laporan mikrobiologi2
DESCRIPTION
mikrobiologi isolasi sederhana bakteri dan jamurTRANSCRIPT
LAPORAN MIKROBIOLOGI
DISUSUN OLEH
NAMA : M. RIZKI SAID
NIM : 08111006022
KELAS/KEL : B/3
JUDUL PRAKTIKUM :
PENYIAPAN MEDIA PERBENIHAN SEDERHANA DAN ISOLASI MIKROBA UDARA
PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
PRAKTIKUM 1
A. Tujuan Praktikum
Memahami dan mengetahui susunan dan sifat media, cara penyiapan alat
dan media, serta mengetahui cara-cara dan teknik isolasi mikroba udara.
B. Dasar Teori
Mikroorganisme adalah jasad mikro yang tidak dapat terlihat oleh mata,
karena ukurannya sangat kecil, bahakan beberapa jenis di antaranya hanya terdiri
dari satu sel. Contohnya baketeri, hanya dapat diamati sosoknya jika
menggunakan alat tertentu, seperti mikroskop dengan perbesaran hingga seribu
kali. Virus lebih kecil lagi dan dapat dilihat dengan mikroskop electron.
Walaupun tidak terlihat, kehadiran mikroorganisme dapat dirasakan, seperti
terjadinya penyakit influenza pada manusia atau buah yang membusuk. Walaupun
mikroorganisme uniseluler hanya tersusun atas satu sel, namu mikroorganisme
tersebut menunjukkan semua karakteristik organism hidup, yang bermetabolisme,
bereproduksi, berdiferensiasi, melakukan komunikasi, melakukan pergerakan, dan
berevolusi.
Menurut Irianto (2002), jumlah mikroorganisme yang mencemari udara
juga ditentukan oleh sumber pencemaran di dalam lingkungan, misalnya dari
saluran pernapasan manusia yang disemprotkan melalui batuk dan bersin, dan
partikel-partikel debu, yang terkandung dalam tetes-tetes cairan berukuran besar
dan tersuspensikan, dan dalam “inti tetesan” yang terbentuk bila titik-titik cairan
berukuran kecil menguap. Organisme yang memasuki udara dapat terangkut
sejauh beberapa meter atau beberapa kilometer; sebagian segera mati dalam
beberapa detik, sedangkan yang lain dapat bertahan hidup selama berminggu-
minggu, berbulan-bulan, bahkan lebih lama lagi.
Banyaknya jenis dari jamur kontaminan udara yang bersifat termofilik,
yaitu bahwa mereka akan tahan pada pemanasan tinggi diatas 80oC, misalnya
selama satu benda / substrat sedang disterilkan. Ketahanan ini umumnya kalau
mereka sedang dalam fasa spora. Ini terbukti bahwa walaupun suatu substrat /
media sudah disterilkan, tetapi didalamnya setelah melewati waktu tertentu
kemudian tumbuh dan berkembang pula bakteri ataupun jamur tanpa diharapkan
sebelumnya. Kelompok mikroba yang paling banyak “berkeliaran” di udara bebas
adalah bakteri, jamur termasuk ragi, dan mikroalga. Kehadiran jasad hidup
tersebut didalam bentuk vegetative ( tubuh-jasad ) ataupun dalam bentuk
generative (umumnya spora).
C. Alat dan Bahan
Alat
- Corong
- Kertas Koran
- Kain Kasa
- Beker Gelas
- Pipet
- Autoklaf
- Kapas
- Erlenmeyer
- Timbangan Analitik
- Inkubator
Bahan
- Daging tanpa lemak
- Pepton
- Agar
- Kentang
- Dekstrosa
- Aquades
D. Cara Kerja
Pembutan Medium Agar Kaldu (MAK)
Daging dibersihkan lalu dicuci, direbur dengan aquades 1 liter,
mendidih selama 25 menit. Air disaring dan disimpan dalam lemari
es selama 24 jam. Endapan dibuang, kaldu dicairkan dan disaring
lagi.
