laporan pendahuluan perdarahan diluar haid karena polips endometrium

19
LAPORAN PENDAHULUAN Sebagian perempuan mungkin pernah mengalami dan merasakan perdarahan yang berat saat haid. Terkadang kita sering berpikir apakah perdarahan tersebut termasuk normal atau tidak (perdarahan berat saat haid/ menorrhagia). Cara termudah untuk mengetahui bahwa perdarahan itu normal atau tidak adalah dengan mencatat seberapa sering mengganti pembalut atau tampon. Seseorang didiagnosa menderita menorrhagia (perdarahan berat saat haid), jika selama haid, harus sering mengganti pembalut lebih dari 1-2 jam sekali, atau jika selama seminggu penuh kita mengalami perdarahan yang banyak. Sepuluh penyebab teratas perdarahan berat saat haid (menorrhagia): 1. Ketidakseimbangan hormon saat remaja atau menjelang masa menopause merupakan penyebab yang terbanyak . Pada saat remaja setelah datangnya haid untuk pertama kalinya, dan beberapa tahun sebelum datangnya menopause, kadar hormon mengalami proses fluktuasi yang bisa berakibat perdarahan berat. Oleh karena itu, seringkali untuk menangani menorrhagia

Upload: zeya-malik

Post on 20-Jan-2016

99 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

LAPORAN PENDAHULUAN

Sebagian perempuan mungkin pernah mengalami dan merasakan perdarahan

yang berat saat haid. Terkadang kita sering berpikir apakah perdarahan tersebut

termasuk normal atau tidak (perdarahan berat saat haid/ menorrhagia). Cara termudah

untuk mengetahui bahwa perdarahan itu normal atau tidak adalah dengan mencatat

seberapa sering mengganti pembalut atau tampon. Seseorang didiagnosa menderita

menorrhagia (perdarahan  berat saat haid), jika selama haid, harus sering mengganti

pembalut lebih dari 1-2 jam sekali, atau jika selama seminggu penuh kita mengalami

perdarahan yang banyak.  

Sepuluh penyebab teratas perdarahan berat saat haid (menorrhagia):

1. Ketidakseimbangan hormon saat remaja atau menjelang masa menopause

merupakan penyebab yang terbanyak . Pada saat remaja setelah datangnya

haid untuk pertama kalinya, dan beberapa tahun sebelum datangnya

menopause, kadar hormon mengalami proses fluktuasi yang bisa berakibat

perdarahan berat. Oleh karena itu, seringkali untuk menangani menorrhagia

akibat ketidakseimbangan hormon melalui pemberian pil KB atau hormon

lain.

2. Tumor  fibroid pada rahim. Perlu diketahui bahwa tumor fibroid bersifat

tumor jinak dan biasanya terjadi di usia 30an atau 40an tahunan. Hingga kini

penyebabnya belum jelas. Beberapa operasi tersedia untuk mengatasi tumor

fibroid mulai dari myomectomy, endometrial ablation, uterine artery

embalization, dan terapi balon rahim seperti juga hysterectomy. Pengobatan

non-operasi menggunakan agonists gonadotropin releasing hormone (GnRH),

kontrasepsi oral, hormon androgen, RU486 atau mifepristone salah satu jenis

pil aborsi, dan gestrinon. Agonist GnRH adalah obat yang bekerja melawan

GnRH pada otak. Sedangkan beberapa perempuan mengaku pengobatan alami

Page 2: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

lebih efektif. Jika masa menopause muncul, tumor biasanya ukurannya 

mengecil dan menghilang meski dengan tanpa pengobatan.

3. Polip serviks. Polip berukuran kecil, tumbuh di permukaan mukosa serviks,

atau pada saluran endoserviks dan  menonjol pada mulut serviks.

Penyebabnya belum jelas, namun seringkali akibat infeksi dan dikaitkan

dengan respon abnormal terhadap meningkatnya kadar estrogen atau

terhalangnya pembuluh darah kecil pada serviks. Sebagian besar perempuan

yang menderita polip serviks adalah yang berusia 20 tahun dan telah memiliki

anak. Biasanya diobati dengan pengobatan rawat jalan.

