri Wardhani (120342422492 ) Hestin Atas Asih (120342422468 ) Manzilatul Rochmah (120342422470 ) Tiara Dwi Nurmalita (120342400172 ) Yoga Adetya Gumelar (120342422500 )

Upload: tiara-dwi-nurmalita

Post on 22-Oct-2015

111 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan penelitian

STUDI TINGKAH LAKU MEMBERSIHKAN DIRI PADA BURUNG CUCAK KUTILANG (Pycnonotus aurigaster) DI KEBUN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

LAPORAN PENELITIANUntuk memenuhi tugas Matakuliah Zoologi VertebrataYang dibina oleh Ibu Sofia Ery Rahayu, S.Pd., M.Si.

Oleh

Kelompok 1/Offering G

Aulia Fitri Wardhani (120342422492)Hestin Atas Asih (120342422468)Manzilatul Rochmah (120342422470)Tiara Dwi Nurmalita (120342400172)Yoga Adetya Gumelar (120342422500)

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGIDesember 2013

Page 2: laporan penelitian

ABSTRAK

STUDI TINGKAH LAKU MEMBERSIHKAN DIRI PADA BURUNG CUCAK KUTILANG (Pycnonotus aurigaster) DI KEBUN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

1)Aulia Fitri Wardhani, 1)Hestin Atas Asih, 1)Manzilatul Rochmah, 1)Tiara Dwi Nurmalita, 1)Yoga Adetya Gumelar, 2)Sofia Ery Rahayu

[email protected] Negeri Malang

1)Mahasiswa Program Studi Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang2)Dosen Jurusan Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang

Beberapa jenis satwa yang ada di Indonesia memiliki beberapa tingkah laku yang sama halnya dengan manusia, selalu berkaitan erat dengan hubungan antar spesiesnya sendiri atau terhadap spesies yang lain dan juga lingkungannya diantaranya adalah burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster). Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan informasi secara deskripsi tentang tingkah laku membersihkan diri burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster). Penelitian dilakukan melalui pengamatan langsung di kebun biologi Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tingkah laku membersihkan diri pada burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) dilakukan pada pagi dan sore hari. Pada pagi hari tingkah laku burung cucak kutilang mengibaskan bulu-bulunya, mematuki bulu dengan paruhnya, mengibas-ngibaskan bulu ekornya, mengusapkan paruh pada bulu di leher kiri dan kanan secara bergantian. Adapun burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) pada sore hari bertengger serta mengelap sayap kanan dan kiri serta bulunya dengan menggunakan paruh selama beberapa kali dan mandi selama kurang lebih 5 menit dengan mengibaskan sayap ndan ekor selama berulang kali lalu terbang kembali.Kata kunci: Pycnonotus aurigaster, membersihkan diri, tingkah laku, kebun biologi

Page 3: laporan penelitian

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjat keharidat Allah SWT, karena berkat ridho dan

izin-Nya akhirnya dapat terselesaikan penelitian kami yang berjudul “Studi

tingkah Laku Membersihkan Diri Pada Burung Cucak Kulilang (Pycnonotus

aurigaster) di kebun Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,

universitas negeri Malang”.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat:

1. Pembina ibu Sofia Ery Rahayu yang memberi bimbingan dalam

membuat laporan penelitian

2. Penjaga kebun biologi yang member izin untuk meneliti di kebun

biologi

3. Teman-teman offering G jurusan biologi yang turut berpartisipasi

dalam penelitian dalam metode obsevasi.

Laporan penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Zoologi

vertebrata. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memerlukan pembenahan.

Malang, Desember 2013

Penulis

Page 4: laporan penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Burung merupakan satwa yang dapat dijumpai hampir di semua habitat

mulai dari habitat perairan, hutan hingga pegunungan. Selain itu, perkotaan atau

kawasan permukiman yang menjadi hunian manusia, ternyata juga dapat

menyediakan kebutuhan hidup bagi berbagai jenis burung. Burung-burung

tersebut mampu berinteraksi dan beradaptasi dengan kondisi habitat yang ada.

Berbagai jenis burung memanfaatkan dengan baik berbagai bentuk hasil ciptaan

manusia, seperti gedung, taman, hutan buatan, dan sebagainya untuk hidup,

mencari makan, bersarang dan berkembang biak.

Kebun biologi Universitas Negeri Malang salah satunya yang dapat

menyediakan kebutuhan hidup berbagai jenis burung khususnya burung cucak

kutilang. Kebun biologi beraneka ragam tumbuhan dan pohon yang rindang

sehingga menjadi salah satu faktor jenis burung cucak kutilang melimpah dan

hidup berkelompok. Burung cucak kutilang memanfaatkan pohon-pohon besar

yang ada di kebun biologi untuk tempat pembuatan sarang rumah karena pada

dasarnya burung menyukai pohon-pohon yang tinggi dan rindang sebagai tempat

tinggalnya. Kebutuhan air dan makanan juga tercukupi di kebun biologi karena

terdapat sungai dan banyak serangga yang hidup di kebun biologi.

Tingkah laku burung cucak kutilang sama halnya dengan spesies burung-

burung yang lain yaitu tingkah laku mencari makan, memebersihkan diri,

membuat sarang, mengenal lokasi tempat tinggal, melindungi diri dari predator,

mendapat pasangan, melindungi anak-anaknya, memberi makan anak-anaknya

dan tingkah laku sosial yaitu dengan cara bergerombol atau berkelompok maupun

hidup individu. Khususnya tingkah laku membersihkan diri pada burung sangat

penting dan sudah menjadi bagian kebutuhan dari burung-burung tersebut, seperti

burung cucak kutilang yang sering membersihkan diri di sungai atau di selokan.

Oleh karena khususnya tingkah laku membersihkan diri tersebut, maka pada

penelitian ini diambil judul

Page 5: laporan penelitian

”Studi Tingkah Laku Membersihkan Diri pada Burung Cucak Kutilang

(Pycnonotus aurigaster) di Kebun Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

berdasarkan latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan masalah sebagai

berikut.

1.2.1 Bagaimanakah karakteristik dan habitat cucak kutilang (Pycnonotus

aurigaster) di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang?

1.2.2 Bagaimana tingkah laku cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) ketika

membersihkan diri di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat didapatkan tujuan penelitian

sebagai berikut.

1.3.1 Menjelaskan karakteristik dan habitat yang dilakukan cucak kutilang

(Pycnonotus aurigaster) di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang

1.3.2 Mendeskripsikan tingkah laku cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster)

ketika membersihkan diri di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang

Page 6: laporan penelitian

1.4 Landasan Teori

1.4.1 Karakteristik dan Habitat Burung Cucak Kutilang (Picnonotus

aurigaster)

Klasifikasi ilmiah burung cucak kutilang menurut Aipanjiguly (2013)

adalah sebagai berikut.

Kingdom Animalia

Filum Chordata

Kelas Aves

Ordo Passeriformes

Famili Pycnonotidae (Gray, 1840)

Genus Pycnonotus (Boie, 1826)

Spesies Pycnonotus aurigaster (Vieillot, 1818)

Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) memiliki karakteristik

sebagai berikut. Burung memiliki ukuran ± 20 cm, bertopi hitam dengan tunggir

keputih-putihan dan tungging jingga kuning. Dagu dengan kepala atas hitam,

kerah, tunggir, dada dan perut putih. Sayap berwarna hitam dengan ekor coklat.

Iris berwarna merah, paruh dan kaki berwarna hitam. Burung memiliki suara

“Cuk-cuk” dan “cang-kur”. Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster)

memiliki kebiasaan hidup berkelompok dengan aktif, ribut dan berbaur dengan

jenis burung Cucak lain (Ayat, 2011).

Menurut Baskoro (2009), makanan burung cucak kutilang (Pycnonotus

aurigaster) berupa buah-buahan kecil dan beberapa jenis serangga. Sarang

burungnya berbentuk cawan rapi, dari ranting, daun, atau serat halus. Telur

berwarna kemerah-jambuan, berbintik halus padat berwarna ungu dan abu-abu,

berjumlah 2-3 butir. Burung biasanya berkembangbiak setiap bulan, kecuali Bulan

November.

Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) biasanya hidup pada

pepohonan yang terbuka atau pepohonan bersemak, di pinggir hutan, tumbuhan

sekunder, taman, pekarangan, atau bahkan kota besar. Burung cucak kutilang

dapat ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Di Sumatra Selatan

mungkin kolonisasinya datang dari pulau Jawa. Catatan pertama Kalimantan

Page 7: laporan penelitian

(Palangkaranya) thun 1984. Di Jawa dan Bali, merupakan salah satu jenis yang

tersebar paling luas dan umum, sampai ketinggian 1600 m (MacKinnon dkk,

2010).

