laporan pelaksanaan semiloka dan visualisasi rbp

34
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR LAPORAN PELAKSANAAN SEMILOKA DAN VISUALISASI REFORMASI BIROKRASI POLRI I. PENDAHULUAN 1. U m u m a. Sejalan dengan proses Reformasi Nasional, telah lahir berbagai ketetapan MPR termasuk Ketetapan MPR Nomor: X/MPR/1998 tentang Pokok- pokok Reformasi Pembangunan dalam rangka penyelamatan dan normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara, yang selanjutnya menjadi landasan formal bagi Reformasi Polri; b. Reformasi Polri dalam pelaksanaannya bertujuan untuk membangun kepolisian yang humanis, profesional dan akuntabel dalam melayani masyarakat dengan menjunjung tinggi norma-norma demokrasi, menghormati HAM dan hukum. Oleh karena itu untuk menindaklanjuti semangat reformasi tersebut selanjutnya dilakukan perencanaan untuk melakukan perubahan dalam tiga aspek yaitu, aspek struktural, aspek instrumental, dan aspek kultural. Perubahan struktural menyangkut perubahan struktur, postur dan posisi dalam konteks tata pemerintahan dan kelembagaan. Perubahan instrumental menyangkut berbagai regulasi ataupun peraturan perundang-undangan yang menyangkut visi, misi, fungsi, peran, tugas dan tanggung-jawab, pembinaan, serta pemuliaan profesi dan etika Kepolisian. Sedangkan perubahan kultural menyangkut perubahan mind set dan culture set anggota Polri; c. Reformasi .....

Upload: reformasi-birokrasi-indonesia

Post on 23-Jul-2015

457 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR

LAPORAN PELAKSANAAN SEMILOKA DAN VISUALISASI

REFORMASI BIROKRASI POLRI

I. PENDAHULUAN

1. U m u m

a. Sejalan dengan proses Reformasi Nasional, telah lahir berbagai ketetapan

MPR termasuk Ketetapan MPR Nomor: X/MPR/1998 tentang Pokok-

pokok Reformasi Pembangunan dalam rangka penyelamatan dan

normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara, yang selanjutnya

menjadi landasan formal bagi Reformasi Polri;

b. Reformasi Polri dalam pelaksanaannya bertujuan untuk membangun

kepolisian yang humanis, profesional dan akuntabel dalam melayani

masyarakat dengan menjunjung tinggi norma-norma demokrasi,

menghormati HAM dan hukum. Oleh karena itu untuk menindaklanjuti

semangat reformasi tersebut selanjutnya dilakukan perencanaan untuk

melakukan perubahan dalam tiga aspek yaitu, aspek struktural, aspek

instrumental, dan aspek kultural. Perubahan struktural menyangkut

perubahan struktur, postur dan posisi dalam konteks tata pemerintahan

dan kelembagaan. Perubahan instrumental menyangkut berbagai regulasi

ataupun peraturan perundang-undangan yang menyangkut visi, misi,

fungsi, peran, tugas dan tanggung-jawab, pembinaan, serta pemuliaan

profesi dan etika Kepolisian. Sedangkan perubahan kultural menyangkut

perubahan mind set dan culture set anggota Polri;

c. Reformasi .....

Page 2: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

2

c. Reformasi internal Polri telah tertuang dalam Grand Strategy 2005-2025

yang merupakan rencana strategis pencapaian visi Polri, yaitu

“Terwujudnya Postur Polri yang Profesional, Bermoral dan Modern

sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayanan Masyarakat yang

terpercaya dalam Melindungi Masyarakat dan Menegakkan Hukum”.

Grand Strategy Polri 2005-2025 dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama

tahun 2005-2009 adalah tahap Membangun Kepercayaan (Trust Building),

tahap kedua tahun 2010-2014 adalah tahap Membangun Kemitraaan

(Partnership Building) dan tahap ketiga tahun 2015-2025 adalah tahap

Menuju Keunggulan (Strive for Excelent);

d. Reformasi Birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah

yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja

tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera,

berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik Aparatur

Negara. Harapan ini dinilai masyarakat masih jauh dari kenyataan yang

ditunjukkan dengan masih adanya komplain masyarakat yang diterima

oleh Polri maupun yang disiarkan oleh media massa;

e. Oleh karena itu diperlukan forum yang mampu mengakomodir perspektif

publik terhadap Polri dalam rangka implementasi Reformasi Birokrasi. Jika

kita dalami permasalahan yang muncul melalui komplain dan respon oleh

masyarakat dalam kaitan dengan implementasi Reformasi Birokrasi, baik

dalam bentuk laporan resmi maupun pemberitaaan di media massa,

permasalahan mendasar yang dihadapi Polri saat ini adalah perubahan

paradigmatik mind set dan culture set pada internal Polri yang belum

berjalan dengan baik. Semiloka adalah pilihan yang perlu dilakukan

sebagai upaya membuka ruang publik dalam kaitan dengan pelaksanaan

Reformasi Birokrasi;

f. Semiloka .....

Page 3: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

3

f. Semiloka dan Visualisasi Reformasi Birokrasi Polri yang telah

diselenggarakan berdasarkan Surat Perintah Kepala Kepolisian Negara

Republik Indonesia Nomor: Sprin/567/III/2012 tanggal 26 Maret 2012

tentang Penunjukkan Panitia Penyelenggaraan FGD dan Semiloka RBP

telah berlangsung di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian – PTIK

pada tanggal 15-16 Mei 2012. Semiloka diikuti oleh para Pejabat Utama

Polri, Wakapolda se-Indonesia, Ketua Tim I s.d. IX Reformasi Birokrasi

Polri (RBP) Tingkat Pusat, Pejabat Pelaksana RBP tingkat Satuan Fungsi

pada Mabes Polri, Kepala Bagian Reformasi Birokrasi Biro Perencanaan

Umum dan Anggaran Polda, Perwakilan Alumni Akademi Kepolisian,

Alumni SIPSS, SIP, Polwan dan Brigadir berprestasi tingkat Polda, aktivis

Lembaga Swadaya Masyarakat, Pengamat Kepolisian, Akademisi dan

Instansi di Luar Polri.

g. Bersamaan dengan Semiloka Reformasi Birokrasi Polri juga dilaksanakan

Visualisasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polda yang diikuti oleh

Satuan kewilayahan sebanyak 31 Polda, Satuan Fungsi pada Mabes Polri

dan peserta eksternal yaitu dari Kemitraan. Visualisasi menampilkan data

visual yang telah dilakukan oleh masing-masing satuan meliputi delapan

area perubahan. Dalam pelaksanaan visualisasi dilakukan pula penilaian

oleh Tim Quality Assurance meliputi aspek: administrasi, produk,

implementasi, terobosan kreatif, desain tata ruang dan presentasi oleh

petugas stand.

h. Semiloka ini dilaksanakan dalam rangka mengidentifikasi evaluasi kritis

dari perspektif masyarakat mengenai implementasi Reformasi Birokrasi

Polri serta merangkum dan merumuskan ide-ide serta gagasan dalam

bentuk terobosan kreatif bagi perubahan mind set dan culture set Polri

sebagai out put implementasi Reformasi Birokrasi Polri, serta sebagai

bahan masukan dalam merumuskan direktif Kapolri sebagai upaya

peningkatan kualitas implementasi Reformasi Birokrasi Polri.

2. D a s a r .....

Page 4: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

4

2. D a s a r

a. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:

Kep/346/VI/2011 tanggal 21 Juni 2011 tentang Pengesahan Road Map

Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014;

b. Surat Perintah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:

Sprin/567/III/2012 tanggal 26 Maret 2012, tentang Penunjukan Panitia

Penyelenggara Focus Group Discussion (FGD) dan Workshop

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri;

c. Surat Perintah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:

Sprin/382/V/2012 tanggal 7 Mei 2012, tentang Penunjukan Tim Penilai

Visualisasi/pameran dalam kegiatan Semiloka Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi Polri;

d. Surat Perintah Kepala Kepolisian Negara Republik IndonesiaNomor:

Sprin/830/V/2012 tanggal 7 Mei 2012, tentang Penunjukan Tim Supervisor

terhadap Tim Perumus Semiloka Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri

Gelombang II Tahun 2011-2014;

e. Surat Telegram Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:

ST/1006/V/2012 tanggal 7 Mei 2012, tentang Pelaksanaan Semiloka dan

Visualisasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri;

f. Surat Telegram Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:

ST/1048/V/2012 tanggal 10 Mei 2012, tentang Pelaksanaan Visualisasi

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri.

3. Maksud dan tujuan .....

Page 5: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

5

3. Maksud dan tujuan

a. Maksud dilaksanakan Semiloka adalah untuk mendapatkan masukan

khususnya dari fihak eksternal yang digunakan sebagai bahan diskusi

kelompok dalam rangka mencari solusi kendala dan sebagai pemikiran-

pemikiran cerdas yang merupakan terobosan kreatif bagi perubahan mind

set dan culture set anggota Polri sebagai output dari Reformasi Birokrasi.

b. Tujuan

1) Mengidentifikasi evaluasi kritis dari perspektif masyarakat mengenai

implementasi Reformasi Birokrasi Polri;

2) Merangkum dan merumuskan ide-ide gagasan dalam bentuk

terobosan kreatif bagi perubahan mind set dan culture set Polri

sebagai out put implementasi Reformasi Birokrasi Polri;

3) Merumuskan direktif Kapolri dalam rangka upaya peningkatan

kualitas implementasi Reformasi Birokrasi Polri;

4. Ruang lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan Semiloka dan Visualisasi Reformasi Birokrasi Polri

meliputi: kegiatan Seminar, Lokakarya dan Visualisasi pelaksanaan Reformasi

Birokrasi Polri ditingkat Satuan Kewilayahan dan Satuan Fungsi Mabes polri.

5. Tema

“REFORMASI BIROKRASI POLRI”

MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA, BERSIH, BEBAS DARI KKN DAN ANTI

KEKERASAN SERTA PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA POLRI

6. Sistematika

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PELAKSANAAN

BAB III HASIL YANG DICAPAI

BABIV PENUTUP

II. PELAKSANAAN .....

Page 6: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

6

II PELAKSANAAN

7. Tempat dan waktu pelaksanaan Semiloka dan Visualisasi Reformasi Birokrasi

Polri.

a. Tempat

Semiloka dan Visualisasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri

dilaksanakan di Auditorium STIK, Jalan Tirtayasa Raya 6 Kebayoran Baru

Jakarta Selatan.

b. Waktu

Semiloka dan Visualisasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri

dilaksanakan selama 2 (dua) hari: Selasa dan Rabu tanggal 15 dan 16

Mei 2012, dengan susunan acara sebagai berikut:

Hari I: Selasa, 15 Mei 2012

1 08.00 – 08.05Wib

Registrasi Peserta Diisi: - Lagu “Polisi

Teladan” dan “Polisi Sahabatmu”

- Penayangan film tentang “Reformasi Birokrasi Polri”

2 08.05 – 09.05Wib Peninjauan Pameran Visualisasi RBP

- Wakapolri - Ketua Komisi III

DPR RI - Pejabat Utama

Mabes Polri - Peserta Semiloka

3 09.05 – 09.10 Wib Pembukaan MC

4 09.10 – 09.15 Wib Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Dirigen

5. 09.15 - .....

Page 7: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

7

5 09.15 – 09.45 Wib

Sambutan Kapolri disampaikan oleh Wakapolri dilanjutkan Pernyataan Pembukaan Semiloka dan Visualisasi Pelaksanaan RBP.

Wakapolri

6 09.45-1045 Wib Paparan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri

Asrena Kapolri

7 10.45 – 10.50 Wib Pembacaan Doa AKBP H. Ali Saefuddin, S.Ag

8 10.45 – 11.00 Wib Coffee Break Panitia

9

11.00 – 11.45Wib

Panel Diskusi Topik: “Perspektif Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Kinerja Polri”

Moderator/Fasilitator: Dadang Trisasongko, S.H. Restaria F. Hutabarat

10 11.45 – 13.00 Wib Ishoma Panitia

11 13.00 – 13.45 Wib

Topik: “Perspektif Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik yang Prima oleh Polri”

Prof. Rhenald Kasali

12 13.45 – 14.30 Wib Topik: “Perspektif Masyarakat Terhadap Kinerja Polri yang Bersih, Bebas Dari KKN dan Anti Kekerasan”

Prof. Dr. Anies Baswedan

13 14.30 – 15.45 Wib Diskusi/Tanggapan Dipandu Moderator

14 15.45 – 16.15 Wib Keynote Speaker Menneg PAN dan RB

15 16.15-16.55 Wib Peninjauan Pameran Meneg PAN &RB Wakapolri Pejabat Utama dan peserta Semiloka

Hari......

Page 8: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

8

Hari II: Rabu 16 Mei 2012

1 08.00 – 08.05Wib Pembukaan MC

2 08.05 – 09.00 Wib Paparan “Hasil Survei Tentang Polisi”

Prof. Dr. Sarlito W. Wirawan

3 09.00 – 09.15Wib Coffee break Panitia

4 09.15 – 12.00 Wib

Diskusikelompok: Pok I : Rencana Tindak

Lanjut Peningkatan Kinerja Polri yang Bersih, Bebas Dari KKN dan Anti Kekerasan;

Pok II : Rencana Tindak Lanjut Peningkatan Pelayanan Publik Yang Prima Pada Setiap Unit Kerja Polri;

Pok III: Rencana Tindak Lanjut Implementasi Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja Polri;

Ketua OC Ketua SC

5 12.00 – 13.00 Wib Ishoma

6 13.00 – 14.00 Wib Penyusunan Naskah dan Paparan Diskusi Kelompok

Ketua SC

7 14.00 – 14.30Wib Paparan hasil diskusi Kelompok I

8 14.30 – 15.00 Wib Paparan hasil diskusi Kelompok II

9 15.00 – 15.30Wib Paparan hasil diskusi Kelompok III

10 15.30 – 15.45Wib Spontanitas Statement - Internal - Eksternal

Ketua SC

11 15.45 – 16.00 Wib PenutupanAcara Kapolri

12. 16.00-16.10 .....