4. Polip endometrium. Dia bukan kanker, tumbuh dan menonjol dipermukaan

rahim. Penyebab belum jelas, walaupun demikian keberadaannya sering

dihubungkan dengan kelebihan kadar estrogen atau beberapa tipe tumor

ovarium. Pengobatan dilakukan dengan hysteroscopy dan D&C. Dengan

pemeriksaan laboratorium patologi maka akan diketahui status polip, apakah

mengarah ke kanker atau tidak.

5. Penyakit Lupus. Lupus adalah peradangan kronis pada beberapa bagian tubuh,

khususnya kulit, tulang sendi, darah dan ginjal dan termasuk penyakit

autoimun. Para penderita Lupus diyakini mempunyai kecenderungan genetik

Lupus. ilmuwan meyakini bahwa faktor lingkungan, infeksi, antibiotik (Sulfa

dan Penicillin), sinar UV, stres yang berat, hormon dan obat-obatan memicu

munculnya  gejala Lupus. Gejala-gejala antar pasien satu dan yang lain

bervariasi, pengobatan dilakukan melalui mengindari stres berat hingga

pengobatan non-steroid anti peradangan atau NSAIDS, asetaminofen,

steroids, antimalarial sytoksik atau obat immunosuppressif, dan antikoagulan.

6. Penyakit Radang Panggul (PRP) adalah infeksi satu atau lebih organ yang

berakibat pada rahim, tuba falopi, dan serviks. PRP sering disebabkan oleh

Page 3: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

infeksi menular seksual. Pengobatan PRP yang dianjurkan yaitu dengan terapi

antibiotic.

7. Kanker serviks. Muncul ketika sel-sel pada serviks berkembang abnormal dan

jumlahnya tidak terkendali dan menghancurkan bagian-bagian  tubuh yang

sehat. Hampir lebih dari 90% kanker serviks disebabkan oleh Human

papillomavirus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan dengan operasi,

kemoterapi dan terapi dengan radiasi.

8. Kanker endometrium. Perempuan yang divonis kanker endometrium,

umumnya berusia lebih dari 50 tahun, pernah mengalami hyperplasia pada

endometrium, atau sering menggunakan terapi penggantian hormon (hormone

replacement therapy). Pengobatan pertama dilakukan melalui pengangkatan

rahim (hysterectomy), jika memungkinkan dengan kemoterapi atau radiasi.

9. Intrauterine devices (IUD). Perempuan yang menggunakan IUD berisiko

mengalami perdarahan saat haid. Bila hal ini terjadi segera ganti IUD dengan

metode kontrasepsi yang lain yang sesuai.

10. Gangguan perdarahan. Jika perdarahan yang timbul sulit untuk dihentikan.

Jenis paling umum penyebab gangguan perdarahan von Willebrand Disease

(VWD).

Disini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai perdarahan hebat di luar haid

yang disebabkan oleh polip endometrium.

1. Pengertian

Polip endometrium juga disebut polip rahim. Ini adalah pertumbuhan kecil

yang tumbuh sangat lambat dalam dinding rahim. Mereka memiliki basis datar besar

dan mereka melekat pada rahim melalui gagang bunga memanjang. Mereka dapat

bulat atau oval dalam bentuk dan mereka biasanya berwarna merah. Besar yang

Page 4: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

muncul menjadi warna lebih gelap dari merah. Seorang wanita dapat memiliki satu

atau polip endometrium banyak, dan mereka kadang-kadang menonjol melalui vagina

menyebabkan kram dan ketidaknyamanan. Mereka dapat menyebabkan kram karena

mereka melanggar pembukaan leher rahim. Polip ini dapat terjangkit jika mereka

bengkok dan kehilangan semua pasokan darah mereka. Ada kejadian langka saat ini

polip menjadi kanker. Wanita yang telah mereka sulit di kali untuk hamil.

