laporan pendahuluan tumor abdomen.docx

14
KONSEP TUMOR ABDOMEN 1. Definisi Abdomen ialah rongga terbesar dalam tubuh bentuknya lonjong dan meluas dari atas diafragma sampai pelvis di bawah. Isi abdomen sebagian besar dari saluran pencernaan yaitu lambung, usus halus, dan usus besar. Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekar paling banyak. Terletak di epigastrik, dan sebagian sebelah kiri hipokhodriak dan umbilical. Lambung terletak di bawah diafragma, di depan pankreas. Dan limpa menempel pada sebelah kiri fundus. Hati menempati bagian kanan atas terletak di bawah diafragma, dan menutupi lambung bagian pertama usus halus, kandung empedu terletak di dekat ujung pankreas. Ginjal dan kelenjar suprarenal berada diatas dnding posterior abdomen dari ginjal. Aorta abdominalis, vena cava interior, reseptakulum khili dan sebagian dari saluran torasika terletak di dalam abdomen. Pembuluh limfe dan kelenjar, urat saraf, peritoneum dan lemak juga di jumpai di dalam rongga ini ( Evelyn Pearce, 2002). Abdomen dibagi secara topografi menjadi 5 kuadran, yaitu : a. Kuadran kanan atas/Right Upper Quadrant (RUQ). b. Kuadran kanan bawzh/Right Lower Quadrant (RLQ) c. Kuadran kiri atas/Left Upper Quadrant (LUQ) d. Kuadran kiri bawah/Left Lower Quadrant (LLQ)

Upload: maya-rachmah

Post on 25-Oct-2015

709 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Asuhan Keperawatan Pediatrik Tumor Abdomen

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR ABDOMEN.docx

KONSEP TUMOR ABDOMEN

1. Definisi

Abdomen ialah rongga terbesar dalam tubuh bentuknya lonjong dan meluas dari atas

diafragma sampai pelvis di bawah. Isi abdomen sebagian besar dari saluran pencernaan

yaitu lambung, usus halus, dan usus besar. Lambung adalah bagian dari saluran

pencernaan yang dapat mekar paling banyak. Terletak di epigastrik, dan sebagian sebelah

kiri hipokhodriak dan umbilical. Lambung terletak di bawah diafragma, di depan pankreas.

Dan limpa menempel pada sebelah kiri fundus. Hati menempati bagian kanan atas terletak

di bawah diafragma, dan menutupi lambung bagian pertama usus halus, kandung empedu

terletak di dekat ujung pankreas. Ginjal dan kelenjar suprarenal berada diatas dnding

posterior abdomen dari ginjal. Aorta abdominalis, vena cava interior, reseptakulum khili dan

sebagian dari saluran torasika terletak di dalam abdomen. Pembuluh limfe dan kelenjar, urat

saraf, peritoneum dan lemak juga di jumpai di dalam rongga ini ( Evelyn Pearce, 2002).

Abdomen dibagi secara topografi menjadi 5 kuadran, yaitu :

a. Kuadran kanan atas/Right Upper Quadrant (RUQ).

b. Kuadran kanan bawzh/Right Lower Quadrant (RLQ)

c. Kuadran kiri atas/Left Upper Quadrant (LUQ)

d. Kuadran kiri bawah/Left Lower Quadrant (LLQ)

e. Garis tengah/Midline yang terdiri dari epigastrik, periumbilikal dan suprapubik

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR ABDOMEN.docx

Tumor merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh

terus menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan di sekitarnya serta tidak

berguna bagi tubuh (Kusuma Budi 2001 ). Tumor Abdomen merupakan massa yang padat

dengan ketebalan yang berbeda-beda, yang di sebabkan oleh sel tubuh yang mengalami

transformasi dan tumbuh secara uotonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal,

sehingga sel tersebut berbeda dengan sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Secara

patologi kelainan ini mudah meluas ke retroperitonium, dapat terjadi obstruksi ureter atau

vena cava interior. Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan menentukan struktur yang di

bentuknya tetapi tidak menginvasinya ( Elizabet. j. Corwin. 2000).

2. Etiologi

Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang abnormal.

Pembedaan sel tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsi

aotonomnya dalam pertumbuhan, kemampuanya mengadakan infiltrasi dan menyebabkan

metastasis. Secara garis besar, keadaan tersebut dapat dikelompokkan dalam lima hal

yaitu:

a. Proses peradangan bacterial – kimiawi

b. Obstruksi mekanis : seperti pada volvulus, hernia atau pelengketan.

c. Neoplasma/tumor : karsinoma, polypus atau kehamilan ektopik.

d. Kelainan vaskuler : emboli, tromboemboli, perforasi dan fibrosis.

e. Kelainan kongenital.

