laporan pencling

29
LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN Disusun oleh : Nama : Ayon Friday Yonaza NIM : G1B012045 Kelas : 2012 B Kelompok : 1 (satu) Asisten : Lu’lu Nafisah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU- ILMU KESEHATAN

Upload: ayon-friday-yonaza

Post on 19-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan pencling

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

Disusun oleh :

Nama : Ayon Friday Yonaza

NIM : G1B012045

Kelas : 2012 B

Kelompok : 1 (satu)

Asisten : Lu’lu Nafisah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU- ILMU KESEHATAN

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

PURWOKERTO

2014

Page 2: laporan pencling

PEMBUATAN BIOAKTIVATOR ATAU MIKROORGANISME LOKAL (MOL)

DAN APLIKASINYA

Disusun oleh :

Nama : Ayon Friday Yonaza

NIM : G1B012045

Kelas : 2012 B

Kelompok : 1 (satu)

Asisten : Lu’lu Nafisah

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU- ILMU KESEHATAN

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

PURWOKERTO

2014

Page 3: laporan pencling

A. Judul : Pembuatan Bioaktivator Atau Mikroorganisme Lokal (Mol) Dan

Aplikasinya

B. Tujuan

1. Mengetahui definisi MOL

2. Mengetahui aplikasi MOL sebagai dekomposer dalam pembuatan kompos

3. Mengetahui cara pembuatan MOL

4. Mengetahui keunggulan MOL dengan dekomposer/starter kimia

C. Metode

1. Alat

Alat – alat yang digunakan pada praktikum pembuatan bioaktivator atau

mikroorganisme local adalah segabai berikut :

a. Botol mineral 1500 ml

b. Sendok

2. Bahan

Bahan – bahan yang digunakan pada praktikum pembuatan bioaktivator atau

mikroorganisme local adalah segabai berikut :

a. Tapai 1 ons

b. Nasi basi 200 g

c. Air 1000 ml

3. Cara Kerja

a. Membuat bioaktivator dengan starter tapai

Siapkan 1 botol plastic bekas air mineral ukuran 1500 ml tanpa tutup

Masukan tapai 1 ons ke dalam botol mineral tersebut

Page 4: laporan pencling

b. Membuat bioaktivator dengan starter nasi basi

Masukan gula sebanyak 5 sendok makan ke dalam botol tersebut

Tambahkan air ke dalam botol berisi tapai dan gula hingga mendekati penuh

Kocok botol berisi tapai, gula dan air sampai larut

Biarkan botol terbuka tanpa tutup selama 7 hari agar MOL bisa bernafas

Siapkan 1 botol plastic bekas air mineral ukuran 1500 ml tanpa tutup

Masukan nasi basi 2 gram ke dalam botol mineral tersebut

Masukan gula sebanyak 5 sendok makan ke dalam botol tersebut

Tambahkan air ke dalam botol berisi nasi basi dan gula hingga mendekati penuh

Biarkan botol terbuka tanpa tutup selama 7 hari agar MOL bisa bernafas

Kocok botol berisi nasi basi, gula dan air sampai larut

Page 5: laporan pencling

c. Aplikasi MOL

D. Tinjauan Pustaka

1. Definisi MOL

MOL adalah kumpulan mikroorganisme yang bisa “diternakkan”, fungsinya

dalam konsep “zero waste” adalah untuk “starter” pembuatan kompos organik.

Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan.

Larutan MOL (Mikro Organisme Lokal) adalah hasil dari fermentasi yang berbahan

dasar dari sumberdaya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung unsur hara

makro dan mikro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak

bahan organik, perangsang pertumbuhan dan sebagai agens pengendali hama dan

penyakit tanaman. Sehingga MOL dapat digunakan baik sebagai pendekomposer,

pupuk hayati, dan sebagai pestisida organik terutama sebagai fungisida (Ayu Ida,

2013).

