laporan pelatihan peningkatan kesehatan dan …

35
0 LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K 3) MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI PARTISIPASI YANG BERORIENTASI AKSI UNTUK PETANI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI LANGKAT, SUMATERA UTARA Langkat, 4 – 5 Agustus 2018 Disiapkan oleh: Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) 2018

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

0

LAPORAN PELATIHAN

PENINGKATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K 3) MELALUI

PENDEKATAN INTEGRASI PARTISIPASI YANG BERORIENTASI AKSI UNTUK

PETANI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI LANGKAT, SUMATERA UTARA

Langkat, 4 – 5 Agustus 2018

Disiapkan oleh:

Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA)

2018

Page 2: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

1

DAFTAR ISI

COVER JUDUL ................................................................................................................. .......................,,... 0

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. ,... 1

INFORMASI UMUM............................................................................................................... ..................... 2

PENDAHULUAN.................................................................................................................. ........................ 2

TUJUAN......................................................................................................................................................... 3

HASIL YANG DIHARAPKAN............................................................................................................ ......... 3

PELAKSANAAN PELATIHAN................................................................................................................... 4

Pembukaan............................................................................................................................. ........ 4

Sambutan dan Perkenalan........................................................................................................ 4

Pengantar Materi......................................................................................................................... 5

Sesi 1: Pengenalan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ................................................. 6

sesi 2: Pengenalan Bahaya dan Resiko Kerja..................................................................... 6

sesi 3: Penjelasan Sesi Teknis............................................................................................... 12

Sesi 4. Praktek Pengisian Checklist dan Studi Lapangan............................................. 15

Sesi 5. Rencana Aksi Perbaikan Kondisi Kerja................................................................ 21

Sesi 6. Hasil Pre dan Post Test............................................................................................... 22

Sesi 7. Evaluasi pelatihan ....................................................................................................... 23

PENUTUP............................................................................................................................. ...................... 24

LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................................................................25

Page 3: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

2

Informasi Umum

Nama kegiatan

Pelatihan peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja (K 3)

melalui pendekatan integrasi partisipasi yang berorientasi aksi

untuk petani perkebunan kelapa sawit di Langkat, Sumatera Utara

Lokasi Kecamatan Kuala, kabupaten Langkat, provinsi Sumatera Utara

Pelaksana Yayasan PKPA

Pendanaan Dukungan dari International Labour Organization (ILO)

Hari/tanggal Sabtu – Minggu, 04 – 05 Agustus 2018

Penanggungjawab Keumala Dewi (Direktur Eksekutif Yayasan PKPA)

Fasilitator

1. Ismail Marzuki (Yayasan PKPA)

2. Rajani Lindung Sianturi (Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera

Itara)

3. Pipit Wahyuningsih (Balai K3 Provinsi Sumatera Utara)

Asistensi teknis Irfan Afandi (ILO)

Panitia 1. Sony Sucihati (Yayasan PKPA)

2. Ayu Lestari (Yayasan PKPA)

Peserta

25 peserta perwakilan pemilik dan atau pekerja lapangan pada

sektor perkebunan kelapa sawit milik sendiri maupun perusahaan.

Daftar nama terlampir.

Pendahuluan

Data dari Dinas Perkebunan Sumatera Utara tahun 2015, di kabupaten Langkat terdapat

setidaknya 23 kecamatan yang memiliki perkebunan kelapa sawit milik rakyat dengan luasan

46.820 Ha yang dimiliki oleh sebanyak 15.827 Kepala Keluarga (KK).

Pada saat upaya peningkatan produktivitas kelapa sawit Indonesia akan dilakukan, terdapat

hal-hal lain yang berhubungan erat dengan produktifitas yang juga harus ditingkatkat, salah

satunya adalah kelayakan pekerjaan pada sektor perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan hasil

studi diagnostik yang dilakukan oleh International Labour Organization (ILO), setidaknya ada

6 (enam) aspek penting yang mempromosikan pekerjaan yang layak pada sektor perkebunan

kelapa sawit, diantaranya adalah:

Status ketenagakerjaan,

Upah

Dialog sosial

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Pekerja anak, dan

Pengawasan ketenagakerjaan

Bahkan Konsensus Nasional telah menyepakati bahwa ke-enam aspek tersebut memerlukan

perhatian khusus dalam upaya memperkuat unggulan ekonomi Nasional sektor sawit dengan

cara berkelanjutan, perbaikan kondisi kerja dan kehidupan pekerja, serta peningkatan kinerja

sektor sawit Indonesia. Hal ini tentu akan mendukung dan mendorong kontribusi Nasional

terhadap tujuan besar pembangunan yang berkelanjutan (SDGs 2030) pada pilar tujuan ke-8

untuk pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, dimana salah satu komponen

Page 4: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

3

pentingnya adalah pekerjaan yang layak dalam menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3).

Tentu standar aspek K3 yang dilakukan oleh para petani perkebunan rakyat sektor kelapa

sawit memiliki tantangan tersendiri, karena sangat memungkinkan kepemilikan perkebunan

belum dibarengi dengan kelengkapan standar-standar yang telah ditentukan oleh Nasional

berkaitan dengan implementasi K3 bagi pekerjanya. Atas dasar tersebut, Yayasan PKPA

bersama dengan ILO akan melakukan ujicoba program yang akan diawali dengan pelatihan

peningkatan penerapan K3 melalui pendekatan partisipasi yang berorientasi pada aksi, atau

lebih dikenal dengan PAOT bagi para petani sektor perkebunan kelapa sawit di kabupaten

Langkat.

Pada pelaksanaan pelatihan, peserta akan mendapatkan beberapa sesi utama, diantaranya

adalah:

Sesi 1 : Pengenalan kesehatan dan keselamatan kerja

Sesi 2 : Pengenalan bahaya dan resiko kerja

Sesi 3 : Penjelasan sesi teknis, diantaranya:

A. Penanganan dan penyimpanan material

B. Design tempat kerja

C. Keamanan mesin, listrik dan peralatan kerja

D. Lingkungan fisik

E. Fasilitas kesejahteraan

Sesi 4 : Praktek Pengisian Checklist dan Studi Lapangan

Sesi 5 : Rencana aksi perbaikan kondisi kerja

Sesi 6 : Evaluasi pelatihan

Tujuan Pelaksanaan pelatihan K3 melalui pendekatan PAOT yang diberikan kepada perwakilan

petani perkebunan rakyat sektor perkebunan kelapa sawit ini memiliki beberapa tujuan,

diantaranya adalah:

Memberikan pengetahuan bagi petani terkait pentingnya aspek K3 pada perkebunan

kelapa sawit

Melakukan ujicoba modul pelatihan WIND pada sektor perkebunan kelapa sawit,

khusus nya petani perkebunan rakya.

Menyusun rencana perbaikan situasi kerja terkait dengan K3 pada lingkungan masin-

masing perkebunan kelapa sawit.

Hasil Yang Diharapkan Beberapa keluaran yang diharapkan dari tujuan-tujuan kegiatan adalah:

Beberapa keluaran yang akan diharapkan dari penyelenggaraan pelatihan K3 melalui

pendekatan PAOT adalah:

25 petani perkebunan kelapa sawit memiliki pengetahuan terkait K3 pada sektor

perkebunan kelapa sawit.

Adanya masukan baik dan umpan balik terhadap alat kerja/ checklist WIND untuk

perkebunan kelapa sawit, khususnya skala perkebunan rakyat.

Page 5: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

4

Adanya dokumen rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh petani untuk

memperbaiki situasi kerja terkait dengan penerapan K3.

Pelaksanaan Pelatihan Pelaksanaan Hari Ke-1 (Sabtu, 4 Agustus 2018).

Pembukaan

Pembukaan disampaikan oleh Ismail Marzuki selaku fasilitator kegiatan pelatihan K3 melalui

pendekatan PAOT dengan memberikan informasi secara umum terkait dengan pelaksanaan

pelatihan sekaligus memperkenalkan keterlibatan tim lainnya, seperti tim fasilitator bapak

Rajani Lindung Sianturi dari Dinas Tenaga Kerja Utara dan Ibu Pipit Wahyuni dari Balai K3

Provinsi Sumatera Utara, bapak Irfan Afandi sebagai perwakilan ILO yang mendukung

pendanaan dalam pelaksanaan kegiatan sekaligus membantu dalam memberikan asistensi

teknis bagi fasilitator dan proses pelatihan.

Fasilitator juga memperkenalkan ibu Keumala Dewi sebagai Direktur Eksekutif Yayasan

PKPA, ibu Sony Sucihati dan Ayu Lestari yang bertugas sebagai panitia kegiatan pelatihan.

Sambutan dan Perkenalan

Sambutan awal disampaikan oleh ibu Keumala Dewi yang memperkenalkan seputar

keorganisasian Yayasan PKPA, baik visi misi, mandat utama organisasi, keberadaan masing-

masing unit dan mandat utama organisasi. Beliau menjelaskan bahwa saat ini Yayasan PKPA

juga sedang berfokus menjalankan program berkaitan dengan United Nations Guiding

Principles on Bussiness Principle (UNGP) dan Children’s Rights and Bussiness Principles

(CRBP) pada sektor perkebunan kelapa sawit, khususnya daerah Langkat Hulu termasuk area

yang menjadi area uji coba proyek peningkatan K 3 melalui pendekatan PAOT.

Keumala Dewi menjelaskan pelatihan K 3 melalui pendekatan PAOT akan berdampak dan

berkontribusi baik kepada penerima manfaat karena dengan menjalankan K 3 secara baik

akan berpengaruh terhadap upaya kepala keluarga memberikan jaminan keberlanjutan hidup

keluarga, khususnya bagi anak-anak dalam rumah tangga. Keumala Dewi berharap kepada

peserta pelatihan dapat terlibat aktif dan mampu melakukan perubahan-perubahan pada

cara-cara kerja yang sederhana dan aman serta dapat membagikan informasi K 3 kepada para

petani lainnya.

Sambutan kedua disampaikan oleh bapak Irfan Affandi selaku perwakilan ILO. Beliau

menyampaikan bahwa seputar keorganisasian ILO yang merupakan organisasi internasional

di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa. Dalam sambutannya, beliau juga menyampaikan

bahwa pelatihan K3 melalui pendekatan PAOT sudah beberapa kali dilakukan di beberapa

perusahaan, termasuk di salah satu perusahaan kelapa sawit PT. UKINDO yang berlokasi

bersebelahan dengan desa yang saat ini sedang dilatihkan.

Bapak Irfan menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan pelatihan K3 PAOT tersebut merupakan

ujicoba, khususnya bagi petani individu atau lebih dikenal dengan petani rakyat pada sektor

Page 6: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

5

perkebunan kelapa sawit. Beliau menyampaikan bahwa terdapat sesi-sesi teknis yang akan

dipelajari bersama, diantaranya:

A. Penanganan dan penyimpanan material

B. Design tempat kerja

C. Keamanan mesin, listrik dan peralatan kerja

D. Lingkungan fisik

E. Fasilitas kesejahteraan

Pada penutup sambutannya, bapak Irfan menyampaikan harapannya para peserta dapat lebih

memahami konsep-konsep K 3 melalui pendekatan PAOT dengan cara-cara yang sederhana.