Adapun penyebab tumor abdomen akut antara lain:

a. Kelainan traktus gastrointestinal : nyeri non-spesifik, appendicitis, infeksi usus

halus dan usus besar, hernia strangulate, perforasi ulkus peptic, perforasi usus,

diverticulitis meckel, sindrom boerhaeve, kelainan inflamasi usus, indrom Mallory

weiss, gatroienteritis, gastritis akut, adenitis mesenterika.

b. Kelainan pancreas : pancreatitis akut.

c. Kelainan traktus urinarius : kolik renal atau ureteral, pielonefritis akut, sistisis akut,

infark renal.

d. Kelainan hati, limpa, dan traktus biliaris : kolestitisis akut kolangitis akut, abses

hati, ruptur tumor hepar ruptur spontan limpa, kolik bilier, hepatitis akut.

e. Kelainan ginekologi : kehamilan ektopik terganggu, tumor ovarium, salpingitis

akut, dismenorea, endometriosis.

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR ABDOMEN.docx

f. Kelainan vaskuler : ruptur aneurisma aorta dan visceral, iskemia kilitis akut,

trombosis mesenterika.

g. Kelainan peritoneal : abses intraabdomen, peritonitis primer, peritonitis TBC.

h. Kelainan retroperitoneal : perdarahan retroperitoneal.

3. Patofisiologi

Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah oleh mutasi

ganetic dari DNA selular. Sel abormal ini membentuk kolon dan berpopliferasi secara

abnormal, mengatakan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel

tersebut. Sel-sel eoplasma mendapat energi terutama dari anaerob karena kemanpuan sel

untuk oksidasi berkurang, meskipun mempunyai enzim yang lengkap atau oksidasi.

Susunan enzim sel uniform sehingga lebih mengutamakan berkembang biak yang

membutuhkan energi untuk anabolisme daripada untuk berfungsi yang menghasilkan

energi dengan jalan katabolisme. Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk

membentuk protioplasma dan energi, antara lain asam amino. Sel-sel neoplasma dapat

mengalahkan sel-sel ormsl dalam mendapatkan bahan-bahan tersebut. (Kusuma, Budi

drg. 2001)

Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan terjadi

perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan

memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pebuluh darah

tersebut sel-sel dapat terbawa ke arah lain alam tubuh untuk membentuk metastase

(penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain. Meskipun penyakit ini dapat diuraikan

secara umum seperti yang telah digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit tunggal

dengan penyebab tunggal: tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelas dengan

penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa yang berbeda. (Smelstzer, Suzanne

C.2001).

4. Manifestasi Klinis

a. Hiperplasia

b. Konsistensi tumor umumnya padat atau keras

c. Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila berasal dari

masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat maka akan elastic kenyal atau

lunak.

d. Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor.

e. Edema disekitar tumor disebabkan infiltrasi epembuluh limfe.

f. Nyeri

g. Anoreksia, mual, muntah.

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR ABDOMEN.docx

h. Penurunan berat badan.

5. Pemeriksaan Diganostik

a. Marer tumor

Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang dibentuk oleh

tubuh dalam berespon terhadap tumor.

b. Pencitraan resonansi magnetic (MRI)

Penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi radio untuk menghasilkan

gambaran berbagai struktur tubuh.

c. CT Scan

Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk meminai susunan lapisan

jaringan untuk memberikan pandangan potongan melintang.

d. Flouroskopi

Menggunakan sinar-X yang memperlihatkan ketebalan antar jaringan, dapat

mencakup penggunaan bahan kontras.

e. Ultrasound

Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer penerima,

digunakan untuk mengkaji jaringan yang dalam didalam tubuh.

f. Endoskopi

Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran dengan memasukkan suatu

kedalam rongga tubuh atau ostium tubuh, memungkinkan dilakukannya biopsy

jaringan, aspirasi dan eksisi tumor yang kecil.

g. Pencitraan kedokteran nuklir

Menggunakan suntikn intravena atau menelan bahan radiosisotope yang diikuti

dengan pencitraan yang menkaji tempat berkumpulnya radioisotope.(Smeltzer,

Suzanne C.2001).

6. Penatalaksanaan Medis

a. Pembedahan

Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya gastereksoni

subtotal atau total, dan digunakan untuk baik pengobatan maupun paliasi. Pasien

dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh harus

menjalani laparotomi eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan apakah pasien

harus menjalani prosedur kuratif atau faliatif. Konflikasi yang berkaitan dengan

tindakan adalah injeksi, pendarahan, ileus, dan kebocoran anastomoisis.