Peran MOL dalam kompos, selain sebagai penyuplai nutrisi juga berperan

sebagai komponen bioreaktor yang bertugas menjaga proses tumbuh tanaman secara

optimal. Fungsi dari bioreaktor sangat kompeks, fungsi yang telat teridentifikasi

antara lain adalah penyuplai nutrisi melalui mekanisme eksudat, kontrol mikroba

sesuai kebutuhan tanaman, menjaga stabilitas kondisi tanah menuju kondisi yang

ideal bagi pertumbuhan tanaman, bahkan kontrol terhadap penyakit yang dapat

menyerang tanaman (Ayu Ida, 2013).

MOL juga memiliki manfaat lain, yaitu:

Campurkan larutan MOL dan air dengan perbandingan 50:50

Semprotkan campuran larutan MOL ke polybag yang sudah ditanami tumbuhan tetapi jangan sampai terkena batangnya

Semprotkan ketanaman rutin satu kali setiap minggu

Page 6: laporan pencling

a) Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah.

b) Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

c) Menyehatkan tanaman, meningkatkan produksi tanaman, dan menjaga

kestabilan produksi.

d) Menambah unsur hara tanah dengan cara disiramkan ke tanah, tanaman, atau

disemprotkan ke daun.

e) Mempercepat pengomosan sampah organic atau kotoran hewan.

Adapun beberapa contoh MOL adalah starter yang berbahan dasar tapai dan

nasi :

Starter Tapai

Tape merupakan makanan yang sudah lazim dikenal masyarakat secara luas.

Ada berbagai jenis tape, yaitu tape ketan dan tape singkong. Pembuatan tape ini

relatif mudah. Ada berbagai nama tape, yaitu peuyeum, tapai tela, tapai pulut, dan

lao-chao (Hidayat, 2006).

Pembuatan tape tidak hanya berbahan baku singkong maupun ketan. Tape

juga dapat dibuat dari ubi jalar, melihat kandungan karbohidrat ubi jalar relatif

tinggi, sehingga layak dibuat menjadi tape (Susanto dan Saneto, 1994).

Winarno (1984:59) mengungkapkan suatu bahan disebut tapai apabila

bahan yang telah diragikan berubah menjadi lebih lunak, rasa manis keasam-

asaman dan berbau alkohol. Hal ini disebabkan oleh kegiatan mikroba-mikroba

tertentu yang dapat menghasilkan enzim yang mampu merombak subtrat menjadi

gula dan alkohol.

Ragi tape merupakan bibit atau starter untuk membuat berbagai macam

makanan fermentasi, seperti tape ketan atau singkong, tape ubi jalar, brem cair atau

padat dan lainnya. Ragi tape umumnya terdiri dari kapang, khamir dan bakteri. Cita

Page 7: laporan pencling

rasa tape yang dihasilkan ditentukan oleh jenis mikroorganisme yang aktif di dalam

ragi. Keaktifan mikroorganisme di dalam ragi diatur dengan penambahan bumbu

dan rempah (Tim Penulis UNAIR, 2008).

MOL tapai atau MOL peuyeum, saya sebut lebih bersih, karena bahannya juga

bersih, dan tidak ada kesan menjijikkan. Bisa tapai singkong atau peuyeum ketan,

pilih yang paling mudah didapat.

Starter Nasi basi

Nasi bekas biasanya dibuang begitu saja, atau diberikan kepada hewan

peliharan seperti; bebek, ayam, angsa, itik, ikan lele dll. Selain nasi bekas (nasi basi)

dijadikan bahan pakan ternak, bisa pula dimanfaatkan untuk starter pembuatan pupuk.