Setelah dilakukan sambutan dari perwakilan Yayasan PKPA dan ILO, selanjutnya fasilitator mengajak semua peserta untuk melakukan perkenalan diri secara bergantian. Kemudian peserta melakukan pengisian pre-test dengan jumlah pertanyaan sebanyak 18 pertanyaan yang terdiri dari 8 pertanyaan dasar terkait keluarga dan keterlibatan anggota keluarga pada pekerjaan serta 10 pertanyaan terkait dengan pertanyaan spesifik yang berhubungan dengan K 3 dan PAOT. Pengantar Materi Fasilitator memberikan pengantar materi K 3 dengan peserta untuk mengidentifikasi dan

menentukan siapa saja yang peserta sayangi dalam keluarga dan lingkungannya, terdiri dari

anggota keluarga anak, istri, orang tua, saudara kandung, tetangga, dan teman. Kemudian

dihubungkan dengan pekerjaan yang dilakukan maka peserta sepakat bahwa mereka bekerja

untuk orang-orang yang mereka sayangi dan mereka mulai menentukan siapa saja anggota

keluarga yang paling mereka sayangi berdasarkan urutan lingkar.

Fasilitator membantu peserta memahamkan bahwa kebutuhan penerapan K 3 yang baik tidak

hanya berdampak kepada pribadi pekerja, namun juga akan menjaga keberlangsungan hidup

keluarga, khususnya orang-orang yang mereka sayangi.

Bagan 1. Lingkar interaksi kasih sayang keluarga

Page 7: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

6

Sesi 1: Pengenalan kesehatan dan keselamatan kerja

Pada pembukaan materi K 3, peserta diminta untuk bermain game “WORD RALLY”. Peserta

dibagi menjadi 5 kelompok, dimana masing-masing kelompok diminta untuk berbaris lurus

menghadap sebuah kertas flipchart, dan peserta diminta secara cepat berdurasi 2 menit

untuk menuliskan dua kata secara bergantian diantara masing-masing anggota kelompok

dengan kata kunci dari fasilitator “Apa saja resiko atau bahaya yang dapat terjadi saat bekerja

di perkebunan kelapa sawit?”

Tabel 1. “Word Rally” Bahaya saat Bekerja di Perkebunan Sawit

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 1. Kena kampak 2. Kena pelepah 3. Tertimpa buah 4. Terkena egrek 5. Terkena gancu 6. Kena duri 7. Jatuh ke jurang 8. Kejatuhan

brondolan 9. Kena tojok 10. Kena gigit ular 11. Kesorong

angkong 12. Sakit pinggang 13. Sakit mata 14. Masuk lubang

1. Terkena duri 2. Terkena gancu

3. Terkena

kampak

4. Kejatuhan

pelepah

5. Terkena tojok

6. Kejatuhan

brondolan

7. Masuk lubang

8. Masuk parit

9. Terkena parang

10. Tangan keseleo

11. Digigit lipan

12. Kena egrek

13. Kena janjangan

1. Kejatuhan buah

2. Tertusuk duri

3. Kejatuhan pelepah

4. Terkena egrek

5. Terkena debu

6. Tertabrak angkong

7. Tergigit lipan

1. Kena gancu 2. Kena

kampak 3. Kena duri 4. Digigit cipet 5. Digigit ular 6. Digigit

nyamuk 7. Digigit

semut 8. Kena

pelepah 9. Kena

jelatang 10. Ketimpa

sawit 11. Ketimpah

buah 12. Tertabrak

angkong

1. Kena gancu 2. Ketiban

buah 3. Kena egrek 4. Kena

pelepah 5. Kejatuhan

brondoran 6. Kena

kampak

Sesi 2: Pengenalan bahaya dan resiko kerja

Pengenalan bahaya dan resiko kerja disampaikan dengan memberikan contorh gambar 3 ekor

ikan hiu yang berada di laut dan kita melihatnya. Fasilitator menyampaikan bahwa ketiga ikan

hiu tersebut merupakan sumber bahaya, dan ketika kita berada diantara ketiga ikan hiu, maka

itu akan menjadi resiko terhadap keselamatan hidup kita.

Page 8: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

7

Gambar 1. Analogi bahaya dan resiko

Secara sederhana, Bahaya dapat didefinisikan segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau kerugian lainnya, atau sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya. Bahaya ini tidak dapat diukur sehingga tidak mungkin bisa dikendalikan. Sedangkan Risiko adalah tingkat kemungkinan terjadinya insiden/kecelakaan karena terpapar dari suatu bahaya. Risiko ini sudah dapat diukur dan dikendalikan. Untuk memperkuat pemahaman peserta terkait dengan langkah-langkah pekerja bekerja dengan aman, fasilitator mengajak peserta berdiskusi 7 tahapan bekerja dengan aman melalui gambar-gambar berikut:

Gambar 2. 7 tahapan bekerja dengan aman

Mengidentfikasi sumber bahaya - sumber bahaya adalah ‘buaya’

Page 9: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

8

Menganalisa risiko terjadinya kecelakaan - kemungkinan digigit atau dimakan buaya

Menghilangkan sumber bahaya - jika mampu membunuh buaya

Mencari pengganti sumber bahaya tersebut - mengganti buaya dengan binatang yang mirip

tetapi tidak berbahaya

Page 10: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

9

Melokalisir sumber bahaya - memasukan buaya kedalam kandang

Melindungi diri dengan peralatan – memakai pelindung agar tidak digigit buaya

Menghindar dari bahaya – lari menjauh dari buaya

Page 11: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

10

Tabel 2. Jenis potensi bahaya dan sumbernya

Jenis Potensi Bahaya Sumber Bahaya Fisik: Kebisingan, penerangan, getaran, iklim, temperatur, radiasi. Bahaya Kimia Pestisida, bahan beracun, dsb. Bahaya Biologi Serangga, hewan buas dan piaraan, mikroba, bakteri, dsb.