1.4.2 Tingkah Laku Cucak Kutilang (Picnonotus aurigaster) Ketika

Membersihkan Diri

Membersihkan diri adalah aktivitas membersihkan tubuh menggunakan

kaki atau paruh. Aktivitas membersihkan diri dilakukan untuk merawat tubuh agar

bulu tetap mengkilap, sehat, dan segar. Bulu merupakan bagian utama yang perlu

dibersihkan karena penting artinya dalam kehidupan burung, yakni selain sebagai

pelindung bagi tubuh dari hujan dan panas, juga berguna untuk terbang mencari

makan. Di samping itu, bulu juga berguna sebagai penghangat pada saat

mengerami telur dan mengasuh anak (Takandjandji & Mite, 2008).

Aktivitas membersihkan diri dilakukan dengan cara membersihkan paruh,

mandi, dan menyelisik bulu. Menggaruk-garuk kepala merupakan bagian dari

aktivitas membersihkan diri untuk memelihara bulu, khusus pada bagian kepala.

Aktivitas ini dilakukan dengan menggunakan kaki. Membersihkan diri termasuk

membersihkan paruh dari kotoran atau sisa-sisa makanan yang menempel.

Aktivitas ini dilakukan dengan cara menggesek-gesekkan paruh pada permukaan

kayu tenggeran atau kawat (Takandjandji & Mite, 2008). Menyelisik, adalah

aktivitas yang dilakukan terhadap individu lain atau sejenis, menggunakan paruh

dengan cara mengelus, pura-pura menggigit, dan mengendus (Takandjandji, 2010)

Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) memiliki kebiasaan untuk

berjemur dan mandi embun setiap pagi, hal ini berguna untuk menjaga bulunya

yang terus di minyaki. Minyak ini berasal dari bagian belakang dekat ujung

ekornya yang berhubungan dengan badan. Burung Kutilang juga memiliki

kebiasaan menaikkan jambulnya bila senang maupun ingin buang air besar.

Burung kutilang pun memiliki masa "Mabung" yaitu saat dimana bulu yang lama

rontok dan berganti bulu yang baru. Di saat Mabung burung kutilang akan

cenderung lebih diam baik secara suara maupun gerakan (Munandi, tanpa tahun). 

Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) sangat menyukai air untuk

mandi maupun minum. Karena jenis makanannya dan sering minum, burung

Page 8: laporan penelitian

kutilang tergolong burung yang sering membuang kotoran. Ketika membuang

kotoran biasanya pantatnya akan manggut-manggut dari atas ke bawah (Leonhart,

2009).

Page 9: laporan penelitian

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pengamatan cucak kutilang (Picnonotus aurigaster) yang dilakukan di Kebun

Biologi Universitas Negeri Malang menggunakan metode observasi. Pada

metode observasi tidak diperlukan kelompok kontrol sebagai pembanding

(Susilowati dkk, 2001:14). Metode observasi ini merupakan salah satu metode

yang digunakan merupakan salah satu metode dalam mengamati tingkah laku

hewan, dalam hal ini cucak kutilang (Picnonotus aurigaster). Dalam metode

ini akan dipelajari beberapa tingkah laku cucak kutilang (Picnonotus

aurigaster) yang antara lain cara membersihkan diri dan perilaku

berkelompok.

2.2 Alat Dan Bahan

Alat

1. Binokuler

2. Camera nikon D90

3. Alat tulis

4. Lembar kertas pengamatan

5. Buku pedoman Pengamatan yang dikarang oleh MacKinnon yang

berjudul “Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Indonesia”

2.2 Kehadiran Peneliti

Penelitian ini dilakukan oleh kelompok 1 yang beranggotakan :

a. Aulia Fitri Wardani

b. Hestin Atas Asih

c. Manzilatul Rochmah

d. Tiara Dwi Nurmalita

e. Yoga Adetya Gumelar

Page 10: laporan penelitian

2.3 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pagi hari mulai pukul 08.00 sampai pukul 10.00 WIB

dan sore hari mulai pukul 15.00 sampai pukul 17.00 WIB. Penelitian dilakukan

mulai tanggal 22 November 2013 hingga 24 November 2013. Lokasi penelitian di

seluruh kawasan Kebun Biologi Universitas Negeri Malang.

2.4 Sumber Data

Data diambil berdasarkan penelitian secara langsung, setiap pagi dan sore.

Setiap tingkah laku burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) diamati satu

per satu dan dicatat.

