laporan pendahuluan ansietas

12
LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS (KECEMASAN) 1. Definisi : Ansietas adalah perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang disertai dengan gejala fisiologis (Tomb, 2004). Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (Hawari, 2002). Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sementara ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian tersebut Klasifikasi ansietas adalah : a. Ansietas ringan Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas. b. Ansietas sedang Memungkinkan seseorang untuk memusatkan perhatian pada hal penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. c. Ansietas berat Ansietas ini sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan perhatian pada hal kecil saja dan mengabaikan hal lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan/tuntutan. d. Panik Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Lahan persepsi sudah terganggu sehingga individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah diberi pengarahan/tuntutan. 2. Faktor Predisposisi : a. Biologis 1) Latar belakang genetik : a. Riwayat ansietas dalam keluarga, ada komponen genetik yang sedang dan dihubungkan dengan fobia sosial dan depresi mayor b.Sensitivitas laktat c. Kembar monozigot 5 x > dizigot

Upload: dinda-permata-rani

Post on 21-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

LAPORAN PENDAHULUANANSIETAS (KECEMASAN)

1. Definisi :•      Ansietas adalah perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang

disertai dengan gejala fisiologis (Tomb, 2004).•      Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau

kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (Hawari, 2002).

•      Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sementara ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian tersebutKlasifikasi ansietas adalah :a. Ansietas ringanBerhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.b. Ansietas sedangMemungkinkan seseorang untuk memusatkan perhatian pada hal penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.c. Ansietas beratAnsietas ini sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan perhatian pada hal kecil saja dan mengabaikan hal lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan/tuntutan.d. PanikBerhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Lahan persepsi sudah terganggu sehingga individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah diberi pengarahan/tuntutan.

2. Faktor Predisposisi : a. Biologis

1)      Latar belakang genetik : a. Riwayat ansietas dalam keluarga, ada komponen genetik yang sedang dan dihubungkan dengan

fobia sosial dan depresi mayorb.Sensitivitas laktatc. Kembar monozigot 5 x > dizigotd.                  Sindrom kromosom 13 terkait dengan gangguan panik, sakit kepala berat, hipotiroid

2)      Status nutrisi : a. BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal (overweight)

3)      Kondisi kesehatan secara umum : memiliki riwayat penyakit fisika. Riwayat penyakit kanker (semua jenis kanker)b.Riwayat gangguan pada paru-paru : (seperti ada pada penyakit paru obstruksif kronik, oedema

paru, sumbatan jalan nafas, asma, embolus)c. Riwayat gangguan jantung (Penyakit jantung bawaan atau demam rhematik, riwayat serangan

jantung, dan hipertensi, kondisi arteriosclerosis)d.                  Riwayat penyakit endokrin (Hipertiroid, hipoglikemi, hipotiroid, premenstrual sindrom,

menopause)e. Riwayat penyakit neurologis (Epilepsi, Huntington’s disease, Multiple Sclerosis, Organic Brain

Syndrome)f. Riwayat penyakit gastrointestinal : Gastritis, Ulkus Peptik, CHg.Riwayat penyakit integumen : Herpes, Varisela, Eskoriasish.Riwayat penyakit muskuloskletal : Fraktur dengan Amputasi,i.  Riwayat penyakit reproduksi : Impoten, Frigid, Infertil,

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

j.  Riwayat penyakit kelamin : Gonorhoe, Sipilisk.Riwayat penyakit imunologi : HIV/AIDS, Sindrom Steven Johnson

4)      Riwayat penggunaan zata. Intoksikasi : obat antikolinergik, aspirin, kafein, kokain, halusinogen termasuk phenchiclidine,

steroid dan simpatomimetik5)      Riwayat putus zat : alkohol, narkotik, sedatif-hipnotik6)      Sensitivitas biologi :

a. Secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks frontal.b.Sistem neurokimia: GABA (Gama Amino Butiric Acid) defisiensi relatif atau

ketidakseimbangan GABA, Norepinephrin: terlalu aktif atau kurang aktif di bagian otak yang berkaitan dengan ansietas, Serotonin: kekurangan atau ketidakseimbangan

7)      Paparan terhadap racun b. Psikologis

1)      IntelegensiaRetardasi mental ringan IQ 50-70Retardasi mental sedang IQ 35-50Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusanKadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi

2)      Kemampuan verbalAdanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran: - buta - tuliAdanya kerusakan area motorik bicara : - pelo - gagap

Adanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman : - perbedaan budaya - lokasi tempat tinggal yang terisolasi

Proses pengobatan yang menyebabkan gangguan bicara : ICU, NGT, ETT, trakeostomi

3)      Kepribadian ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen, obsesif kompulsif/ kepribadian pencemas

4)      Pengalaman masa laluPengalaman yang tidak menyenangkan : - di keluarga : masa kecil yang kacau, berpisah dengan orang tua pada usia awal/ dini, proses imitasi dan identifikasi diri terhadap kedua orang tua - di tempat kerja : mutasi, PHK, pensiun, turun jabatan, konflik di tempat kerja - di sekolah : tinggal kelas, tidak lulus, sering pindah sekolah - di masyarakatRiwayat pasca trauma yang buruk (pengalaman berperang, perkosaan, kecelakaan yang serius, deprivasi atau penyiksaan yang buruk)

5)      Konsep diria) Gambaran diri: - tidak menyukai tubuhnya - merasa tidak sempurna - ketidak puasan terhadap ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan potensi yang dimiliki b) Identitas diri - kerancuan identitas c) Peran - konflik peran - peran ganda - ketidak mampuan menjalankan peran - tuntutan peran tidak sesuai usiad) Ideal diri - ideal diri tidak realistis - ideal diri terlalu rendah - ambisius

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

e) Harga diri - harga diri rendah situasional8). Motivasi - motivasi rendah 9) Pertahanan psikologis - self kontrol (kadang tidak mampu menahan diri terhadap dorongan yang kurang positif) - menurut pandangan Psikoanalitik, ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian, id dan super ego c. Sosial Budaya

1)      Usia : remaja, dewasa awal2)      Gender : wanita : pria = 2 : 13)      Pendidikan : kurang/ rendah4)      Pendapatan : kurang/ rendah5)      Pekerjaan : tidak tetap, tidak punya pekerjan, tidak mandiri dalam ekonomi, beban kerja yang

terlalu tinggi6)      Status sosial : belum bisa memisahkan diri dari autokritas keluarga7)      Latar belakang budaya : budaya yang individualis, nilai budaya yang bertentangan dengan nilai

kesehatan dan nilai dirinya 8)      Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran agama dan

keyakinannya/mempunyai religi dan nilai agama yang buruk9)      Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power syndrome10)  Pengalaman sosial : adanya perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan

interpersonal, berpisah dengan orang yang dicintai, kehilangan orang yang dicintai, lingkungan sosial yang rawan bencana, kriminalitas, kadang tidak mampu berhubungan secara intim dengan lawan jenis

11)  Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial12)  Keluarga : proses imitasi dan identifikasi diri terhadap kedua orang tua

3. Faktor Presipitasi a. Nature Faktor-faktor biologis;

1)      Status nutrisi : BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal (overweight)2)      Kondisi kesehatan secara umum : memiliki sakit fisik (kehilangan salah satu bgn tubuh,

kehilangan fungsi tubuh) 3)      Sensitivitas biologi :

secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks frontalsistem neurokimia : GABA (Gama Amino Butiric Acid), norepinephrIn, serotonin

4)      Paparan terhadap racunFaktor-faktor psikologis

1)      IntelegensiaRetardasi mental ringan IQ 50-70Retardasi mental sedang IQ 35-50Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusanKadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi

2)      Kemampuan verbaladanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran:

-buta -tuliadanya kerusakan area motorik bicara : -pelo - gagapadanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman : perbedaan budaya,lokasi tempat tinggal yang terisolasiproses pengobatan : ICU, NGT, ETT, Trakeostomi

3)      Moral Konflik dengan norma atau peraturan di masyarakat, tempat kerja

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

Pelanggaran norma dan nilai di masyarakat Terlibat masalah hukum

4)      Kepribadian : ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen, obsesif kompulsif/ kepribadian pencemas

5)      Pengalaman yang tidak menyenangkan : (korban perkosaan, kehilangan pekerjaan/ pensiun, kehilangan sesuatu/ orang yang dicintai, saksi kejadian traumatis, ketegangan peran, kekerasan, penculikan, perampokan, kehamilan di luar nikah, perselingkuhan)