Bahaya Ergonomi Posisi jongkok, bungkuk, posisi kerja lebih tinggi, posisi miring, dsb.

Bahaya Mekanik Peralatan kerja, listrik, dsb; Bahaya Topografi Ketinggian, licin, dsb. Bahaya Psikologis stres, ketakutan, kesendirian, kegelapan, pelecehan, dsb.

Fasilitator mengajak peserta untuk berfikir bahwa saat kita hidup/bekerja, anggaplah bahwa

semua yang kita lakukan adalah sesuatu yang berbahaya. Namun saat kita melakukannya /

masuk dalam lingkungan yang berbahaya tersebut, maka akan timbul resiko. Itulah sebabnya

kita harus mulai mengidientifikasi resiko dan acara menanggulanginga. Inilah analogi K3

dalam pekerjaan kita.

Untuk membantu lebih memahamkan pengetahuan peserta terkait dengan BAHAYA, RESIKO

dan PENANGANANNYA, peserta kemudia berdiskusi dari sebuah gambar yang ada pada

kelompok, kemudian menentukan apa saja BAHAYA, RESIKO dan PENANGANANNYA.

Kelompok 1

Bahaya Resiko Penanganan

Buah berduri Kaki bengkak tertimpah buah Pemakaian sepatu Panas terik Dehidrasi Pemakaian topi

Kayu patah Tertusuk badan atau terkena kepala

Pemakaian timbangan duduk

Hujan Pekerja demam Pemasanga tenda

Kelompok 2

Page 12: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

11

Bahaya Resiko Penanganan

Sabit/ arit Bagian tubuh terluka terkena sabit/ arit

Jaga jarak saat menggunakan

Serbuk/ sampah Masuk ke mata dan terjadi luka

Penggunaan kaca mata

Panas matahari Silau Penggunaan kaca mata Pelepah berduri Kepala kejatuhan pelepah Pemakaian helm

Kelompok 3

Bahaya Resiko Penanganan

Bahan kimia Keracunan Gunakan masker Ular Digigit Gunakan sepatu

Kep bocor Iritasi kulit dan keracunan Gunakan pelapis plastik untuk badan

Beban terlalu berat Sakit pinggang Beban sesuai dengan kemampuan dan aturan

Tidak bersarung tangan Pestisida menempel ditangan

Gunakan sarung tangan dan CTPS setelah selesai

Page 13: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

12

Kelompok 4

Bahaya Resiko Penanganan

Buah berduri Tangan dan kaki tertusuk duri

Pemakaian sarung tangan dan sepatu

Getaran Terjatuh Mesin dimatikan

Panas Dehidrasi dan konsentrasi menurun

Manajemen waktu dan bergantian

Sesi 3: Penjelasan sesi teknis

Penjelasan pada sesi 3 terkait dengan sesi-sesi teknis disampaikan secara bergantian oleh 3

fasilitator diantaranya sebagai berikut:

A. Penanganan dan penyimpanan material (disampaikan oleh Ismail Marzuki)

Fasilitator menjelaskan bahwa pada materi teknis penanganan dan penyimpanan material

memiliki 3 tujuan, diantaranya:

Tujuan Prinsip Contoh Foto

1. Penyimpanan yang

terorganisir dengan

baik;

1. Singkirkan bahan dan sisa produk yang tidak diperlukan;

2. Jangan pernah

meletakkan material bersentuhan langsung dengan lantai, tetapi ada pembatas atau rak khusus;

3. Gunakan rak bertingkat;

Page 14: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

13

4. Menyediakan tempat khusus untuk menyimpan peralatan dan item pekerjaan

2. Pemindahan dan penanganan yang lebih pendek dan singkat

1. Yang sering digunakan diletakkan lebih dekat;

2. Manfaatkan rak berjalan;

3. Gunakan kereta dorong dan kereta tangan;

4. Gunakan roda pada peralatan, wadah dan peralatan lainnya

3. Mengangkat beban berat sedikit demi sedikit dan lebih efisien

1. Jangan mengangkat beban berlebihan dari yang kemampuan;

2. Pindahkan material pada ketinggian posisi kerja;

3. Gunakan pengangkat mekanis untuk mengangkat beban lebih efisien dan aman;

4. Untuk mengangkat beban berat, jagalah punggung lurus dan gunakan kekuatan otot kaki

Page 15: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

14

B. Design tempat kerja (disampaikan oleh Pipit Wahyuningsih)

Fasilitator menjelaskan bahwa pada design tempat kerja memiliki 4 aturan penting,

diantaranya:

1. Mudah dijangkau: Letakkan material, peralatan dan tombol pengendali ditempat yang

mudah terjangkau;

2. Siku: Bekerja pada ketinggian siku dan ruang kaki yang cukup;

3. Alat bantu: Gunakan penjepit, pasak, catok, pengungkit dan alat bantu lainnya

4. Mudah dilihat: buat tampilan dan pengendali mudah dilihat dan dipahami

C. Keamanan mesin, listrik dan peralatan kerja (disampaikan oleh Rajani Lindung

Sianturi)