Page 9: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

9

12 16.00 – 16.10 Wib Penutup MC - Menyanyikan

lagu Bagimu Negeri

- Pembacaan Doa

8. Materi

a. Materi Semiloka dan Visualisasi disampaikan dalam rangka memberikan

input pada diskusi kelompok yang merumuskan rencana tindak lanjut

implementasi Reformasi Birokrasi Polri, dengan pokok materi sebagai

berikut:

1) “Perspektif Masyarakat Terhadap Kinerja Polri yang Bersih, Bebas

dari KKN dan Anti Kekerasan”;

2) “Perspektif Masyarakat Terhadap Pelayanan Prima oleh Polri”;

3) “Perspektif Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Kinerja Polri”;

b. Hasil Survei Opini Masyarakat tentang Polisi; disampaikan oleh Prof. Dr.

Sarlito Wirawan Sarwono, Psikolog dan selaku Penasihat Ahli Kapolri;

c. Evaluasi hasil pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Tahun 2011

disampaikan oleh Asrena Kapolri selaku Ketua Tim Pelaksana Reformasi

Birokrasi Polri.

9. Narasumber dan Moderator

a. Prof. Dr. Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina;

b. Prof. Dr. Rhenald Kasali, Guru Besar pada Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia;

c. Restaria F. Hutabarat, S.H., M.H., Kabid Litbang dan Studi Lembaga

Bantuan Hukum (LBH);

d. Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Psikolog dan selaku Penasehat Ahli

Kapolri;

e. Dadang Trisasongko, S.H. (Moderator)

10. Keynote .....

Page 10: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

10

10. Keynote Speech

Ir. H. Azwar Abubakar, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi, sebagai keynote speaker dengan topik: “Reformasi

Birokrasi Polri Mewujudkan Pelayanan Prima, Bersih, Bebas KKN dan Anti

Kekerasan serta Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Polri”.

11. Peserta

a. Internal

Peserta Internal Semiloka Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri

sebanyak 193 orang terdiri dari:

1) Para Wakapolda

2) Ketua Tim Pelaksana RBP (Tim I s.d IX)

3) Pejabat Pelaksana RBP Tingkat Satfung Mabes Polri

4) Tim RBP tingkat Mabes Polri

5) Para Kabag RBP Polda

6) Perwakilan Lulusan terbaik Akpol Tahun 1990 s.d. 2000

7) Perwakilan Lulusan SIPSS

8) Perwakilan Lulusan SIP

9) Perwakilan Polwan

10) Perwakilan Brigadir berprestasi dari masing-masing Polda.

b. Eksternal

Peserta eksternal Semiloka Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri

sebanyak 56 orang terdiri dari:

1) Pengamat Kepolisian

a) Kompolnas

b) Penasihat Kapolri

c) Konsultan Bidang RBP

2) Lembaga .....

Page 11: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

11

2) Lembaga Swadaya Masyarakat

a) Komisi Orang Hilang Dan Anti Kekerasan (KONTRAS)

b) Indonesian Corruption Watch (ICW)

c) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)

d) Kemitraan/Partnership

e) Human Right Watching Group (HRWG)

f) Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)

g) Amnesty Internasional

h) FITRA

i) Yayasan Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)

j) Lembaga Bantuan Hukum Pers

k) Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat

l) Komisi Pers Indonesia

m) Lembaga Bantuan Hukum Jakarta

3) Akademisi/Budayawan

a) Badan Eksekutif Mahasiswa UI

b) Badan Eksekutif Mahasiswa Trisakti

c) Badan Eksekutif Mahasiswa Bung Karno

d) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia

(PBHMI)

4) Instansi Luar Polri

a) Asdep Bidang Pemantauan dan Evaluasi Program PAN dan RB

Pusat

b) Karo Perencanaan dan Organisasi Kemenkopolhukam R.I

c) Direktur Polhankam Bappenas

d) Kabag .....

Page 12: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

12

d) Kabag Tolak Kemenkumham

e) Tim Quality Assurance (QA) dari RB Nas (BPKP)

f) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

g) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

h) Kementerian Pemberdayaan Perempuan

i) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

j) Lingkaran Survei Indonesia (LSI)

k) Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)

l) Pusat Kajian Perkembangan Strategis (Puskaptis)

m) Komnas Perempuan

n) Ikatan Kantor Dagang Indonesia (IKADIN)

o) Kejaksaan Agung R.I

p) Komisi III DPR R.I

5) UN Agency

a) United Nation Office On Drugs And Crime ( UNODC)

b) International Organization For Migration (IOM)

c) United Nation Development Programme (UNDP/UNDSS)

d) Uni Eropa

e) International Crisis Group (ICG)

f) International Criminal Investigative Trainning Assistance

(ICATAP)

12. Metode pelaksanaan

a. Semiloka

1) Hari I : dilaksanakan Seminar melalui Diskusi panel dengan 3 (tiga)

Pembicara dan topik yaitu:

a) “Pespektif .....

Page 13: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

13

a) “Perspektif Masyarakat Terhadap Kinerja Polri yang Bersih,

Bebas dari KKN dan Anti Kekerasan”; disampaikan oleh Dr.

Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina;

b) “Perspektif Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik yang Prima

oleh Polri”; disampaikan Prof. Dr. Rhenald Kasali, Guru Besar

pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia;

c) “Perspektif Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Kinerja Polri”

disampaikan Restaria F. Hutabarat. S.H, M.H. Kabid Litbang

dan Studi Lembaga Bantuan Hukum (LBH)

2) Hari II: Lokakarya melalui Diskusi Kelompok terdiri dari 3 Kelompok

dengan materi sebagai berikut :

a) Kelompok I: “Rencana Tindak Lanjut Peningkatan Kinerja

Polri yang Bersih, Bebas dari KKN dan Anti Kekerasan”;

b) Kelompok II: “Rencana Tindak Lanjut Peningkatan pelayanan

Publik yang Prima pada setiap Unit Kerja Polri”;

c) Kelompok III: “Rencana Tindak Lanjut implementasi Transparansi

dan Akuntabilitas Kinerja Polri”.

b. Visualisasi

1) Hari I : Peninjauan stand pameran oleh Menteri PAN dan RB, Ketua

Komisi III DPR RI, Wakapolri, Pejabat Utama Mabes

Polri dan seluruh peserta Semiloka serta Penilaian Tim

Quality Assurance (QA);

2) Hari II : Kunjungan Mahasiswa STIK - PTIK dan Penilaian Tim

Quality Assurance (QA).

III HASIL YANG DICAPAI

13. Presentasi tentang Perspektif Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Kinerja Polri

disampaikan Restaria F. Hutabarat. S.H, M.H. Kabidlitbang dan Studi Lembaga

Bantuan Hukum (LBH Jakarta), sebagai berikut :

a. Tujuan .....

Page 14: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

14

a. Tujuan Reformasi Polri adalah membangun Kepolisian yang humanis,

profesional dan akuntabel dalam melayani masyarakat dengan

menjunjung tinggi norma-norma demokrasi, menghormati HAM dan

hukum;

b. Menindaklanjuti semangat Reformasi tersebut selanjutnya dilakukan

perencanaan untuk melakukan perubahan dalam tiga aspek yaitu: aspek

Struktural, aspek Instrumental dan aspek Kultural;

c. Esensi akuntabilitas adalah keterbukaan. Institusi kepolisian sebagai

institusi publik memiliki konsekuensi untuk mewujudkan akuntabilitasnya,

baik akuntabilitas internal maupun akuntabilitas eksternal. Akuntabilitas

eksternal tercermin dari kemampuan menjawab setiap pertanyaan yang

berkaitan dengan capaian kinerja pelaksanaan tugas dan wewenang,

mencakup akuntabilitas keuangan, akuntabilitas manfaat, akuntabilitas

prosedural dan akuntabilitas manajemen.

d. Akuntabilitas eksternal dapat diwujudkan dengan melakukan

pembenahan. Pembenahan dilakukan melalui perubahan. Perubahan

tidak menjadi kenyataan ketika belum menyentuh aspek kultural.

Perubahan hendaknya dilakukan secara sistematis, konseptual,

strategis dan bertahap agar tepat sasaran sehingga tercapai tujuan

organisasi.

e. Meningkatkan skill investigasi aparat penegak hukum khususnya

anggota Kepolisian, mengembangkan mekanisme pengaduan yang

Independen dan mengoptimalkan pemberlakuan Peraturan Kepala

Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009, tentang

Implementasi Hak Azasi Manusia di Lingkungan Kepolisian;

14. Presentasi tentang Perspektif Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik yang

Prima oleh Polri, disampaikan Prof. Dr. Rhenald Kasali, Guru Besar pada

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, sebagai berikut :

a. Polisi adalah bagian dari “industri keamanan”, sehingga pembenahan

dan perbaikan harus dilakukan oleh semua komponen yang terlibat

dalam industri keamanan. Polri harus melakukan koordinasi perubahan

dengan komponen yang lain.

Cultural .....

Page 15: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

15

Cultural change harus dilakukan oleh semua komponen dan elemennya,

sehingga tidak dapat dilakukan secara parsial.

b. Perubahan sikap harus dilakukan secara menyeluruh dan konseptual,

serta step by step. Kondisi saat ini change management belum terlihat.

Harus disadari bahwa saat ini kita diharapkan pada “C Generation” atau

Conected Generation, dimana generasi ini seperti bunglon yang mudah

berubah. Kalau kita tidak siap menghadapi hal ini akan sangat

berbahaya, karena semuanya bersumber dari persepsi.

c. Persepsi positif bisa dicapai kalau manajemen perubahan dilakukan

dengan baik. Selain itu creative breakthrough juga dilakukan dengan

baik dan tepat.

15. Perspektif Masyarakat Terhadap Kinerja Polri yang Bersih, Bebas dari KKN dan

Anti Kekerasan, yangdisampaikan oleh Dr. Anies Baswedan, Rektor Universitas

Paramadina, sebagai berikut :

a. Saat ini kita hidup di tiga pilar yaitu demokratisasi, pertumbuhan ekonomi,

dan rule of law. Pilar tersebut harus diikat dengan kepemimpinan yang

kuat. Dengan tiga pilar tersebut maka kita akan menjadi bangsa yang

besar. Ketiganya harus diikat dengan leadership yang kuat. Strong leader

menjadi krusial dalam menjalani tiga pilar ini. Pemimpin idiomnya adalah

Pemimpi ditambah dengan huruf “N” yang dalam artian sosok pemimpi

yang memiliki nyali sehingga dalam menjalankan ketiga pilar ini

dibutuhkan pemimpin yang berani, memiliki nyali, dan siap menghadapi

resiko. Rule of law akan berjalan jika ada perlindungan dari pimpinan.

b. Hari ini orang rindu dengan pemimpin yang berani menjalankan perintah,

karena pimpinan tidak bisa hanya menghimbau, harus juga berani

bertanggung-jawab.

c. Menghadapi persepsi masyarakat, yang dinilai oleh masyarakat adalah

perbuatan atau praktek dari institusi, bukan niat. Sehingga reformasi harus

ditunjukkan dengan perbuatan nyata, bukan sekedar niat. Hal utama yang

harus direformasi adalah budaya korupsi. Potensi korupsi ada tiga hal

yaitu kebutuhan, sistem, dan keserakahan.

Sistem .....

Page 16: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

16

Sistem dapat memberikan insentif bagi korupsi. Untuk mengatasi yang

paling mudah adalah karena kebutuhan, kemudian baru sistem. Yang

paling sulit adalah mengatasi keserakahan.

d. Kita punya pilihan me-reform atau tidak. Orang yang berani me-reform,

biasanya tidak disukai lingkungan namun dengan semangat reformasi,

Polri harus berani berbuat. Reformasi harus dilakukan di negara Indonesia

karena nantinya anak cucu kita akan menilai sesuatu itu baik atau tidak

terhadap tindakan yang dilakukan oleh pendahulunya. Tindakan buruk

(antara lain korupsi) akan menjadi beban sejarah.

e. Problem yang dihadapi pada jangka pendek adalah ancaman terhadap

intoleransi, sehingga penting dilakukan pembelajaran agama, sosial dan

pendidikan. Sudah saatnya Polri menjaga kesukubangsaan dengan

menghindarkan konflik etnis, entitas, agama dan aliran, karena yang

penting adalah kebangsaan dan kebersamaan. Aparat keamanan sering

mundur dalam penanganan kejadian terhadap pihak yang mempunyai

“bendera-bendera” legitimasi. Sehingga harus diubah agar dapat

menegakkan hukum secara adil dan tegas.

f. Untuk melihat perspektif masyarakat dapat dilakukan dengan menilai apa

yang dirasakan oleh masyarakat, tidak hanya melihat pada apa yang

ditampilkan oleh media.

g. Oleh sebab itu Polri harus dapat men-drive atau mengelola perspektif

tersebut dan pada tingkat lebih jauh adalah apa yang terjadi dibelakang

layar, karena yang dituntut oleh masyarakat bukan semata-mata hukum

namun adalah keadilan sosial.

h. Berbicara perspektif pelayanan terhadap Polri adalah pengakuan adanya

masalah. Masalah tidak akan selesai bila kita selalu menyangkal bahwa

sebenarnya ada masalah.

i. Kepolisian harus memandang reformasi bukan karena periode jabatan

tapi perubahan harus dilaksanakan secara terus menerus dan tidak

terpaku dengan Pejabat yang memimpin dan melakukan perubahan itu

secara berlanjut;

j. Reputasi .....

Page 17: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

17

j. Reputasi di luar dibangun bukan melalui hal-hal yang diperbuat akan

tetapi dibuat dengan hal-hal yang berani membela kaum minoritas dan

penegakan hukum sesuai dengan ketentuan.

16. Presentasi tentang Opini Masyarakat terhadap Polisi, yang disampaikan oleh

Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Psikolog, dan selaku Penasehat Ahli

Kapolri, sebagai berikut :

a. Hal-hal positif tentang Polri di mata masyarakat ialah: Polri hebat dalam

menangani terorisme, pelayanan Polri sekarang sudah menjangkau ke

masyarakat, misalnya pelayanan STNK dan SIM Keliling dan Polri

sekarang sudah jauh lebih terbuka (akuntabel) daripada era sebelum

reformasi.

b. Hal-hal yang masih kurang disukai masyarakat tentang Polri, yaitu

petugas polisi masih banyak yang berpenampilan kurang baik seperti

polisi gendut, petugas polisi tidak ramah pada masyarakat yang

memerlukan bantuan, masyarakat masih merasa kurang terlindungi oleh

polisi.

c. Kekerasan masih sering terjadi ditengah-tengah masyarakat namun ada

kecenderungan pembiaran dan bersikap lunak terkesan tidak tegas dari

Kepolisian, sehingga mengakibatkan kebingungan pihak masyarakat;

d. Tugas Kepolisian ke depan akan semakin berat dan penuh dengan

tantangan dan hambatan, sehingga bisa dipahami bahwa belum semua

harapan masyarakat bisa dipenuhi;

e. Hal terpenting yang dibutuhkan adalah leadership yang tegas, berani

mengambil keputusan tegas ditengah-tengah situasi ketidakjelasan

sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi anggota di lapangan dalam

bertindak.

17. Hasil Pembahasan Kelompok I dengan topik diskusi: “Rencana Tindak lanjut

Peningkatan Kinerja Polri yang Bersih, Bebas dari KKN dan Anti Kekerasan”,

antara lain;

a. Dalam .....

Page 18: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

18

a. Dalam rangka mewujudkan Rencana tindak lanjut meningkatkan Kinerja

Polri yang bebas, bersih dari KKN serta anti kekerasan dipandang perlu

melakukan break down terhadap Road Map Program Peningkatan

Reformasi Birokarasi Polri, yang meliputi :

1) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

2) Peningkatan Sistem Manajemen SDM Aparatur

3) Manajemen Perubahan

4) Penguatan Pengawasan

b. Adapun dalam rangka mewujudkan perilaku yang berpedoman untuk

senantiasa bersih, bebas dari KKN dan bertindak anti kekerasan pada

pelaksanaan Tugas Polri, dipandang perlu difokuskan kepada huruf a

angka 1), 2), 3) dan 4), karena mengingat Polisi adalah bagian dari

Industri keamanan yang bertugas juga dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

c. Berdasarkan uraian dan pembahasan tersebut diatas, kemudian ditarik

kesimpulan yang meliputi :

1) Terobosan Kreatif

a) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

b) Bersih dan bebas KKN

c) Pelaksana menjalankan SOP & leadership melakukan

kontrol sejak perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

d) Proses tegas dan tindakan tegas terhadap pelaku

penyimpangan SOP

e) Penguatan pengaduan masyarakat terhadap perilaku oknum

Polri

2) Anti Korupsi

a) Menentukan ketentuan mengenai HAM bagi kepolisian, guna

memberikan kepastian bagi personel Polri dalam melakukan

tindakan Kepolisian;

b) Membuat sistem publikasi yang efektif atas prestasi-prestasi

anti kekerasan;

c) Mengikutsertakan .....

Page 19: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

19

c) Mengikutsertakan partisipasi kontrol eksternal dalam

pelaksanaan tindakan di lapangan.

3) Penataan sistem Manajemen SDM Aparatur

a) Bersih dan Bebas KKN;

b) Pelatihan “reality based training” untuk kurikulum Perwira &

Bintara secara periodik;

c) Penentuan Sistem Feet & Proper Test terhadap penentuan

posisi jabatan sesuai dengan Kompetensi (The Right Man on

The Right Place).

4) Transformasi Budaya /Perubahan

a) Bersih dan Anti KKN

b) membuat program sesuai dengan tugas dan

fungsinya,dengan berprinsip kepada menjadikan diri “bersih

& membersihkan“

c) Perencanaan yang bottom up / task oriented harus

diperjuangkan dan menjadi prioritas utama agar menjawab

langsung persoalan di lapangan

d) Anti Korupsi

e) Penetapan terhadap pendekatan anti kekerasan dengan

menggunakan pendekatan kearifan lokal dalam meresolusi

permasalahan yang ada secara menyeluruh.

d. Sebagai langkah tindak lanjut dalam mendukung peningkatan kinerja bagi

Personil Polri dalam mendukung Reformasi Birokrasi di tubuh Polri,

direkomendasikan beberapa hal, diantaranya yaitu :

1) Jaminan Bersih dan Bebas KKN dan aplikasinya;

SOP bentuk-bentuk pelayanan Polri yang terukur, minimal dengan

kriteria;

2) Jelas persyaratannya baik dari pihak pelanggan maupun pelayan;

3) Jelas mekanisme dan tahapannya;

4) Jelas/ada kepastian waktu dan biayanya;

5) Cukup .....

Page 20: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

20

5) Cukup sarana/ fasilitasnya;

6) Ukuran atau bukti selesainya pelayanan;

7) Saluran & penanganan komplain bila pelayanan tidak sesuai

SOP;

8) Memberi akses dan mengatur mekanisme kontrol internal dan

eksternal pada saat pasca pelayanan;

9) Membangun sistem dengn berprinsip pada “No Cash Pay/

Transaction” pada semua bentuk pelayanan Kepolisian, karena hal

tersebut dapat menimbulkan kerawanan dalam penyalahgunaan

wewenang;

10) Kontrol yang efektif sejak tahap perencanaan;

11) Pelaksanaan dan evaluasi;

12) Terapkan tegas & konsisten reward and punishment anti

kekerasaan;

13) Tanamkan budaya anti kekerasan sejak di Lemdik (ESQ,NAC,RBT/

Reality Based Training, Outbound);

14) SOP sebagai cerminan anti kekerasan;

15) Pengawasan melekat, fungsional dan eksternal yang efektif sejak

tahap perencanan, pelaksanaan dan evaluasi;

16) Reward and punishment;

18. Hasil Pembahasan Kelompok II dengan topik diskusi: “Rencana Tindak Lanjut

Peningkatan pelayanan Publik yang Prima pada setiap Unit Kerja Polri”, antara

lain:

a. Terobosan Kreatif

Untuk meningkatkan pelayanan publik yang prima oleh Polri, telah

dilakukan terobosan-terobosan kreatif bagi perubahan mind set dan

culture set anggota Polri sebagai out put dari Reformasi Birokrasi Polri.

Terobosan- terobosan kreatif tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Bidang Reserse Kriminal

a) Menyusun dan menerapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP) pelayanan kepada masyarakat.

b) Penerimaan Laporan Polisi dilanjutkan Gelar Perkara.

c) Penyampaian .....

Page 21: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

21

c) Penyampaian SP2HP.

d) Membuat ruang pemeriksaan dan jadwal pemeriksaan via

monitor.

e) Membuat identitas tamu dan lembar saran Reskrim.

f) Memasang CCTV di seluruh ruangan Reskrim yang dapat

dipantau melalui Penjagaan, Ruangan dan HP Kasat

Reskrim.

g) Melaksanakan pembenahan ruang tahanan dan inventarisasi

barang bukti.

h) Menyediakan ruangan Public Complaint dan ruang konseling

(konsultasi).

2) Bidang Intelkam

a) Menyusun dan menerapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP) pelayanan kepada masyarakat.

b) Menyusun prosedur dalam pengurusan SKCK (Surat

Keterangan Catatan Kepolisian).

c) Membuat loket pelayanan dalam pengurusan SKCK.

d) Membuat Running Teks motto pelayanan Intelkam.

e) Memasang persyaratan dan biaya dalam penerbitan SKCK

yang dipasang pada loket pembuatan SKCK.

f) Menyediakan fasilitas ruang tunggu pelayanan SKCK yang

dilengkapi dengan CCTV.

g) Melakukan pelayanan kegiatan unjuk rasa.

3) Bidang Lalu Lintas

a) Menyusun dan menerapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP) pelayanan kepada masyarakat.

b) Menerapkan Audio Visual Integrated System (AVIS) dalam

pelayanan penerbitan SIM.

c) Mempermudah masyarakat dalam memperpanjang SIM.

d) Mendirikan .....