Polip endometrium merupakan salah satu penyebab pasangan sulit

mendapatkan keturunan. Tindakan pengangkatan polip endometrium dapat dilakukan

dengan "office hysteroscopy", yaitu tindakan teropong ke dalam rahim tanpa pasien

dibius (dikerjakan di poliklinik). Dengan tindakan ini polip endometrium dapat

terlihat dan diangkat langsung.

2. Gejala

Tidak ada penyebab pasti dari polip endometrium, tetapi pertumbuhan mereka

dapat dipengaruhi oleh kadar hormon, terutama estrogen. Seringkali tidak ada gejala,

tetapi beberapa gejala dapat diidentifikasi terkait dengan pembentukannya.

2.1 Sebuah kesenjangan antara perdarahan haid

2.2 Tidak teratur atau perdarahan menstruasi yang berkepanjangan

2.3 Perdarahan haid yang terlalu berat

2.4 Rasa sakit atau dismenore (nyeri dengan menstruasi)

3. Diagnosa dan Pengobatan

Polip endometrium dapat dideteksi melalui pelebaran dan kuretase (D & C),

CT scan, MRI, ultrasound atau histeroskopi. Histeroskopi adalah prosedur dimana

lingkup kecil dimasukkan melalui leher rahim ke dalam rongga rahim untuk mencari

Page 5: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

polip atau kelainan rahim lainnya. polip endometrium dapat dihapus dan diobati

melalui operasi dengan menggunakan kuretase atau histerektomi. Jika kuretase

dilakukan, polip dapat terjawab tapi untuk mengurangi risiko ini, rahim biasanya

dieksplorasi oleh histeroskopi pada awal proses bedah. Sebuah polip besar dapat

dipotong menjadi bagian-bagian sebelum sepenuhnya disingkirkan. Jika ditemukan

polip menjadi kanker, histerektomi harus dilakukan. Ada probabilitas tinggi

kekambuhan polip bahkan dengan perawatan di atas.

4. Komplikasi dan Faktor Risiko

Polip endometrium biasanya sel jinak. Mereka dapat menjadi prakanker atau

kanker. Sekitar 0,5 persen dari polip endometrium mengandung sel-sel

adenokarsinoma. Sel-sel ini akhirnya akan berkembang menjadi kanker. Polip dapat

meningkatkan risiko keguguran pada wanita yang menjalani fertilisasi in vitro dalam

perawatan. Jika mereka mengembangkan dekat saluran telur, mereka dapat menjadi

penyebab kesulitan dalam menjadi hamil.

Polip rahim biasanya terjadi pada wanita di usia 40-an dan 50-an. Wanita

yang memiliki faktor risiko tinggi adalah mereka yang mengalami obesitas, memiliki

tekanan darah tinggi. dan memiliki sejarah polip serviks dalam keluarga mereka.

Mengambil di tamoxifen atau terapi penggantian hormon dapat meningkatkan

faktor risiko terjadinya polip endometrium. Wanita yang menggunakan hormonal

Intra Uterine Device yang tingkat tinggi levonorgestrel dapat mengurangi kejadian

polip. Satu dari setiap sepuluh perempuan dapat memiliki polip endometrium, dan

diperkirakan bahwa sekitar 25 persen dari mereka yang mengalami pendarahan

vagina abnormal memiliki polip endometrium.

Page 6: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

LANDASAN ASKEB

Asuhan kebidanan yang diberikan dilakukan dengan pendekatan

manajemen varney. Penerapan 7 langkah manajemen menurut Varney di dalam

memberi asuhan kebidanan pada ibu dengan perdarahan diluar haid karena

polip endometrium secara sistematis sebagai berikut :

I. Pengumpulan Data

Mengumpulkan data subyektif dan data obyektif, berupa data focus

yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya,

menggunakann anamnesa, pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan,

tinggi badan, dan pemeriksaan laboratorium. Jenis data yang dikumpulkan

adalah :

a. Data subyektif yang terdiri dari :

- Biodata ibu dan suami

Identitas klien yaitu nama, umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan,

status perkawinan, lamanya menikah, alamat, termasuk tanggal

pengkajian.