6)      Konsep diri Gambaran diri: - tidak menyukai tubuhnya - merasa tidak sempurna - ketidak puasan terhadap ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan potensi yang dimiliki Identitas diri - kerancuan identitas Peran - konflik peran - peran ganda - ketidak mampuan menjalankan peran - tuntutan peran tidak sesuai usia

Ideal diri - ideal diri tidak realistis - ideal diri terlalu rendah - ambisius Harga diri - harga diri rendah situasional7) Motivasi - motivasi rendah 8). Pertahanan psikologis - self kontrol

Faktor sosial budaya1) Usia : remaja, dewasa awal

2)      Gender : wanita : pria = 2 : 13)      Pendidikan : kurang/ rendah4)      Pendapatan : kurang/ rendah5)      Pekerjaan : tidak tetap, tidak punya pekerjan, beban kerja yang terlalu tinggi6)      Status sosial : menengah ke bawah7)      Latar belakang budaya : budaya yang individualis8)      Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran agama 9)      dan keyakinannya10)  Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power syndrome11)  Pengalaman sosial : berpisah dengan orang yang dicintai, kehilangan orang

yang dicintai, lingkungan sosial yang rawan kriminalitas, bencana alam, peperangan/ konflik, kecelakaan)

12)  Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial, gagal membentuk keluarga baru, belum menikah b. OriginInternal:1) Persepsi Individu yang buruk tentang dirinya dan orang lain Eksternal1) Kurang dukungan kelompok/ peer group2) Kurang dukungan keluarga2) Kurang dukungan masyarakat c. Timing

1)      Stres terjadi dalam waktu dekat

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

2)      Stres terjadi dalam waktu yang cukup lama3)      Stres terjadi secara berulang-ulang/ terus menerus

d. Number1)      Sumber stres lebih dari satu (semua stressor yang ada selama usia tumbang) 2)      Stres dirasakan sebagai masalah yang sangat berat

4. Penilaian stressor a. Kognitif

1)            Kerusakan perhatian2)            Kurang konsentrasi3)            Pelupa4)            Kesalahan dalam menilai5)            Preokupasi6)            Bloking7)            Penurunan lapangan pandang8)            Berkurangnya kreativitas9)            Produktivitas menurun10)        Bingung11)        Sangat waspadai12)        Berkurangnya objektivitas13)        Takut kehilangan kontrol14)        Takut bayangan visual15)        Takut akan terluka atau kematian16)        Kesadaran diri meningkat17)        Mimpi buruk

b. Afektif1. Mudah terganggu2. Tidak sabar3. Gelisah4. Tegang5. Nervous6. Takut7. Alarm8. Frustasi9. Teror10. Gugup11.Gelisah12. Merasa bersalah16. Pemalu17. Frustasi

c. FisiologikCardiovaskuler1.Palpitasi2. Jantung berdebar3. TD meningkat4. Rasa mau pingsan5. Pingsan6. TD menurun7. Denyut nadi menurunPernafasan1. Nafas cepat2. Nafas pendek3. Tekanan pada dada

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

4. Nafas dangkal5. Pembengkakan pada tenggorok6. Sensasi tercekik7. Terengah-engahNeuromuskular1.Refleks meningkat2.Reaksi kejutan3.Mata berkedip-kedip4.Insomnia5.Tremor6.Rigiditas7.Gelisah8.Wajah tegangGastrointestinal1. Kehilangan nafsu makan2. Menolak makanan3. Rasa tidak nyaman pada abdomen4. Mual5. Rasa terbakar di perut6. Diare7. Perut melilitTraktus Urinarius1. Tidak dapat menahan kencing2. Sering berkemihReproduksi1. Tidak datang bulan (amenore)2. Darah haid berlebihan3. Darah haid amat sedikit4. Masa haid berkepanjangan5. Masa haid amat pendek6. Haid beberapa kali dalam sebulan7. Menjadi dingin8. Ejakulasi diniIntegumen1. Wajah kemerahan2. Berkeringat setempat (telapak tangan)3. Gatal4. Rasa panas dan dingin pada kulit5. Wajah pucat6. Berkeringat seluruh tubuh

d. Behavioral1.Gelisah2.Ketegangan fisik3.Tremor4. Gugup5. Bicara cepat6. Kurang koordinasi7.Cenderung mendapat cedera8. Menarik diri dari hubungan interpersonal9. Menghalangi10. Melarikan diri dari masalah11. Menghindar12. Hiperventilasi

