laporan pendahuluan herpes
DESCRIPTION
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAHTRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN
HERPES ZOSTER DAN HERPES SIMPLEKS
Kelompok 3
Tingkat II BAnggota:
1. Agung Adi Nanjaya*2. Endah Fatmala Ningrum3. Desty Dwi Arianti4. Fendi Ferdian5. Retno Susilowati6. Ridi Anti*7. Rizal Nugroho*8. Sumirat Agustina*9. Tien Restu Puspitasari*
Keterangan:*) Penanggung Jawab LP Herpes Simpleks dan Zoster
DEFINISI
Herpes adalah radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berkelompok. Gelembung-gelembung ini berisi air pada dasar peradangan.
Lanjutan definisi……
Herpes simpleks adalah
infeksi virus yang
menyebabkan lesi atau
lepuh pada serviks,
vagina, dan genitalia
eksterna.( Smeltzer,
Suzanne C; 2001).
Lanjutan definisi……
Herpes zoster (Shingles)
adalah suatu penyakit yang
membuat sangat nyeri (rasa
sakit yang amat sangat).
Penyakit ini juga disebabkan
oleh virus herpes yang juga
mengakibatkan cacar air
(virus varisela zoster).
(Yayasan Spiritia, 2010)
KLASIFIKASI(herpes simpleks)
1. Virus herpes simpleks
tipe I (HSV-I)
Herpes yang
mengenai daerah
mulut dan
sekitarnya (Herpes
Labialis)
KLASIFIKASI(herpes simpleks)
2. Virus herpes simpleks virus tipe II
(HSV-II)
Herpes yang menginfeksi kulit
didaerah vagina (Herpes Genitalis)
yang penularannya melalui
hubungan seksual yang
menimbulkan gatal-gatal dan nyeri
di daerah genital, dengan kulit dan
selaput lendir yang menjadi merah.
KLASIFIKASI(herpes zozter)
Penyakit herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks
tipe I adalah penyebab umum untuk luka-luka demam (cold
sore) di sekeliling mulut. Herpes simpleks tipe II biasanya
menyebabkan herpes kelamin. Namun belakangan diketahui
lagi, bahwa virus tipe I juga dapat menyebabkan infeksi pada
kelamin, begitu pula virus tipe II dapat menginfeksikan
daerah mulut melalui hubungan seks. Penyakit herpes
genitalis berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang
terinfeksi.
ETIOLOGI
1. Herpes Simpleks
Herpes simpleks tipe I adalah penyebab umum untuk
luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut.
Herpes simpleks II biasanya menyebabkan herpes
kelamin.
Namun belakangan diketahui lagi, bahwa virus tipe I juga
dapat menyebabkan infeksi pada kelamin, begitu pula
virus tipe II dapat menginfeksikan daerah mulut melalui
hubungan seks.
Lanjutan etiologi…..
2. Herpes Zoster
Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi
dari virus varicella zoster. Infeksiositas
virus ini dengan cepat dihancurkan oleh
bahan organic, deterjen, enzim proteolitik,
panas dan suasana Ph yang tinggi.
PATOFISIOLOGI(Herpes Simpleks)
Patofisiologi herpes simpleks masih belum jelas, ada kemungkinan:1. Infeksi primer akibat transmisi virus secara
langsung melalui jalur neuronal dari perifer ke otak melalui saraf Trigeminus atau Offactorius.
2. Reaktivitas infeksi herpes virus laten dalam otak.
3. Pada neonatus penyebab terbanyak adalah HSV-2 yang merupakan infeksi dari secret genital yang terinfeksi pada saat persalinan.
Infeksi primer VVZ (virus varisells zoster) di nasofaring replikasi dan dilepas ke darah (asimtomatik) Masuk Reticulo Endothelial System (RES)
replikasi kedua (simptomatik) menjalar melalui serat-serat sensoris ke satu atau lebih ganglion sensoris dan berdiam diri atau laten didalam neuron.
PATOFISIOLOGI(Herpes Zoster)
Lanjutan patofisiologi H. Zoster
Selama antibodi yang beredar didalam
darah masih tinggi, reaktivasi dari virus
yang laten ini dapat dinetralisir, tetapi
pada saat tertentu dimana antibodi
tersebut turun dibawah titik kritis maka
terjadilah reaktivasi dari virus sehingga
terjadi herpes zoster.
MANIFESTASI KLINIS(Herpes Simpleks)
Masa inkubasi umunya berkisar antara 3-7 hari, tapi dapat lebih
lama.