(Smeltzer, Suzanne C.2001).

b. Radioterapi

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR ABDOMEN.docx

Penggunaan partikel energi tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam

pengobatan tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel tumor.

Bentuk energy yang digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi yaitu

energy tertinggi dalam spektrum elektromagnetik.

c. Kemoterapi

Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi

tumor, untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan

terapi radiasi dengan melawan sel dalam proses pembelahan, tumor dengan

fraksi pembelahan yang tinggi ditangani lebih efektif dengan kemoterapi.

d. Bioterapi

Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat untuk

kanker dengan menstimulasi system imun (biologic response modifiers/BRM)

berupa antibody monoclonal, vaksin, factor stimulasi koloni, interferon, interleukin.

(Danielle Gale. 2000).

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Aktivitas istirahat

Gejala : kelemahan dan keletihan

b. Sirkuasi

Gejala : palpitasi, nyeri, dada pada pengrahan kerja.

c. Kebiasaan : perubahan pada TD

d. Integritas ego

Gejala : alopesia. Lesi cacat pembedahan

Tanda : menyangkal, menarik diri dan marah

e. Eliminasi

Gejala : perubahan pada pola defekasi misalnya : darah pada feses, nyeri pada

defekasi. Perubahan eliminasi urunarius misalnya nyeri tau ras terbakar pada saat

berkemih, hematuria, sering berkemih.

Tanda : perubahan pada bising usus, distensi abdomen.

f. Makanan/cairan

Gejala : kebiasaan diet buruk (rendah serat, tinggi lemak, aditif bahan pengawet).

Anoreksia, mual/muntah.

g. Intoleransi makanan

Perubahan pada berat badan; penurunan berat badan hebat, berkurangnya massa

Tanda : perubahan pada kelembapan/turgor kulit edema.

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR ABDOMEN.docx

h. Neurosensori

Gejala : pusing, sinkope

i. Nyeri/kenyamanan

Gejala : tidak ada nyeri atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan ringan

sampai berat ( dihubungkan dengan proses penyakit).

j. Pernafasan

Gejala : merokok (tembakau, hidup denagn serumah dengan yang merokok)

k. Keamanan

Gejala : pemajanan bahan kimia toksik Karsinogen

l. Pemajanan matahari lama/berlebihan

Tanda : demam, ruam kulit, ulserasi.

2. Diagnosa Keperawatan dan Rencana Intervensi Keperawatan

2.1 Pre Operasi

a. Nyeri akut berhubungan dengan adanya benjolan pad abdomen

Tujuan dan Kriteria Hasil: Melaporkan nyeri yang dirasakan menurun atau

menghilang dan Mengikuti aturan farmakologis yang ditentukan

Intervensi Rasional

Kaji tingkat nyeri Mengetahui tingkat nyeri yang dapat

memudahkan untuk melakukan tindakan

selanjutnya.

Observasi tanda-tanda vital Untuk mengetahui keadaan umum klien

Ajarkan tehnik relaksasi distraksi Untuk mengalihkan perhatian

Berikan posisi yang menyenangkan bagi

klien

Posisi yang menyenangkan dapat

memberi rasa nyaman sehingga

mengurangi rasa nyeri.

Kolabirasi pemberian analgesi Terapi analgesik dapat membantu

menurunkan kualitas nyeri

b. Defisit pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah

Tujuan dan Kriteria Hasil: Melaporkan mual dan muntah berkurang dan intake nutrisi

adekuat

Intervensi Rasional

Kaji intake dan output klien Untuk mangetahui kebutuhan nutrisi dan

merupakan dalam tindakan selanjutnya

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR ABDOMEN.docx

Timbang berat badan sesuai indikasi Mengetahui kondisi tubuh terhadap

respon penyakit dan sebagai tolak ukur

pemenuhan kebutuhan nutrisi

Identifikasi kesukaan/ketidaksukaan dien

dai klien

Meningkatkan kerja sama klien dengan

aturan diet.

Berikan obat-obat sesuai indikasi Mencegah muntah dan menetralkan

atau menurunkan pembentukan asam

untuk mencegah erosi mukosa

c. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

Tujuan dan kriteria hasil: Menunjukkan respon non verbal rileks dan melaporkan

ansietas berkurang

Intervensi Rasional

Dorong klien untuk mengungkapkan

pikiran dan perasaan.

