laporan pelatihan pembuatan peta tematik (4-5 juni 2013, bogor)

32
Pelatihan Pembuatan Peta Tematik Kehutanan 4-5 Juni 2013 Laporan PHOTO: BI/ASEP AYAT Prepared by: Burung Indonesia Jl. Dadali No. 32, Bogor 16161 PO BOX 310/Boo, Bogor 16003, Indonesia Phone: +62 251 835 7222 | Fax: +62 251 835 7961

Upload: henrico-impola

Post on 02-Jan-2016

418 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Report

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Pelatihan Pembuatan Peta Tematik Kehutanan 4-5 Juni 2013

Laporan

PHOTO: BI/ASEP AYAT

Prepared by:

Burung Indonesia Jl. Dadali No. 32, Bogor 16161 PO BOX 310/Boo, Bogor 16003, Indonesia Phone: +62 251 835 7222 | Fax: +62 251 835 7961

Page 2: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | i

Daftar Isi

Daftar Isi ....................................................................................................................................... i

Daftar Singkatan ........................................................................................................................... ii

Pendahuluan ................................................................................................................................ 1

Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

Tujuan...................................................................................................................................... 2

Hasil ........................................................................................................................................ 2

Waktu dan Tempat ................................................................................................................... 2

Hasil Kegiatan............................................................................................................................... 2

A. Kebijakan dan Ketentuan Umum Pemetaan Kehutanan....................................................... 2

B. Kodefikasi Peta Digital Kehutanan...................................................................................... 3

C. Pengantar Peta/GIS, ArcGIS dan Pengenalan ArcCatalog/Management Data Spasial dan

Geodatabase .................................................................................................................... 3

D. Penyajian Peta Kehutanan dan Pembuatan PDAK ............................................................... 4

E. Pengolahan, Interpretasi dan Penyajian Citra Landsat ......................................................... 4

F. Penyiapan Data, Pembuatan dan Penyajian Peta RKU / RKT ................................................ 5

G. Penyiapan Data, Pembuatan dan Penyajian Peta Pedoman Tata Batas ................................. 5

Penutup ....................................................................................................................................... 6

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan ......................................................................................................... 7

Lampiran 2. Isi Presentasi Pelatihan Pembuatan Peta Tematik Kehutanan ....................................... 8

Lampiran 3. Foto Kegiatan........................................................................................................... 28

Lampiran 4. Daftar Absensi Peserta ............................................................................................. 29

Page 3: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | ii

Daftar Singkatan

BPKH : Balai Pemantapan Kawasan Hutan

GIS : Geographic Information system

HPH : Hak Pengusahaan Hutan sekarang dikenal dengan IUPHHK-HA

IUPHHK RE Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Alam Restorasi

Ekosistem

PDAK : Peta Dasar Areal Kerja

PDTK : Peta Dasar Tematik Kehutanan

PHPL : Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

PT REKI : Perusahaan Terbatas Restorasi Ekosistem Indonesia

RBI : Rupa Bumi Indonesia

RKT : Rencana Kerja Tahunan

RKU : Rencana Kerja Usaha

TB : Tata Batas

TPTI : Tebang Pilih Tanam Indonesia

TPTJ : Tebang Pilih Tanam Jalur

UMHH : Unit Manajemen Hutan Harapan

Page 4: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 1

Pendahuluan

Latar Belakang

Dalam setiap kegiatan sektor kehutanan selalu diawali dengan perencanaan dan kegiatan yang

berhubungan dengan penyiapan prakondisi pengelolaan kawasan hutan, yang biasanya selalu

membutuhkan informasi dalam bentuk peta. Misalnya saja, untuk melakukan kegiatan penanaman

selalu diawali dengan rencana kegiatan yang harus digambarkan dalam peta rencana kerja

penanaman.

Hal ini berlaku juga untuk kegiatan restorasi ekosistem di Hutan Harapan. Dalam implementasi

restorasi ekosistem di lapangan, Unit Manajemen Hutan Harapan (UMHH) seringkali berhubungan

dengan penyajian data dan informasi dalam bentuk peta baik untuk kepentingan komunikasi internal

maupun eksternal (terutama dengan instansi yang terkait dengan kehutanan). Bahkan ketersediaan

peta ini menjadi salah satu bukti (verifier) dalam penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari (PHPL). Secara spesifik, ketersediaan peta termasuk dalam verifier khusus di dalam Standar

PHPL, yaitu verifier 1.1.1, 2.5.1, dan 4.4.2.

Dalam beberapa kesempatan menyajikan dokumen perencanaan, UMHH selalu mendapatkan

“kritikan” atas format peta yang disajikan, karena dianggap masih belum memenuhi ketentuan dari

kementerian kehutanan (c.q. Ditjen Planologi Kehutanan). Misalnya, pada saat pembahasan

Dokumen Rencana Kerja Usaha (RKU) dan dokumen pedoman tata batas. Demikian halnya dengan

proses untuk mendapatkan pengesahan peta penafsiran citra landsat dari Ditjen Planologi

Kehutanan yang sedang dilakukan oleh Burung Indonesia.

Pada tahap- tahap perencanaan pengelolaan hutan memerlukan peta dengan kriteria yang berbeda.

Kriteria yang dimaksud antara lain peta dasar yang harus digunakan, skala peta yang harus dipenuhi,

penamaan lokasi (annotasi), informasi tematik yang harus ditampilkan, sistem koordinat dan

proyeksi yang harus digunakan, dan standard layout yang akan ditampilkan. Jenis peta pengelolaan

untuk unit manajemen hutan pun sangat beragam mulai peta pengajuan ijin sampai peta laporan

realisasi dari Rencana Kerja Tahunan (RKT) ke Kementerian Kehutanan.

Dengan banyaknya jenis peta yang dibutuhkan dalam pengelolaan hutan, maka diperlukan kaidah

baku untuk satu jenis peta untuk suatu tahap pengelolaan. Misalnya untuk tahap penyiapan

kawasan, pengukuhan kawasan sampai pembuatan blok RKT mempunyai aturan pemetaan yang

spesifik. Demikian juga untuk penyajian peta (layout) untuk setiap jenis peta pengelolaan hutan.

Banyaknya Unit Manajemen hutan yang mempunyai ijin melakukan pengelolaan hutan juga

menuntut adanya keseragaman antar unit manajemen untuk memudahkan dalam verifikasi pihak

kementerian Kehutanan. Ketentuan layout peta di Kementerian Kehutanan mempunyai aturan

kartografi yang spesifik.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka dirasa perlu untuk meningkatkan kapasitas staf teknis

di UMHH dan Burung Indonesia terutama untuk dapat mengetahui regulasi/ketentuan penyajian

peta tematik kehutanan. Peningkatan kapasitas kali ini dilakukan melalui pelatihan penyusunan peta

tematik kehutanan yang akan diselenggarakan oleh Burung Indonesia dengan mengundang nara

sumber dari Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan serta trainer yang berasal dari konsultan

Page 5: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 2

bidang kehutanan, yang memiliki kapasitas dan kompetensi dalam bidang pemetaan tematik

kehutanan.

Tujuan

Tujuan diselenggarakanya pelatihan ini adalah:

1. Berbagi informasi mengenai ketentuan atau regulasi yang terkait dengan penyusunan peta

tematik kehutanan untuk pengelolaan hutan di Indonesia;

2. Untuk memberikan ketrampilan staf UMHH dan Burung Indonesia dalam penyajian peta

tematik kehutanan yang sesuai dengan aturan di Kementerian Kehutanan.

Hasil

Dari pelatihan ini diharapkan staf teknis UMHH dan Burung Indonesia yang bekerja dengan

pemetaan dapat memahami ketentuan dan regulasi untuk penyusunan peta tematik kehutanan

dalam pengelolaan hutan di Indonesia, dan dapat menyajikan peta-peta tersebut yang sesuai dengan

aturan yang berlaku di Kementerian Kehutanan.

Waktu dan Tempat

Pelatihan Pembuatan Peta Tematik Kehutanan dilaksanakan pada Selasa sampai Rabu, 4-5 Juni 2013

di ruang Mahoni 2, Hotel Sempur Park, Jl. Sempur N0. 2, Bogor. Pelatihan diikuti oleh 7 (tujuh) orang

peserta dari Burung Indonesia dan 5 orang dari UMHH (Unit Manajemen Hutan Harapan). Para

trainer yang memberikan pelatihan adalah Mursid Wibawa dan Sudirman Sudrajat dari Ditjen

Planologi Kementerian Kehutanan serta Kardi dan Dwi Sulistyanto dari PT Wahana. Daftar hadir

peserta terlampir.

Hasil Kegiatan

A. Kebijakan dan Ketentuan Umum Pemetaan Kehutanan

Oleh Bapak Mursid Wibawa

Peta merupakan salah satu alat untuk komunikasi kepada para pihak. Agar pesan yang disampaikan

dalam peta bisa dimengerti oleh para pihak maka peta di bidang kehutanan harus sesuai memenuhi

kaidah-kaidah yang dapat dimengerti oleh para pihak. Secara internal, Ditjen Planologi telah

membuat kaidah-kaidah/ketentuan terkait pembuatan peta tematik kehutanan, yang diharapkan

perlu diikuti juga oleh pihak yang mengurus peta di Kemenhut. Hanya saja sampai dengan saat ini

belum semuanya telah dibuatkan kaidah/ketentuannya. Yang sudah secara resmi menjadi ketentuan

baru pedoman teknis penyajian peta penafsiran citra landsat yang harus diikuti oleh semua pihak.

Untuk penyajian peta yang lain yang belum ada ketentuan formalnya “diminta” menyesuaikan

dengan ketentuan tersebut.

Ditjen Planologi di Kemenhut mempunyai inisiatif untuk adanya peta dasar yang sama untuk seluruh

Indonesia yang dinamakan dengan peta dasar tematik kehutanan. Awalnya sasaran peta dasar ini

Page 6: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 3

untuk menggambarkan pulau-pulau di Indonesia yang garis pantainya lebih akurat. Sampai sekarang

peta dasar kawasan hutan memiliki skala 250.000.

Inisiasi Peta Dasar Tematik Kehutanan (PDTK) dimulai pada tahun 2003. Pada tahun 2008 peta dasar

tersebut di-update sesuai dengan perubahan yang terjadi pada status hutan. Mulai 2008 hasil-hasil

tata batas tersebut menjadi plot PDTK yang baru kelihatan hasilnya pada tahun 2012.

B. Kodefikasi Peta Digital Kehutanan

Oleh Bapak Mursid Wibawa

Kemajuan penggunaan GIS di Indonesia masih belum diimbangi dengan pemahaman database. GIS

saat ini baru dimanfaatkan sebagai tools untuk membuat peta, padahal GIS dibangun berbasiskan

database. Lemahnya pemahaman database GIS di Indonesia karena database belum menjadi

budaya.

Berdasarkan hasil penjaringan informasi dari seluruh instansi yang ada di kemenhut, saat ini telah

terkumpul 83 tema peta dasar kehutanan sehingga diperlukanlah adanya database data spasial

(geodatabase) yang sistematis sehingga memudahkan dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan penjaringan informasi inilah, kamus data spasial kehutanan dibuat untuk internal

kemenhut. Namun, saat ini masih mengalami kesulitan untuk mengubah kode yang lama menjadi

yang baru ini. Kita masih akan menemui kode-kode lama pada peta digital kehutanan.

Dalam kamus data spasial ini disertakan informasi walidata untuk setiap data spasial yang ada.

Walidata ini bertanggung jawab terhadap pengumpulan atau koleksi data atau informasi,

pengelolaan informasi atau datasets yang berkualitas, serta melakukan revisi untuk menjamin

kemutakhiran datasets.