Fasilitator menjelaskan bahwa pada materi keamanan mesin, listrik dan speralatan kerja

memiliki 4 prinsip penting, diantaranya:

1. Belilah mesin yang aman di mana semua titik operasional terbebas dari bahaya;

2. Gunakan alat bantu untuk memasukan dan mengeluarkan benda agar tidak berbahaya;

3. Gunakan pelindung pada bagian yang berbahaya;

4. Jagalah perawatan mesin & peralatan kerja yang baik

Fasilitator memberikan penjelasan tambahan bahwa memastikan pekerja menggunakan

mesin sebagai media yang membantuu pekerjaan kita, bukan sebaliknya malah

membahayakan keselamatan kita. Usahakan mesin yang digunakan memiliki pelindung untuk

mengurangi resiko kecelakaan kerja. Mesin harus rutin dibersihkan untuk mengurangi

kerusakan mesin dan menimbulkan potensi kecelakaan kerja.

D. Lingkungan fisik (disampaikan oleh Pipit Wahyuningsih)

Fasilitator menjelaskan bahwa pada materi lingkungan fisik memiliki 3 prinsip penting,

diantaranya:

1. Pencahayaan yang baik;

2. Penyaringan panas, kebisingan, debu, dan bahan kimia;

3. Pencegahan kebakaran dan tersengat listrik.

Fasilitator mencontohkan bahwa pekerja dapat menghindari panas berlebih saat bekerja di

kebun. Misalkan menggunakan topi, gunakan baju lengan panjang, menyediakan tempat

berteduh kecil di sekitar lahan sawit untuk beristirahat dan perbanyak minum untuk

mengurangi dehidrasi.

E. Fasilitas kesejahteraan (disampaikan oleh Ismail Marzuki)

Fasilitator menjelaskan bahwa pada materi fasilitas kesejahteraan memiliki 3 prinsip

penting, diantaranya:

1. Sediakan fasilitas penting;

2. Bersiap untuk kondisi darurat;

3. Gunakan fasilitas penting yang murah;

Page 16: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

15

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menerapkan prinsip yang mendukung fasilitas

kesejahteraan dapat dilakukan dengan membawa air minum yang cukup karena setidaknya

tubuh manusia membutuhkan 8 liter air minum setiap harinya, selain itu dapat membawa

perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dasar berupa betadine, kapas,

kain kasah).

Sesi 4. Praktek Pengisian Checklist dan Studi Lapangan

Setelah mendapatkan materi-materi teknis dari fasilitator, peserta kemudian dibagi menjadi 5

kelompok untuk mencoba melakukan praktek langsung pengisian checklist melalui studi

lapangan di area lahan perkebunan kelapa sawit dan rumah milik pekerja. Berikut ini

pembagian peran masing-masing kelompok pada area checklist.

Kelompok 1 bertugas pada area checklist I (Penanganan dan penyimpanan bahan dan

alat) dan VI (Bahan kimia)

Kelompok 2 bertugas pada area checklist II (Postur kerja dan alat kerja) dan VII

(Fasilitas kesejahteraan)

Kelompok 3 bertugas pada area checklist III (Keamanan mesin) dan VIII

(Ketanggapdaruratan)

Kelompok 4 bertugas pada area checklist IV (Bekerja di ketinggian dan ruang tertutup)

dan IX (Pengelolaan kerja)

Kelompok 5 bertugas pada area checklist V (Kondisi fisik lingkungan kerja) dan X

(Gender dan anak).

Setelah dilakukan pembagian kelompok untuk melakukan praktek checklist, kemudia bapak

Irfan membantu menjelaskan bagaimana proses pengerjaan checklist dan meminta masing-

masing kelompok untuk mendiskusikan dan menyepakati dalam masing-masing kelompok

terkait dengan 3 praktek baik yang akan di presentasikan.

Proses pengamatan lapangan dan pelaksanaan checklist WISH POINT manual perbaikan

kondisi kesehatan dan keselamatan kerja di sektor perkebunan kelapa sawit dilakukan

selama lebih kurang 3 jam, baik pengamatan di area kebun sawit maupun di rumah pekerja.

Setelah selesai masing-masing tim melakukan pengamatan dan pengisian checklist, peserta

dikumpulkan untuk penutupan di hari pertama, dan selanjutnya kesepakatan hari kedua di

lakukan termasuk mendiskusikan 3 praktek baik dari hasil pengamatan di sertai dengan foto

dan mempersiapkan perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikannya di

hadapan peserta lainnya.

Pelaksanaan Hari Ke-2 (Minggu, 05 Agustus 2018).

Pada hari kedua pelatihan, fasilitator mengawali kegiatan dengan mengajak peserta

melakukan review secara bergantian dengan menggunakan metode melempar bola kepada

peserta, dan bagi peserta yang mendapatkan bola maka akan melakukan review atau apa yang

mereka ingat terkait dengan pembelajaran di hari pertama. Secara rinci, berikut ini hasil

review peserta:

Agar bekerja lebih mudah dan aman, alat egrek harus rutin dibersihkan dan diasah

Page 17: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

16

Saat bekerja harus savety untuk menghindari dari duri dan mata tidak terkena

kotoran

Tempat peristirahatan sudah mulai jelek, goyang dan tidak layak dan itu harus segera

diperbaiku karena sudah tidak layak pakai

Untuk mesin bergerak, perlu pengaman agar tidak terjangkau anak. Untuk alat

semprot, kita harus lapisi plastik agar kulit tidak terkena racun

Saat studi lapangan, ada beberapa egrek yang tidak bersarung dan itu berbahaya.