MOL (mikroorganisme Lokal) kita ketahui bahwa dipasaran harga MOL produksi

luar negeri harganya cukup mahal, seperti merk EM4 (effective microorganism)

bokhasi buatan Jepang. MOL sangat berguna untuk memupuk tanaman, dan juga bisa

berfungsi sebagai bahan starter pembuatan kompos. MOL tidak merusak lingkungan

dan juga tidak berbahaya bagi manusia dan hewan. Go Green untuk dunia, merupakan

tujuan dari kita semua manusia yang menginginkan pentingnya lingkungan hidup ini

dijaga dan dilestarikan oleh kita semua, demi terpeliharanya lingkungan yang bersih

dan sehat serta berkesinambungan untuk umat manusia di bumi (Litbang Pertanian,

2012).

MOL (mikroorganisme lokal) adalah cairan yang mengandung

mikroorganisme yang terdiri dari bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita, dan

mudah didapat tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Media untuk tumbuh dan

berkembangnya mikroorganisme berupa nasi bekas atau nasi basi, sangat berguna

sekali dalam mempercepat hancurnya bahan organik sampah oganik (dekomposer)

secara alami. Larutan MOL mengandung unsur bakteri yang sangat berpotensi untuk

Page 8: laporan pencling

perombak (menghancurkan) bahan organik sampah hingga menjadi pupuk kompos

(Litbang Pertanian, 2012).

Pembuatan larutan MOL sangat sederhana sekali, dengan memanfaatkan

limbah makanan (nasi bekas) yang melalui proses fermentasi dan ditambah dengan

larutan gula. Inilah formula hasil buah tangan sendiri yang sangat bermanfaat untuk

digunakan sendiri ataupun untuk kebutuhan masyarakat umum, dan inilah alur proses

dalam tahapan-tahapan pembuatan MOL (Litbang Pertanian, 2012).

2. Keunggulan MOL daripada starter Kimia

Larutan MOL adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari

berbagai sumberdaya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung unsur

mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak

bahan organik, perangsang tumbuhan, dan sebagai agens pengendali hama dan

penyakit tanaman, sehingga MOL dapat digunakan baik sebagai pendekomposer

pupuk hayati dan sebagai pestisida organic terutama sebagai fungisida (Litbang

Pertanian, 2012).

Larutan MOL dibuat sangat sederhana yaitu dengan memanfaatkan limbah

dari rumah tangga atau tanaman di sekitar lingkungan misalnya sisa-sisa tanaman

seperti bonggol pisang, gedebong pisang, buah nanas, jerami padi, sisa sayuran, nasi

basi, dan lain-lain (Litbang Pertanian, 2012).

Bahan utama dalam larutan MOL teridiri dari 3 jenis komponen, antara lain :

1. Karbohidrat : air cucian beras, nasi bekas, singkong, kentang dan gandum 

2. Glukosa : cairan gula merah, cairan gula pasir, air kelapa/nira 

3. Sumber bakteri : keong mas, buah-buahan misalnya tomat, papaya, dan kotoran

hewan.

(Litbang Pertanian, 2012)

Page 9: laporan pencling

Adapun manfaat dari MOL adalah sebagai berikut :

a. Sederhana dan mudah dipraktekkan 

b. Murah karena memanfaatkan bahan lokal yang tersedia sekitar lingkungan

c. Biota tanah terlindungi 

d. Memperbaiki kualitas tanah dan hasil panen 

e. Tidak mengandung racun sehingga aman bagi manusia dan ternak

(Litbang Pertanian, 2012)

3. Aplikasi MOL

Aplikasi mol biasanya gunakan dengan mencampurkan mol dengan air dengan

konsentrasi tertentuk kemudian disiram kemedia tanam. Adapun aplikasi MOL mulai

dilakukan pada saat tanaman berumur 7 hari secara terus menerus dengan interval

penyemprotan 1 minggu sekali dengan perbandingan 1:16, yaitu setiap 1 liter Mol

dicampur dengan 16 liter air biasa. Aplikasi Mol  dilakukan senanyak 8 kali

penyemprotan, data terlampir. penyemprotan dilakukan pada sore hari untuk

mengurangi proses penguapan larutan MOL, sehingga larutan MOL dapat terserap

dengan optimal oleh tanah (Santosa, 2008).

Mol ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke

tanaman. Untuk pengomposan: larutan mol diencerkan sebanyak 5 x nya. Kemudian

disemprotkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan. Selain itu, larutan MOL

memiliki peran ganda dalam budidaya pertanian padi organik, yakni sebagai pupuk

organik maupun sebagai pestisida organik, khususnya sebagai fungisida. Pembuatan

larutan MOL harus melalui proses fermentasi dengan menggunakan nira/air kelapa.

Lama proses fermentasi bahan-bahan MOL kurang lebih 10-15 hari (Santosa, 2008).

Page 10: laporan pencling

E. Hasil dan Pembahasan

Pembuatan MOL

Hasil pengamatan pembuatan MOL dengan starter tapai dan nasi basi :

HariJenis

StarterCiri-ciri MOL Keterangan

Hari ke 1Tapai - Hari pembuatan MOL

Nasi Basi - Hari pembuatan MOL

Hari ke 2

TapaiMasih seperti warna hari

pertama pembuatan, berwarna kuning keruh

Belum ada perubahan warna

Nasi BasiMasih seperti warna hari

pertama pembuatan, berwarna putih keruh

Belum ada perubahan warna

Hari ke 3Tapai

Masih berwarna kuning keruh Belum ada tanda proses fermentasi

Nasi BasiMasih berwarna putih keruh Belum ada tanda proses

fermentasi

Hari ke 4Tapai

Berwarna kuning keruh Mengeluarkan bau tidak enak

Nasi BasiBerwarna putih keruh Mengeluarkan bau tidak

enak

Hari ke 5Tapai

berbusa Baunya terasa ada campuran alkohol

Nasi Basi berbusa Baunya seperti tapai

Hari ke 6Tapai

Busanya mulai berkurang Baunya terasa ada campuran alkohol

Nasi Basi Busanya mulai berkurang Baunya seperti tapai

Hari ke 7Tapai

Proses selesai MOL berhasil dan siap diaplikasikan

Nasi BasiProses selesai MOL berhasil dan siap

diaplikasikan

Dari hasil pengamatan pada table diatas untuk proses fermentasi MOL (Mikro

Organisme Lokal) dari tapai 1 ons dan nasi basi 2 gram, yang dicampur dengan 5 sendok

makan gula pasir dan air kurang lebih 1,5 liter untuk masing-masing starter. Untuk

pembuatan MOL pertama-tama menyiakan botol air mineral yang berukuran 1,5 liter terlebih

dahulu. Kemudian memasukan tapai/nasi basi ke dalam botol dan mencampurkan dengan 5

Page 11: laporan pencling

sendok gula pasir kedalam masing-masing starter, baru setelah itu di isi dengan air hingga

botol mendekati penuh lalu di kocok agar larut. Kemudian setelah itu botol di biarkan terbuka

agar mikroorganismenya dapat bernafas. Setiap hari harus dikontrol dan kita harus menunggu

selama 7 hari, baru bisa diaplikasikan atau gunakan untuk penyemprotan sebagai fungisida,

dan sebagai starter pembuatan kompos. Menurut  (Hidayat, 2006) MOL adalah larutan hasil

fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumberdaya yang tersedia setempat. Larutan

MOL mengandung unsur mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi

sebagai perombak bahan organik, perangsang tumbuhan, dan sebagai agens pengendali hama

dan penyakit tanaman, sehingga MOL dapat digunakan baik sebagai pendekomposer pupuk

hayati dan sebagai pestisida organik terutama sebagai fungisida.

            Untuk hari ke-2 proses fermentasi MOL berwarna putih pekat sampai dengan hari ke-

4, hari ke-3 dan 4 mengeluarkan bau yang kurang enak. Pada hari ke-5 ada busa diatasnya,

dan belum ada tercium bau alkoholnya. Pada hari ke-6, busanya mulai berkurang. Dan hari

ke-7 MOL siap di aplikasikan.

Aplikasi MOL

a. Pengamatan

minggu I, penanaman pohon cabai sekaligus pemberian MOL dan air dengan

perbandingan 50:50, mol disemprotkan ke tanah didalam polibag yang sudah

ditanam pohon cabai.

minggu II, tanaman cabai yang disemai pada polibag terlihat segar dan subur.

b. Pembahasan

Penggunaan MOL pada hari pertama dengan konsentrasi 50:50 dengan

tanaman sudah menunjukkan kesuburan, ini membuktikan tanaman yang

diberikan MOL memberikan fungsi terhadap kesuburan tanah dan unsure hara

yang dibutuhkan tanaman. Ini sesuai dengan literature bahwa penggunaan pupuk

cair dengan memanfaatkan jenis mikroorganisme local (MOL) menjadi alternatif

penunjang kebutuhan unsur hara dalam tanah. Larutan MOL mengandung

unsur hara makro, mikro, dan mengandung mikroorganisme yang berpotensi

sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan agen

pengendali hama dan penyakit tanaman sehingga baik digunakan sebagai

dekomposer, pupuk hayati, dan pestisida organik. Pupuk organik mempunyai

kelebihan antara lain meningkatkan kesuburan kimia, fisik, dan biologi

Page 12: laporan pencling

tanah, serta mengandung zat pengatur tumbuh yang penting untuk pertumbuhan

tanaman. (Purwasasmita, 2009).

F. Kesimpulan

Dari  hasil pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa,

mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter

dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utma mol terdiri dari

beberapa komponen yakni karbohidrat, glukosa dan sumber mikroorganisme. Manfaat dan

keunggulan pupuk organik menggunakan MOL adalah sederhana dan mudah dipraktekkan,

murah karena memanfaatkan bahan lokal yang tersedia disekitar lingkungan, biota tanah

terlindungi, memperbaiki kualitas tanah dan hasil panen, dan yang terakhir tidak mengandung

racun sehingga aman bagi manusia dan ternak. Alat dan bahan yang digunakan untuk

pembuatan mikroorganisme lokal (MOL) salah satunya ialah dari tapai 1 ons, nasi basi 2

gram dan gula pasir 5 sendok, untuk alat yang digunakan adalah botol air mineral 1,5 L dan

sendok,. Dan cara kerjanya ialah masukan tapai 1 ons/nasi basi 2 gram kedalam botol air

mineral berukuran 1,5 L kemudian campurkan dengan gula pasir 5 sendok makan dan

diisikan air hingga mendekati penuh. Setelah itu larutan dikocok hingga larut dan biarkan

selama 7 hari sampai larutan MOL siap digunakan.

Penggunaan MOL pada tanaman menunjukkan kesuburan, ini membuktikan tanaman

yang diberikan MOL memberikan fungsi terhadap kesuburan tanah dan unsure hara yang

dibutuhkan tanaman. Larutan MOL mengandung unsur hara makro, mikro, dan

mengandung mikroorganisme yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang

pertumbuhan, dan agen pengendali hama dan penyakit tanaman sehingga baik digunakan

sebagai dekomposer, pupuk hayati, dan pestisida organik.

Page 13: laporan pencling

Daftar Pustaka

Ayu Ida, 2013, Analisis Kualitas Larutan Mol (Mikoorganisme Lokal) Berbasis Daun Gamal (Gliricidia Sepium), Udayana; Bali

Hidayat, 2006. Mikrobiologi Industri. Andi, Yogyakarta.

Litbang Pertanian, 2012, Peran dan pemanfaatan mikroorganisme lokal (MOL) mendukung pertanian organik, http://sulsel.litbang.deptan.go.id/ diakses 21 Juni 2014

Santosa. 2008. Peranan Mikro Organisme Lokal Dalam Budidaya Tanaman Padi Metode Sysytem of Rice Intensification. Departemen Pertanian, Jakarta.

Susanto, T, 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu, Surabaya.

Tim Penulis UNAIR, 2008. Tape. http://kimia.fmipaunair.ac.id.

Winarno, F. G. dan D. Fardiaz, 1990. Biofermentasi dan Biosintesa Protein, USU; Sumatra Utara

Page 14: laporan pencling

PEMBUATAN PUPUK KANDANG DENGAN MOL DAN APLIKASINYA

Disusun oleh :

Nama : Ayon Friday Yonaza

NIM : G1B012045

Kelas : 2012 B

Kelompok : 1 (satu)

Asisten : Lu’lu Nafisah

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU- ILMU KESEHATAN

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

PURWOKERTO

2014

Page 15: laporan pencling

A. Judul : Pembuatan Pupuk Kandang dengan MOL dan Aplikasiya

B. Tujuan :

1. Mengetahui cara pembuatan pupuk kandang dengan MOL

2. Mengetahui aplikasi pupuk kompos dalam bertanam

C. Metode

1. Alat

Alat – alat yang digunakan pada praktikum pembuatan bioaktivator atau

mikroorganisme local adalah segabai berikut :

a. Terpal

b. Polybag

c. Cangkul

2. Bahan

Bahan – bahan yang digunakan pada praktikum pembuatan bioaktivator atau

mikroorganisme local adalah segabai berikut :

a. Kotoran ternak 1 kg

b. Sampah organik secukupnya

c. Air secukupnya

d. MOL cair secukupnya

e. Tanaman

3. Cara Kerja

a. Membuat pupuk kompos dengan MOL

Siapkan terpal

Letakkan sampah organik diatas terpal

Tambahkan kotoran hewan secukupnya

Page 16: laporan pencling

b. Aplikasi pupuk kompos

Aduk hingga merata

Semprotkan larutan MOL cair dan aduk hingga merata

Tutup terpal dan diamkan selama 7 hari

Tanah digemburkan

Campurkan kompos secukupnya

Masukkan ke dalam polybag

Diaduk + masukkan ke polybag Tanam bibit

Tanam bibit Beri MOL (jangan mengenai batang tanaman)

Rawatlah Rawatlah

Page 17: laporan pencling

D. Tinjauan Pustaka

Pupuk organic adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas

bahan organic yang berasal dari sisa tanaman, dan atau hewan yang telah mengalami

rekayasa berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memasok bahan organic,

memiliki sidat fisik, kimia, dan biologi tanah (Peraturan mentan,

No.2/Pert/HK.06/2/2006).

Pupuk organic tidak meninggalkan sisa asam anorganik di dalam tanah dan

mempunyai kadar persenyawaan C-organik yang tinggi. Pupuk organic kebanyakan

tersedia di alam (terjadi secara alamiah), misalnya kompos, pupuk kandang, pupuk hijau,

dan guano (Sumekto, 2006).

Kompos merupakan istilah untuk pupuk organic buatan manusia yang dibuat dari

proses pembusukan sisa-sisa buangan makhluk hidup (tanaman maupun hewan). Proses

pembuatan kompos dapat berjalan secara aerob dan anaerob yang saling menunjang pada

kondisi lingkungan tertentu. Secara keseluruhan, proses ini disebut dekomposisi

(Yuwono, 2005)

Page 18: laporan pencling
Page 19: laporan pencling

PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN DI UDARA

Disusun oleh :

Nama : Ayon Friday YonazaNIM : G1B012045Kelas : 2012 BKelompok : 1 (satu)Asisten : Lu’lu Nafisah

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU- ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

PURWOKERTO

2014

Page 20: laporan pencling

ANALISIS PENCEMARAN AIR

Disusun oleh :

Nama : Ayon Friday YonazaNIM : G1B012045Kelas : 2012 BKelompok : 1 (satu)Asisten : Lu’lu Nafisah

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU- ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

PURWOKERTO

Page 21: laporan pencling

2014