Larutkan pepton dan agar-agar kedalam kaldu, masukkan ke dalam tabung
dan sumbat dengan kapas.
Sterilkan dengan autoklaf selam 15 menit, tuangkan dalam cawan 15 ml
dan homogenkan dengan cara membentuk angka 8 dan tutup dengan
cawan petri.
Pembuatan Medium Agar Kentang Dekstrosa (MAKD)
Kentang dikupas dan cuci sampai bersih, di potong kecil - kecil
dan direbus selama 1 jam. Volume air dijaga dengan
menambahkan air terus menerus.
Air disaring, lalu masukkan dekstrosa dan agar – agar sampai larut dengan
baik.
Tuangkan kedalam erlenmeyer kemudian sumbat dengan kapas.
Sterilkan dalam autoklaf selama 15 menit, tuangkan agar ke dalam cawan
15 ml dan homogenkan dengan cara membentuk angka 8, lalu tutup
dengan penutup cawan petri.
Isolasi Mikroba Udara
Cawan peri terbuka diletakkan selam 1 jam di udara terbuka pada
suatu tempat.
Setelah 1 jam, tutup dengan penutup cawan petri dan beri isolatip
dipinggirnya, masukkan ke dalam incubator selam 24-28 jam untuk MAK
dan 1-5 hari untuk MAKD.
Amati pertumbuhan bakteri, baik dari bentuk maupun warna.
E. Data Hasil dan Pengamatan
MAKD di WC
Warna : Putih, kuning dan hitam
Diameter (cm):
Putih Kuning Hitam
0.9
0.2
0.1
0.3
0.5
0.3
0.2
0.2
0.1
2
0.8
0.6
1.1
0.9
1.4
0.4
0.8
1.4
MAK di ruang kelas
Warna : kuning
Diameter (cm)
Hari 1 Hari 2
0.7
1
1.5
1.2
1.1
0.4
0.6
0.5
0.2
0.4
1
0.2
0.6
0.4
0.4
0.1
0.1
1.1
0.4
1.2
0.3
0.2
0.2
0.3
0.9
1.2
1.7
1.4
1.3
0.7
0.8
0.8
0.3
0.4
1
0.4
0.8
0.6
0.6
0.3
0.3
1.6
0.8
2
0.5
0.4
0.4
0.4
MAK di tempat sampah
Warna : kuning
Diameter (cm) :
Hari 1 Hari 2
0.2
0.1
0.1
0.4
0.5
0.3
0.4
0.3
0.1
0.1
0.1
0.5
0.8
0.5
0.4
0.4
0.3
0.5
0.5
0.3
0.3
0.7
0.9
0.7
0.7
0.8
0.6
0.3
0.4
0.7
1.7
0.7
0.8
0.8
0.7
0.7
MAKD di kantin
Warna : Orange, hitam dan putih
Diameter (cm) :
Orange Hitam Putih
1 1.7
0.9
0.2
0.2
0.2
0.3
0.1
0.8
1.2
1.4
0.9
0.8
1.3
1.1
0.9
0.5
0.5
0.4
0.6
0.1
0.2
0.1
0.2
0.4
0.3
0.1
0.3
0.1
0.1
0.3
0.1
0.4
0.2
0.2
0.3
0.1
0.1
0.1
0.1
0.3
0.2
0.1
0.2
0.1
0.2
0.2
0.2
0.3
F. Pembahasan
Waktu yang dibutuhkan untuk isolasi bakteri dan jamur dikurangi menjadi
15-20 menit per cawan petridish. Cawan diletakkan di tempat yang ditentukan
oleh praktikn dengan cara membuka tutup cawan petridish. Cawan dibuka sampai
waktu yang ditetapkan berfungsi sebagai waktu untuk bibit bakteri atau jamur
menetap pada media agar yang disiapkan. Kemudian cawan yang berisi agar kaldu
diinokulasikan selama 24 jam maka akan tampak koloni-koloni bakteri yang
tumbuh dalam bentuk lingkaran atau titik kecil. Pada hari kedua terlihat bakteri
mulai menyebar ke seluruh cawan petridish dengan hifa yang berbentuk seperti
benang-benang halus. Pada hari kedua juga terlihat pada cawan petridish yang
berubah menjadi samar dikarenakan adanya uap air pada cawan petridish.
Untuk pembiakan jamur baru dapat diamati pada hari keenam. Perubahan
terjadi pada cawan petridish berbagai warna, seperti warna coklat, orange, bahkan
hitam. Pada hari keenam juga terlhat jamur yang sudah tumbuh seperti benang
halus yang menggapai tutup cawan petri dalam jumlah yang banyak dan
berkoloni.
Sebelumnya, mikroba di udara bersifat sementara dan beragam. Udara
bukanlah suatu medium tempat mikroorganisme tumbuh, tetapi merupakan
pembawa bahan partikulat debu dan tetesan cairan yang kesemuanya ini mungkin
dimuati atau ditempati mikroba. Untuk mengetahui atau memperkirakn semua
akurat berapa jauh pengotoran udara sangat sukar karena memang sulit untuk
menghitung organisme dalam suatu volume udara.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakteri yakni
tempratur dengan suhu optimal dari pertumbuhan bakteri secara umum adalah 32-
37oC. Yang kedua kelembaban, yang ketiga sinar matahari. Bakteri akan tumbuh
sangat lambat dan akan terhenti sama sekali pada medium yang terkena sinar
matahari secara langsung dan terakhir yakni zat kimiawi, dalam keadaan bakteri
di lingkungan yang memiliki zat kimiawi, bakteri akan mengalami kelemahan
karena zat kimiawi tertentu dapat mempengaruhi laju pertumbuhan bakteri
ataupun jamur.
Seharunya memang dibuat unsur kesengajaan untuk mencegah terjadinya
peristiwa pengembunan pada tutup cawan petri. Kalau terjadi peristiwa
pengembunan dikhawatirkan akan menetes pada koloni yang diharapkan akan
tumbuh. Dan pengembunan tersebut memang menurut pengamatan praktikan
dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Hal tersebut terlihat pada hari ketiga,
tidak lagi terjadi perluasan daerah atau koloni dari bakteri tersebut.
Hasil yang didapat adalah pada setiap tempat yang berbeda maka jumlah
bakteri juga akan berbeda. Terlihat dari jumlah titik pada keempat cawan petri
yang berbeda-beda. Hal seperti factor diaatas juga mempengaruhi pertumbuhan
dari bakteri dan jamur.
G. Kesimpulan
1. Suhu optimal dari pertumbuhan bakteri secara umum adalah 32-37oC.
2. Perbedaan lokasi dan suhu serta kelembaban pada saat isolasi dan inkubasi
dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dari bakteri dan jamur.
3. Pengembunan seharusnya dihindarkan saat inkubasi, dikarenakan dapat
menghambat pertumbuhan bakteri.
4. Pada hari keenam, jamur sudah menunjukkan hasil yang dapat dilihat oleh
mata telanjang, terlihat dari tumbuhnya seperti benang-benang halus yang
sudah meninggi.
5. Pada hari pertama pertumbuhan bakteri terlihan dalam bentuk koloni titik
dan lingkaran setelah itu pada hari kedua terlihat benang-benang halus dan
pelebaran lingkaran koloni bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
Novizan. 2002. Membuat dan memanfaatkan pestisida ramah lingkungan.
Jakarta:AgroMedia Pustaka
Pratiwi, Sylvia. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta:Erlangga
Tim Mikrobiologi Farmasi. 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi
Farmasi. Indralaya:Universitas Sriwijaya