Untuk bongkar muat sawit juga diharuskan pakai hem agar menghindari bahaya.

Saat memanen, jangan terlalu berat karena berbahaya untuk pinggang pekerja

Tempat penyimpanann haruus diperhatikan dan diberi label agar racun tidak

termakan dan membahayan. Begitu juga untuk penyimpanan benda tajam agar

diletakkan ditempat aman (jauh dari jangkauan anak-anak)

Pekerja harus menggunakan APD untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja

Pekerja harus membawa air minum cukup da obat-obatan saat bekerja.

Dalam bekerja harus mempertimbangkan keselamatan diri, baik itu menggunakan

helm, sepatu dsb. Dan saat mengangkut barang, harus menggunakan alat bantu beroda

untuk mempermudah proses kerja.

Untuk mengantisipasi kebakaran, kita harus menyediakan goni basah di rumah

Kabel-kabel di rumah harus dirapikan agar terhindar dari resiko anak-anak tersetrum.

Setelah melakukan review bersama, peserta diajak fasilitator untuk malakukan ice breaking

bersama dengan gerakan dan musik “Goyang Pinguin Khatulistiwa”, peserta dengan senang

dan tertawa mengikuti gerakan-gerakan seperti pinguin yang sedang bergoyang. Ice breaking

diberikan agar setiap peserta dapat menjaga semangat dalam melakukan pelatihan secara

bersama-sama.

Setelah melakukan kegiatan ice breaking, peserta diminta fasilitator untuk dapat duduk

kembali bersama masing-masing kelompok dan mendiskusikan hasil pengamatan praktek

checklist serta dapat menentukan 3 praktek baik dan hal yang perlu diperbaiki pada kondisi

pengamatan kerja.

Berdasarkan hasil diskusi masing-masing kelompok, berikut ini hasil diskusi 3 praktek baik

yang disepakati oleh masing-masing kelompok.

Kelompok 1:

Area checklist I (Penanganan dan penyimpanan bahan dan alat) dan VI (Bahan kimia)

3 Praktek Baik Kondisi yang Perlu Diperbaiki

Page 18: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

17

Jalur transportasi bebas dari hambatan dan mempermudah pekerjaan juga tidak

mengganggu pengguna jalan lain

Belum tersedia tempat menyusun kunci dengan rapi

----

Penyimpanan alat kerja (egrek) yang terorganisir

---

Penggunaan alat bantu (angkong) Kelompok 2:

Area checklist checklist II (Postur kerja dan alat kerja) dan VII (Fasilitas kesejahteraan)

3 Praktek Baik Kondisi yang Perlu Diperbaiki

Tersedianya rumah/ tempat tinggal yang layak

Belum ada toilet khusus di lapangan/ tempat kerja

Page 19: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

18

---

Tersedianya Jaminan Kesehatan (BPJS Ketenagakerjaan)

---

Tersedianya Peralatan Kerja Berupa Kampak

Kelompok 3:

Area checklist III (Keamanan mesin) dan VIII (Ketanggapdaruratan)

3 Praktek Baik Kondisi yang Perlu Diperbaiki

P3K (Obat-obatan) sudah tersedia Perbaikan untuk rumah mesin air (DAP)

Page 20: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

19

Saklar/Tombol (MCB) sudah aman, karena

sudah diberi label Dibutuhkan perbaikan/ pemasangan Seklip Kep

(Engkol Kep)

HP (alat komunikasi) sudah ada Belum ada penanda ON dan OFF

Kelompok 4:

Area checklist IV (Bekerja di ketinggian dan ruang tertutup) dan IX (Pengelolaan kerja)

3 Praktek Baik Kondisi yang Perlu Diperbaiki Sudah ada pengaturan kerja Rambu-rambu K3 dilapangan belum ada Ada waktu istirahat Pelatihan K3 belum ada Sudah ada SPSI/serikat pekerja yang mengurus keselamatan dan kesehatan kerja

Klinik terdekat belum ada

Untuk gambar-gambar pendukung belum tersedia

Kelompok 5:

Area area checklist V (Kondisi fisik lingkungan kerja) dan X (Gender dan anak).

3 Praktek Baik Kondisi yang Perlu Diperbaiki

Page 21: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

20

Sudah tersedia cakruk/pondok untuk beristirahat makan

Tempat penyimpanan alat kerja perlu dibenahi agar tidak terjangkau anak-anak

Belum ada pencegahan dan penanganan tim

kekerasan seksual (tidak ada foto)

Sudah menggunakan APD untuk keselamatan dalam bekerja

Sudah baik dalam tenaga kerja, yaitu 18

tahun Belum tersedia rambu-rambu kewaspadaan

serangga dan binatan buas

Page 22: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

21

Sesi 5. Rencana aksi perbaikan kondisi kerja

Setelah peserta melakukan presentasi masing-masing kelompok untuk menentukan 3 praktek

baik yang disepakati dan contok kondisi kerja yang perlu di perbaiki, kemudian masing-

masing peserta membuat rencana aksi perbaikan kerja untuk jangka waktu 2 bulan ke depan.