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

e. Respon Sosial1. Kadang kadang menghindari kontak sosial/ aktivitas sosial menurun2. Kadang-kadang menunjukkan sikap bermusuhan

5. Sumber Koping a. Personal ability

1)      Kurang komunikatif2)      Hubungan interpersonal yang kurang baik3)      Kurang memiliki kecerdasan dan bakat tertentu4)      Mengalami gangguan fisik5)      Perawatan diri yang kurang baik6)      Tidak kreatif

b. Sosial Support1)      Hubungan yang kurang baik antar : indiv, keluarga , kelp dan masyarakat2)      Kurang terlibat dalam organisasi sosial/ kelompok sebaya3)      Ada konflik nlai budaya

c. Material Assets1)      Kurang memilki penghasilan secara individu. 2)      2. Sulit mendapat pelayanan kesehatan3)      3. Tidak memiliki pekerjaan/ vokasi/ posisi

d. Positive beliefs1)      Tidak mempunyai keyakinan dan nilai yang positif2)      2. Kurang memiliki motivasi3)      3. Kurang berorientasi kesehatan pada 4)      pencegahan (lebih senang melakukan pengobatan )

6. Mekanisme koping KonstruktifKecemasan dijadikan sebagai tanda dan peringatan. Individu menerimanya sebagai suatu pilihan untuk pemecahan masalah. Seperti : negosiasi/ kompromi, meminta saran, perbandingan yang positif, penggantian rewards DestruktifMenghindari kecemasan tanpa menyelesaikan masalah atau konflik tsb. Seperti denial, supresi atau proyeksi, menyerang, menarik diri

INTERVENSI PADA KLIEN ANSIETAS

Intervensi GeneralisIndividuTujuan :1. Pasien mampu mengenal ansietas2. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi3. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi Ansietas

Tindakan keperawatan1. Bina hubungan saling percayaDalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah :

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

a. mengucapkan salam terapeutikb. berjabat tanganc. menjelaskan tujuan interaksid. membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

2. Bantu pasien mengenal ansietasa. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannyab. bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietasc. bantu pasien mengenal penyebab ansietasd. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas 3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diria. pengalihan situasi

b. latihan relaksasi1) Tarik nafas dalam2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

c. teknik 5 jari4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul

KeluargaTujuan :1. Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya2. Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas4. Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien dengan ansietas5. Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami ansietasTindakan keperawatan1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien2. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala3. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas4. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara mengajarkan teknik relaksasi5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan bagaimana merujuk pasien6. Terapi Aktivitas Kelompok

Intervensi Spesialis1. Terapi individu : Deep Breathing, Relaksasi Progresif, Meditasi, Visualisasi, Penghentian Pikiran2. Terapi keluarga : Triangle Terapi, Terapi Komunikasi3. Terapi kelompok : Logoterapi, Terapi Supportif4. Terapi komunitas : Psikoedukasi

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

A. Proses Keperawatan1. Kondisi KlienNy. A (30 tahun), bekerja, dirawat di Rumah Sakit B untuk pertama kalinya dengan keluhan nyeri pada perut kanan bagian bawah. Ny. A merasa gelisah, cemas, tidak bisa tidur karena baru pertama kalinya dirawat di Rumah Sakit2. Diagnosa Keperawatan : Ansietas 3. Tujuan :1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya2. Pasien mampu mengenal ansietas3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS

4. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas4. Tindakan keperawatan1. Bina hubungan saling percayaDalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah :

a. mengucapkan salam terapeutikb. berjabat tanganc. menjelaskan tujuan interaksid. membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

2. Bantu pasien mengenal ansietasa. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannyab. bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietasc. bantu pasien mengenal penyebab ansietasd. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas 3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diria. pengalihan situasib. latihan relaksasi

1) Tarik nafas dalam2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

c. teknik 5 jari4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul