laporan pendahuluan keluarga dengan hpertensi 17

19

Click here to load reader

Upload: dicky-ocka

Post on 23-Jul-2015

587 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA

DENGAN HIPERTENSI

KONSEP DASAR KELUARGA

A. PENGERTIAN KELUARGA

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga

dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam

keadaan saling ketergantungan (Effendy. Nasrul, 1998)

Hal ini dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan suatu sistem yang saling

berinteraksi satu sama lainnya dalam memenuhi kebutuhan termasuk kesehatan, sehingga

keluarga mempunyai peranan penting dalam mengembangkan, mencegah dan mengatasi

atau memperbaiki masalah kesehatan yang ada dalam keluarga. Keluarga juga dipandang

sebagai instansi (lembaga) yang dapat memenuhi kebutuhan insani (Amanui,2007).

B. CIRI-CIRI KELUARGA

Menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton :

1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan

2) Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan

perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.

3) Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (Nomen Clatur) termasuk

perhitungan garis keturunan.

4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggoa-anggotanya

berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan

anak.

5) Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga

(Setiadi,2008:3)

Ciri keluarga Indonesia :

1) Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong.

2) Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.

3) Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secara

musyawarah (Setiadi,2008:4).

Page 2: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

C. FUNGSI KELUARGA

Menurut Nasrul Effendi (1998) keluarga mempunyai beberapa fungsi pokok yaitu :

1) Asih

Adalah memberikan kasih sayang, perhatian rasa aman kehangatan kepada

anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh kembang dan berkembang

sesuai usia dan kebutuhannya.

2) Asuh

Adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatnnya

selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik

fisik, mental, sosial, dan spiritual.

3) Asah

Adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap, menjadi manusia

dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya (Effendi,1998:36).

Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :

a. Fungsi pendidikan

Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk

mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.

b. Fungsi sosialisasi anak

Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga

mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

c. Fungsi perlindungan

Adalah mellindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga

anggota keluarga merasa terlibdungi dan merasa aman.

d. Fungsi perasaan

Adalah menjaga secara intensif, merasakan perasaan dan suasana anak dan

anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota

keluarga.

e. Fungsi religius

Adalah memperkenalkan dan mengajak anggota yang lain dalam kehidupan

beragama (Effendi, 1998:36).

Page 3: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

D. TIPE KELUARGA

Menurut M. Friedman (1998) tentang keluarga berikut ini mengkonotasikan

tipe-tipe keluarga secara umum yang dikemukakan untuk mempermudah pemahaman

terhadap literatur tentang keluarga.

1) Keluarga Inti (konjugal) : keluarga yang menikah, sebagai orang tua, atau

pemberian nafkah; keluarga inti terdiri dari suami, istri, dan anak mereka, anak

kandung, anak adopsi, atau keduanya.

2) Keluarga Orientasi (keluarga asal) : unit keluarga yang dalamnya seseorang

dilahirkan.

3) Keluarga Besar : keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan (oleh darah),

yang paling lazim menjadi anggota keluarga orientasi yaitu salah satu teman

keluarga inti. Berikut ini termasuk “sanak saudara” kakek dan nenek, tante,

paman, dan sepupu (M. Friedman 1998:12).

Menurut Nasrul Effendi (1998) terdapat beberapa tipe keluarga yaitu:

1) Keluarga Inti (Nuclear Family)

Adalah keluarga yang teriri dari ayah, ibu, dan anak.

2) Keluarga Besar (Extended Family)

Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,

keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.

3) Keluarga Berantai (Serial Family)

Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu

kali dan merupakan satu keluarga inti.

4) Keluarga Janda (Single Family)

Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.

5) Keluarga Berkomposisi (Composite)

Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

6) Keluarga Kabitas (Cahabitation)

Adalah bila dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu

keluarga.

Page 4: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

E. STRUKTUR KELUARGA

Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi

keluarga di masyarakat. Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya

adalah :

1) Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa

generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

2) Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa

generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

3) Matrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

4) Patrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

5) Keluarga kawin

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan

beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan

dengan suami atau istri (Setiadi, 2008:6)

KONSEP DASAR HIPERTENSI

A. PENGERTIAN

Hipertensi adalah tekanan darah darah persisten dimana tekanan sistolnya di atas

140 mmHg dan tekanan diastolnya > 90 mmHg. (Smelzen, 2002: 296).

Hipertensi adalah tekanan darah sistoloik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah

diastolik ≥ 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi. (Mansjoer, 2001).

B. ETIOLOGI /PENYEBAB

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar

yaitu : ( Lany Gunawan, 2001 )

Page 5: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui

penyebabnya.

2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.

Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan

10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum

diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa

faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.

Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan

– perubahan pada :

a. Elastisitas dinding aorta menurun

b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku

c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20

tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya

kontraksi dan volumenya.

d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karenakurangnya efektifitas

pembuluh darah perifer untuk oksigenasi

e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data

penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya

hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a. Faktor keturunan

Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih

besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

b. Ciri perseorangan

  Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )

   Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )

Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )

c. Kebiasaan hidup

Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )

  Kegemukan atau makan berlebihan

   Stress

Page 6: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

   Merokok

   Minum alkohol

   Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :

a. Ginjal

  Glomerulonefritis

    Pielonefritis

  Nekrosis tubular akut

Tumor

b. Vascular

   Aterosklerosis

    Hiperplasia

   Trombosis

   Aneurisma

   Emboli kolestrol

    Vaskulitis

c. Kelainan endokrin

  DM

  Hipertiroidisme

Hipotiroidisme

d. Saraf

Stroke

Ensepalitis

C. KLASIFIKASI

Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi

dari “The Sixth Report of The Join National Committee, Prevention, Detection and

Treatment of High Blood Pressure “ (JNC – VI, 1997) sebagai berikut :