Masing-masing peserta merencanakan 3 perbaikan yang akan dilakukan, diantaranya sebagai

berikut:

Tabel 3. Daftar rencana aksi perbaikan kondisi kerja

No Nama Peserta Rencana Perbaikan

1 Abdul Gafur 1. Penempatan senjata tajam 2. Penempatan kunci-kunci 3. Tempat Saklar Kontak

2 Rudi Condro 1. Membuat rak peralatan kerja 2. Memberi tanda pada tombol saklar 3. Menyusun kabel yang belum tersususn

3 M. Fadly 1. Memasang label 2. Memasang tanda evakuasi 3. Benahi tempat sampah

4 Sunarman 1. Perbaikan jalan 2. Perbaikan saklar lampu 3. Perbaikan angkong (alat transportasi)

5 Eri Murianto 1. Penyediaan kotak P3K 2. Penyimpanan alat kerja 3. Memberi tanda pemisah untuk kotak bumbu

6 Rahmat Syahputra 1. Memperbaiki rumah mesin air 2. Menyediakan kotak P3K di rumah 3. Memberi tanda untuk bumbu dapur

7 Rahmat 1. Bikin rak tempat sepatu 2. Perbaiki tempat mesin air 3. Jalan aliran air

8 Setia Budi 1. Antena TV parah, mau diganti 2. Gagang cangkul lepas 3. Mnyediakan tong sampah

9 Rusli 1. Jalan menuju rumah harus diperbaiki 2. Memperbaiki kandang ayam 3. Memperbaiki sumur

10 Heri Setiawan

1. Memakai APD yang lengkap 2. Menggunakan sarungan egrek agar terhindar dari

bahaya 3. Menyediakan tong sampah di rumah

11 Ashori 1. Gubuk tempat istirahat 2. Perbaikan dinding kamar mandi 3. Menyediakan temmpat pembungan sampah

12 Rijal 1. Meletakkan peralatan kerja di tempat yang efektif 2. Membetulkan jalan yang rusak 3. Menandai bumbu-bumbu dengan tanda

13 Edi Zulkarnain 1. Memberi tanda ON/Off pada saklar

Page 23: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

22

2. Menyimpan benda tajam ditempat aman/ jauh dari jangkauan anak.

3. Menyediakan kotak P3K di rumah

14 Ngadimin 1. Pasang label 2. Memasang sarung egrek 3. Membuat tempat sampah

15 Feri Anwa 1. Sarung egrek 2. Pagar pembuanagan air cucian 3. Penyimpanan egrek

16 Satria Irawan 1. Pemasangan lapu sen roda 2 2. Pemasangan sarung egrek 3. Membuat perbedaan galon air dan racun

17 Sukadik 1. Perbaikan jalan kereta 2. Perbaikan pipa saluran air 3. Perbaiki lampu

18 Sutimin 1. Membuat saluran air 2. Menggali lubang sampah

19 Sukardi 1. Perbaikan angkong 2. Perawatan transportasi kerja 3. Penyusunan alat kerja

20 Noto 1. Tempat mesin air 2. Sarung egrek

21 Rasis 1. Sanyo 2. Peralatan kunci 3. Pembuangan lobang sampah

22 Safrizal 1. Penyimpanan alat kerja 2. Peralatan kunci 3. Perawatan alat kerja

23 Ali 1. Perapian alat kerja 2. Penyimpanan angkong 3. Perbaikan kabel listrik

24 Ardiansyah 1. Perawatan alat kerja 2. Penyimpanan alat kerja 3. Keamanan bekerja

25 Reno Sutresno 1. Perbaikan kamar mandi 2. Penyimpanan alat kerja 3. Keamanan kerja

Sesi 6. Hasil Pre dan Post Test

Penilaian terhadap pre-test dan post test yang lengkap (kedua nya dikerjakan) berjumlah 18

peserta, dari ke 18 peserta setelah mengikuti pelatihan terdapat 5 peseta yang mendapatkan

nilai sempurna (nilai 10) dan 7 peserta mendapatkan nilai hampir sempurna (nilai 9). Secara

rinci dapat dilihat pada grafik berikut ini, dengan catatan garis BIRU adalah PRETEST dan

garis MERAH adalah POST TEST.

Page 24: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

23

Grafik 1. Perbandingan Pre dan Post Test

Informasi secara detail rekap hasil perbandingan nilai antara pre dan post test dapat dilihat

pada halaman lampiran 5. Untuk setiap jawaban benar maka akan diberi nilai 1 dan untuk

jawaban salah akan diberi nilai 0.

Sesi 7. Evaluasi pelatihan

Evaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan dengan menggunakan stiker tempel dengan

memberikan penilaian 5 aspek yang akan dievaluasi, diantaranya: Pemateri, materi yang

disamoaikan, metode pelatihan, kemanfaatan dan konsumsi.

Penilaian tidak dilakukan dengan memberikan angka, namun melalui pilihan icon/ simbol

perasaan seperti Senang, Biasa Saja dan Tidak Senang. Sebelum dilakukan penilaian, peserta

meminta semua fasilitator dan panitia untuk keluar dari ruangan agar peserta dapat

memberikan pilihannya dengan nyaman.

Setelah dilakukan penilaian, dapat di simpulkan bahwa:

Pada aspek Pemateri, semua (100%) peserta memberikan penilaian Senang.

Pada aspek mater, terdapat 23 peserta (92%) menyatakan Senang dan 2 peserta (8%)

menyatakan Biasa Saja.

Pada aspek Metode, semua (100%) peserta memberikan penilaian Senang.

Pada aspek Kemanfaatan, semua (100%) peserta memberikan penilaian Senang.

Pada aspek Konsumsi, terdapat 24 peserta (96%) menyatakan Senang dan 1 peserta

(4%) menyatakan Tidak Senang.