2.5 Analisis Data

Analisis data yang diambil berupa analisis habitat sebagai tempat

membersihkan diri dan berkumpul dengan populasinya. Data disajikan dalam

bentuk tabulasi dan analisis secara deskriptif. Pada penelitian cucak kuilang

pengamatan dilakukan secara berulang selama 3 hari. Setiap aktivitas dicatat

dalam bentuk tabel.

2.6 Pengecekan Keabsahan Temuan

Pengecekan keabsahan berdasarkan teori triangulasi data yaitu

menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara,

hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang

dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda.

Dalam penelitian ini keabsahan diambil dari berbagai sumber dokumen

tentang burung secara umum, burung cucak ktilang secara spesifik, dan hasil

pengamatan secara langsung.

2.7 Tahap-tahap Penelitian

Tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. tempat yang akan digunakan untuk lokasi penelitian direncanakan

2. tujuan penelitian dibatasi hanya pada perilaku membersihkan diri dan

perilaku berkelompok

Page 11: laporan penelitian

3. jadwal observasi ditentukan setiap pagi hari dan sore hari

4. hal-hal yang ditemukan yang berhubungan dengan tujuan observasi

dicatat

5. data ditabulasi dan dianalisis

6. data dibandingkan dengan literatur yang ada

Page 12: laporan penelitian

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Tanggal Pagi jam 08.00-10.00 Sore jam 15.00-17.00

22-11-2013 Cucak kutilang berkicau bergantian dengan burung lain yang sejenis

Burung pertama hinggap pada pohon kemudian burung kedua dan ketiga hinggap di pohon yang sama, setelah 20 detik burung pertama terbang di ikuti oleh berung kedua dan ketiga

Berjemur di pohon yang tinggi ±6M

Cucak kutilang mengibaskan bulu-bulunya dan mematuki dengan paruhnya

Burung cucak kutingan bermain dan berjalan di atas tanah

Terbang dari pohon yang satu ke pohon yang lain yang dekat

Terbang secara berkelompok

Bertengger dan membuang kotoran

Terbang ke semak-semak

Mencari makan Bertengger dan

mengelap sayap kanan kiri dan bulunya menggunakan paruh selama beberapa kali

Berterbangan dari serasah dan rerumputan menuju ke pohon-pohon

23-11-2013 Terbang di atas pohon yang tinggi

Berjemur di atas pohon yang tinggi

Mencari makan Bermain di semak-

semak Setelah ada burung

lain berkicau burung ikut berkicau lalu pergi

Terbang dari pohon yang tinggi menuju rumput-rumput dan semak-semak

Cucak kutilang berkicau bergantian dengan burung yang lain

Cucak kutilang

mencari makan membrsihkan diri,

dengan mengebaskan ekor. Menoleh ke kiri dan kanan. Berjalan beberapa langkah kemudian berhenti (beberapa kali).

Dari pohon yang satu terbang pada pohon yang lain dengan jarak ±3M.

Setelah membuang kotoran burung pindah ke tempat yang lain.

Cucak kutilang berkicau bersama dengan cucak kutilang yang lain.

Page 13: laporan penelitian

mengibas-ngibaskan ekornya, lalu mengusapkan paruh pada bulu di leher kiri dan kanan secara bergantian.

Terbang di rumput-rumputan

Cucak kutilang berpacaran (terbang berdua) dan paruhnya saling menempel.

Terbang dan hinggap di pohon selama ±30 detik dan terbang lagi ke pohon yang lain

Cucak kutilang mamatuki tubuh, mengibaskan ekor, membersihkan tubuh, merapikan bulu, membuka dan mengebaskan sayap kanan kiri.

Berkicau sendiri dan mengepahkan sayap lalu terbang.

24-11-2013 Terbang dari pohon yang satu ke pohon yang lain yang berjarak ±2M

Berjemur di pohon yang tinggi ±10M

Mencari makan di pohon pinang

Burung berkelompok di atas atap rumah hewan di Kebun Biologi

Mematuk sayap kanan dan kirinya

Mengusapkan paruh pada bulu-buluya

Terbang berkelompok Berkicau secara

bersamaan dengan dengan burung lain yang sejenis

Cucak kutilang terbang lalu hinggap di pohon selama ±30 menit

Mandi selama ±5 menit

Mengebaskan sayap dan ekor selama berulangkali selama ±10 menit lalu terbang

Page 14: laporan penelitian

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik dan Habitat Burung Cucak Kutilang (Picnonotus

aurigaster) di Kebun Biologi di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang

Berdasarkan peneitian dengan mengobservasi cucak kutilang (Pycnonotus

aurigaster), dapat dideskripsikan bahwa cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster)

memiliki beberapa karakteristik antara lain warna bulu yang berbeda pada setiap anggota

tubuhnya. Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) bertopi hitam dengan

tunggir keputih-putihan dan tungging jingga kuning. Dagu dengan kepala atas

hitam, kerah, tunggir, dada dan perut putih. Sayap berwarna hitam dengan ekor

coklat. Iris berwarna merah, paruh dan kaki berwarna hitam. Kicaunya sangat

merdu dan lama. Sesuai dengan penyataan Ayat (2011) bahwa “Burung memiliki

suara “Cuk-cuk” dan “cang-kur”. Burung cucak kutilang memiliki kebiasaan

hidup berkelompok dengan aktif, ribut dan berbaur dengan jenis burung Cucak

lain”.

Cucak kutilang pada umumnya dapat ditemukan di tempat terbuka. Pada

observasi cucak kutilang dapat ditemukan di ujung pohon maupun diranting-

ranting pohon di sekitar Kebun Biologi Universitas Negeri Malang. Selain itu, ada

pula yang ditemukan di halaman dan semak-semak. Jadi dapat disimpulkan bahwa

habitat Cucak kultilang (Pycnonotus aurigaster) dalam melakukan aktivitasnya

berbeda-beda, mulai dari tanah, semak-semak, dan di pohon dengan ketinggian

mencapai 1600 meter dari permukaan laut.

Dalam observasi ini juga diamati aktivitas makan pada burung. Pada

observasi burung memakan buah kersen (Muntingia calabura). Menurut Baskoro

(2009), makanan cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) berupa buah-buahan

kecil dan beberapa jenis serangga.

Page 15: laporan penelitian

4.2 Mendeskripsikan tingkah laku cucak kutilang (Picnonotus aurigaster)

ketika membersihkan diri di Kebun Biologi Universitas Negeri Malang

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode

observasi, dapat dideskripsikan bahwa cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster)

memiliki beberapa tingkah laku yang sangat spesifik. Kebiasaan tingkah laku burung

cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) dipelajari tentang kaitan yang kompleks

dan vital mengenai hubungan antar anggota spesies dan spesies dengan

lingkungannya. Bentuk hubungan tersebut sangat bervariasi, yang salah satunya

membersihkan diri. Berbagai bentuk hubungan tersebut muncul berupa tingkah

laku yang dapat diamati pada individu ataupun pada kelompok.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, burung cucak kutilang

(Pycnonotus aurigaster) melakukan aktivitas membersihkan diri pada waktu pagi

dan sore hari. Tingkah laku pada pagi pada pagi hari meliputi mengibaskan bulu-

bulunya, mematuki bulu dengan paruhnya, mengibas-ngibaskan bulu ekornya,

mengusapkan paruh pada bulu di leher kiri dan kanan secara bergantian. Menurut

Takandjandji & Mite (2008), Aktivitas membersihkan diri dilakukan burung

untuk merawat tubuh agar bulu tetap mengkilap, sehat, dan segar. Bulu

merupakan bagian utama yang perlu dibersihkan karena penting artinya dalam

kehidupan burung, yakni selain sebagai pelindung bagi tubuh dari hujan dan

panas, juga berguna untuk terbang mencari makan. Di samping itu, bulu juga

berguna sebagai penghangat pada saat mengerami telur dan mengasuh anak

Tingkah laku membersihkan diri burung cucak kutilang (Pycnonotus

aurigaster) pada waktu sore hari meliputi bertengger dan mengelap sayap kanan

kiri dan bulunya dengan menggunakan paruh selama beberapa kali, mengibaskan

bulu ekor. Menoleh ke kiri dan kanan, berjalan beberapa langkah kemudian

berhenti (beberapa kali), membuang kotoran lalu burung pindah ke tempat yang

lain. Menurut Leonhart (2009) Burung cucak kutilang sangat menyukai air untuk

mandi maupun minum. Karena jenis makanannya dan sering minum, burung

kutilang (Pycnonotus aurigaster) tergolong burung yang sering membuang

kotoran. Ketika membuang kotoran biasanya pantatnya akan manggut-manggut

dari atas ke bawah (Leonhart, 2009). Tingkah laku membersihkan diri yang

dilakukan oleh Burung Cucak Kutilang lainnya yaitu mamatuki tubuh, merapikan

Page 16: laporan penelitian

bulu, membuka dan mengebaskan sayap kanan kiri, mandi selama ±5 menit di

sekitar halaman Gedung Biologi. Menurut Munandi (tanpa tahun), burung cucak

kutilang (Pycnonotus aurigaster) memiliki kebiasaan untuk berjemur dan mandi

embun setiap pagi, hal ini berguna untuk menjaga bulunya yang terus di minyaki.

