laporan manajemen resiko dinas perdagangan …
TRANSCRIPT
LAPORAN MANAJEMEN RESIKO
DINAS PERDAGANGAN KAB. BANTUL
PERIODE 2018
1. LATAR BELAKANG
Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Manajemen resiko
juga dapat disebut sebagai salah satu cara untuk mengorganisir suatu resiko yang
nantinya akan dihadapi baik itu sudah diketahui aatau belum diketahui yang tidak
terpikirkan dengan memindahkan resiko kepada pihak lain atau mengurangi efek negatif
dari resiko dan menampung baik sebagian atau semua konsekwensi resiko dari
beberapa aktifitas manusia. Dimana proses manajemen resiko yg meliputi penilaian
resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Oleh sebab itu melalui manajemen resiko
diharapkan ketidakpastian yang menimbulkan kerugian dapat dikurangi bahkan
dihilangkan untuk keberlangsungan kegiatan bidangnya.
Pelayanan Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul untuk 5 (lima) tahun ke depan
harus mampu menjawab tantangan dan peluang terkait tugas dan fungsi Dinas. Adapun
tantangan di bidang perdagangan yang akan dihadapi oleh Dinas Perdagangan
Kabupaten Bantul antara lain sebagai berikut:
a. Kekuatan (STRENGTHS)
1. Potensi pemanfaatan teknologi dan informasi perdagangan
2. Potensi pelaku usaha perdagangan dari segi kuantitatif cukup besar.
3. Adanya peraturan/ketentuan bagi perdagangan
b. Kelemahan (WEAKNESSES)
1. Terbatasnya kemampuan pelaku usaha perdagangan dalam mengakses
permodalan, memanfaatkan peluang pasar dan kemampuan SDM;
2. Kelembagaan masih bersifat perorangan menyebabkan ketergantungan terhadap
pengusaha besar.
3. Belum adanya rantai distribusi barang sehingga menyebabkan pelaku usaha mikro
terombang-ambing dalam penentuan harga bahan baku
4. Terbatasnya daya saing produk UMKM
5. Belum adanya sistem informasi dan data base Perdagangan yang akurat;
6. Terbatasnya kewenangan dalam upaya menanggulangi terjadinya gejolak harga
dan kelangkaan bahan pokok.
c. Peluang (OPPORTUNITIES)
1. Berkembangnya industri kreatif
2. Tersedianya perbankan dan lembaga keuangan non bank sebagai sumber
permodalan;
3. Terbukanya Akses Jaringan Internet untuk promosi perdagangan;
4. Meningkatnya akses pasar ekspor
5. Terbukanya transfer teknologi antara pelaku bisnis;
6. Kabupaten Bantul sebagai city logistic
7. Cakupan kewenangan ruang lingkup pelayanan tera/tera ulang sesuai aturan yang
berlaku yang berdampak pada potensi PAD
8. Menurut Data Bank Dunia jumlah kelas menengah naik ± 7 juta / tahun sehingga
mengakibatkan naiknya daya beli masyarakat
9. Adanya Jalur Jalan Lintas Selatan Bandara dan Kawasan Industri
d. Ancaman (THREATS)
1. Lemahnya penegakan hukum ( low enforcement );
2. Maraknya rentenir;
3. Globalisasi dan perdagangan bebas;
4. Tingginya jumlah toko modern
5. Terbukanya impor beberapa jenis bahan pokok;
6. Terbatasnya infrastruktur ekonomi;
7. Laju impor dan produk dari luar daerah
2. RUANG LINGKUP
Manajemen resiko dilakukan dengan ruang lingkup Dinas Perdagangan Kab. Bantul
seperti dari Dokumen, SDM, dan lingkungan.
3. METODE - S.W.O.T Analysis : Metode yang digunakan untuk menganalisis kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu pekerjaan/perusahaan.
- RCA (Dengan Fishbone) : Metode yang digunakan untuk menganalisis penyebab-
penyebab dari terjadinya suatu masalah. Analisa dituliskan ke dalam bentuk mirip
tulang ikan, dan disetiap tulang tersebut menjadi aspek/variabel independennya,
sedangkan kepala ikan menjadi variabel dependennya.
4. RENCANA DAN EVALUASI MANAJEMEN RESIKO
5. HASIL MANAJEMEN RESIKO
Weakness :
- Terbatasnya daya saing produk UMKM - Belum adanya sistem informasi dan database perdagangan yang akurat
Threats
- Maraknya rentenir - Tingginya jumlah toko modern
Terbatasnya Daya
Saing Produk
UMKM
SDM PROMOSI
MODAL SARANA &
PRASARANA
Pendidikan rendah
Tidak mampu sekolah
Tidak memiliki segmentasi
Tidak memiliki target
Tidak punya adonan Tidak bisa akses modal
Tidak punya peralatan
Transportasi terbatas
Kesulitan bahan baku
Produsen bahan baku jauh
SDM
Tidak kompetensi
Pengetahuan rendah
Pengetahuan pembukuan rendah
Usia
Minimnya informasi
MODAL
Alokasi dana
Belum ada modal yang cukup
Perekonomian tidak stabil
Belum Adanya Sistem
Informasi dan
Database
Perdagangan yang
Akurat
SARANA &
PRASARANA
Infrastruktur kurang memadahi
GEOGRAFIS
Transportasi kurang memadahi
Akses komunikasi rendah
Terlalu mudah
investor masuk
6. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
a). Kesimpulan
Dengan adanya sistem informasi yang memadai sesuai dengan kebutuhan
(Pengembangan Teknologi Informasi) dan pengembangan fasilitas UMKM, maka
tujuan untuk mengurangi rentenir, meningkatkan daya saing produk UMKM, dan
pengendalian toko modern akan bisa tercapai.
b). Rekomendasi
1. Komitmen masing-masing petugas dan ASN sangat mempengaruhi tingkat
resiko.
2. Resiko juga ditentukan dari ketepatan waktu dalam melaksanakan kegiatan
Pegetahuan
LEGAL
Regulasi
Perijinan
MODAL
SDM
Pendidikan
Penyuluhan petugas
GEOGRAFIS
Akses
mendapatkan
pinjaman
Infrastruktur kurang
memadai
BUDAYA
Proses pencairan cepat
Maraknya Rentenir
SDM
Pola pikir
belum maju
Penampilan penjual
SARANA &
PRASARANA
Bangunan pasar
Fasilitas dagang
Modal besar
Tingginya Jumlah
Toko Modern
sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
3. Sarana dan prasarana dokumen akan sangat mempengaruhi resiko yang ada.