laporan pak hamsir

45
I. Tujuan 1) Untuk mengetahui alur listrik dalam mengubah arus AC menjadi Arus DC 2) Mengetahui fungsi dan bagaimana cara kerja dari Trafo CT dan Trafo non-CT 3) Mengetahui beberapa komponen-komponen elektronika beserta fungsinya 4) Memeriksa kondisi diode Mempelajari karakteristik I = f (V), bias reverse dan bias forward II. Landasan Teori III. Dalam bidang elektronika dikenal ada dua jenis komponen yang kelompokkan menjadi 2. Dua macam komponen ini adalah komponen pasif dan komponen aktif. Dua macam komponen elektronika yang akan kita pelajari dalam dasar elektronika ini selalu ada dalam setiap rangkaian elektronika. Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Contoh komponen aktif ini adalah Transistor dan IC juga Lampu Tabung. Besarnya arus panjar bisa berbeda-beda untuk tiap komponen2 ini. Sedangkan komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik.

Upload: amg-gebiyosta

Post on 20-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

I. Tujuan1) Untuk mengetahui alur listrik dalam mengubah arus AC menjadi Arus DC2) Mengetahui fungsi dan bagaimana cara kerja dari Trafo CT dan Trafo non-CT3) Mengetahui beberapa komponen-komponen elektronika beserta fungsinya4) Memeriksa kondisi diodeMempelajari karakteristik I = f (V), bias reverse dan bias forward

II. Landasan TeoriIII. Dalam bidang elektronika dikenal ada dua jenis komponen yang kelompokkan menjadi 2. Dua macam komponen ini adalah komponen pasif dan komponen aktif. Dua macam komponen elektronika yang akan kita pelajari dalam dasar elektronika ini selalu ada dalam setiap rangkaian elektronika.Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Contoh komponen aktif ini adalah Transistor dan IC juga Lampu Tabung. Besarnya arus panjar bisa berbeda-beda untuk tiap komponen2 ini.Sedangkan komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik. Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, transformator/trafo, dioda dsb.Dalam dasar elektronika penggunaan kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-sama, kecuali dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya menggunakan komponen-komponen pasif saja misalnya rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisiknya.

DIODADiodaadalah komponen aktif bersaluran dua (diode termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai duaelektrodeaktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan diode digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap (VARIable CAPacitor/kondensator variabel) digunakan sebagaikondensatorpengendali tegangan.Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis diode seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari diode adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, diode dapat dianggap sebagai versi elektronik darikatuppada transmisi cairan.Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.Awal mula dari diode adalah perantikristal Cat's Whiskerdantabung hampa(juga disebut katup termionik). Saat ini diode yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor sepertisilikonataugermanium.

RESISTORResistoradalahkomponen elektronikdua kutub yang didesain untuk menahanarus listrikdengan memproduksitegangan listrikdi antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dansirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalahresistansinyadandaya listrikyang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasukkoefisien suhu,desahlistrik, daninduktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida danpapan sirkuit cetak, bahkansirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

KAPASITORKapasitor atau kondensator olehditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867) pada hakikatnya adalahsuatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik ataukomponen listrik yang mampu menyimpan muatan listrik yang dibentuk oleh permukaan ( piringan atau kepingan ) yang berhubungan yang dipisahkan oleh suatu penyekat.

Ketika kapasitor dihubungkan pada sebuah sumber tegangan maka piringan atau kepingan terisi elektron. Bila elektron berpisah dari satu plat ke plat lain maka muatan elektron akan terdapat diantara kedua kepingan. Muatan ini disebabkan oleh muatan positif pada plat yang kehilangan elektron dan muatan negatif pada plat yang memperoleh elektron.TRANSFORMATORTransformator/Transformer/Trafoadalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasimesin listrik statisdan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.

OSILOSKOPOsiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Ada beberapa jenis osiloskop berbasis komputer, dan telah diimplementasikan, salah satu jenis osiloskop digital berbasis komputer menggunakan sound card yang dikendalikan di bawah sistem operasi Linux. Perangkat keras maupun perangkat lunak yang mengendalikannya telah diuji fungsi dan kebenarannya, dan sudah dapat berfungsi dengan baik danbenar.Perangkat keras memiliki kemampuan menerima frekuensi masukan sampai 4 MHz, namun karena memanfaatkan sound card stereo CMI 8738, frekuensi masukan hanya mencapai 20 kHz sesuai kemampuan sound card menerima frekuensi pada mode stereo dengan resolusi 16-bit.

Perangkat lunak pengendali diimplementasikan menggunakan program bantu GCC (GNU Compiler Collections) pada Linux, dan dengan memanfaatkan pengolah grafik X-Window, program ini sudah dapat menampilkan grafik dari sinyal yang diukur sebagaimana tampilan pada osiloskop dual trace.Osiloskop yang diimplementasikan dalam penelitian ini dinamai Xoscopedibuat olehTim Witham, memilih dua kanal input yang dapat bekerja secara simultan dan dapat dikembangkan menjadi delapan kanal input, juga dapat menerima masukan dari ProbeScope Cat.No. 22-310 melalui input port serial (long= frekuensi input bisa mencapai 5 MHz).LEDLampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving. Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.SWITCH Switch ialah sebuah perangkat keras yang memungkinkan terjadinya distribusipacket dataantar komputer dalam jaringan dan mampu untuk mengenali topologi jaringan di banyaklayer sehinggapacket datadapat langsung sampai ke tujuan.Hub ialah perangkat jaringan yang sederhana. Hub tidak mengatur alur jalannya data di jaringan, jadi setiappacket datayang melewati Hub akan dikirim(broadcast)ke semua port yang ada hingga packet data tersebut sampai ke tujuan. Hal tersebut dapat membuat hub menjadi collisionsdan memperlambat jaringan. (Hub juga sering dikenal dengan namarepeater)Switch dan Hub sebenarnya memiliki fungsi yang sama, karena dengan menggunakan salah satu diantaranya kita tetap bisa membuat Jaringan Komputer, tapi penggunaan Switch akan lebih cepat daripada Hub apalagi bila jaringan yang kita punya sangat besar.

AVOMETERAvometerdigunakan untuk memeriksa Tegangan,penurunan tegangan. Mengidentifikasi status sinyal, misalnya AC, DC atau pulsa DC. Status sinyal input dan output dari unit pengendali system pengapian. Arus yang mengalir pada rangkaian dan komponen.Meter yang disatukan pada analyzer mungkin memerlukan pemilihan fungsi yang berbeda untuk memungkinkannya bekerja secara terpisah dari fungsi analyzer. Ampermeter analyzer umumnya menggunakan jenis pick-up induktif yang dihubungkan ke rangkaian kendaraan

PROJECT BOARDProject Board atau yang sering disebut sebagai BreadBoard adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronikdan merupakan prototipe dari suatu rangkaian elektronik. Di zaman modern istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada jenis tertentu dari papan tempat merangkai komponen, dimana papan ini tidak memerlukan proses menyolder ( langsung tancap ).Karena papan ini solderless alias tidak memerlukan solder sehingga dapat digunakan kembali, dan dengan demikian dapat digunakan untuk prototipe sementara serta membantu dalam bereksperimen desain sirkuit elektronika. Berbagai sistem elektronik dapat di prototipekan dengan menggunakan breadboard, mulaidari sirkuit analog dan digital kecil sampai membuat unit pengolahan terpusat (CPU).