Minyak ini berasal dari bagian belakang dekat ujung ekornya yang berhubungan

dengan badan. Selain itu, tingkah laku burung cucak kutilang (Pycnonotus

aurigaster) lainnya yaitu mengibaskan sayap dan ekor selama berulangkali selama

±10 menit lalu terbang.

Page 17: laporan penelitian

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) bertopi hitam dengan

tunggir keputih-putihan dan tungging jingga kuning. Dagu dengan kepala

atas hitam, kerah, tunggir, dada dan perut putih. Sayap berwarna hitam

dengan ekor coklat. Iris berwarna merah, paruh dan kaki berwarna hitam.

Burung cucak kutilangsuaranya merdu dan lama. Burung cucak kutilang

memiliki kebiasaan hidup berkelompok dengan aktif, ribut dan berbaur

dengan jenis burung Cucak lain. Cucak kutilang ditemukan di tempat

terbuka dan melakukan aktivitasnya mulai dari tanah, semak-semak, dan di

pohon yang tinggi di sekitar Kebun Biologi Universitas Negeri Malang.

5.1.2 Burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) melakukan aktivitas

membersihkan diri pada waktu pagi dan sore hari. Tingkah laku tersebut

meliputi mandi, membersihkan dan merapikan bulu-bulunya.

5.2 Saran

5.2.1 Sebaiknya saat penelitian di lapangan mempersiapkan alat dan bahan secara mendetail agar saat melakukan penelitian tidak mengalami kesulitan.

5.2.2 Sebaiknya saat penelitian memahami terlebih dahulu metode pengamatan burung agar saat di lapangan tidak mengalami kesalahan dalam pengamatan.

Page 18: laporan penelitian

DAFTAR RUJUKAN

Aipanjiguly, Sampreethi. 2013. Global Biodiversity Information Facility. (Online), (http://www.gbif.org/species/2486121/classification), diakses pada 2 Desember 2013.

Ayat, Asep. 2011. Burung-burung Agroforest di Sumatra. Bogor, Indonesia:

World Agroforestry Centre (ICRAF South East Asia) dan PT. Bridgestone

Sumatra Rubber Estate (BSRE).

Baskoro, Karyadi. 2009. Semarang Bird Watch: Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster). (Online), (

http://bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_cucak_kutila ng.htm), diakses pada 1 Desember 2013.

Leonhart, Bryant. 2009. Burung Kutilang. (Online), (http:// Bryant%20Leonhart%20-%20Burung %20Kutilang.htm), diakses pada 2 Desember 2013.

MacKinnon, John., Phillips, Karen., Balen, Bas Van. 2010. Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Indonesia: LIPI.

Munandi, Aries. Tanpa tahun. Burung Indonesia. (Online), (http:// Seputar%20 Kutilang%20-%20Burung%20Indonesia.htm), diakses pada 2 Desember 2013.

Takandjandi, Mariana., Kayat., dan Njurumanna, Garson nd. 2010. Jurnal penelitian hutan dan konservasi alam. Perilaku burung bayan sumba (Eclentus roratus cornelia bonaparte) di Penangkaran Hambala, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. (Online) vol 7 (4), (http://forda-mof.org/files/03_mariana_klm_ok.pdf), diakses pada 2 desember 2013.

Takandjandji, Mariana dan Mite , Matilde. 2008. Buletin Plasma Nutfah. Perilaku Burung Beo Alor di Penangkaran Oilsonbai, Nusa Tenggara Timur. (Online) Vol 14 (1), (http://indoplasma.or.id/publikasi/buletin_pn/pdf/ buletin_pn_14_1_2008_43-48_mariana.pdf), diakses pada 2 Desember 2013.

Susilowati., Rahayu, Sofia Ery., dan Amin, Mohammad. 2001. Tingkah Laku Hewan. Malang: Jurusan Biologi FMIPA UM.

Page 19: laporan penelitian

LAMPIRAN

Lampiran

cucak kutilang membersihkan diri

Burung cucak kutilang berkelompok