Page 22: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

22

d) Mendirikan gerai-gerai SIM di pusat-pusat perbelanjaan.

e) Mempermudah dalam pelayanan BPKB.

f) Membuat komitmen untuk pelayanan prima SAMSAT.

g) Melakukan kegiatan untuk menciptakan keamanan,

keselamatan, ketertiban dan kelancaran (kamseltibcar) dan

juga penegakan hukum lalu lintas.

h) Membuat MoU dengan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas).

i) Membuat MoU dengan Media Publik.

j) Menetapkan kawasan tertib lalu lintas.

k) Week end Late Service pada gerai-gerai pelayanan SSB.

l) Samsat Drive Thru.

m) One Day System penerbitan BPKB.

n) Membuat sekolah mengemudi dalam rangka meningkatkan

safety riding dan safety driving.

4) Bidang Sabhara

a) Menyusun dan menerapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP) pelayanan kepada masyarakat.

b) Melakukan kegiatan Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan

dan Patroli (Turjawali).

c) Melakukan penanganan unjuk rasa dengan mengedepankan

Polisi Wanita sebagai Negosiator.

d) Membentuk Tim yang menangani massa anarkhis (Tim

Pengurai massa/ RAIMAS).

e) Melakukan kegiatan patroli pada obyek- obyek vital dengan

menempatkan kotak patroli.

f) Melakukan Tindakan Pertama di TKP tindak pidana maupun

pada tindak pidana ringan.

g) Melakukan pelatihan-pelatihan SAR bekerjasama dengan

Badan SAR.

h) Membuat Call Centre 112 yang berbasis Web Smile Police.

i) Membuat Security Integrated System (SIS).

j) Menempatkan Perwira berada didepan dalam penanganan

unjuk rasa.

5) Bidang .....

Page 23: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

23

5) Bidang Binmas

a) Menyusun dan menerapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP) pelayanan kepada masyarakat.

b) Menyelesaikan masalah-masalah sosial dalam masyarakat

melalui forum yang dibuat atas inisiatif masyarakat sendiri

misalnya: “Rumah Bicara”, “BKPM”, dan “Rumah Polisi”.

c) Melakukan kegiatan sambang terhadap tokoh masyarakat

dengan diberikan target Kapolres 1 kali minimal seminggu,

Kapolsek 2 kali seminggu dan Bhabinkamtibmas setiap hari.

d) Melakukan kegiatan olahraga bersama dengan unsur- unsur

Muspida dan masyarakat.

e) Memberikan kuliah-kuliah umum di kampus-kampus.

f) Membuat MoU dengan Media Publik.

g) Membentuk dan mendeklarasikan Komunitas Motor Tertib

Lalu Lintas (KOMTIBLAN).

h) Melakukan kegiatan silaturahmi dengan jajaran TNI.

i) Melakukan kegiatan peduli sosial kepada masyarakat.

6) Bidang Polair

a) Menyusun dan menerapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP) pelayanan kepada masyarakat.

b) Melakukan pengamanan di daerah wisata air dan pulau.

c) Melakukan kegiatan Polmas kepada para nelayan.

d) Melakukan kegiatan Sambang Nusa.

7) Bidang Brimob

a) Menyusun dan menerapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP) pelayanan kepada masyarakat.

b) Menyusun dan menerapkan Standar Operasional Prosedur

(SOP) Pengamanan Unjuk Rasa.

c) Melakukan kegiatan SAR dan Pelatihan Peningkatan

Kemampuan.

8) Memperhatikan .....

Page 24: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

24

8) Memperhatikan kegiatan diskusi yang telah dilaksanakan, dapat

dikemukakan beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai

kebijakan strategi, antara lain:

a) Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II yang

telah dibuat harus terus dilaksanakan dalam bentuk

kegiatan nyata sehingga tidak hanya sekedar menjadi

dokumen semata. Kualitas pelayanan Polri harus segera

dipercepat pencapaiannya karena hal ini akan mampu

meningkatkan persepsi positif masyarakat terhadap Polri

mengingat output pelayanan publik akan dapat segera

dirasakan oleh masyarakat.

b) Dalam setiap kegiatan pelayanan Publik yang ada pada

satuan kerja Polri mulai dari Mabes Polri hingga Polsek

harus memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)

sehingga dapat menjamin transparansi dan akuntabilitas

publik.

c) Pembenahan Reserse dalam rangka membangun sistem

penyidikan yang berorientasi pada perkembangan

kebutuhan hukum masyarakat dan penegakan supremasi

hukum.

d) Dalam konteks ini, Polri harus membangun jaringan

koordinasi dan yang sinergis dan harmonis dengan unsur-

unsur criminal justice System lainnya dalam strategi

reformasi dalam sistem peradilan pidana terpadu.

e) Pembenahan dan perbaikan kinerja Polisi lalulintas yang

merupakan etalase Polri, perlu terus dibenahi untuk

meningkatkan citra Polri di mata masyarakat sehingga

kepercayaan masyarakat terhadap Polri terus meningkat.

Dengan demikian, program kemitraan dapat terwujud dan

terbentuk networking yang efektif dalam pelaksanaan

tugas-tugas Polri.

f) Mengoptimalkan .....

Page 25: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

25

f) Mengoptimalkan program kemitraan (partnership) melalui

pengembangan networking untuk merumuskan dan

mengimplementasikan komitmen bersama antara Polri

dengan tokoh masyarakat setempat dalam rangka

identifikasi akar masalah-masalah sosial, dan menemukan

solusi penanggulangannya berdasarkan sinergitas antara

hukum positif dan local wisdom budaya setempat.

g) Membentuk forum kerjasama dengan dunia akademika

untuk melakukan penelitian dalam rangka identifikasi akar

masalah sosial dan aspek kearifan lokal dalam

memecahkan masalah-masalah sosial.

h) Melibatkan representasi masyarakat dalam upaya

penyelesaian masalah-masalah sosial, dan dalam

menentukan kebijakan publik menyangkut penyelesaian

masalah-masalah sosial.

i) Membentuk mekanisme sosial kontrol dengan audit secara

periodik, dan menerapkan sistem reward and punishment

terhadap anggota.

9) Sebagai materi masukan untuk menyusun Direktif Kapolri, meliputi:

a) Reformasi Birokrasi Polri merupakan suatu proses yang tidak

boleh berhenti dan harus terus dilakukan guna mewujudkan

Polri yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Hal ini harus dapat dimengerti, dipahami dan dilaksanakan

oleh seluruh anggota Polri dengan para Kepala Kesatuan

sebagai ujung tombak perubahan (agent of change).

b) Tanamkan paradigma Polri sebagai pelindung, pengayom dan

pelayan masyarakat sejak dalam pendidikan pembentukan

sehingga dapat terinternalisasi dalam pembentukan karakter

setiap anggota Polri.

c) Jadikan .....

Page 26: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

26

c) Jadikan kritik yang merupakan salah satu bentuk kontrol

eksternal Polri sebagai pemacu semangat dalam

meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Polri

adalah pelayan masyarakat yang harus terus berupaya

memberikan kepuasan kepada masyarakat sebagai stake

holder Polri.

d) Lakukan analisa dan evaluasi terhadap setiap kegiatan yang

dilakukan untuk perbaikan dalam kegiatan kedepan.

