laporan pak eko. ok

21
Laporan Praktik Instalasi Listrik Industri Laporan ini dikumpulkan guna memenuhi syarat praktik instalasi listrik industri semester 4 Di susun Oleh: AHMAD NAUVAL / LT 2A / 3.31.13.0.02 TEKNIK LISTRIK POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2015

Upload: nauval-ahmad

Post on 05-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Laporan

Praktik Instalasi Listrik Industri

Laporan ini dikumpulkan guna memenuhi

syarat praktik instalasi listrik industri semester 4

Di susun Oleh:

AHMAD NAUVAL / LT 2A / 3.31.13.0.02TEKNIK LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2015

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangPraktek Instalasi Listrik Indutri merupakan materi inti yang merupakan praktikum yang mengimplementasikanpengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari mata kuliah lain yang ada pada Program StudiTeknik Listrik. Teori yang didapatkan dari beberapa mata kuliah dipraktekkan pada praktikum ini seperti rancangan listrik gedung, rangkaian kendali otomatis maupun manual, serta instalasi penerangan.

Diharapkan melalui praktikum ini Mahasiswa dapat melatih keterampilan mereka, baik itu dalam perancangan, pemasangan, hingga perawatan dan troubleshooting jika terdapat kerusakan dalam instalasi listrik gedung.1.2 Tujuan

Praktikum Instalasi Listrik Industri ini bertujuan agar Mahasiswa dapat :

1. Membaca gambar kerja

2. Melaksanakan pekerjaan sesuai job latihan pekerjaan

3. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan

4. Melakukan assembling panel

5. Mempersiapkan bahan , komponen dan peralatan listrik

6. Melakukan pengawatan , pengecekan dan pengujian7. Mencari dan memperbaiki gangguan.

1.3 Keselamatan dan kesehatan kerjaKeselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari:

a. Tempat kerja

Tempat kerja harus memperoleh penerangan cukup,lantai tidak licin,sirkulasi udara baik,tidak bising,temperature ruangan normal,tidak berdebu.b. Tindakan tidak amanDalam melakukan kerja sebaiknya angan bersenda gurau dalam bekerja, tidak menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu dan sarung tangan berisolasi,Meletakkan barang ditempat lintasan dll, karena hal ini dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.c. Alat pelindung diriAlat pelindung diri yang dimaksud adalah sepatu berisolasi,sarung tangan berisolasi tinggi,obeng dan tang berisolasi tinggi.d. Peralatan perlindungan

P3K harus segera diberikan kepada korban kecelakaan kerja , pertolongan pertama yang dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat pada sikorban , sebelum pertolongan yang lebih mantap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya dengan tujuan :

1. Menyalamatkan nyawa korban

2. Meringankan penderitaan korban

3. Mencegah cidera / penyakit menjadi lebih parah

4. Mempertahankan daya tahan korban5. Mencarikan pertolongan lebih lanjut

e. Gangguan kesehatanKesehatan seseorang ketika melakukan pekerjaan tidak dapat diprediksi. Untuk menjaga agar tetap terjaga seorang dapat mengupayakan hal seperti : istirahat cukup,makan dengan gizi yang cukup,posisi kerja yang ergonomis,dan melaksanakan pekerjaan sesuai fisiknya.f. Pertolongan pertama pada kecelakaanPeralatan perlindungan merupakan peralatan yang terpasang pada suatu peralatan yang berfungsi sebagai pengaman yang diakibatkan dari bagian yang panas,berputar,dan bertegangan.BAB II

PEMBAHASAN

2.1Teori dasar

Instalasi listrik adalah suatu bagian penting yang terdapat dalam sebuah bangunan gedung , yang berfungsi sebagai penunjang kenyamanan penghuninya .Di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik). Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan adalah gambar dan analisa .Gambar adalah bahasa teknik yang diwujudkan dalam kesepakatan simbol.Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar proyeksi, gambar denah serta gambar situasi.Gambar denah ruangan atau bangunan rumah (gedung) yang kan dipasang instalasi digambar dengan menggunakan lambang-lambang (simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik. Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000. Rancangan instalasi listrik terdiri dari: 1. Gambar situasi Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN. 2. Gambar instalasi meliputi :a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak, motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain. b. Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya .c. Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.