- Alasan ibu memeriksakan diri

Page 7: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

Biasanya ibu datang dengan keluhan nyeri di perut pada setiap

menstuasi dan mengeluh ibu mengalami datang bulan yang

berkepanjangan.

- Riwayat menstruasi

Menarche. Siklus : tidak teratur. Lamanya haid 2-3 hari. Banyaknya : 3-

4 x ganti pembalut tiap hari. Dismenore : ya. HPHT, TP

- Riwayat perkawinan

Kawin/tidak, usia pertama kali menikah, lamanya menikah, berapa kali

menikah.

- Riwayat kehamilan sekarang (jika ada)

- Riwayat kebidanan yang lalu

- Riwayat pemakaian alat kontrasepsi: jenis, lama, keluhan.

- Riwayat kesehatan dan ginekologi: yang dikaji adalah riwayat penyakit

yang pernah diderita.

Klien : Jantung, DM, TBC, Hepatitis, Ginjal, Asma, (tidak ada).

Keluarga : Jantung, DM, TBC, Hepatitis, Ginjal, Asma, (tidak ada).

- Riwayat bio-psiko-sosial, spiritual

a) Biologis

Bernapas : ada/tidaknya adanya perubahan dalam pernafasan.

Page 8: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

Pola nutrisi: jenis makanan, frekuensi makan, nafsu makan,

makanan pantangan dan kesukaan klien. Minuman : jenis dan

jumlah minuman.

Pola eliminasi : BAB ; frekuensi, warna, konsistensi. BAK ;

frekuensi, jumlah, warna, bau, nyeri pada saat BAK, poli uri,

retensi urine.

Pola istirahat : pola aktivitas, waktu serta jumlah jam tidur

malam maupun siang, keluhan.

Pola hubungan seksual: frekuensi, posisi, keluhan.

b) Data Psikologis/Sosiologis :

Ibu biasanya akan merasa cemas dan takut dengan keadaannya,

sehingga perlu dikaji.

c) Spiritual

Pada klien dengan perdarahan di luar haid karena polip

endometrium dikaji tentang :

Usaha ibu berdoa terhadap penyakitnya, pantangan menurut

keyakinan ibu.

- Pengetahuan ibu tentang keluhan yang dialami

Tehnik yang digunakan untuk mengumpulan data subyektif yaitu dengan

anamnesa.

b. Data Obyektif

Keadaan Umum: deskripsikan keadaan ibu ( tampak meringis

menahan nyeri, postur tubuh membungkuk)

Keadaan emosi : stabil

Kesadaran: compos mentis, somnolen, apatis, koma

Tanda-tanda Vital

Page 9: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

Tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, berat badan, tinggi badan.

PemeriksaanFisik

1. Kepala dan muka

- Kepala : bersih/ kotor

- Muka : oedem ada/tidak, pucat/tidak, tidak ada masalah.

2. Mata :

- Conjungtiva : merah muda, pucat, merah

- Sklera : merah, putih, kuning

3. Telinga: ada pengeluaran/tidak

4. Hidung : ada pengeluaran/tidak terdapat masalah

5. Mulut dan Gigi :

- Mukosa mulut: kering/ lembab

- Bibir : pucat, biru, segar

6. Leher : pembesaran kelenjar limfe, pembesaran kelenjar

tiroid, pelebaran vena jugularis.

7. Dada : Wheezing, nyeri dada, payudara dan aksila (bentuk,

putting susu, kolostrum, kelainan, kebersihan, aksila)

8. Abdomen: bekas luka operasi, arah pembesaran, linea dan

strie (striae gravidarum), tinggi fundus uteri (lebih kecil dari

umur kehamilan), perkiraan berat janin, nyeri tekan.

9. Genetalia :

Page 10: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

Pengeluaran: ada/tidak. Bila ketuban pecah, air ketuban

sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar. Biasanya cairan

kental, keruh, berwarna kuning kehijau-hijauan.