Memberikan kesempatan untuk

memeriksa takut realistis serta kesalan

konsep tentang diagnosis

Tentukan persepsi klien tentang tumor

dan pengobatan tumor

Membantu identifikasi ide, sikap, rasa

takut, kesalahan konsepsi dan

kesenjangan pengetahuan tentang tumor

Bantu klien/keluarga dalam mengenali

dan mengklarifikasikan rasa takut untuk

memulai mengembangkan strategi

koping.

Dukungan dan konseling seserig

diperlukan untuk memungkinkan individu

mengenal dan menghadapi rasa takut.

Berikan informasi akurat dan jelas

dalam cara yanng nyata

Memberikan informasi yang diperlukan

selama waktu perioperatif

2.2 Post Operasi

a. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan pasca operatif

Tujuan dan kriteria hasil: Nyeri hilang dan terkontrol dengan respon non verbal

grimace negatif

Intervensi Rasional

Kaji tingkat nyeri Mengetahui tingkat nyeri yang dapat

memudahkan untuk melakukan tindakan

selanjutnya.

Observasi tanda-tanda vital Untuk mengetahui keadaan umum klien

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR ABDOMEN.docx

Ajarkan tehnik relaksasi distraksi Untuk mengalihkan perhatian

Berikan posisi yang menyenangkan bagi

klien

Posisi yang menyenangkan dapat

memberi rasa nyaman sehingga

mengurangi rasa nyeri.

Kolabirasi pemberian analgesi Terapi analgesik dapat membantu

menurunkan kualitas nyeri

b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tindakan invasif

Tujuan dan kriteria hasil: pemulihan luka tepat waktu tanpa ada tanda komplikasi

Intervensi Rasional

Pantau tanda-tanda vital, perhatikan

demam, periksa luka dengan sering

terhadap bengkak insisi berlebihan

Pembentukan hematoma/terjadinya

infeksi, yang menunjang lambatnya

pemulihan luka dan meningkatkan resik

pemisahan luka.

Tinjau ulang nilai laboraturium terhadap

anemia dan penurunan albumin serum

Anemia dan pembentukan edema dapat

menganggu proses penyembuhan

Melakukan perawatan luka pada luka

post operasi klien

Perawatan luka akan membuat luka tetap

bersih sehingga dapat mempercepat

proses penyembuhan luka

Mempertahankan teknik aseptik selama

proses perawatan luka

Mencegah kontaminasi bakteri

Mengaplikasikan dressing yang sesuai

dengan luka klien

Dressing yang tepat akan mempercepat

proses penyembuhan klien

Mengajarkan pasien metode untuk

melindungi area luka dari mekanik

(benturan, tekanan) dan air

Tekanan, benturan serta air akan

memperburuk dan memperlama proses

penyembuhan

Mengamati penampilan hygiene di

daerah luka pasien untuk perlindungan

infeksi

Kebersihan luka sangat berperan besar

terhadap proses penyembuhan luka

c. Defisit pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah

Tujuan dan Kriteria Hasil: Melaporkan mual dan muntah berkurang dan intake nutrisi

adekuat

Intervensi Rasional

Kaji intake dan output klien Untuk mangetahui kebutuhan nutrisi dan

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR ABDOMEN.docx

merupakan dalam tindakan selanjutnya

Timbang berat badan sesuai indikasi Mengetahui kondisi tubuh terhadap

respon penyakit dan sebagai tolak ukur

pemenuhan kebutuhan nutrisi

Identifikasi kesukaan/ketidaksukaan dien

dai klien

Meningkatkan kerja sama klien dengan

aturan diet.

Berikan obat-obat sesuai indikasi Mencegah muntah dan menetralkan

atau menurunkan pembentukan asam

untuk mencegah erosi mukosa

3. Evaluasi

a. Hasil pre opersi :

Klien dapat menunjukkan perubahan perilaku yang diharapkan dalam

pernyataan tujuan.

Rasa nyeri yang dirasakan klien hilang

b. Hasil post operasi :

Tidak terjadi kekurangan volume cairan.

Tidak terdapat rasa nyeri

Tidak terdapat tanda-tanda infeksi

Nutrisi terpenuhi

Tidak terdapat gangguan integritas kulit

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR ABDOMEN.docx

DAFTAR PUSTAKA

Scwartz, William. 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: EGC

Marrilyn, E. Doengus. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan

Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3. Jakarta : EGC.

Smelster, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Vol. 2. Jakarta : EGC.

Volvick, Linda. 2012. Abdominal Mass.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003274.htm. Diakses tanggal 14 Juli pukul 10.50

WIB.