No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)

1. Optimal <120 <80

2. Normal 120 – 129 80 – 84

Page 7: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

3. High Normal 130 – 139 85 – 89

4. Hipertensi

Grade 1 (ringan) 140 – 159 90 – 99

Grade 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109

Grade 3 (berat) 180 – 209 100 – 119

Grade 4 (sangat berat) >210 >120

D. MANIFESTASI KLINIS

Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita

hipertensi yaitu :

a. Mengeluh sakit kepala, pusing

b. Lemas, kelelahan

c. Sesak nafas

d. Gelisah

e. Mual

f. Muntah

g. Epistaksis

h. Kesadaran menurun

E. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : (Menurut : Edward K

Chung, 1995 )

1. Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan

darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti

hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

2. Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi

meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala

terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

Page 8: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

F. PATHWAY

Page 9: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

G. PENATALAKSANAAN MEDIS

Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis

penatalaksanaan:

a. Penatalaksanaan Non Farmakologis.

1. Diet

Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat

menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam

plasma dan kadar adosteron dalam plasma.

2. Aktivitas.

Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan

batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging, bersepeda

atau berenang.

b. Penatalaksanaan Farmakologis.

H. KOMPLIKASI

Beberapa komplikasi dari hipertensi :

1. Penyakit jantung koroner

2. Gagal jantung

3. Kerusakan pembuluh darah otak dapat berupa pecahnya pembuluh darah (stroke) dan

kerusakan dinding pembuluh darah

4. Gagal ginjal

5. Kerusakan pada masa yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan sampai

kebutaan

Page 10: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

1.  PENGKAJIAN

A. Aktivitas/ Istirahat

Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.

Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.

B. Sirkulasi

Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan penyakit

cebrocaskuler, episode palpitasi.

Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,radialis, tikikardi, murmur

stenosis valvular, distensi vena jugularis,kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer)

pengisiankapiler mungkin lambat/ bertunda.

C. Integritas Ego

Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple(hubungan, keuangan,

yang berkaitan dengan pekerjaan.

Tanda :Letupan suasana hat, gelisah, penyempitan continue perhatian,tangisan meledak, otot

muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.

D. Eliminasi

Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayatpenyakit ginjal pada masa

yang lalu).

F. Makanan/cairan

Gejala: Maanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol,

mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini(meningkat/turun) Riowayat penggunaan diuretic

Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.

G. Neurosensori

Genjala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyu, sakit kepala,subojksipital (terjadi saat

bangun dan menghilangkan secara spontansetelah beberapa jam) Gangguan penglihatan

(diplobia, penglihatan kabur,epistakis).

Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek, proses piker,

penurunan keuatan genggaman tangan.

H. Nyeri/ ketidaknyaman

Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakitkepala.

Page 11: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

I. Pernafasan

Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,ortopnea,dispnea, batuk

dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.

Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyinafas tambahan

(krakties/mengi), sianosis.

J. Keamanan

Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.    

            

2. DIAGNOSA

Diagnosa keperawatan yang muncul adalah :

1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan

afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular

Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia

miokard

Intervensi keperawatan :

a. Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat

b. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer

c. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas

d. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler

e. Catat edema umum

f. Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.

g. Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi

h. Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan

i. Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher

j. Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan

k.Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah

l. Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi

m. Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi.

Page 12: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

Hasil yang diharapkan :

Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD, mempertahankan TD dalam rentang

yang dapat diterima, memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil

2. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral

Tujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat

Intervensi keperawatan :

a. Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan

b. Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan

c. Batasi aktivitas

d. Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin

e. Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan

f. Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi nyaman,

tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi

Hasil yang diharapkan :

Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman

3. Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan

gangguan sirkulasi

Tujuan : sirkulasi tubuh tidak terganggu

Intervensi :

a. Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur

b. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan pemantau tekanan

arteri jika tersedia

c. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan

d. Amati adanya hipotensi mendadak

e. Ukur masukan dan pengeluaran

f. Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan

g. Ambulasi sesuai kemampuan; hibdari kelelahan

Page 13: Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Hpertensi 17

Hasil yang diharapkan :

Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti ditunjukkan dengan : TD

dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing, nilai-nilai

laboratorium dalam batas normal.

4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses

penyakit dan perawatan diri

Tujuan ;Klien terpenuhi dalam informasi tentang hipertensi

Intervensi keperawatan :

a. Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari pengobatan dan prosedur

b. Jelaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak penuh dengan stress

c. Diskusikan tentang obat-obatan : nama, dosis, waktu pemberian, tujuan dan efek samping

atau efek toksik

d. Jelaskan perlunya menghindari pemakaian obat bebas tanpa pemeriksaan dokter

e. Diskusikan gejala kambuhan atau kemajuan penyulit untuk dilaporkan dokter : sakit

kepala, pusing, pingsan, mual dan muntah.

f. Diskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil

g. Diskusikan pentingnya menghindari kelelahan dan mengangkat berat

h. Diskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah natrium sesuai pesanan

i. Jelaskan penetingnya mempertahankan pemasukan cairan yang tepat, jumlah yang

diperbolehkan, pembatasan seperti kopi yang mengandung kafein, teh serta alcohol

j. Jelaskan perlunya menghindari konstipasi dan penahanan

Hasil yang diharapkan :

Pasien mengungkapkan pengetahuan dan ketrampilan penatalaksanaan perawatan dini

Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai pesanan.