Page 25: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

24

Gambar 3. Evaluasi pelatihan oleh peserta

Selain evaluasi melalui icon-icon gambar terkait dengan pelaksanaan pelatihan, baik untuk

aspek pemateri, materi, metode kemanfaatan dan konsumsi, beberapa peserta juga

menyampaikan pendapat secara lisan, diantaranya sebagai berikut:

“ Pelatihan K3 ini sangat bermanfaat bagi kami, karena ternyata untuk menjaga keselamatan

saat kerja, tidak harus menggunakan APD yang mahal”

( Eri Murianto, pekerja pengangkut TBS ke truk, desa Sei Penjara)

“ Setelah ikut pelatihan, saya menjadi tahu untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang

prioritas dan dengan cara yang murah serta sederhana”

(Rahmat Hidayat, pemanen sawit, desa Sei Penjara)

“Pelatihannya menyenangkan, karena kami bisa saling diskusi tentang kondisi kerja yang

kami kerjakan sehari-hari, juga banyak games biar ngga bosan”

(Setia Budi, pemanen sawit, desa Suka Raja)

Page 26: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

25

Penutup Demikian laporan kegiatan pelatihan peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja (K 3)

melalui pendekatan integrasi partisipasi yang berorientasi aksi untuk petani perkebunan

kelapa sawit di Langkat, Sumatera Utara ini dilakukan. Semoga dapat diterima dengan baik.

Atas perhatian dan kerjasama yang dilakukan antara Yayasan PKPA dan ILO selama proses

pelatihan, kami ucapkan terima kasih.

Medan, 30 Agustus 2018. Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA)

Dikerjakan oleh, Disetujui oleh

Ismail Marzuki Keumala Dewi Manajer Proyek Direktur Eksekutif

Page 27: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

26

Lampiran 1. Agenda pelatihan K3 – PAOT (04-05 Agustus 2018)

DAY 1

08.30 - 09.00 Registrasi Panitia

09.00 – 09.30

Pembukaan dan pengenalan organisasi: ILO dan PKPA

Pengantar pelatihan, perkenalan dan pre test

Membangun kesadaran K3: Lingkar interaksi kasih sayang

dalam keluarga

ILO : Irfan Afandi

PKPA : Direktur

Eksekutif

Ismail

Ismail

09.30 – 10.30

Sesi 1: Pengenalan kesehatan dan keselamatan kerja

Curah pendapat tentang K3 (Word Rally)

Sesi 2: Pengenalan bahaya dan resiko kerja

Diskusi kelompok identifikasi bahaya dan resiko kerja di

perkebunan kelapa sawit

Ismail

Ismail

10.30 – 10.45 Coffee break Panitia

10.45 – 12.30

Sesi 3: Penjelasan sesi teknis

F. Penanganan dan penyimpanan material

G. Design tempat kerja

H. Keamanan mesin, listrik dan peralatan kerja

I. Lingkungan fisik

J. Fasilitas kesejahteraan

Diskusi tanya jawab

Ismail

Pipit

Rajani

Pipit

Ismail

12.30 – 13.30 Lunch break Panitia

13.30 – 14.30 Sesi 4: Diskusi dan Checklist

Diskusi kelompok sesi teknis

Penjelasan checklist dan pembagian tugas

Irfan

14.30 – 14.45 Coffee break Panitia

14.45 – 17.00 Sesi 5: praktek lapangan Paralel

DAY 2

08.00 – 10.30

Review DAY 1 Sesi 6: Diskusi dan presentasi Diskusi kelompok menentukan 3 poin baik dan 3 poin yang

perlu diperbaiki Presentasi hasil diskusi kelompok

Irfan Paralel Paralel

10.30 – 10.45 Coffee break Panitia

10.45 – 12.30 Sesi 7: Pengenalan PAOT

Sesi 8 8: Melakukan perbaikan dan penyusunan rencana aksi

Irfan

Ismail

12.30 – 13.30 Lunch break Panitia

13.30 – 15.00 Sesi 9: Post test dan evaluasi

Penutupan

Ismail

Irfan

Page 28: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

0

Lampiran 2. Data peserta pelatihan K3 –PAOT

Page 29: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

0

Page 30: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

1

Page 31: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

2

Lampiran 3: Dokumentasi foto kegiatan

Fasilitator memberikan pengantar pelatihan kepada peserta Sambutan dan perkenalan organisasi oleh Direktur Eksekutif PKPA

Peserta bermain WORD RALLY tentang resiko bekerja di kebun sawit Fasilitator memberikan penjelasan tentang keamanan mesin

Page 32: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

3

Peserta berdiskusi tentang Bahaya, Resiko dan Pencegahan Bapak Irfan menjelaskan panduan penggunaan form checklist

Fasilitator memberikan asistensi peserta dalam menentukan 3 praktek baik dari studi lapangan

Foto bersama peserta, fasilitator dan panitia dalam pelatihan K3 melalui pendekatan PAOT

Page 33: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

4

Lampiran 4. Kegiatan pelatihan K3 – PAOT dipublikasi di media

Page 34: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

5

Lampiran 5: Rekapitulasi perbandingan nilai pre dan post test

No Kunci

Jawaban Rahmat S Erri M Abdul G Safrizal M. Fadly Sunarman Rahmat H Sukardik Feri Heri S

Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post

1 d 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1

2 a 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

3 a 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

4 d 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

5 a 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

6 b 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

7 c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 d 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 b 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

10 d 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 9 7 10 6 9 5 9 4 9 6 9 8 10 6 10 10 10 9 10

Page 35: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN DAN …

6

No Jawaban Rais Rudi

Condro Noto Rizal Sukardik Setia Budi Edi

Zulkarnaen Satria

Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post

1 d 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

2 a 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0

3 a 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

4 d 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1

5 a 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1

6 b 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1

7 c 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1

8 d 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1

9 b 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

10 d 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

8 8 0 9 2 5 2 6 4 6 2 8 6 6 8 9