IV. Alat & Bahan

GambarNama Alat & Bahan

Trafo non-CT 500mA

Trafo CT 500mA

Elco 100 mF

Resistor 100K

Kabel Tunggal

Switch

LED

Avometer

Solder

Timah

Kabel Listrik

Dioda 1A

Steker

Papan Mika

Pemotong Mika

Baut

Obeng

Papan Project Board

Osiloskop

Bor

V. Cara Kerja1) Papan Mika sebagai Alas Memotong Papan Mika berbentuk persegi panjang menjadi 2 bagian. Melubangi beberapa permukaan Papan Mika dengan bor untuk penempatan komponen-komponen elektronika seperti Trafo, Switch, Terminal, dan Papan Project Board. Serta gunakan scrub untuk meletakan bagian di trafo dan menjadi kaki.2) Trafo Main Material untuk Menaikkan & Menurunkan Arus AC Sebelum menempatkan Trafo di papan dan mengoprasikannya, menyambungkan trafo dengan kabel tunggal dan kabel listrik dengan cara di solder Menyiapkan Trafo CT, Trafo non-CT, Solder, Timah, dan Kabel tunggal untuk langkah penyolderan Menyambungkan kabel listrik ke Trafo CT ( 0V & 220 V) dan Trafo non-CT ( 0V & 220 V ) sebagai penyambung Trafo menuju ke Source Power dengan mengupas ujung kabel listrik lalu disolder menggunakan timah agar kabel tersambung/menempel di ukuran trafo yang telah ditentukan Menyambungkan ujung kabel listrik yang satunya dengan steker agar dapat di contakkan dengan Source Power Kemudian menyambungkan kabel tunggal ke Trafo CT ( 6V, 6V, CT/0, 12V, 9V, 9V, 12V ) dan Trafo non-CT ( 0V, 3V, 4.5V, 6V, 7,5V, 9V, 12V ) sebagai penyambung trafo menuju ke Papan Project Board Setelah kabel tersambung secara keseluruhan letakkan kedua Trafo tersebut dipapan kemudian Paku agar tidak tergeser saat dioprasikan ( Gunakan gabus untuk menjadi alas Trafo di atas papan yang telah disesuaikan ukurannya )3) Switch sebagai Penyambung & Pemutus Arus Listrik Meletakkan switch di atas papan yang telah dilubangi

4) Project Board sebagai Wadah Komponen Elektronika Setelah Trafo ( CT & non-CT ), switch, terminal tersambung dengan baik langkah selanjutnya adalah meletakan komponen-komponen seperti ( Dioda, Elco, LED, Resistor, dan beberapa Kabel Tunggal ) Urutan peletakkan jika Trafo CT seperti ini : Sumber Trafo CT Terminal 2 Dioda Penyearah ( Zenner ) Elco Resistor Transistor ( Jika ada ) LED Urutan peletakkan jika Trafo non-CT seper ini : Sumber Trafo non-CT Terminal 4 Dioda Penyearah ( Zenner ) Elco Resistor Transistor ( Jika ada ) LED Ingat!! Project Board memiliki 4 bagian bagian 1 & 4 akan tersambung secara horizontal kemudian 2 & 3 tersambung vertikal Merekatkan Project Board diatas papan kayu dengan menggunakan double tape agar tidak mudah tergeser saat dioprasikan 5) Osiloskop sebagai measurement tegangan dan arus Menyambungkan kabel osiloskop sesuai kutub positif dan negatif nya di dalam rangkaian Mengukur tegangan dengan susuanan secara paralel Mengukur arus dengan susuanan secara seri Melihat tampilan gambar yang dihasilkan Mengatur Height and wide jika gambar yang dihasilkan terlalu besar

VI. Data Pengamatan

Tabel 1.1 ( Trafo CT ) Dioda Tunggal & Non Dioda

NoSource PowerRangkaian DiodaTegangan Trafo yang DigunakanResistor Tegangan KeluaranArus yang mengalirDayaFrekuensiKeterangan (Nyala Lampu)

10 V 220 VTunggal & Non6 V100000 2,8 V28x10-7 A784x10-8 W1 HzRedup

20 V 220 VTunggal & NonCT100000 ----

30 V 220 VTunggal & Non9 V100000 4,2 V42x10-7 A1764 x 10-8 W1 HzTerang

40 V 220 VTunggal & Non12 V100000 5,8 V58x10-7 A3364 x 10-8 W0,5 HzSangat Terang

Osiloskop Measure

NoTegangan Trafo yang digunakanHeightWideMeasurement

1

6 V

5 V/div

2 Time/div

2

9 V

5 V/div

2 Time/div

3 12 V

5 V/div

2 Time/div

Tabel 1.2 ( Trafo CT ) Dioda Ganda

NoSource PowerRangkaian DiodaTegangan Trafo yang DigunakanResistor Tegangan KeluaranArus yang mengalirDayaFrekuensiKeterangan (Nyala Lampu)

10 V 220 VGanda6 V100000 2,6 V26x10-7A676 x 10-8 W1 HzRedup

20 V 220 VGandaCT100000 ----

30 V 220 VGanda9 V100000 4 V4x10-6 A16 x 10-7 W1 HzTerang

40 V 220 VGanda12 V100000 5,6 V56x10-7 A3136 x 10-8 W0,5 HzSangat Terang

Osiloskop Measure

NoTegangan Trafo yang digunakanHeightWideMeasurement

1

6 V

5 V/div

2 Time/div

2

9 V

5 V/div

2 Time/div

3

12 V

5 V/div

2 Time/div

Tabel 1.3 ( Trafo CT ) Dioda Bridge

NoSource PowerRangkaian DiodaTegangan Trafo yang DigunakanResistor Tegangan KeluaranArus yang mengalirDayaFrekuensiKeterangan (Nyala Lampu)

10 V 220 VBridge6 V100000 2,6 V26x10-7A676 x 10-8 W1 HzRedup

20 V 220 VBridgeCT100000 ----

30 V 220 VBridge9 V100000 4 V4x10-6 A16 x 10-7 W1 HzTerang

40 V 220 VBridge12 V100000 5,6 V56x10-7 A3136 x 10-8 W1 HzSangat Terang

Osiloskop Measure

NoTegangan Trafo yang digunakanHeightWideMeasurement

1

6 V

5 V/div

2 Time/div

2

9 V

5 V/div

2 Time/div

3

12 V

5 V/div

2 Time/div

Table 2.1 ( Trafo non-CT ) Dioda Tunggal & Non Dioda

NoSource PowerRangkaian DiodaTegangan Travo yang DigunakanResistorTegangan KeluaranArus yang mengalirDayaFrekuensiKeterangan (Nyala Lampu)

10 V 220 VTunggal & Dioda0 V100000 -----

20 V 220 VTunggal & Dioda3 V100000 0.6 V6x10-7 A36x10-81 HzRedup

30 V 220 VTunggal & Dioda4,5 V100000 1 V1x10-6 A1x10-61 HzRedup

40 V 220 VTunggal & Dioda6 V100000 2.6 V26x10-7 A676x10-81 HzTerang

50 V 220 VTunggal & Dioda7,5 V100000 3 V3x10-6 A9x10-61 Hz Terang

60 V 220 VTunggal & Dioda9 V100000 4 V4x10-6 A16x10-61 HzTerang

70 V 220 VTunggal & Dioda12 V100000 5.454x10-72916x10-81 HzSangat Terang

Osiloskop Measure 2.1

Table 2.2 ( Trafo non-CT ) Dioda GandaNoSource PowerRangkaian DiodaTegangan Travo yang DigunakanResistorTegangan KeluaranArus yang mengalirDayaFrekuensiKeterangan (Nyala Lampu)

10 V 220 VGanda0 V100000 -----

20 V 220 VGanda3 V100000 0.8 V8x10-7 A64x10-81 HzRedup

30 V 220 VGanda4,5 V100000 1.4 V14x10-7 A196x10-71 HzRedup

40 V 220 VGanda6 V100000 2.8 V28x10-7 A784x10-81 HzTerang

50 V 220 VGanda7,5 V100000 3 V3x10-6 A9x10-61 Hz Terang

60 V 220 VGanda9 V100000 4 V4x10-6 A16x10-61 HzTerang

70 V 220 VGanda12 V100000 5.656x10-73136x10-81 HzSangat Terang

Osiloskop Measure 2.2NoTegangan Trafo yang DigunakanHeightWideMeasurement

10 V5 V/div2 Time/div-

2

3 V

5 V/div

2 Time/div

3

4,5 V

5 V/div

2 Time/div

4

6 V

5 V/div

2 Time/div

5

7,5 V

5 V/div

2 Time/div

6

9 V

5 V/div

2 Time/div

7

12 V

5 V/div

2 Time/div

Table 2.3 ( Trafo non-CT ) Dioda Bridge

NoSource PowerRangkaian DiodaTegangan Travo yang DigunakanResistorTegangan KeluaranArus yang mengalirDayaFrekuensiKeterangan (Nyala Lampu)

10 V 220 VBridge0 V100000 -----

20 V 220 VBridge3 V100000 0.8 V8x10-7 A64x10-81 HzRedup

30 V 220 VBridge4,5 V100000 1.4 V14x10-7 A196x10-71 HzRedup

40 V 220 VBridge6 V100000 2.8 V28x10-7 A784x10-81 HzTerang

50 V 220 VBridge7,5 V100000 3 V3x10-6 A9x10-61 Hz Terang

60 V 220 VBridge9 V100000 4 V4x10-6 A16x10-61 HzTerang

70 V 220 VBridge12 V100000 5.656x10-73136x10-81 HzSangat Terang

Osiloskop Measure 2.3NoTegangan Trafo yang DigunakanHeightWideMeasurement

10 V5 V/div2 Time/div-

2

3 V

5 V/div

2 Time/div

3

4,5 V

5 V/div

2 Time/div

4

6 V

5 V/div

2 Time/div

5

7,5 V

5 V/div

2 Time/div

6

9 V

5 V/div

2 Time/div

7

12 V

5 V/div

2 Time/div

Table 3.1 ( Trafo CT ) Measurement current in Osiloskop

NoTegangan Trafo yang DigunakanArus yang MengalirHeightWideMeasurement

1

6 V

27x10-7 A

5 V/div

2 Time/div

2CT----

3

9 V

41x10-7

5 V/div

2 Time/div

4

12 V

57x10-7

5 V/div

2 Time/div

Table 4.1 ( Trafo CT ) Measurement current in Osiloskop

NoTegangan Trafo yang DigunakanArus yang MengalirHeightWideMeasurement

10 V79x10-7 A2 V/div2 Time/div-

23 V141x10-8 A2 V/div2 Time/div

3

4,5 V

281x10-8 A

2 V/div

2 Time/div

4

6 V

31x10-7 A

2 V/div

2 Time/div

5

7,5 V

4x10-6 A

2 V/div

2 Time/div

6

9 V

551x10-8

2 V/div

2 Time/div

7

12 V

81x10-8 A

2 V/div

2 Time/div

VII. Analisis Data & Pembahasan

Percobaan pertama kami menggunakan Trafo CT dimana kami mengamati nyala lampu, arus yang mengalir, dan tegangan keluaran pada rangkaian komponen pada project board. Sumber tegangan yang digunakan sebesar 220 V masuk kedalam trafo kemudian di convert menjadi tengangan sebesar 6 V, 9 V, dan 12 V sebagai sumbu possitive yang di sambungkan 2 dioda. Arus AC yang mengalir di ubah menjadi DC setelah melewati dioda pada kutub positive, kabel 0 pada trafo menjadi sumbu negatife. Dirangkai menjadi suatu rangkaian elektronika dengan urutan ELCO Resistor LED. Resistor dirangkai seri agar arus yang diterima lampu LED tidak berlebih dan tidak membuat LED putus. Arus yang lewat di stabilkan dan di simpan di dalam ELCO ( Ingat Besaran ELCO harus lebih besar dari pada besaran lampu LED ), kemudian arus melewati rangkaian seri resistor ( tegangan akan terbagi berdasarkan rumus R1 + R2 + ..... Rn ), terakhir tegangan yang masuk kedalam lampu LED sesuai dengan yang di inginkan dan tidak terputus yaitu sebesar 1.5 V, 1.8 V, 2.1 V. Arus yang melewati rangkaian di setiap titik selalu sama menyesuaikan tegangan V yang digunakan pada rangkaian yaitu 0.0006 A, 0.00009 A, 0.00012 A. Nyala lampu yang dihasilkan tegangan 6 Volt ber arus 0.00006 A dengan keluaran 1.5 V menghasilkan nyala lampu redup/kurang terang dikarenakan arus dan tegangan masukan yang kurang dari batas kapasitas LED jadi menghasilkan nyala yang redup, berbeda dengan tegangan 9 V dan 12 V ber arus > 0.00008 V dengan keluaran > 1.6 V menghasilkan nyala lampu yang terang dikarenakan arus dan tengan masukan yang sesuai dari batas kapasitas LED akan tetapi sempat mengalami explode pada ELCO dan terputus nya LED yang dikarenakan arus & tegangan kurang sempurna di stabilkan pada ELCO ( Kapasitas yang kurang/ kualitas yang kurang baik ) dan arus tegangan yang sampai pada LED berlebih sehingga LED terputus dalam beberapa detik saja. Resistor dan rangkaian resistor ( Seri/Pararel ) yang digunakan sangat berpengaruh pada besaran arus dan tegangan pada rangkaian elektronika yang menggunakan Trafo CT ini. Dioda yang digunakan keseluruhan hanya 2 untuk sumbu positive saja.