3. Gambar diagram garis tunggal yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi: a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal komponennya. b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya. c .Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.d. Sistem pembumiannya. 4. Gambar detail Gambar detail meliputi :a. Perkiraan ukuran fisik dari panel. b. Cara pemasangan alat listrik. c. Cara pemasangan kabel. d. Cara kerja instalasi kontrolnya. Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi listrik penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai susut tegangan, beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus hubung singkat dan daya hubung singkat.Disamping itu masih juga dilengkapi juga dengan daftar kebutuhan bahan instalasi, dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan/bahan, cara pengujian serta rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya dan lama waktu pengerjaan . Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi dan dihuni dengan baik, nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik. Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat dilaksanakan .Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut instalasi listrik penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh + MCB) merupakan tugas dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak sekering) sampai ke pemasangan titik nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding (pentanahan) merupakan tugas Biro Teknik Listrik (BTL). Penempatan Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu dan mudah dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-kan maupun di-off-kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm diatas lantai.Peralatan Instalasi Listrik (Panel Penerangan)1. Penghantar / kabelKawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban.Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam.Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya. Macam macam kabel tersebut diantaranya :a. Kabel NYADigunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan kabel NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Syarat penandaan dari kabel NYA :NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orangHuruf kodeKomponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

YIsolator PVC

AKawat berisolasi

RePenghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

b. Kabel NYMDigunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga. Kabel NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.Huruf kodeKomponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

YIsolator PVC

MBerselubung PVC

RePenghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

c. Kabel NYY Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.d. Tanda kabel / warnaMerah / Kuning / Hitam = Fasa R, Fasa S, Fasa TBelang hijau kuning = GroundBiru = Netral2. Macam macam saklarSaklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik.Saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow). Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :a. Saklar kutub satub. Saklar kutub gandac. Saklar kutub tigad. Saklar kelompoke. Saklar serif. Saklar tukarg. Saklar silang3. Macam macam fittinga. Fiting langit-langitBisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-langit(eternity/lainnya).b. Fiting gantung Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit.Pada bigian atas fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat.c. Stop KontakPemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air. Contohnya kamar mandi, kolam dan sebagainya4. PipaDidalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa.Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau hantaran darigangguan.Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi.Pipa yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8 dlm.

5. Stop KontakMerupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan.Tegangan ini diperoleh dari hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak. Stop kontak dipasang untuk memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan.6. KlemAdalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit.Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm.7. Kotak SambungPada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.Macam-macam kotak sambung:a. Kotak sambung cabang duaDigunakan untuk menyambung lurus.b. Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar, stop kontak.c. Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.

8. Rol IsolatorUntuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.

9. Kotak SekringKotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu rangkai]an listrik.Fungsinya sebagai pengaman. Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring akan putus, sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian. Ada dua tipe sekring yang terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat. Keduanya memiliki fungsi yang sama tapi kerja teknis yang berbeda.10. MCB (miniature Circuit Breaker)Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat.Bila terjadi arus beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber. Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh. Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC, MCB dipakai sampai 50 A.Komponen yang terdapat pada panel tenaga1. MCB berfungsi sebagai pengaman juga sebagai saklar utama yang bekerja bila terjadi hubung singkat, dan ada 2 cara kerja mcb tersebut thermal (panas) dan elektromagnetik (kemagnetan).

2. MCCB cara kerjanya sama dengan MCB tapi lebih cepat merespon bila terjadi hubung singkat di bandingkan MCB.

3. LAMPU INDIKATOR berfungsi sebagai isyarat atau indikator dalam sebuah panel untuk mengetahui apakah sebuah panel bekerja dengan baik ataukah terjadi sebuah gangguan.

4. VOLT METER berfungsi sebagai pengukur tegangan yang ada dalam rangkaian di panel.

5. AMPERE METER berfungsi sebagai pengukur arus yang ada dalam rangkaian panel.

6. TDR (Timer Delay Relay) berfungsi sebagai saklar yang sifatnya otomatis dan bekerja berdasarkan waktu yang kita inginkan.

7. OL (Over Load) berfungsi sebagai pengaman yang bekerja apabila terjadi beban lebih.

8. KONTAKTOR berfungsi sebagai pengendali.

9. BODY berfungsi sebagai tempat komponen.

10. REL BUSBAR sebagai tempat komponen.

11. TERMINAL sebagai tempat penghubung output atau input.

12. TOMBOL NO/NC berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus. Tombol NO bekerja setelah di tekan dan Tombol NC bekerja sebelum di tekan.