10. Anus : haemorrhoid/tidak.

11. Ekstremitas atas dan bawah: oedema/tidak, varises/tidak,

warna kuku.

Pemeriksaan Penunjang :

- USG ibu (menunjukkan adaanya polip pada daerah endometrium).

- Histereskopi

- CT Scan.

II. Interpretasi data dasar/analisa data

Dalam langkah ini data subjektif dan data objektif yang sudah dikaji

kemudian dianalisa menggunakan teori-teori fisiologis dan teori-teori

patologis sesuai dengan keadaan ibu saat diberi asuhan. Hasil analisis dan

interpretasi data menghasilkan rumusan diagnosis kebidanan.

a. Diagnosa kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah merupakan kesimpulan yang ditegakkan oleh

bidan dalam lingkup praktik kebidanan dengan memenuhi standar diagnosa

nomenklatur kebidanan.

b. Masalah

Masalah merupakan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan kondisi

fisiologis ibu, adaptasi ibu yang tidak positif terhadap kedaan ibu. Ibu

biasanya mengeluh cemas dan takut, serta nyeri di perut dan terjadi

perdarahan yang banyak saat mensturuasi.

Page 11: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

c. Kebutuhan

Merupakan hal-hal yang dibutuhkan oleh ibu atau menurut bidan hal itu

harus diketahui oleh ibu tapi tidak dirasakan oleh ibu. Hal yang dibutuhkan

oleh ibu dapat berupa informasi/tindakan. Untuk pasien yang menderita

polip endometrium perlu diberikan dukungan emosional serta penjelasan

mengenai keluhan yang dirasakan.

III. Merumuskan diagnosa/masalah potensial

Pada tahap ini setelah bidan merumuskan diagnosa atau masalah dituntut

untuk memikirkan masalah atau diagnosa potensial yang merupakan akibat

dari masalah/diagnosa yang ada. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat bersiap-

siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.

IV. Merumuskan kebutuhan akan tindakan segera, tindakan kolaborasi

dan rujukan

Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi ancaman yang

fatal, sehingga nyawa ibu dapat terselamatkan. Tindakan segera bisa

merupakan intervensi langsung oleh bidan bisa juga berdasarkan hasil

kolaborasi dengan profesi lain. Kolaborasi dengan SpOG untuk melakukan

histereskopi.

V. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh

Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kepada

diagnosa, masalah asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan

kondisi klien saat diberi asuhan. Beberapa rencana asuhan untuk ibu yang

menderita penyakit polip endometrium, yaitu:

Page 12: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

- Jelaskan hasil pemeriksaan

- Berikan dukungan emosional kepada ibu

- Lakukan hidrasi dan perbaikan nutrisi.

- Berikan antibiotic dan analgetik

- Anjurkan dan sepakati untuk melakukan pemeriksaan histereskopi di

rumah sakit.

VI. Pelaksanaan asuhan sesuai dengan perencanaan secara efisien

Pada langkah ini bidan melaksanakan langsung tindakan yang telah

direncanakan pada langkah sebelumnya, baik yang bersifat antisipasi,

tindakan segera, support, kolaborasi, bimbingan konseling, pemeriksaan

dan follow up.

VII. Evaluasi

Pada langkah terakhir ini melakukan evaluasi terhadap keefektifan dari

asuhan yang sudah diberikan. Hal ini menyangkut apakah kebutuhan klien

terpenuhi, masalah yang ada terpecahkan, masalah potensial dihindari,

klien dan keluarga mengetahui kondisi kesehatannya dan klien mengetahui

apa yang harus dilakukan dalam rangka menjaga kesehatannya.

Page 13: Laporan Pendahuluan Perdarahan Diluar Haid Karena Polips Endometrium

DAFTAR PUSTAKA

Sastrawinata, Sulaiman. 2004. Obstetri Patologi. Jakarta: EGC

Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

http://womenshealth.about.com/od/abnormalbleeding/a/causemenorrhagi.htm

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. ilmu kandungan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Manuaba, 1998. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk

pendidikan bidan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC