laporan pendahuluan pada pasien.docx
TRANSCRIPT
7/17/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-pada-pasiendocx 1/8
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN
DENGAN MULTIPLE NODULE THYROID (MNT)
Oleh:
NI LUH GEDE LILY PERMATA SARI
(1102105019)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIERSITAS UDAYANA
7/17/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-pada-pasiendocx 2/8
2015
I! KONSEP DASAR PENYAKIT
A! DEFINISI
Yang dimaksud dengan nodul tiroid adalah pembengkakan atau massa yang teraba pada
kelenjar tiroid. Nodul tiroid dapat teraba pada salah satu atau kedua lobus dari kelenjar tiroid.
Nodul tiroid tersebut dapat bersifat jinak ataupun bersifat ganas. Oleh sebab itu, sebagai
dokter harus mampu menggunakan metode yang efektif untuk mampu membedakan apakah
nodul tesebut bersifat jinak atau akan bersifat ganas. Multiple nodul adala kondisi dimana
jumlah nodul yang terdapat pada tiroid lebih dari satu. (Welker,200!
"! EPIDEMIOLOGI
"enyakit nodular tiroid umum dan insiden meningkat sesuai dengan usia."re#alensi dari
palpasi di are nodul dengan intake iodium yang adekuat sekitar $%&'. idaerah dengan
intake iuodim yang lebih rendah didapatkan pre#alensi yang lebh tinggi men)apai *0'
(+us)hieri -anna, 20/!.
#! EIOLOGI
tiologi dari multiple nodul tiorid dapat disebabkan karena ri1ayat penyakit sebelumnya
diantaranya adalah
34N56 75N58
Multinodular goiter
-ashimoto9s thyroiditis
8imple or hemorrhagi) )ysts
:olli)ular adenomas
8uba)ute thyroiditis
"apillary )ar)inoma
:olli)ular )ar)inoma
-;rthle )ell )ar)inoma
Medullary )ar)inoma
5naplasti) )ar)inoma
"rimary thyroid lymphoma
Metastati) malignant lesion
8umber 7harib -, et al. 5meri)an 5ssso)iation of +lini)al ndo)rinologists and 5sso)ia<ione
Medi)i ndo)rinologi Medi)al 7uidelines for +lini)al "ra)ti)e for =he iagnosis and
Management of =hyroid Nodules.
D! PATOFISIOLOGI
=irotoksikosis ialah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi.
-ipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif.
5papun sebabnya manifestasi klinisnya sama, karena efek ini disebabkan ikatan = dengan
reseptor =%inti yang makin penuh. >angsang oleh =8- atau =8-%like substance (=84,=85b!, autonomi intrinsik kelenjar menyebabkan tiroid meningkat, terlihat dari radioactive
7/17/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-pada-pasiendocx 3/8
neck-uptake naik. 8ebaliknya pada destruksi kelenjar misalnya karena radang, inflamasi,
radiasi, akan terjadi kerusakan sel hingga hormon yang tersimpan dalam folikel keluar masuk
dalam darah. apat pula karena pasien mengkonsumsi hormon tiroid berlebihan. alam hal
ini justruradioactive neck-uptake turun. Membedakan ini perlu, sebab umumnya peristi1a
kedua ini, toksikosis tanpa hipertiroidisme, biasanya self-limiting disease (jokomoeljanto,
200*!.
5ktifitas utama kelenjar tiroid adalah untuk berkonsentrasi yodium dari darah untuk membuat
hormon tiroid. 6elenjar tersebut tidak dapat membuat hormon tiroid )ukup jika tidak
memiliki )ukup yodium. Oleh karena itu, dengan defisiensi yodium indi#idu akan menjadi
hipotiroid. 5kibatnya, tingkat hormon tiroid terlalu rendah dan mengirim sinyal ke tiroid.
8inyal ini disebut thyroid stimulating hormone (=8-!. 8eperti namanya, hormon ini
merangsang tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid dan tumbuh dalam ukuran yang besar
"ertumbuhan abnormal dalam ukuran menghasilkan apa yang disebut sebuah gondok 6elenjar tiroid dikendalikan oleh thyroid stimulating hormone (=8-! yang juga dikenal
sebagai thyrotropin. =8- disekresi dari kelenjar hipofisis, yang pada gilirannya dipengaruhi
oleh hormon thyrotropin releasing hormon (=>-! dari hipotalamus. Thyrotropin bekerja pada
reseptor =8- terletak pada kelenjar tiroid. 8erum hormon
tiroid levothyroxine dan triiodothyronine umpan balik ke hipofisis, mengatur produksi =8-.
4nterferensi dengan sumbu ini =>- hormon tiroid =8- menyebabkan perubahan fungsi dan
struktur kelenjar tiroid. 8timulasi dari reseptor =8- dari tiroid oleh =8-, =8- reseptor
antibodi, atau agonis reseptor =8-, seperti )horioni) gonadotropin, dapat mengakibatkan
gondok difus. 6etika sebuah kelompok ke)il sel tiroid, sel inflamasi, atau sel ganas metastasis
untuk tiroid terlibat, suatu nodul tiroid dapat berkembang.
6ekurangan dalam sintesis hormon tiroid atau asupan menyebabkan produksi =8-
meningkat. "eningkatan =8- menyebabkan peningkatan )ellularity dan hiperplasia kelenjar
tiroid dalam upaya untuk menormalkan kadar hormon tiroid. 3ika proses ini berkelanjutan,
maka akan mengakibatkan gondok. "enyebab kekurangan hormon tiroid termasuk kesalahan
ba1aan sintesis hormon tiroid, defisiensi yodium, dan goitrogens.
7ondok dapat juga terjadi hasil dari sejumlah agonis reseptor =8-. "endorong reseptor =8-
termasuk antibodi reseptor =8-, resistensi terhadap hormon tiroid hipofisis, adenoma
kelenjar hipofisis hipotalamus atau, dan tumor memproduksi human )horioni) gonadotropin.
"emasukan iodium yang kurang, gangguan berbagai en<im dalam tubuh, hiposekresi =8-,
glukosil goitrogenik (bahan yang dapat menekan sekresi hormone tiroid!, gangguan pada
kelenjar tiroid sendiri serta fa)tor pengikat dalam plasma sangat menentukan adekuat
tidaknya sekresi hormone tiroid. ?ila kadar @ kadar hormone tiroid kurang maka akan terjadi
mekanisme umpan balik terhadap kelenjar tiroid sehingga aktifitas kelenjar meningkat dan
terjadi pembesaran (hipertrofi!.
ampaknya terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar tiroid yang dapat
mempengaruhi kedudukan organ%organ lain di sekitarnya. i bagian posterior medial kelenjar
7/17/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-pada-pasiendocx 4/8
tiroid terdapat trakea dan esophagus. 3ika kelenjar dapat mengarah ke dalam sehingga
mendorong trakea, esophagus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas dan disfagia
yang akan berdampak terhadap gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi serta )airan dan
elektrolit. "enekanan pada pita suara akan menyebabkan suara menjadi serak atau parau.
E! GE$ALA KKLINIS8ebagian besar nodul tiroid bersifat asimptomatis dan sebagian besar nodul tiroid bersifat
eutiroid, hanya ' saja yang mengalami hipertiroid atau tirotoksikosis. "asien mungkin
hanya akan mengeluhkan mun)ul massa pada daerah lehernya, penekanan pada daerah leher
atau nyeri jika terjadi perdarahan spontan pada nodul tersebut. i samping itu, pada beberapa
pasien juga mengeluh seperti terasa ter)ekik, nyeri pada daerah ser#ikal, disfagia, dan suara
yang serak (8inger.et al, **A!
7ejala lain dapat terjadi seperti beberapa hal berhubungan dengan kelainan endokrin yang
mungkin terjadi, yakni gejala%gejala dari hipotiroid (berat badan bertambah, intoleransi suhu
dingin, konstipasi, refleks hipoaktif, myalgia, dan depresi! atau hipertiroid (penurunan berat
badan, intoleransi terhadap panas, diare, refleks hiperaktif, dan gugup!. 8elain itu perlu juga
ditanyakan ri1ayat dari keluarga yang pernah menderita nodul tiroid, karena terdapat
beberapa tipe nodul tiroid yang diturunkan se)ara genetik 1alaupun angka kejadiannya sangat
ke)il seperti Familial Medullary Thyroid Cacinoma (MTC), Multiple ndocrine !eoplasia
Type "(M! "), Familial #apillary Thyroid Tumors, Familial #olyposis Coli, $ardner%s
syndrome, atau Co&den disease(7harib , et al.200A!
F! PEMERIKSAAN FISIK
"emeriksaan yang dlakukan adalah dengan melakukan palpasi pada kedua lobus kelenjar
tiroid, dan keakuratannya sangat tergantung pada pemeriksa. "ada pemeriksaan penderita,
nodul tiroid yang kita dapatkan mungkin saja bersifat nodular atau halus, lokal ataupun difus,
keras atau lembut, dapat dimobilisasi atau terfiksir, dan terasa nyeri saat dipegang ataupun
tidak. Nodul yang berukuran kurang dari )m mungkin saja tidak dapat terpalpasi ke)uali
nodul tersebut terletak pada bagian anterior dari lobus tiroid(Welker,200!.
8elain palpasi dari nodul tiroid tersebut, kita juga perlu memeriksa apakah ada pembesaran
dari kelenjar getah bening pada daerah kepala dan leher. 6arena salah satu tanda dari
keganasan tiroid adalah terdapatnya limpadenopati pada daerah ser#ikal disamping dariditemukannya nodul yang lebih dari $ )m, keras dan terfiksir, atau suara serak (Welker,200!.
G! PEMERIKSAAN PENUN$ANG%DIAGNOSTIK
"emerikaan penunjang yang dilakukan pada penderita nodul tiroid dapat berupa pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan patologi anatomi dengan Fine-!eedle 'spiration (:N5!, dan
pemeriksaan ultrasonografi. "ada pemeriksaan =8- serum, jika didapatkan kadar rendah
maka dapat ditegakkan diagnosis hipertiroid, sedangkan bila kadar =8- dalam serum
meningkat, pasien mungkin saja mengalami hipotiroid(Welker,200!.
"ada pasien dengan kadar =8- serum dalam batas normal, maka pemeriksaan yang dilakukan
adalah dengan Fine-!eedle 'spiration (:N5!. :N5 diper)aya sebagai metode yang paling
7/17/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-pada-pasiendocx 5/8
akurat untuk membedakan apakah nodul tiroid tersebut bersifat ganas atau jinak. Metode ini
memiliki akurasi yang tinggi, yakni sebesar */ '. Metode ini juga sangat tergantung pada
keterampilan dari petugas yang melakukan aspirasi dan ahli sitopatologi yang
menginterpretasi hapusan sel tiroid. 3ika spesimen yang digunakan masih belum )ukup untuk
menegakkan diagnosis maka dapat dilakukan :N5 ulangan (Welker,200!.
"emeriksaan ultrasonografi pada nodul tiroid merupakan pemeriksaan yang paling sensitif,
dimana dengan pemeriksaan ini akan mampu diketahui ukuran yang sebenarnya, struktur, dan
mengetahui perubahan%perubahan yang terjadi pada kelenjar tiroid. Bltrasonografi juga
disarankan pada pasien dengan ri1ayat keluarga yang pernah atau menderita tiroid karsinoma
(7harib , et al.200A!
"emeriksaan penunjang lain yang mungkin dilakukan adalah dengan menggunakan
pemeriksaan nuklear yakni Cthyroid scanD. "emeriksaan ini dilakukan pada pasien yang
mengalami penurunan pada =8- serum. "emeriksaan ini mengukur jumlah iodium radioaktif yang terperangkap pada nodul. Normalnya, pengambilan iodium pada kedua lobus tiroid
adalah sama. Nodul diklasifikasikan menjadi Ccold D jika terjadi penurunan ambilan iodium,
dan Chot D jika terjadi peningkatan ambilan iodium. Nodul yang bersifat C hot D tidak pernah
menunjukkan keganasan, sedangkan nodul yang bersifat Ccold D mungkin saja menunjukkan
keganasan (7harib , et al.200A!.
H! TERAPI
"enatalaksanaan nodul tiroid adalah pertama%tama dilakukan pemeriksaan klinis untuk
menentukan apakah nodul tiroid tersebut suspek maligna atau suspek beningna. ?ila nodul
tersebut suspek maligna, dibedakan atas apakah kasus tersebut operabel atau inoperabel. ?ila
kasus yang dihadapi inoperabel maka dilakukan tindakan biopsi insisi dengan pemeriksaan
histopatologi se)ara blok parafin. ilanjutkan dengan tindakan debulking dan radiasi eksterna
atau kemo%radioterapi. ?ila nodul tiroid suspek maligna tersebut operabel dilakukan tindakan
isthmolobektomi dan pemeriksaan potong beku. ari / kemungkinan hasil yang didapat,
tindakan tiroidektomi total dikerjakan jika hasilnya adalah karsinoma folikulare, karsinoma
medulare, dan karsinoma anaplastik (Eukito.dkk,200!
8elanjutnya bila nodul tiroid se)ara klinis suspek benigna, dilakukan tindakan :N5? (?iopsi
5spirasi 3arum -alus!. =erdapat 2 kelompok hasil yang mungkin didapat, yaitu hasil :N5?
suspek maligna ( foliculare pattern atau hurthl cell ! maka dilakukan tindakan
isthmolobektomi dengan pemeriksaan potong beku. 8edangkan jika hasil :N5? benigna
pemberian tiroksin (=$! selama A bulan, kemudian die#aluasi. 3ika nodul telah mengalami
regresi, pemberian tiroksin (=$! tetap dilanjutkan dengan dosis yang )ukup untuk menekan
=8- serum. Namun jika tidak ada perubahan atau bertambah besar, sebaiknya dilakukan
tindakan isthmolobektomi dengan pemeriksaan potong beku (Eukito.dkk,200!.
"embedahan yang dilakukan adalah thyroid lobectomy, meliputi total lobectomy atau near-
total lobectomy baik itu disertai atau tanpa isthmectomy. alam melakukan pembedahan
harus dihindari terangkatnya kelenjar paratiroid dan rusaknya ner#us laryngeal rekurens yang
7/17/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-pada-pasiendocx 6/8
berjalan di belakang kelenjar tiroid. 3ika kelenjar paratiroid ikut terangkat, maka pasien akan
mengalami kejang tetani, akibat dari turunnya kadar kalsium dalam darah. 8edangkan jika
terjadi kerusakan pada ner#us laryngeal rekurens maka akan terjadi paralisis pita suara, dan
pasien akan mengalami kesulitan dalam berbi)ara pas)a operasi. Oleh sebab itu disarankan
untuk memeriksa se)ara teliti dari keberadaan keempat kelenjar paratiroid dan ner#us
laryngeal rekurens selama melakukan operasi (5meri)an =hyroid 5sso)iation,20$!
I! KOMPLIKASI
1. 8uara menjadi serakFparau
Nodul dapat mengarah kedalam sehingga mendorong pita suara, sehingga terdapat
penekanan pada pita suara yang menyebabkan suara menjadi serak atau parau.
2. "erubahan bentuk leher
3ika terjadi pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat
simetris atau tidak.
3. isfagiaibagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat tra)hea dan eshopagus, jika struma
mendorong eshopagus sehingga terjadi disfagia yang akan berdampak pada gangguan
pemenuhan nutrisi, )airan, dan elektrolit.
$. 8ulit bernapas
ibagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat tra)hea dan eshopagus, jika struma
mendorong tra)hea sehingga terjadi kesulitan bernapas yang akan berdampak pada
gangguan pemenuhan oksigen.
5. "enyakit jantung hipertiroid
7angguan pada jantung terjadi akibat dari perangsangan berlebihan pada jantung oleh
hormon tiroid dan menyebabkan kontratilitas jantung meningkat dan terjadi takikardi
sampai dengan fibrilasi atrium jika menghebat. "ada pasien yang berumur di atas /0
tahun, akan lebih )enderung mendapat komplikasi payah jantung.
II! KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A! PENGKA$IAN
. 4dentitas
4dentitas klien meliputi nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, status
perka1inan, agama, kebangsaan, suku, alamat, tanggal M>8Fjam, diagnosa masuk, No.
>eg ruangan, serta identitas yang bertanggung ja1ab.
2. 6eluhan Btama
?iasanya klien mengeluh tidak nyaman karena adanya benjolan pada leher.
. >i1ayat 6esehatan
a! >i1ayat 6esehatan 8ekarang
"ada umumnya klien mengeluh nyei dan tidak nyaman pada leher dan klien merasa
takut karena akan dilakukan operasi.
b! >i1ayat 6esehatan ahulu
Meliputi penyakit yang pernah diderita pasien seperti, M, -=, dan lain%lain.)! >i1ayat 6esehatan 6eluarga
7/17/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-pada-pasiendocx 7/8
Meliputi penyakit%penyakit yang pernah diderita keluarga baik yang menular ataupun
yang menurun seperti M, -=, =?.
$. "ola @ pola :ungsi 6esehatan
a! "ola "ersepsi dan tatalaksana -idup 8ehat
Meliputi kebiasaan pola hidup, pera1atan diri dan pengetahuan tentang pera1atan
kesehatan dirinya.
b! "ola Nutrisi dan Metabolisme
Meliputi kebiasaan makan (porsi, komposisi! sebelum dan selama M>8 dan kebiasaan
minumnya sebelum dan selama M>8, dan biasanya nafsu makan menurun karena leher
terasa tidak nyaman.
)! "ola eliminasi
?iasanya pasien tidak mengeluh adanya gangguan dan kesulitan saat ?5? dan ?56
d! "ola 4stirahat tidur
?iasanya pasien saat M>8 akan susah tidur karena )emas akan dilakukan operasi.
e! "ola 8ensori dan 6ognitif
?iasanya tidak terjadi masalah pada sensorinya. an pengetahuan klien tentang penyakitnya kurang, sehingga klien )emas dan sering bertanya tentang keadaannya.
/. "emeriksaan :isik
a! 6eadaan Bmum
?iasanya tensinya normal, jika tidak ada ri1ayat -=, Nadi Normal, >> normal dan
suhu mengalami peningkatan dan kesadarannya komposmentis
b! 6epala Eeher
=idak ada pembesaran tonsil, #ena jugularis, pembesaran kelenjar tyroid
)! =horaG
d! Meliputi ada tidaknya kelainan pada daerah dada.
e! 5bdomen
?iasanya pada palpasi tidak terdapat masa pada abdomen
"! DIAGNOSA KEPERAWATAN
. 6etidakefektifan bersihan jalan napas bFd obstruksi jalan napas spasme jalan
napas dFd perubahan frekuensi napas, perubahan irama napas, kesulitan
berbi)ara, suara napas tambahan
2. 7angguan menelan bFd abnormalitas orofaring dFd gangguan fase esofagus
menelan berulang, keluhan kesulitan menelan
. 5nsietas bFd an)aman status kesehatan dFd gelisah, 1ajah tegang, kha1atir
$. Nyeri akut bFd agen )edera fisik dFd melaporkan nyeri se)ara #erbal
/. >isiko 3atuh faktor risiko medikasiA. >isiko 4nfeksi faktor risiko pertahanan tubuh prier tidak adekuat kerusakan
integritas kulit.
#! REN#ANA KEPERAWATAN
(terlampir!
7/17/2019 LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-pada-pasiendocx 8/8
D&'& P*+&,&
5meri)an =hyroid 5sso)iation (20$!. Thyroid !odules !odule rochure (*nline) iakses melalui
httpFF111.thyroid.orgF1p%)ontentFuploadsFpatientsFbro)huresFNodulesHbro)hure.pdf
tanggal A Oktober 20/.
7harib -, et al.(200A!. 'merican 'sssociation of Clinical ndocrinologists and 'ssocia+ione Medici
ndocrinologi Medical $uidelines for Clinical #ractice for The iagnosis and
Management of Thyroid !odules ndocrine #ractice. Nork +?8
Eukito ", dkk.( 200!. #rotokol #enatalaksanaan Tumor.anker Tiroid #rotokol #erhimpunan 'hli
edah *nkologi /ndonesia, disi ke-0. 3akarta 7+
8inger " 5, et al. (**A!. Treatment $uidelines for #atients &ith Thyroid !odules and 1ell-
ifferentiated Thyroid Cancer . Ne1 York 5r)h 4ntern Med.
Welker M 3, Orlo# . =hyroid Nodules. 5meri)an 5)ademy of :amily "hysi)ian. iperbaharui
:ebruari 200. iunduh dari httpFF111.aafp.orgFafpF200020F//*.html. iakses tanggal
A Oktober 20/%0%0+us)heri -anna (20/!. sssential 2urgocal #ractice higher
2rugical Trining in $eneral 2urgery. Ne1 York +>+ "ress