laporan p2kp kelompok wanita tani.pdf

7
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya untuk memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Salah satu indikator untuk mengukur tingkat keanekaragaman dan keseimbangan konsumsi pangan masyarakat adalah dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 95 pada tahun 2015. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Percepatan Penganekaragaman konsumsi pangan. Pekarangan adalah sebidang tanah disekitar rumah yang mudah diusahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga. Kegiatan Pemanfaatan pekarangan merupakan kegiatan yang sudah lama dilaksanakan dalam rangka menyediakan bahan makanan atau komoditas pertanian yang bukan saja berfungsi sebagai penyediaan bahan makanan yang beranekaragam akan tetapi juga dapat berfungsi sebagai penghasilan keluarga. 1.2. Tujuan Tujuan pemberdayaan kelompok wanita melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan yaitu : 1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kelompok wanita dalam mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. 2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta motivasi kelompok wanita untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga. 3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok wanita untuk memanfaatkan bahan pangan yang ada dipekarangan untuk diolah sebagai menu sehari-hari. 4. Meningkatkan kemampuan kelompok wanita dalam menyusun, mengolah dan menyajikan menu makanan beragam, bergizi seimbang dan aman dengan memanfaatkan bahan pangan hasil pekarangan.

Upload: arief-rahman

Post on 07-Aug-2015

1.625 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan P2KP Kelompok Wanita Tani.pdf

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya untuk

memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam,

bergizi seimbang dan aman guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung

hidup sehat, aktif dan produktif. Salah satu indikator untuk mengukur tingkat

keanekaragaman dan keseimbangan konsumsi pangan masyarakat adalah

dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 95 pada tahun 2015.

Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan merupakan salah satu kegiatan

yang dilaksanakan dalam rangka Percepatan Penganekaragaman konsumsi

pangan. Pekarangan adalah sebidang tanah disekitar rumah yang mudah

diusahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui

perbaikan menu keluarga.

Kegiatan Pemanfaatan pekarangan merupakan kegiatan yang sudah

lama dilaksanakan dalam rangka menyediakan bahan makanan atau

komoditas pertanian yang bukan saja berfungsi sebagai penyediaan bahan

makanan yang beranekaragam akan tetapi juga dapat berfungsi sebagai

penghasilan keluarga.

1.2. Tujuan

Tujuan pemberdayaan kelompok wanita melalui optimalisasi

pemanfaatan pekarangan yaitu :

1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kelompok wanita

dalam mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman.

2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta motivasi

kelompok wanita untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber

pangan keluarga.

3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok wanita untuk

memanfaatkan bahan pangan yang ada dipekarangan untuk diolah

sebagai menu sehari-hari.

4. Meningkatkan kemampuan kelompok wanita dalam menyusun, mengolah

dan menyajikan menu makanan beragam, bergizi seimbang dan aman

dengan memanfaatkan bahan pangan hasil pekarangan.

Page 2: Laporan P2KP Kelompok Wanita Tani.pdf

2

1.3. Sasaran

1. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap tentang

penganekaragaman konsumsi pangan kepada kelompok wanita.

2. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta motivasi

kelompok wanita dalam memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber

bahan pangan keluarga.

3. Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan kelompok wanita untuk

memanfaatkan bahan pangan yang ada dipekarangan untuk diolah

sebagai menu sehari-hari.

4. Mendorong peningkatan pola konsumsi pangan yang semakin beragam,

bergizi, berimbang dan aman yang dicerminkan oleh skor PPH.

II. POTENSI DESA

2.1. Letak Geografis Desa

Secara geografis Desa Kutamanggu terletak di Kecamatan Cigasong

Kabupaten Majalengka dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Karayunan

Sebelah Selatan : Kelurahan Cicenang

Sebelah Timur : Desa Babakan Manjeti

Sebelah Barat : Desa Baribis

Luas wilayah Desa Kutamanggu sekitar 181,512 ha, terdiri dari 63,882

ha lahan sawah dan 117,630 ha lahan darat dengan ketinggian tempat 170 m

diatas permukaan laut. Orbitase ke Pusat Pemerintahan Kabupaten

majalengka sekitar 5 Km.

2.2. Keadaan Klimatologi Desa

Angka curah hujan rata-rata Desa Kutamanggu mencapai 397,8

mm/tahun berdasarkan kriteria menurut Oldeman termasuk curah hujan tipe

B2, artinya dapat menanam padi 2x dengan varietas umur pendek dan musim

kering yang pendek dapat tanam 1x palawija. Suhu rata-rata harian 240 – 260

C.

2.3. Pemanfaatan Lahan

Potensi lahan usahatani Desa Kutamanggu terdiri dari lahan sawah dan

lahan darat. Luas lahan sawah sekitar 35,19 % dari keseluruhan wilayah

Page 3: Laporan P2KP Kelompok Wanita Tani.pdf

3

Desa Kutamanggu yaitu 63,882 ha. Komoditi utama yang dibudidayakan di

lahan sawah antara lain yaitu ; padi, jagung, kacang tanah, dan ubi kayu.

Perincian luas lahan sawah dilihat dari segi pengairannya disajikan pada

Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Luas Lahan Berdasarkan Pengairannya

No. Jenis Irigasi Luas (Ha) Keterangan

1. Irigasi Teknis 20,939

2. Irigasi ½ Teknis 39,061

3. Pengairan Pedesaan -

4. Tadah Hujan 3,882

Jumlah 63,882 Sumber : Profil Desa Kutamanggu 2010

Desa Kutamanggu memiliki Luas lahan darat yang lebih luas

dibandingkan dengan luas lahan sawah, kurang lebih sekitar 64,80 % atau

sekitar 117,630 ha dari keseluruhan Luas wilayah desa.

Pembagian lahan darat menurut status penggunaannya terdiri dari :

Pemukiman, Tegalan, Fasilitas Umum, Perkebunan Rakyat, dan Kolam yang

diperinci pada Tabel 2.

Tabel 2. Luas Lahan Darat Menurut Status Penggunaannya

No. Pembagian Lahan Luas (Ha) Keterangan

1. Pemukiman 38,191

2. Tegalan 71,589

3. Fasilitas Umum 7

4. Perkebunan Rakyat -

5. Kolam 0,85

Jumlah 117,63

Sumber : Profil Desa Kutamanggu 2010

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa luas lahan tegalan merupakan

daerah terluas menurut status penggunannya sekitar 71,589 ha dengan

komoditi utama yang di usahakan yaitu ; tanaman ubi kayu, jagung dan

kacang tanah.

2.4. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Desa Kutamanggu sampai dengan akhir tahun 2010

tercatat 2.817 orang. Dari jumlah tersebut diperinci berdasarkan jenis kelamin

sebagaimana disajikan pada Tabel 3.

Page 4: Laporan P2KP Kelompok Wanita Tani.pdf

4

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Sampai

Akhir Tahun 2010

No. Desa/Kelurahan

Jenis Kelamin

Jumlah (orang)

Kepala Keluarga (orang)

Laki-Laki (orang)

Perempuan (orang)

1. Kutamanggu 890 1445 1372 2817

Jumlah 890 1445 1372 2817

Sumber : Profil Desa Kutamanggu 2010

Jumlah penduduk berdasarkan klasifikasi umur dapat dipergunakan

sebagai acuan dalam menentukan tingkat produktifitas penduduk suatu

wilayah. Adapun jumlah penduduk berdasarkan klasifikasi umur Desa

Kutamanggu dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Klasifikasi Umur

No. Kelompok Umur

(th)

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. 0 – 4 138 124 262

2. 5 – 9 126 98 224

3. 10 – 14 122 138 260

4. 15 – 19 93 104 197

5. 20 – 24 125 85 210

6. 25 – 29 135 140 275

7. 30 – 34 135 119 255

8. 35 – 39 132 121 253

9. 40 – 44 87 75 162

10. 45 – 49 73 97 170

11. 50 – 54 71 65 136

12. 55 – 59 71 57 128

13. 60 – 64 52 38 90

14. 65 Keatas 82 110 192

Jumlah 1445 1372 2817

Sumber : Profil Desa Kutamanggu 2010

Mata pencaharian penduduk Desa Kutamanggu tahun 2010 antara lain ;

Karyawan swasta, pedagang/wiraswasta, PNS, TNI, jasa dan lain-lain. Untuk

Page 5: Laporan P2KP Kelompok Wanita Tani.pdf

5

lengkapnya struktur mata pencaharian penduduk Desa Kutamanggu dapat

dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No. Jenis Mata pencaharian Jumlah (orang)

Keterangan

1. Petani 469

2. Karyawan Swasta 55

3. Pedagang/wiraswasta/pengusaha 175

4. PNS/TNI-POLRI/Pamong Desa 95

5. Jasa 30

6. TKI 17

7. Pensiunan 26

Jumlah 867

Sumber : Profil Desa Kutamanggu 2010

Besarnya mata pencaharian penduduk Desa Kutamanggu kurang lebih

54,09 % pada sektor pertanian hal ini ditunjang oleh lahan pertanian yang

cukup luas yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.

Pada Tabel 6 di bawah ini dapat dilihat variasi tingkat pendidikan di

Desa Kutamanggu :

Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sampai Tahun 2010

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)

1. Tidak/belum/sedang sekolah 303

2. Tidak tamat SD 285

3. Tamat SD 1926

4. Tamat SLTP 127

5. Tamat SLTA 117

6. Tamat Perguruan Tinggi 35

Jumlah 2793

Sumber : Profil Desa Kutamanggu 2010

Page 6: Laporan P2KP Kelompok Wanita Tani.pdf

6

III. PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN

3.1. Uraian Kegiatan Pendampingan

Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)

yaitu terdiri dari :

1. Pemberdayaan Kelompok Wanita

2. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan

3. Pengembangan Usaha/industri Pengolahan Pangan Lokal

Kegiatan yang dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Kutabinangkit

Desa Kutamanggu pada Bulan Mei (Bulan Ke-4) yaitu pemeliharaan kebun

percontohan dan pengembangan kegiatan optimalisasi pemanfaatan

pekarangan anggota dasa wisma sebagai sumber pangan dan pendapatan

keluarga.

Pelaksanaan pemanfaatan lahan secara kelompok berupa kebun

bersama atau demplot yang ditanami dengan tanaman berupa :

Tanaman sumber karbohidrat : ubi jalar, talas, dan ubi kayu

Tanaman buah-buahan : Mangga, jambu dan lengkeng

Tanaman sayuran : kangkung darat, bayam, terung, dan cabe merah.

Tanaman obat/bumbu : Kunir, laos, jahe, sereh, jeruk, rosela, dan katuk.

3.2. Perkembangan Kelompok

Penguatan dan pengembangan kelembagaan dalam hal ini Kelompok

Wanita Tani Kutabinangkit sangat dibutuhkan dalam upaya mendorong dan

membimbing Kelompok agar mampu bekerjasama dibidang ekonomi secara

berkelompok, yang akhirnya akan mampu menumbuhkan keswadayaan dan

kemandirian dari kelompok.

Adapun perkembangan kelompok wanita tani Kutabinangkit pada bulan ke-3

antara lain :

1. Tersusunnya administrasi kelompok

2. Tumbuhnya minat berusaha

3. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan anggota kelompok

dalam pemanfaatan lahan pekarangan.

IV. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH

4.1. Permasalahan

1. Masih kurangnya modal kelompok untuk pengembangan usaha

Page 7: Laporan P2KP Kelompok Wanita Tani.pdf

7

2. Ketergantungan terhadap beras masih tinggi.

4.2. Upaya Pemecahan Masalah

1. Melakukan pemupukan modal kelompok melalui simpanan anggota.

2. Penyuluhan tentang diversifikasi pangan serta praktek olahan hasil

pertanian non beras.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Masih kurangnya permodalan kelompok sehingga menghambat

perkembangan usaha.

2. Masih kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap anggota kelompok

wanita tani Kutabinangkit terhadap pangan asal non beras.

5.2. Saran

1. Untuk meningkatkan motivasi usaha kelompok diharapkan adanya

bantuan permodalan dari instansi terkait.

2. Untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatan Program P2KP diharapkan

adanya pembinaan yang berkala dan simultan terhadap Kelompok Wanita

Tani Kutabinangkit sehingga Pengetahuan, keterampilan dan sikap

anggota dapat meningkat.