19. Hasil Pembahasan Kelompok III, dengan topik Diskusi: “Rencana Tindak Lanjut

Implementasi Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja Polri”, antara lain:

a. Terobosan Kreatif dalam Implementasi transparansi dan akuntabilitas

Kinerja Polri dijabarkan dalam beberapa aspek, sebagai berikut:

1) Sistem dan Metode Perencanaan Strategi: Mensosialisasikan Road

Map RBP kepada seluruh fungsi dan sekaligus memberikan

contoh-contoh penyusunan rencana kerja (fasilitasi);

2) Sistem dan Metode Perencanaan Kerja: seluruh komplain yang

masuk ke kesatuan Polda dan Polres harus menjadi sasaran

kinerja untuk proses penyelesaian.

3) Sistem dan Metode RKA-KL

a) Karorena Polda memberikan fasilitasi kepada Kapolres dan

mendistribusikan kepada DPRD dan Bupati (melakukan

control dan memberikan tambahan bila dipandang kurang)

b) Melakukan evaluasi dan fasilitasi, supervisi pada semua

fungsi dalam kurun waktu tiap triwulan sekali;

c) RKA-KL dimasukkan dalam kurikulum Diktuk Brigadir;

d) Melaksanakan audit independen/ dari luar, membuat

perwabku dengan melibatkan BPKP, menampilkan di media

internal dan eksternal tentang distribusi anggaran.

e) Melakukan .....

Page 27: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

27

e) Melakukan pelatihan penggunaan anggaran mulai dari

pengajuan anggaran, realisasi anggaran, dan

pertanggungjawaban anggaran, serta sosialisasi mengenai hal

tersebut sehingga semua personil memiliki gambaran umum

dan transparansi.

4) Sistim dan Metode Penetapan Kinerja;

Memberikan target kepada para direktur dan Kepala Biro serta para

Kapolres setiap triwulan untuk melaporkan penyelesaian complain

masyarakat.

5) Sistem dan metode manajemen LAKIP.

6) Menyusun laporan kinerja sesuai jadwal yang ditentukan oleh

Mabes Polri meliputi laporan Polda maupun Polres.

7) Sistem dan Metode Personil, meliputi:

a) Seluruh bank data yang diminta oleh Panda dipublikasikan

b) Melibatkan pengawas eksternal yang berkompeten dalam

setiap tahapan ujian, system one day test and one day

service;

c) Adanya talent scouting prestasi melalui penilaian pimpinan;

d) Pelimpahan rekruitmen melalui outsourching;

e) Pelibatan perwakilan tim seleksi dari Mabes Polri ke semua

Polda;

f) Diumumkan secara transparan melalui media massa maupun

elektronik secara nasional;

g) Menetapkan sanksi yang berat terhadap pelaku KKN;

h) Membuat wadah untuk mengakomodir complain;

i) Sosialisasi dini, sejak di tingkat sekolah umum.

j) Pembuatan buku pedoman penerimaan anggota Polri

Brigadir/Perwira;

k) Pelaksanaan rekruitmen diserahkan pada lembaga

independen diluar Polri yang sudah bersertifikasi;

l) Melakukan uji kompetensi setiap pelaksanaan mutasi dan

melaksanakan evaluasi jabatan setiap triwulan atau semester

m) Dibuat tim khusus/pengawas dalam proses mutasi;

n) Menetapkan .....

Page 28: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

28

n) Menetapkan sanksi yang berat terhadap pelaku KKN;

o) Semua jabatan harus melalui assessment centre;

p) Dilakukan pemeriksaan psikologi dan pemeriksaan oleh

Propam dengan pola Guidance Conceling;

q) Menggunakan IT dalam pengiriman SP2HP, CCTV di ruang

penyidikan;

r) Memasukkan anggaran operasional Propam dalam DIPA.

8) Sistem Dan Metode Sarpras/ Materiil

a) Menggunakan media massa dan elektronik terkait pengadaan

barang dan jasa dilingkungan Polri melalui LPSE;

b) Pemaparan distribusi BBM oleh satuan atas kepada satuan

bawah;

c) Dibuat pembukuan distribusi BBM/oli dinas secara detail atau

online sehingga diketahui oleh seluruh personil;

d) Dibentuk pengawasan eksternal, untuk mengaudit dengan

periode waktu tertentu misalnya satu semester/ pertahun.

9) Sistem dan Metode Operasional:

a) Gunakan IT untuk kirim SP2HP;

b) Pemasangan CCTV di ruang penyidikan;

c) Pelibatan LSM/LBH ,lembaga independen dalam giat;

d) Membuat pusat informasi perkembangan perkara bagi korban

tindak pidana dengan mekanisme tertentu;

e) Membuat tim terpadu;

f) Membuat ISO pelatihan tentang HAM kepada penyidik;

g) Membuat system pengawasan penyidikan elektronik (SPPE).

20. Visualisasi / Pameran

Kegiatan Visualisasi/Pameran disiapkan 38 stand yang diperuntukkan bagi

6 (enam) Satfung Mabes Polri, 31 Satwil Polda dan 1 stand eksternal

(Kemitraan) untuk melakukan visualisasi yang diisi dengan berbagai produk

tentang pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri, untuk diadakan penilaian

dengan penjabaran sebagai berikut :

a. Indikator .....

Page 29: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

29

a. Indikator penilaian

1) Administrasi dan Produk

a) Penjabaran Road Map RBP Satfung Mabes Polri dan Satwil

b) Program Kegiatan RBP Satfung/Satwil tahun 2012

c) Laporan Analisa dan Evaluasi RBP Semester I, II dan Tahunan

2011

d) Rencana Aksi RBP Tahun 2011-2014

2) Implementasi

a) Audio dan visual

b) Poster

c) Profil Kegiatan Satfung/Satwil (CD/Cetak Leaflet/Brosur/Stiker

d) Aspek pelayanan (Internal Polri dan Eksternal/Masyarakat

e) Aspek manfaat dan Akuntabilitas

3) Desain Tata ruang

a) Keserasian

b) Buku tamu dan pelayanan Stand

4) Presentasi

b. Kriteria Penilaian

1) Baik Sekali 86-95

2) Baik 75-85

3) Cukup 66-75

4) Kurang 56-65

c. Isi stand Visualisasi/pameran Reformasi Birokrasi Polri

a) Foto/Film tentang pelaksaaan Reformasi Birokrasi Polri;

b) Foto/Film tentang Pelayanan Publik yang Prima;

c) Piagam sertifikasi ISO, Piagam Citra Pelayanan Prima;

d) Peraturan Kepala Kepolisian Negara republik Indonesia;

e) Piranti lunak dan pedoman yang berkaitan dengan pelayanan

publik;

f) Produk .....