1. Infeksi primer
Berlangsung kira-kira 3 minggu dan sering disertai gejala sistemik,
misalnya demam, malaise, anoreksia, dan ditemukan
pembengkakan kelenjar getah bening regional. Tempat predileksi
virus HSV tipe I di daerah pinggang ke atas terutama daerah mulut
dan hidung, biasanya dimulai pada usia anak-anak. Tempat
predileksi virus HSV tipe II didaerah pinggang kebawah, terutama
daerah genital, juga dapat menyebabkan herpes meningitis dan
infeksi neonates.
Lanjutan ……
2. Fase laten
Tidak ditemukan gejala klinis, tetapi HSV dapat ditemukan dalam
keadaan tidak aktif pada ganglion dorsalis. Penularan dapat
terjadi pada fase ini, akibat pelepasan virus terus berlangsung
meskipun dalam jumlah sedikit.
3. Infeksi rekurens
Gejala klinis yang timbul lebih ringan daripada infeksi primer dan
berlangsung kira – kira 7-10 hari. Sering ditemukan gejala
prodromal local sebelum timbul vesikel, berupa gatal, panas, dan
nyeri. Dapat timbul pada tempat yang sama (loco) atau tempat
yang berlainan/sekitarnya (non loco).
MANIFESTASI KLINIS(Herpes Zoster)
Tanda pertama dari herpes zoster adalah rasa terbakar,
nyeri yang tajam, kesemutan, atau mati rasa di atau di
bawah kulit.
Setelah beberapa hari, akan terlihat ruam kecil, jelas,
berisi cairan lepuh pada kulit memerah. Dalam waktu 3
hari setelah ruam tersebut muncul, lepuh akan berubah
kuning, kemudian kering dan terbentuk kerak. Selama 2
minggu selanjutnya kerak akan berkurang, meninggalkan
bekas luka yang kecil.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK(Herpes Simpleks)
Virologi
•Mikroskop cahaya•Pemeriksaan antigen langsung (imunofluoresensi)•PCR•Kultur Virus
Serologi
•direkomendasikan kepada orang yang mempunyai gejala herpes genital rekuren tetapi dari hasil kultur virus negatif
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK(Herpes Zoster)
Tes diagnostic ini untuk membedakan dari impetigo, kontak dermatitis dan herpes simplex
1. Tzanck Smear2. Kultur dari cairan vesikel dan tes antibody3. Immunofluororescent4. Pemeriksaan histopatologik5. Pemerikasaan mikroskop electron6. Kultur virus7. Identifikasi anti gen / asam nukleat VVZ (virus varisela zoster)8. Deteksi antibody terhadap infeksi virus
KOMPLIKASI(Herpes Simpleks)
1. Gingivostomatitis (peradangan pada gusi dan mukosa mulut)
2. Keratokonjuctivitis (peradangan pada kornea dan konjungtiva)
3. Penyakit genital
4. Infeksi pada bayi baru lahir
5. Abortus
6. Eritema nodusa
7. Herpes simplek menjadi penginfeksi yang laten pada sel saraf,
dan umumnya terjadi rekurensi (kekambuhan).
KOMPLIKASI(Herpes Zoster)
1.Infeksi sekunder bakteri yang disebabkan oleh bakteri
2.Posphetic neuralgia.
3. Okular: Pada daerah ophthalmic dapat terjadi keratitis, episcleretis, Iritis,
papilitis dan kerusakan syaraf, konjungtivitis, keratitis, uveitis, nekrosis
retina, parut kelopak mata.
4. Herpes zoster dapat mengenai organ tubuh seperti otak, paru dan organ
lain dan dapat berakibat vatal.
5. Komplikasi SSP: pleiositosis limfositik CSS asimtomatik dengan protein
meningkat ringan serta kadar glukosa ringan sering terjadi.
6. Zoster paralitik
7.Terbentuk scar.
PENATALAKSANAAN(Herpes Simpleks)
Tidak ada penyembuhan untuk infeksi HSV-2,
tetapi pengobatan ditujukan untuk
menghilangkan gejala. Tujuan penatalaksanaan
adalah untuk mencegah penyebaran infeksi,
membuat pasien nyaman, menurunkan risiko
kesehatan potensial dan melakukan program
konseling dan pendidikan.
Pengobatan terhadap herpes zoster terdiri
dari tiga hal utama yaitu pengobatan
infeksi virus akut, pengobatan rasa sakit
akut yang berkaitan dengan penyakit
tersebut, dan pencegahan terhadap
neuralgia pascaherpes.
PENATALAKSANAAN(Herpes Zoster)
Asuahan KeperawatanHerpes Simpleks dan Zoster
ASUHAN KEPERAWATAN.docx