13. KABEL PENGHUBUNG berfungsi sebagai penghubung komponen yang satu ke komponen yang lain.Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan menutup dan kontak Bantu NC (Normally Close) akan membuka.Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak Bantu. Kontak utama digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak Bantu digunakan untuk rangkaian kontrol.Didalam suatu kontaktor elektromagnetik terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti besi. Kumparan hubung singkat berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi saling melekat.Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang dikopel dengan kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka. Selama kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya akan tetap pada posisi operasinya.Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan menimbulkan tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor menjadi berkurang. Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya serta dapat merusak kontak-kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk kumparan kontaktor adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja kontaktor.Overload khususnya dalam bidang elektronika adalah suatu keadaan dimana beban listrik yang mengalir melebihi kapasitas yang tersedia. Pengertian overload bisa juga di artikan sebagai melonjaknya suatu arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian di mana tidak sesuai dengan pengaturan yang telah di tetapkan.Sebab-sebab terjadinya overload atau kelebihan muatan listrik bisa di karenakan terlalu besar sumber listrik yang di gunakan, atau terjadi kegagalan pada salah satu rangkaian yang menyebabkan naiknya beban listrik yang berlebihan.Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik.Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency.Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open).

Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor motor induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri industri.Push button dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:a. Tipe Normally Open (NO)

Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.

b. Tipe Normally Close (NC)

Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan terputus.

c. Tipe NC dan NO

Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup

Rangkaian tenaga yang diujikanDOL (Direct On Line) Starter adalah metoda starting motor dengan memberikan tegangan penuh dari jalajala secara langsung. Starter jenis ini biasanya digunakan untuk motormotor listrik yang berukuran kecil. DOL Starter digunakan apabila penurunan tegangan saat motor dihidupkan (starting) tidak menjadi masalah atau tegangan jatuh tidak melewati batas toleransi yang diijinkan mengingat arus starting motor jenis ini bisa 47 kali lebih besar dari arus nominalnya. Sebagai contoh jika motor dalam kondisi running arusnya sekitar 4 ampere, maka ketika starting bisa mencapai 16 s/d 28 ampere. DOL Starter umumnya digunakan untuk starting motor dengan kapasitas dibawah 10 kW.Starting Star Delta adalah starting yang menggunakan 2 metode starting yakni star dan delta. Pemahaman atas starting star delta dibutuhkan wawasan tentang kontaktor dan motor starter. Dalam aplikasinya starting star delta menggunakan 3 kontaktor.

1. Main Kontaktor: Kontaktor yang selalu memberikan arus listrik, dimana penyebutan startingya tergantung dari kontaktor delta atau star yang sedang close.

2. Delta Kontaktor: Jika kontaktor ini yang terhubung, maka settingan motor tersebut adalah delta.

3. Star Kontaktor: Jika kontaktor ini yang terhubung maka settingan motor tersebut adalah star.Awal mula semua kontaktor dalam posisi normal atau tidak adanya aliran arus ke motor.Tahap selanjutnya controller akan memberikan arus ke koil Kontaktor Main dan Kontaktor Star, sehingga arus pada kedua kontaktor tersebut akan mengalir ke motor. Dan hal ini disebut star. Setelah sekian detik (hal ini bisa disesuaikan sesuai kebutuhan, saya tidak tau apakah ada formula khusus agar starting star berjalan sekian waktu), arus pada koil Kontaktor star akan dihentikan dan controller akan memberikan arus kepada koil kontaktor Delta, sehingga arus mengalir ke motor melewati kontaktor delta, dan hal ini disebut Delta. Sehingga, cara kerja diatas memunculkan nama Starting Star Delta.Pengaturan kecepatan motor 3 phase dapat dilakukan dengan menggunakan motor Dahlander, pada prinsipnya sama dengan menambah jumlah kutub motor listrik. Pada motor dahlander tiap kumparan memiliki dua ujung, atau masing-masing kumparan memiliki center tap. Jadi dengan mengubah sambungan pada center tap atau ujung kumparan maka jumlah kutubnya akan berubah sehingga kecepatan dapat diubah karena faktor pembaginya berubah. Sambungan kumparan-kumparan pada motor dahlander dapat dilihat pada gambar berikut:

2.2Alat dan bahan

Instalasi Penerangan

1. Bahan Habis PakaiNONAMA BAHANJUMLAH

1konduit plastoflex ukuran nominal 111,3 meter

2konduit plastoflex ukuran nominal 133,5 meter

3konduit plastoflex ukuran nominal 16 0,5 meter

4konduit KRF ukutan nominal 113,3 meter

5konduit KRF ukutan nominal 160,5 meter

6konduit KRFW ukutan nominal 160,8 meter

7konduit baja dia 5/8"2,0 meter

8tule untuk dia 5/8"6 buah

9kotak hubung plastik95/95 lengkap dengan tutup2 buah

10cincin terminal 2 buah

11panel jenis tanam lengkap 1 set

12kotak tanam untuk sakelar dl,7 buah

13kotak tanam untuk kotak kontak dll1 buah

14roset kayu untuk fitting lampu 3 buah

15sok onduit untuk diameter 11 plastik / baja12 buah

16sok onduit untuk diameter 16 plastik / baja6 buah

17semen 5 dm3

18kapur 2,5 dm3

19pasir 25 dm3

20paku 2,5 x 60/7040 buah

21kawat NYA 1,5 mm, warna fasa 40 meter

22kawat NYA 1,5 mm, warna biru15 meter

23kawat NYA 1,5 mm, warna kuning- hijau 15 meter

24kawat NYA 2,5 mm, warna fasa 10 meter

25kawat NYA 2,5 mm, warna biru3,5 meter

26kawat NYA 2,5 mm, warna kuning-hijau 3,5 meter

27kontak kontak PNE jenis tanam 2 buah

28kotak kontak 3PNE jenis tanam 1 buah

29fitting E273 buah

30etemit tebal 5mm untuk pelindung ballast 0,1 m2

31klem untuk diameret 114 buah

32 klem untuk diameter 13 2 buah

2. Bahan Inventaris no NAMA BAHAN JUMLAH

1lampu TL 1x40W lengkap dengan fitting dan kapasitor 3,5mF, 400 VAC 3 set

2panel jenis tanam lengkap 1 set

3kotak kontak PNE jenis tanam 2 buah

4kotak kontak 3PNE jenis tanam 1 buah

5Fitting E27 3 buah

6sakelar tunggal jenis tanam 1 buah

7Sakelar tukar jenis tanam 2 buah

8kontak tekan jenis tanam 2 buah

Instalasi Tenaga

1. Bahan habis pakai

NONAMA BAHAN JUMLAH

1kotak tarik siap pakai 1 buah

2cable tray/ channal 1,6 meter

3penyangga untuk cable tray 4 buah

4profil-C untuk KSV 1 meter

5penyangga untuk konduit baja, terbuat dari plat besi

6kotak hubung 1 buah

7bend baja nominal 29mm2 buah

8konduit baja nominal 29mm1 meter

9konduit baja nominal 16 mm atau 5/8"6 meter

10konduit PVC 36mm2 meter

11konduit PVC 29 mm2,5 meter

12konduit PVC 16 mm3 ,eter

13klem, sadles iron 36 mm atau PVC 4 buah

14klem, sadles iron 29 mm atau PVC 18 buah

15klem, sadles iron 16 mm atau PVC 32 buah

16Fisher S6100 buah

17Fisher S850 buah

18Fisher S1010 buah

19paku sekrup 3,5 x25 kepala bulat 100 buah

20paku sekrup 4x30 kepala bulat 50 buah

21paku sekrup 6 x40 kepala bulat 10 buah

22mur, ring dan baut M 4x20, kepala bulat 4 buah

23mur, ring dan baut M 6x20, kepala bulat 10 buah

24kabel NYM atau NYY 5x2,5mm, warna standar2 meter

25kabel NYM atau NYY 5x2,5mm, warna standar21 meter

26kabel NYM atau NYY 4x2,5mm, warna 4P8 meter

27kabel NYM atau NYY 3x2,5mm, warna 2PN8 meter

28KSV diameter 14 mm untuk profil-C12 buah

29KSV diameter 12 mm untuk profil-C8 buah

30Cable gland 21 mm, bahan sintetis lengkap 5 buah

31sekrup penutup 21mm2 buah

32Cable gland 16 mm, bahan sintetis lengkap 36 buah

33sekrup penutup 16 mm10 buah

34kotak kontak 3P +E16 A1 buah

35tusuk kontak sesuai dengan soket no. 32 1buah

2. Bahan inventaris

NO NAMA BAHAN JUMLAH

1Panel keseluruhan telah siap dibuat 1 set

2starter motor DOL dengan push botton1 set

3starter motor dengan dua kecepatan 1 set

4starter pemanas bintang-segitiga 1 set

5saklar mekanikal 3P, 16A 1 set

6unit push botton off/on1 set

7sakelar pilih I-O-II1 set

8unit indikator 1 set

9simulasi motor / pemanas listrik5 set

2.3Langkah kerja

HariLatihanMateri / Kegiatan

1Pendahuluana. Tata kerja organisasi

b. Keselamatan dan kesehatankerja

c. Program jadwal kegiatan

d. Tata tertib

e. Peminjaman , pengembalian

f. Penggantian

g. Evaluasi

2Menyiapkan peralatan kerja dan bahana. Melakukan peminjaman peralatan kerja

b. Melakukan permintaan komponen

c. Melaksanakan pengecekan alat dan bahan

3Pembuatan panela. Menyiapkan bahan-bahan yang akan dipakai untuk : rangka,base dan penutup panel

b. Merakit panel

4Pemasangan komponen panela. Penentuan tata letak Fuse , MCB , kontaktor dan Impuls Switch b. Pemasangan Fuse , MCB , kontaktor dan Impuls Switch