Kemudian pada percobaan kedua kami menggunakan Trafo non CT dimana kami mengamati hal yang sama yaitu lampu, arus yang mengalir, dan tegangan keluaran pada rangkaian kokmponen pada project board. Sumber tegangan yang kami gunakan pun sama sebesar 220 V. Tegangan masuk kedalam trafo kemudian di ubah dan disederhanakan menjadi 3 V, 6 V, 9 V, 12 V. Trafo bermuatan ( 3 V, 6 V , 9 V, 12 V ) yang telah disambung dengan kabel itu sebagai sumbu positive dan bermuatan 0 V sebagai sumbu negative. Masing-masing sumbu di pasangkan 2 dioda yang berbeda pita ( Depan-Belakang/Positive-Negative ) secara keseluruhan kita menggunakan 4 Dioda pada rangkaian yang menggunakan Trafo non-CT dikarenakan untuk sebagai sumbu Positive, negative, dan ground, kemudian satukan kepala dioda yang sama dari sumbu yang berbeda ( Positive-Negative ), setelah itu sambungkan menuju rangkaian elektronika pada project board dengan urutan ELCO Resistor LED. Resistor yang digunakan pun sama dengan besaran 100k yang dirangkai seri agar arus dan tegangan yang masuk tidak berlebih kepada LED ( tegangan akan terbagi sesuai rumus R1 + R2 + ..... Rn ), tegangan keluaran yang masuk kedalam LED adalah 1.1 V, 1.5 V, 1.8 V, dan 2.1 V. Arus yang melewati menyesuaikan sesuai dengan tegangan yang masuk yaitu 3 V 0.00003 A, 6 V 0.00006 V, 9 V 0.00009 V, dan 12 V 0.00012 A. Nyala lampu yang dihasilkan 3 V -6V ber arus 1.5 V menghasilkan nyala lampu yang terang, dalam penggunaan trafo non CT tidak terjadi explode dikarenakan kapasitas ELCO yang sesuai dan Resistor dalam penghambat pun sesuai dengan tegangan masukan Trafo yang mengalir dalam rangkaian elektronika pada project board.

VIII. Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan dengan 2 jenis Trafo yang berbeda dapat disimpulkan sebagai berikut :1) Trafo CT menggunakan 2 dioda dengan kepala kutub hadap yang sama sebgai sumbu positive dalam aliran arus & tegangan atau biasa disebut Dioda Ganda2) Trafo non CT menggunakan 4 dioda dengan kepala kutub hadap yang berbeda-beda di tiap sumbu ( Positive Negative ) atau biasa disebut menggunakan Dioda Bridge3) 2 jenis trafo yang berbeda memiliki fungsi yang sama yaitu merubah arus AC menjadi Arus DC4) ELCO dalam rangkaian berfungsi menstabilkan arus&tegangan yang masuk dan sebagai penyimpan tegangan dalam suatu rangkaian ( Kapasitas ELCO harus lebih besar dari pada kapasitas LED )5) Resistor berfungsi sebagai penghambat arus yang masuk kedalam LED agar tidak berlebih dan menyebabkan LED terputus. Resistor dirangkai seri agar hambatan yang dihasilkan lebih besar6) Masalah-masalah yang timbul seperti explode disebabkan kualitas komponen yang kurang baik atau besaran arus dan tegangan yang berlebih mengalir pada suatu rangkaian7) Arus dan tegangan keluaran pada masing-masing besaran trafo berbeda-beda dikarenakan tegangan masuk kedalam rangkaian yang menyesuaikan besaran-besaran tegangan trafo8) Nyala Lampu yang dihasilkan redup/terang dipengaruhi faktor-faktor seperti tegangan masukan trafo yang digunakan, kualitas ELCO, besaran resistor yanh digunakan, rangkaian resistor yang diterapkan ( Pararel/seri ) dan berapa buah resistor yang digunakan didalam rangkaian9) Menggunakan Dioda Bridge lebih stabil dibanding dioda tunggal ataupun dioda ganda

10) Frekuensi didapat dari n/t dimana n adalah jumlah gelombang dan t adalah waktuf = n/t11) Daya didapat dari v.I dimana v adalah tegangan keluaran dan I adalah arus yang mengalirP = v.I12) Osiloskop sebagai alat pengukur tegangan keluaran dan arus yang mengalir, menampilkan gambaran grafik sederhana yang dapat diatur Height dan Wide nya agar mudah dimengerti

KATA PENGANTAR

Pertama-tama,kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat serta karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah yang disusun untuk memenuhi Tugas Praktikum Kimia Dasar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Terima kasih penulis sampaikan kepada Dosen Bidang Studi Elektronika Dasar yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengerjakan tugas karya ilmiah ini, sehingga penulis menjadi lebih mengerti dan memahami tentang Praktikum Elektronika Dasar. Tak lupa Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah tnembantu dalam upaya penyelesaian karya ilmiah ini baik mendukung secara moril maupun materil.Ibarat pepatah "Tak Ada Gading Yang Tak Retak" maka begitu pulalah dengan hanya ilmiah ini. Walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan, kekurangan dan kesilapan dalam karya ilmiah ini. Untuk itu saran dan kritik tetap penulis harapkan demi perbaikan makalah ini kedepan. Akhir kata penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.

Balikpapan, Desember 2012

Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL iKATA PENGANTAR .iiDAFTAR ISI iii

PERCOBAAN 1 ..1.1 Judul Percobaan .1.2 Tujuan Percobaan ..... 1.3 Landasan Teori ......1.4 Alat dan Bahan ..1.5 Gambar...1.6 Cara Kerja .1.7 Hasil Pengamatan ..1.8 Pengolahan Hasil Pengamatan ..1.9 Kesimpulan ...1.10 Saran ...FOTO DOKUMENTASI ..DAFTAR PUSTAKALEMBAR PENGESAHAN ...LAPORAN PERCOBAAN 1DIODE DAN RANGKAIAN DIODE

Disusun Oleh : SUROTO (1102041)ALVION MANUELO GEBIYOSTA(1102031)WANDRY RIYANTO TAMBUNAN(1102027)

D3 Teknik Instrumentasi Elektronika MigasSEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN-KALIMANTAN TIMURJL. Brigjend Ery Soeparjan No. 09 Balikpapan, Telp. 0542 736566 Email : [email protected] PENGANTAR

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUHPertama-tama, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat serta karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah yang disusun untuk memenuhi Tugas Laporan Percobaan 1 sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Terima kasih penulis sampaikan kepada Dosen Bidang Studi Pengantar Elektronika yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengerjakan tugas karya ilmiah ini, sehingga penulis menjadi lebih mengerti dan memahami. Tak lupa Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah tnembantu dalam upaya penyelesaian karya ilmiah ini baik mendukung secara moril maupun materil.Dan apabila ada keterlambatan kami dalam mengumpulkan tugas kami selaku pembuat tugas ini meminta maaf yg sebesar-besarnya kepada atas keterlambatan iniWASSALAM

Balikpapan,18 Desember 2012

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL iKATA PENGANTAR .iiDAFTAR ISI iii

ITujuan ..1IILandasan Teori . 1IIIAlat dan Bahan .7IVCara kerja .10VData Pengamatan ..12VIAnalisis Data dan Pembahasan .28VIIKesimpulan 30

DAFTAR PUSTAKA...31LEMBAR PENGESAHAN 32