Page 30: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

30

f) Produk / dokumen pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri: Rencana

Aksi, Laporan Analisa dan Evaluasi serta Laporan Monitoring;

d. Hasil Penilaian Tim Quality Assurance terhadap pelaksanaan

Visualisasi/Pameran adalah sebagai berikut :

1) Tingkat Satfung Mabes Polri:

a) Korlantas Polri Nilai 81,55 Ranking 1 Kriteria Baik

b) SSDM Polri Nilai 79,78 Ranking 2 Kriteria Baik

c) Baharkam Polri Nilai 78,98 Ranking 3 Kriteria Baik

d) Bareskrim Polri Nilai 76,10 Ranking 4 Kriteria Baik

e) Baintelkam Polri Nilai 76,05 Ranking 5 Kriteria Baik

f) Korbrimb Polri Nilai 75,85 Ranking 6 Kriteria Baik

2) Tingkat Satwil/Polda-Polda:

a) Bali Nilai 79,65 Ranking 1 Kriteria Baik

b) Jawa Timur Nilai 79,53 Ranking 2 Kriteria Baik

c) Jawa Barat Nilai 78,58 Ranking 3 Kriteria Baik

d) Sultra Nilai 77,48 Ranking 4 Kriteria Baik

e) Metro Jaya Nilai 77,43 Ranking 5 Kriteria Baik

f) Maluku Utara Nilai 77,05 Ranking 6 Kriteria Baik

g) Sul Selbar Nilai 77,00 Ranking 7 Kriteria Baik

h) DIY Nilai 76,75 Ranking 8 Kriteria Baik

i) NTB Nilai 76,48 Ranking 9 Kriteria Baik

j) Banten Nilai 76,46 Ranking 10 Kriteria Baik

k) Sumut Nilai 76,18 Ranking 11 Kriteria Baik

l) Sulut Nilai 75,90 Ranking 12 Kriteria Baik

m) Kep. Riau Nilai 75,88 Ranking 13 Kriteria Baik

n) Kep. Babel Nilai 75,53 Ranking 14 Kriteria Baik

o) Bengkulu Nilai 75,18 Ranking 15 Kriteria Baik

p) Jateng Nilai 75,18 Ranking 16 Kriteria Baik

q) Lampung Nilai 74,75 Ranking 17 Kriteria Cukup

r) Aceh Nilai 74,68 Ranking 18 Kriteria Cukup

s) Riau Nilai 74,38 Ranking 19 Kriteria Cukup

t) Papua .....

Page 31: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

31

t) Papua Nilai 74,35 Ranking 20 Kriteria Cukup

u) Jambi Nilai 74,35 Ranking 21 Kriteria Cukup

v) Kalsel Nilai 74,18 Ranking 22 Kriteria Cukup

w) Kalbar Nilai 74,10 Ranking 23 Kriteria Cukup

x) Sumbar Nilai 74,08 Ranking 24 Kriteria Cukup

y) Kalteng Nilai 74,00 Ranking 25 Kriteria Cukup

z) Maluku Nilai 75,38 Ranking 26 Kriteria Cukup

aa) Sumsel Nilai 73,43 Ranking 27 Kriteria Cukup

bb) Sulteng Nilai 73,30 Ranking 28 Kriteria Cukup

cc) Kaltim Nilai 73,25 Ranking 29 Kriteria Cukup

dd) NTT Nilai 72,95 Ranking 30 Kriteria Cukup

ee) Gorontalo Nilai 72,30 Ranking 31 Kriteria Cukup

21. Spontanitas Statement

a. Pada pelaksanaan Semiloka Reformasi Birokrasi Polri telah disampaikan

pula spontanitas statemen dari peserta pihak internal Polri yang

disampaikan oleh Wakapolda Sulsel, sebagai berikut :

1) Polri siap menerima masukan/kritikan dalam bentuk apapun dengan

lapang dada, kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan berbagai

perubahan untuk mewujudkan:

a) Organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia baik

perorangan maupun kesatuan yang bersih, bebas dari KKN

dan anti kekerasan;

b) Peningkatan kinerja menuju pelayanan prima dengan

memiliki standard pelayanan pada setiap unit kerja;

c) Kinerja Kepolisian yang transparan dan akuntabel;

2) Dalam rangka mewujudkan pelayanan prima yang anti KKNdan anti

kekerasan serta transparansi dan akuntabel, diperlukan komitmen

bersama baik dalam bentuk perorangan maupun kesatuan Polri,

dengan meningkatkan:

a) Koordinasi .....

Page 32: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

32

a) Koordinasi, komunikasi dan konsistensi dalam

melaksanakan tugas;

b) Kemampuan mencari dan menemukan creative

breakthrough (terobosan kreatif);

c) Kepemimpinan Polri yang berani tampil di depan, tegas dan

humanis dalam menangani aksi-aksi anarkis dan kasus-

kasus KKN;

d) Pelayanan dalam penyajian data secara objektif tentang

penanganan tindak pidana dan kecelakaan lalu lintas dengan

menjunjung tinggi sikap kejujuran;

e) Perilaku Polri yang santun dengan menampilkan sikap

senyum, sapa dan salam pada masyarakat yang

membutuhkan bantuan;

f) Perlindungan, pengayoman dan pelayanan dalam setiap

pelaksanaan tugas untuk memberikan rasa aman bagi

masyarakat;

g) Penerapan tindakan Kepolisian yang tidak semata-mata

mengedepankan kepastian hukum saja, namun juga

mempertimbangkan rasa keadilan dan kemanfaatan bagi

masyarakat.

h) Pendidikan dan pelatihan sesuai dengan 10 (sepuluh)

komponen pendidikan secara konsisten.

i) Pemahaman tentang ketentuan peraturan perundang-

undangan dan konsisten dalam pelaksanaannya.

3) Polri perlu mengembangkan secara intensif sinergitas sistem

pengawasan internal dan eksternal dengan prinsip internal

memanfaatkan eksternal (IME) dan eksternal mendukung internal

(EMI).

b. Respon .....

Page 33: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

33

b. Respon dari kalangan eksternal terhadap pelaksanaan Semiloka sangat

positif, dengan disimpulkannya beberapa poin penting bagi implementasi

Reformasi Birokrasi Polri, yaitu bahwa kalangan eskternal yang dalam

Semiloka diwakili oleh para aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat dapat

memahami bahwa tugas Polri sangat berat dan kompleks. Untuk itu

mereka berkomitmen melalui penyampaian notifikasi yang dihasilkan dan

dibacakan oleh Djamil Mubarak, Direktur Masyarakat Transparansi

Indonesia (MTI), yaitu sebagai berikut:

1) Memberikan daya dukung setinggi-tingginya untuk pelaksanaan

Reformasi Birokrasi Polri yang berdayaguna dan berhasil guna,

mewujudkan pelayanan prima Polri yang anti KKN dan anti

kekerasan, serta transparan dan akuntabel.

2) Berupaya untuk mengisi ruang-ruang partisipasi publik yang

disediakan oleh Polri untuk mewujudkan terlaksananya cita-cita dari

Reformasi Birokrasi Polri tersebut.

3) Berupaya menjadi katalisator dalam peningkatan budaya kerja yang

menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme, etika dan kejujuran di

tubuh Polri.

4) Berupaya mendorong terbentuknya island of integrity disetiap

satuan kerja dan satuan wilayah Polri, dalam menyongsong

peningkatan institusi Polri yang menjalankan prinsip-prinsip good

governance dan polisi yang humanis.

5) Berupaya memberikan pemikiran, ide dan gagasan sebagai solusi

alternative untuk kebutuhan terlaksananya Reformasi Birokrasi Polri

yang paripurna.

IV. PENUTUP .....

Page 34: Laporan Pelaksanaan Semiloka Dan Visualisasi Rbp

34

IV. PENUTUP

Demikian Laporan Hasil Pelaksanaan Semiloka dan Visualisasi Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi Polri ini dibuat dan dilaporkan kepada Pimpinan sebagai

pertanggungjawaban dan bahan pertimbangan dalam menentukan langkah

kebijakan lebih lanjut.

Jakarta, Juni 2012

ASRENA KAPOLRI SELAKU

KETUA TIM PELAKSANA REFORMASI BIROKRASI POLRI

Drs. PUDJIANTO, S.H. INSPEKTUR JENDERAL POLISI