5-6Pemasangan pipaa. Pembuatan bengkokkan pipa (elbow danknie)

b. Pemasangan pipa dari sakelar kekotak hubung

c. Pemasangan pipa dari kotak hubung ke fitting lampu

d. Pemasangan pipadari kotak hubung ke panel distribusi

7-8Penarikan kawata. Penarikan kawat dari kotak sambung ke sakelar

b. Penarikan kawat dari kotak sambung ke fitting

c. Penarikan kawat dari kotak sambung ke panel

9-10Penyambungan peralatan diluar panela. Penyambungan pada fitting lampu

b. Penyambungan pada sakelar

c. Penyambungan pada kotak kontak

d. Penyambungan pada kotak hubung

11Penyambungan peralatan didalam panela. Merangkai hubungan peralatan yang ada didalam panel sesuai gambar diagram distribusi

b. Merangkai hubungan rangkaian kontrol yang ada didalam panel sesuai diagram rangkaian kontrol

12Penyambunganantaraperalatandidalam panel denganperalatan yang adadiluar panela. Mengatur kabel-kabel yang berasal dari luar panel

b. Menyatukan kabel agar bagian dalam panel terlihat rapi dan pintu mudah dibuka dan ditutup dengan menggunakan benang atau pengikat lainnya

c. Menghubungkan penghantar / kabel dari peralatan yang ada di dalam panel

13Menandaia. Menandai semua peralatan yang ada sesuai dengan diagram atau gambar kerja

Pengecekana. Melakukan pengecekan masing-masing bagian titik beban

b. Melakukan pengujian tahanan isolasi instalasi dengan Mega Ohmmeter

Ujicobaa. Melakukan pengujian kerja masing-masing titik beban

b. Melakukan pengujian kerja masing-masing rangkaian akhir c. Melakukan pengujian kerja khusus untuk titik beban yang

d. Dapat diopersikan manual dan otomatis dengan rangkaian otomatis

14Evaluasia. Kerapian pemasangan pipa,sakelar,kotak kontak,kotak sambung dan panel

b. Kerapian sambungan pada kotak sambung

c. Kerapian pada panel distribusi

d. Fungsi kerja masing-masing rangkaian

15Pengembangan , trouble shootingdanpembongkarana. Pengembangan rangkaian

b. Trouble shooting

c. Pembong karan dan pengembalian alat

d. Pembuatan Laporan

2.4Gambar rangkaian

LAMPIRANBAB III

PENUTUP

3.1Simpulan

Melalui praktikum instalasi listrik industri ini, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada praktek Instalasi Listrik industri ini diperlukan ketilitian, ketepatan dan kesabaran.

2. Jika terjadi kesalahan dalam rangkaian segera cek kembali sambungan kabel dalam kotak hubung, panel, atau pun kabel yang terhubung ke dalam tiap komponen.

3. Lampu tanda digunakan sebagai indikator apakah rangkaian direct on line dalam panel bekerja atau running,itu ditandakan dengan indicator warna hijau. Sedangkan indicator warna merah berfungsi sebagai pendeteksi apabila terjadi beban lebih atau overload.

4. Pada rangkaian double speed menggunakan switch I-0-II, maka dalam rangkaian double speed tidak memerlukan pengunci, pada posisi I motor dalam keadaan Low Speed kemudian posisi II motor dalam keadaan High Speed dan posisi 0 motor dalam keadaan OFF (mati).

3.2Saran

Berdasarkan praktikum instalasi listrik industri yang telah penulis laksanakan, penulis ingin menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Adanya Peralatan yang harus dipakai secara bergantian, sehingga memperlambat proses mencoba rangkaian dan pengecekan apabila terjadi kesalahan. Diharapkan untuk kedepannya peralatan tersebut dilengkapi agar tidak memperlambat kerja praktik.

2. Kurangnya kabel penghantar, kabel lama yang tersedia dalam kotak banyak yang sudah pendek dan tidak layak. Sedangkan untuk meminta kabel baru terbatas, apabila kabel habis para praktikum harus mencari atau meminta pada praktikum lain. Disarankan sebelum dilakukan praktik kabel penghantar dicek kira-kira cukup atau tidak.

3. Prosedur permintaan alat sebaiknya dipermudah demi kelancaran dan ketepatan waktu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas praktikumnya.