Kodefikasi/kamus data spasial kehutanan bukan hal yang harus diikuti user (pengguna) karena

memang didesain untuk internal kemenhut, namun jika kita menggunakannya dapat membantu

dalam pembuatan dan penyajian peta. Secara umum, struktur basisdata spasial kehutanan terdiri

dari data-data yang disusun sesuai dengan fitur-fitur yang dikelompokkan dalam tema-tema

tertentu, yang disusun berdasarkan wali data. Softcopy Kamus Data Spasial Kehutanan 2011 sudah

tersedia untuk panduan Burung Indonesia dan PT REKI.

C. Pengantar Peta/GIS, ArcGIS dan Pengenalan ArcCatalog/Management Data

Spasial dan Geodatabase

Oleh Kardi dan Dwi Sulistyanto

Fokus pelatihan ini pada pembuatan peta dengan tema-tema yang menjadi concern kegiatan

restorasi ekosistem yang diperlukan untuk pengajuan peta kepada Kehutanan. Pengelolaan GIS yang

terkait dengan ini mencakup 2 jenis peta yaitu peta dasar dan peta tematik.

ArcGIS digunakan untuk mengelola data peta. Di pasaran sudah banyak berkembang sotware untuk

mengelola data vector yang sudah mulai bisa membuat data raster. ArcCatalog digunakan untuk

mengelola database peta.

Page 7: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 4

Isi presentasi Pengantar GIS; Pengolahan Data GIS; Pengenalan GIS dan ArcGIS; Metadata GIS

dapat dilihat pada Lampiran 2.

D. Penyajian Peta Kehutanan dan Pembuatan PDAK

Oleh Kardi dan Dwi Sulistyanto

Penyajian peta di kehutanan mempunyai standard warna, ketebalan untuk jalan, sungai, dll. Untuk

pembuatan Peta Dasar Areal Kerja (PDAK) konsesi RE diperlukan pembuatan batas areal dengan peta

Rupa Bumi Indonesia (RBI) Bakosurtanal skala 1 : 50.000 dan dilayout dengan peta kontur, sungai,

tutupan lahan dan dengan peta kawasan hutan.

E. Pengolahan, Interpretasi dan Penyajian Citra Landsat

Oleh Sudirman Sudrajat

Surat permohonan yang diajukan untuk mendapatkan izin konsesi selain dilengkapi dengan

rekomendasi Bupati/Gubernur juga harus melalui koreksi Landsat di Dirjen Planologi. Untuk proses

penafsiran akan melalui proses pengesahan, yang salah satu persyaratannya adalah harus ada

kepastian luas lahan, dll. Penutupan lahan di Indonesia sangat heterogen sehingga digunakan

interpretasi secara visual.

Tahapan proses pembuatan peta sebagai berikut:

• Tahap persiapan

yaitu mengoleksi data citra satelit, land cover untuk bahan acuan dan data-data pendukung

(misalnya untuk HTI ada peta realisasi tanam);

• Tahap pemrosesan awal

yaitu proses koreksi geometrik, dll dan tahap penyusunan kombinasi warna/citra composit

(dimozaik);

• Tahap interpretasi

yang dilakukan selain berpedoman pada kunci interpretasi juga pada juknis, dan sampai pada

layout mengacu pada juknis;

• Tahap koreksi dan pemeriksaan

pada tahapan ini dilengkapi dengan lampiran surat permohonan dan kelengkapan lainnya;

• Tahap penggandaan dan pengesahan

peta yang sudah selesai digandakan dan ditandatangani Planologi di mana peta dibuat 2 jenis

yaitu Peta Citra Landsat dan Peta Penutupan Lahan. Skala peta tergantung pada luasannya

(misalnya untuk luasan lebih dari 10.000 menggunakan skala 100.000).

Isi presentasi Pengolahan dan Interpretasi Citra Landsat dan Penyajian Peta Penafsiran Citra Satelit

dapat dilihat pada Lampiran 2.

Page 8: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 5

F. Penyiapan Data, Pembuatan dan Penyajian Peta RKU / RKT

Oleh Kardi dan Dwi Sulistyanto

Format peta RKU bisa melihat contoh yang sudah ada. Pada areal HPH buffer zone jaraknya adalah 1

km jika belum tata batas atau 500 m jika sudah tata batas, namun pada RE biasanya tidak ada

bufferzone sehingga yang dilihat blok-blok efektif yang dapat dibagi untuk penyusunan RKT-nya.

Dasar pembuatan peta di HPH (ada TPTI dan TPTJ) adalah terkait dengan rencana mengeksploitasi

kayu. Sedangkan RE sangat berbeda karena lebih mengarah pada penanaman, seperti HTI. Mengacu

pada P.56/2009, sekarang pembuatan peta masih fokus pada penyajian petanya.

Untuk peta RKU dan RKT skalanya 100.000 atau mengikuti Landsat (ukuran kertas peta

menyesuaikan agar dapat memuatnya dalam 1 lembar peta). Pada dasarnya peta-peta yang

diperlukan hampir sama, hanya legendanya yang berbeda-beda. Pada RKU sudah menuliskan

perencanaan untuk kemudian dilakukan analisis oleh GIS.

Untuk penyajian Peta RKU berikut ini panduannya:

• Batas mengikuti PDAK (Peta PDAK belum tentu sudah ada atau selesai tata batasnya tetapi sudah

disyahkan)

• Koreksi geometrik

• Buffer RKT : 500m ke dalam, kecuali sudah ada HL/kws lindung

• 1 Grid 100 Ha : 1x1 km

• Pengambilan blok RKT diambil yang Hutan Primer dan Hutan Sekunder, sungai besar tidak

diambil

• Clip dengan batas areal

• Hitung luas Hutan Primer & Hutan Sekunder (setelah dikurangi buffer sungai, buffer HL, buffer

kawasan lindung)

• Layer 2: Peta Sungai dari PDTK

• Layer 3: Peta Jalan dari PDTK

• Penutupan Lahan menggunakan data Landsat terbaru max 2 tahun terakhir

• Kawasan Hutan mengacu SK Penunjukkan yang terbaru

• Diajukan bersama laporan RKU

• Dikoreksi � diekspos RKU (masukan dari subdit lain)

• Perbaikan RKU

• Koreksi lagi

• Final � ditandatangani oleh konsultan, perusahaan

G. Penyiapan Data, Pembuatan dan Penyajian Peta Pedoman Tata Batas

Oleh Kardi dan Dwi Sulistyanto

Proses pembuatan Peta Pedoman Tata Batas menjadi lama biasanya disebabkan oleh faktor non

teknis bukan faktor teknis. Jika proses berjalan normal peta bisa selesai di Ditjen Planologi dalam

waktu 3 bulan. Salah satu yang membuat prosesnya lama yaitu terkait batas antar provinsi dan antar

Kabupaten. Legenda peta ini lebih sederhana daripada PDAK, juga teknis pembuatan peta namun

Page 9: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 6

pekerjaannya menjadi rumit karena aspek non teknis. Aspek non teknis bukan hanya hal-hal yang

terkait dengan instansi pemerintah juga terkait dengan masyarakat.

Panduan pembuatan Peta Pedoman Tata Batas adalah sebagai berikut:

• Peta Dasar dengan RBI 50.000 (untuk layer jalan dan sungai)

• Pata Dasar Tematik Kehutanan Skala 100.000

• Ada patok (1 - xxx), antar patok biasanya maksimal 3 km dan tiap 100m diberi tanda dengan pal

(kayu)

• Ada titik ikat (T1 - Tx)

Proses pembuatan Peta Pedoman Tata Batas meliputi:

• Peta trayek

• Peta cetak peta digital dan pedoman diajukan ke Ditjen Planologi (Pengukuhan) � dikoreksi

• Revisi

• Acara expose , yang diundang : Dishut Kabupaten, BPKH Provinsi & Dishut Provinsi (dan

perusahaan lain jika ada)

• Revisi (biasanya proses mandek dgn BPKH shg lama bisa berbulan-bulan)

• Pengesahan pedoman

• Pembuatan Juknis oleh BPKH (biaya pendampingan o/ BPKH, biaya pengerjaan o/ Perusahaan)

• Pelaksanaan TB (bersama masyarakat, BPKH, Dishut)

• Ekspos di Ditjen Planologi di Bogor (Pelaksana TB : Dinas, BPKH)

Penutup

Dari kegiatan pelatihan Pembuatan Peta Tematik Kehutanan secara umum peserta merasakan

pengetahuan yang didapat sangat berguna dan menambah wawasan khususnya dalam proses

pembuatan peta tematik kehutanan di masa depan yang lebih baik dan sesuai standard peta yang

dipakai oleh Kemenhut.

Beberapa evaluasi dan komentar (positif maupun negatif) dari para peserta terkait proses pelatihan

adalah sebagai berikut:

� Trainer cukup kooperatif dan mau share data.

� Susunan acara sangat padat dan waktu kurang panjang.

� Ruangan tempat pelatihan kurang nyaman (sempit, silau sinar matahari).

� Peserta dari beragam latar belakang (ada yang sangat menguasai GIS dan awam; ada yang

menggunakan GIS dalam pekerjaan dan tidak menggunakannya). Namun secara umum peserta

sangat antusias dan aktif selama pelatihan.

Page 10: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 7

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan

Susunan acara kegiatan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik Kehutanan sebagai berikut:

WAKTU KEGIATAN PETUGAS

Hari ke-1 (Selasa, 4 Juni 2013)

08:30 – 08:45 Pembukaan Head of ERRC

08:45 – 10.00 Kebijakan dan Ketentuan Umum

Pemetaan Kehutanan

Narasumber dari Ditjen Planologi

Kehutanan

10.00 – 11.00 Kodefikasi Peta Digital Kehutanan Narasumber dari Ditjen Planologi

Kehutanan

11.00 – 11.15 Pengantar Peta/GIS Trainer

11.15 – 11.30 Pengantar ArcGIS Trainer

11.30 – 12.00

Pengenalan ArcCatalog /

Management Data Spasial dan

Geodatabase

Trainer

12.00 – 13.00 ISHOMA Panitia

13.00 – 14.00 Pengenalan ArcMap /

Penyajian Peta Kehutanan Trainer

14.00 – 16.30 Pembuatan PDAK Trainer

Hari ke-2 (Rabu, 5 Juni 2013)

08.30 – 10.00 Pengolahan dan Interpretasi Citra

Landsat Trainer

10.00 – 11.00 Pembuatan Peta Penafsiran Citra

Landsat (Layout, dll) Trainer

11.00 – 12.00 Penyiapan Data Peta RKU / RKT

12.00 – 13.00 ISHOMA Panitia

13.00 – 14.30 Pembuatan Peta RKU / RKT Trainer

14.00 – 16.00 Pembuatan Peta Trayek Tata Batas Trainer

16.00 – 16.30 Pembuatan Pedoman Tata Batas Trainer

Page 11: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 8

Lampiran 2. Isi Presentasi Pelatihan Pembuatan Peta Tematik

Kehutanan

Lampiran 2.1. Presentasi Pengantar GIS.

Page 12: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 9

Page 13: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 10

Page 14: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 11

Lampiran 2.2. Presentasi Pengolahan Data GIS.

Page 15: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 12

Page 16: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 13

Page 17: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 14

Lampiran 2.3. Presentasi Pengenalan GIS dan ArcGIS.

Page 18: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 15

Page 19: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 16

Lampiran 2.4. Presentasi Metadata GIS.

Page 20: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 17

Page 21: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 18

Lampiran 2.5. Presentasi Pengolahan dan Interpretasi Citra Landsat.

Page 22: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 19

Page 23: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 20

Page 24: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 21

Page 25: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 22

Lampiran 2.6. Presentasi Penyajian Peta Penafsiran Citra Satelit.

Page 26: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 23

Page 27: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 24

Page 28: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 25

Page 29: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 26

Page 30: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 27

Page 31: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 28

Lampiran 3. Foto Kegiatan

Page 32: Laporan Pelatihan Pembuatan Peta Tematik (4-5 Juni 2013, Bogor)

Page | 29

Lampiran 4. Daftar Absensi Peserta